Está en la página 1de 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii
BAB 1..................................................................................................... 1
1.1

PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1.1

Latar Belakang....................................................................1

1.1.2

Rumusan Masalah...............................................................2

1.1.3

Tujuan Penelitian.................................................................2

BAB 2..................................................................................................... 3
2.1

PEMBAHASAN............................................................................... 3

2.1.1

Potensiometri.........................................................................3

2.1.2

Captopril................................................................................. 4

BAB 3..................................................................................................... 7
3.1

APLIKASI METODE POTENTIOMETRI Potentiometric determination

of captopril in pharmaceutical formulation...........................................7


3.1.1

Alat dan Bahan yang digunakan..........................................7

3.1.1.1

Peralatan yang digunakan :..............................................7

3.1.1.2

Bahan-bahan yang digunakan :........................................7

3.1.2

Prosedur yang dilakukan.....................................................8

3.1.3

Hasil dan Pembahasan........................................................8

BAB 4................................................................................................... 13
4.1

PENUTUP..................................................................................13

4.1.1

Kesimpulan........................................................................13

4.1.2

Saran.................................................................................13

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan

rahmat

menyelesaikan

dan

makalah

Determination

of

hidayah
yang

sehingga

berjudul

Captopril

in

penulis

dapat

Potentiometeric
Pharmaceutical

formulation. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata


kuliah elektrokimia.
Makalah ini juga dapat menjadi bacaan yang menarik mengenai
dasar-dasar

analisis

dengan

metode

potensiometri

serta

aplikasinya. Dalam makalah ini penulis mengambil aplikasi dari


potensiometri untuk menentukan kadar captopril dalam obatobatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achmad
Rochliadi selaku dosen pengajar mata kuliah elektrokimia dan
pembimbing pada penyelesaian makalah ini, kepada orang tua
yang telah memberikan dorongan semangat dan doa, serta
rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
dapat melengkapi kekurangan yang ada pada makalah ini.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


para pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Bandung, November 2007
Penulis,

BAB 1
a. PENDAHULUAN
1.1.1

Latar Belakang

Captopril merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai obat-obatan untuk


mencegah penyakit kegagalan fungsi jantung. Analisa kandungan Captopril dalam
obat-obatan dapat menggunakan metode potentiometri.

1.1.1.1

Captopril

Captopril

yang

secara

kimia

disebut

mercapto-2-metilpropionil]-L-prolin

sebagai

biasa

1-[(2s)-3-

digunakan

dalam

dunia pengobatan sebagai agen antihypertensive, yaitu suatu


senyawa yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan
darah dalam tubuh. Captopril ini juga diresepkan oleh dunia
medis

untuk

perawatan

kegagalan

jantung

akibat

penyumbatan pembuluh darah.


Beberapa prosedur analitis telah dilakukan untuk menentukan
kadar captopril dalam obat-obatan. Prosedur yang telah
dilakukan

antara

lain,

Performance

Liquid

voltametri,

coulometri,

elektroforesis

Chromatography

kapilaritas,
(HPLC),

amperometri,

High

polarografi,

konduktometri,

fluorimetri, kolorimetri, dan metode flow injection. Prosedurprosedur yang tercantum diatas memang dapat digunakan
untuk menentukan kadar captopril dalam obat-obatan, namun
sulit dilakukan dan membutuhkan peralatan yang canggih dan
tentunya biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit.

1.1.1.2

Potensiometri

Metode potensiometri yang dapat juga digunakan dalam


penentuan

kadar

captopril

dalam

obat-obatan

memiliki

kelebihan, diantaranya biaya yang dikeluarkan relatif lebih


murah, mudah digunakan dan perawatan yang tidak terlalu
rumit,

cepat

dan

efisisen

karena

dilakukan

penentuan

terhadap ion captopril yang aktif dalam larutan, dan yang


terpenting

adalah

hasil

analisis

yang

diperoleh

dapat

dipercaya dan dipertanggung jawabkan.


Dalam percobaan ini, metode potensiometri didasarkan atas
aktivitas

gugus

tiol

dalam

struktur

captopril,

artinya

penentuan kadar captopril dilakukan secara tidak langsung


dengan penentuan tiol dalam larutan. Metode potensiometri
ini dilengkapi dengan elektroda selektif ion (ESI), yang
menjadikannya suatu analisis yang akurat dan sangat spesifik
untuk penentuan kadar captopril dalam obat-obatan. Metode
yang digunakan adalah titrasi potensiometri larutan captopril
dengan menggunakan NaOH sebagai titrannya.

