Está en la página 1de 7

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015

Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

Evaluasi Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di Pusat
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cilamaya Wetan
Periode Juni 2014 sampai dengan Mei 2015

Abstrak
Ditinjau dari profil data Riskesdas tahun 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai 32,3% dan di provinsi Jawa
Barat sebesar 45,90%. Oleh sebab itu, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 20102014 mencantumkan target 65% rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada tahun 2014. Persentase
Rumah Tangga Ber-PHBS memang merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
Kementerian Kesehatan. PHBS di Kabupaten Karawang pada periode tahun 2014 mencakup sebanyak
46.9%.. Kegiatan evaluasi program ini dilakukan dengan metode pendekatan sistem. PHBS di wilayah
kerja Puskesmas Cilamaya pada periode tahun 2014 adalah sebesar 53,6%. Dari 10 indikator PHBS
tatanan rumah tangga diambil prioritas masalah perilaku penggunaan jamban sehat dengan cakupan
sebesar 48,2% dan perilaku tidak merokok di rumah dengan cakupan sebesar 55%. Maka dari itu perlu
penyelesaian masalah dari beberapa indikator PHBS mulai dari masukan, proses, umpan balik maupun
lingkungan.
Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Rumah Tangga, Cilamaya, Jamban Sehat, Merokok

Pendahuluan

Salah satu faktor saja berada dalam keadaan

Beberapa faktor yang mempengaruhi


kesehatan, baik kesehatan individu maupun
kesehatan masyarakat. Adapun faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan menurut
Hendrik L. Blum dalam Notoatmodjo (2007)
derajat

kesehatan

seseorang

ataupun

masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor,


antara lain perilaku, lingkungan, pelayanan
kesehatan dan keturunan. Status kesehatan
akan tercapai secara optimal bila mana
keempat faktor tersebut secara bersamasama mempunyai kondisi yang optimal pula.

yang terganggu, maka status kesehatan akan


bergeser menjadi tidak optimal. Yang paling
dominan

pengaruhnya adalah keadaan

lingkungan

yang

tidak

persyaratan

kesehatan

memenuhi

dan

perilaku

masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi


maupun teknologi. Hal ini mendorong
pemerintah untuk mencanangkan program
kesehatan wajib seperti program promosi
kesehatan

yang

salah

satunya

melalui

program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS).1

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS)

adalah

upaya

pemberian ASI eksklusif, penimbangan

untuk

balita, penggunaan air bersih, perilaku

memberdayakan anggota rumah tangga agar

mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,

tahu, mau dan mampu mempraktikkan

penggunaan

perilaku hidup bersih dan sehat serta

memberantas sarang nyamuk di rumah,

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

perilaku makan sayur dan buah setiap hari,

masyarakat. Upaya pengembangan program

perilaku melakukan aktivitas fisik setiap

promosi kesehatan dan PHBS yang lebih

hari, dan perilaku tidak merokok di dalam

terarah,

rumah.3

terencana,

terpadu,

dan

berkesinambungan, dikembangkan melalui


Kabupaten/Kota

percontohan

jamban

sehat,

perilaku

Ditinjau dari profil data Riskesdas

integrasi

tahun 2013 diketahui bahwa rumah tangga

promosi kesehatan dengan sasaran utama

yang telah mempraktekkan perilaku hidup

adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga

bersih

(individu, keluarga, dan masyarakat) dan

Indonesia baru mencapai 32,3% dan di

diharapkan

arah

provinsi Jawa Barat sebesar 45,90%.4 Oleh

Desa/Kelurahan, Kecamatan/ Puskesmas,

sebab itu, Rencana Strategis (Renstra)

dan Kabupaten/Kota sehat.2

Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014

akan

berkembang

ke

dan

sehat

(PHBS)

di

seluruh

Perilaku, pengetahuan, lingkungan,

mencantumkan target 65% rumah tangga

serta peran serta masyarakat masih rendah

sudah mempraktekkan PHBS pada tahun

dalam pelayanan kesehatan. Hal ini nyata

2014. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

menggambarkan bahwa terdapat hubungan

memang merupakan salah satu Indikator

antara perilaku yang baik dan sehat dapat

Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian

menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Kesehatan. PHBS di Kabupaten Karawang

