Está en la página 1de 23

TUGAS MAKALAH

ETIKA PROFESI SEORANG INSINYUR

DI SUSUN OLEH :
Nama

: Herdiman

NIP

: 443 11 007

Kelas

: 4 D4 T.Manufaktur

PROGRAM STUDI TEKNIK MANUFAKTUR


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu

dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika merupakan suatu ilmu
yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran
manusia.Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukan.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah "", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".Profesi merupakan suatu hal yang
harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Meskipun sudah ada aturan yang mengatur
tentang kode etik profesi, namun seperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalah gunaan profesi. Untuk itu penulis akan
membahas pengertian dari kode etik profesi dan sanksi atas pelanggaran kode etik profesi.
1.2.

Rumusan Masalah
Rumusan Masalah yang akan dibahas adalah :
Pengertian Etika, Profesi dan Kode etik profesi
Pentingnya etika profesi
Kode etik Insinyur Indonesia

1.3.

Tujuan Makalah
Tujuan Mengetahui Etika Profesi dalam seorang Insinyur, yaitu:
Untuk mengetahui etika profesi
Untuk mengetahui kode etik profesi
Untuk mengetahui bagaimana pentingnya etika profesi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Etika
Etika adalah sesuatu filsafat yang mempelajari nilai dan kualitas yang

mencakup standar dan penilaian moral.Etika analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis
(practical philosophy). Etika diasumsikan bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat serta komentar. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena
pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan
etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena
itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku
manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku
manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika
normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika
a.

dibedakan

menjadi

Etika umum
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,

bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral
dasar yang menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai
baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu
pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
B.

Etika khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang

khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara,

teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana
saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana
manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu
sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota
umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia
baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat
manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah
menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini
adalah sebagai berikut :
1.

Sikap terhadap sesama

2.

Etika keluarga

3.

Etika profesi

4.

Etika politik

5.

Etika lingkungan

6.

Etika idiologi

2.2.

Profesi
Profesi sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah

"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer Pekerjaan tidak sama
dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah: sebuah profesi
sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah
profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus

dipenuhi sebagai suatu

ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap
bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
2.3.

Kode Etik Profesi


Kode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda

yang disepakati untuk maksudmaksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita,
keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan
peraturan yang sistematis
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilainilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya.
Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada
masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981 )
mengemukakan empat asas etis, yaitu :
1. Menghargai harkat dan martabat
2. Peduli dan bertanggung jawab
3. Integritas dalam hubungan
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus
sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan
mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan
monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi

kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364)
mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi.
Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata
cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi.
Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena
pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan
sanksi.
2.4.

Kode etik Insinyur Indonesia


ATAS DASAR PRINSIP
Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi

engineering dengan:
I. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia;
II. Bersikap jujur dan tidak memihak, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, petinggi
mereka dan klien;
III. Berjuang untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian profesi rekayasa, dan
IV. Mendukung masyarakat profesional dan teknis disiplin ilmu mereka.
ATAS DASAR NORMA
1. Insinyur harus memegang hal terpenting seperti keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat dalam pelaksanaan tugas profesional mereka.
2. Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.
3. Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar.
4. Insinyur harus bertindak dalam hal-hal yang profesional untuk setiap petinggi atau klien
secara jujur kepada agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan
individu.
5. Insinyur akan membangun reputasi profesional mereka atas jasa layanan mereka dan tidak
akan bersaing dan bersikap tidak adil dengan orang lain.
6. Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan,
integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka, dan
harus memberikan peluang bagi pengembangan profesional untuk insinyur lainnya yang
berada di bawah pengawasan mereka.

Pedoman Yang Disarankan Untuk Digunakan Dalam Beretika Dasar


1.

Insinyur harus memegang hal terpenting seperti keselamatan, kesehatan dan


kesejahteraan masyarakat dalam pelaksanaan tugas profesional mereka.
a. Insinyur harus mengakui bahwa hidup, keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat umum tergantung pada teknik penilaian, keputusan dan praktek yang
b.

dimasukkan ke dalam struktur, mesin, produk, proses dan perangkat.


