Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
c
over d
depan
e pa n
MEKAR
M
ME
EKA
KAR | ED
KAR
EDISI
DISII 01
01 | T
TA
TAHUN
AHU
HUN X
XX
XXV
XV | A
AP
APRIL
PRIL - JJU
JUNI
UNI 22015
015
01
0
01
1
02
DAPUR
REDAKSI
Pelindung:
Uskup Bogor,
Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM
Dewan Penasihat:
Staff Kuria Keuskupan Bogor
Redaktur Ahli:
RD. Ch. Tri Harsono RD. Yohanes Driyanto
RD. Alfons Sutarno
Sidang Redaksi:
RD. Alfonsus Sutarno RD. Yustinus Joned S
RD. Lucius Joko K RD. David Lerebulan
RD.Agustinus Suyatno St. K. Kristyono
Darius Lekalawo Ambrosius S. Mally
Ign. Happy Delima
Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi:
RD. Yustinus Joned S
Redaktur Bahasa:
RD. Alfonsus Sutarno
Redaktur Pelaksana:
Stanislaus Kostka Kristyono
Redaktur Artistik:
Darius Lekalawo
Ilustrator:
RD. Nikasius Jatmiko
Pemimpin Perusahaan:
Ambrosius S. Mally
Administrasi:
Ign. Happy Delima
Sirkulasi dan Distribusi:
RD. Yustinus Joned S Komsos Keuskupan
Bogor Sekretariat Paroki Keuskupan Bogor
Iklan & Promosi:
RD. Alfons Sutarno (0812 111 0457) Anastasia
Sanny K. (0812 10273 949) Ambrosius Satu
Mally (021 7076 4215) Ign. Happy Delima (0812
10 818 009)
Alamat Redaksi:
Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor
Jl. Kapten Muslihat No. 22 BOGOR 16122
Tel.: (0251) 831 3997 Fax.: (0251) 835 9102
E-mail: mekar@keuskupanbogor.org
Mekar
Dengan Wajah Baru
MEKARIA
03
DAFTAR ISI
Dapur Redaksi
Sajian Utama
Orang Muda Katolik Sumber Inspirasi ..................06
Sajian Khusus
Tekad Berkarya Disertai Doa ....................................09
Umat Berbicara
Konsultasi
Gereja Katolik Melarang Bayi Tabung ...................16
Tokoh Kita
Suara Gembala
Kabar Dekanat
Seksualitas
Jejak
Renungan
Bina Iman
Kemah Allah
SURAT
PEMBACA
05
SAJIAN
UTAMA
06
SAJIAN
UTAMA
inspirasi benar adanya, tambah
Uskup.
Sekitar 1000 orang muda
tekun mendengarkan seruan
Uskup Keuskupan Bogor ini.
Mereka berasal dari sebagian
besar paroki di Keuskupan
Bogor. Kaos merah yang mereka
kenakan bisa diarkan sebagai
tekad membara mereka untuk
selalu menginginkan pembaruan
dalam kehidupan. Ecclesia
semper reformanda est, Gereja
selalu memperbaharui dirinya,
jelas Mgr. Paskalis.
BYD 2015 sebagai
realisasi program kerja Komisi
Kepemudaan Keuskupan
Bogor ini mengusung tema:
OMK Sumber Inspirasi (bdk.
Lukas 2.51-52). Melalui BYD
seluruh OMK se-Keuskupan
Bogor dapat berkumpul, saling
bertukar pengalaman iman,
serta mengalami pertumbuhan
spiritualitas bersama sebagai
sumber suka-cita dan inspirasi
bagi keluarga dan sesama.
Kegiatan BYD ini
diselenggarakan pada tanggal
13-15 Februari 2015 di Paroki
Rangkasbitung dan Serang,
Dekanat Barat Keuskupan Bogor.
Selama ga hari dua malam itu
para peserta melakukan live in di
rumah-rumah umat setempat,
mengiku workshop, pentas
seni, dan doa bersama.
Pengalaman Samuel
Gerimis di pagi hari
pertama, Jumat 13 Februari 2015
dak mengurangi semangat
pania melakukan persiapan
akhir. Kompleks ziarah Gua Maria
Kanada Rangkasbitung disulap
menjadi tempat pertemuan
akbar itu.
Kegiatan diawali dengan
penyambutan Duta Besar Vakan
Tiga Materi
Pada pagi hari kedua,
seluruh peserta dibagi dalam
ga kelompok. Mereka
berpencar mengiku workshop
yang dibagi dalam ga materi.
Materi pertama berbicara soal
Wirausaha, Bagaimana Memulai
dan Mempertahankan?.
Materi ini dibicarakan di aula
Gua Maria Kanada. Ibu Johana
Fransiska Suliestyowa (anggota
Komisi PSE Keuskupan Bogor)
memberikan movasi kepada
para peserta menghadapi
ketakutan-ketakutan
yang menghambat dalam
berwiraswasta.
Materi kedua terkait
dengan Movasi Dalam
Pelayanan Gereja. Acara ini
digelar di aula Gereja Kristus
Raja, Serang. Bapak Mahendra
K. Datu mengajak OMK untuk
senanasa mempersembahkan
karya terbaik bagi pembangunan
Gereja masa kini dan masa
depan.
Materi kega membahas
Narkoba dan Seluk-Beluknya.
Romo La Edi Teodorus, MSC
menyampaikan materi ini di
07
SAJIAN
UTAMA
Kurang Panjang
Pada hari Minggu, 15
Februari 2015, kegiatan BYD
memasuki hari terakhir. Wajah-
08
SAJIAN
KHUSUS
(Pengantar: pada
tahun 2015 ini,
Majalah MEKAR
berulang tahun ke25. Untuk mengingat
kembali awal terbitnya,
redaksi menghubungi
Bpk. RAJ. Susilo
yang bersama RD.
Agustinus Suyatno
alias Romo Yatno
membidani lahirnya
majalah MEKAR dan
mengelolanya selama
10 tahun. Pengalaman
itu diungkapkan dalam
tulisan berikut.
Redaksi).
Tekad Berkarya
Disertai Doa
Rm. Yatno menyebut media
sebagai bulen dengan ukuran
setengah folio. Tetapi beberapa
waktu kemudian, ukurannya
berubah menjadi A4.
Selanjutnya, bulen ini
berubah menjadi majalah.
