Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DI SUSUN OLEH :
Nama
: Herdiman
NIP
: 443 11 007
Kelas
: 4 D4 T.Manufaktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika merupakan suatu ilmu
yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran
manusia.Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukan.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah "", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".Profesi merupakan suatu hal yang
harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur
tentang kode etik profesi, namun seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalah gunaan profesi. Untuk itu penulis akan
membahas pengertian dari kode etik profesi dan sanksi atas pelanggaran kode etik profesi.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang akan dibahas adalah :
Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi
Pentingnya etika profesi
Kode etik Insinyur Indonesia
1.3.
Tujuan Makalah
Tujuan Mengetahui Etika Profesi dalam seorang Insinyur, yaitu:
Untuk mengetahui etika profesi
Untuk mengetahui kode etik profesi
Untuk mengetahui bagaimana pentingnya etika profesi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Etika
Etika adalah sesuatu filsafat yang mempelajari nilai dan kualitas yang
mencakup standar dan penilaian moral.Etika analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis
(practical philosophy). Etika diasumsikan bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat serta komentar. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena
pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena
itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku
manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku
manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika
a.
dibedakan
menjadi
Etika umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
B.
Etika khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara,
teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana
saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu
sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota
umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia
baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat
manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah
menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini
adalah sebagai berikut :
1.
2.
Etika keluarga
3.
Etika profesi
4.
Etika politik
5.
Etika lingkungan
6.
Etika idiologi
2.2.
Profesi
Profesi sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah
"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer Pekerjaan tidak sama
dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi
sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
2.3.
yang disepakati untuk maksudmaksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilainilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya.
Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada
masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981 )
mengemukakan empat asas etis, yaitu :
1. Menghargai harkat dan martabat
2. Peduli dan bertanggung jawab
3. Integritas dalam hubungan
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus
sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan
mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi
kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364)
mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.
Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata
cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi.
Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena
pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan
sanksi.
2.4.
engineering dengan:
I. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia;
II. Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi
mereka dan klien;
III. Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian profesi rekayasa, dan
IV. Mendukung masyarakat profesional dan teknis disiplin ilmu mereka.
ATAS DASAR NORMA
1. Insinyur harus memegang hal terpenting seperti keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat dalam pelaksanaan tugas profesional mereka.
2. Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.
3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar.
4. Insinyur harus bertindak dalam hal-hal yang profesional untuk setiap petinggi atau klien
secara jujur kepada agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan
individu.
5. Insinyur akan membangun reputasi profesional mereka atas jasa layanan mereka dan tidak
akan bersaing dan bersikap tidak adil dengan orang lain.
6. Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan,
integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka, dan
harus memberikan peluang bagi pengembangan profesional untuk insinyur lainnya yang
berada di bawah pengawasan mereka.
c.
klien
atau
petinggi
dari
konsekuensi
yang
mungkin
dan
memberitahukan otoritas dan situasi tepat yang lain, yang mungkin diperlukan.
1) Insinyur harus memungkinkan untuk melakukan dan menyediakan standar
apapun yang dipublikasikan, tes kode dan prosedur pengendalian kualitas yang
akan memungkinkan masyarakat untuk memahami tingkat harapan keselamatan
atau hidup yang terkait dengan menggunakan produk desain, dan sistem yang
mereka pertanggungjawabkan.
2) Insinyur akan melakukan review keselamatan dan keandalan desain, produk
atau sistem yang mereka pertanggungjawabkan sebelum mereka memberikan
persetujuan untuk rencana desain.
3) Jika insinyur mengamati kondisi yang mereka percaya akan membahayakan
keselamatan umum atau kesehatan, mereka harus memberitahu otoritas dan
d.
e.
f.
2.
komunitas mereka.
Insinyur harus berkomitmen untuk meningkatkan lingkungan dan meningkatkan
kualitas hidup.
Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.
a. Insinyur akan melaksanakan tugas untuk melakukan rekayasa bila terdaftar dalam
kualifikasi pendidikan atau pengalaman yang terlibat di bidang teknis dan teknik
b.
tertentu.
