Está en la página 1de 7

JAKARTA.

Indofood Agri Resource Ltd , anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah
membeli kembali atau daily share buy back atas 500.000 saham dari 14.387.883 saham yang
diizinkan dibeli kembali pada tanggal 8 - 9 November 2012 lalu.
Hal ini diungkapkan Direktur dan Seketaris Perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Werianty Setiawan dalam keterbukaan informasi, Senin (12/11). Setelah aksi buy back,
500.000 saham itu akan masuk sebagai treasury shares oleh emiten yang tercatat di bursa
saham Singapura ini.
Aksi buy back ini ditetapkan pada harga S$ 1.2403 dengan harga tertinggi S$ 1,245 dan harga
terendah S$ 1,235. Total pembayaran untuk saham -saham itu adalah sebesar S$ 621128,76 .
Sementara itu, Managing Partners Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menilai,
perusahaan melakukan buy back saham dilatari penurunan harga saham di bawah harga
wajar. Perusahaan membeli saham untuk disimpan, dan dijual jika harga saham kembali naik.
Selain itu, buy back dimaksudkan untuk menaikkan nilai dividen dari saham emiten. Jika
biasanya mereka memperoleh sebesar Rp 100 juta dibagi ke 100 juta lembar saham, sekarang
untung sebesar Rp 100 juta itu dibagi 75 juta lembar saham, tutup Kiswoyo.
Pada kuartal III tahun 2012 ini, pendapatan Indo Agri tumbuh 7,9 % menjadi Rp 3,5 triliun
dengan laba bersih tumbuh 22, 0 % menjadi Rp.0,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan
didukung oleh tingginya pertumbuhan penjualan pada divisi perkebunan.
Sedangkan laba kotor tumbuh 1,5 % menjadi Rp. 1,1 triliun pada kuartal III tahun 2012 ini
disebabkan oleh kenaikan pendapatan. Hari ini, saham IndoAgri atai IFAR ditutup pada level
S$ 1,2250 atau turun 0,41 %.

Dukung Lingkungan Hidup Indofood Tanam 12.000 Pohon


Tribun Jateng - Senin, 16 Juli 2012 10:29 WIB
More Sharing ServicesShare | Share on facebook Share on myspace Share on google Share
on twitter

TRIBUNJATENG .COM JAKARTA Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup


sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni, PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan anak
perusahaan (Indofood) secara serentak melakukan penanaman 12.000 pohon di lokasi

kantor cabang, pabrik dan perkebunan Indofood di seluruh Indonesia.


Jenis pohon yang ditanam disesuaikan dengan kondisi setempat, yaitu antara lain mangrove,
pohon jati dan pohon produktif lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye lingkungan hidup Indofood yang bertajuk
Green Our Lives. Kampanye lingkungan Green Our Lives meliputi tiga aktifitas besar
yang disebut dengan Triple Green terdiri dari Green Action seperti aksi tanam pohon, aksi
pembuatan biopori, adopsi pohon, pemilahan sampah dan gerakan green office yang sudah
diaplikasikan di beberapa kantor cabang Indofood.
Kemudian Green Education yaitu dengan memberikan edukasi, informasi, pengetahuan
seputar lingkungan hidup serta Green Competition yang merupakan kompetisi ide terkait
upaya pelestarian lingkungan hidup. Di Jakarta, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 orang
terdiri dari anak-anak, remaja, mahasiswa serta karyawan Indofood, dengan melakukan
penanaman 750 bibit pohon mangrove di Hutan Ekowisata Mangrove
Angke, Jakarta.
Sebelumnya, para peserta diberikan pemahaman bagaimana ekosistem mangrove bekerja,
bagaimana cara menanam mangrove dengan benar dan manfaat buah mangrove bagi
kehidupan manusia.
Penanaman bibit mangrove dipilih karena manfaatnya yang besar bagi lingkungan, termasuk
lingkungan Jakarta yang berdataran rendah. Mangrove dapat menjaga kestabilan garis pantai
dan melindungi pantai dari erosi serta abrasi. Selain itu hutan mangrove juga bermanfaat
sebagai ekowisata, habitat satwa, dan manfaat lainnya.
Selain penanaman mangrove, mereka juga menerima edukasi mengenai lingkungan seperti
cara pembuatan biopori, pembuatan kompos dan informasi lain terkait pelestarian
lingkungan.
Satu lagi wujud partisipasi aktif karyawan Indofood yakni adanya program Donasi Pohon.
Seorang karyawan dapat mengadopsi satu pohon mangrove dengan memberikan biaya
perawatan senilai Rp 100.000 per pohon dan nama mereka akan tercantum di pohon tersebut.
Menurut General Manager Corporate Communication Indofood, Stefanus Indrayana, pogram
ini merupakan perwujudan dari salah satu pilar Corporate Social Responsibilities (CSR)
Indofood yakni Protecting The Environment. Indofood ingin berpartisipasi dalam upaya
pencapaian target millenium khususnya pada sasaran ke tujuh yaitu menjamin daya dukung
lingkungan hidup. Aksi tanam pohon ini juga dalam rangka mensukseskan program
penanaman satu milyar pohon yang dicanangkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu.
Sejak tahun 2010, Indofood telah melakukan penanaman puluhan ribu pohon yang jumlahnya
akan terus bertambah pada tahun-tahun mendatang
Kami berharap aksi ini dapat menggugah semua pihak untuk selalu menjaga kelestarian
lingkungan. Bencana alam yang banyak terjadi adalah salah satu dampak dari penurunan
kualitas lingkungan dan tentunya kita tidak ingin hal tersebut terjadi pada kita di kemudian
hari, tutup Indrayana.