Ukurannya pun berubahubah, namun namanya tetap
MEKAR (Media Komunikasi
Antar PaRoki). Nama MEKAR ini
dicetuskan oleh Rm. Yatno.
MEKAR ini terbit dengan
dak teratur. Awalnya MEKAR
terbit sebulan sekali pada
pertengahan bulan.
Kemudian terbit ga
bulan sekali. Sampai
usia ke-25 tahun bisa
dikatakan MEKAR
selalu terbit.
Untuk
penerbitan
pertama dan
penerbitan
selanjutnya,
Romo Yatno
membekali
pengasuh MEKAR
hanya dengan ide,
saran, dan sebuah
Tekad Berkarya
Disertai Doa. Bekal
lain (alat, prasarana,
tempat kerja redaksi,
biaya) yang
diperlukan,
Alamat Mekar
Pada saat awal, MEKAR
terbit secara sederhana.
Penanggungjawabnya ialah
Romo Yatno (keka itu ia masih
bertugas di Paroki St. Paulus
09
SAJIAN
KHUSUS
Depok), pengasuh lainnya ialah:
Herman Rumpoko, Ign. Kristopo,
RAJ. Susilo, Darsat, Darsum,
dan Kasino. Mereka semuanya
adalah anggota Dewan Pastoral
Paroki Santo Paulus, Depok.
Dalam penyusunan lay-out,
khususnya sampul majalah,
redaksi dibantu oleh Florent,
karyawan majalah HIDUP.
Mengingat semua pengasuh
MEKAR berdomisili di Depok,
maka semua tugas penerbitan
MEKAR lebih banyak diselesaikan
oleh umat paroki St. Paulus, Jl.
Mela 4 Depok. Padahal alamat
resmi MEKAR adalah Jl. Kapten
Muslihat No. 22 Bogor.
Agar semua tugas dapat
dilaksanakan dengan baik,
maka redaksi MEKAR sepakat
mencantumkan kedua alamat
tersebut.
Sebagai media komunikasi
antar paroki se-Keuskupan
Bogor, isi MEKAR pun
menyangkut semua hal terkait
paroki-paroki di Keuskupan
Bogor. Isi tersebut melipu
perkenalan paroki baru/
lama, stasi baru/
lama, nama lengkap
pengurus Dewan
Pastoral Paroki,
kehidupan
Santo-Santa,
pengumuman
penng dari
keuskupan,
surat gembala
Uskup,
10
1
0
MEKAR
MEKA
ME
KA
K
A
AR
R | EDIS
ED
EDISI
DIS
SI 011 | T
TA
TAHUN
AHUN
UN XXV
XX
XV | AP
A
APRI
APRIL
PRI
RILL - JU
JJUNI
UNI
NI 22015
015
01
15
Kemudahan
Selama 10 tahun mengasuh
MEKAR, ternyata banyak
kemudahan yang diperoleh.
Meski semua serba sederhana
dan seadanya, Tuhan selalu
membimbing dan memberka
pengasuh sehingga MEKAR
dapat selalu terbit tepat waktu.
Pengelola yakin bahwa MEKAR
adalah alat pelayanan bagi umat
di paroki-paroki di Keuskupan
Bogor.
Setelah 10 tahun, Romo
Yatno mendapat tugas baru.
Pengelola Komsos diserahkan
ke romo yang lain, termasuk
tugas mengelola MEKAR. Penulis
pun harus bertugas di tempat
yang lain. Oleh karena itu,
tugas mengasuh MEKAR pun
diserahkan ke pengasuh yang
baru.
Pengalaman mengelola
MEKAR meyakinkan penulis
bahwa Tuhan selalu memperkaya
iman kita dan senanasa
membimbingnya. Berkat
Tuhan itu menjadi nyata,
asalkan kita menunaikan
tugas dengan ikhlas dan
suka-cita.nRAJ. Susilo. Foto:
dari berbagai sumber.
UMAT
BERBICARA
Selalu Menjadi
Dirinya Sendiri
Foto: hipwee.com
Dewan
Paroki Lebih
Penting?
11
UMAT
BERBICARA
12
Benih Kecurangan
Tanpa disadari, sebenanya
sering kali kita sendiri menabur
benih kecurangan sejak anakanak kita berada di bawah
pengasuhan kita. Langsung atau
dak langsung, dalam kehidupan
rumah tangga kita telah
memperkenalkan dan bahkan
mempraktekkan korupsi dengan
banyak cara.
Kita sering membuat
UMAT
BERBICARA
membolos, memakai uang
sekolah untuk bermain games,
saling bekerjasama untuk
memanipulasi harga barang yang
dibeli dengan menyebutkan
nominal yang
dak benar,
menggunakan uang kembalian
untuk keperluan yang
dak
semes
nya dan lain sebagainya.
Padahal sebagai orang
Katolik seringkali kita harus
mengambil risiko menjadi lain
di antara banyak orang yang
merasa biasa dengan
ndakan
korupsi dan pembohongan. Kita
harus mempunyai idealisme
dan cita-cita yang
nggi untuk
menjunjung kebenaran dan
korupsi dan an
ke
dakadilan.
Sebagai keluarga Katolik,
marilah kita sempurnakan
hidup kita, bukan hanya dengan
mengevaluasi orang lain yang
melakukan korupsi, kolusi,
dan nepo
sme, melainkan
dengan memulai membiasakan
budaya an
korupsi dan an
ke
dakadilan dari dunia kecil
keluarga kita. Kita budayakan
suatu cara hidup yang lebih
adil, tangguh, mencintai proses,
dan tentu saja mengimani
bahwa Allah melihat segala
sesuatu yang kita lakukan se
ap
saat. Dia pas
membantu kita
mewujudkan dunia kita yang
lebih baik. nAlexander Erwin MSF/
13
UMAT
BERBICARA
Tantangan
Real Hidup Berkeluarga
14
Foto: pandu.katolik.or.id
Menjalani hidup
berkeluarga ibarat
berjalan sambil
membakar jembatan
pulang. Tidak ada lagi
jalan untuk kembali atau
pun berpaling.
UMAT
BERBICARA
Menjaga Perkataan
15
RUANG
KONSULTASI
Oleh:
Bagaimana
pemahaman Gereja
tentang bayi tabung?
