Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
ginsaputra@gmail.com
Kata kunci: furnace, reheating, continuous, roller-hearth, direct process, indirect process
Abstrak
Roller-hearth furnace adalah jenis tungku reheating di mana bagian hearth-nya terdiri atas
serangkaian roll yang terbuat dari baja, paduan logam, ataupun keramik. Pemanasan terjadi secara
kontinyu ketika material melewati tungku karena digerakkan oleh roll. Roller-hearth sangat efektif
untuk pemanasan stok baja (billet, bloom, slab) yang sangat panjang dan biasa digunakan dalam
proses-proses metalurgi seperti annealing, hardening, surface treatment, tempering, ageing,
preheating. Dalam industri otomotif, sebelum benda kerja masuk ke tahap hot-form hardening,
terlebih dahulu dilakukan pemanasan dalam tungku roller-hearth secara direct process (tanpa tray)
maupun indirect process (dengan tray).
Pendahuluan
Tungku (furnace) adalah suatu alat yang digunakan untuk melebur material, atau memanaskannya
hingga temperatur tertentu sebelum proses lanjutan. Dalam steelmaking plant, tungku pemanasan
ulang (reheating) berfungsi meningkatkan temperatur baja hingga temperatur yang tepat untuk proses
rolling. Klasifikasi tungku reheating didasarkan pada beberapa aspek, salah satu di antaranya yaitu
berdasarkan metode charging atau pengumpanan benda kerja ke dalam tungku: batch type dan
continuous type. Salah satu jenis tungku continuous reheating adalah roller-hearth. Tungku
roller-hearth digunakan secara luas untuk memanaskan benda kerja dalam aplikasi hot-form
hardening di dunia industri otomotif.
Pembahasan
Tungku Pemanasan Ulang (Reheating Furnace). Dalam steelmaking plant, reheating furnace
digunakan pada hot rolling mills untuk memanaskan stok baja (billet, bloom, slab) dari temperatur
ambient atau dari 800C hingga mencapai kisaran temperatur 2000C, yaitu temperatur yang tepat
untuk deformasi plastis baja saat proses canai (rolling). Proses pemanasan dalam suatu reheating
furnace adalah suatu proses yang kontinyu. Stok baja di-charge ke dalam tungku melalui entrance
(pintu masuk), dipanaskan di dalam tungku, lalu dikeluarkan melalui furnace exit. Suatu reheating
furnace memiliki fitur-fitur sebagai berikut[1]:
a) Refractory chamber yang dikonstruksi dari material-material bersifat insulator untuk
mempertahankan panas pada temperatur operasi yang tinggi.
b) Hearth, untuk menyangga atau mengangkut baja. Hearth dapat terdiri atas material refraktori atau
susunan penyangga logam yang didinginkan oleh air (water-cooled).
c) Burner yang menggunakan bahan bakar cair atau gas untuk menaikkan serta mempertahankan
temperatur dalam chamber.
d) Metode untuk memasukkan/mengeluarkan stok (charging/discharging).
e) Sistem-sistem seperti roller, conveyor, mesin charging, pusher.
Tungku Pemanasan Ulang Roller-Hearth. Pemanasan stok baja (billet, bloom, slab) yang sangat
panjang tidak praktis dilakukan dalam tungku pusher type atau walking beam type. Roller-hearth
lebih tepat digunakan untuk benda kerja yang sangat panjang dan biasa digunakan dalam
proses-proses metalurgi seperti annealing, hardening, surface treatment, tempering, ageing,
preheating [3]. Hearth (perapian) tungku jenis ini terdiri atas serangkaian roll yang terbuat dari baja,
paduan logam, ataupun keramik.
Tabel 1. Overview teknis dari roller-hearth reheating furnace [3]
Products handled
Product materials
Min line speed
Max line speed
Min product size
Max product size
Min temp
Max temp
Min length
Max length
Max width
Atmosphere
Element systems
Insulation materials
Electrical supply
Zoning
Temperature
controllers
Thyristor type
Product
transportation
Entry & exit doors
Gambar 3. Roller-hearth reheating furnace untuk proses direct hot-form hardening [4]
Gambar 4. Roller-hearth reheating furnace untuk proses indirect hot-form hardening [4]
Hot-form hardening terutama di industri-industri otomotif memanfaatkan tungku roller-hearth
baik dalam proses direct maupun indirect yang memberi perlakuan panas terhadap pre-formed parts.
Dalam proses indirect, benda kerja (pre-formed parts) dipanaskan melewati tungku dengan
diletakkan pada suatu tray penyangga. Proses direct tidak memerlukan tray; benda kerja diletakkan
langsung pada conveying rollers. Untuk mencegah pembentukan scale (kerak) pada permukaan
parts, roller-hearth reheating furnace perlu dijalankan dalam atmosfir yang terkendali (i.e. protective
gas). Proses direct dapat dijalankan dengan atau tanpa protective gas [4].
Penggunaan tray dalam proses indirect dapat mencegah terjadinya serangan termomekanik pada
conveying roller serta memungkinkan terjadinya proses perlakuan panas terhadap pre-formed parts
yang memiliki geometri kompleks. Namun demikian, tray perlu dipanaskan kembali karena
temperaturnya turun saat perjalanan di return conveyor. Tray juga merupakan komponen tungku
yang usia pakainya tidak lama, cepat aus karena berulang-ulang menerima beban termal [4].