Está en la página 1de 31

Komite Keperawatan

RS.Dr.M.Yasin

Komite keperawatan dibentuk


untuk membahas
pengembangan mutu sumber
daya keperawatan, pembinaan
etik profesi, penyusunan standar
pelayanan keperawatan dan
penelitian keperawatan
(Soejoga, 1997)

Komite Keperawatan
merupakan sebuah badan
atau kelompok fungsional
yang berfungsi untuk
memberikan masukan atau
nasehat berdasarkan
kepakaran dan pengalaman
yang dimiliki dalam
mengatasimasalah
operasional dan
pengembangan lebih lanjut.
(Achir Yani, 2000)

Peraturan
Menteri
Kesehatan No
49 Tahun 2013
tentang Komite
Keperawatan
Rumah Sakit

Komite Keperawatan dibentuk


dengan tujuan untuk
menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik agar
mutu pelayanan keperawatan dan
keselamatan pasien lebih terjamin
dan terlindungi
Menjaga dan meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan di rumah sakit melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi, serta pemeliharaan/ pembinaan
etika dan disiplin profesi keperawatan

Elly Nurachmah (2000)


Fungsi Komite Keperawatan :
Mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan
Tujuan Komite Keperawatan :
Mewujudkan profesionalisme dalam
pelayanan keperawatan
Peran Komite Keperawatan :
Fasilitator, Quality assurance team,
Problem Solver, Desainer, implementator,
evaluator

SUB KOMITE KREDENTIAL


Merinci

(delineasi) kewenangan klinis perawat


yang akan bekerja di rumah sakit
Menapis tenaga keperawatan yang kompeten
dan etis dan memberikan kewenangan klinis
(clinical privilege)
Merekomendasikan penugasan klinis (clinical
appointment) bagi setiap tenaga keperawatan

Menjamin tersedianya tenaga


keperawatan yang kompeten dan
etis

SUB KOMITE PENINGKATAN


MUTU PROFESI
Mempertahankan

dan mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme tenaga
keperawatan
Melakukan audit keperawatan,
Meningkatkan mutu profesi tenaga keperawatan
melalui Continuing professional development.

Menjamin kualitas asuhan keperawatan


yg berorientasi kepada keselamatan
pasien

SUB KOMITE ETIK &


DISIPLIN PROFESI
Menjaga

etika, disiplin dan perilaku profesi


dalam melaksanakan asuhan keperawatan
demi terjaminnya keselamatan pasien
Melakukan pembinaan dan penegakan etik
& disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai
etik dalam kehidupan profesi

Tindakan disiplin melalui rekomendasi


pencabutan (suspensi) penugasan
klinis (clinical appointment)

TINDAKAN DISIPLIN
KEPERAWATAN
Keadaan dan situasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dugaan
pelanggaran disiplin dan etika
profesi keperawatan adalah hal-hal
yang menyangkut:
Kompetensi klinis
Dugaan penyimpangan etika
profesi

Setiap
Tindakan ada
resiko dan
konsekuensi
x, JANGAN
BERSIKAP
BODOH

Keberadaan komite
keperawatan
1. Menyatukan perawat dalam penggunaan
pengetahuan, keterampilan dan ide untuk
pembuatan rencana kerja.
2. Membatasi kesenjangan antar bagian.
3. Memanfaatkan kepakaran atau
spesialisasi individu untuk pencapaian
tujuan.
4. Memberikan pengalaman sosialisasi
individu kedalam proses dinamika kelompok

5. Mempercepat adanya perubahan


6. Mengurangi kegiatan supervisi
(pengendalian/pengarahan) dan disiplin
melalui komite
7. Meningkatkan keharmonisan dalam
bekerja serta dapat menurunkan turn
-over.

Dasar hukum perundang


undangan praktek keperawatan
1.

Undang-undang No. 23 Th 1992 ttg kesehatan,


Bag. Kesembilan pasal 32
2. Undang undang No. 8 Th. 1999 ttg
perlindungan konsumen
3. Permenkes No.066/Menkes/SK/IX/1987 yg
dilengkapi surat edaran Dirjen Yanmed
N0.105/Yan.Med/RS.Umdik/Raw/I/88 ttg
penerapan standar praktek keperawatan bagi
perawat kesehatan di RS

5. Permenkes No.159b/Men.kes/II/1988 ttg


Rmh Skit
6. Kepmenkes No. 647/SK/IV/2000 ttg
registrasi dan praktik perawat dan direvisi
dgn SK Kepmenkes
No.1239/Menkes/SK/XI/2001 ttg registrasi
dan praktik perawat.

Bentuk bentuk Kelalaian


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kesalahan pemberian obat


Mengabaikan keluhan pasien
Kesalahan mengidentifikasi masalah
klien
Kelalaian di ruang operasi
Timbulnya kasus decubitus selama dlm
perawatan
Kelalaian thd keamanan dan keselamatan
pasien

Pelanggaran dan sanksi etika


profesi formal seorang perawat
Etika bagi perawat adalah suatu pedoman bagi
perawat yang digunakan dalam pemecahan
masalah / pengambilan keputusan etis baik dalam
area praktek, pendidikan, administrasi maupun
penelitian,sedangkan kode etik keperawatan
adalah suatu pernyataan masyarakat profesi
keperawatan dari keyakinan yang menggambarkan
moral nilai nilai dan tujuan keperawatan berikut ini
adalah jenis pelanggaran dan sanksi yang diberikan
jilka suatu perawat melakukan kesalahan atau
pelanggaran kode etik

1. Tidak memberikan informasi yang sebenarny


tentang keadaan pasien mengingat hak pasien
adalah mendapatkan informasi terbuka tentang
status kesehatannya.
2. Memaksa pasien untuk menerima atau
menyetujui sat tindakan medis dimana
sebenarnya hak pasien memberikan persetujuan
atau penolakan terhadap tindakan medis atas
dirinya atau keluarganya.
3. Sengaja menimbulkan kerugian bagi pasien,
contohnya : menjual obat dengan harga tinggi
padahal pasien sebenarnya tak membutuhkan
obat tersebut.

