Está en la página 1de 8

Streptococcus Pneumoniae pada Jamaah Haji

Indonesia.
Angela Mamporok
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Email : angie92_john@yahoo.com
ABSTRAK
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah sejenis kokus Gram-positif yang selalunya
dapat dilihat dalam bentuk pasangan lanseolat. Bakteri jenis ini adalah sensitif pada optokin
dan juga ia akan larut dalam empedu. Selain itu, ia juga mengalami proses hemolisis
bervariasi. Beberapa hemolisis mungkin diekspresikan oleh strain partial khas (Alfa). Ia juga
merupakan bakteri yang sering ditemui pada saluran pernafasan bagian atas pada manusia.
Kata kunci : optokin, Gram-positif, strain partial khas

ABSTRACT
Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) is a type of Gram-positive cocci which can be
seen in pairs of lanseolat. This bacteria is sensitive to the optochin and it also will dissolve in
the bile. Other than these, it also will undergo the process of haemolysis which is varied.
Some of the haemolysis may be express by the typical partial strain (Alpha). It also is a type
of bacteria which can always be found in the upper respiratory tract.
Keywords : optochin, Gram-positive, typical partial strain

PENDAHULUAN

Streptococcus pneumonia adalah sejenis bakteri yang dikenali sebagai pneumokokus


dalam medis mikrobiologi.1 Pneumokokus ini merupakan faktor utama jumlah kematian di
dunia yang disebabkan oleh infeksi. Selalunya, infeksi dan mortalitas yang paling besar
didapat adalah pada saat usia yang ekstrem pada seseorang individu dan ia telah memiliki
penyakit yang sudah mendasarinya.2
Penyakit daripada bakteri ini sering ada pada saat musim haji daerah karena padaa saat
ini, jumlah orang adalah sangat padat sehinnga penularan kuman dari penderita penyakit ke
orang yang sehat mudah terjadi. Oleh itu, banyak orang Indonesia yang meninggal karena
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini seperti penyakit meningitis.
Oleh itu, dalam makala ini akan mendiskusikan segala tentang bakteri ini agar dapat
member ilmu kepada para jemaah haji pada masa hadapan agar dapat mengelakkan daripada
mendapat infeksi daripadea bakteri ini.

PEMBAHASAN

A. Pneumokokus
Pneumokokus ini mempunyai kapsul polisakarida di mana kapsul ini melindunginya daripada
fagosit.2 Strain pneumokokus yang tidak dikapsul akan senang dibersihkan oleh pertahanan
tubuh manusia.3 Polisakarida kapsular ini bersifat antigenik dan tidak akan mudah
memberikan reaksi pada antibodi. Hanya spesifik antibodi yang mempunyai sifat yang
spesifik seperti polisakarida kapsular ini yang mampu memberikan reaksi. Hal ini karena,
komponen dinding sel adalah bersifat pro-inflamasi. Selain itu, pneumokokus mempunyai
adhersi yang bervariasi yang boleh membantu dalam memerantarai kolonisasi dengan cara
melekat pada karbohidrat yang ada pada permukaan sel tersebut.
B. Penyakit pneumokokus
Sejenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia. Infeksi ini boleh
mengakibatkan beberapa jenis penyakit seperti, pneumonia(infeksi paru-paru), otitis
media(infeksi telingah tengah) dan juga penyakit meningitis(infeksi selaput keliling otak dan
saraf punggung), yaitu penyakit yang sering dihidapi oleh para jemaah haji Indonesia.4
Cara penyebaran
Penyakit ini dapat tersebar daripada seorang individu ke individu lain melalui udara walaupun
jarak antara dua orang itu jauh. Hal ini karena, apabila seseorang bernafas dan pneumokokus
masuk ke salur pernafasan nya maka bakteri ini akan mulai membiak di alveoli manusia.3
penyakit ini juga merupakan salah satu penyakit yang boleh membawa kepada jangkitan
sederhana kepada salur pernafasan bagian atas. Penyakit ini kadang kala akan hidup tanpa
bahaya dalam tenggorok individu yang sehat namun, apabila berlebihan ia akan
mengakibatkan infeksi. Komplikasi yang biasa pada pasien penyakit ini adalah efusi pleura,
dan ini selalunya terjadi lebih daripada 40 persentase pasien.3 Pasien seperti orang-orang tua,
pasien sakit jantung dan sakit paru-paru mempunyai risiko yang tinggi berbanding mereka
yang normal untuk dijangkiti penyakit ini. Bakteri streptococcus pneumoniae ini hanya boleh
disebarkan antara manusia sahaja dan ia adalah melalui droplet.5