Insinyur tidak akan menyetujui atau menyegel rencana dan / atau spesifikasi yang
bukan dari desain yang aman bagi kesehatan dan kesejahteraan publik serta tidak

c.

sesuai dengan standar teknis yang berlaku.


Jika penilaian profesional insinyur dikesampingkan dalam keadaan dimana
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan publik langka, Insinyur harus
memberitahu

klien

atau

petinggi

dari

konsekuensi

yang

mungkin

dan

memberitahukan otoritas dan situasi tepat yang lain, yang mungkin diperlukan.
1) Insinyur harus memungkinkan untuk melakukan dan menyediakan standar
apapun yang dipublikasikan, tes kode dan prosedur pengendalian kualitas yang
akan memungkinkan masyarakat untuk memahami tingkat harapan keselamatan
atau hidup yang terkait dengan menggunakan produk desain, dan sistem yang
mereka pertanggungjawabkan.
2) Insinyur akan melakukan review keselamatan dan keandalan desain, produk
atau sistem yang mereka pertanggungjawabkan sebelum mereka memberikan
persetujuan untuk rencana desain.
3) Jika insinyur mengamati kondisi yang mereka percaya akan membahayakan
keselamatan umum atau kesehatan, mereka harus memberitahu otoritas dan
d.

situasi yang tepat.


Insinyur harus memiliki pengetahuan atau alasan untuk dapat dipercaya oleh orang
lain atau perusahaan yang mungkin melanggar setiap ketentuan atau pedoman ini.
Mereka akan menyajikan informasi tersebut kepada otoritas yang tepat secara
tertulis dan harus bekerja sama dengan kewenangan yang sesuai dalam memberikan
informasi lebih lanjut atau bantuan yang mungkin diperlukan.
1) Mereka harus memberitahu otoritas yang berwenang jika kajian tentang
keselamatan dan keandalan dari produk atau sistem belum dibuat atau ketika
desain menyebabkan bahaya kepada masyarakat melalui penggunaannya.
2) Mereka harus menahan persetujuan produk atau sistem ketika perubahan atau
modifikasi yang dibuat akan menghasilkan kinerja yang buruk sehingga
mempengaruhi keselamatan dan keandalan yang bersangkutan.

e.

Insinyur harus mencari peluang untuk melayani urusan kewarganegaraan secara


konstruktif dan bekerja untuk kemajuan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan

f.
2.

komunitas mereka.
Insinyur harus berkomitmen untuk meningkatkan lingkungan dan meningkatkan

kualitas hidup.
Insinyur harus melakukan pelayanan sesuai bidang kompetensi mereka.
a. Insinyur akan melaksanakan tugas untuk melakukan rekayasa bila terdaftar dalam
kualifikasi pendidikan atau pengalaman yang terlibat di bidang teknis dan teknik
b.

tertentu.
Insinyur dapat menerima tugas yang membutuhkan pendidikan atau pengalaman di
luar bidang kompetensi mereka sendiri, tetapi hanya dibatasi pada tahap-tahap
proyek yang mampu mereka layani secara berkualitas. Semua tahapan lain dari

c.

proyek tersebut harus dilakukan oleh kualifikasi asosiasi, konsultan, atau karyawan.
Insinyur tidak wajib melampirkan tanda tangan dan / atau segel untuk rencana
rekayasa apapun atau dokumen yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
mereka kurang berkompeten berdasarkan pendidikan atau pengalaman, atau untuk
setiap rencana, ataupun dokumen yang tidak memiliki kesiapan kendali secara

3.

langsung di bawah pengawasan mereka.


Insinyur harus mengeluarkan pernyataan publik secara objektif dan benar.
a. Insinyur harus berusaha untuk memperluas pengetahuan publik dan mencegah
b.

kesalahpahaman tentang prestasi teknik.


Insinyur harus benar-benar obyektif dan jujur dalam semua laporan, pernyataan, atau
kesaksian secara profesional. Mereka harus mencakup semua yang relevan dan

c.

bersangkutan dengan informasi dalam laporan atau kesaksian tersebut.


