Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Katarak merupakan salah satu penyakit mata yang cukup banyak di derita
oleh masyarakat di indonesia. Penyakit ini banyak di derita oleh kaum lansia
yang rata-rata tidak mengerti bahkan terkadang tidak tau tentang penyakit
yang di deritanya. Walaupun penyakit ini lebih sering diidentikkan dengan
orang tua atau kaum lansia, namun ternyata penyakit ini juga dapat
menyerang kaum dewasa, remaja, anak-anak, bahkan balita.
Maka dari itu, seorang perawat harus mengetahui cara penanganan dan
konsep dasar dari penyakit katarak ini, agar perawat dapat memberikan
pelayanan dan penanganan yang tepat pada pasien katarak. Mengingat
pentingnya al tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat dan mengupas
topik pembahasan ini agar kita sebagai tenaga kesehatan dapat lebih mengerti
dan memahami.
2.1
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terkait dengan latar belakang di atas adalah
sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.1
1.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu,
Tujuan Umum
Penulisan ini ditujukan untuk memenuhi tuntutan akademik sebagai
tugas penulisan makalah untuk mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II.
2.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
Pengertian katarak
Etiologi dari katarak
Klasifikasi katarak
Patofisiologi katarak
Manifestasi klinis katarak
Asuhan keperawatan pada pasien katarak
Manfaat Penulisan
Tulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak di
antaranya penting juga bagi seorang perawat agar mengerti akan konsep dasar
mengenai katarak sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat bagi klien
yang menderita katarak dan sangat penting untuk menunjang profesi sebagai
seorang perawat yang profesional.
5.1
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
small group discussion dan studi pustaka. Pengkajian studi mengenai materi
tersebut di-telaah melalui studi pustaka dengan menggunakan beberapa literatur
dan pencarian data dari internet. Penulis mencari literatur-literatur baik dari buku
literatur maupun dari internet yang berkaitan dengan topik dan sumbernya bisa
dipercaya. Literatur tersebut kemudian dianalisis dengan cara berdiskusi dalam
small group discussion dan diinterpretasikan dengan topik tentang katarak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Patofisiologi
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan kation
(sodium dan kalium). Kedua kation berasal dari humour aqueous dan
vitreous. Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih tinggi di
bandingkan posterior. Dan kadar natrium di bagian posterior lebih
besar. Ion K bergerak ke bagian posterior dan keluar ke aqueous
humour, dari luar Ion Na masuk secara difusi dan bergerak ke bagian
anterior untuk menggantikan ion K dan keluar melalui pompa aktif NaK ATPase, sedangkan kadar kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh
Ca-ATPase Metabolisme lensa melalui glikolsis anaerob (95%) dan
HMP-shunt (5%). Jalur HMP shunt menghasilkan NADPH untuk
biosintesis asam lemak dan ribose, juga untuk aktivitas glutation
reduktase dan aldose reduktase. Aldose reduktse adalah enzim yang
merubah glukosa menjadi sorbitol, dan sorbitol dirubah menjadi
fructose oleh enzim sorbitol dehidrogenase.
Lensa mengandung 65% air, 35% protein dan sisanya adalah mineral.
Dengan bertambahnya usia, ukuran dan densitasnya bertambah.
Penambahan densitas ini akibat kompresi sentral pada kompresi sentral
yang menua. Serat lensa yang baru dihasilkan di korteks, serat yang
tua ditekan ke arah sentral. Kekeruhan dapat terjadi pada beberapa
bagian lensa.
Kekeruhan sel selaput lensa yang terlalu lama menyebabkan
kehilangan kejernihan secara progresif, yang dapat menimbulkan nyeri
hebat dan sering terjadi pada kedua mata.
Congenital
cedera mata
atau bisa
Penyakit
metabolik
(misalnya DM)
Kurang
terpapar
terhadap
informasi
tentang
CEMAS
prosedur
prosedur
invasive
pengangkatan
katarak
Usia meningkat
Penurunan enzim
menurun
Degenerasi pd lensa
Resiko tinggi
terhadap
infeksi
KATARAK
Post op
Nyeri
lensa
dan
ASUHAN KEPERAWATAN
I.
PENGKAJIAN
Merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan. Tahap
pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengumpulan data,pengelompokan
data dan perumusan diagnosa keperawatan.
