Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
3.
4.
5.
6.
7.
2. Kontraktor
harus
memperhatikan
secara
khusus
mengenai
pengaturan
lokasi
tempat
bekerja,
penempatan
material,
pengamanan
dan
kelangsungan
operasi
selama
pekerjaan
berlangsung.
3. Kontraktor harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian
gambar, persyaratan teknis dan agenda-agenda dalam dokumen
lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
III.2 Penyediaan
Pemborong harus menyediakan semua keperluan guna pelaksanaan
pekerjaan yang sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur,
termasuk sarana bantu seperti alat-alat penarik dan pengangkat,
andang-andang dan sebagainya.
1. Peralatan yang digunakan harus baik dan bisa beroperasi dengan
lancar. Semua peralatan yang rusak harus diperbaiki di luar lokasi
pekerjaan atau dikoordinasikan dengan Pengguna Jasa.
2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alatalat berat. Yang melalui jalan umum agar tidak mengganggu lalu
lintas.
3. Pengawas atau Direksi berhak memerintahkan untuk menambah
peralatan yang tidak sesuai / tidak memenuhi persyaratan.
4. Bila pekerjaan sudah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut dan memperbaiki semua kerusakan
yang diakibatkannya serta membersihkan bekas-bekasnya.
5. Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut diatas.
Kontraktor harus menyiapkan tenda-tenda untuk para pekerja waktu
hujan.
III.3 Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan
1. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk pada harga kontrak
harus dianggap seperti yang tertera di gambar-gambar kontrak atau
tercantum di uraian dan syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut di
atas, apa yang tertera dalam uraian dan syarat-syarat atau gambar
dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh ditolak, diubah, atau
dipengaruhi penerapan atau interpretasi dari apa yang tercantum
dalam syarat-syarat ini.
2. Kekeliruan pada uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan
bagian-bagian dari gambar, uraian dan syarat-syarat tidak boleh
membatalkan kontrak ini tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap
suatu perubahan yang dikehendaki Pemberi tugas.
3. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau diubah secara
bagaimanapun selain menuruti ketetapan-ketetapan yang tepat dari
syarat-syarat ini, dan taat kepada pasal-pasal dari syarat-syarat ini.
Semua kekeliruan baik mengenai hitungan atau bukan perhitungan
harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah pihak
yang bersangkutan.
III.4 Petunjuk dan Instruksi.
Semua petunjuk dan instruksi Direksi/Pemberi Tugas yang dikeluarkan
secara tertulis harus dilaksanakan secara baik oleh Kontraktor. Apabila
Kontraktor tidak dapat menerima atau menyetujui pendapat atau
perintah Direksi/Pemberi tugas, harus mengajukan keberatan secara
tertulis dalam waktu 3 (tiga) kali 24 (dua puluh empat) jam. Dan apabila
dalam jangka waktu tersebut Kontraktor tidak mengajukan keberatan
maka dianggap telah menyetujui dan menerima perintah Direksi/Pemberi
Tugas untuk dilaksanakan.
Kejadian khusus.
Foto-foto ukuran kartu post sesuai petunjuk Direksi.
Pengesahan Pemberi tugas.
XI. JAMINAN KESELAMATAN BURUH
XI.1 Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan
yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang
diwajibkan untuk setiap bidang pekerjaan.
XI.2 Air minum dan air untuk Pekerjaan. Pemborong harus senantiasa
menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat pekerjaan untuk
para pekerjanya. Air untuk keperluan bangunan selama masa
pelaksanaan bisa menggunakan/menyambung pipa air yang telah ada
dengan meteran air tersendiri (guna perhitungan pembayaran) atau air
sumur yang bersih/jernih dan tawar. Bila kondisi air meragukan Direksi,
harus diperiksakan pada laboratorium.
XI.3 Kecelakaan. Bila terjadi kecelakaan pada pekerja Pemborong saat
pelaksanaan, Kontraktor harus segera mengambil tindakan yang perlu
untuk keselamatan korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain
menjadi tanggung jawab Pemborong. Kejadian tersebut harus segera
dilaporkan pada Jawatan Perburuhan dan Direksi.