Gejala-gejala

Terdapat beberapa gejala yang boleh menunjukkan penyakit ini ada pada diri seseorang
individu. Namun, gejala ini juga bergantung kepada lokasi infeksi tersebut dan juga usia
individu itu. Gejala-gejala umum adalah :
Sesak nafas
Demam
Kurang berdaya
Hilang nafsu makan
Sakit kepala dan dada
Batuk
Jumlah sel darah merah dan anemia akan meningkat.
Bagi penyakit meningitis pula, gejala-gejalanya adalah:

Demam
Sakit kepala
Kekejangan leher
Mual dan muntah

Individu yang berisiko terkena infeksi


Semua orang berisiko mempunyai risiko mendapat infeksi selagi individu itu tinggal dalam
masyarakat yang mempunyai penyakit pneumokokus ini tanpa mengira berapa jumlah pasien.
Namun, terdapat beberapa golongan individu yang berisiko tinggi terkena infeksi. Golongangolongan tersebut adalah :
o
o
o
o
o

Anak di bawah usia dua tahun


Orang lanjut usia
Penderita penyakit paru-paru, penyakit jantung, kangker, penyakit ginjal, infeksi HIV
Orang yang limpanya sudah dikeluarkan atau tidak berfungsi lai
Orang yang merokok

Cara pencegahan
Vaksinasi
Vaksinasi diberikan secara gratis kepada anak-anak yang berusia 2, 4 dan 6 bulan. Selain itu,
ia juga gratis bagi anak-anak yang berusia antara dua hingga lima tahun yang mempunyai

risiko terkena infeksi. Vaksin pneumokokus juga gratis bagi mereka yang dewasa dan berusia
65 tahun ke atas. Bagi mereka yang berisiko tinggi, mungkin akan dianjurkan perawatan
antibiotik berkelanjutan. Bagi mereka yang mengambil vaksinasi pertama pada usia 65 tahun
maka akan dianjurkan untuk mengambil vaksinasi yang kedua setelah 5 tahun kemudiaan.
Immunisasi
Cara pencegahan sebegini sering diberikan kepada mereka yang ingin ke jemaah haji.
Pelayanan imunisasi meningitis dapat diperoleh di Kantor Pelabuhan (KKP) yang ada di
seluruh Indonesia.6 Hal ini karena bilangan warga Indonesia yang terkena infeksi semasa
menunaikan jemaah haji semakin meningkat.
Cara pengobatan
Terdapat beberapa cara pengobatan. Ini termasuklah antibiotik, obat yang digunakan untuk
mengurangi demam dan rasa sakit dan juga cairan untuk mencegah daripada dehidrasi karena
kehilangan banyak cairan dari tubuh.

C. Penyakit pneumokokus pada jemaah haji di Indnesia


Setiap warga Indonesia yang ingin menunaikan haji wajib untuk diimunisasikan. Ini
menjadikan imunisasi meningitis sebagai pensyaratan wajib untuk mendapatka visa sesuai
dengan ketentuan yang ditentukan oleh pemerintah di Arab Saudi bagi calon-calon jemaah
haji dan umrah. Bagi memastikan vaksin tersebut lebih efektif maka imunisasi diberikan

