Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun oleh:
Kelompok 2 (DIII kebidanan 1B)
1. Fitriana laelatunnimah
(141540134300033)
2. Buntar handayani
(141540134030006)
(141540134050008)
(141540134210024)
5. Fitri lestari
(141540134290032)
6. Rinigianti
(141540134570060)
(141540134670070)
(141540134720075)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami berada dalam keadaan sehat walafiat, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini sebagai tugas. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi
semua pembaca terutama bagi keluarga besar STIKes HARAPAN BANGSA
Purwokerto. Makalah ini bertujuan untuk mendorong semangat belajar bagi
pembacanya dan mendorong semangat moril untuk memahami dan mendalami
hak asasi manusia yang berhubungan dengan kesehatan.
Makalah ini diharapkan menjadi buku tambahan dan menjadi bacaan utama
dengan semua mahasiswa / mahasiswi kebidanan dan keperawatan serta menjadi
referensi bagi peminat lainnya.
Akhir kata penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan
penyusun
untuk
menyempurnakan makalah.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
ii
iii
C. Tujuan ..................................................................................................
BAB II PENDAHULUAN...............................................................................
18
20
25
A. Kesimpulan ..........................................................................................
25
B. Saran ....................................................................................................
25
26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik
pada pasien yang beresiko terinfeksi atau telah terinfeksi.Pengetahuan
mengenai bagaiman terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk
membatasi dan mencegah terjadi penyebaran infeksi dengan cara mempelajari
ilmu bakteriologi, imunologi, virologi dan parasitologi yang terkandung pada
ilmu mikrobiologi.
Selain itu, diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan
mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan. Secara lebih spesifik
diperlukan pula pengetahuan mendasar akan kondisi seperti apa yang bisa
dijadikan lokasi atau tempat untuk melakukan asuhan kebidanan .
Perkembangan ilmu mikrobiologi telah memberikan sumbangan yang
besaar bagi dunia kesehatan, dengan ditemukannya berbagai macam alat
berkat penemuan beberapa ilmuan besar. Bahwa terbukti untuk mencegah
atau mengendalikan infeksi tenaga kesehatan dapat menggunakan konsep
steril ataupun bersih, untuk membantu proses penyembuhan pasiennya dan
lebih spesifik lagi untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya infeksi.
Maka dari itu, kami merasa penting untuk menyusun sebuah tulisan
yang membahas tentang bagaimana penerapan sterilisasi dan desinfeksi
dalam makalah ini.Juga bagaimana aplikasinya dalam keseharian dunia
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
2. Apa tujuan Sterilisasi dan Desinfeksi
3. Bagaimana macam-macam sterilisasi
4. Bagaimana macam-macam desinfeksi
5. Apa perbedaan antara Sterilisasi dan Desinfeksi
6. Bagaimana aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam keseharian dunia
kesehatan dan keperawatan
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi dan Desinfeksi
1. Pengertian Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu
(alat,bahan,media, dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau
bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari
semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
2
untuk
menjamin
keamanan
terhadap
pencemaran
oleh
Disinfektan
dibedakan
menurut
kemampuannya
membunuh
yang
stearothermophilus
Bila
media
yang
telah
Shigella
dan
difteri
(kuman
yang
berasal
dari
2)
3)
4)
5)
aktif
Halogen
Mengoksidasi protein kuman
Yodium
Konsentrasi yg tepat tidak mengganggu kulit
Efektif terhadap berbagai protozoa
Klorin
Memiliki warna khas dan bau tajam
Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
Fenol (as. Karbol)
Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel
6) Peroksida (H2O2)
Efektif dan nontoksid
Molekulnya tidak stabil
Menginaktif enzim mikroba
7) Gas Etilen Oksida
Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastik
Macam-macam Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen.Disinfektan
yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini
dinamakan antiseptik.
Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan
mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada
benda mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
yangkecil
oligodinamik.Hal
saja
ini
dapat
membunuh
mudahsekali
bakteri,
ditunjukkan
yang
dengan
disebut
suatu
demikian,
orang
masih
biasa
menggunakan
ditolerir.
Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan,
isoprofil dan benzylalcohol juga antiseptic.Benzyl alcohol biasa digunakan
formalin.
Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan
agen pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat. Misalnya
agen ini telah digunakan secara komersialuntuk mensterilkan tong-tong
rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.Agen ini hanya
ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagianbesar
dan
lain-lain)
dari mikroorganisme
yang
tidak
diharapkan
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. Atau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika sterilisasi dan
desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun tetap memiliki tujuan
yang sama. Namun sterilisasi memiliki guna yang lebih besar, dan desinfeksi
secara khusus membunuh kuman penyebab penyakit.
Aplikasi Sterilisasi Dan Desinfeksi Dalam Keseharian Dunia
Kesehatan Dan Keperawatan
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua
bentuk kehidupan mikrobayang dilakukan dirumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk
membunuh kuman pathogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada
alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan
panas tinggi, atau bahan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat,
sterilisasi panas kering, sterilisasi gas (formalin, H2O2).
Teknik steril biasanya di gunakan dalam ruangan operasi dan ruang
bersalin, selain menggunakan teknik steril pada tempaat tidur pasien untuk
prosedur invasive sepeti:
1. Mengisap jalan napas pasien
2. Memasukkan kateter urinarius
3. Mengganti balutan luk
Daerah steril biasanya dibatasi engan duk steril atau lapisan tebal
kertas berlilin atau kemasan terbuka tempat bahan-bahan steri dikemas.
Banyak rumah sakit mempunyai pusat penyedian, yaitu tempat
kebanyakan peralatan dan suplai dibersihkan serta desterilkan.Hasil prose ini
dimonitor oleh laboratorium mirobiologi secara teratur.
Kecenderungan di rumah sakit untuk menggunakan alat-alat serta
bahan yang dijual dalam keadaan steril dan sekali pakai, seperti alat suntik,
12
jarum, srung tangan dan masker, tidak saja mengurangi waktu yang
diperlukan untuk membersihkan, menyiapkan, serta mensterilkan peralatan,
tetapi juga mengurangi pemindah sebaran patogen melalui infeksi silang.
Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan sanitasi lingkungan ialah membunuh atau menyingkirkan
pencemaran oleh mikrobe dari permukaan.Untuk mengevaluasi prosedur dan
cara-cara untuk mengurangi pencemaran, dilakukan pengambilan contoh
mikroorganisme sewaktu-waktu dari permukaan.Pinggan-pinggan petri yang
menunjukan adanya pertumbuhan mikrobe sebelum dan sesudah pembersihan
merupakan alat pengajar yang meyakinkan untuk melatih para petugas yang
baru
Pengurangan kontaminasi oleh mikroba paling baik dicapai dengan
kombinasu pergeseran dan penggsokan, serta air dan deterjen. Ini sudah
cukup,
kecuali
bila
spencemrannya
hebat,
maka
perlu
digunakan
13
tangan atau yang lainya (cuci tangan tidak bisa digantikan dengan sarung
tangan).
Selain itu selalu gunakan alat pelindungan diri secara lengkap ketika
melakukan prosedur invasive, ataupun bedah. Seperti:
1. Gown/barakschort :
2. Masker :
3. Sarung Tangan
4. Kaca mata pelindung/goggles
Pengolaan Sampah Medis Dan Air Limbah
Perlu diatur sedemikian rupa agar alat atau ruang tetap bersih atau
steril,tidak berdekatan dengan limbah atau sampah medis. Membakar sampah
medis sampai menjadi arang.
