Está en la página 1de 5

Penggunaan Tungku Roller-Hearth untuk Perlakuan Panas

dalam Aplikasi Hot-Form Hardening


3334130779 - Ginanjar Saputra1, a
1

Jurusan Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


a

ginsaputra@gmail.com

Kata kunci: furnace, reheating, continuous, roller-hearth, direct process, indirect process

Abstrak
Roller-hearth furnace adalah jenis tungku reheating di mana bagian hearth-nya terdiri atas
serangkaian roll yang terbuat dari baja, paduan logam, ataupun keramik. Pemanasan terjadi secara
kontinyu ketika material melewati tungku karena digerakkan oleh roll. Roller-hearth sangat efektif
untuk pemanasan stok baja (billet, bloom, slab) yang sangat panjang dan biasa digunakan dalam
proses-proses metalurgi seperti annealing, hardening, surface treatment, tempering, ageing,
preheating. Dalam industri otomotif, sebelum benda kerja masuk ke tahap hot-form hardening,
terlebih dahulu dilakukan pemanasan dalam tungku roller-hearth secara direct process (tanpa tray)
maupun indirect process (dengan tray).
Pendahuluan
Tungku (furnace) adalah suatu alat yang digunakan untuk melebur material, atau memanaskannya
hingga temperatur tertentu sebelum proses lanjutan. Dalam steelmaking plant, tungku pemanasan
ulang (reheating) berfungsi meningkatkan temperatur baja hingga temperatur yang tepat untuk proses
rolling. Klasifikasi tungku reheating didasarkan pada beberapa aspek, salah satu di antaranya yaitu
berdasarkan metode charging atau pengumpanan benda kerja ke dalam tungku: batch type dan
continuous type. Salah satu jenis tungku continuous reheating adalah roller-hearth. Tungku
roller-hearth digunakan secara luas untuk memanaskan benda kerja dalam aplikasi hot-form
hardening di dunia industri otomotif.
Pembahasan
Tungku Pemanasan Ulang (Reheating Furnace). Dalam steelmaking plant, reheating furnace
digunakan pada hot rolling mills untuk memanaskan stok baja (billet, bloom, slab) dari temperatur
ambient atau dari 800C hingga mencapai kisaran temperatur 2000C, yaitu temperatur yang tepat
untuk deformasi plastis baja saat proses canai (rolling). Proses pemanasan dalam suatu reheating
furnace adalah suatu proses yang kontinyu. Stok baja di-charge ke dalam tungku melalui entrance
(pintu masuk), dipanaskan di dalam tungku, lalu dikeluarkan melalui furnace exit. Suatu reheating
furnace memiliki fitur-fitur sebagai berikut[1]:
a) Refractory chamber yang dikonstruksi dari material-material bersifat insulator untuk
mempertahankan panas pada temperatur operasi yang tinggi.
b) Hearth, untuk menyangga atau mengangkut baja. Hearth dapat terdiri atas material refraktori atau
susunan penyangga logam yang didinginkan oleh air (water-cooled).
c) Burner yang menggunakan bahan bakar cair atau gas untuk menaikkan serta mempertahankan
temperatur dalam chamber.
d) Metode untuk memasukkan/mengeluarkan stok (charging/discharging).
e) Sistem-sistem seperti roller, conveyor, mesin charging, pusher.

Gambar 1. Komponen-komponen utama tungku reheating [1]


Dalam suatu reheating furnace, transfer panas ke benda kerja terjadi secara konveksi maupun
radiasi seperti diilustrasikan seperti pada Gambar 2. Radiasi berasal dari api pembakaran serta
dinding dan atap tungku, sementara konveksi diakibatkan pergerakan gas-gas panas pada permukaan
benda kerja [2].

Gambar 2. Mekanisme transfer panas dalam reheating furnace [2]


Klasifikasi reheating furnace dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti berikut [5]:
a) Berdasarkan metode pemanasannya, tungku reheating dikategorikan menjadi combustion type (oil
fired, gas fired) atau electric type.
b) Berdasarkan metode pengisian (charging), tungku reheating diklasifikasikan menjadi batch type
atau continuous type. Dalam tungku batch, material diletakkan di atas hearth dengan posisi yang
tetap (tidak bergerak) selama pemanasan hingga temperatur hot-working. Sedangkan pada tungku
continuous, pemanasan berlangsung saat material digerakkan melewati tungku.
c) Berdasarkan pergerakan benda kerja di dalamnya, tungku continuous reheating dapat lebih jauh
diklasifikasikan menjadi:
pusher type,
rotary hearth type,
walking beam type,
walking hearth type atau
roller hearth type.
d) Berdasarkan perolehan panasnya, tungku reheating dikategorikan menjadi regenerative atau
recuperative. Dewasa ini, hanya tungku recuperative yang banyak digunakan.