16
Ilustrasi: ibudanbalita.com
Gereja mendukung
atau menolak
program bayi tabung?
RUANG
KONSULTASI
embrio. Bagaimanakah
argumentasi Gereja
soal embrio (sisa)
dan penggunaan
teknologi medis dalam
pembuahan?
Pertanyaan-pertanyaan
mendasar yang dak terjawab
itulah yang makin mengukuhkan
pandangan Gereja untuk berkata
dak pada bayi tabung.
Bagaimana penilaian
moral Katolik
terhadap inseminasi
artifisial?
Kemajuan tekniologi
memungkinkan prokreasi tanpa
hubungan seksual. Namun,
apa yang dapat terjadi secara
teknis seper inseminasi buatan,
dak dengan sendirinya dapat
dibenarkan secara moral.
Penalaran akal-budi dan refleksi
mendalam mengenai nilainilai mendasar kehidupan dan
prokreasi adalah syarat mutlak.
Dewasa ini inseminasi
arfisial menuntut pembuahan
dan penghancuran embrio
insani. Budi daya embrio
menuntut hiperovulasi pada
perempuan: sejumlah sel telur
diambil dan dibuahi. Akan tetapi,
dak semua akan ditanam dalam
rahim wanita. Ada embrio yang
dikurbankan karena alasan
eugenis (mengambil embrio
terbaik saja), ekonomis, dan
psikologis. Penghancuran dengan
sengaja makhluk manusia
semacam itu atau pemakaiannya
untuk berbagai tujuan, dengan
merugikan keutuhannya
dan kehidupannya sangat
bertentangan dengan ajaran
krisani.
Dokumen Gereja
apa saja yang
berbicara tentang moral
bayi tabung? Apakah
isi ringkas dokumen
tersebut, kapan dan
siapa pencetusnya?
Argumentasi Gereja
soal moral bayi
tabung tentu tidak
lepas dari peran para
tokoh/teolog Gereja.
Siapakah tokoh/teolog
Gereja terkenal yang
argumentasinya menjadi
dasar pertimbangan
moral Gereja menyikapi
RUANG
KONSULTASI
fenomena bayi tabung?
Apakah dampak
program bayi
tabung bagi kehidupan
keluarga, terutama
dampak psikologis bagi
ibu dan bayi?
18
SUARA
GEMBALA
Foto: Istimewa
Keluarga Beribadah
dan Berbakti
Dengan Suka-Cita
Inilah fokus pastoral
Keuskupan Bogor 2015.
19
SUARA
GEMBALA
Saya mengajak seluruh umat
Keuskupan Bogor untuk mengisi
tahun pastoral 2015 ini dengan
memusatkan energi rohani dan
jasmani kita mengembangkan
Keluarga beribadah dan
berbak dengan suka-cita.
Ibadah dilakukan kepada
Allah. Ibadah kepada Allah
mengungkapkan pengakuan
akan Allah yang menjadi pemilik
dan penguasa keluarga. Dalam
ibadah manusia menyampaikan
kurban dan persembahan
kepada Allah, menyampaikan
pengakuan akan kekuasaan
Allah, menegaskan kesediaan
untuk hidup sebagai umat dan
hamba-Nya, serta memohon
berkat-Nya.
Mengiku Yosua dalam
kitab Yos 24:15, seap keluarga
di Keuskupan Bogor mes
menegaskan:Aku dan seisi
rumahku, kami akan beribadah
kepada Tuhan. Menanggapi
kasih sea dan penyertaan Tuhan
dalam sejarah hidup orang Israel,
Yosua berkata: Takutlah akan
Tuhan dan beribadahlah kepadaNya, dengan tulus ikhlas dan
sea.
Penegasan Yosua ini
mengingatkan kita akan bahaya
lain yang dapat terjadi: orang
beribadah kepada berhalaberhala lain masa kini. Berhalaberhala itu siap membelokkan
sebuah keluarga dari jalan Tuhan
dan akhirnya mendatangkan
kehancuran atasnya.
Misalnya berhala materi.
Terobsesi oleh materi, baik
suami maupun istri bisa jadi
terpacu untuk mengumpulkan
harta sebanyak-banyaknya.
Masing-masing bekerja siangmalam dan dengan segala
cara mengumpulkan mamon.
Menurut mereka ketersediaan
20
Warna Pastoral
Keuskupan Bogor
Fokus pastoral Keuskupan
Bogor sebagaimana uraian
KHABAR
DEKENAT
21
KHABAR
DEKENAT
Berbagai Lomba
Ada beberapa kegiatan
22
KHABAR
Foto: Edo
DEKENAT
Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM (kiri) dan RD. Y. Dwi Karyanto (Kanan) dalam Misa Ulang Tahun Paroki
St. Herkulanus-Depok, Minggu, (1/2/2015)
23
KHABAR
DEKENAT
24
Indonesia.
Tugas kita adalah
menciptakan harmoni dan
kerukunan antar umat beragama
yang ada dan terus berprestasi di
masa-masa yang akan datang,
harapnya.
Syafrizal, SH, Kepala
Kesbangpol, Kota Depok
menuturkan kerukunan hidup
beragama di Depok semakin
hari semakin baik. Kita harus
bersyukur untuk itu. Ke depan
kita bisa melakukan revitalisasi
kehidupan beragama untuk
meningkatkan suasana kondusif
agar bisa dijadikan contoh bagi
daerah-daerah lain di Indonesia,
ujarnya.
Namun di sisi lain
Mangaranap Sinaga, S.E, M.H
menyesalkan ndakan kekerasan
yang mengatasnamakan
agama selama ini. Dan
sasarannya selalu gereja. Sinaga
berpendapat gereja terkesan
menjadi pemicu atau biang
munculnya permasalahan. Hal
ini disebabkan faktor kurangnya
komunikasi dan kedaktahuan
masyarakat.
Di masa mendatang
diharapkan FKUB membuat
program yang jelas untuk terus
memperhakan gereja dan
terus memberikan pemahaman
tentang kerukunan umat
Pentingnya Dialog
Habib Muhsin bin Ahmad
Al-Aas, Lc mengatakan
kerukunan antar umat beragama
sebenarnya menjadi salah
satu pilar atau dasar dari
sebuah negara. Oleh sebab itu,
perlu terus dilakukan dialog
dan komunikasi antar umat
beragama, komunikasi antar
tokoh-tokoh agama. Langkah
ini perlu diambil dan dipelihara
agar tercipta masyarakat kota
Depok yang aman dan kondusif,
terutama dalam kaitan dengan
kerukunan hidup beragama.