Insinyur, ketika melayani sebagai ahli atau saksi teknis sebelum pengadilan, komisi,
atau pengadilan lainnya, harus menyatakan pendapat rekayasa jika dilandasi
pengetahuan yang memadai tentang fakta-fakta yang telah dikeluarkan pada latar
belakang kompetensi teknis dalam materi pelajaran, dan atas keyakinan dan

d.

kejujuran terhadap ketepatan dan kepatutan kesaksian mereka.


Insinyur tidak akan menerbitkan laporan, kritik, atau argumen rekayasa yang
menyangkut hal-hal yang terinspirasi atau dibayar oleh pihak yang berkepentingan,
atau pihak lain, kecuali mereka telah diawali komentar mereka dengan cara eksplisit
atau mengidentifikasi diri mereka sendiri, dengan mengungkapkan identitas dari
pihak atau pihak atas nama yang bersangkutan, dan dengan mengungkapkan
keberadaan apapun berupa bunga atau uang mereka yang dimiliki atau didapat
dalam hal-hal instan.

e.

Insinyur harus bermartabat dan sederhana dalam menjelaskan pekerjaan dan jasa
mereka, dan akan menghindari tindakan apapun yang cenderung untuk
mempromosikan kepentingan mereka sendiri demi mengorbankan kehormatan,

4.

integritas dan martabat profesi.


Insinyur harus bertindak dalam hal-hal yang profesional untuk setiap petinggi atau klien
secara jujur kepada agen atau pengawas, dan harus menghindari konflik kepentingan
individu.
a. Insinyur harus menghindari semua konflik kepentingan yang dikenal dengan
petinggi atau klien mereka dan harus segera memberitahukan petinggi atau klien
mereka dari setiap bisnis asosiasi, kepentingan, dari keadaan yang dapat
b.

mempengaruhi penilaian atau kualitas pelayanan mereka.


Insinyur harus berada dibawah tingkat kesadaran dalam melakukan tugas apapun
yang akan sengaja dapat menciptakan potensi konflik atau kepentingan individu

c.

antara mereka sendiri dan klien atau petinggi mereka.


Insinyur tidak akan menerima kompensasi, keuangan atau sebaliknya, lebih dari satu
pihak untuk melayani proyek yang sama, atau untuk melayani proyek yang sama dan
berkaitan, kecuali keadaan sepenuhnya diungkapkan atau disetujui kepada, untuk,

d.

dan oleh semua pihak yang berkepentingan.


Insinyur tidak akan meminta atau menerima keuangan atau pertimbangan berharga
lainnya, termasuk desain teknik bebas, dari bahan atau peralatan pemasok untuk

e.

menentukan produk mereka.


Insinyur tidak akan meminta atau menerima gratifikasi secara langsung atau tidak
langsung dari kontraktor, agen mereka, atau pihak lain yang berhubungan dengan
klien mereka atau pengusaha, sehubungan dengan pekerjaan yang mereka

f.

pertanggungjawabkan.
Ketika dalam pelayanan publik sebagai anggota, penasehat, atau karyawan dari
badan pemerintah atau departemen, Insinyur tidak akan berpartisipasi dalam
pertimbangan atau tindakan sehubungan dengan layanan yang disediakan oleh

g.

mereka atau organisasi dalam praktek rekayasa pribadi atau produk mereka.
Insinyur tidak akan meminta atau menerima kontrak teknik dari pihak pemerintahan
dimana suatu pokok, pejabat atau karyawan dalam organisasi mereka berfungsi

h.

sebagai anggota.
Ketika terdapat hasil dari studi mereka, tetapi Insinyur percaya proyek tidak akan

i.

berhasil, mereka akan memberitahu petinggi atau klien mereka.


Insinyur harus menerima informasi yang datang kepada mereka dalam menjalankan
tugas dan menjamin kerahasiaannya, dan tidak akan memanfaatkan informasi demi

keuntungan pribadi, jika tindakan tersebut merugikan kepentingan klien, petinggi,


atau masyarakat.
1) Mereka tidak akan mengungkapkan informasi rahasia mengenai urusan bisnis
atau proses teknis dari klien sekarang atau mantan atau klien atau penawar
dalam suatu evaluasi tanpa persetujuannya.
2) Mereka tidak akan mengungkapkan informasi rahasia atau temuan apapun
kepada komisi atau dewan yang menjadi anggota mereka.
3) Ketika mereka menggunakan desain yang diberikan kepada mereka oleh klien,
desain ini tidak akan diduplikasi oleh Insinyur bagi orang lain tanpa meminta
izin kepada pihak yang bersangkutan.
4) Sedangkan dalam mempekerjakan orang lain tidak akan menggunakan upaya
promosi atau negosiasi untuk bekerja atau membuat pengaturan kerja lainnya
sebagai seorang kepala sehubungan dengan proyek-proyek khusus yang telah
mereka dapatkan dalam suatu pengetahuan tertentu dan khususnya tanpa
j.