A. Pengumpulan data
1. Identitas klien
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, suku bangsa,
pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal MRS dan diagnosa medis.
a. Keluhan utama
Keluhan utama pasien katarak biasanya antara lain:
a. Penglihatan kabur
b. Persepsi warna turun
c. Diplopia dan visus menurun
d. Ada hailo
e. Penglihatan memburuk pada siang hari/silau
f. Mata basah
Perawat harus menentukan apakah masalahnya hanya mengenai
satu atau dua mata dan berapa lama pasien sudah menderita kelainan
ini.
a. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang pada pasien katarak, misalnya
Penglihatan kabur, Persepsi warna turun, Diplopia dan visus
menurun, Ada hailo, Penglihatan memburuk pada siang hari.
Merupakan penjelasan dari keluhan utama.
tanggapan
keluarga
mengenai
masalah
kesehatan,
serta
b. Makanan/cairan
Gejala
c. Neurosensori
Gejala
terang
silau
dengan
kehilangan
bertahap
10
11
dan
akomodasi )
e. Struktur Interna Mata
Bagian interna mata tidak dapat diobservasi tanpa bantuan
alat
untuk
menerangi
oftalmoskop,digunakan
mencakup
untuk
retina,koroid,discus
struktur
strukturnya
menginspeksi
saraf
fundus
yaitu
yang
optikus,macula,fovea
Pemeriksaan Diagnostik
a. Kartu mata Snellen / mesin telebinokular ( tes ketajaman
penglihatan dan sentral penglihatan) : mungkin terganggu dengan
kerusakan lensa, system saraf atau penglihatan ke retina ayau jalan
optic.
b. Pemeriksaan oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler,
mencatat atrofi lempeng optic, papiledema, perdarahan retina, dan
mikroaneurisme.
c. Darah lengkap, laju sedimentasi (LED) : menunjukkan anemi
sistemik / infeksi
d. EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid : dilakukan untuk
memastikan aterosklerosis.
e. Tes toleransi glukosa / FBS : menentukan adanya/ control diabetes.
II.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury: fisik
2. Resiko Infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang
tidak adekuat
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan
12
Rencana Keperawatan
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Nyeri akut beruhubungan NOC :
dengan agen injury
yang
dan
emosional
Pain Management
2. Pain control
1. Lakukan
Kriteria Hasil :
nyeri
tidak 1. Mampu
menyenangkan
pengalaman
NIC :
1. Pain Level
Definisi :
Sensori
intervensi
mengontrol
nyeri
(tahu
atau
menggambarkan
adanya
Internasional):
komprehensif termasuk
lokasi,
karakteristik,
tehnik
durasi,
frekuensi,
nonfarmakologi
untuk
menggunakan
mengenali
kualitas
dan
faktor
presipitasi
manajemen 2. Observasi
reaksi
nonverbal
dari
nyeri
secara
pengkajian
nyeri
(skala,
ketidaknyamanan
3. Gunakan
teknik
komunikasi terapeutik
pelan intensitasnya
untuk
dari
berkurang
mengetahui
pengalaman
pasien
4. Kaji
nyeri
kultur
yang
mempengaruhi respon
dari 6 bulan
nyeri
5. Evaluasi
pengalaman
bersama
dan
tim
nyeri
masa
lampau
7. Bantu
13
pasien
dan
menemukan
dukungan
8. Kontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
nyeri
dan
kebisingan
9. Kurangi
faktor
presipitasi nyeri
10. Pilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
untuk
menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi
13. Berikan
untuk
analgetik
mengurangi
nyeri
14. Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan
tindakan
nyeri
tidak berhasil
17. Monitor
14
penerimaan
pasien
tentang
manajemen nyeri
Analgesic
Administration
1. Tentukan
lokasi,
karakteristik, kualitas,
dan
derajat
sebelum
nyeri
pemberian
obat
2. Cek instruksi dokter
tentang
jenis
obat,
atau
kombinasi
dari
analgesik
ketika
pilihan
analgesik
tergantung
analgesik
pilihan,
rute
nyeri
secara teratur
8. Monitor
15
vital
sign
analgesik
pertama kali
9. Berikan analgesik tepat
waktu
terutama
saat
nyeri hebat
10. Evaluasi
efektivitas
Resiko Infeksi
NOC :
NIC :
berhubungan dengan
1. Immune Status
Infection
(Kontrol infeksi)
3. Risk control
1. Bersihkan lingkungan
Definisi : Peningkatan
resiko masuknya
organisme pathogen
Control
Kriteria Hasil :
1. Klien bebas dari tanda dan gejala
2. Pertahankan
teknik
isolasi
infeksi
2. Menunjukkan kemampuan untuk
mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat
pada
pengunjung
untuk
sabun
untuk
cuci tangan
6. Cuci
tangan
setiap
tangan
sebagai
alat
pelindung
8. Pertahankan
lingkungan
selama
aseptik
pemasangan
alat
9. Ganti
letak
IV
dressing
sesuai