Komunikasi itu penng.
Kalau dak pernah ada
komunikasi maka yang muncul
adalah sikap saling curiga. FKUB
adalah lembaga yang dibentuk
seluruh umat beragama untuk
menjadi penengah, menjadi
sarana terjalinnya komunikasi.
Mudah-mudahan ke depan
proses komunkasi semakin
meningkat, ujar pria kelahiran
Grabag, Magelang, 1963 yang
juga Ketua FKUB Kota Depok.
Harapan yang sama juga
diungkapkan RP. Anton Sahat
Manurung, OFM. Romo Anton
mengaku Walau baru sembilan
bulan bergabung dalam FKUB,
saya sangat merasakan dan
mendapat pengalaman indah
karena sering bertemu dan
duduk bersama dengan ulama
lain. Mari kita terus bergandeng
tangan, ujarnya.nDarius Lekawo
(Humas BASOLIA Kota-Depok)
KHABAR
DEKENAT
25
RENUNGAN
Ibadat Gereja
Ibadat Gereja sebenarnya
terdiri atas dua unsur besar. Di
satu pihak ada sakramen-sakramen
dan Ekaris
, di lain pihak ada doa
atau sembahyang resmi Gereja dan
upacara-upacara lainnya.
Bagian terbesar dari doa
atau sembahyang resmi Gereja
biasa disebut Ibadat Harian.
Ibadat Harian adalah doa atau
sembahyang yang dilakukan
mereka yang ditugaskan
kewibawaan Gereja atas nama
seluruh Tubuh Mis
k Kristus.
Mereka adalah para rohaniwan
dan kelompok-kelompok religius,
seper
para rahib dan rubiah (lih.
SC 95). Mereka yang menerima
tugas itu berdoa
dak hanya di
dalam Gereja saja, melainkan juga
atas nama seluruh Gereja yang
diwakilinya. Mereka itu adalah
semacam utusan persekutuan
gerejawi.
26
Namun orang-orang
Katolik bisa juga berdoa atau
bersembahyang bersama atas
nama dirinya masing-masing,
di dalam keluarga serta atas
nama keluarganya dan atau
kelompoknya. Berdoa atau
bersembahyang bersama seper
itu dapat dan nyatanya diadakan
mereka di mana saja dan kapan
saja.
Katekismus Gereja Katolik
mengatakan bahwa sakramensakramen adalah tanda-tanda
(kata-kata dan ndakan)
yang dapat ditangkap dengan
pancaindera, yang terjangkau
untuk kodrat manusia. Berkat
karya Kristus dan kuasa Roh Kudus
sakramen-sakramen tersebut
menghasilkan rahmat yang
ditandakannya (KGK 774).
Jadi bisa dikatakan Kristuslah
yang menetapkan sakramensakramen Perjanjian Baru.
Sakramen-sakramen itu ada
tujuh: Pembapsan, Penguatan,
Ekaris, Pengakuan, Urapan orang
sakit, Tahbisan dan Perkawinan.
Ketujuh sakramen itu mencakup
semua tahap dan saat yang
penng dalam kehidupan seorang
Kristen. Sakramen-sakramen
itu memberikan kelahiran dan
pertumbuhan, penyembuhan
dan perutusan kepada iman
orang Kristen. Jadi ada semacam
keserupaan antara tahap
kehidupan kodra dan kehidupan
adikodra (KGK, 1210 ).
Namun demikian Ekaris
adalah sumber dan puncak
Kehadiran Yesus
Dengan pelbagai cara Yesus
Kristus hadir di dalam Gereja-Nya,
di dalam sabda-Nya, di dalam doa
Gereja-Nya, di mana dua atau ga
orang berkumpul dalam namaKu (Mat 18: 20), dalam orang
miskin, orang sakit, orang tahanan,
dalam sakramen-sakramen yang
Ia ciptakan, dalam kurban misa
dan dalam pribadi orang yang
melaksanakan pelayanan insani.
Tetapi Ia hadir terutama dalam
kedua rupa Ekaris (KGK 1373).
Arnya, dalam sakramen Ekaris
yang mahakudus tercakuplah
secara real dan substansial tubuh
dan darah bersama dengan jiwa
dan keallahan Tuhan kita Yesus
Kristus. Dengan demikian seluruh
Kristus (KGK 1374).
Dalam sakramen ini Kristus
hadir oleh perubahan ro dan
anggur menjadi tubuh dan darahNya. Kehadiran tersebut dimulai
saat konsekrasi dan berlangsung
selama rupa Ekaris ada. Di
dalam seap rupa dan di dalam
seap bagiannya tercakup seluruh
Kristus, sehingga pemecahan
ro dak membagi Kristus (KGK
1375. 1377). Singkatnya, dalam
RENUNGAN
Ekaris, pribadi Kristus sendiri
hadir untuk menguduskan manusia
dan memuliakan Allah dengan
mengurbankan diri-Nya.
Namun, Dia dak hanya
hadir saja dalam sakramen Ekaris
itu. Dia bahkan menyampaikan
undangan yang sangat mendesak
supaya kita menyambut-Nya dalam
sakramen tersebut. Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu dak makan daging Anak
Manusia dan minum darah-Nya,
kamu dak mempunyai hidup di
dalam dirimu (Yoh 6: 53) (KGK
1384). Dengan menerima Komuni,
orang dipersatukan seerat-eratnya
dengan diri-Nya. Persatuan orang
yang menerima-Nya dengan Dia
juga diperdalam dan orang yang
bersangkutan dipisahkan dari dosa
(KGK 1391- 1395).
Kristus juga hadir dalam
sakramen-sakramen yang
lain. Sakramen-sakramen itu
adalah kekuatan-kekuatan
yang datang dari Tubuh Kristus.
Tubuh Kristus tetap hidup dan
menghidupkan. Sakramensakramen yang dirayakan dengan
pantas dalam iman memberikan
rahmat. Sakramen-sakramen
itu berdaya guna, karena Kristus
sendiri bekerja di dalamnya. Dia
sendiri yang berndak dalam
sakramen-sakramen-Nya, untuk
membagi-bagikan rahmat (bdk.