Kondisi perilaku masyarakat dan lingkungan

pada

sekitar

dalam

sebanyak 46.9%. PHBS di wilayah kerja

peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

Puskesmas Cilamaya pada periode tahun

Pengetahuan yang baik serta informasi yang

2013 adalah sebesar 45,82%.5 Dengan

benar

penyelesaian

ikutnya peran masyarakat secara aktif dalam

masalah perilaku hidup bersih dan sehat

menerapkan PHBS dalam tatanan rumah

tersebut.

tangga

dapat

dapat

persalinan

menjadi

penentu

membantu

Indikator
ditolong

PHBS
tenaga

terdiri

dari

kesehatan,

periode

maka

tahun

setiap

2013

anggota

mencakup

keluarga

menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak


2

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga

tangan dengan air bersih dan sabun kepada

giat bekerja serta pengeluaran biaya rumah

setiap rumah tangga oleh kader, pendataan

tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi

penggunaan jamban sehat kepada setiap

keluarga.

rumah

tangga

oleh

kader,

pendataan

pemberantasan jentik nyamuk kepada setiap

Materi dan Metoda

rumah oleh kader jumantik dan petugas


Evaluasi program ini dilaksanakan

promkes, pendataan perilaku makan buah

dengan pengumpulan data, analisis data, dan

dan sayur kepada setiap rumah tangga oleh

pengolahan data sehingga dapat digunakan

kader, pendataan perilaku aktivitas fisik

untuk menjawab permasalahan pelaksanaan

harian kepada setiap rumah tangga oleh

program yang terjadi, baik pada awal,

kader, pendataan perilaku merokok kepada

ditengah, maupun akhir program dengan

setiap

cara membandingkan cakupan program

pengumpulan seluruh data perolehan rumah

Promosi Kesehatan yaitu Perilaku Hidup

tangga oleh kader kepada petugas promkes.

rumah

tangga

oleh

kader

dan

Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga


di Puskesmas Cilamaya periode Juni 2014

Hasil Evaluasi dan Pembahasan

sampai dengan Mei 2015 terhadap tolok


Evaluasi program kesehatan yang

ukur PHBS yang telah ditetapkan dan


menemukan

penyebab

masalah

dengan

terhadap

menggunakan pendekatan sistem.


Pengumpulan
menyeluruh

data
tiap

desa

diambil

secara

sesuai

dengan

indikator dan hasil penyuluhan, antara lain


pendataan

persalinan

melalui

menyeluruh adalah evaluasi yang dilakukan

tenaga

kesehatan kepada setiap rumah tangga oleh


kader, pendataan pemberian ASI eksklusif
kepada setiap rumah tangga oleh kader,

penggunaan air bersih rumah tangga kepada


setiap rumah oleh kader, pendataan mencuci

yaitu

masukan, proses, keluaran, dan lingkungan.


Hal ini mengandung pengertian bahwa
evaluasi

program

kesehatan

termasuk

Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


dapat

dilakukan

dengan

menggunakan

pendekatan sistem.
Masukan

pendataan penimbangan balita kepada setiap


posyandu oleh petugas promkes, pendataan

komponen-komponen

Dalam
Perilaku

Hidup

pelaksanaan,
Bersih

dan

Program
Sehat

di

Puskesmas Cilamaya, dikoordinasi oleh


seorang petugas yang merangkap sebagai
3

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

koordinator
program

penganggung

PHBS

serta

jawab

sebagai

dari

petugas

pencatatan dan pelaporan program. Sumber


dana yang digunakan dalam pelaksanaan
program diperoleh dari APBD tingkat II dan

kesehatan yang

diteruskan ke petugas

kesehatan untuk dilakukan rekapitulasi.


Proses
Perencanaan

untuk

Perencanaan merupakan salah satu

yang

fungsi manajemen kesehatan yang harus

terdapat di Puskesmas Cilamaya untuk

dilaksanakan oleh puskesmas dalam upaya

melaksanakan PHBS dinilai cukup untuk

mencapai tujuan dari suatu program. Di

melaksanakan program.

Puskesmas Cilamaya dilakukan perencanaan

BOK

yang

melaksanakan

dinilai
program.

