Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstract
Uncompressed digital video requires large space storage and a wide bandwidth when
its transmiited. Due to the problems, we need a good video compression systems that use
storage space more effectively and transmission costs per bits become more efficient.
To contruct a video compression system, it is WMV codec. The research aims are to
investigate the performance of video codec origin WMV format. Avi to a wide variety of bitrates.
Performance value that were analyzed include compression ratio,MSE, and PSNR.
It can bee seen from the test result. It shows that the MSE value for each video
luminance component Y is smaller than the value of MSE on two chrominance components U
and V. For test in a high bit rate condition, the MSE value will drop. It caused by the distortion
on the video compression is lower. PSNR value for different variants of the bit rate are constant
and no reduction
Keywords: Video Compression, WMV, compression ratio, MSE, PSNR
Abstrak
Penyimpanan atau transmisi video digital yang tidak terkompres membutuhkan
ruang penyimpanan atau bandwidth transmisi yang besar. Sehingga dibutuhkan sebuah
sistem kompresi video yang sesuai agar penggunaan ruang penyimpanan menjadi lebih
efektif dan biaya transmisi per bitnya menjadi lebih efisien.
Untuk membangun sistem kompresi video pada penelitian ini digunakan codec
WMV. Selanjutnya akan diselidiki kinerja codec WMV terhadap video asal dengan format .avi
terhadap berbagai variasi bitrate. Nilai performansi yang dianalisa meliputi rasio kompresi,
MSE, dan PSNR.
Dari hasil pengujian menunjukkan Nilai MSE untuk setiap komponen luminance video
yaitu Y lebih kecil dibandingkan nilai MSE pada dua komponen chrominance U dan V. Untuk bit
rate yang tinggi maka nilai MSE akan turun. Hal ini dikarenakan distorsi pada video hasil
kompresi lebih rendah. Nilai PSNR untuk berbagai variasi bit rate secara umum konstan, tidak
ada penurunan.
Kata Kunci: Kompresi Video, WMV, rasio kompresi, MSE, PSNR
1. PENDAHULUAN
Kompresi video mengacu kepada ketidakmampuan mata untuk melihat frekuensi
yang tinggi dan banyaknya redundansi di antara frame- frame tersebut. Secara
mendasar, kompresi video dilakukan ketika sebuah masukan video stream dianalisis dan
informasi yang tidak dapat diketahui oleh mata akan diabaikan.
Untuk membangun sistem kompresi video pada penelitian ini digunakan codec
Windows Media Video (WMV). Selanjutnya akan diselidiki kinerja metode kompresi tersebut
672
terhadap video asal dengan ekstensi avi. Nilai performansi yang dianalisis meliputi rasio
kompresi, Mean Squared Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR).
Video merupakan gabungan gambar-gambar diam yang dibaca berurutan dalam suatu
waktu dengan kecepatan tertentu (Ze Nian, 2004). Gambar-gambar yang digabung tersebut
dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan
satuan fps (frame per second).
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah
camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, sehingga
sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder. Macam-macam camcorder: miniDV,
DVD camcorder, dan digital8.
Video digital pada dasarnya tersusun atas runtunan frame. Runtunan frame tersebut
ditampilkan pada layar dengan kecepatan tertentu, tergantung pada laju frame yang diberikan
(dalam frame/detik). Jika laju frame cukup tinggi, maka mata manusia tidak dapat menangkap
gambar per frame, melainkan menangkapnya sebagai runtunan yang kontinyu.
Masing-masing frame merupakan gambar (image) digital. Berkas video untuk aplikasi
media penyimpanan (storage) terdapat tiga tipe frame yaitu I, B dan P. Frame I merupakan Intra
frame (I-frame) yang dikodekan hanya menggunakan informasi frame saat ini (current frame).
Frame P merupakan predicted frame (P-frame) dikodekan menggunakan frame sebelumnya
yaitu frame I atau P. Frame P disebut sebagai frame prediksi kedepan (forward prediction).
Sedangkan Frame B dikodekan berdasarkan frame sebelum dan sesudahnya sebagai
referensi. Teknik ini disebut prediksi dua arah (bidirectional prediction) (Salomon, 2000).
673
(3)
2. METODE PENELITIAN
Sistem kompresi video yang dimodelkan dan disimulasikan pada penelitian ini
adalah sistem kompresi video yang bersifat lossy, menggunakan codec WMV yang berisi
algoritma MPEG4 part 2. Pada pemodelan sistem kompresi video ini, dilakukan simulasi
bagian sistem yaitu encoder.