KGK 1116. 1127). Dengan demikian
bisa dikatakan bahwa yang hadir
dalam sakramen-sakramen
adalah daya, tenaga, kekuatan
ilahi yang menyelamatkan. Inilah
yang memuliakan Allah dan
menyelamatkan manusia.
Dalam doa atau sembahyang
resmi Yesus Kristus juga hadir,
tetapi dengan cara yang lain.
Dia hadir secara rohani dengan
perantaraan Roh Kudus. Dalam doa
atau sembahyang resmi itu tenaga,
Doa Bersama,
Sakramen dan
Ekaristi
Masing-masing orang Katolik
yang berdoa atau bersembahyang
bersama itu dituntun untuk
menerima sakramen-sakramen.
Arnya, mereka yang menerima
sakramen-sakramen itu disatukan
dengan daya, tenaga, kekuatan
ilahi Yesus Kristus. Selanjutnya
mereka diantar masuk ke dalam
persatuan yang seerat-eratnya dan
sangat mendalam dalam Komuni
suci. Persatuan seper itu kiranya
akan membuahkan perubahan
yang dak kecil dalam seluruh
hidup orang Katolik. Seluruh diri
dan hidup mereka sama sekali
berubah, karena diubah oleh Dia
yang Tubuh dan Darah-Nya terusmenerus mereka terima dalam
Komuni suci (bdk. Mat 17: 2).
Keluarga-Keluarga
Katolik
Tuhan Yesus sendiri telah
menegaskan bahwa para pengikutNya harus selalu berdoa dengan
dak jemu-jemu (Luk 18: 1). St.
Paulus juga menekankan hal yang
sama (bdk. Kol 4: 2; 1 Tes 5: 17-18).
Dinyatakan juga bahwa mereka
semua (kesebelas rasul, beberapa
perempuan dan Maria, Ibu Yesus
dan saudara-saudara Yesus)
bertekun dengan seha dalam doa
bersama-sama (Kis 1: 14; Kis 2: 42).
Itulah sebabnya mengapa seap
keluarga Katolik sangat diharapkan
27
BINA
IMAN
28
BINA
IMAN
Kewajiban Orangtua
Membaptis Bayi
29
BINA
IMAN
30
BINA
IMAN
dengan APP, AAP, atau aksi
lainnya. Jadi uang yang disisihkan
bukan untuk bermewah-mewah
saat buka puasa atau persiapan
pesta keka Paskah (bdk. Mat
4:3).
Kedua Yesus juga
melakukan puasa rohani
untuk kecintaan, kepemilikan,
kenikmatan, dan penguasaan
dunia materi dengan harta dan
uang (kekayaan), kedudukan,
pangkat, status. Seringkali, sadar
atau dak, manusia mencari dan
menimbun semua ini tanpa restu
Allah. Dengan kata lain manusia
mencari label halal dengan caracara yang haram, serba instan,
dan mudah, serta dengan jalan
pintas (bdk. Mat 4:6-7).
Akhirnya, yang kega, Yesus
melakukan puasa ban rohani,
yaitu puasa kebutuhan akan
pujian, popularitas, pengakuan,
nama baik, kehebatankehebatan, kehormatan
martabat, harga diri, ambisius
akan presse pribadi, dengan
menggunakan kekuatan tahayul,
iblis, supranatural yang berasal
bukan dari Allah sendiri.
Arnya kiat menggadaikan
keselamatan dan kasih Allah
dengan dukungan dunia atau
kefanaan. Padahal segala sesuatu
akan sangat berharga kalau
hanya Allah yang mengetahui
karena Dia itu mahabaik,
31
TOKOH
KITA
Mgr. Antonio Guido Filipazzi:
Promise Is Promise
Nunsius
Termuda
Setelah
menamatkan studinya
di bidang teologi dan
filosofi Katolik, Mgr.
Filipazzi yang lahir di
Milan, Italia ditahbiskan
menjadi imam di
Keuskupan Venmiglia di
San Remo. Selain melayani
umat Katedral Santa Maria
Assunta, ia juga seorang
profesor Hukum Kanonik dari
Seminari Keuskupan Pius XI
Bordighera.
Karya diplomasinya
32
MEK
MEKAR
KA
A
AR
R | EDI
E
ED
EDISI
DISI 0011 | TA
TTAHUN
AH
HU
UN X
UN
XX
XXV
XV | AP
A
APRIL
P
PR
RIIL - JU
R
JJUNI
JUN
UNI
NI 22015
0011155
TOKOH
KITA
M
Momen
Pemenuhan
Janji
Ja
Acara Bogor Youth Day
(BYD)
(B
BY 2015 menjadi semakin
isimewa
dengan kehadiran Mgr.
isi
im
Filipazzi.
Bahkan ia berkenan
Fil
li
menjadi selebran utama
me
dalam
da
a Misa Pembukaan BYD
Bogor
33
KIPRAH
Dok. Mekar
34
KIPRAH
Dok. Mekar
35
KIPRAH
Dok. Mekar
Pentingnya Relasi
Suami-Istri
Hari perkawinan sedunia
mulai dirayakan di
Katedral Bogor dalam
misa. Perayaan misa di
hari Sabtu, 21 Februari
itu dipimpin Mgr.
Paskalis Bruno Syukur,
OFM. Hadir dalam
perayaan di katedral ini
pasangan suami-istri
dari beberapa paroki di
Keuskupan Bogor. Alhasil
gereja katedral dan
aula dipenuhi kehadiran
mereka.
36
KIPRAH
Dok. Mekar
37
SEKSUALITAS
38
Hormon Cinta
(Chemistry Love)
Secara biologis, tubuh
manusia mengandung ratusan
hormon yang memiliki fungsi
masing-masing. Dari hormonhormon tersebut, ada sepuluh
macam hormon yang sangat
berpengaruh pada fisik, psikis,
emosional, dan spiritual
manusia, yaitu: melatonin,
serotonin, roid, adrenalin,
dopamin, gastrin, hormon
pertumbuhan (HGH), insulin,
testosteron, progesteron.
Pendekatan ilmiah
SEKSUALITAS
dan sebagainya.
Sedangkan serotonin adalah
hormon yang diproduksi di
saluran pencernaan. Hormon
ini berfungsi mengontrol mood
atau suasana ha, nafsu makan
dan dur. Serotonin adalah
kontributor untuk perasaan
sejahtera (bahagia), sehingga
dikenal juga sebagai hormon
kebahagiaan.