Program

cukup
Sarana

PHBS

dalam

pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk


Sosialisasi atau promosi PHBS berupa
penyuluhan perorangan pada tiap keluarga
melalui kaunseling, kunjungan rumah atau
penyuluhan individual yang dilakuakn oleh
kader atau dengan sistem wawancara yang
dilakukan di BPU setelah pengobatan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan atau
dokter

yang

bertugas

dan penyuluhan

kelompok di masyarakat melalui penyuluhan


kelompok minimal sebulan satu kali oleh
forum masyarakat desa beserta jejaringnya.
Delain itu program PHBS dilakukan dengan
gerakan pemberdayaan masyarakat misalnya
gerakan

pembersihan

sarang

nyamuk,

gerakan jumat bersih, gerakan tidak buang


air besar sembarangan dan sebagainya serta
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan

setiap

tahun

terhadap

masing-masing

metode program yang akan dijalankan.


Perencanaan kegiatan program PHBS di
buat setahun sebelumnya.
Program PHBS dilakukan dengan
pendataan jumlah rumah tangga dan kepala
keluarga

yang

ada

di

wilayah

kerja,

pelatihan kader dalam pendataan PHBS,


pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3
indikator Gaya Hidup Sehat (GHS) oleh
kader terlatih tiap tahun pada bulan Juli,
pengolahan dan penyajian data PHBS oleh
petugas puskesmas dan koordinator Promosi
Kesehatan
dalam

Puskesmas,
penyuluhan

penyuluhan

tentang

penyuluhan

perorangan

konseling/kunjungan

pelatihan
tentang
PHBS
dalam
rumah

kader
PHBS,

termasuk
bentuk
atau

penyuluhan kelompok.

setiap tahun pada bulan Juli oleh kader

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

Pengorganisasian

tidak dilaksanakan sesuai jadwal, melakukan

Penanggung jawab program PHBS


adalah

kepala

Puskesmas

Kecamatan

Cilamaya, yaitu dr.Aziz Gopur, Petugas


PHBS adalah Bapak Haji Nanang, sekaligus
bekerja sebagai petugas pencatatan dan

penyuluhan

tentang

PHBS

penyuluhan

perorangan

termasuk

dalam

bentuk

konseling/kunjungan rumah atau penyulhan


kelompok namun juga tidak dilaksanakan
sesuai jadwal.

pelaporan program.
Keluaran

Pelaksanaaan
Penggerakan pelaksanaan merupakan
fungsi kedua dari manajemen kesehatan.
Penggerakan dan pelaksanaan di puskesmas
merupakan tahapan yang perlu dilakukan
setelah
dikerjakan.

tahap
Pada

perencanaan
Puskesmas

selesai
Cilamaya

pelaksanaan Program PHBS meliputi antara


lain perencanaan kegiatan program PHBS di
buat setahun sebelumnya yang dilakukan
rutin tiap bulan Januari, pendataan jumlah
rumah tangga dan kepala keluarga yang ada
di wilayah kerja yang dilakukan tiap bulan
Juli, pelatihan kader dalam pendataan PHBS
namun tidak dilaksanakan sesuai jadwal,
pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3
indikator Gaya Hidup Sehat (GHS) oleh
kader terlatih tiap tahun yang dilakukan tiap
bulan Juli, pengolahan dan pemetaan PHBS
oleh petugas puskesmas dan koordinator
Promosi

Kesehatan

Puskesmas

yang

dilakukan tiap bulan Juli, pelatihan kader


dalam penyuluhan tentang PHBS namun

Pada Program PHBS, ditetapkan


angka target 65% agar rumah tangga sehat
dan didapatkan cakupan sebesar 53,6%.
Pada Puskesmas Cilamaya didapatkan data
pada periode Juni 2014 sampai dengan Mei
2015 dimana, proporsi persalinan ditolong
oleh

tenaga

kesehatan

sebesar

100%,

proporsi pemberian ASI eksklusif sebesar


62,57%, Proporsi penimbangan balita tiap
bulan sebesar 98,9%, proporsi penggunaan
air bersih sebesar 72,2%, proporsi perilaku
mencuci tangan dengan air dan sabun
sebesar 51,8%, proporsi

menggunakan

jamban sehat sebesar 48,2%, proporsi


memberantas jentik di rumah sebesar 71,8%,
proporsi perilaku makan buah dan sayur
setiap

hari

sebesar

44,3%,

proporsi

melakukan aktifitas fisik setiap hari sebesar


75,2%, dan proporsi
rumah

sebesar

tidak merokok di

55,0%.

