Está en la página 1de 6

Perencanaan lokasi usaha

Lokasi yang tepat akan mempunyai pengaruh positif bagi kelangsungan usaha. Oleh karena itu,
dalam penentuan lokasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh. Selain itu,
juga perlu melihat prospek lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Lokasi yang dipilih
sebaiknya dapat mendukung untuk mendatangkan keuntungan terbesar. Selain itu, lokasi yang
akan digunakan sangat berpotensi tinggi untuk kegiatan usaha.
Perencanaan lokasi hendaknya dilakukan sebaik-baiknya. Sebagai bahan pertimbangan, dalam
penentuan lokasi perlu meninjau beberapa aspek seperti berikut.
a. Aspek teknis-ekonomis
Berdasarkan aspek teknis-ekonomis, ada beberapa hal yang perlu dilihat dari lokasi usaha yang
direncanakan, yaitu biaya transportasi, sarana jalan, tenaga kerja, sewa tanah, serta sarana listrik
dan irigasi.
* Biaya transportasi
Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan tempat penyedia bahan
produksi, ataupun lokasi usaha dengan tempat pemasaran.
* Sarana jalan
Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan, terkadang bisa menaikkan
biaya
pengangkut-an sehingga akan terjadi penambahan biaya operasional. Tidak jarang suatu lokasi
harus dibuatkan sarana jalannya terlebih dahulu karena sangat sulit dijangkau.
* Harga tanah
Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa tanah yang ringan. Tujuannya untuk mengantisipasi
adanya kemungkinan pengembangan usaha di masa yang akan datang.
* Sarana listrik dan irigasi
Listrik sangat diperlukan dalam menjalankan usaha perikanan. Selain untuk sarana penerangan,
listrik diperlukan untuk menjalankan sarana elektronik lain, seperti pompa dan blower.
Sementara sarana irugasi mutlak diperlukan, mengingat
ikan merupakan organisme yang memerlukan sirkulasi atau pergantian air. Selain itu, dalam
menjalankan usaha perikanan non-budi daya, air sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan
dan untuk aktivitas pencucian sarana lain.
b. Aspek iklim
Aspek iklim mempengaruhi keberhasilan budi daya perikanan. Umumnya bisnis perikanan
tergantung pada faktor alam. Misalnya, curah hujan mempengaruhi sumber air bila curah
hujannya sedikit, tentunya daerah tersebut kurang ideal untuk suatu usaha perikanan. Demikian
juga sinar matahari berpengaruh terhadap kemampuan hidup dan berkembang biak ikan karena
matahari mempengaruhi suhu rata-rata harian. Oleh karena itu, hendaknya jenis ikan yang akan
dibudidayakan disesuaikan dengan iklim pada suatu daerah.

c. Aspek agronomis
Cakupan aspek agronomis antara lain topografi, lokasi, jenis tanah, dan kondisi tanah, serta jenis
perairan yang ada di lokasi tersebut. Untuk lokasi budi daya air payau dan laut, kadar salinitas
juga ikut mempengaruhi jenis ikan. Misalnya pada tambak. Tambak yang letaknya jauh dari
pantai dan dekat sungai
mempunyai salinitas rendah. Sementara tambak yang dekat dengan pantai dan sungai
mempunyai salinitas sedang. Kedua jenis tambak tersebut cocok untuk tempat memelihara ikan
bandeng atau udang karena pengeringannya mudah dilakukan sehingga mudah dipupuk. Bila
menggunakan tambak yang dekat sekali dengan pantai, kadar salinitasnya tinggi dan pengeringan
airnya sulit sehingga tidak cocok untuk usaha bandeng dan udang.
Meskipun terlihat sepele, topografi tetap harus diperhatikan. Bila tidak sesuai, perkembangan
ikan akan terganggu. Misalnya, ikan akan kekurangan nafsu makan bila hidup di dataran tinggi
(suhu terlalu dingin).
Dalam memilih lokasi, penting sekall memperhatikan faktor pencemaran. Perlu diperhatikan ada
tidaknya industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat merusak sumber air di sekitar lokasi. Bila
kondisi airnya tercemar akan mengganggu
pertumbuhan ikan walaupun telah menggunakan benih unggul. Selain itu, kandungan limbah
yang terdapat pada ikan juga akan membahayakan orang yang mengonsumsinya.
Selain mempertirnbangkan ketiga aspek di atas, perlu juga melihat aspek lingkungan, social
budaya masyarakat di sekitar lokasi, dan kebijaksanaan pengembangan usaha dari pemerintah.
Masyarakat di sekitar lokasi usaha perikanan sebaiknya mendukung usaha yang dijalankan dan
borientasi terhadap bisnis. Adanya kemungkinan kompetisi dengan pengusaha setempat juga
perlu dipertimbangkan.
Pustaka
Agribisnis Perikanan (Revisi) Oleh Tim Penulis PS

PERENCANAAN LOKASI

PERENCANAAN LOKASI
A. PENGANTAR

pemilihan lokasi pabrik yg bertujuan utk pendirian pabrik baru maupun utk perluasan (ekspansi)
bukanlah masalah yg mudah.
Ada beberapa alasan mengapa suatu perusahaan perlu melakukan ekspansi, yaitu :

1)
2)
3)

Fasilitas- fasilitas produksi dirasakan sudah ketinggalan


Permintaan pasar tumbuh dan berkembang diluar jangkauan kapasitas produksi yang dimiliki.
Fasilitas pendukung seperti tenaga kerja yang tidak lagi mencukupi.