Sterilisasi Dan Desinfeksi Alat-Alat Medis
1. Desinfekatan :
a. Aseptik/Asepsis
Suatu istilah umum yg digunakan untuk menggambarkan upaya
kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisem ke dalam area
tubuh manapun yg sering menyebabkan infeksi. Tujuannya untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme baik pada permukaan hidup
maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman
digunakan.
b. Antisepsis
Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, selaput
lendir atau bagian tubuh lainnya dengan menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)
c. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
Proses yg menghilangkan semua mikroorganisme kecuali
beberapa endospora bakteri pada benda mati dengan merebus,
mengukus atau penggunaan desinfektan kimia
2. Sterilisasi :
Upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan
mikroba yg dilakukan di RS melalui proses fisik maupun kimiawi. Proses
yang menghilangkan semua mikroorganisem (bakteri, virus, fungi dan
parasit) termasuk endospora bakteri pada benda mati dengan uap air panas
tekanan tinggi (otoclaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi.
a. Pemprosesan Alat
14
b. Dekontaminasi
Proses yg membuat benda mati lebih aman ditangani staff
sebelum dibersihkan. Tujuan dari tindakan ini dilakukan agar benda
mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama
petugas pembersih medis sebelum pencucian berlangsung.
c. Pencucian/ bilas
Proses yg secara fisik membuang semua debu yg tampak,
kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagi
mereka yg menangani objek tersebut. Prosesnya terdiri dari mencuci
sepenuhnya dengan sabun atau detergen dan air, membilas dengan air
bersih dan mengeringkannya.
d. Sterilisasi/DTT.
Desinfeksi Tingkat Tinggi merupakan suatu proses perebusan
air dimana suhu air mencapai 1000C setelah itu alat-alat kesehatan
dimasukan kedalamnya dan direbus selama 20 menit. Setelah itu di
dingin kan dan dikeringkan dengen kain yang steril. Setelah kering
dimasukan kedalam bak instrument dengan menggunakan korentang
dan simpan ditempat yang steril.
15
ABCD
AB
: dasar api
16
sterilisasi
dengan pemanasan
kering,
bakteri
akan
18
Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan
maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya
digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis.
Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh
mikroorganisme, misal : bakterisid, virosid, sporosid.
Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat
pertumbuhan organisme, misal : bakteriostatik, fungistatik.
Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba.
1. Fenol dan derivatnya
Zat kimia ini bekerja dengan cara mempresipitasikan protein secara
aktif atau merusak selaput sel dengan penurunan tegangan permukaan.
Fenol cepat bekerja sebagai desinfektan maupun antiseptik tergantung
konsentrasinya. Daya antimikroba fenol akan berkurang pada suasana
alkali, suhu rendah, dan adanya sabun.
2. Alkohol
Alkohol beraksi dengan mendenaturasi protein dengan jalan
dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzimenzim akan diinaktifkan oleh alkohol. Etil alkohol (etanol) 50-70%
mempunyai sifat bakterisid untuk bentuk vegetatif. Metanol daya
bakterisidnya kurang dibandingkan etanol, dan beracun terhadap mata.
Aldehid
Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein.
Contoh : formalin (formaldehid)
Gas sterilisator
Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan
dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair. Pada proses ini
material disterilkan dengan gas pada suhu kamar. Gas yang dipakai
adalah ethilen oksida.
Sebaiknya
Volume 20-1000 ml
Volume 15-1000 ml
Volume 15-1000 ml
21
d. Syringe filters
Volume 1-20 ml
e. Spin filters
22
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan.Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan
jalam membunuh mikroorganisme patogen.
2. Beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi: Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah
makanan
menjadi
rusak
Mencegah
kontaminasi
mikroorganisme dalam industri Mencegah kontaminasi terhadap bahanbahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.
3. Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi. Adapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.
B.
Saran
1. Sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan
menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar
mikroorganisme. Dan dapat juga dilakukan untuk mencegah ataupun
mengendalikan infeksi.
2. Semoga tulisan kami ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi
dalam proses pembelajaran mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi.
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Dr. jan Tambayong; Mikrobiologi untuk keperawatan
Mikrobiologi kedokteran, Bina Rupa Aksara, Jakarta, FKUI 1994
Jawetz, J. Melnick, EA, Adeberg (1986), Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan,
EGC, Jakarta.
Azis, alimul H.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba
Medika
Ester, Monica.2005.Pedoman Perawatan Pasien.Jakarta:EGC
http://irwanto-fk04usk.blogspot.com/2009/08/sterilisasi-dan-desinfeksi.htm
diunduh pada tanggal 06 mei 2011 18:29
25