Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
GRUP VI
1. Ayu Sri Irawati
2. Ferdinan
Palembangan
3. Irwan A
4. Ronald
Yonathan
5. Teguh Prasetyo
Fictitious Expense
Penyampaian SPJ Fiktif atas penggunaan Dana
Hibah KPUD yang terdiri dari:
1. Bukti Perjalanan Dinas Fiktif
2. Biaya tumpang tindih antara Dana KPUD dari
APBN, Provinsi dan Hibah dari Pemda
Kabupaten
Conflict of Interest
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Cabang 1
Fraudulent Disbursement
Pemberian kredit oleh BPD untuk pembangunan pabrik
-
pengolahan aspal
Kredit cair, namun pembangunan pabrik tidak ada (berdasarkan
cek fisik)
Pemilik perusahaan pernah masuk daftar hitam di BPD, namun
hal tersebut tidak dimasukkan dalam analisa kredit
Perusahaan tersebut baru berdiri 1 tahun
Kredit tersebut macet (pada saat pemeriksaan masuk
kolektibilitas 3)
Jaminan kredit tidak ada (hasil cek ke ruang jaminan)
Direktur utama BPD memiliki hubungan baik dengan
perusahaan tersebut (diketahui beberapa bulan setelah
pemeriksaan berakhir, direktur BPD diberhentikan, ybs masuk
ke group perusahaan tersebut)
Kelompok 5
Riza Hermawan
Indri Gatari
Hermawan Saputro
Siti Hanifah
Andrianto Nugroho
Indikasi Lapping
Kasus: Piutang Dana Bergulir diragukan kewajarannya
Penerimaan piutang dana bergulir sapi/kabimg dan itik diindikasikan
Ghost Employee
Bendahara Pengeluaran membayar pegawai melebihi
yang seharusnya dengan memalsukan data jumlah
pegawai di dinas A
Bandingkan data pegawai dinas A di Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) dengan Data Pegawai dari
Dinas A dan Data Pegawai di Bagian Keuangan
terdapat perbedaan antara data pegawai di BKD
dengan data dinas A dan di Bag Keuangan
Konfirmasi Perbedaan di BKD (terdapat pegawai yang
tidak dapat dijelaskan
Ghost Employee
Dilakukan pemanggilan pegawai yang tidak dapat
dijelaskan di dinas A
ECONOMIC EXTORTION
Kebalikan dari fraud dalam bentuk penyuapan
Penyuapan
Pihak ketiga menawarkan sesuatu
kepada pegawai entitas
Economic Extortion
Pegawai entitas meminta
sesuatu kepada pihak ketiga
Contoh : si A hendak mendirikan usaha dan
memerlukan ijin dari Dinas B. Untuk menerbitkan ijin
tersebut pegawai Dinas B meminta kepada A untuk
memberikan furnitur untuk kantor dinas B.
Fraudulent Disbursement
Uang ditarik tunai sebesar Rp750.000.000,00 pada tanggal
Akibat
Pengeluaran tidak jelas karena tidak didukung dengan
mekanisme perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
yang memadai
Sumber Pengembalian Dana ke Kas Daerah tidak jelas.
transaksi koreksi terhadap kode cek tidak dibenarkan. Hal ini mengingat bahwa media
penarikan dengan menggunakan cek merupakan instruksi dari pemilik atau pihak yang
berkuasa dan bertanggung jawab atas pengelolaan rekening yang dimiliki. Mekanisme
koreksi hanya bisa dilakukan oleh bank secara sepihak jika bank melakukan kesalahan
pencatatan mutasi debet atau kredit tanpa adanya instruksi dari nasabah.
Bukti penitipan uang di bendahara pengeluaran disampaikan setelah dilakukan beberapa
hari setelah wawancara pemeriksaan dilaksanakan. Sementara pada saat wawancara
dilaksanakan, Kepala DPPKAD tidak menjelaskan secara langsung bahwa uang yang
ditarik tunai tersebut dititipkan kepada bendahara pengeluaran.
Penjelasan terkait dengan pengambilan uang tunai yang pada awalnya ingin dilakukan
dengan mekanisme peminjaman dinilai tidak tepat. Hal ini disebabkan mekanisme
peminjaman harus melalui mekanisme usulan, pembahasan dan persetujuan pihak
legislatif.
Penjelasan mengenai kebutuhan dana yang sifatnya mendadak ( force majure)
semestinya dapat dibebankan pada pos belanja tidak terduga dan tetap melalui
mekanisme APBD diantaranya harus disertai dengan dokumen pembayaran yang
lengkap dan memadai, seperti : Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan
Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), dan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D).
Fantastic Four
1.
2.
3.
4.