persetujuan dari semua pihak yang berkepentingan.


Insinyur harus bertindak secara adil kepada semua pihak ketika menyelenggarakan

k.

suatu kontrak konstruksi (atau lainnya).


Sebelum melakukan pekerjaan untuk orang lain dimana Insinyur dapat membuat
perbaikan, rencana, desain, penemuan, atau catatan lain yang mungkin sesuai dengan
hak cipta atau hak paten, mereka akan masuk ke dalam perjanjian yang positif

l.

tentang kepemilikan.
Insinyur harus mengakui dan menerima kesalahan mereka sendiri ketika terbukti
salah dan menahan diri dari memanipulasi atau mengubah fakta untuk membenarkan

keputusannya.
m. Insinyur tidak akan menerima pekerjaan di luar bidang profesi mereka atau uang
n.

tanpa sepengetahuan petinggi mereka.


Insinyur tidak akan berupaya untuk menarik karyawan dari petinggi lain

o.

menggunakan keterangan palsu atau menyesatkan.


Insinyur tidak akan meninjau pekerjaan insinyur lain kecuali dengan pengetahuan
tentang insinyur tersebut, kecuali tugas / perjanjian kontrak untuk pekerjaan yang
telah dihentikan.
1) Insinyur yang berada dalam pemerintahan, industri atau pendidikan berhak
untuk meninjau dan mengevaluasi karya insinyur lainnya ketika diperlukan
untuk tugastugas mereka.
2) Insinyur yang berada dalam bidang penjualan atau industri kerja berhak untuk
membuat perbandingan rekayasa produk mereka dengan produk lain dari
pemasok.

3) Insinyur yang berada dalam bidang penjualan tidak akan menawarkan atau
memberikan rekayasa konsultasi atau desain atau saran selain hal yang khusus
berlaku untuk peralatan, bahan atau sistem yang dijual atau ditawarkan untuk
5.

dijual oleh mereka.


Insinyur akan membangun reputasi profesional mereka atas jasa layanan mereka dan
tidak akan bersaing dan bersikap tidak adil dengan orang lain.
a. Insinyur tidak akan membayar atau menawarkan suatu hal untuk melakukan
kecurangan, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada komisi, kontribusi
politik, atau hadiah, atau pertimbangan lain dalam rangka untuk profesionalitas
b.

kerja, dan berusaha mendapat gaji melalui kerja lembaga.


Insinyur harus melakukan negosiasi kontrak untuk bidang jasa secara adil dan atas

c.

dasar kompetensi dan kualifikasi untuk jenis profesi yang diperlukan.


Insinyur harus menegosiasikan metode dan tingkat kompensasi yang sepadan
dengan yang telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan. Sebuah pikiran yang
searah antara satu pihak dengan pihak lain dalam suatu kontrak sangat penting untuk
menimbulkan rasa keyakinan. Kepentingan umum mengharuskan bahwa biaya
teknik harus dilakukan secara adil dan wajar, tetapi bukan berarti adanya
pertimbangan atau pengendalian dalam memilih seorang individu atau perusahaan
untuk menyediakan kontrak ini.
(1) Prinsip-prinsip ini harus diterapkan oleh Insinyur dalam memperoleh bidang
profesi lainnya.

d.

Insinyur tidak akan berupaya untuk menggantikan insinyur lain yang bekerja setelah
menyadari bahwa langkah yang pasti telah diambil terhadap pekerjaan yang lain atau
setelah mereka dipekerjakan.
(1) Mereka tidak akan meminta pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur
dan terikat kontrak untuk pekerjaan yang sama.
(2) Mereka tidak akan menerima pekerjaan dari klien yang sudah memiliki Insinyur
untuk pekerjaan yang sama sebelum selesai atau sebelum dibayar kecuali
persyaratan kerja atau pembayaran dalam kontrak sedang diproses atau jasa
kontrak Insinyur yang bersangkutan telah dihentikan secara tertulis oleh salah
satu pihak.

