Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
OLEH
JULIAN J LEKO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan tulang punggung bangsa, karena dalam diri remaja
terdapat kekuatan-kekuatan dan harapan masa depan. Harapan-harapan yang
diemban oleh remaja ini juga di eksplisitkan dalam rumusan- rumusan
generasi mudah sebagai penerus cita-cita bangsa dan sumber insani bagi
Pembangunan Nasional (GBHN: 1993).
Generasi muda sebagai sumber insani Pembangunan Nasional
senantiasa mengindahkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Namun
karena pembangunan zaman sekarang ini terlalu banyak mengajarkan
dampak-dampak negatif pada sikap. mental, moral dan kepribadian kaum
remaja sehingga mereka yang seharusnya merupakan modal kearah penciptaan
masyarakat dan makmur jauh dari yang diharapkan.
Menurut Bambang Mulyono ( 1984 : 20) dalam Pendekatan
Analisis Kenakalan Remaja Dan Penanggulangannya, mengatakan
bahwa :
Kaum remaja yang dimaksud adalah mereka yang memasuki
umur 13-21 tahun, baik yang sedang duduk dibangku pendidikan
formal maupun yang putus sekolah, ataupun yang sama sekali
tidak mengikuti salah satu pendidikan formal.
Remaja-remaja ini adalah mereka yang berdomisili di kota kupang
dengan segala aktifitasnya. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh kaum
remaja ini antara lain mabuk-mabukan, penjudian, penganiayaan, perkelahian
antar Dusun, permintaan uang dengan kekerasaan pada pengusaha,
jika hal itu dianggap baik maka digunakan terus dan bukan tidak mungkin
yang dijelekkan diterima dan dilestarikan.
Kaum remaja yang kurang selektif ini dapat dipahami, karena pada
masa ini, mereka dalam masa pertumbuan dan perkembangan, baik fisik
maupun mental yang belum stabil atau matang sehingga mereka mudah
terpengaruh.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Y.Bambang
Mulyono; Perbuatan seseorang di suatu pihak berada didalam
mencari identitas diri, sedang mengalami perkembangan atau
perubahan fisik atau mental yang belum stabil atau matang,
sedangkan dipihak lain lingkungan ikut menentukan identitas
atau pribadinya. (pendekatan analisis kenakalan remaja dan
penanggulangannya, 1984 : 20).
Lingkungan
memang
sangat
besar
pengaruhnya
terhadap
2.
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penulisan ini :
Upaya Karang Taruna dalam mengatasi kenakalan remaja melalui kegiatan
olahraga
D. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini :
Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh Karang Taruna Kota
Kupang dalam mengatasi kenakalan remaja melalui kegiatan olahraga.
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Dalam Penulisan Ini
1.
Tujuan
Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui upaya Karang
Taruna Kota Kupang dalam mengatasi kenakalan remaja melalui kegiatan
olahraga.
2.
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Karang Taruna Kota Kupang
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi
Karang Taruna Kota Kupang dalam upaya pembinaan generasi muda
atau para remaja, agar mampu mengatasi masalah yang berkaitan
dengan kenakalan remaja.
b. Bagi para pendidik
Hasil penelitian ini merupakan masukan bagi pendidik (Orang tua,
Guru dan Tokoh-tokoh Masyarakat) untuk selalu bekerja sama dalam
upaya mengatasi kenakalan remaja yang terjadi di Kota Kupang. Hasil
penelitian ini merupakan sebuah bahan referensi bagi para remaja
dalam menghadapi masalah masalah sosial kemasyarakatan yang
terjadi khususnya masalah kenakalan remaja serta bertanggung jawab
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.
Susunan
Organisasi,
Kepengurusan,
dan
Keanggotaan.
1) Susnan Organisasi.
a)
Ketua
b)
Wakil ketua
c)
Sekretaris
d)
Wakil Sekretaris
e)
Bendahara
f)
Pembantu Umum
g)
2) Kepengurusan.
Ketua Karang Taruna dipilih oleh remaja remaja yang
dimusyawarahkan dengan kepala desa / lurah terkait.kepengurusan
Karang Taruna dipilih secara musyawarah dengan pimpinan ketua
dengan persyaratan:
10
a)
b)
c)
Memiliki
ketrampilan
berorganisasi
serta
pengetahuan
kemauan
dan
dan
kemampuan
e)
Berumur 17 40 tahun.
3) Keanggotaan.
Karang Taruna mempunyai anggota generasi muda yang berada
di desa / kelurahan. Keanggotaan Karang Taruna terdiri dari seluruh
generasi muda yang berada di desa / kelurahan baik sebagai subjek
maupun objek pelayanan kesejahteraan sosial.