Sekitar 80 persen dari
total serotonin dalam tubuh
manusia terdapat pada sel
enterochromaffin di usus yang
digunakan untuk mengatur
gerakan usus. Sisa yang 20
persen disintesis berupa neuron
serotonergik dalam sistem saraf
pusat di mana serotonin memiliki
banyak fungsi. Fungsi tersebut di
antaranya mengatur mood, nafsu
makan, dur, serta kontraksi
otot. Serotonin juga memiliki
beberapa fungsi kognif,
termasuk dalam memori (daya
ingat) dan belajar.
Kega, tahap keterikatan
(aachment). Pada tahap ini
tubuh seseorang dipengaruhi
oleh hormon oxytocin dan
vasopressin. Orang yang
masuk pada tahap ini, bisa
mengambil langkah khusus,
misalnya saling mengikatkan diri
dengan pasangannya dalam
perkawinan. Melalui perkawinan
itulah keduanya terikat satu
sama lain menjadi satu daging.
Selain itu, mereka yang
dipengaruhi oleh hormon
ini akan mengungkapkan
perasaannya secara seksual
dalam hubungan seksual
sebagai suami-istri. Mereka akan
mencapai kepuasan/ kenikmatan
seksual (orgasme). Kondisi inilah
yang membuat mereka merasa
semakin terikat satu sama lain.
Jadi, pengaruh dan dominasi
Segitiga Cinta
Robert J. Sternberg
(psikolog) menjelaskan soal
cinta dengan teori segiga cinta
(triangular theory of love).
Sternberg berpendapat bahwa
cinta yang sempurna harus
dibangun atau didasarkan pada
ga unsur, yakni: keakraban
(inmacy), rasa-hasrat (passion),
dan komitmen (commitment).
Keka hormon testosteron,
estrogen, dopamine, dan
norepinephrine mendominasi
diri seseorang, maka dalam
dirinya muncul rasa, hasrat, dan
ketertarikan. Kemudian ia akan
berusaha mendeka orang yang
menariknya. Menurut Sternberg,
orang ini berada pada area
passion dan inmacy.
Keka kedua unsur ini
mendominasi seseorang,
ia akan masuk dalam dunia
romanc love, cinta yang
romans. Apabila dia didominasi
passion dan commitment, ia
akan mengalami cinta buta
(cinta irasional). Ia didorong
oleh rasa/ hasrat yang muncul
karena pleasure chemical.
Kemudian ia bersepakat untuk
Menjaga Hormon
Cinta
Kedua teori di atas
memberikan gambaran nyata
kepada kita bagaimana perasaan
cinta itu terjadi dalam diri
seseorang. Kita juga mempunyai
gambaran bagaimana
memelihara cinta itu. Kita bisa
memelihara cinta itu dengan
menjaga hormon cinta yang ada
dalam diri kita ini tetap segar.
Jika hormon-hormon
itu secara alamiah ma atau
hilang, kita bisa berupaya
secara fisik dan psikologis untuk
menumbuhkan hormon-hormon
yang baru. Selain itu juga dengan
memanfaatkan teori Sternberg,
kita dapat menjaga cinta kita
dalam perkawinan dengan tetap
menjaga kebulatan dan kesatuan
kega unsur itu: inmitas, hasrat
dan komitmen. nRD. Alfonsus Sutarno/
RP. B.R. Agung Prihartana, MSF
Ilustrasi: asmaralaya/ darius AR
TRIANGULAR
THEORY OF LOVE
39
40
tandasnya.
Dalam homilinya, RD.
Markus Lukas berterimakasih
untuk cinta yang diberikan oleh
seluruh umat. Dalam sharing
penuh canda, Romo Markus
Lukas berbagik pengalaman
nyata menjadi seorang yang
dak diterima di tempat asalnya.
Hal ini sesuai dengan amanat Injil
hari itu. Ia juga mengungkapkan
bahwa resep utama keutuhan
dalam kebersamaan adalah
kedekatan (in
mitas) dan
keakraban.
RD. Ridwan atas nama
para imam bersyukur dan
berterimakasih atas apa yang
dialami hingga saat ini. Tidak
lupa ia memperkenalkan kelima
imam rekannya berserta tempat
tugas mereka masing-masing.
Sedangkan Mgr. Paskalis,
dalam sambutannya,
mengatakan: Saya bangga,
mereka telah 25 tahun teruji
menjadi imam melebihi saya.
Mereka adalah orang-orang
yang se
a kepada Gereja. Apa
ar
nya Uskup kalau ia bekerja
sendiri tanpa mempunyai imam
Dok. Mekar
JEJAK
JEJAK
Dok. Mekar
41
KEMAH
TUHAN
Altar
Bila kita menaiki altar,
akan kian terasa keagungan
yang tercipta. Lantai marmer
warna abu-abu bercampur
puh menjadi pembeda dengan
lantai pan umat. Meja altar
kayu panjang ga m. Meja
kokoh berukir khas Jepara ini
menggambarkan perjamuan
terakhir Yesus Kristus.
Di latar belakang meja
altar terlihat papan melengkung
dengan warna kuning dan
42
Kaca Patri
Di sisi kiri dan kanan
papan lengkung terdapat
kaca patri yang saat sore hari
menembuskan cahaya matahari
ke dalam ruangan. Kaca patri di
sisi kiri meja altar memiliki mof
gambar burung merpa, keluarga
kudus Nazareth, dan lambang
alpha. Sedangkan di sisi lainnya
memiliki mof gambar burung
merpa, kebangkitan Yesus
Kristus, dan lambang omega.
Perpaduan gambar di
kedua kaca patri dan salib di
papan lengkung memiliki makna
tersendiri. Kaca patri Keluarga
Kudus Nazareth bermakna
kelahiran dan sukacita. Hal
ini bisa diarkan awal (alpha)
kehidupan.
Kemudian salib di papan
lengkung bermakna kemaan
dan dukacita. Lalu kaca patri
kebangkitan Yesus Kristus
KEMAH
TUHAN
bermakna kedamaian abadi,
akhir (omega) kehidupan.
Tiga hal menjadi sebuah siklus
kehidupan Yesus, yang menjadi
dasar hidup seap umat Katolik.