(3) Dalam hal penyelesaian kontrak kerja, calon insinyur harus memberi saran untuk
Insinyur yang bersangkutan sedang terlibat dalam proses penyelesaian kontrak.
e.

Insinyur tidak diperbolehkan untuk meminta, mengusulkan atau menerima suatu


komisi secara kontingen dalam keadaan apapun, dimana penilaian profesi mereka
akan dikompromikan / didiskusikan, atau di saat darurat dengan ketentuan yang
telahdigunakan sebagai alat untuk mempromosikan atau mengamankan komisi

f.

seorang profesional.
Insinyur tidak akan memalsukan atau mengizinkan penafsiran yang salah atas
mereka, atau asosiasi mereka, kualifikasi akademis atau profesional. Mereka tidak
akan menggambarkan atau melebih-lebihkan derajat dalam tanggung jawab mereka
atau tugas pokok untuk sebelumnya. Brosur atau presentasi lainnya merupakan suatu
pekerjaan policitation, brosur atau slide yang bersangkutan tersebut tidak akan
menggambarkan fakta tentang pengusaha, karyawan, asosiasi, usaha patungan, atau
prestasi masa lalu mereka dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan

g.

kualifikasi dari pekerjaan mereka.


Insinyur dapat mengiklankan bidang profesinya hanya sebagai sarana informasi dan
terbatas pada hal berikut:
(1) kartu dan daftar suatu profesi diakui dan layak untuk dipublikasikan, asalkan
adanya konsistensi dalam ukuran dan berada dalam bagian publikasi secara
teratur yang dikhususkan untuk bidang profesi seperti kartu dan listing.
Informasi yang ditampilkan harus dibatasi oleh nama perusahaan, alamat,
nomor telepon, symbol yang sesuai, nama-nama peserta pokok dan bidang
praktek dari perusahaan tersebut secara berkualitas.
(2) Tanda pada peralatan, kantor, dan lokasi proyek yang memberikan pelayanan
kepada mereka terbatas pada nama perusahaan, alamat, nomor telepon dan jenis
pelayanan yang sesuai.
(3) Brosur, kartu nama, kop surat dan lainnya seperti representasi pengalaman,
fasilitas, personil dan kapasitas untuk membuat suatu pelayanan, menyediakan
dan tidak menyesatkan terhadap tingkat partisipasi dalam proyek-proyek yang
bersangkutan dan pendistribusiannya tersebut tidak pandang bulu.

(4) Bagian listing diklasifikasikan direktori telepon, nama, alamat, nomor telepon
dan spesialisasi di mana perusahaan tersebut telah memenuhi syarat tanpa
menggunakan jenis khusus atau tebal.
h.

Insinyur dapat menggunakan serta menampilkan iklan dalam sebuah bisnis yang
diakui dan bermartabat, sesuai dengan kenyataan, dan hanya menyangkut bidang
teknik, bebas dari kesombongan, tidak mengandung ungkapan pujian atau
implikasinya, tidak menyesatkan sehubungan dengan sejauh mana partisipasi

i.

insinyur tersebut dalam bidang jasa atau proyek yang dijelaskan.


Insinyur dapat mempersiapkan artikel untuk persiapan atau penyajian fakta yang
bermartabat dan bebas dari kesombongan atau implikasi pujian. Artikel tersebut
tidak akan berarti tanpa partisipasi langsung dari mereka dalam pekerjaan yang
bersangkutan kecuali kredit yang diberikan kepada orang lain untuk berbagi

j.

pekerjaan.
Insinyur dapat memperpanjang izin untuk nama-nama mereka yang akan digunakan
dalam iklan komersial, yang mungkin diterbitkan oleh produsen, kontraktor,
pemasok bahan, dll, hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara yang sederhana,
mengakui martabat dari partisipasi dan lingkup dari proyek atau produk yang
dijelaskan. Izin tersebut tidak termasuk dukungan publik terhadap produk

k.

proprietary.
Insinyur dapat mengiklankan perekrutan personil dengan publikasi atau dengan
distribusi khusus. Informasi yang disajikan harus ditampilkan dengan cara yang
bermartabat, terbatas pada nama perusahaan, alamat, nomor telepon, simbol yang
sesuai, nama-nama peserta pokok, bidang praktek di mana perusahaan yang
memenuhi syarat dan gambaran perusahaan yang sesuai, kualifikasi yang dibutuhkan

l.

dan manfaat yang didapatkan.