XI.4 Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk
pertolongan pertama yang selalu tersedia setiap saat dan berada di
Direksi keet.
XII. ALATALAT PELAKSANAAN PENGUKURAN
Selama masa pelaksanaan, Pemborong harus menyediakan/menyiapkan
alat-alat, baik untuk sarana pekerjaan maupun yang diperlukan untuk
memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara lain pengaduk beton, pompa
air, dan sebagainya. Penentuan semua titik duga letak bangunan, sikusiku bangunan, maupun datar (water pass) dan tegak lurusnya
bangunan harus ditentukan dengan memakai alat ukur instrumen water
pass atau theodolit.
XIII. SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
XIII.1 Rekanan harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak
memperkerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
XIII.2
disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar
harga upah dan satuan pekerjaan.
XV.3 Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis
Pengawas adalah tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya.
XVI. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
XVI.1 Dokumen Terlaksana.
1. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun
Dokumen Terlaksana yang terdiri dari :
a. Gambar-gambar Perlaksana (as build drawings).
b. Spesifikasi Teknis terlaksana dari pekerjaan sebagaimana yang
telah dilaksanakannya.
2. Penyusunan Dokumen terlaksana dikecualikan untuk pekerjaan
tersebut dibawah ini:
a. Ornamental.
b. Pertamanan.
c. Finishing Arsitektur.
d. Pekerjaan Persiapan.
e. Supply bahan, Perlengkapan dan Peralatan kerja.
3. Dokumen Terlaksana dapat disusun berdasarkan :
a. Dokumen Pelaksanaan.
b. Gambar Perubahan Pelaksanaan.
c. Perubahan Spesifikasi Teknis.
d. Brosur Teknis yang telah diberi tanda pengenal khusus sesuai
petunjuk Direksi.
4. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
a. Khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan dengan sistem jaringan
bersaluran banyak yang secara operasional membutuhkan
identifikasi yang bersifat lokatif, Dokumen Terlaksana ini harus
dilengkapi dengan Daftar Instalasi/Peralatan/Perlengkapan yang
mengidentifikasikan lokasi dari masing-masing barang tersebut.
b. Kecuali dengan izin khusus dari Direksi dan Pemberi Tugas,
Kontraktor harus membuat Dokumen Terlaksana hanya untuk
diserahkan kepada Pemberi Tugas. Kontraktor tidak dibenarkan
membuat / menyimpan salinan ataupun copy dari Dokumen
Terlaksana tanpa izin dari Pemberi Tugas.
XVI.2 Penyerahan.
Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :
1. 2 (dua) set Dokumen terlaksana.
2. Untuk peralatan / perlengkapan :
a. 2 (dua) set Pedoman Operasi ("Operation Manual") dan Pedoman
Pemeliharaan (Maintanance Manual).
b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan.
3. Untuk berbagai macam kunci :
a. Semua kunci orisinil.
b. Minimum 1 (satu) kunci duplikat.
c. Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci.
4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran
Cukai, Surat Fiskal Pajak dan lain-lain) yang diperlukan.
5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.
6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi.
11
B. PEKERJAAAN PERSIAPAN
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
I.1. Pengukuran lahan
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pekerjaan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah tertera kebenarannya.
2. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada
Direksi/Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alatalat
waterpas/theodolith
yang
ketepatannya
dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpas beserta Petugas
yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi/Pengawas
selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Pengukuran sudut siku prisma atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
disetujui oleh Direksi/Pengawas.
6. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas/Direksi agar
dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar Rencana dan Persyaratan Teknis.
7. Segala pekerjaan pengukuran termasuk tanggungan Kontraktor.
I.2Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)
1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Meranti
Merah ukuran (4/6 cm), yang tertancap dalam tanah sehingga tidak
bisa digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1,50
meter satu sama lain.
2. Papan dasar pelaksanaan/bouwplank dibuat dari kayu semutu Meranti
atau bahan lain yang disetujui Direksi/Pengawas, dengan ukuran tebal
3 cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya
(waterpas).
