Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
yang berjudul “ Israel And The Land Controversy “ karangan Walid Shoebat.
“Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena
Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar
seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-
bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat
kemulianmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang
akan ditentukan oleh Tuhan sendiri…Diatas tembok-tembokmu, hai
Yerusalem, telah Kutempatkan sepanjang malam, mereka tidak akan
pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan Tuhan kepada
Sion, janganlah kamu tinggal tenang. “
Rev. Colin Chapman dalam bukunya yang berjudul, “ Whose Promise Land ? “
menanyakan keabsahan dari pernyataan orang-orang Yahudi atas wilayah
Palestina. Chapman menyajikan suatu ringkasan data sejarah yang tidak
lengkap mengenai wilayah tersebut. Untuk mendapatkan kebenaran, kita harus
melihat data sejarah yang dilewatkan oleh Chapman. Sebagai contohnya dalam
satu judul kecil dari bab I : “Palestina dibawah Babilon, Persia dan Yunani. “
Sesuai dengan fakta sejarah, apa yang disajikan oleh Chapman tidak benar,
karena pada periode ketiga kerajaan tersebut, tidak pernah ada nama Palestina.
Apakah Orang Arab Memerintah Negeri Tersebut ?
Untuk memberikan legitimasi kepada orang-orang arab tersebut yang menguasai
tanah selama beratus-ratus tahun, Chapman mengasumsikan pada dua dinasti,
satu di seksi 1.9 berjudul, “ Palestine under the Arabs,” dan kemudian “Seljuk
Turks” [ 632 – 1096 ], membesar-besarkan periode dari “Penguasaan Bangsa
Arab” dengan menggabungkan keduanya.
Sejarawan David George Hogarth, yang digambarkan oleh para penulis bangsa
Arab sebagai “ Salah seorang terhebat yang memiliki pengetahuan yang sangat
luas atas sejarah bangsa Arab” mengatakan sbb. :
“ Bangsa Arab yang memerintah orang-orang Arab atas seluruh wilayah Arab
dengan skala yang bersifat kekaisaran selama hampir satu abad, hanyalah
Kalifah Ummaya, pada waktu periode Damaskus dan tidak ada lagi. “
Sepanjang sejarah terus sampai Ottoman Turki yang di taklukkan oleh Inggris
dan kemudian mengesahkan negara Israel, tidak pernah ada seruan untuk suatu
Negara Palestina kecuali setelah Orang-orang Yahudi menguasai Tanah
Tersebut.
Sebaliknya banyak fakta yang tidak terbantahkan baik secara histories dan
arkeologis dari kehadiran orang-orang yahudi di Yerusalem sejak 438 CE atau
Masehi, 200 tahun sebelum penaklukkan oleh bangsa Arab di tahun 638 CE atau
Masehi.
Meskipun banyak catatan sejarah yang menyebutkan kondisi tanah Israel dalam
keadaan terbengkalai, Chapman tetap menyimpulkan : “ Terhadap situasi
Palestina di akhir abad ke-19, dengan 5 persen orang Yahudi dan 95 % orang
Arab yang tinggal dibawah Kekaisaran ottoman, “ Chapman kemudian
memberikan pukulan kepada Theodore Herszl, “ Tetapi saya tidak dapat melihat
bagaimana dia [ Herzl ] dapat dimaafkan dengan mengatakan bahwa Palestina
kepada masyarakat Eropa sebagai tanah tanpa orang-orang yang mendiami. “
Sebelum tahun 1800-an, wilayah Palestina tidak ditinggali kecuali oleh kantong-
kantong kecil sekelompok orang yang tidak menetap yang tersebar diseluruh
negeri. Sejarah berlawanan dengan propaganda-propaganda hari ini; Palestina
bukan suatu negara yang subur dalam 200 tahun terakhir dan tidak pernah
sampai orang-orang Yahudi membuat hal tersebut.