1.1.2

Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang dibahas dalam makalah


ini adalah:

Apakah

yang

mendasari

pengukuran

secara

potensiometri?

Bagaimana mekanisme kerja potensiometri?

Bagaimana aplikasi potensiometri dalam penentuan


kadar captopril dalam obat-obatan?

1.1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah


ini adalah untuk mempelajari dan memahami metode
potensiometri. Selain itu, untuk mengetahui tingkat
keakuratan pengukuran kadar captopril dalam obatobatan dan membandingkan dengan metode lain.

BAB 2
2.1
2.1.1
2.1.1.1

PEMBAHASAN

Potensiometri
Prinsip Potensiometri

Potensiometri merupakan metode pengukuran suatu kadar zat


tertentu melalui pengukuran nilai potensial atau tegangan yang
terukur akibat aktivitas zat tersebut dalam suatu larutan. Dalam
percobaan ini, akan digunakan metode titrasi potensiometri
untuk menentukan kadar captopril dalam suatu sampel obatobatan. Nilai pH larutan yang diperlukan untuk menetapkan nilainilai tetapan disosisasi asam lemah dapat ditentukan secara
langsung menggunakan kurva titrasi asam-basa. Kurva titrasi
asam-basa berbentuk

sigmoid

dan dapat dibuat langsung

dengan mudah melalui titrasi potensiometri.

2. Titrasi Potensiometri
Titrasi potensiometri mencakup pengukuran potensial sel (yang
terdiri dari sebuah elektroda selektif dan sebuah elektroda
pembanding) sebagai fungsi volume titran. Karena selama titrasi
asam-basa konsentrasi ion hidrogen berubah sebagai fungsi
volume titran, maka pada titrasi potensiometri yang dilakukan
dalam percobaan ini adalah elektroda selektif ion hidrogen.
Elektroda selektif ion hidrogen yang umum digunakan adalah
elektroda gelas. Potensial elektroda gelas merupakan fungsi yang
linear dari pH, sehingga potensial sel yang terukur juga
merupakan fungsi linear dari pH larutan. Pada pengukuran pH
larutan dapat langsung dibaca pada pH meter. Untuk keperluan

itu, pH meter yang akan digunakan harus dikalibrasi terlebih


dahulu menggunakan dua buah larutan buffer yang memiliki nilai
pH yang telah diketahui dengan pasti, biasanya adalah buffer pH
4 dan pH 7

2.1.2
Captopril

Captopril
merupakan

mengkonversikan

suatu

angiotensin

inhibitor
yang

enzim

yang

digunakan

untuk

perawatan penderita tekanan darah tinggi, dan penderita


penyumbatan pembuluh darah pada jantung yang nantinya
akan menimbulkan kegagalan jantung. Strukturnya seperti
gambar dibawah ini :

Gambar 1. Struktur Captopril

Dari struktur di atas, dapat diketahui bahwa captopril memiliki


gugus samping berupa tiol dan gugus karboksilat di ujung
yang lainnya. Dalam percobaan ini, captopril ditentukan
dengan mengukur aktivitas dari gugus tiol (untuk perhitungan
nilai tetapan disosiasi asam yang pertama, pK1) dan juga
ditentukan dari aktivitas gugus karboksilat ( unutk penentuan
nilai tetapan disosiasi asam lemah yang kedua, pK20
Captopril

merupakan ACE inhibitor

yang pertama yang

dikembangkan, yang memiliki nama dagang Capoten

atau

Inhibance. Kegunaan utama dari captopril adalah sebagai


penginhibisi beberapa fungsi dari aktivitas pembuluh darah
renal. Keuntungan dari captopril adalah unutk mengobati
hipertensi, myocardial infarction, dan congestive heart failure.

Selain itu, captopril juga berguna bagi para penderita diabetes


karena mengoptimalisasi kerja ginjal dalam menyaring racun
darah.
Data diatas menunjukan bahwa captopril memiliki aktivitas
optimum

pada

temperatur

70-75oC.