3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya,
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi/Pengawas.
4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian
tanah pondasi.
5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor
harus melaporkan kepada Direksi/Pengawas.
6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar
pelaksanaan termasuk tanggungan Kontraktor.
I.3. Sarana Air Kerja dan Penerangan
1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama pekerjaan
berlangsung, Kontraktor harus memperhitungkan biaya penyediaan air
bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar
mandi / WC selama berlangsungnya pekerjaan.
2. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau
sumber lain, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air
tersebut bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan termasuk keperluan
kantor Direksi, kantor pelaksana, kamar mandi/wc atau tempat-tempat
lain yang dianggap perlu.
3. Kontraktor juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan kantor Direksi dan
penerangan pekerjaan pada malam hari sebagai keamanan selama
pekerjaan
berlangsung.
Penyediaan
penerangan/tenaga
listrik
berlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.
12
Semua peralatan dalam Direksi Keet harus baru dan layak dipakai. Dan
semua biaya dibebankan pada Pemborong. Barang-barang tersebut diatas
tetap milik Kontraktor dan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan apabila
bangunan telah selesai.
I.7 Alat Komunikasi dan Transportasi
1. Untuk memudahkan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait
Kontraktor wajib mengadakan alat komunikasi
2. Untuk melancarkan jalannya pekerjaan maka Kontraktor diwajibkan
menyediakan 1 kendaraan roda empat untuk keperluan transportasi
Kontraktor dalam pengangkutan barang-barang kantor misalnya
pengangkutan benda-benda uji dan lain-lain atau untuk persediaan
apabila terjadi keperluan yang sangat mendadak, serta 1 kendaraan
roda empat untuk keperluan transportasi Pengawas.
3. Kontraktor
diwajibkan
untuk
menyediakan
komsumsi
dalam
pertemuan-pertemuan rutin atau tamu-tamu Pemberi Tugas yang
mempunyai kepentingan dengan pekerjaan dan semua biaya
dibebankan pada Pemborong.
I.8 Pagar Pengaman Pekerjaan.
Sebelum
melaksanakan
pekerjaan
apapun,
Pemborong
harus
membuat/memasang pagar pengaman sebagai batas antara daerah
pekerjaan dan daerah umum, dengan biaya dibebankan pada Pemborong.
Pagar kerja ini terbuat dengan konstruksi :
1. Tiang kayu bulat (dolken) ditanam sedalam 60 cm dan dicor dengan
campuran 1 pc : 3 ps pada setiap jarak 3 m.
2. Tinggi kayu yang kelihatan minimal 2.40 m dari muka tanah.
3. Untuk perangkai tiang satu dengan lainnya, digunakan 3 deret kayu
meranti merah 5/7 yang dipasang horisontal sejajar atas, bawah dan
tengah.
4. Bagian luar pagar ditutup seng gelombang warna BJLS 40 yang
dipasang vertikal dengan konstruksi rangka dan paku payung.
5. Pada daerah-daerah tertentu sesuai petunjuk Pengawas, diberi pintu
untuk kepentingan pekerjaan, yang lebarnya disesuaikan kebutuhan
Pemborong.
I.9 Pemadam Kebakaran
1. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan alat
pemadam kebakaran yang dapat digunakan untuk memadamkan api
akibat listrik, minyak dan gas dengan kapasitas 7 kg.
2. Pada tiap lantai bangunan dengan radius 50 m disediakan 1 unit
tabung pemadam kebakaran demikian juga untuk Direksi keet, kantor
Kontraktor dan gudang penyimpanan.
I.10 Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditentukan harus
diadakan oleh rekanan bila
diperlukan, sesuai kebutuhan dan
kepentingan pekerjaan.
I.11 Pembuatan Los Kerja dan Tempat Istirahat
1. Kontraktor harus membuat los kerja dan bangunan untuk tempat
istirahat dan tempat sholat bagi para pekerja.