Insinyur tidak dikatakan kompeten apabila desain yang digunakan bertujuan untuk
mendapatkan komisi dalam proyek-proyek tertentu, kecuali adanya ketentuan yang
telah dibuat untuk kompensasi yang layak didapatkan untuk semua desain yang

dikirim.
m. Insinyur tidak akan bersikap jahat atau memalsukan sesuatu secara langsung atau
tidak langsung, melukai reputasi bidang profesi, prospek, praktek atau pekerjaan
n.

insinyur yang lain, dan mengkritik karya insinyur lain tanpa pandang bulu.
Insinyur tidak harus melakukan tindakan rekayasa apapun terhadap pelayanan yang
dilakukan secara gratis, kecuali terdapat pada bidang profesi jasa untuk organisasi
yang sifatnya non-profit sipil, amal, agama atau yang lainnya. Ketika menjabat

sebagai anggota organisasi tersebut, insinyur berhak mempergunakan pengetahuan


o.

teknik pribadi mereka dalam organisasi yang bersangkutan.


Insinyur tidak akan menggunakan peralatan, perlengkapan, laboratorium maupun
fasilitas kantor dari petinggi mereka untuk melaksanakan praktek di luar perusahaan

p.

tersebut tanpa persetujuan dari pihak yang bersangkutan.


Dalam hal menggunakan fasilitas bebas pajak atau pajak dibantu oleh pihak lain,
insinyur tidak harus menggunakan pelayanan mahasiswa kurang dari tingkat

6.

kompetensi atau sebanding karyawan lainnya, termasuk tunjangan.


Insinyur harus bertindak sedemikian rupa untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan,
integritas dan martabat profesi.
a. Insinyur harus menyadari tindakan dengan tidak menggunakan izin dari nama atau
nama perusahaan dalam usaha bisnis oleh setiap orang atau perusahaan yang mereka
tahu, atau memiliki alasan lain agar dipercaya terlibat dalam bisnis atau praktekb.

7.

praktek profesi yang bersifat penipuan atau tidak jujur.


Insinyur tidak akan menggunakan asosiasi dengan non-insinyur, perusahaan, atau

kemitraan sebagai tindakan menutup-nutupi untuk tindakan yang tidak etis.


Insinyur harus melanjutkan pengembangan profesi mereka sepanjang karir mereka, dan
harus memberikan peluang bagi pengembangan profesional untuk insinyur lainnya yang
berada dibawah pengawasan mereka.
a. Insinyur harus mendorong karyawan mereka untuk melakukan rekayasa lebih lanjut
b.

terhadap pendidikan mereka.


Insinyur harus mendorong karyawan mereka agar terdaftar pada bidang profesi

c.

tertentu sedini mungkin.


Insinyur harus mendorong karyawan untuk menghadiri dan mempresentasikan

d.

makalah pada pertemuan dengan masyarakat secara profesional.


Insinyur harus mendukung bidang profesi masyarakat dan teknis menyangkut

e.

disiplin mereka.
Insinyur harus memberikan kredit yang tepat untuk pekerjaan rekayasa mereka yang
kreditnya akan jatuh tempo, dan mengakui kepentingan kepemilikan orang lain.
Kapan saja mungkin bisa dilakukan karena kredit tersebut adalah milik orang-orang
yang mungkin bertanggung jawab untuk desain, penemuan, tulisan atau prestasi

f.

lainnya.
Insinyur akan berusaha untuk memperluas pengetahuan umum teknik, dan tidak
akan berpartisipasi dalam suatu hal yang tidak benar, tidak adil atau manipulasi

g.

laporan yang berlebihan tentang bidang profesi teknik.