Anggota Karang Taruna mempunyai hak dan kewajiban dalam
usaha kesejahteraan sosial tanpa membeda bedakan asal, keturunan,
suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik dan agama.
4) Prinsip prinsip dasar Karang Taruna.
a)
11
c)
12
sesuai dengan bidang, fungsi serta bekerja sama dengan didukungnya oleh
administrasi yang tertib dan teratur. Memiliki program kegiatan yang teratur
sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang ada disekitiar program
kegiatan karang taruna berlangsung secara melembaga, terarah dan
kesinambungan serta melibatkan unsure generasi muda yang ada sesuai
dengan kondisi masing-masing karang tarunanya. Karang taruna diharapkan
mampu menyikapi dan menangani berbagai permasalahan kesejateraan sosial
para pemuda dan warga masyarakat sekitarnya. LPM sebagai wahana
partisipasi masyarakat (salah satu karang taruna) maka selalu memberikan
spirit, dorongan dan membantu memalalui program-program yang telah
dilaksanakan karang taruna. Dengan bekal kemampuan yang optimal, karang
taruna akan mampu secara maksimal menangani permasalahan-permasalahan
sosial sehingga permasalahan yang ada di desa atau kelurahan akan menjadfi
berkurang atau hilang.
C. Kenakalan
Kenakalan diistilahkan dengan kejahatan, kebrutalan, dan keagresifan
yang disebabkan oleh lingkungannya, yakni Masalah masalah
yang
13
2.
3.
4.
a.
14
terbentuknya
perasaan
akan kehidupannya,
kedua
Keadaan Keluarga.
Perselisihan antara anggota kelurga dapat memicu perilaku
negative pada remaja karena tidak ada komunikasi yang baik dalam
keluarga. Pendidikan yang salah dalam keluarga seperti ; terlalu
15
remaja
memiliki
banyak
kawan adalah
2.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang
orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga nyaman bagi
remaja.
3.
D. Remaja.
16
17
18
jasmani adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan serta
kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Secara ekspilit istilah pendidikan jasmani dibedahkan dengan olahraga
dalam arti sempit olahraga diidentikkan dengan gerak badan. Olahraga ditilik
dari asal katanya berasal dari bahasa Jawa olah yang berarti melati diri dan
rogo (raga) berarti badan secara luas olahraga diartikan sebagai segala
kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan dan
membina kekuatan-kekuatan jasmani maupun rohani pada setiap manusia
(depertemen olahraga 1964: 61).
Dalam ( KBBI, 1989 ), Jasmani adalah Tubuh atau badan (fisik).
namun yang dimaksud Jasmani disini bukan hanya badan saja tetapi
keseluruhan ( manusia seutuhnya ), karena antara Jasmani dan Rohani tidak
dapat dipsah pisahkan. Jasmani dan rohani merupakan satu kesatuan yang
utuh yang selalu berhubungan dan selalu saling berpengaruh.
Pengertian Pendidikan Jasmani adalah : Suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perseorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan
secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, pertumbuhan
kecerdasan dan pembentukan watak. Pengertian olahraga adalah suatu bentuk
kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan
19
2.
3.
4.
20
begitu dia akan bisa meniru semua hal yang diidolakan menjadi seseorang
yang berprestasi.
Menurut Kartini Kartono, Berpendapat bahwa Upaya upaya
mengatasi Kenakalan Remaja adalah sebagai berikut : (1).
Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga, (2). Memperbaharui
lingkungan yaitu kampung kampung miskin, (3). Membuat
badan supervise atau pengontrol terhadap kegiatan anak
Dilingkuen. (4). Mengadakan organisasi pemuda dengan program
program latihan untuk meningkatkan bakat dan minat remaja.
(5). Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur,
tertib, dan berdisiplin.
Dan dikutip dari
bahwa : Upaya upaya dalam mengatasi Kenakalan Remaja antara lain: (1).
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri yang bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Melalui olahraga para remaja
akan memiliki banyak figure yang bisa dijadikan contoh bagi para remaja. (2).
Adanya motifasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan kontrol
diri dalam melakukan pencegahan dengan prinsip keteladanan.(3).Kemauan
Orang Tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga terciptanya keluarga
yang harmonis dan nyaman bagi remaja. (4).Remaja pandai memilih teman
dari lingkungan yang baik serta orang tua harus mampu memberi arahan
dengan siapa dan di mana komunitas remaja harus bergaul. Dengan olahraga,
para remaja tentunya akan memilih lingkungan dan teman yang memiliki daya
pikir sebagai olahragawan juga yang bakal memiliki kegiatan yang tentunya
bermanfaat.