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing
11. Tingktkan
intake
nutrisi
12. Berikan
terapi
Protection
(proteksi
terhadap
infeksi)
1. Monitor
tanda
dan
hitung
granulosit, WBC
3. Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring
terhadap
17
pengunjung
penyakit
menular
6. Partahankan
aspesis
teknik
pada
pasien
yang beresiko
7. Pertahankan
teknik
isolasi k/p
8. Berikan
kuliat
perawatan
pada
area
epidema
9. Inspeksi
kulit
membran
dan
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas, drainase
10. Ispeksi kondisi luka /
insisi bedah
11. Dorong
masukkan
masukan
cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan
pasien
pasien
dan
keluarga
tanda
dan
gejala infeksi
16. Ajarkan
cara
menghindari infeksi
17. Laporkan
kecurigaan
infeksi
18. Laporkan kultur positif
3
Kecemasan
berhubungan
NOC :
NIC :
18
1. Anxiety control
Anxiety
status kesehatan
2. Coping
(penurunan
Definisi :
kecemasan)
jelas
Reduction
Kriteria Hasil :
dari
1. Gunakan
pendekatan
ketidaknyamanan
dan
mengontol cemas
menunjukkan
perasaan
tehnik
untuk
3. Jelaskan
pelaku pasien
semua
selama
prosedur
menunjukkan
kecemasan
informasi
mengenai
tindakan
prognosis
6. Dorong keluarga untuk
menemani anak
7. Lakukan back / neck
rub
8. Dengarkan
dengan
penuh perhatian
9. Identifikasi
tingkat
kecemasan
10. Bantu pasien mengenal
situasi
menimbulkan
kecemasan
19
yang
ketakutan,
persepsi
12. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik
relaksasi
13. Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan
4
Kurang
Pengetahuan
berhubungan
kurang pajanan
NOC :
NIC :
Teaching
Process
dengan
Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan
pemahaman
kondisi,
tentang
prognosis
penyakit,
dan
program
dan
keluarga
melaksanakan
mampu
prosedur
yang
dan
menjelaskan
dijelaskan
1. Berikan
penilaian
tentang
tingkat
pengetahuan
pasien
tentang
proses
keluarga
kembali
perawat/tim
dari
penyakit
bagaimana
dan
hal
ini
berhubungan dengan
disease
2. Jelaskan patofisiologi
pengobatan
2. Pasien
mampu
apa
yang
kesehatan
cara
yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan
lainnya
gejala
yang
muncul
biasa
pada
proses
dengna
informasi
bagi
keluarga
informasi
tentang
kemajuan
hidup
yang
mungkin
diperlukan
untuk
mencegah
komplikasi di masa
yang akan datang dan
atau
proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan
pilihan
terapi
atau
penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second
opinion dengan cara
21
yang
tepat
atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau
dukungan,
dengan
cara
yang
pasien
pada
tepat
13. Rujuk
lokal,
cara
yang
tepat
14. Instruksikan
pasien
untuk
melaporkan
pemberi
pada
perawatan
kesehatan,
cara yang tepat
IV.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan tindakan keperawatan disini merupakan realisasi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan keperawatan.
V.
EVALUASI
1. Pasien mampu
mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
22
dengan
2. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, tubuh pasien menunjukkan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit dalam batas
normal, pasien menunjukkan perilaku hidup sehat.
3. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas,
mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan
menunjukkan
tehnik
untuk
mengontol cemas
4. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan, Pasien dan keluarga mampu
melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
BAB IV
PENUTUP
3.1
Simpulan
Adapun simpulan yang dapat diberikan sehubungan dengan paparan
materi di atas adalah Katarak merupakan setiap kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein
lensa atau akibat kedua-duanya yang disebabkan oleh berbagai keadaan.
(Sidarta Ilyas, dkk, 2008). Katarak memiliki beberapa klasifikasi, diantaranya
berdasarkan garis besar katarak dan usia pasien, katarak ini dapat di tangani
dengan melakukan operasi.
3.2
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan paparan materi
di atas adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa diharapkan untuk tidak melupakan paparan mengenai katarak
mengingat materi ini sangat berperan nantinya bagi mahasiswa dalam
menjalankan profesinya nanti.
2. Kepada pihak perawat diharapkan untuk mengetahui dan memahami
tentang katarak sehingga dapat mengaplikasikannya dalam pekerjaannya
nanti.
23
24