Insinyur harus menjunjung tinggi semua prinsip yang sesuai dan kompensasi yang
memadai untuk mereka yang terlibat dalam pekerjaan rekayasa.

h.

Insinyur harus menetapkan tugas profesional insinyur yang akan digunakan dalam
pelatihan dan pengalaman mereka sejauh mungkin, dan mendelegasikan fungsi-

i.

fungsi yang lebih rendah untuk subprofesi atau teknisi.


Insinyur harus menyediakan calon karyawan rekayasa dengan informasi yang
lengkap tentang kondisi kerja dan status yang diusulkan pada tempat kerja mereka,
dan setelah bekerja harus menjaga segala informasi maupun perubahan yang terjadi
pada mereka.

BAB III
Pentingnya Seorang Insinyur
3.1.

Seorang Insinyur
Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang teknik, dengan kata lain orang-

orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelesaikan masalah praktis


menggunakan teknologi.
Di Indonesia, dahulu istilah ini digunakan sebagai gelar seorang sarjana keteknikan
(tidak tertutup pada bidang pertanian, dll). Namun setelah muncul gelar ST (Sarjana Teknik),
istilah ini digunakan untuk sarjana keteknikan yang, singkatnya, telah tergabung dalam PII
(Persatuan Insinyur Indonesia).
Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional
dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk
mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi tersebut.
1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,


pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang
tidak boleh dilakukan .
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan keja (kalanggan
social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
3.2.

Perkembangan Insinyur di indonesia


Angka pertumbuhan yang muncul sampai melenakan kita karena pertumbuhan dari

peningkatan volume produksi industri kita sebenarnya tidak setinggi itu. Pertumbuhan atas
harga dasar berlaku selama tahun 2005 2008 menunjukan peningkatan sebesar 78%.

Sedangkan bila dihitung dengan angka konstan tahun 2000 maka pertumbuhannya adalah
sebesar 19% seperti gambar yang terpampang.

Hal ini dapat menyebabkan melemahnya dayasaing Indonesia karena pada saat yang
sama gejala deindustrialisasi juga masih berlangsung. Bagi seorang Insinyur, jika daya saing
menurun dan de-indutstrialisasi terjadi maka hal demikian merupakan gejala yang sangat
mengkhawatirkan bagi pembangunan suatu bangsa.
Tanpa bermaksud mengecilkan apa yang telah dicapai pemerintah, menjadi tugas
kitalah, para SDM yang berkecimpung di bidang teknologi, untuk lebih meningkatkan
pertumbuhan yang berbasis angka konstan tersebut.
Untuk itu kami di PII menyikapi MP3EI dengan perlunya mengamankan proses dan kesiapan
pendukungnya, sebagaimana lima pokok berikut:
1.

Strategi Pembangunan:
Peningkatan daya saing dan pengembangan industri di suatu Negara selalu dimulai

dari hasil rekayasa teknik yang menentukan jenis dan struktur indutri yang akan
dikembangkan. Setelah itu, dicarikan model pembiayaan melalui financial engineering.
Selanjutnya dilakukan perumusan hukum dan kebijakan untuk memberikan perlindungan
dengan policy engineering.
Untuk mempercepat proses peningkatan daya saing dirancang suatu keputusan politik
dengan istilah political engineering.

Hal yang perlu diwaspadai adalah jika proses tersebut berlangsung terbalik dan
dimulai rekayasa politik. Dan gejala proses terbalik tersebut mulai terlihat sejak reformasi
tahun 1998. MP3EI menurut hemat kami telah diawali dengan benar dengan mulai dari
rekayasa teknik. Semoga perjalanannya sesuai dengan yang kami usulkan.

2.

Menyempurnakan Indikator Pembangunan


Peningkatan daya saing suatu bangsa membutuhkan adanya indikator yang dapat

digunakan untk mengukur kemajuan industrialisasi yang terjadi. Sebagaimana diketahui


bahwa saat ini terdapat 2 (dua) kelompok indikator pembangunan yang sering digunakan,
yaitu; pertama. Indkator makro seperti GDP, inflasi, nilai tukar dll; dan kedua, indikator
pemerataan dan kesejahteraan seperti HDI.

3.