2. Los kerja merupakan bangunan yang cukup memadai untuk bekerja
bagi tukang / pekerja yang mempunyai kondisi cukup baik, terlindung
dari pengaruh panas atau hujan yang dapat menghambat kelancaran
pekerjaan.
I.12 Sambungan listrik, air dan transportasi pelaksanaan agar
dipersiapkan dengan baik dan berkoordinasi dengan pihak user. bila
14
15
16
c. Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur
listrik) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Tebal las minimum
:
3,5 mm
- Panjang las minimum
:
70 mm
- Panjang las maksimum
: 40 tebal
d. Kekuatan dari bahan las yang dipakai, minimal sama dengan
kekuatan baja. Kelas E 60 atau grade SAW 1 sesuai ASTM
A233.
e. Detail-detail khusus yang menyangkut cara persiapan
sambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran elektroda, tebal
masing-masing bagian yang dilas dan ukuran dari las serta
kekuatan arus listrik untuk las tersebut harus diajukan sub
kontraktor terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan
Pengawas sebelum pekerjaan las listrik tersebut dilakukan.
f. Ukuran elektroda arus dan tegangan listrik serta kecepatan
busur listrik yang digunakan pada las listrik harus seperti yang
dinyatakan oleh pabrik las listrik tersebut dan tidak dapat
diadakan penyimpangan-penyimpangan tanpa persetujuan
tertulis dari Pengawas.
g. Plat-plat yang akan dilas harus bebas dari kotor-kotoran besi,
minyak, cat, karat atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi
mutu las. Las dengan retak susud, retak pada bagian dasar,
berlubang dan kurang tepat letaknya harus disingkirkan.
h. Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan semua potonganpotongan dan sebagainya
harus dijepit bersamasama pada saat dilubangi, dibor sehingga
mata bor menembus tebal secara sekaligus. Cara lain batang
tersebut dilubangi sendirisendiri dengan menggunakan mal.
i. Setelah selesai dibor seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan
apabila diperlukan platplat dan sebagainya dapat dilepas
kembali. Diameter lubang untuk baut HTB adalah 11,5mm lebih
besar dari pada diameter yang tertera dalam gambar rencana.
j. Dalam hal lubang tidak dibor sekaligus untuk seluruh tebal
elemen elemen lubang dapat dibor dengan ukuran yang lebih
kecil dan diperbesar kemudia saat montase percobaan.
Pemasangan / Erection
a. Kontraktor harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat
yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan baut atau las dari
seluruh pekerjaan besi/baja tersebut.
b. Pekerjaan besi/baja tidak boleh dipasang sebelum cara dan alat
yang akan digunakan mendapat persetujuan dari Pengawas.
c. Semua pekerjaan harus dikerjakan dengan hati-hati dan
dipasang dengan teliti. Drift yang dipakai mempunyai diameter
lebih kecil dari lubang baut dan digunakan untuk membawa
bagian-bagian pada posisinya yang tepat seperti disyaratkan
dibawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat
merusak atau menggangu material tidak diperkenankan.
d. Setiap kesalahan pada pekerjaan dibengkel yang menyulitkan
pekerjaan montase serta menyulitkan pada saat pemasangan
harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.
e. Permukaan yang dikerjakan dengan mesin harus dibersihkan
terlebih dahulu sebelum dipasang. Struktur besi/baja harus
dipasang sedemikian rupa sehingga struktur tersebut dapat
membentuk lawan lendut seperti yang tertera pada gambar
rencana.
f. Pemasangan permanen baut tidak boleh dilakukan sebelum
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
18
g. Sambungansambungan
besi/baja terpasang.
dibuat
permanen
setelah
struktur
19
PENUTUP
Peraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang
selanjutnya merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Hal-hal yang belum diatur dalam RKS ini, akan dijelaskan
pada pelaksanaan pekerjaan dan semua tambahan atas yang
ditandatangani Pejabat Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Timur dan merupakan pedoman dalam
proses pelaksanaan berikutnya.
Surabaya, 31 Oktober 2012
20
Konsultan Perencana,
CV. MEGA PERMAI
ACHMAD FATHONI, ST
Direktur
21