Está en la página 1de 5

ANALISIS JURNAL

Hepatopacreatobiliaris adalah suatu tindakan bedah darurat yang dilakukan


pada kasus pancreatitis, kolangitis, batu empedu, colelitiasis, colesistitis, cedera
saluran empedu dan duodenum. Pada kasus Pankreas tidak memiliki mesenterium
dan berdekatan dengan saluran empedu, usus dua belas jari, perut, dan usus besar,
karenanya manifestasi klinis yang paling umum dari kanker pankreas adalah yang
berkaitan dengan invasi atau kompresi dari struktur yang berdekatan.
Pada saat pengkajian sebelum dilakukanya hepatocreatobiliaris sebaiknya
dalam keadaan darurat diharapkan beberapa tanda gejala ini muncul.
a.

Rasa penuh, kembung di ulu hati, anoreksia, mual, muntah, diare


(steatore), dan badan lesu.. Keluhan awal biasanya berlangsung >2 bulan
sebelum diagnosis kanker. Keluhan utama yang sering adalah sakit perut,
berat badan turun (>75 % kasus) dan ikterus (terutama pada kanker kaput
pankreas).

b.

Lokasi sakit perut biasanya di ulu hati, awalnya difus, selanjutnya


terlokalisir. Sakit perut biasanya disebabkan invasi tumor pada pleksus
coeliac dan pleksus mesenterikus superior. Dapat menjalar ke punggung,
disebabkan invasi tumor ke daerah retroperitoneal dan terjadi infiltrasi pada

pleksus saraf splanknikus.


c.
Penurunan berat badan awalnya melambat, kemudian menjadi progresif,
disebabkan berbagai faktor: asupan makanan kurang, malabsorbsi lemak dan
protein, dan peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi (tumor necrosis factora dan interleukin-6).
d.
Ikterus obstruktivus, dijumpai pada 80-90 % kanker kaput pankreas berupa
tinja berwarna pucat (feses akolik).
Selain itu tanda klinis lain yang dapat kita temukan antara lain, pembesaran
kandung empedu (Courvoisiers sign), hepatomegali, splenomegali (karena
kompresi atau trombosis pada v. porta atau v. lienalis, atau akibat metastasis
hati yang difus), asites (karena infiltrasi kanker ke peritoneum), nodul
periumbilikus (Sister Mary Josephs nodule), trombosis vena dan migratory

thrombophlebitis (Trousseaus syndrome), perdarahan gastrointestinal, dan


edema tungkai (karena obstruksi VCI) serta limfadenopati supraklavikula
sinistra (Virchows node).
Pemeriksaan Radiologi sebelum dilakukanya hepatocreatobiliaris. Ada
beberapa jenis pemeriksaan radiologis, yaitu pemeriksaan foto dada untuk melihat
kemungkinan adanya metastasis ke paru-paru. Pemeriksaan gastroduodenografi,
untuk melihat pada duodenal loop yang dapat berupa pelebaran duodenal, filling
defect pada bagian kedua duodenum dan perubahan pada dinding anterior
lambung. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP), dengan
menggunakan duodenoskopi dimasukkan media kontras ke dalam kanula melalui
papilla vateri ke dalam duktus pankreatikus, pada kanker pankreas akan terlihat
tanda-tanda obstruksi dan stenosis saluran pankreas. Selain itu dengan
duodenoskop dapat dilakukan pemeriksaan sitologi cairan pankreas. Percutaneous
transhepatic cholangiography (PTC), dengan cara ini dapat diketahui penyebab
dari sumbatan. Pada kanker pankreas akan terlihat sumbatan total di duktus
koledokus yang tumpul irreguler, juga akan terlihat jelas pelebaran semua saluran
empedu ekstra dan intrahepatik. Dengan cara ini juga dapat dilakukan dekompresi
sumbatan dengan memasang kateter polietilen dan ditinggalkan untuk
mengeluarkan cairan empedu. USG gambaran usg pankreas memperlihatkan
pembesaran sebagian pankreas yang irreguler. Akan tampak sumbatan tanda-tanda
kolestatis ekstrahepatik berupa pelebaran saluran empedu dan saluran empedu
intrahepatik, juga pembesaran kandung empedu. Secara usg dikenal 2 tanda pokok
kanker pankreas. Computed tomography (CT) akan tampak pembesaran kaput
pankreas irreguler dengan pembesaran kandung empedu disertai pelebaran saluran
empedu intra dan ekstrahepatik.
Pada kasus Kolelitiasis dapat terjadi dengan atau tanpa faktor resiko
dibawah ini. Namun, semakin banyak faktor resiko yang dimiliki seseorang,
semakin besar kemungkinan untuk terjadinya kolelitiasis. Faktor resiko tersebut
antara lain:

a. Jenis Kelamin
Wanita mempunyai resiko 3 kali lipat untuk terkena kolelitiasis
dibandingkan dengan pria. Ini dikarenakan oleh hormon esterogen
berpengaruh terhadap peningkatan eskresi kolesterol oleh kandung
empedu.

Kehamilan,

yang

menigkatkan

kadar

esterogen

juga

meningkatkan resiko terkena kolelitiasis. Penggunaan pil kontrasepsi dan


terapi hormon (esterogen) dapat meningkatkan kolesterol dalam kandung
empedu dan penurunan aktivitas pengosongan kandung empedu.
b. Usia
Resiko untuk terkena kolelitiasis meningkat sejalan dengan bertambahnya
usia. Orang dengan usia > 60 tahun lebih cenderung untuk terkena
kolelitiasis dibandingkan dengan orang degan usia yang lebih muda
c. Berat badan (BMI)
Orang dengan Body Mass Index (BMI) tinggi, mempunyai resiko lebih
tinggi untuk terjadi kolelitiasis. Ini karenakan dengan tingginya BMI maka
kadar kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi, dan juga mengurasi
garam empedu serta mengurangi kontraksi/ pengosongan kandung
empedu.
d. Makanan
Intake rendah klorida, kehilangan berat badan yang cepat (seperti setelah
operasi gatrointestinal) mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia
dari empedu dan dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung
empedu.
e. Riwayat keluarga
Orang dengan riwayat keluarga kolelitiasis mempunyai resiko lebih besar
dibandingn dengan tanpa riwayat keluarga.

f. Aktifitas fisik
Kurangnya aktifitas fisik berhungan dengan peningkatan resiko terjadinya
kolelitiasis. Ini mungkin disebabkan oleh kandung empedu lebih sedikit
berkontraksi.
g. Penyakit usus halus
Penyakit yang dilaporkan berhubungan dengan kolelitiasis adalah crohn
disease, diabetes, anemia sel sabit, trauma, dan ileus paralitik.
h. Nutrisi intravena jangka lama
Nutrisi intravena jangka lama mengakibatkan kandung empedu tidak
terstimulasi untuk berkontraksi, karena tidak ada makanan/ nutrisi yang
melewati intestinal. Sehingga resiko untuk terbentuknya batu menjadi
meningkat dalam kandung empedu.
Pada kasus hepatopancreato Kolesistokinin yang disekresi oleh duodenum
karena adanya makanan mengakibatkan/menghasilkan kontraksi kandung
empedu, sehingga batu yang tadi ada dalam kandung empedu terdorong dna dapat
menutupi duktus sistikus, batu dapat menetap ataupun terlepas lagi. Apabila batu
menutupi duktus sistikus secara menetap makan mungkin dapat terjadi mukokel,
bila terjadi infeksi maka mukokel dapat menjadi suatu empiema, biasanya
kandung empedu dikelilingi dan ditutupi oleh alat-alat perut (kolon, omentum),
dan dapat juga membentuk suatu fistel kolesitoduodenal. Penyumbatan duktus
sistikus dapat juga berakibat terjadinya kolesistitis akut yang dapat sembuh atau
dapat mengakibatkan nekrosis sebagian dinding (dapat ditutupi alat sekitarnya)
dan dapat membentuk suatu fistel kolesitoduodenal ataupun dapat terjadi perforasi
kandung empedu yang berakibat terjadi peritonitis generalisata. Batu kandung
empedu dapat maju masuk ke dalam duktus sistikus pada saat kontraksi dari
kandung empedu. Batu ini dapat terus maju sampai duktus koledokus kemudian
menetap asimtomatis atau kadang dapat menyebabkan kolik. Batu yang

menyumbat di duktus koledokus juga berakibat terjadinya ikterus obstruktif,


kolangitis, kolangiolitis, dan pankretitis.

