Está en la página 1de 26

Gangguan jiwa akibat

bencana dan asuhan


keperawatannya

Bencana
Kejadiaan yg disebabkan oleh perbuatan
mns atau perubahan alam yg
mengakibatkan kehancuran shg perlu
bantuan orang lain u/ memperbaikinya.
Bencana sebagai kejadian alamiah
maupun buatan manusia & mengakibatkan
penderiataan & kesengsaraan shg korban
membutukan bantuan orla u/ memenuhi
kebutuhannya.

Suatu keadaan yang TIDAK DAPAT DIDUGA


yang dapat mengakibatkan KEHILANGAN
dan perubahan lingkungan yang
berdampak pada PERUBAHAN berbagai
aspek KEHIDUPAN (Stuart-Sundeen
Peristiwa/kejadian pada SUATU DAERAH
yang mengakibatkan KERUSAKAN ekologi,
kerugian kehidupan manusia, serta
memburuknya kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang bermakna, sehingga
MEMERLUKAN BANTUAN LUAR BIASA dari
pihak luar (WHO Ditkeswamas Depkes

Akibat bencana.
Kerugian & penderitaan.
Mempengaruhi aspek kehidupan
individu, keluarga, kelompok ataupun
masyarakat scr umum
Shg perlu cara cara khusus untuk
mencegah & mengelola nya

Penyebab bencana.
Alamiah : g. meletus, gempa bumi,
banjir bandang, angin topan, tsunami,
wabah.
Buatan manusia : teror bom, konflik
akibat pertikaian berkepanjangan.
Biasanya disertai oleh benda benda
yg secara kimia, biologis atau fisik
benda tsb mengancam keselamatan,
kesehatan a/ benda yg dimiliki mns.

Proses terjadinya bencana


Non
Bencana
Stabil

bencana

prabencana

bencana

pasca
bencana
Trauma

Krisis

Emergensi
rekonstruksi

Proses terjadinya bencana


1. Non bencana ( stabil)
ad/ kondisi tidak ada bencana
( stabil) pada lokasi rawan bencana
seperti daerah pegunungan, daerah
jalur gempa, daerah pinggiran
sungai, pemukiman padat, gedung
tinggi, dll

Proses terjadinya bencana


2. Bencana
Tahap ini meliputi 2 kondisi :
a. Pre bencana (saat di prediksi akan
terjadi bencana tapi blm terjadi)
b. Bencana ( 24 jam pertama setelah
terjadinya bencana). U/ itu yg
dilakuakan ad/ mengingatkan
masyarakat,mobilisasi & evakuasi jika
perlu.

Proses terjadinya bencana


3. Pasca bencana
Bencana Individu trauma krisis.
Trauma ad/ cedera fisik & a/ psikologis
yg disebabkan o/ tindakan kekerasan,
kerusakan a/ masuknya zat beracun
kedalam tubuh atau cedera psikologis
akibat syok emosional yg berat.

Krisis
Reaksi thdp kejadian, masalah a/ trauma
yg sangat dr ind akibat ketidakmampuan u/
mengurangi ketegangan dan kecemasan
yg dialami.
Perubahan yg terjadi scr tiba tiba akibat
kejadian shg menimbulkan kegoncangan
(ketidakseimbangan) emosional,
merupakan kondisi yg menandakan tjdnya
krisis.

Tindakan mengatasi respon krisis


pasca trauma
Fase Emergensi ( segera setelah
bencana)
Rekontruksi ( mulai diberikan bantuan
yg terkonsentrasi pd perbaikan aspek
aspek kehidupan; kebutuhan dasar
manusia.

Respon individu terhadap bencana


1. Reaksi individu segera (24 jam) setelah
bencana.
tegang, cemas, panik
Terpaku, linglung, shok, tdk percaya.
Gembira atau eforia, tidak terlalu
merasa menderita.
Lelah, bingung,
Gelisah, menagis, menarik diri
Mersa bersalah.

Respon individu terhadap bencana


2. Minggu pertama ketiga setelah bencana.
Ketakutan,waspada, sensitif, mudah marah,
kesulitan tidur.
Khawatir, sangat sedih,
Mengulang ulang kembali (flashback) kejadian
Bersedih
Reaksi positif yg masih dimiliki;berharap atau
berfikir tentang masa depan, terlibat dalam
kegiatanmenolong atau menyelamatkan.
Menerima bencana sbg takdir.

Respon individu terhadap bencana


3. Lebih dari minggu ke tiga setelah bencana.
Kelelahan
Merasa panik
Kesedihan terus berlanjut, pesimis dan
berfikir tidak realistis
Tidak beraktifitas, isolasi dan menarik diri.
Kecemasan yg dimanifestasika dengan :
palpitasi, pusing, letih, mual, sakit kepala,
dll

Lima fase respon individu thd


bencana
Fase

Respon

Dampak

Sesaat setelah kejadian. Karakteristik : syok,panik, takut


berlebihan, tidak mampu mengambil keputusan dan realitas,
bisa sampai tjd perilaku merusak diri.