Disini ada beberapa bukti dari observasi yang dibuat oleh pengunjung dari
berbagai latar berlakang :
Pertumbuhan yang cepat ini sebagai hasil dari beberapa faktor. Salah
satu penyebab perpindahan dari negara-negara tetangga, yang
disimpulkan adalah 37 persen dari jumlah pendatang sebelum negara
Israel berdiri adalah orang-orang bukan Yahudi yang ingin meengambil
keuntungan dari standard hidup yang lebih tinggi yang telah dibuat
menjadi mungkin oleh orang-orang Yahudi.Jumlah penduduk orang-orang
arab juga bertumbuk disebabkan oleh perbaikan kondisi kehidupan yang
diciptakan oleh orang-orang Yahudi seperti mereka memperbaiki saluran
air sehingga menurunkan wabah malaria dan membawa perbaikan
sanitasi dan masalah kesehatan di wilayah-wilayah yang ada. Tingkat
kematian bayi penduduk Muslim menurun dari 201 per 1000 di tahun 1925
menjadi 94 per 1000 di tahun 1945 dan tingkat harapan hidup meningkat
dari 37 tahun di tahun 1926 menjadi 49 di tahun 1943.
1. As’ad elShuqeiri, seorang sarjana Muslim yang taat dan ayah dari
pemimpin PLO Ahmed Shuqeiri, menerima uang orang Yahudi untuk
tanah miliknya.
2. Raja Abdullah menyewakan tanah kepada orang-orang Yahudi.
Pada kenyataannya, banyak pemimpin dari Gerakan Arab Nasionalis,
termasuk anggota-anggota dari Muslim Supreme Council, menjual
tanah kepada orang-orang Yahudi.
3. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Kakek dari Yasser Arafat
di Yerusalem menjual tanah kepada orang Yahudi dalam tahun-
tahun sebelum negara Israel berdiri.
4. Dokumen tersebut juga mengeluarkan satu cerita yang diberi judul
“Our Fathers On The Take” yang mengambil issue kembali ke era dari
British Mandate sebelum negara Israel berdiri tahun 1948, ketika
gerakan Zionisme sedang mencari-cari tanah di Palestina. Dokumen
tersebut melaporkan bahwa beberapa orang-orang tertinggi dalam
gerakan nasionalis Palestina, yang melawan negara Yahudi, pada
saat yang bersamaan, menjual tanah kepada badan-badan
organisai Yahudi, yang merupakan bagian dari perluasan dan
dikendalikan oleh Zionisme. Awad Abdel Fatah, Editor Kepala dari
Mingguan tersebut, mengatakan bahwa sumber-sumber dokumen
tersebut berasal dari Yordania berdasarkan dokumen resmi dari British
Mandate. “ Kami mempublikasi hanya sebagian dari dokumen untuk
menunjukkan peranan dari pemimpin Palestina sehubungan
berpindahnya tanah-tanah ke badan-badan Yahudi sebelum
perlawanan tahun 1948. “ Disamping kakek dari Yasser Arafat, nama-
nama dari pemimpin Palestina dalam daftar tersebut adalah :
a. Muhammad Taher al-Husseni, ayah dari Haj Amin Al-Huseni,
Imam Yerusalem dan Kepala tertinggi Gerakan Nasional
Palestina.
b. Kazem al-Husseni, kakek dari ibu Faisal Husseni, salah
seorang pegawai Tinggi PLO di Yerusalem. Kazem menjual
tanah-tanah di Yerusalem diantara tahun 1918 – 1920, Daftar
tersebut juga termasuk lima orang anggota keluarga lain dari
Husseni, salah satu klan Pimpinan PLO yang paling terkenal
sebelum 1948 dan juga hari ini.
c. Mussa al-Alami, Anggota dari High Arab Committee, High
Islamic Council dan Arab Executive Committee, badan utama
yang memimpin Gerakan Nasionalis Palestina melawan
Zionisme. Dia menjual 90 ha tanah ke orang-orang Yahudi di
Bisan, sekarang kita di sebelah utara Israel dari Beir Shean.