sekurang-kurangnya dua minggu sebelum mereka berangkat ke Arab Saudi. Hal ini bertujuan
agar jemaah umrah dapat dilindungi daripada penularan penyakit meningitis selama 3 tahun.
Pada masa yang sama, ini bertujuan untuk mencegah daripada penularan penyakit meningitis
ke seluruh dunia karena mereka yang datang adalah dari seluruh dunia. Selain itu, ini dapat
membantu mencegah daripada penularan penyakit ini kepada ahli keluarga di tanah air.6
Penyakit ini amat senang menular antara individu terutama apabila berada dalam satu
kelompok yang padat seperti di Mekah, yaitu tempat bagi mereka yang menunaikan jemaah
haji. Seperti yang telah dibahas sebelum ini, penyakit meningitis yaitu salah satu penyakit
pneumokokus yang berpunca daripada bakteri streptococcus pneumonia, menular hanya
daripada droplet dan akan langsung masuk ke dalam salur pernafasan manusia pada saat
individu itu bernafas dan udara yang masuk ke dalam tubuhnya terdapat bakteri ini. Hal ini
karena bakteri mempunyai saiz yang kecil daripada debu dan tidak mngkin dapat ditapis oleh
bulu hidung.
Penyakit meningitis ini amat bahaya karena ia menyerang selaput otak (meningen) dan
juga dapat menimbulkan kecacatan atau lebih teruk lagi kematian.6 Oleh itu, pihak pemerintah
Arab Saudi mengambil tindakan yang bijak untuk mewajibkan calon-calon jemaah haji untuk
mendapatkan imunisasi.

KESIMPULAN
Secara kesimpulannya, penyakit pneumokokus ini adalah suatu penyakit berjangkit
yang senang sekali menular dalam masyarakat. Ia dapat menimbulkan pelbagai sakit dan juga
mengakibatkan kematian. Namun semua ini tidak harus menjadi kebimbangan masyarakat
karena hal ini boleh dicegah jika kita mengamalkan cara hidup yang sihat. Selain itu, bagi

mereka yang ingin menunaikan haji tidak harus bimbang jika anda sudah mendapatkan
imunisasi sebelum berangkat ke jemaah umrah.
Bagi mereka yang berisiko tinggi atau mereka yang sudah terkena infeksi ini tidak
harus putus asa karena penyakit ini boleh diobati selagi kita mendengar dan menuruti cara
perawatan dokter dan nasihat-nasihatnya.

UCAPAN TERIMAH KASIH


Syukur pada Tuhan karena memberkati saya sehingga berjaya menyiapkan makala ini.
Saya juga ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua individu yang telah banyak
membantu saya dalam proses menyiapkan makala ini. Terutama kepada Dr. J.Hudyono yang
telah membantu dalam memberiksn materi tentang cara-cara membuat makala ini. Tidak lupa
juga kepada Ibu Donna karena telah membimbing kami dalam menyiapkan makala ini. Selain
itu, ucapan terima kasih ini juga saya tujukan kepada teman-teman dan kakak-kakak kelas
yang telah membantu saya dalam memberikan petunjuk tentang cara-cara untuk mencari
materi-materi bagi kasus saya ini dan juga membimbing dalam menyiapkan makala ini. Akhir
sekali, ucapan terima kasih ini sya berikan kepada keluarga saya, khususnya kepada orang tua
sya di Malaysia karena telah banyak membantu saya dalam memberikan semangat dan juga
dana.

DAFTAR PUSAKA
1) Todar Kenneth. Sreptococcus pneumoniae. Todars Online Textbook of
Bacteriology.2011[page 1]. Available from URL:
http://textbookofbacteriology.net/S.pneumoniae.html

2) Gillespie H. Stephen, Bamford B. Kathleen. Medical microbiology and infection at a


glance. 3rd ed. Blackwell Publishing; 2007:15,36-7. (Catatan: Penerbit Erlangga telah
menterjemahkan ke bahasa Indonesia pada tanggal 7 Maret 2008)
3) Toy C Eugene, DeBord Cynthia, Wanger Audrey, Castro Gilbert, Kettering D. James,
Briscoe Donald. Case files microbiology. United State of America. McGraw-Hill
Companies; 2005.p.150-2.
4) Penyakit pneumokokus. NSW Health. 17 Januari 2008. Boleh didapati di URL:
http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publication_pdfs/8420/DOH-8420IND.pdf

5) Dr. Komala Sugiarto, Dr. Santoso H. Alexander, editor. Atlas berwarna mikrobiologi
kedokteran.Jakarta. Penerbit Hipocrates;1996.p.92-3.

También podría gustarte