Está en la página 1de 26

PROSES MANAJEMEN

PR
Sartika Sari Wardanhi,S.Sos, M.I.Kom

PERSYARATAN SEORANG PR

(Frank
Ability toJefkins)
communicate

Ability to organize

Ability to get on with people

Personality integrity

Imagination

ALAT BANTU KERJA HUMAS

Advertising (Periklanan), artinya dengan menggunakan


media massa lain (organisasi) untuk mengiklankan
atau menginformasikan produk / kebijakan perusahaan
melalui organisasi lain ( dalam hal ini berbayar)
Lobbying, artinya mencari celah waktu untuk dapat
bertemu / bertatap muka dengan pengambil kebijakan
Press Agentry, mempromosikan produk atau kebijakan
pemerintah melalui media massa (press release)
Publicity, memanfaatkan teknik-teknik, strategi, teori,
ilmu lain sebagai sarana penyampai ide/ produk
Promotion, merupakan aktifitas-aktifitas yang telah
direncanakan dalam kerangka menginformasikan
pruduk atau kebijakan agar masyarakat percaya
(membangun kepercayaan)

Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin.


Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media
(liputan, laporan, ulasan, tajuk yang wajar, objektif,
dan berimbang mengenai ha-hal yang menguntungkan
lembaga/organisasi.
Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
mengenai upaya dan kegiatan lembaga/organisasi.
Untuk melengkapi data/informasi bagi pimpinan
lembaga/organisasi bagi keperluan pembuatan
penilaian (assesment) secara tepat mengenai situasi
atau permasalahan yang memengaruhi keberhasilan
kegiatan lembaga/ perusahaan.
Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan
yang dilandasi oleh rasa saling percaya dan
menghormati.

Tujuan HUBUNGAN MEDIA DAN


HUMAS

Manfaat

Membagun pemahaman mengenai tugas


dan tanggung jawab organisasi dan
media massa.
Membangun kepercayaan timbal balik
dengan prinsip saling menghormati dan
menghargai kejujuran serta kepercayaan.
Penyampaian/ perolehan informasi yang
akurat, jujur, dan mampu memberikan
pecerahan bagi publik.

Aktivitas hubungan media :

Pengiriman siaran pers (press release)


Menyelenggarakan konferensi pers
Memformulasikan isu penting di organisasi
yang menarik untuk media
Menyelenggarakan ramah-tamah dengan
media (media visit/media gathering)
Menyelenggarakan kunjungan lapangan
untuk pers (press tour)
Menyelenggarakan acara-acara khusus,
wawancara khusus, menyediakan/menjadi
nara sumber media
Monitoring pemberitaan media.

KUALITAS PRAKTISI PR

Mampu menghadapi semua orang dalam


berbagai karakter dengan baik
Mampu berkomunikasi dengan lancar dan
baik
Pandai mengorganisir segala sesuatu
kegiatan
Memiliki integritas personal (pribadi / profesi)
Memiliki kemampuan berimajinasi
Seperti kamus berjalan

Apa itu krisis PR?

Krisis merupakan ujian bagi eksistensi diri kita,


baik perusahaan maupun sebagai individu. Kita
tidak pernah tahu dengan pasti kapan krisis
datang menghampiri. Kita dapat mempersiapkan
diri menghadapi krisis dengan memahami
prinsip-prinsip yang benar.
Krisis public relations adalah peristiwa, rumor,
atau informasi yang membawa pengaruh buruk
terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas
perusahaan. Banyak perusahaan berpikir bahwa
krisis PR hanya akan menyerang perusahaan
besar, padahal krisis dapat menyerang siapa
saja, baik individu, organisasi, maupun
perusahaan, kapan dan di mana saja.

Tiga pendekatan yang dapat dilakukan


dalam situasi krisis adalah sebagai
berikut.
1. Hindari krisis.
2. Tangani krisis dengan segera sebelum
krisis semakin buruk.
3. Temukan cara untuk mengubah krisis
menjadi sebuah kesempatan.

Krisis juga dapat dikategorikan berdasarkan


dampaknya. Ketiga kategori tersebut
adalah:

Krisis level 1: dampak dari krisis ini


mengakibatkan tercemarnya nama organisasi serta
adanya hambatan dalam mewujudkan misi.
Contohnya: tuntutan hukum terhadap perusahaan
Newmont karena kasus pencemaran lingkungan.
Krisis level 2: krisis ini berdampak pada cedera
fisik, kemungkinan korban jiwa, rusaknya properti,
hancurnya reputasi perusahaan atau kombinasinya.
Contohnya: kasus lumpur PT. Lapindo.
Krisis level 3: krisis level ini mengakibatkan
adanya korban jiwa, kerusakan properti yang serius
serta kemungkinan kebankrutan. Contohnya: kasus
Malaysia Airlines MH730

Dampak krisis PR
1.
2.