Captopril

ini,

dimetabolismekan di hati dengan bantuan sistem transport


darah dari jantung yang kemudian dialirkan ke anggota tubuh
lainnya.
Captopril telah dikembangkan sejak 1975 oleh tiga peneliti
yang berasal dari US Drug Company Squibb, yakni Miguel
Ondetti, Bernard Rubin, dan David Cushman. Perkembangan
captopril mencapai masa

Captopril
Systematic (IUPAC) name
Tabel 1. Data Fisik dan Kimia Captopril
(2S)-1-[(2S)-2-methyl-3-sulfanylpropanoyl]
pyrrolidine-2-carboxylic acid

Identifiers
CAS

62571-86-2

number
ATC code

C09AA01

PubChem

44093

DrugBank

APRD00164

Chemical data
Formula

C9H15NO3S

Mol. mass

217.29

Pharmacokinetic data
Bioavailabi

7075%

lity
Metabolis

hepatic

m
Half life

1.9 hours

Excretion

renal

kejayaannya ketika konsep


mengenai dasar struktur
obat beredar.

BAB 3
3.1

APLIKASI METODE POTENTIOMETRI

Potentiometric determination of captopril in


pharmaceutical formulation
3.1.1

Alat dan Bahan yang digunakan


3.1.1.1

Peralatan yang

digunakan :
1. Potensiometer Metrrohm Autotitrator Model 716 (Metrohm
Ltd., Herisau, Switzerland.
2. Elektroda indicator yang dikombinasikan dengan elektroda
pH (Metrohm Model 60234.100)
3. Sel titrasi yang disertai thermostat (250,1)oC.
4. Metrohm Automatic Burettes Model 665 untuk melakukan
pengukuran volume.

3.1.1.2

Bahan-bahan

yang digunakan :
5. Larutan standar captopril dari Sigma (St Louis, MO, USA)
6. Tabelt Captopril 25 mg yang diproduksi oleh 3 pabrik yang
berbeda yaitu Medley (Campinas, Brazil), Azupharma
Gmbh

(Gerlingen,

Germany)

dan

Apotex

(Toronto,

Canadian.
7. Natrium Hidroksida dari Merck (Darmstadt, Germany).

8. Natrium Nitrat dari Merck (Darmstadt, Germany).

3.1.2

Prosedur yang dilakukan


3.1.2.1

Untuk

penentuan
konsentrasi

standar

captopril
Larutan

standar

ditambahkan

captopril

natrium

(100

nitrat

0,5

ml)
mol/L.

Kemudian 15 ml alikuot dimasukkan ke dalam


gelas yang dilengkapi thermostat (250,1) oC,
kemudian dititrasi secara potensiometri dengan
larutan

NaOH

ditingkatkan

yang

dengan

kekuatan
penambahan

ioniknya
natrium

nitrat 0,5 ml/L.

3.1.2.2

Untuk

penentuan

kadar

captopril dalam tablet


Lima belas tabelt ditimbang untuk mengetahui
berat rata-rata dari tiap tabelt yang akan
digunakan.

Kemudian

digerus

sehomogen

mungkin, dan dilarutkan dalam 40 ml air dan


disimpan dalam ultrasonic bath selama 20
menit

untuk

menghilangkan

gelembung-

gelembung udara yang terperangkap dalam


larutan.

Hasilnya

kemudian

ditimbang

dan

ditambahkan natrium nitrat untuk memperkuat


kekuatan ionik dari larutan tersebut. Larutan ini

kemudian diencerkan hingga 100 ml dalam


labu Erlenmeyer dan dianalisis dengan metode
yang

sama

seperti

penentuan

konsentrasi

standar captopril.

3.1.3

Hasil dan Pembahasan

Perkembangan kurva titrasi untuk asam poliprotik bergantung


pada nilai absolute dan nilai relatif dari konstanta ionisasi pada
tiap tahap penguraian asam poliprotik tersebut. Secara teori,
akan terjadi satu perubahan untuk setiap hydrogen yang labil.
Sehingga, setiap perubahan diasosiasikan sebagai perubahan pH
larutan. Ini merupakan pendekatan untuk menjelaskan hubungan
antara konstanta ionisasi (tahap pertama) yang selanjutnya nilai
konstanta ionisasi akan lebih besar dari 104 (K1/K2 > 104 atau
pK2-pK1 > 4). Pada tahap yang kedua, konstanta ionisasi akan
dihasilkan dari asam yang sangat lemah.
Captopril merupakan asam berbasa dua yang memiliki tetapan
disosiasi pK1 = 3,7 (grup karboksil) dan pK2= 9,8 (grup tiol).
Dengan

melihat

nilai

pK1

dan

pK2

dari

captopril

dapat

diramalkan bentuk kurva titrasi yang dihasilkan dari percobaan


ini. Dimana perubahan kurva hanya terjadi pada titik pertama
titrasi untuk pK1, sedangkan untuk pK2 tidak akan tampak
terjadinya perubahan bentuk kurva titrasi yang signifikan. Kurva
yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Kurva Potentiometri Captopril