Upaya upaya dalam mengatasi Kenakalan Remaja antara lain: (1).
Perlu adanya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari Orang Tua dalam
21
hal apapun. (2). Adanya pengawasan dari Orang Tua yang tidak terlalu
mengekang. (3). Perlu adanya dukungan terhadap hobi serta bakat yang
diinginkan selama hal itu masih dianggap positif bagi pribadinya yang tidak
melenceng dari nilai nilai kemanusiaan. Dikutip dari Http://Makalah
Kenakalan Remaja.blog.spot.com.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif Naturalistik yaitu : menggambarkan sifat sesuatu
keadaan senantiasa berjalan disaat penelitian berlangsung.
Menurut Leksi S. ( 1998 : 3 ) memberikan definisi tentang
penelitian kualitatif yaitu : Metode kualitatif sebagai prosedur
penilaian yang menghasilkan deskriptif berupa data data tulis
atau isian dari orang orang dan prilaku yang dapat dianuti.
Tempat Penelitian
22
Waktu Penelitian.
Waktu yang dibutuhkan oleh peneliti dalam menghimpun data di
tempat penelitian adalah 2 bulan.
2.
yang
Walikota kupang
2.
3.
4.
5.
D. Sumber Data
1. Data priner adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dilapangan
atau dari informen.
23
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan
dari refrensi-refrensi yang ada kaitannya dengan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode
antara lain :
1. Observasi
Dalam penelitian ini, observasi merupakan salah satu metode (cara)
pengumpulan data yang baik dan mendukung untuk mengumpulkan data
yang diperluka dimana penulis mengobservasi upaya Karang Taruna desa
Tasinifu dalam mengatasi kenakalan remaja melalui kegiatan olahraga
2. Studi Dokumentasi
Dalam pengambilan data disertai juga dengan dokumentasi
sehingga dapat diperoleh tentang perngertian dan pokok persoalan yang
dibicarakan, dalam upaya Karang Taruna Kota Kupang dalam mengatasi
kenakalan remaja melalui kegiatan olahraga
3. Wawancara
Dalam melengkapi serta memperkuat data yang diperoleh maka
perlu adanya wawancara. Wawancara merupakan percakapan dan yang
wawancarai
F. Teknik Analisis Data
24
DAFTAR PUSTAKA
B. Simandjuntak SH. Psikologi Remaja; 1984, Tarsito Bandung.
Kartono Kartini, Kenakalan remaja ; 2008, PT. Raja Grafindo Prasada.
Lein Laura dan Lydia O Donnell, Anak (Bagaimana Mengasuh Anak dan
Pengaruh Anak Bagi Kehidupan Orang Tua), Kanisius, Jakarta
Ridwan M. B. A ( belajar muda penelitian)
Soetjipto Soemiati S, Sikap Kita Dalam Pergaulan, PN Balai Pustaka, Jakarta
1975
Sanders Bill, Dari Remaja Untuk Orang Tua, Yayasan kalam Hidup, Bandung.
Suherman Dkk. 1966, Petunjuk Guru Mengajar Penjas Dan Kesehatan
25
ESSAY
1. BAGAIMANA UPAYA KARANGTARUNA KOTA KUPANG UNTUK
MENGATASI KENAKALAN REMAJA?
2. APA PENDAPAT WALIKOTA,CAMAT, LURAH MENGENAI
KEGIATAN KARANG TARUNA TERSEBUT?
3. KEGIATAN KEGIATAN APASAJA YANG KARANG TARUNA
LAKUKAN DALAM PREOSES MENGATASI KENAKALAN
REMAJA KOTA KUPANG?
4. APAKAH KEGIOATAN OLAHRAGA TERSEBUT BISA
MENGATASI KENAKALAN REMAJA KOTA KUPANG?
5. APAKAH KEGIATAN KEGIATAN INI BISA MEREDAMKAN
KENAKALAN REMAJA KOTA KUPANG?
6. BAGAIMANA PENDAPAT WALIT,CAMAT,LURAH UNTUK
MELAKUKAN KEGIATAN OLAHRAGA DALAM MENGATASI
KENAKALAN REMAJA TERSEBUT?
7. APA TUJUAN DARI KEGIATAN INI?
8. BAGAIMANA PERAN KARANG TARUNA DALAM MENGATASI
KENAKALAN REMAJA KOTA KUPANG TERSEBUT?
9. BAGAIMANA PENDAPAT ANGGOTA KARANG TARUNA
DALAM KEGIATAN TERSEBUT?
10. JELASKAN PENDAPAT MASING-MASING PENGURUS
KARANG TARUNA T5ENTANG HASIL KEGIATAN OLAHRAGA
DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA TERSSEBUT?
26