Insinyur dapat menerima tugas yang membutuhkan pendidikan atau pengalaman di
luar bidang kompetensi mereka sendiri, tetapi hanya dibatasi pada tahap-tahap
proyek yang mampu mereka layani secara berkualitas. Semua tahapan lain dari
c.
proyek tersebut harus dilakukan oleh kualifikasi asosiasi, konsultan, atau karyawan.
Insinyur tidak wajib melampirkan tanda tangan dan / atau segel untuk rencana
rekayasa apapun atau dokumen yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
mereka kurang berkompeten berdasarkan pendidikan atau pengalaman, atau untuk
setiap rencana, ataupun dokumen yang tidak memiliki kesiapan kendali secara
3.
c.
d.
e.
Insinyur harus bermartabat dan sederhana dalam menjelaskan pekerjaan dan jasa
mereka, dan akan menghindari tindakan apapun yang cenderung untuk
mempromosikan kepentingan mereka sendiri demi mengorbankan kehormatan,
4.
c.
d.
e.
f.
pertanggungjawabkan.
Ketika dalam pelayanan publik sebagai anggota, penasehat, atau karyawan dari
badan pemerintah atau departemen, Insinyur tidak akan berpartisipasi dalam
pertimbangan atau tindakan sehubungan dengan layanan yang disediakan oleh
g.
mereka atau organisasi dalam praktek rekayasa pribadi atau produk mereka.
Insinyur tidak akan meminta atau menerima kontrak teknik dari pihak pemerintahan
dimana suatu pokok, pejabat atau karyawan dalam organisasi mereka berfungsi
h.
sebagai anggota.
Ketika terdapat hasil dari studi mereka, tetapi Insinyur percaya proyek tidak akan
i.
k.
l.
tentang kepemilikan.
Insinyur harus mengakui dan menerima kesalahan mereka sendiri ketika terbukti
salah dan menahan diri dari memanipulasi atau mengubah fakta untuk membenarkan
keputusannya.
m. Insinyur tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang profesi mereka atau uang
n.
o.
3) Insinyur yang berada dalam bidang penjualan tidak akan menawarkan atau
memberikan rekayasa konsultasi atau desain atau saran selain hal yang khusus
berlaku untuk peralatan, bahan atau sistem yang dijual atau ditawarkan untuk
5.
c.
d.
Insinyur tidak akan berupaya untuk menggantikan insinyur lain yang bekerja setelah
menyadari bahwa langkah yang pasti telah diambil terhadap pekerjaan yang lain atau
setelah mereka dipekerjakan.
(1) Mereka tidak akan meminta pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur
dan terikat kontrak untuk pekerjaan yang sama.
(2) Mereka tidak akan menerima pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur
untuk pekerjaan yang sama sebelum selesai atau sebelum dibayar kecuali
persyaratan kerja atau pembayaran dalam kontrak sedang diproses atau jasa
kontrak Insinyur yang bersangkutan telah dihentikan secara tertulis oleh salah
satu pihak.
(3) Dalam hal penyelesaian kontrak kerja, calon insinyur harus memberi saran untuk
Insinyur yang bersangkutan sedang terlibat dalam proses penyelesaian kontrak.
e.
f.
seorang profesional.
Insinyur tidak akan memalsukan atau mengizinkan penafsiran yang salah atas
mereka, atau asosiasi mereka, kualifikasi akademis atau profesional. Mereka tidak
akan menggambarkan atau melebih-lebihkan derajat dalam tanggung jawab mereka
atau tugas pokok untuk sebelumnya. Brosur atau presentasi lainnya merupakan suatu
pekerjaan policitation, brosur atau slide yang bersangkutan tersebut tidak akan
menggambarkan fakta tentang pengusaha, karyawan, asosiasi, usaha patungan, atau
prestasi masa lalu mereka dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan
g.
(4) Bagian listing diklasifikasikan direktori telepon, nama, alamat, nomor telepon
dan spesialisasi di mana perusahaan tersebut telah memenuhi syarat tanpa
menggunakan jenis khusus atau tebal.
h.