3.

4.
5.

6.

7.

Intensitas permasalahan akan bertambah.


Masalah akan menjadi sorotan publik baik melalui
media massa, atau informasi dari mulut ke mulut.
Masalah akan menganggu kelancaran bisnis
sehari-hari.
Masalah menganggu nama baik perusahaan.
Masalah dapat merusak sistem kerja dan
mengguncang perusahaan secara keseluruhan.
Masalah yang dihadapi selain membuat
perusahaan menjadi panik, tidak jarang juga
membuat masyarakat menjadi panik.
Masalah akan membuat pemerintah ikut
melakukan intervensi.

Contoh klasik

Pada tahun 1986, seseorang menaruh


sianida dalam botol Tylenol milik Johnson
dan Johnson di rak sebuah toko. Akibatnya
tujuh orang meninggal karena keracunan
obat-obatan. Perusahaan melihat krisis ada
di depan mata dan melakukan langkah
pertama, yaitu mengeluarkan US$300 juta
untuk menarik semua produk Tylenol yang
ada di pasar. Selanjutnya, perusahaan
memperkenalkan sistem pengemasan baru
yang kemudian mengubah seluruh industri.

Dari persoalan tersebut terlihat


bagaimana perusahaan mempersiapkan
diri, bertindak benar, menjawab
pertanyaan sulit yang diajukan oleh media
hingga akhirnya Johnson and Johnson
mampu mempertahankan dominasinya di
pasar. Johnson and Johnson
memanfaatkan media untuk menunjukkan
kepedulian mereka dan memperlihatkan
tekad kuat dalam mengatasi krisis.

Proses Perencanaan
Manajemen Public

Relations
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center

proses manajemen public relations


sepenuhnya mengacu kepada
pendekatan manajerial. Proses
perencanaan ini dapat dilakukan melalui
Empat tahapan atau langkah-langkah
pokok yang menjadi landasan acuan
untuk pelaksanaan program kerja
kehumasan adalah sebagai berikut :
continue

Proses Manajemen PR

Fact Finding :Mendefinisikan permasalahan yang


dilakukan melalui penelitian dengan menganalisa situasi
berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik
terhadap lembaga.
Planning :Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat
strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk
membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga
yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik
Communicating :Dalam tahap ini PRO harus
mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga
mampu mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong
mereka untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.
Evaluating :Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasilhasil pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan
program, pengkomunikasian, sampai keberhasilan atau
kegagalan yang terjadi dari program tersebut

1)Fact Finding

Fact finding adalah pencarian fakta, data


atau informasi yang mendukung program
humas mengenai situasi, pendapat, sikap,
dan reaksi publik terhadap kegiatan,
kebijakan atau produk suatu perusahaan
atau lembaga. Pada tahap ini, Public Relions
Officer dapat menganalisis (whats our
problem?) melalui data dan informasi yang
sudah tersedia baik di buku, jurnal, majalah
atau sumber-sumber data dan informasi
lainnya. Istilah kerennya adalah desk
research.

1)Fact Finding
Dilakukan analisa-analisa yang mengarah
kepada :
Bagaimana sikap kerja para karyawannya.
Faktor apa saja yang disenangi ataupun tidak
disenangi oleh para karyawannya.
Mengadakan perbaikan perbaikan sesuai
dengan keinginan para karyawannya, tetapi
tidak merugikan perusahaan / lembaga yang
bersangkutan.
Menantikan saat untuk mengadakan perbaikan
perbaikan itu agar supaya kedua belah pihak
mendapat keuntungan atau menikmati
suasana kerja yang baik.

2)Planning Decission
( Perencanaan pengambilan
keputusan).

Memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi


yang berkaitan dengan kebijaksanaan.
Dilakukan pula penetapan program,
kerja organisasi yang sejalan dengan
kepentingan atau keinginan-keinginan
pihak berkepentingan, Heres what
what we can do?

2)Planning Decission
( Perencanaan pengambilan
Dalam tahapan ini menurut Cultip &
keputusan).

Center membutuhkan :
A searching look backward.
A deep look inside.
A wide look around.
A long, long look a head.