Tidak

semua

indikator diatas telah mencapai target yang


ditetapkan baik secara nasional maupun
5

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

yang

ditetapkan

sendiri

oleh

Dinkes

Karawang.

ditemukan dari keluaran cakupan jamban

Dari hasil Evaluasi Program PHBS


di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Periode
Juni 2014 sampai

dengan

Mei 2015

didapatkan sepuluh masalah dengan prioritas


dua

masalah

antara

lain

perilaku

menggunakan jamban sehat dengan besar


masalah 51,8% dan proporsi tidak merokok
di dalam rumah dengan besar masalah
45,0%. Masalah dari masukan antara lain
petugas PHBS, serta petugas pencatatan dan
pelaporan adalah satu orang yang sama yang
kerjanya merangkap. Masalah dari proses
antara lain tidak terdapatnya perencanaan
tertulis mengenai penyuluhan kelompok,
serta kurangnya pelaksanaan penyuluhan
kelompok, Masalah dari lingkungan adalah
mayoritas dari penduduk di wilayah kerja
Puskesmas

Didapatkan dua prioritas masalah yang

Cilamaya

memiliki

tingkat

ekonomi, pendidikan dan pengetahuan yang


rendah mengenai PHBS.

sehat di rumah sebesar 48,2% dari target


100%; dan cakupan tidak merokok di dalam
rumah sebesar 55,0% dari target 100%.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dalam

Program

PHBS

di

Puskesmas

Cilamaya di tahun yang akan datang,


disarankan

agar

Puskesmas

Kabupaten

Karawang

untuk

Cilamaya,
menyusun

pembagian tugas dan tanggung jawab secara


jelas dan tertulis mengenai pelaksanaan
penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal
penyuluhan secara teratur, mengusahakan
dana dari sumber daya yang lain, seperti
dana sehat atau swadaya masyarakat atau
meningkatkan kerja sama lintas program
dengan program lain dalam pelaksanaannya,
meningkatkan

motivasi

terhadap

kader

kesehatan untuk menjadi penggerak PHBS


di lingkungan tempat tinggalnya, melakukan
advokasi dengan meminta dukungan kepada
kepala masyarakat dan tokoh masyarakat

Kesimpulan dan Saran

mendukung penggalakan program PHBS

Berdasarkan dari hasil Evaluasi Program

RT,

Perilaku

di

kader kesehatan mengenai 10 indikator

cara

PHBS rumah tangga, dan meningkatkan

pendekatan sistem dapat diambil kesimpulan

penyuluhan baik secara perorangan maupun

bahwa

Puskesmas

kelompok terhadap PHBS rumah tangga

Cilamaya Karawang periode Juni 2014

untuk meningkatkan derajat pengetahuan

sampai dengan Mei 2015 kurang berhasil.

masyarakat terhadap PHBS rumah tangga.

Hidup

Puskesmas

Bersih

Cilamaya

Program

PHBS

dan

Sehat

dengan
di

meningkatkan

pembinaan

terhadap

IKM Periode Juni 2014 - Mei 2015


Ari Filologus Sugiarto (11.2013.204)

Daftar Pustaka

Nasional 2013. Badan Penelitian dan

1. Kementrian

Kesehatan.

Pedoman

Pengembangan

Kesehatan,

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih

Departemen

dan Sehat. Jakarta : Kementerian

Indonesia, Desember 2008. Hal :

Kesehatan RI, 2011. Diunduh dari :

174-80, 192-207, 244-60.

http://promkes.depkes.go.id/downloa
d/pedoman_umum_PHBS.pdf

4. Laporan

Kesehatan,

Akuntabilitas

2. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia,

Kementerian

Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). Jakarta. 2011
Kesehatan

(RISKESDAS)

2013.

Kinerja

Kementerian Kesehatan Tahun 2013.


Kementerian

3. Riset

Republik

Kesehatan

Republik

Indonesia. Jakarta;2014. Hal : 83


5. Dinas

Kesehatan

Karawang.

Buku

Kabupaten
Pedoman

10

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat di Rumah Tangga. 2010.

Dasar
Laporan

Pemerintah

Kabupaten

Karawang

Dinas Kesehatan.

También podría gustarte