Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Yang mulia, yang kami hormati. Sudah sepatutnya kami haturkan salam dan doa
kepadamu. Semoga kemuliaan dan kebesaran senantiasa engkau rengkuh.
Semoga engkau dalam dekapan segala kebajikan. Yang mulia, semoga engkau
baik-baik saja.
Belakangan ini, yang mulia, orang-orang rajin mempersoalkan apa-apa yang di
sekitar mereka. Dan engkau, yang mulia, niscaya juga menjadi bahan omongan
mereka. Sebab, engkau tahu yang mulia, engkau adalah yang dipertuankan.
Tiada kebaikan apapun selain atas namamu. Yang mulia, semoga engkau baikbaik saja. Tiada kekhawatiran dan kecemasan yang mengeraskan hati dan
perasaan, selain adanya pikiran dan prasangka. Yang mulia, semua orang
sebagaimana aku, tidak dapat menghindar darinya, dari yang di dalam diri dan di
sekitar diri kita; aku, engkau dan mereka, orang-orang di sekitar kita.
Yang mulia, pengalaman manusia ditentukan oleh hubungan-hubungan sosial di
sekitarnya. Dan yang kutahu, yang mulia, di sekitarku orang-orang menjalin
hubungan satu sama lain. Erat, seerat engkau mengenang masa lalu. Mereka
saling peduli, seakan diantara mereka tidak ada kebencian, sama sekali. Mereka
bergantian mengulurkan rengkuhannya seraya menatap keindahan dan
kedamaian batin.
Yang mulia, izinkan mereka mengucapkan terima kasih. Sebagaimana diantara
mereka jika satu berterima kasih, yang lain tidak tahu mesti menjawabnya
dengan kata yang tepat. Lalu, mereka saling tersenyum dan menengadah ke
langit, seolah mereka melihat tuhan. Yang mulia, bagi mereka tuhan sangat
dekat. Sangat dekat hingga, ketika melihat mereka, aku tidak melihat tuhan.
Yang mulia, kini yang kugelisahkan adalah aku, diriku yang tidak memperhatikan
orang-orang di sekitarku dengan bening. Sebening waktu yang menyatu dengan
tubuhku. Yang mulia, izinkan aku memohon. Engkau yang mengendalikan
penyesalan dan keangkuhan. Engkau yang menguasai rasa muak dan jijik akan
kebohongan dan kemunafikan. Engkau yang melumatkan air mata dan keakuan,
yang mengetahui segala janji dan kata-kata. Yang mulia, izinkan aku tidak
melupakan segala yang pernah kuperbuat, tidak lari dari kecurangan dan
tanggungjawab. Yang mulia, maafkan aku. Jika aku pernah mengacuhkan
Yang mulia, semoga engkau baik-baik saja. Semoga di dasar kedalaman dirimu
penuh kedamaian. Semoga engkau tidak kehilangan sihirmu. Semoga engkau
tidak putus asa tersenyum, mengakui dan menghadapi kemuakan yang tak
berperi. Semoga engkau bukan lagi tamu asing di dalam dirimu sendiri. Semoga
engkau tidak hanya penghuni mimpi dan diremukkan kenyataan. Tapi, bukankah
kini aku hanyalah engkau?