5.
Jeng Wiji
Larasati
Jeng Rina
Yuniarti
Jeng Indah
Susanti
Kangmas Dedy
Isnuroso
Kangmas
Eduward
Lanjutan
Hasil dari konfirmasi kepada bendaha bantuan sosial diketahui
Conflict Of Interest
Pemeriksaan atas Belanja Daerah TA 201X pada Kabupaten X, terdapat
Akhir Kata
HATUR NUHUN,
MAKASIH,
THANX,
ARIGATO,
SUKSEME,
MATUR NUWUN.
KELOMPOK 1
Muhamad Yusuf Eko
Prasetyo
Antonius Mahar Pamuji
Desi Nopaisyah
Agustina Santi Astuti
Bangkit Pria Husada
No
Fraud
Contoh
3. Timing
Differences
No
Fraud
Contoh
No
Fraud
Prosedur Alternatif
3. Timing
Differences
No
Fraud
4. Lapping
Schemes
Prosedur Alternatif
Meminta rekening diluar APBD
Meminta dokumen mutasi atas rekening diluar
APBD
Melakukan anasilis dengan cara
membandingkan dengan APBD
Melakukan konfirmasi dengan pihak terkait
5. Billing
Melakukan konfirmasi ke SPBU sesuai yang
Schemes
digunakan dalam bukti pertanggungjawaban
dan meminta bukti pembelian BBM yang
dilakukan auditee.
6. Improper Analisis tren akun (khususnya penyusutan), dan
Disclosure tanyakan penyebab kenaikan/penurunan
penyusutan, lakukan wawancara kenapa tidak
diungkapkan dalam LK, analisis dampak
terhadap Laba/Rugi
CONTOH KASUS
FRAUD
Presented by:
TIM 3
Susilo Darma S
Rakhmat P
Indri H
Etiauly A
Meri Yanti
PAD yang bersumber dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran yang telah
dipungut oleh pemungut (staf Dispenda) kepada Hotel dan Restoran,
akan tetapi tidak disetorkan langsung ke Kas Daerah dan digunakan
untuk kepentingan pribadi. Terhadap pajak ini disetorkan kemudian
dengan menggunakan uang pungutan berikutnya (gali lubang tutup
lubang).
Asset Missapropriation Inventory and all Other Assets - Larceny & Misuse
Aset milik Pemerintah Daerah yang berupa Kendaraan motor roda 2 dan
roda 4 telah dihapuskan berdasarkan SK Penghapusan Kepala Daerah,
akan tetapi terhadap penghapusan ini tidak ada kompensasi secara
finansial oleh yang menerima aset tersebut, seolah-olah dihibahkan.
Aset tercatat akan tetapi sudah tidak dalam penguasaan Pemda terkait
disebabkan penggunanya sudah pensiun, sudah pindah pemda lain,
sudah tidak aktif menjabat sbg anggota DPRD Pemda terkait
Belanja kegiatan operasional Setda yang tidak didukung oleh SPJ, hanya
berupa rekapitulasi pengeluaran harian secara total. Hasil konfirmasi
atas pengeluaran tersebut diketahui bahwa digunakan untuk Muspida,
DPRD, lobi pusat, dan biaya tamu pemda.
SPPD Fiktif
Bansos Lansia Fiktif
KELOMPOK 2
Provinsi X.
Rekanan dipilih secara lelang dan rekanan terpilih
merupakan rekanan daerah setempat.
Panitia Lelang dalam menyusun HPS tidak didasarkan
pada survey yang memadai. HPS yang disusun hanya
berdasarkan pada selebaran harga penawaran dari
perusahaan-perusahaan alkes yang masuk ke Dinkes.
Setelah diperbandingkan, harga yang dicantumkan dalam
penawaran tersebut hanya berbeda sedikit (Rp5.000,00
s.d. Rp50.000,00) antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya yang menyampaikan penawaran harga.
Fraudulent
Disbursement_Fictitious Expense
Pada Pemeriksaan LKPD Kab X TA 2009 terdapat
kontrak pengadaan AC dan pekerjaan taman dengan
nilai Rp700 jt. Dan dibayar lunas berdasarkan SP2D
No x pada bulan Nov 2009. Hasil Pemeriksaan Fisik
bulan April 2012 diketahui bahwa dua pekerjaan
tersebut belum dilakukan kontraktor pelaksana.
Konfirmasi kepada kontraktor pelaksana diketahui
bahwa uang sudah diterima kontraktor dan kontraktor
minta waktu untuk menyelesaikan pekerjaan karena
uang sudah terpakai untuk Pilkada.
Kelompok II:
1. Setiyawan
5. Diyah Nugraheni