Kaca patri juga juga menjadi
aksen di bagian depan gereja.
Bagian ini hanya menggunakan
warna kuning yang disusun
membentuk tanda salib. Ini
semakin menguatkan seap
umat yang berkunjung untuk
menyiapkan ha sebelum masuk
ke kemah Tuhan.
Panti Umat
Umat yang datang dan
pulang beribadah dapat
melalui empat pintu, dua di
bagian depan dan lainnya di
sisi kiri dan kanan bangunan.
Bila kita masuk dari pintu
depan sebelah kiri, kita dapat
menaiki tangga menuju balkon.
Sedangkan masuk dari pintu
depan bagian sebelah kanan,
kita akan mendapa dua kamar
pengakuan dosa.
Perayaan Ekaris dilakukan
Senin Jumat, seap Sabtu sore,
Minggu pagi dan Minggu sore.
Kegiatan ini tentu menuntut
tempat duduk dan tempat
berlutut yang nyaman. Gereja
Herkulanius memiliki kursi kayu
panjang lengkap dengan
tempat berlutut. Pan
umat di lantai dasar
dan balkon
dapat
Khidmat
Dari balkon, kita akan
mendapa pemandangan
berbeda. Selain pan imam yang
agung, plafon bentuk segiga
yang mengiku atap membuat
ruang ibadah ini terlihat luas.
Penurunan plafon (drop ceiling)
dilakukan ap empat meter
sesuai jarak kolom. Warna abuabu tua pada plafon
menciptakan
suasana
Bangunan Penunjang
Gereja Santo Herkulanus
dibangun keka perumahan
nasional (Perumnas) mulai
berkembang di Depok.
Sebelumnya, di akhir 1950
telah dibangun Gereja Santo
Paulus yang berada di Depok
Lama. Gereja St. Herkulanus
merupakan gereja stasi dari
gereja St. Paulus.
Pada 1993, gereja St.
Herkulanus direnovasi. Tahun
2002 terbentuklah Paroki Santo
Herkulanus. Lalu, pada 2010
ruang dalam gereja ini diperbaiki
kembali.
Dalam perkembangannya,
paroki yang telah berusia
13 tahun ini membutuhkan
bangunan penunjang yang
lebih lengkap. Sejak sekitar
2012, imam dan umat giat
mengumpulkan dana untuk
mendirikan bangunan
penunjang.
Dengan adanya bangunan
penunjang ini diharapkan umat
lebih giat beribadah dan selalu
bersukacita dalam melaksanakan
kegiatan paroki.nMargaret Arni
43
MANCANEGARA
Mari Menanam
Pohon Kelor
44
Foto: Istimewa
di Kebonagung-Kajen, sudah
mulai bergerak menangani usaha
tanam kelor dan mengolah
hasilnya menjadi obat. Dia pun
siap menampung hasil tanam
kelor di daerah Kabupaten
Pekalongan.
Rama Agung Pralebda
Pr memiliki buku referensi
mengenai tanaman kelor dan
sudah menyebarkannya ke umat.
Sebagai romo paroki kawasan
pedesaan, ia siap menggerakkan
umat paroki dan tetangganya
yang umumnya mempunyai
pekarangan cukup luas untuk
bercocok tanam pohon kelor.
Suster Rosaline SND siap
menampung hasilnya. Balai
Pengobatan Alternaf Purworejo
(yang dikelola Rama Swibaktata
MSC dan Rama Wignyosoemarta
MSC) juga siap menampung hasil
tumbuhan kelor di sekitar untuk
prakk pengobatan.
Selain itu Suster Alfonsa
PMY dari Paroki Purwosari,
yang menangani kerasulan tani
organik Keuskupan Purwokerto,
menanggapi dengan penuh
semangat gerakan cocok tanam
kelor.nMgr. J Sunarka SJ
MANCANEGARA
Sahabat
Sepeziarahan
Oleh karenanya, penng
bagi para pendamping
untuk selalu menjadi teman
sepeziarahan OMK. Arnya,
mau berproses dan berbuat
sesuatu bersama-sama. Proses
penyelamatan orang muda hanya
bisa terjadi apabila kita menjadi
sahabat mereka, pesan Mgr.
John.
Monsinyur John juga
menegaskan, OMK dak butuh
dikasihani, melainkan perlu
diberi kesempatan untuk
mengaktualisasikan dirinya. Kita
perlu mencipatakan peluang itu
bagi mereka, katanya.
Para pendamping juga
diharapkan memanfaatkan
buku Pedoman Sahabat
Sepeziarahan yang berisi
perutusan para pendamping itu
sendiri. Dalam Musyawarah
Kaum Muda selanjutnya,
Sahabat Sepeziarahan akan
menjadi materi yang utama. Ini
adalah langkah sosialisasi yang
pertama, ungkap Marn Radin,
45
MANCANEGARA
pendamping OMK Keuskupan
Agung Palembang.
Pendampingan OMK
Selama empat hari ga
malam, peserta Rapat Pleno
bersama pengurus Komkep KWI
melakukan sharing mengenai
pengalaman mendampingi OMK
di daerahnya masing-masing.
Banyak program kegiatan
yang dapat dilakukan sesuai
kebutuhan OMK di masingmasing Keuskupan. Bila perlu
Komisi Kepemudaan bisa
bekerjasama dengan Komisi lain
dalam hal pendampingan Orang
Muda.
Saat ini Komkep KWI
bekerjasama dengan Komisi PSE
KWI dalam pembinaan orang
muda berwirausaha. Langkah ini
ditempuh untuk membangun
kesadaran wirausaha pada orang
muda. Juga untuk menemukan
kembali Orang Muda yang
selama ini disibukkan dengan
bisnis dan dak tersentuh para
pendamping serta Gereja.
Tujuan pendampingan
sangat jelas, yaitu melanjutkan
perutusan Yesus Kristus.
Oleh karena itu pekerjaan
Pendampingan OMK hendaknya
memusatkan diri pada ga
hasil umum yang mau dipanen.
Pertama, pertumbuhan relasi
pribadi OMK dengan Kristus
Tuhannya. Kedua, pertumbuhan
dan perkembangan OMK. Kega,
kesadaran dan keterlibatan
mereka dalam komunitas
Gerejawi dan masyarakat umum.
