Está en la página 1de 4

ANALISA DATA DAN REKOMENDASI

KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL RS ISLAM SITI RAHMAH


PERIODE OKTOBER 2013 S/D DESEMBER 2013
Jenis infeksi
yang dipantau

Pasien dengan
kateter n = 364

Pasien pasca
Pasien dengan
Operasi n = 228 Infus = 2746

Pasien tirah
Baring n = 481

ISK ( % )

0(0%)

ILO ( % )

0 ( 0 %)

Plebitis ( % )

14 ( 0,5 % )

Decubitus ( % ) -

15 (3,1 % )

Pneumoni( % ) -

4 ( 0,2%)

Sespis ( % )

2 (0,1%)

Lain lain ( % ) -

ANALISA:
1. Dari data di atas tampak bahwa pada akhir tahun 2000 tidak ditemukan adanya angka infeksi
saluran kemih maupun infeksi luka operasi
2. Dari pasien yang dipasang infus, didapatkan angka kejadian phlebitis sebanyak 14 pasien
(0,15%). Hampir sebagian besar ditemukan di Unit ICU, dan HCU.
3. Angka kejadian decubitus ditemukan di unit ICU, HCU, Cantleya dan Eucalyptus
REKOMENDASI :
1. Untuk mencegah/mengurangi angka decubitus pada pasien tirah baring dapat dilakukan
dengan cara menggosok punggung memakai minyak kelapa murni dan melakukan tidur selangseling setiap 2 3 jam dan memperhatikan asupan gizi pasien. Pasien kalau perlu memakai
kasur decubitus.
2. Angka phlebitis banyak terjadi di unit ICU dan HCU, disebabkan karena pasien mendaapatkan
cairan infuse konsentrasinya sangat tinggi.Untuk cairan yang kosentrasinya tinngi diperhatikan
tetesan infuse dan memakai infuse pump,sehingga tetesan infuse tidak terlalu cepat yang
mengakibatkan pasien mengeluh perih dan timbul phlebitis.

3. Perawat dalam bekerja lebih memperhatikan tehnick septic- aseptic, mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan pemasangan infus
4. Mengganti jarum dan set infus setiap 3 X 24 jam.
5. Meningkatkan kepatuhan akan standar operasional prosedur

Padang, 10 Januari 2014


Mengetahui

Dibuat Oleh:

Dr. Lillah,Sp.PK
Ketua KPPI

Dewi Kartika Sari,S. Kep


IPCN

ANALISA DATA DAN REKOMENDASI


KEJADIAN INFEKSI NOSOKOMIAL RS ISLAM SITI RAHMAH
PERIODE JANUARI S/D MARET 2014
Jenis infeksi
yang dipantau

Pasien dengan
kateter n =614

Pasien pasca
Operasi n =112

Pasien dengan
Infus. n =3282

Pasien tirah
Baring n = 640

ISK ( % )

0(0%)

ILO ( % )

0 ( 0 %)

Plebitis ( % )

54(1,6 % )

Decubitus ( % ) -

22 ( 3,4 % )

Pneumoni( % ) -

0 (0%)

Sespis ( % )

Lain lain ( % ) -

ANALISA:
1. Dari data di atas tampak bahwa pada triwulan I tahun 2009 tidak ditemukan adanya angka infeksi
saluran kemih dan angka kejadian pneumoni. Hal ini tidak ada perbedaan bila dibandingkan
dengan kejadian Infeksi pada periode 2 bulan terakhir tahun 2008.
2. Dari 640 pasien tirah baring, ditemukan 22 pasien yang mengalami dekubitus derajat I( 3,4 % ),
ditemukan di unit ICU 11 pasien dan 11 pasien di HCU, sedang di unit Acacia, Pinus dan Shorea
tidak ditemukan angka kejadian dekubitus.
Angka kejadian dekubitus yang cukup tinggi di unit HCU dan ICU bisa disebabkan karena
ketidak patuhan perawat/ petugas akan SPO yang berlaku dan keterbatasan tenaga perawat.
Disamping itu bisa juga disebabkan oleh kondisi penyakit pasien itu sendiri dan asupan makan
yang tidak adekuat
3. Bila dibandingkan dengan angka kejadian dekubitus periode sebelumnya, maka pada triwulan I
tahun 2009 angka dekubitus mengalami kenaikan dibandingkan pada 2 bulan terakhir tahun 2008
( 0,4%).
4. Dari 3282 pasien yang dipasang infus yang mengalami phlebitis sebanyak 54 pasien ( 1,7 % )
ditemukan 31 kejadian di ICU, 13 kejadian di Unit Pinus dan 10 kejadian di HCU.
Bila dibandingkan dengan kejadian pada 2 bulan terakhir tahun 2008 mengalami kenaikan.

REKOMENDASI :
1. Untuk mnecegah/mengurangi angka decubitus pada pasien tirah baring dapat dilakukan
dengan menggosok punggung dengan minyak kelapa murni dan melakukan tidur selangseling setiap 2 3 jam serta asupan makanan yang adekuat.
2. Untuk mengurangi angka kejadian phlebitis, maka dalam bekerja perawat lebih memperhatikan
SPO yang berlaku, sosialisasi ulang SPO mencuci tangan di setiap unit kerja dan mengganti jarum
serta set infuse dalam waktu 3 X 24 jam.
3. Menggunakan transparan dressing untuk menutup jarum infus, agar bila terjadi kemerahan pada
tusuka infus dapat dideteksi lebih dini.
4. Kepatuhan akan standar operasional prosedur dijalankan dan lebih ditingkatkan.
5. SPO penusukan infuse diperhatikan dan penusukan infuse lebih dari 2x, harus dilakukan oleh tim
phlebotomy yang telah ditetapkan oleh RS
6. Daftar nama tim phlebotomy disosialisasikan disetiap unit keperawatan.

Padang, 15 April 2014


Mengetahui
Dr. Lillah,Sp.PK
Ketua KPPI

Dibuat Oleh:
Dewi Kartika Sari,S.Kep
IPCN

También podría gustarte