Manajer dihadapkan pada persoalan untuk menentukan lokasi yang paling ideal, yaitu lokasi yg
pada akhirnya mampu memberikan unit cost dr proses produksi dan distribusi yg rendah atau
mampu memberikan tingkat efisiensi maksimum.
Terdapat tiga situasi yg dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan lokasi pabrik,
yaitu :
1) Penentuan lokasi bagi pabrik yg baru mulai
2) Penentuan lokasi cabang baru bagi pabrik yg sudah ada (ekspansi)
3) Penentuan lokasi baru(relokasi) bagi pabrik yang sudah ada.
B.

PROSES PENENTUAN LOKASI PABRIK

Untuk mendapatkan lokasi pabrik yang ideal atau lokasi pabrik yang tepat diperlukan beberapa
tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
1) Menentukan daerah (teritorial)
2) Menentukan lingkungan masyarakat utk diteliti secara rinci
3) Memilih lokasi yang terbaik
Ada beberapa kondisi umum yg ikut berperan dalam proses penentuan lokasi, yaitu
a) Lokasi di kota besar (city location)
- Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah besar

Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas- fasilitas yg umumnya hanya terdapat di kota

besar : listrik, gas, dll.


Sarana transpotasi dan komunikasi untuk kecepatan pengiriman memiliki tingkat kepentingan

sangat tinggi.
- Banyak persoalan tenaga kerja
- Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal
b) Lokasi dipinggir kota( sub urban location)
- Tenaga kerja semi-skill lebih diutamakan
- Rencana ekspansi pabrik mudah dilakukan
- Tenaga kerja dapat tinggal dekat dengan lokasi pabrik
- Jumlah penduduk tidak begitu besar, sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul
c) Lokasi jauh di luar kota (country location)
- Lahan yg luas sangat diperlukan baik untuk sekarang maupun rencana ekspansiyg akan datang
- Tenaga kerja kurang terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki
- Produk yg dihasilkan sangat berbahaya atau beresiko tinggi
- Standar upah minimum relatif lbih kecil dan tenaga kerja mudah didapat.
C. FAKTOR- FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik, yaitu :
1)

Lokasi Pasar ; Pasar atau lokasi dimana konsumen berdomisili merupakan salah satu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik.
2)

Sumber Bahan Baku

3)

Transpotasi

4)

Sumber Energi atau Tenaga Listrik

5)

Iklim

6)

Buruh dan Tingkat Upah

7)

Undang- undang dan Sistem Perpajakan

8)

Sikap Masyarakat

9)

Air dan Limbah Industri

D. METODE PENENTUAN LOKASI PABRIK


Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi pabrik yang ideal atau
yang paling menguntungkan adalah sebagai berikut :
1)

Metode Beban Skor

Metode penentuan lokasi pabrik secara kualitatif. Metode ini sangat mudah digunakan tetapi
penilaiannya sangat subyektif, sehingga jarang digunakan. Metode beban skor dilakukan dengan
memberikan skor untuk setiap faktor yang dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik.

Contoh : Pendirian Klinik


Terdapat empat faktor yang dinilai terhaadap pemilihan tiga lokasi pabrik yang potensial, seperti
ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Tabel Skor Faktor yang dinilai
Faktor yang dinilai
1.Biaya Sewa
2. Mudah dijangkau
3. Ketenaran
4. Mudah dicapai pegawai
Bobot faktor yang dinilai
1.Biaya Sewa
2. Mudah dijangkau
3. Ketenaran
4. Mudah dicapai pegawai

Lokasi Potensial
B
C
3
4
3
1
3
3
1
2
Keterangan Skor :

A
1
3
2
4

= 30
= 40
= 20

= 10

1
2
3

= Jelek
= Sedang
= Baik

= Sangat baik

Berdasarkan data di atas dapat diperoleh bebab skor setiap lokasi sebagai berikut :
Tabel Bobot Skor
Faktor yang dinilai
1.Biaya Sewa
2. Mudah
dijangkau
3. Ketenaran
4. Mudah dicapai

Bobot
30
40
20
10

Skor
A
1
3
2
4

C
3
3
3
1

pegawai
Jumlah Beban Skor

A
4
1
3
2

Bobot Skor
B
C
30
90
120
120
120
40
40
60
60
40
10
20

230

280

240

Kesimpulan : Lokasi B adalah alternatif terbaik untuk mendirikan klinik yg memiliki bobot skor tertinggi
1)

Metode Perbandingan Biaya

2)

Metode Transpotasi

También podría gustarte