Tungku Pemanasan Ulang Roller-Hearth. Pemanasan stok baja (billet, bloom, slab) yang sangat
panjang tidak praktis dilakukan dalam tungku pusher type atau walking beam type. Roller-hearth
lebih tepat digunakan untuk benda kerja yang sangat panjang dan biasa digunakan dalam
proses-proses metalurgi seperti annealing, hardening, surface treatment, tempering, ageing,
preheating [3]. Hearth (perapian) tungku jenis ini terdiri atas serangkaian roll yang terbuat dari baja,
paduan logam, ataupun keramik.
Tabel 1. Overview teknis dari roller-hearth reheating furnace [3]
Products handled
Product materials
Min line speed
Max line speed
Min product size
Max product size
Min temp
Max temp
Min length
Max length
Max width
Atmosphere
Element systems
Insulation materials

Electrical supply

Zoning
Temperature
controllers
Thyristor type
Product
transportation
Entry & exit doors

Round bars, strip and profile


Carbon steel, stainless steels, copper &
nickel alloys, titanium
1 m/min
50 m/min
10 mm
200 mm
500 C
1400 C
1m
10 m
1.5 m
H2 / N2, or a mixture
Metallic, SiC, glass
Ceramic fibre, Super Wool, brick and
board
220 240V single phase
380 220V 415/240V 3 phase +
neutral
208 240V 3 phase delta
Individual zones each controlled by
separate thermocouples
Eurotherm, Omron or equivalent
Burst-fired or phase angle fired
Water-cooled rollers
Automated, sensor/pyrometer-controlled

Gambar 3. Roller-hearth reheating furnace untuk proses direct hot-form hardening [4]

Gambar 4. Roller-hearth reheating furnace untuk proses indirect hot-form hardening [4]
Hot-form hardening terutama di industri-industri otomotif memanfaatkan tungku roller-hearth
baik dalam proses direct maupun indirect yang memberi perlakuan panas terhadap pre-formed parts.
Dalam proses indirect, benda kerja (pre-formed parts) dipanaskan melewati tungku dengan
diletakkan pada suatu tray penyangga. Proses direct tidak memerlukan tray; benda kerja diletakkan
langsung pada conveying rollers. Untuk mencegah pembentukan scale (kerak) pada permukaan
parts, roller-hearth reheating furnace perlu dijalankan dalam atmosfir yang terkendali (i.e. protective
gas). Proses direct dapat dijalankan dengan atau tanpa protective gas [4].
Penggunaan tray dalam proses indirect dapat mencegah terjadinya serangan termomekanik pada
conveying roller serta memungkinkan terjadinya proses perlakuan panas terhadap pre-formed parts
yang memiliki geometri kompleks. Namun demikian, tray perlu dipanaskan kembali karena
temperaturnya turun saat perjalanan di return conveyor. Tray juga merupakan komponen tungku
yang usia pakainya tidak lama, cepat aus karena berulang-ulang menerima beban termal [4].

Gambar 5. Skema direct hot-form hardening [4]

Gambar 6. Skema indirect hot-form hardening [4]

Beberapa keunggulan desain roller-hearth untuk tungku reheating, di antaranya[5]:


a)
b)
c)
d)

Kemampuan untuk menangani piece yang sangat panjang.


Pengendalian zone yang lebih mudah ketika cross-firing diterapkan.
Skid marks dapat dihindari.
Tungku yang dapat mengosongkan diri sendiri (self-emptying).

Namun, beberapa kelemahan roller-hearth reheating furnace yaitu[5]:


a) Initial cost per kapasitas unit yang lebih tinggi.
b) Kecuali tungku diinsulasi dengan baik, maka akan terjadi heat loss akibat pendinginan roller
menggunakan air.
c) Untuk kapasitas yang sama, tungku roller-hearth berdimensi lebih panjang dibanding tungku
pusher-type ataupun waking-beam.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan tinjauan literatur, penulis mengambil kesimpulan bahwa:
a) Tungku pemanasan ulang (reheating) berfungsi meningkatkan temperatur benda kerja hingga
temperatur yang tepat untuk proses lanjutan seperti rolling, forging, hardening.
b) Tungku reheating diklasifikasikan berdasarkan metode pemanasan, metode pengisian (charging),
pergerakan benda kerja, serta berdasarkan perolehan panas.
c) Roller-hearth furnace adalah jenis tungku reheating dengan metode charging yang kontinyu.
Hearth tungku jenis ini merupakan serangkaian roll dari baja, paduan logam, ataupun keramik.
d) Roller-hearth sangat efektif untuk pemanasan stok baja (billet, bloom, slab) yang sangat panjang
dan biasa digunakan dalam proses-proses metalurgi seperti annealing, hardening, surface
treatment, tempering, ageing, preheating.
e) Berdasarkan penggunaan tray pengangkut benda kerja, proses pemanasan sebelum hot-form
hardening dalam roller-hearth furnace terbagi atas direct dan indirect process.
Referensi
[1] Anonim. 2006. Peralatan Energi Panas: Tungku dan Refraktori. www.energyefficiencyasia.org.
UNEP.
[2] Indian Bureau of Energy Efficiency. Chapter 2.4: Furnaces http://www.em-ea.org/guide%20
books/book-2/2.4%20furnaces.pdf diakses 30 Mei 2015
[3] Meltech. Roller Hearth Furnace, Detailed Specification http://www.meltech.co.uk/
products/roller-hearth-furnace/ diakses 30 Mei 2015
[4] Pfeifer, Herbert et al. 2011. Praxishandbuch Thermoprozesstechnik [Practical Handbook of
Thermoprocessing Technology], Vol. II, 2nd edition. Essen/Germany: Vulkan-Verlag
Publishers.
[5] Sarna, Satyendra Kumar. 2013. Reheating Furnaces in Steel Plants http://ispatguru.com/re
heating-furnaces-in-steel-plants/ diakses 30 Mei 2015

También podría gustarte