INDOFOOD SUKSES MAKMUR raih kenaikan laba 6,5% jadi Rp1,68 triliun
Achmad Aris
August 28, 2012 09:46

JAKARTA: Induk usaha Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk membukukan laba
bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 6 bulan pertama tahun ini
sebesar Rp1,68 triliun atau naik 6,5% dari periode yang sama 2011 sebesar Rp1,58 triliun.
Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan kenaikan laba bersih
tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan bersih perseroan yang mencapai 12,5% menjadi
Rp24,58 triliun dari Rp21,84 triliun pada periode yang sama 2011.
"Kelompok usaha perseroan yaitu produk konsumen bermerek [CBP], bogasari, agribisnis,
dan distribusi, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 44%, 24%, 24%, dan 8%
terhadap penjualan konsolidasi," katanya dalam keterangan resmi hari ini, Selasa (28/8/2012).
Divisi CBP yang dioperasikan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tercatat
membukukan kenaikan penjualan sebesar 15,9% menjadi Rp10,92 triliun dari semester I
2011 sebesar Rp9,42 triliun.
Alhasil, laba bersih periode berjalan yang dibukukan oleh emiten berkode ICBP itu pun naik
15% menjadi Rp1,14 triliun dari periode yang sama 2011 sebesar Rp990 miliar. (sut)

Setelah sukses memasarkan Qtela Singkong dan Tempe, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP), melalui anak usahanya PT Indofood Fritolay Makmur (IFM), mengeluarkan
varian terbaru yaitu Qtela Kerupuk. Jika varian sebelumnya merangkul semua kalangan, kini
varian terbaru itu membidik anak muda. Bagaimana caranya?

Qtela Kerupuk Keriting dan Udang


Kerupuk adalah makanan ringan yang sangat familiar di Indonesia. Kehadiran kerupuk telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ritual makan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Hampir setiap jenis makanan terasa lebih nikmat bila dikonsumsi bersama kerupuk. Dari
kebiasaan itu muncul ide yang menarik di mana peluang bisnisnya juga cukup besar, ujar
Sandi Wijono, Brand Manager Qtela IFM.
Indofood menciptakan dua jenis kerupuk yakni kerupuk keriting dan kerupuk udang. Kedua
jenis kerupuk itu dipilih lantaran popularitasnya yang tinggi di Indonesia. Segmen yang
dituju adalah anak-anak muda yang memiliki kebiasaan kongkow-kongkow dengan
komunitasnya. Masyarakat sekarang ingin segala sesuatu yang instan dan higienis, maka dari
itu, Qtela Kerupuk sebagai jawabannya, Sandi berpromosi.
Untuk distribusi pemasaran, pihaknya telah bekerjasama dengan beberapa ritel modern,
convenience store dan toko tradisional, seperti : Seven Eleven, Indomart, Alfamart, Dbest,
Farmer, dan masih banyak lagi. Indofood juga akan menggandeng beberapa restoran dan
rumah makan tradisional untuk menyukseskan program tersebut. Sebenarnya siapa saja bisa
menikmati Qtela Kerupuk, tapi anak mudalah yang menjadi incaran kita, sambungnya.
Selain distribusi, kegiatan promosi juga ditingkatkan. Sandi mengatakan, selama ini pihaknya
telah memperkenalkan Qtela Kerupuk dibeberapa media masa anak muda dan TVC. Strategi
ketiga adalah mengandalkan branding melalui digital media seperti Facebook dan Twitter.
Follower kami mayoritas anak-anak muda, katanya.
Kegiatan below the line activity (BTL) tidak luput dari strategi perusahaan. Caranya dengan
menyelenggarakan permainan yang melibatkan anak muda. Strategi terakhir adalah penataan