Insinyur dapat menggunakan serta menampilkan iklan dalam sebuah bisnis yang
diakui dan bermartabat, sesuai dengan kenyataan, dan hanya menyangkut bidang
teknik, bebas dari kesombongan, tidak mengandung ungkapan pujian atau
implikasinya, tidak menyesatkan sehubungan dengan sejauh mana partisipasi
i.
j.
pekerjaan.
Insinyur dapat memperpanjang izin untuk nama-nama mereka yang akan digunakan
dalam iklan komersial, yang mungkin diterbitkan oleh produsen, kontraktor,
pemasok bahan, dll, hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara yang sederhana,
mengakui martabat dari partisipasi dan lingkup dari proyek atau produk yang
dijelaskan. Izin tersebut tidak termasuk dukungan publik terhadap produk
k.
proprietary.
Insinyur dapat mengiklankan perekrutan personil dengan publikasi atau dengan
distribusi khusus. Informasi yang disajikan harus ditampilkan dengan cara yang
bermartabat, terbatas pada nama perusahaan, alamat, nomor telepon, simbol yang
sesuai, nama-nama peserta pokok, bidang praktek di mana perusahaan yang
memenuhi syarat dan gambaran perusahaan yang sesuai, kualifikasi yang dibutuhkan
l.
dikirim.
m. Insinyur tidak akan bersikap jahat atau memalsukan sesuatu secara langsung atau
tidak langsung, melukai reputasi bidang profesi, prospek, praktek atau pekerjaan
n.
insinyur yang lain, dan mengkritik karya insinyur lain tanpa pandang bulu.
Insinyur tidak harus melakukan tindakan rekayasa apapun terhadap pelayanan yang
dilakukan secara gratis, kecuali terdapat pada bidang profesi jasa untuk organisasi
yang sifatnya non-profit sipil, amal, agama atau yang lainnya. Ketika menjabat
p.
6.
7.
c.
d.
e.
disiplin mereka.
Insinyur harus memberikan kredit yang tepat untuk pekerjaan rekayasa mereka yang
kreditnya akan jatuh tempo, dan mengakui kepentingan kepemilikan orang lain.
Kapan saja mungkin bisa dilakukan karena kredit tersebut adalah milik orang-orang
yang mungkin bertanggung jawab untuk desain, penemuan, tulisan atau prestasi
f.
lainnya.
Insinyur akan berusaha untuk memperluas pengetahuan umum teknik, dan tidak
akan berpartisipasi dalam suatu hal yang tidak benar, tidak adil atau manipulasi
g.
h.
Insinyur harus menetapkan tugas profesional insinyur yang akan digunakan dalam
pelatihan dan pengalaman mereka sejauh mungkin, dan mendelegasikan fungsi-
i.
BAB III
Pentingnya Seorang Insinyur
3.1.
Seorang Insinyur
Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik, dengan kata lain orang-
peningkatan volume produksi industri kita sebenarnya tidak setinggi itu. Pertumbuhan atas
harga dasar berlaku selama tahun 2005 2008 menunjukan peningkatan sebesar 78%.
Sedangkan bila dihitung dengan angka konstan tahun 2000 maka pertumbuhannya adalah
sebesar 19% seperti gambar yang terpampang.
Hal ini dapat menyebabkan melemahnya dayasaing Indonesia karena pada saat yang
sama gejala deindustrialisasi juga masih berlangsung. Bagi seorang Insinyur, jika daya saing
menurun dan de-indutstrialisasi terjadi maka hal demikian merupakan gejala yang sangat
mengkhawatirkan bagi pembangunan suatu bangsa.
Tanpa bermaksud mengecilkan apa yang telah dicapai pemerintah, menjadi tugas
kitalah, para SDM yang berkecimpung di bidang teknologi, untuk lebih meningkatkan
pertumbuhan yang berbasis angka konstan tersebut.
Untuk itu kami di PII menyikapi MP3EI dengan perlunya mengamankan proses dan kesiapan
pendukungnya, sebagaimana lima pokok berikut:
1.