Pada gambar 1 diatas untuk yang gambar a) merupakan kurva


titrasi dengan satu perubahan. Waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan

analisis

captopril

(setelah

dilakukan

penyiapan

sampel) dalam tabelt dengan cara potensiometri adalah sekitar 8


menit untuk tiap sampel. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
analisis kadar captopril dalam sampel dilakukan dalam waktu
yang relatif singkat. Pada gambar b) menunjukan kurva titrasi
turunan pertama dari kurva titrasi yang bagian a). Hal ini
dilakukan untuk menentukan titik akhir titrasi yang lebih akurat.
Limit determinasi dalam metode titrasi potensiometri ini adalah
sekitar 180 mg/ml.
Untuk memperkirakan kegunaan dari metode ini, efek-efek dari
komponen lain seperti keaditifan, adjuvants, dan excipents, yang
juga terdapat dalam tabelt captopril yang dianalisis telah
diinvestigasi pada konsentrasi yang 20 kali lipat lebih besar

dibandingkan kadar captopril dalam tabelt tersebut. Ternyata


setelah dilakukan penelitian, tidak dijumpai adanya pengganggu
dalam analisis captopril secara potensiometri.
Metode

potensiometri

ini

dapat

dikatakan

sukses

dalam

menentukan kadar captopril dalam obat-obatan. Hasilnya dapat


dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 2. Hasil Analisa Sampel

Dari tabel di atas dapat dibandingkan hasil yang diperoleh dalam


percobaan

ini

dengan

hasil

standar

USP

(United

States

Pharmacopoeia) yang menggunakan prosedur titrasi iodometri.


USP merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang
farmakologi di Amerika Serikat yang memiliki wewenang untuk
memberikan paten dan standar kadar tertentu dalam suatu obatobatan. Hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda, hal ini
menandakan

bahwa

metode

titrasi

potensiometri

dalam

penentuan kadar captopril dalam obat-obatan dapat digunakan.

Selain itu, metode penambahan standar dapat pula digunakan


untuk menentukan kadar captopril dalam sampel obat-obatan.
Metode ini dilakukan untuk meminimalisasi gangguan matriks
yang mungkin ada dalam larutan sampel yang akan dianalisis,
sehingga mengganggu keakuratan pengukuran kadar captopril
dalam sampel.
Hasil dari penggunaan metode penambahan standar dapat
dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 3 Hasil Recovery Captopril

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa metode penambahan


standar baik digunakan untuk penentuan kadar captopril karena
memberikan hasil yang lebih baik. Terlihat bahwa persen
recovery,

yang

diperoleh

dengan

menggunakan

metode

penambahan standar berkisar antara 98-102 %, yang artinya


cukup akurat penentuan kadar captopril dalam 3 jenis captopril
dari

pabrik

potensiometri.

yang

berbeda

menggunakan

metode

titrasi

BAB 4
4.1

PENUTUP
4.1.1

Jika

Kesimpulan

dibandingkan

dengan

metode

lain

yang

telah

digunakan untuk menentukan kadar captopril dalam obatobatan, metode potensiometri memiliki kelebihan yakni
pengoperasian yang sederhana, selektifitas yang dapat
dipertanggungjawabkan,

responnya

cepat,

biaya

yang

dikeluarkan relatif lebih murah, dan keakuratan yang cukup


baik dibandingkan metode analisis lainnya.

4.1.2

Saran

Sebaiknya metode penentuan captopril dalam obat-obatan


dikembangkan lagi hingga dihasilkan suatu pengukuran
yang lebih akurat dan lebih menguntungkan dibandingkan
metode potensiometri ini.

DAFTAR PUSTAKA
Skoog, D. A.; West, D. M.; Holler, F. J. Analytical Chemistry : An
Introduction 6th Edition., Saunders College Publishing,
Philadelphia, 1994, 328-356.
Kennedy, J. H. Analytical Chemistry : Principles 2nd Edition.
Saunders College Publishing, New York, 1990.
Harvey, David. Modern Analytical Chemistry. Mc Graw Hill,
Boston, 2000, 465-494.
Http://www.wikipedia.org/potentiometri_methode
Http://www.wikipedia.org/captopril

También podría gustarte