Pada perencanaan ini dikenal


pula istilah perumusan 7 C

Credibility, yaitu nilai kepercayaan public terhadap


pihak komunikator.
Context, yaitu factor yang menghubungkan isi dari
pesan dengan kenyataan pada lingkungannya.
Content, yaitu makna dan arti yang terdapat dalam
pesan yang dapat dipahami oleh komunikan.
Clarity, yaitu factor kesederhanaan dan kejelasan
tidaknya suatu perumusan di dalam pesan yang
disampaikan.
Continuity dan Consistency, yaitu factor ada
tidaknya pertentangan atau perbedaan dalam
pesan.
Capability, yaitu factor kemampuan untuk
memberikan penjelasan.

3)Communication

Tahap berikutnya adalah tahap komunikasi atau


pelaksanaan kegiatan komunikasi (Komunikasi
antar persona, komunkasi kelompok dan
komunikasi mass media). Agar dalam
pelaksanaannya diperoleh hasil yang diharapkan
maka prinsip-prinsip dalam komunikasi perlu
diperhatikan. Agar proses komunikasi dapat
berjalan dengan baik, maka beberapa hal perlu
diperhatikan yaitu kredibilitas, keterkaitan, isi,
kejelasan, keberlanjutan dan konsistensi, saluran
atau media dan kemampuan khalayak. Faktorfaktor tersebut perlu diperhitungkan secara
sungguh-sungguh agar kegiatan yang dilakukan
dapat berhasil sesuai dengan harapan. Heres
what we did and why?

4)Evaluation
(Mengevaluasi)

Tahap keempat adalah tahap evaluasi,


evaluasi merupakan tahapan penilaian
terhadapprogram dan hasil kerja aktivitas
public relations.Pelaksanaan kegiatan
humas harus dievaluasi atau dilakukan
perbaikan perbaikan agar permasalahan
atau hambatan yang ada dapat diatasi dan
dipecahkan serta menciptakan hubungan
yang harmonis diantara public suatu badan
/ lembaga / perusahaan. How did we do?

The points are

Menganalisa prilaku umum dan hubungan


organisasi terhadap lingkungan.
Menentukan dan memahami secara benar
prilaku tiap-tiap kelompok terhadap organisasi.
Menganalisasi tingkat opini publik, baik yang
intern(internal public)maupun yang
ekstern(external public).
Mengantisipasi kecenderungankencenderungan , masalah-masalah potensial,
kebutuhan-kebutuhan dan kesempatankesempatan.
Menentukan formulasi dan meurumuskan
kebijakan-kebijakan.

Merencanakan alat ataucara yang sesuai untuk


meningkatkanatau mengubah prilaku masayarakat
sasaran. Termasuk membuatbudget/anggaran
biayaoperasionalnya.
Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas
sesuai dengan program yang telah
direncanakan.(Lihat kembali bahasan Tugas
dan Peranan Public Relations)
Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian
mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang
diperlukan.

DAFTAR BACAAN
1. Anggoro, M Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan : Serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarat:
Bumi Aksara
25
2. Darmastuti, Rini. 2007. Etika PR dan E-PR. Yogyakarta: Gava Media
3. Effendy, Onong Uchajana. 1992. Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
4. -----------.1993. Human Relations dan Public Relationd. Bandung: Mandar Maju
5. Harlow, Rex. 1978. A Model forPublic Relations Education for Professional Practices. New York:
IPRA (International Public Relation Association)
6. Moore, H Frazeir. 2005. Humas : Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
7. Oetomo, Indayati. 2007. Relationship @ work : membangun Hubungan harmonis dalam Bisnis.
Yogyakarta: Andi
8. Oliver, Sandra. 2007. Strategi Public relation. Jakarta: Erlangga
9. Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi; Konsepsi dan Aplikasi.
Jakarta: Devisi Buku Perguruan Tinggi PT raja Grafindo Persada.
10. ........................ 2008. Kampanye Public Ralation. Jakarta : Raja Grafindo Perkasa1
11. Seitel., Fraser P. 2004. the practice of Public ralations. Singapore: Mac Millan Communication.
12. Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian Program Implementasi. Bandung:
Nuansa
13. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Rosdakarya
14. Wasesa, Silih Agung. 2005. Strategi Public Relation : bagaimana strategi public relations dari 36
merek global dan lokal membangun citra, mengendalikan krisis, dan merebut hati konsumen.
Jakarta: Gramedia

28/04/15

TUGAS PRESENTASI
KELOMPOK
1.

2.

Mencari contoh kasus krisis PR yang


dialami oleh suatu
perusahaan/organisasi
Sebagai seorang profesional PR,
pecahkan krisis PR tersebut melalui
4 tahapan manajemen PR!
GOODLUCK!

También podría gustarte