Pelanggaran kode etik :

Pelanggaran kode etik :


1. Tidak memberikan informasi yang
sebenarnya tentang keadaan pasien
mengingat hak pasien adalah
mendapatkan informasi terbuka
tentang status kesehatannya.

2. Memaksa pasien untuk menerima


atau menyetujui sat tindakan medis
dimana sebenarnya hak pasien
memberikan persetujuan atau
penolakan terhadap tindakan medis atas
dirinya atau keluarganya.
3. Sengaja menimbulkan kerugian bagi
pasien, contohnya : menjual obat
dengan harga tinggi padahal pasien
sebenarnya tak membutuhkan obat
tersebut.

4. Sengaja tidak memperhatikan


keamanan dan kenyamanan pasien
contoh : melindungi bagian tubuh
dengan selimut atau pakaian untuk
menjaga privasi pasien, memasang side
rail (rail penyangga tempat tidur
sehingga pasien jatuh ).
5. Salah memberikan therapy (obat)
pada pasien yang beresiko
menimbulkan relasi negatif untuk
pasien.

6. Membuka atau memberikan informasi


medis ( jenis penyakit,penyebab dll)
pasien kepada orang lain yang tidak
berkepentingan (selain tenaga medis
yang menangani pasien) hak pasien
adalah mendapat privasi dirinya dan
kerahasiaan medis dirinya.
7. Membedakan pasien atas dasar ras,
keyakinan, umur dan faktor lain hak
pasien adalah mendapat perlakuan yang
sama.

8. Menolak melakukan tindakan


emergency yang akan membahayakan
jiwa dikarenakan jaminan pasien belum
selsai
9. Tidak melakukan dokumentasi pasien
dengan benar, catat secara akurat
objektif, dan lengkap tidak boleh ada
penghapusan data ataupun tanpa paraf
dan nama disampingtulisannya.
10. Perawat melakukan tindakan
kriminal : kekerasan pada pasien ringan
hingga berat.

11. Perawat melakukan


kecerobohan : meliputi
memfitnah,mengekang kebebasan
pasien atau mengancam pasien.

Sanksi
sanksi

sanksi akan diberikan setelah


yang bersangkutan dinyatakan melanggar
kode etik keperawatan
sanksi I : Diberikan teguran secara lisan
dan dilakukan pembinaan
sanksi II : Diberikan teguran secara
tertulis dan dilakukan pembinaan
sanksi III : Diberikan sanksi hukuman
(denda/penjara)
catatan : sanksi diberikan tergantung dari
besarnya pelanggaran yang dilakukan

Kasus kelalaian
Perawat Ana lulusan DIII keperawatan saat ini sedang
melanjutkan pendidikan S.1 saat bertugas di IGD
RSC diminta memberi suntikan mauntoux tes
kepada Tn.Ashari tetapi perawat Ana salah menyuntik
orang.pasien yang disuntik bukannya Tn Ashari tetapi
Ny.Siti. kejadian ini disadari oleh temannya yaitu
perawat Juli sekaligus sebagai kepala ruangan dan
dokter jaga di IGD. Perawat Ana mengaku bersalah
dan meminta maaf. Kejadian tersebut tidak
dilaporkan ke kepala bidang keperawatan.

Sebulan kemudian keluarga Tn.Ashari yaitu Ny


Wini menceritakan kepada perawat kiki bahwa
keponakannya yaitu Ny.Siti mengalami
salah
suntik di IGD RSR. Perawat kiki melaporkan
pengaduan
Ny.Wini
kepada
kepala
bidang
keperawatan.
Kepala bidang keperawatan memanggil perawat
juli dan perawat Ana untuk mengklarifikasi
kejadian salah suntik orang tersebut. Kemudian
perawat Ana diminta membuat kronologis kejadian
dan masalahnya diserahkan kepada komite etik.

Identifikasi Masalah
Perawat Ana melakukan kelalaian
dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Dimana beliau salah dalam
pemberian suntikan yang seharusnya
di tujukan kepada Tn. Ashari tetapi
perawat Ana menyuntikannya kepada
Ny. Siti. Sehingga perawat Ana ini
melanggar Kode etik keperawatan.

Saran untuk setiap perawat agar dalam


melakukan praktik tidak melakukan kelalaian
karena didalam undang-undang setiap pasien
atau konsumen memiliki hak untuk dijaga
keamaannya. Dan seharusnya lebih
memperhatikan SOP,kode etik dalam
melakukan pelayanan kesehatan ,sehingga
tidak merugikan klien atau pasien dan juga
diri sendiri.

TERIMA KASIH..!!!!!

También podría gustarte