Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DEFENISI
Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera
INSIDEN
Di Amerika kurang lebih 2 juta penduduknya
ETIOLOGI
Luka Bakar dikategorikan menurut mekanisme
injurynya, meliputi :
1. Luka bakar Termal,disebabkan kontak dengan
api atau objek-objek panas lainnya.
2. Luka bakar kimia,disebabkan kontaknya jaringan
dengan asam dan basa kuat.
3. Luka bakar Elektrik, disebabkan adanya panas
yang digerakkan dari energi listrik yang kontak
melalui tubuh.
4. Luka bakar Radiasi,disebabkan oleh terpaparnya
sumber radioaktif
EFEK PATOFISIOLOGI LB
1. Pada Kulit
Perubahan patofisiologik yang terjadi pada kulit
segera setelah luka bakar tergantung pada
luas dan ukuran luka bakar.
2. Sistem kardiovaskuler
Segera setelah injuri luka bakar, dilepaskan
substansi vasoaktif (catecholamine, histamin,
serotonin, leukotrienes, dan prostaglandin)
dari jaringan yang mengalmi injuri.
URINE
1400
INSENSIBLE LOSSES
-PARU
-KULIT
350
350
100
KERINGAT
100
FECES
TOTAL
2300
4. Sistem Imun
Fungsi sistem immune mengalami depresi.
Depresi pada aktivitas lymphocyte, suatu
penurunan dalam produksi immunoglobulin,
supresi aktivitas complement dan
perubahan/gangguan pada fungsi neutropil dan
macrophage dapat terjadi pada klien yang
mengalami luka bakar yang luas. Perubahanperubahan ini meningkatkan resiko terjadinya
infeksi dan sepsis yang mengancam
kelangsungan hidup klien.
5. Sistem Respiratori
Dapat mengalami hipertensi arteri pulmoner,
mengakibatkan penurunan kadar oksigen arteri
dan lung compliance.
a. Smoke Inhalation
Manifestasi klinik yang dapat diduga dari injuri
inhalasi meliputi adanya LB yang mengenai
wajah, kemerahan dan pembengkakan pada
oropharynx atau nasopharynx, rambut hidung
yang gosong, agitasi atau kecemasan,
tachipnoe,
Klasifikasi beratnya LB
a. Kedalaman luka bakar
1. Superficial (derajat I), dengan ciri-ciri sbb:
Hanya mengenai lapisan epidermis.
Luka tampak pink cerah sampai merah (eritema ringan sampai
berat).
Kulit memucat bila ditekan.
Edema minimal.
Tidak ada blister.
Kulit hangat/kering.
Nyeri / hyperethetic
Nyeri berkurang dengan pendinginan.
Discomfort berakhir kira-kira dalam waktu 48 jam.
Dapat sembuh spontan dalam 3-7 hari
(pre-hospital care)
1. Jauhkan penderita dari sumber LB
2. Kaji ABC
3. Kaji trauma uang lain
4. Pertahankan panas tubuh
5. Perhatikan kebutuhan untuk pemberian
cairan iv.
6. transportasi
2. Fase Akut
Fase akut dimulai ketika pasien secara
3. Fase Rehabilitasi
Fase rehabilitasi adalah fase pemulihan dan
A. Pengkajian
. Data biografi
Langkah awal adalah melakukan pengkajian
. Lokasi/area luka
Luka bakar yang mengenai tempat-tempat tertentu
memerlukan perhatian khusus, oleh karena akibatnya yang
dapat menimbulkan berbagai masalah. Seperti, jika luka bakar
mengenai derah wajah, leher dan dada dapat mengganggu
jalan nafas dan ekspansi dada yang diantaranya disebabkan
karena edema pada laring . Sedangkan jika mengenai
ekstremitas maka dapat menyebabkan penurunan sirkulasi ke
daerah ekstremitas karena terbentuknya edema dan jaringan
scar. Oleh karena itu pengkajian terhadap jalan nafas (airway)
dan pernafasan (breathing) serta sirkulasi (circulation) sangat
diperlukan. Luka bakar yang mengenai mata dapat
menyebabkan terjadinya laserasi kornea, kerusakan retina dan
menurunnya tajam penglihatan.
Diagnosa keperawatan
Fase emergensi
1. Defisit volume cairan b.d peningkatan
Kelompok VI
SAMSIARA
MARDAWATI
NURJAYA
RATNAWATI NUR
HASTUTI
KASNIA
SURIANI
NURSAIDAH
IRWAN
SADARUDDIN