yang modern pada display penjualan serta desain kemasan yang menarik dan mengundang
selera makan. Produk ini telah dipasarkan pada Agustus lalu. Sejak diluncurkan Agustus
lalu, respon pasar sangat baik bahkan melebihi ekpektasi kami, klaim Sandi.
Qtela Kerupuk Kering dijual seharga Rp 5000 per bungkus (35 gram), sedangkan Qtela
Kerupuk Udang dibanderol Rp 2.000 per bungkus (18 gram). Sayang, Sandi enggan
berkomentar soal kapasitas produksi dan varian terbaru yang akan dikeluarkan ke depannya.
Kami ingin dikenal sebagai merek modern yang mengemas makanan tradisional,
ungkapnya.
Sekedar informasi, industri makanan ringan merupakan salah satu kategori dengan
pertumbuhan tertinggi di Indonesia, di mana IFM berada dalam posisi penjualan yang baik.
Divisi ini terdiri dari dua unit usaha : makanan ringan dan biskuit. Unit usaha makanan ringan
ini dijalankan melalui perusahaan patungan di mana ICBP memiliki 51% kepemilikan saham
dan sisanya dimiliki oleh Seven-Up, afiliasi dari PepsiCo.
Unit usaha makanan ringan memproduksi berbagai makanan ringan modern dan makanan
ringan tradisional yang dikemas secara secara modern, termasuk keripik kentang, singkong
dan tempe serta beragam extruded snack. Produk-produk yang dipasarkan dengan berbagai
merek seperti Chitato, Lays,Qtela, Cheetos, Chiki, dan Jetz ini, merupakan pemimpin pasar di
segmen makanan ringan modern yang bertumbuh secara pesat.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1990 menjadi Indofood. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Produk yang dijual PT Indofood :
1. mie instant
Indomie, supermie, sarimi, pop bihun
2. makanan ringan
chiki, cheetos, jet Z, Lays, potato, chitato, Qtela
3. Minuman
7 UP, Pepsi
Masih banyak lagi produk-produk lainya, seperti bumbu masakan,
kecap, minyak goreng dll.
Strategi utama dan Segmentasi Pasar
Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya
adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan
menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. strategi
menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di

samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan


memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. Selain
itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya.
Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha
untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak
tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah,
dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan
publikasi.

Contoh misalnya perusahaan PT.INDOFOOD:

Struktur susnannya:
1. Planing (Perencanaan)
INDOFOOD
Production Planning (PP) / Perencanaan Produksi menggunakan SAP Indofood
(http://www.indofood.co.id), adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia,
dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga beroperasi di China
dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa
variasi porduk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood,
menjelaskan Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di
produksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie
instant. Pada waktu yang sama,mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal
mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan dijadwalkan
dengan sebaik mungkin.
Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner and
Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan my SAP
Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAP BW)
2. Organizing (Struktur Organisasi)
Struktur organisasi perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah
satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi yang
baik, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubungan dengan strukturorganisasi


yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja, sehingga
organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok
kerja tersebut. Sebelum membicarakanmasalah bidang operasi PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk Tanjung Morawa,terlebih dahulu penulis gambarkan struktur organisasi perusahaan guna
memberikan gambaran lebih jelas tentang kegiatan perusahaan ini.
3. Actuating (Penggerakan)
Penggerakan adalah upaya yang dilakukan oleh pimpinan dalam rangka mengarahkan
segala sumber daya dan potensi manusia (tenaga kerja/karyawan) agar dapat be- kerja secara
produktif, sehingga dapat mencapai dan mewu- judkan tujuan yang telah ditetapkan.
Penggerakan dapat dilakukan melalui beberapa hal :
- Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang layak, dan tepat waktu kepada karyawan;
- Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang
keahlian/ketrampilan dan kemampuan karyawan;
- Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan, hadiah dan
sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan hasil kerjanya;
- Membuka selebar-lebarnya kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam memajukan
perusahaan. Kemudian, sekecil apapun partisipasi yang disumbangkan karyawan, tetap
diperhati- kan dan dihargai selayaknya;
- Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya,
yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan;
- Memberikan pengakuan dan penghargaan beru- pa pujian langsung, surat penghargaan,
bintang jasa, kenaikan gaji, memberikan uang/tunjang- an pembinaan, hadiah dan sebagainya
kepada karyawan yang menunjukan prestasinya;
- Menciptakan suasana yang nyaman, aman dan sehat dalam bekerja, sehingga para
karyawan merasa betah berada di tempat kerja. Upaya ini dilakukan antara lain menyediakan
sarana dan peralatan kerja yang cukup/memadai, mencipta- kan lingkungan kerja yang bersih,
nyaman, aman dan indah
4. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan (Controlling, Evaluating) merupakan fungsi manajeman yang kelima
setelah perencanaan, motivasi, pengorganisasian dan pengarahan.
Apabila rencana sudah disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan
pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan tepat, maka sudah barang tentu
proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang.
Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-kendala yang ditemui,
adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk mengetahui
semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan

También podría gustarte