MULAI
MEMASUK
KAN
VIDEO
SISTEM
MELAKUKAN
PROSES
KOMPRESI
MENAMPILKAN
VIDEO HASIL
KOMPRESI
MELAKUKAN PROSES
PENGUJIAN(RASIO
KOMPRESI, MSE,
PSNR)
SELESAI
Spesifikasi peralatan yang digunakan terdiri dari hardware dan software yaitu:
1. Hardware
Notebook Toshiba dengan prosesor Intel Core 2 Duo 1,66 GHz, memori 1024 MB DDR2,
camcorder SONY TRV 950e.
2. Software
Sistem operasi yang digunakan pada notebook adalah Windows XP, software yang
digunakan untuk melakukan kompresi menggunakan codec WMV adalah Windows Movie
Maker, sedangkan software yang digunakan untuk analisis kinerja kompresi menggunakan
Elecard Video Quality Estimator.
Jenis video asal yang akan dikompresi dengan format mempunyai ekstensi .avi dan
kedalaman piksel 8 bit warna YUV. Ukuran tiap frame dalam berkas video adalah 720 x 576
piksel. Jenis kompresi yang digunakan adalah lossy compression. Format video asal adalah
PAL dengan frame rate 25 fps (frame per second) dan aspect ratio 4 : 3.
674
Ukuran
Ukuran
Durasi
File
Piksel
5,73 MB 59 s
640 x 480
6,69 MB 59 s
640 x 480
7,65 MB 59 s
720 x 576
8,60 MB 59 s
720 x 576
9,55 MB 59 s
720 x 576
10,5 MB 59 s
720 x 576
11,4 MB 59 s
720 x 576
12,4 MB 59 s
720 x 576
14,3 MB 59 s
720 x 576
Bit Rate
Video
792 kbps
925 kbps
1058 kbps
1192 kbps
1325 kbps
1458 kbps
1592 kbps
1725 kbps
1992 kbps
Bit Rate
Audio
96 kbps
96 kbps
128 kbps
128 kbps
128 kbps
128 kbps
160 kbps
160 kbps
160 kbps
Kompresi dilakukan dengan cara mengubah atau mengatur besar kecilnya ukuran file,
yang diikuti dengan perubahan bit rate. Bila ukuran file semakin kecil, maka nilai bit rate pun
akan semakin kecil pula.
Pada tabel tersebut terlihat bahwa durasi dan ukuran piksel tidak berubah yaitu 59
detik. Ini berarti hasil kompresi tidak berbeda dengan video asal sehingga tidak mengurangi
materi atau informasi yang akan disajikan. Sementara ukuran piksel dengan frame standar PAL
720 x 576, baru mengalami penurunan menjadi 640 x 480, ketika bit rate video diturunkan
hingga di bawah 1 mbps. Selain itu, bit rate audio juga mengalami penurunan drastis dari 160
kbps menjadi 96 kbps, bila bit rate video di bawah 1 mbps.Berikut rasio kompresi antara video
asal dengan hasil kompresi ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan Rasio Kompresi
No
Ukuran
File
206 MB
5,73 MB
6,69 MB
7,65 MB
8,60 MB
9,55 MB
10,5 MB
11,4 MB
12,4 MB
14,3 MB
Rasio
Kompresi
0.027
0.032
0.037
0.041
0.046
0.051
0.055
0.060
0.069
Terlihat bahwa rasio kompresi akan semakin kecil jika ukuran file video hasil juga semakin kecil.
Harga yang harus dibayar jika rasio kompresi semakin kecil adalah adanya distorsi yang
semakin besar. Hasil MSE dan PSNR video kompresi dengan format .wmv seperti pada tabel
berikut:
675
Nilai MSE
No Nama File Video Hasil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
VIDEO TA792.wmv
VIDEO TA925.wmv
VIDEO TA1.1.wmv
VIDEO TA1.2.wmv
VIDEO TA1.3.wmv
VIDEO TA1.5.wmv
VIDEO TA1.6.wmv
VIDEO TA1.7.wmv
VIDEO TA2.0.wmv
Ratarata
42455
42414
42615
42369
42389
42269
42402
42306
42238
Nilai PSNR
19470
19379
19399
19385
19410
19335
19431
19448
19467
53761
54108
54243
53925
53901
53836
54034
53725
53553
RataY
rata
54136 9.52 9.05
53754 9.54 9.07
54202 9.53 9.07
53796 9.54 9.07
53855 9.53 9.07
53637 9.55 9.08
53740 9.53 9.06
53747 9.53 9.06
53693 9.68 8.92
V
10.63
10.66
10.63
10.66
10.65
10.67
10.66
10.66
10.63
10.66
10.64
10.62
10.65
10.65
10.65
10.64
10.66
10.57
Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai MSE untuk kompresi dengan bit rate rendah
mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan dengan kompresi dengan bit rate tinggi. Nilai MSE
untuk setiap komponen luminance video yaitu Y lebih kecil dibandingkan nilai MSE pada dua
komponen chrominance U dan V. Karena informasi video sebagian besar berada di komponen
Y maka hal ini tidak akan mempengaruhi video hasil kompresi secara visual. Nilai PSNR untuk
berbagai variasi bit rate secara umum konstan, tidak ada penurunan. PSNR pada komponen
video Y lebih kecil dibandingkan dua komponen chrominance U dan V.