Memantapkan Kebijakan Jangka Panjang Pembangunan Infrastruktur, Energi

dan Pangan
Daya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan menyediakan
infrastruktur dan energi yang handal serta kemampuan membangun ketahan pangan. Dari
penyediaan infrastruktur, PII memandang bahwa konsep MP3EI dapat dijadikan model
penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing. PII juga memandang bahwa konsep
tersebut sudah mengunakan pendekatan yang mendahulukan rekayasa teknik. Dibutuhkan
kemampuan untuk merancang model pembiayaan, model kebijakan dan hukum, serta
dukungan politik untuk mewujudkan konsep tersebut.
4.

Meningkatkan jumlah dan kualitas SDM Iptek dan percepatan penguasaan

teknologi
Kita memiliki berbagai keunggulan bahan tambang dan komoditi pertanian yang
diekspor dengan nilai tambah minim dan perlu lebih banyak SDM Teknik. Bila tidak, seluruh
nilai tambah akan terus dinikmati negara lain.
Percepatan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM, khususnya SDM
pada bidang teknik menjadi syarat mutlak untuk peningkatan daya saing dan percepatan
proses industrialisasi. Penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM hendaknya
difokuskan pada jenis industri yang akan dikembangkan.

Sebagaimana kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor bahan mentah tambang


mulai tahun 2015 dan kebijakan pemenuhan kebutuhan alutsista dari produksi dalam negeri
dapat dijadikan model untuk penguasaan teknologi dan penyiapan SDM.
Kita kini berhadapan dengan dunia yang berubah. Sementara di Amerika terjadi
penurunan jumlah sarjana teknik baru maka negara lain menaikkan jumlah sarjana tekniknya
untuk percepatan pertumbuhan yang bertumpu pada kekuatan industrinya.

Tahun 2010 jumlah Sarjana Teknik kita adalah sebanyak 603.000 atau setara dengan
2.671 ST per sejuta penduduk. Angka ini sangat rendah dibanding kecenderungan penyiapan
sarjana teknik oleh negara-negara lain. Negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China)
dikenal memiliki pertumbuhan yang pesat dalam 10 tahun terakhir memiliki jumlah sarjana
teknik yang tinggi. Malaysia yang memiliki 3.333 ST per sejuta penduduk tengah berikhtiar
untuk mencapai 10.000 ST per sejuta penduduknya.
Indonesia tahun 2010 memiliki tambahan lulusan Sarjana Teknik sebanyak 37.000 per
tahun atau setara dengan 164 ST baru per sejuta penduduk.

PII mengusulkan agar paling tidak kita dapat menghasilkan sekitar 600 ST baru per
sejuta penduduk dalam waktu 15 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tambahan ST baru
pencapaiannya dilakukan bertahap seperti yang tergambar berikut:

BAB IV
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat

penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik
ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi
sebaliknya selalu didampingi refleksi etis.
Supaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah
bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop
begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan
dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. Instansi
dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam
merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang
bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil
SELF REGULATION (pengaturan diri) dari profesi.
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana
dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi
pada saat mereka inginmemberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir
dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para
elite profesional ini.
5.2.

Saran
Semua lembaga-lembaga profesi tersebut harus memiliki tujuan yang satu yaitu

mengutamakan profesionalitias dalam bekerja yang dilihat dari kepatuhan menjadikan kode
etik profesi sebagai pedoman. Etika profesi Insinyur diatur oleh suatu badan atau organisasi
yang bertanggung jawab di lingkup Insinyur seperti PII (Persatuan Insinyur Indonesia) lebih
agresif dalam melaksanakan tugasnya agar lebih maju negara Indonesia ini.

http://andristya.wordpress.com/2009/05/10/pentingnya-kode-etik-pro/
http://tya-tyatia17.blogspot.com/2011/10/makalah-etika-profesi.html
http://niezmatul.wordpress.com/2011/10/17/etika-profesi-akuntansi/
http://pii.or.id/i/profil-pii/kode-etik
http://ristek.go.id/file/upload/Referensi/MateriSeminarHakteknas2011/Hari
%20II/Kamis%20Siang/KETUM%20PII%201108%20Serpong-rev%201.pdf

También podría gustarte