d. Ragheb al-Nashashibi, Mayor di Yerusalem dari 1920 – 1934
dan Kepala dari National Defense Party, menjual 120 ha tanah
di Jaffa, diluar Tel Aviv. Dia juga menjual tanah di Sebelah timur
Yerusalem yang mana kemudian di tempat tersebut berdiri
Hebrew University.
e. Yaakub al-Ghussein, Ketua dari Arab Fund yang dibentuk
dengan tujuan menggalang dana untuk membantu gerakan
Palestina, menjual tanah kepada orang Yahudi di Jaffa, apa
yang sekarang menjadi Jalur Gaza.
f. Orang-orang Elit Muslim dan Kristen Palestina juga banyak
yang menjual tanah – tanah mereka kepada orang Yahudi
termasuk Abdel Hadi, Bseiso dan Klan Fahum.
When Jews started to buy Arab lands, they actually went out of their
way to avoid purchasing property in areas where Arabs might be
displaced. They sought land was largerly uncultivated, swampy,
cheap and, most important, without tenants
Hal itu hanya setelah orang-orang Yahudi membeli semua tanah yang
tersedia untuk dijual kemudian baru mereka membeli tanah yang telah
ditanami. Banyak orang-orang Arab yang bersedia menjual disebabkan
keinginan untuk pindah ke kota-kota di pinggir pantai dan karena mereka
butuh uang untuk berinvestasi dalam industri citrus.
Ketika John Hope Simpson seorang Pegawai Sipil dari Inggris dan juga
penulis paling awal buku tentang pengungsi, tiba di Palestina pad bulan
May 1930, dia melihat :
Pada bulan April 1936, pecah satu pertikaian baru dari serangan orang-
orang Arab yang dipimpin oleh Gerilyawan Siria yang bernama Fawzi Al-
Qawukji, komandan dari Arab Liberation Army. Pada bulan November,
ketika Pemerintahan Inggris akhirnya mengirim sebuah komisi baru yang
dikepalai oleh Lord Peel untuk menyelidiki, 89 orang Yahudi dibunuh dan
lebih dari 300 orang terluka.
“Hal ini menjadi jelas bagi semuanya, dua-duanya melalui peta yang
dibuat oleh Komisi Simpson dan satunya lagi oleh Komisi Peel, bahwa
orang-orang Arab sebagai pemboros dalam penjualan tanah-tanah
mereka sama dengan mereka yang sia-sia meraung dan menangis. “
[ Kutipan ini diterjemahkan dri buku karangan Walid Shoebat yang berjudul “Why
I Left Jihad – The Root of Terrorism and the Return of Radical Islam - Chapter
Four : Israel and The Land Controversy, Hal 153 – 168, “ diterbitkan oleh : Top
Executive Media, Tahun 2005, ISBN : 0-9771021-1-4 ]
Sengaja saya menterjemahkan hampir seluruh isi bab empat tersebut untuk lebih
memberikan pemahaman kepada anda mengenai tindakan atau bagaimana
orang-orang Yahudi datang dan kemudian menguasai tanah-tanah Palestina
dengan cara-cara damai dan cenderung berusaha menghindari konflik.
Saya pribadi secara jujur berkata kepada anda mengenai pendapat saya bahwa
tulisan tersebut cukup fair dan tidak memihak dan berat sebelah kepada bangsa
Yahudi, karena sumber-sumber referensi yang dipakai merupakan sumber
dokume resmi yang dapat dipercaya.
Saya pibadi sendiri baru kali ini menemukan tulisan yang “membela” Orang
Yahudi dan Negara Israel tetapi didukung fakta yang cukup valid.
Dan secara keseluruhan, sekarang anda bisa menjawab pada diri anda sendiri,
apakah Gerakan Zionisme dari Tuhan atau Allah dalam Alkitab, atau dari Setan ?