También podría gustarte

  • TN
    TN
    Documento1 página
    TN
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Soal Revisi
    Soal Revisi
    Documento2 páginas
    Soal Revisi
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Soal JUL
    Soal JUL
    Documento2 páginas
    Soal JUL
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Rekap Kehadiran Mahasiswa
    Rekap Kehadiran Mahasiswa
    Documento1 página
    Rekap Kehadiran Mahasiswa
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Toksik 2 Maret
    Toksik 2 Maret
    Documento6 páginas
    Toksik 2 Maret
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Artikel Made Mertha
    Artikel Made Mertha
    Documento11 páginas
    Artikel Made Mertha
    Khusnul Khotimah Imah
    Aún no hay calificaciones
  • Reaksi Inflamasi
    Reaksi Inflamasi
    Documento3 páginas
    Reaksi Inflamasi
    Julvainda Eka Priya Utama
    100% (1)
  • Toksik 2 Maret
    Toksik 2 Maret
    Documento6 páginas
    Toksik 2 Maret
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Askep Plasenta Previa
    Askep Plasenta Previa
    Documento13 páginas
    Askep Plasenta Previa
    Gendrux Zibbzibb
    Aún no hay calificaciones
  • Soal JUL
    Soal JUL
    Documento2 páginas
    Soal JUL
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Pathway Efusi Pleura
    Pathway Efusi Pleura
    Documento6 páginas
    Pathway Efusi Pleura
    Romadona Martin
    100% (2)
  • Makalah Tentang Otak (DR Liza Pasca Sarjana STAIN Cirebon)
    Makalah Tentang Otak (DR Liza Pasca Sarjana STAIN Cirebon)
    Documento18 páginas
    Makalah Tentang Otak (DR Liza Pasca Sarjana STAIN Cirebon)
    dr liza M.Pd.I MM CHt
    98% (41)
  • CRCS 20140915 121257703e87c0c6mcrcs
    CRCS 20140915 121257703e87c0c6mcrcs
    Documento14 páginas
    CRCS 20140915 121257703e87c0c6mcrcs
    Daniel Darmawan
    Aún no hay calificaciones
  • Kuesioner Revisi 3
    Kuesioner Revisi 3
    Documento12 páginas
    Kuesioner Revisi 3
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • DAPUS Revisi 2
    DAPUS Revisi 2
    Documento3 páginas
    DAPUS Revisi 2
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • DAPUS Revisi 2
    DAPUS Revisi 2
    Documento3 páginas
    DAPUS Revisi 2
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Form Baru
    Form Baru
    Documento20 páginas
    Form Baru
    AnnisaDianasariSubagio
    Aún no hay calificaciones
  • Cover DKK
    Cover DKK
    Documento4 páginas
    Cover DKK
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Grafik Balita
    Grafik Balita
    Documento4 páginas
    Grafik Balita
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • SSP Terapi Tawa
    SSP Terapi Tawa
    Documento3 páginas
    SSP Terapi Tawa
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Kelema Han
    Kelema Han
    Documento1 página
    Kelema Han
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Hecting
    Hecting
    Documento11 páginas
    Hecting
    Yoga Semadhi
    Aún no hay calificaciones
  • Lembar Konsultasi Skripsi
    Lembar Konsultasi Skripsi
    Documento8 páginas
    Lembar Konsultasi Skripsi
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • POSYANDU
    POSYANDU
    Documento7 páginas
    POSYANDU
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Manfaat
    Manfaat
    Documento1 página
    Manfaat
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • HKKJ
    HKKJ
    Documento1 página
    HKKJ
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • He Modi Alisa
    He Modi Alisa
    Documento8 páginas
    He Modi Alisa
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Pernyataan Judul
    Pernyataan Judul
    Documento2 páginas
    Pernyataan Judul
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Saran
    Saran
    Documento1 página
    Saran
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones
  • Kesimpulan Mankep Bangsal Wanita
    Kesimpulan Mankep Bangsal Wanita
    Documento2 páginas
    Kesimpulan Mankep Bangsal Wanita
    Julvainda Eka Priya Utama
    Aún no hay calificaciones