Strategi Pembangunan:
Peningkatan daya saing dan pengembangan industri di suatu Negara selalu dimulai
dari hasil rekayasa teknik yang menentukan jenis dan struktur indutri yang akan
dikembangkan. Setelah itu, dicarikan model pembiayaan melalui financial engineering.
Selanjutnya dilakukan perumusan hukum dan kebijakan untuk memberikan perlindungan
dengan policy engineering.
Untuk mempercepat proses peningkatan daya saing dirancang suatu keputusan politik
dengan istilah political engineering.
Hal yang perlu diwaspadai adalah jika proses tersebut berlangsung terbalik dan
dimulai rekayasa politik. Dan gejala proses terbalik tersebut mulai terlihat sejak reformasi
tahun 1998. MP3EI menurut hemat kami telah diawali dengan benar dengan mulai dari
rekayasa teknik. Semoga perjalanannya sesuai dengan yang kami usulkan.
2.
3.
dan Pangan
Daya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan menyediakan
infrastruktur dan energi yang handal serta kemampuan membangun ketahan pangan. Dari
penyediaan infrastruktur, PII memandang bahwa konsep MP3EI dapat dijadikan model
penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing. PII juga memandang bahwa konsep
tersebut sudah mengunakan pendekatan yang mendahulukan rekayasa teknik. Dibutuhkan
kemampuan untuk merancang model pembiayaan, model kebijakan dan hukum, serta
dukungan politik untuk mewujudkan konsep tersebut.
4.
teknologi
Kita memiliki berbagai keunggulan bahan tambang dan komoditi pertanian yang
diekspor dengan nilai tambah minim dan perlu lebih banyak SDM Teknik. Bila tidak, seluruh
nilai tambah akan terus dinikmati negara lain.
Percepatan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM, khususnya SDM
pada bidang teknik menjadi syarat mutlak untuk peningkatan daya saing dan percepatan
proses industrialisasi. Penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM hendaknya
difokuskan pada jenis industri yang akan dikembangkan.
Tahun 2010 jumlah Sarjana Teknik kita adalah sebanyak 603.000 atau setara dengan
2.671 ST per sejuta penduduk. Angka ini sangat rendah dibanding kecenderungan penyiapan
sarjana teknik oleh negara-negara lain. Negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China)
dikenal memiliki pertumbuhan yang pesat dalam 10 tahun terakhir memiliki jumlah sarjana
teknik yang tinggi. Malaysia yang memiliki 3.333 ST per sejuta penduduk tengah berikhtiar
untuk mencapai 10.000 ST per sejuta penduduknya.
Indonesia tahun 2010 memiliki tambahan lulusan Sarjana Teknik sebanyak 37.000 per
tahun atau setara dengan 164 ST baru per sejuta penduduk.
PII mengusulkan agar paling tidak kita dapat menghasilkan sekitar 600 ST baru per
sejuta penduduk dalam waktu 15 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tambahan ST baru
pencapaiannya dilakukan bertahap seperti yang tergambar berikut:
BAB IV
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat
penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik
ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi
sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah
bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop
begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan
dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi
dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam
merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil
SELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka inginmemberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para
elite profesional ini.
5.2.
Saran
Semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu
mengutamakan profesionalitias dalam bekerja yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode
etik profesi sebagai pedoman. Etika profesi Insinyur diatur oleh suatu badan atau organisasi
yang bertanggung jawab di lingkup Insinyur seperti PII (Persatuan Insinyur Indonesia) lebih
agresif dalam melaksanakan tugasnya agar lebih maju negara Indonesia ini.
http://andristya.wordpress.com/2009/05/10/pentingnya-kode-etik-pro/
http://tya-tyatia17.blogspot.com/2011/10/makalah-etika-profesi.html
http://niezmatul.wordpress.com/2011/10/17/etika-profesi-akuntansi/
http://pii.or.id/i/profil-pii/kode-etik
http://ristek.go.id/file/upload/Referensi/MateriSeminarHakteknas2011/Hari
%20II/Kamis%20Siang/KETUM%20PII%201108%20Serpong-rev%201.pdf