Anda bebas menjawab sesuai dengan pendapat anda, tetapi kalau anda tanya
pendapat saya, maka dengan berani saya katakana bahwa gerakan Zionisme
adalah dari Allah dalam Alkitab ! Kenapa ? Karena apa yang dihasilkan oleh
segala sesuatu yang berasal dari Allah dalam Alkitab mendatangkan kebaikan
bagi kehidupan bersama ! hanya itu, tanpa ada penjelasan yang panjang dengan
dukungan ayat-ayat Firman Tuhan !
Walid Shoebat dengan pengakuannya yang jujur dan menyentuh hati, terutama
dalam bagian pertama dari bukunya tersebut yang berjudul, “ Confession Of
The Terrosist” menyatakan setelah dia mempelajari sejarah bangsa Yahudi baik
dari Alkitab Kristen, Alkitab Orang Yahudi, Sejarah Bangsa Yahudi, Lagu-Lagu
dan Kesenian Tradisi Yahudi, dia tidak dapat menemukan satu hal pun yang
mengajarkan tentang niat membunuh dan hal-hal yang berkaitan dengan orang
Yahudi yang kejam yang selama imi memenuhi otak dan hatinya begitu lama.
Mereka juga mempunyai cara yang luar biasa dalam meperbaiki kesalahan untuk
tindakan yang salah. Mereka tidak hanya memohon pengampunan dari Tuhan;
mereka juga diminta pergi untuk menjadikan benar dari yang salah. Jika kau
melukai seseorang, temui dia dan minta pengampunannya dan perbaiki atau
ganti kerugian yang terjadi. Jika dia sudah tidak ada lagi, cari anggota keluarga-
nya, jika juga tidak ada, cari komunitasnya. Untuk Orang Yahudi, untuk
menjadi orang yang baik artinya bertindak tidak hanya bicara.
Shoebat sangat heran, bagaimana bangsa Yahudi bisa hidup seperti ini, semen-
tara mereka selalu berada dalam situasi mempertahankan diri sepanjang sejarah
Alkitab, begitu juga sama dengan mereka hari ini ? Dari semua serangan yang
dilakukan babilon, Asyur, Amorit, Filistin, Edom – selalu dalam mempertahankan
diri.
Kemudian dia teringat dengan Ibrahim, salah seorang sepupunya yang juga
anggota PLO, ketika berenang bersama kedua temannya di laut mediterania dan
hampir mati tenggelam, tetapi tiba-tiba seorang Yahudi dewasa melompat untuk
menyelamatkan nyawa mereka..
Masih banyak pernyataan-pernyataan dari Walid Shoebat yang akan saya kutip
dari bukunya tersebut dan juga buku lain yang ditulisnya yang berjudul, “ Why
We Want To Kill You ? “ sehubungan dengan topik yang akan saya bahas nanti
di bagian lain.
Whalid Shoebat bukanlah Orang Kristen tadinya ! DIa seorang anggota terrorist
Muslim yang dari kecil sudah diajarkan untuk membenci orang-orang Yahudi dan
membunuh orang Yahudi merupakan tindakan yang terpuji ! Ketika dalam
kenyataan hidupnya dia melihat bahwa sikap, perkataan dan perbuatan orang-
orang Yahudi justru berlawanan dengan apa yang diajarkan kepadanya dari kecil
membuat dia kemudian bertanya-tanya, ada apa dengan orang-orang ini,
mengapa mereka bisa bersikap seperti itu ?
Pertemuan Shoebat dengan Kebenaran Injil dalam Tuhan Yesus dan pengenal-
an akan Allah dalam Alkitab, merupakan sebuah rencana dari Allah Roh Kudus
sendiri, ketika dalam usahanya mengislamkan istrinya, dia ditantang oleh Istrinya
yang berkata akan masuk Islam jika Shoebat bisa menunjukkan dalam Alkitab
hal-hal yang buruk dari bangsa Yahudi terhadap bangsa lain !....
Jadi anda bisa tanyakan kepada hati nurani anda yang paling dalam, apakah
bangsa dan negara Yahudi modern sekarang ini berasal dari Tuhan atau Setan ?
Semoga tulisan ini bisa menjadi berkat bagi kita semua, Haleluya, Amin…
************