Pemberani/
heroik

Karakteristik : semangat kerja sama yg tinggi antara teman,


tetangga, tim kedaruratan. Karena aktifitas berlebihan terjadi
keletaihan

Honeymoon/bula
n madu

Satu minggu s/d 2 bulan (bbrp bulan) setelah kejadian. Bantuan


orang lain berdatangan (uang, sumber daya serta dukungan
dari berbagai pihak terkumpul ) Pada saat inimasalah psikologis
dan perilaku terselubung.

Kekecewaan

2 bulan sampai satu tahun. Karakteristik : ind.merasa kecewa,


timbul kebencian, frustasi, perasaan masalah,korban
membandingkan bandingkan keadaaan tetangga dg dirinya,
bermusuhan dg or.la.

Rekonstruksi
Reorganisasi

Individu mulai menyadari bahwa ia harus menghadapi dan


mengatasi masalahnya. Mereka mulai membangun rumah,
bisnis dan hidupnya. Terjadi beberapa tahun setelah benbcana.

Cara mengelola bencana


3 tahapan mengelola bencana:
1. Program antisipasi untuk kondisi pra
bencana.
2. Tindakan segera u/ kondisi segera
setelah bencana
3. Pemulihan untuk kondisi pasca
bencana.

Cara mengelola bencana


Antisipasi

Non & pra


bencana

segera
stl bencana
Bencana/em
ergensi

pemulihan

rekonstruksi

1. Program antisipatif thd bencana


Pd tahap ini tindakan ditujukan pd
kesiapan individu & masyarakat u/
mengantisipasi bencana yg akan terjadi
Tenaga kesh perlu mengetahui protap
penaganan bencana dan berkoordinasi
dengan pihak lain
Masy perlu diajarkan bbrp hal yg
merupakan tanda bencana, mengingatkan
bencana sblmnya,tindakan yg perlu
dilakukan masy, mobilisasi, & evakuasi.

2. Program segera setelah


bencana.
Bantuan kesehatan, perbaikan
komunikasi dan tranportasi, deteksi
thd peny. Menular & mental, serta
evakuasi korban selamat.

3. Program pemulihan (recovery)


Tindakan pada fase ini adalah :
Perbaikan
Penataan kembali
Mitigasi (merencanakan aktifitas yg
berorientasi pada masa depan u/
mencegah bencana sekundera/
meminimalkan dampak bencana)

Tindakan yg dilakukan
1. Segera setelah bencana (24 Jam)
Anda perlu menilai dengan cermat :
Kerusakan lingkungan yg terjadi.
Jenis cidera yg dialami
Penderitaan yg dialami
Kebutuhan dasar yg harus dipenuhi segera.
Yg perlu dilakukan segera :
Pertolongan kedaruratan fisik
memenuhi kebutuh dasar
Menjadi support system bagi klien.

Tindakan yg dilakukan
2. Minggu I III :
Berikan informasi yg
sederhana & mudah
diakses ttg lokasi jenazah
Memebri dukungan
keluarga
Bantuan mencari keluarga
Anjurkan keluarga u/ ikuti
aktifitas kelompok yg
terorganisir.
Lakukan aktifitas rekreasi
u/ anak

Informasikan rekasi
psikologis yg normal.
Motivasi u/ bekerjasama u/
memenuhi kebutuhan
mereka.
Libatkan korban selamat
dlm pelaksanaan bantuan
Libatkan TOMA u/ eksplorasi
perasaan klien.
Berikan pelayanan dgn
empati.

Tindakan yg dilakukan
Setelah minggu ke III
a. Tindakan psikososial
umum
Identifikasi koping yg tdk
efektif
BHSP
Penuhi keb fisik mendesak
Mobilisasi dukungan sosial
Cegah timbulnya bahaya
lain
Mulai bekomunikasi.

b. Tindakan psikososial
Khusus
Konseling trauma
Konseling proses berduka
Bimbingan antisipasi
Konseling u/
menyelesaikan masalh

Evaluasi & Rujukan


Bila melalui konseling tidak membuat
kondisi emosional klien semakin baik,
maka dibutuhkan evaluasi &
penaganan O/ tenaga kesehatan
mental profesional (Perawat Psikiatri,
psikiatrist, psikolog).

Evaluasi & Rujukan


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kriteria kasus yg perlu dirujuk :


Kasus ggn mental yg sdh diketahui
sebelumnya
Korban deg gejala psikologis yg tidak
memperlihatkan perubahan setelah
mendapat perawatan 3 minggu.
Korban mengalami disfungsi
Korban yg berniat bunuh diri
Peyalahgunaan Napza
Kekerasan fisik dalam keluarga
Kelompok resiko tinggi.

Terimakasih : Imam ansori, S.Kep,Ns

También podría gustarte