4
4.27
MSE Rata-rata
x 10
1.948
MSE Komponen Y
x 10
1.946
1.944
4.25
Nilai MSE
Nilai MSE
4.26
4.24
1.942
1.94
1.938
1.936
4.23
1.934
4.22
5.43
4
5
6
Video Hasil Kompresi
1.932
5.43
5.42
4
5
6
Video Hasil Kompresi
MSE Komponen V
x 10
5.41
5.4
Nilai MSE
Nilai MSE
5.42
5.41
5.39
5.38
5.4
5.39
5.38
5.37
5.37
5.36
5.35
MSE Komponen U
x 10
4
5
6
Video Hasil Kompresi
5.36
4
5
6
Video Hasil Kompresi
Pada grafik terlihat bahwa untuk bit rate yang tinggi maka nilai MSE akan turun. Hal ini
dikarenakan distorsi pada video hasil kompresi lebih rendah. MSE pada komponen Y yang
mengandung sebagian informasi dari video lebih rendah agar video hasil kompresi tetap layak
dinikmati seperti aslinya.
676
PSNR Komponen Y
9.1
9.65
9.05
Nilai PSNR
Nilai PSNR
PSNR Rata-rata
9.7
9.6
9.55
9.5
1
8.95
4
5
6
Video Hasil Kompresi
8.9
1
4
5
6
Video Hasil Kompresi
PSNR Komponen V
PSNR Komponen U
10.66
10.67
10.665
10.64
Nilai PSNR
Nilai PSNR
10.66
10.655
10.65
10.645
10.64
10.62
10.6
10.58
10.635
10.63
1
4
5
6
Video Hasil Kompresi
10.56
1
4
5
6
Video Hasil Kompresi
Pada grafik PSNR tersebut terlihat bahwa nilai PSNR untuk berbagai variasi bit rate
secara umum konstan, tidak ada penurunan. Karena skala sumbu y sangat kecil sehingga
terlihat perubahan nilai signifikan, pada dasarnya perubahan nilai tersebut sangat kecil dan
tidak terlalu berpengaruh pada tampilan visual. PSNR pada komponen video Y lebih kecil
dibandingkan dua komponen chrominance U dan V.
4. KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Ukuran piksel frame standar PAL 720 x 576, baru mengalami penurunan menjadi 640 x
480, ketika bit rate video diturunkan hingga di bawah 1 mbps. Selain itu, bit rate audio
juga mengalami penurunan drastis dari 160 kbps menjadi 96 kbps, bila bit rate video di
bawah 1 mbps.
b. Dari pengaturan ukuran file, bit rate video 2 mbps, mempunyai nilai MSE paling kecil
yakni 42238, dan nilai PSNR paling besar yaitu 9.68 dB.
c. Untuk bit rate yang tinggi maka nilai MSE akan turun. Hal ini dikarenakan distorsi pada
video hasil kompresi lebih rendah.
d. Nilai MSE setiap komponen luminance video Y lebih kecil dibandingkan nilai MSE pada
dua komponen chrominance U dan V.
DAFTAR PUSTAKA
[1] MSDL Ad Hoc Group.(1996).MSDL specification, version 1.0. Doc.ISO/IEC
JTC1/SC29/WG11 N1164.
[2] Poynton, Charles A. (1996). Technical Introduction to Digital Video, Canada: John Wiley &
Sons Inc.
[3] Ravi, Aruna, (2009). Performance Analysis and Comparison of Dirac Video Codec with
H.264 / MPEG-4 part 10 AVC. Theses. The University of Texas at Arlington. Agustus .
[4] Sutanto, A; Fitriyanto, Dani; Adiono, Tri. Perancangan Debloking Filter untuk Aplikasi
Kompresi Video Menggunakan Standar MPEG / H. 264. LPPM ITB.
[5] Teguh Esa. P, (2007). Analisa Perbandingan Performansi Pengkodean Windows Media
[6] Video-9 & H.264 Pada Jaringan WLAN. Tugas Akhir STTTELKOM.
[7] Tekalp, A. Murat. 1995. Digital Video Processing, New Jersey: Prentice Hall.
[8] Tena, Silvester dan Dwiandiyanta, B. Yudi. (2007). Kompresi Berkas Video Menggunakan
Alihragam Wavelet: Pengaruh Jenis Wavelet dan Level Dekomposisi Wavelet Terhadap
Rasio
Kompresi.
Jurnal
Teknologi
Industri
Vol.
XI
No.1:
49-58.
677