Beberapa hal yang mau
diupayakan Ketua-ketua Komkep
Keuskupan adalah pertemuan
run regio, membentuk
kepengurusan atau volunr,
mengelola pengarsipan dan lain
sebagainya.nAmi/Mirifica.news
46
Seniman Slovakia
negara.
Tahun 1968, Milan Sladek
terpaksa pindah ke Swedia
akibat perang. Theater-Studio
yang dipimpinnya harus ditutup.
Setelah dua tahun menetap
di Swedia akhirnya dia pindah
ke Cologne, Jerman. Selama
1987 sampai 1992 Milan Sladek
juga menjadi dosen Mime Arts
(Seni pantomim) di FolkwangHochschule, Essen, Jerman.
Pada 1992 sampai 2002 ia
kembali ke tanah kelahirannya
sebagai direktur Theater Arena,
Internaonal Instute of Mime
Art di Braslava. Kini dia menetap
di Cologne.
Putaran Ajaib
Milan
Sladek
piawai
memperagakan keseluruhan kisah
Jalan Salib seorang diri selama 1,5
jam. Dengan kostum sederhana,
setelan kaus hitam-hitam dan
jubah puh, dia berpindah-pindah
peran dengan begitu lihai dan
cepat. Begitu dia memutar diri
sekeka kita mendapatkan sosok
lain, seakan-akan ada belasan
pemain di panggung dadakan
tersebut.
Kemampuan menakjubkan
yang dibarengi dengan stamina
luar biasa untuk usianya yang
sudah 77 tahun ini benar-benar
membuat penonton terpesona
sekaligus menghaya kembali
kisah sengsara Yesus Kristus.
Begitu pertunjukan berakhir,
spontan semua penonton berdiri
memberikan tepuk tangan meriah
kepada Milan Sladek.nRoyani Lim/
Mirifica.News. Foto: Dok. Ris van Modem
MANCANEGARA
Dosen Menjadi
Terang dan Garam
Kampus
dunia. Ke
ganya perlu menjadi
prinsip dosen dalam mendidik
mahasiswa dan lingkungannya.
Demikian dikatakan Mgr Ign
Suharyo pada pertemuan dosen
katolik di KWI Jakarta Januari
lalu. Acara Komisi Kerasulan
Awam KWI itu menghadirkan
dosen-dosen katolik dari Unika
Atma Jaya, STIK Tarakanita,
Trisak
, Binus, UNJ, Mersu
Buana, Ukrida dan Santo Thomas
Medan. Acara diawali dengan
perayaan ekaris
bersama yang
dipimpin oleh Mgr. Igna
us
Suharyo, didampingi Romo Edy
Purwanto (Sekretaris Ekseku
f
KWI), Romo Guido Suprapto
(Sekretaris Ekseku
f Komisi
Kerawam KWI), dan Romo
Adisusanto SJ (Kepala Dokpen
KWI).
Dalam homilinya, Mgr.
Suharyo mengupas cerita
tentang pengakuan atas keTuhanan Yesus dalam Injil
Markus. Dia menjabarkan
telaahnya tentang maksud
dari Markus. Markus ingin
menampilkan wajah Allah yang
sangat khusus; bukan Allah yang
membuat mukjizat seper
biasa
ditampilkan. Gambaran Allah
yang menderita
dak pernah
ada di Kitab Perjanjian Lama.
Maka cerita Markus tentang
hidup Yesus di Injil mengubah
gambaran Allah sebagai Allah
Sang Kasih.
Panutan, Referensi
dan Pemimpin
SETELAH misa dan makan
malam bersama, pertemuan
dosen katolik dilanjutkan dengan
pemaparan dua narasumber
yaitu Prof. Richardus Eko Indrajit
dan Mgr. Igna
us Suharyo.
Prof. Eko yang hadir
bersama istri penyanyi terkenal
47
48
Foto: sesawi.net
MANCANEGARA
Bantuan Bagi
Keuskupan
Dalam paparannya Mgr.
Suharyo menceritakan satu
pengalamannya waktu masih
bertugas di Jawa Tengah.
Selaku Uskup KAS, dia pernah
didatangi sekelompok dosen
ekonomi yang menanyakan
apa yang bisa mereka bantu
bagi Keuskupan Agung
Semarang.
Didiklah mahasiswa
kalian sehingga muncul
beberapa lulusan fakultas
ekonomi yang memiliki
pemikiran seper Mohammad
Yunus (pelopor konsep
microcredit dan microfinance,
pendiri Grameen Bank di
Bangladesh, penerima hadiah
Nobel perdamaian 2006).
Jawaban ini tampaknya dak
diansipasi oleh para dosen
tersebut, kisah Mgr. Suharyo
sambil tersenyum.
Melihat apresiasi para
peserta yang hadir, Romo
Guido Suprapto selaku
Direktur Eksekuf Komisi
Kerawam KWI berjanji acara
pertemuan dosen katolik ini
akan berlanjut.
nKristyono/Dari berbagai sumber
MANCANEGARA
Paus Umumkan
20 Kardinal Baru
aus Fransiskus
mengumumkan 20 kardinal
baru Januari lalu. Mereka
berasal dari Afrika, Asia dan
Amerika Lan, kawasan yang
semakin penng karena
pergeseran jumlah anggota
Gereja Katolik Roma. Paus
mengatakan mereka berasal
dari 14 negara di seap benua.
Ini menunjukkan hubungan yang
tak terpisahkan antara Gereja
Roma dan Gereja-gereja di
seluruh dunia.
Eropa masih menyumbang
kelompok terbesar dengan tujuh
kardinal, termasuk ga orang
Italia.Selain itu ada ga kardinal
berasal dari Afrika, lima dari
Amerika Lan serta lima dari
Asia-Pasifik.
Sebanyak 15 kardinal baru
berusia di bawah 80 tahun,
berar mereka berhak untuk
bergabung dalam konklaf
memilih Paus berikutnya. Uskup
Soane Pata Paini Mafi dari
Tonga menjadi kardinal pertama
dari kepulauan Polinesia. Ia
menjadi kardinal termuda.
Usianya 53 tahun.
Mgr John Dew, Uskup
Agung Wellington menjelaskan
Foto: katolisitas.org
49
MANCANEGARA
50
Foto: mirifica.net
MANCANEGARA
51
MANCANEGARA
52