Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Nama
Tn. AR
2. Riwayat Pengobatan
Riwayat kunjungan ke IGD. Pasien dikatakan rutin berobat ke
poliklinik paru.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Pasien diketahui memiliki riwayat penggunaan obat antituberkulosis sekitar 10 tahun yang lalu, digunakan selama 5 bulan
lalu tidak dilanjutkan. Riwayat asma, penyakit jantung disangkal.
Riwayat sistoskopi.
4. Riwayat Keluarga
Tidak ditemukan riwayat serupa pada keluarga
5. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai buruh, sudah berhenti sekitar 10
tahun yang lalu.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik
Pasien merokok 2 bungkus/hari, sudah lebih dari 20 tahun.
7. Riwayat Imunisasi
Tidak ditanyakan.
8. Pemeriksaan Fisik
o Tanda Vital
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Frekuensi jantung
Frekuensi napas
Suhu
o
Status Generalis
Kepala
Mata
THT
Leher
Toraks
Paru
Abdomen
Ekstremitas
9. Pemeriksaan Penunjang
EKG
Irama sinus, 102 kali/menit, P normal, PR interval 0,14 detik, QRS
progresi normal, aksis normal, tidak ada perubahan segmen ST-T, T
normal.
Kesan: EKG normal.
Radiologi
13/3/2015 pukul 08.30
Corakan bronkovaskular kasar di kedua lapang paru, disertai
dengan partial pneumotoraks dekstra.
Laboratorium
Parameter
Hema 1
Hb
Ht
Leukosit
Trombosit
Gula Darah
GDS
Fungsi Ginjal
Ur
Cr
Hasil
Nilai Rujukan
11,4 g/dl
35 %
16.500 / uL
345.000 / uL
13 - 16 g/dl
40 - 48 %
5.000 - 10.000 / uL
150.000 - 400.000 /uL
141 mg/dl
<110 mg/dl
23 mg/dl
0,8 mg/dl
15 - 50 mg/dl
<1,4 mg/dl
7,17
42 mmHg
140 mmHg
15 mEq/L
-12
7,35 - 7,45
35 - 48
83 - 108
21 - 28
-1,5 -3,0
10.Diagnosis
Dispnu e.c pneumotoraks spontan sekunder parsial dekstra dengan
PPOK eksaserbasi akut
11.Tatalaksana
o O2 12 lpm via NRM
o Inhalasi (salbutamol + ipratropium) : budesonid (1:1)
o Ranitidin 50 mg IV
o Hema 1, GDS, AGD, Ur/Cr
o Rontgen thorax PA
Konsultasi dengan dr. B, Sp.P
o Konsultasi Sp.B untuk pemasangan WSD
o Rehidrasi
o 2A (D5 1: NaCl 1) : RL 2:1
o Inhalasi C
o Salbutamol 3 x 2 mg PO
o Ranitidin 2 x 50 mg IV
o Inhalasi C:F:B 1:1:1 sebanyak 3x
o Cefizoxime 3 x 1 gram
o Dexametasone 3 x 1 ampul
12.Follow Up
Setelah pemasangan WSD, pasien merasa sesak napas jauh
berkurang, dan bernapas lebih enak. TD 140/90, HR 90x/menit, RR
30x/menit, paru: inspeksi pengembangan paru simetris, palpasi
vokal fremitus kanan << kiri, perkusi sonor, auskultasi suara napas
kanan < kiri, namun perbaikan. WSD: undulasi positif, produksi
tidak ada, bubble tidak ada.
Sehingga pasien di-assess sebagai dispnu pada pneumotoraks
spontan parsial dekstra dengan PPOK eksaserbasi akut, klinis
perbaikan. Anjuran untuk observasi kliis pasien, lalu anjuran untuk
rawat ICU. ICU penuh, sehingga pasien disarankan untuk mencari
ruang isolasi, dalam hal ini pasien mendapatkan ruang perawatan
Apel.
Radiologi pascapemasangan WSD: 14/3/2015 09.45
Tampak ujung WSD setinggi interkosta 5 dekstra, dibandingkan foto
13/3/2015, pneumotoraks perbaikan.
Daftar Pustaka
1. MacDuff A, Arnold A, Harvey J. Management of spontaneous
pneumothorax: British Thoracic Society pleural disease guideline
2010. Thorax. 2010 Aug 1;65(Suppl 2):ii1831.
2. Tschopp JM, Rami-Porta R, Noppen M, Astoul P. Management of
spontaneous pneumothorax: state of the art. Eur Respir J. Sep
2006;28(3):637-50
3. Ota H, Kawai H, Matsuo T. Treatment outcomes of pneumothorax
with chronic obstructive pulmonary disease. Asian Cardiovasc
Thorac Ann. 2014 May;22(4):44854.
Hasil Pembelajaran
1. Subjektif