Está en la página 1de 13

KASUS 4

Seorang pria, datang menemui dokter, mengeluhkan menderita demam selama 1


minggu. Biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore hari dan malam hari,
disertai badan pegal dan sakit kepala, serta kadang-kadang mual dan diare. Dokter
melakukan pemeriksaan laboratorium dan mendapatkan hasil pada pemeriksaan leukosit total
mendapat gambaran leukositosis, uji widal positif, dan nilai titer >1/320.
1. Daftar masalah
Demam selama 1 minggu
Demam menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore hari dan malam hari
Badan pegal dan sakit kepala
Mual dan diare
Lab : leukositosis, uji widal positif, dan nilai titer >1/320
Diagnosis : demam tifoid
2. Tujuan terapi
Mengatasi gejala penyerta.
Mengeradikasi bakteri salmonella typhi
Mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan
(Sudoyo, 2009)

3. Golongan obat yang rasional


4.

Gol

ongan
9.
NS

5.

Effikasi

6.

10.

NSAID non selektif ini 11.

Suitability

7.

Indikasi : analgesik 13.

Safety

8.

Efek samping : tukak 14.

AID

Menghambat COX 1 dan COX 2, dan antipiretik


peptik
(lambung
dan
12.
Kontraindikasi : tukak
nonselektif dimana COX 1 banyak terdapat di
duodenum),
perdarahan
peptik
(duodenum
dan
(aspirin,
GIT , enzim ini berfungsi untuk
saluran cerna
lambung), hipersensitivitas
ibuprofen,
menghasilkan prostasiklin yang
terhadap aspirin dan obat lain
asam
bersifat protektor untuk mukosa
pada golongan ini, anak-anak
mefenamat, lambung. Jika dihambat akan
< 1 tahun
piroksikam menurunkan
proteksi
mukosa
)

Cost
Asetosa

l tablet 100 mg
=Rp 70-134,15.
Ibuprof
en tablet 200
mg Rp 92,00
dan tablet 400
mg Rp 121352,16.
Asam

lambung

mefenamat
kapsul 250 mg
dan 500 mg Rp
110-132,17.
Piroksi
kam tablet 10
mg dan 20 mg
18.
285
23. NSAID
-

19.
25.

70
20.
Hambat COX 2 (enzim ini 26.

75
21.
Indikasi : analgesik 28.

banyak di vaskuler, ginjal dll) dan antipiretik

60
Efek

samping

Rp 60-110,22.
80
: 29.
Seleko

hambat agregasi trombosit, ksib

kapsul

selektif

sehingga durasi of actionnya cukup 27.

COX 2 lama
(lumira

dan

hanya

diperlukan Pasien

pemberian satu kali sehari saja

Kontraindikasi
dengan

: vasodilatasi dan efek anti- 100

gangguan proliferatif

kardiovaskuler

yang

mg

akan 165.335/30

mengakibatkan trombosis dan kapsul, kapsul

koksib,

serangan

selekok

banyak obat dari golongan ini 258.570/30

sib,

yang ditarik dari predaran kapsul

rofekok

karena efek tersebut)

jantung

(sudah 200

sib
24.
31.
36.

)
280
NS

AID

32.
37.

70
Menghambat

COX

33.
3, 38.

75
34.
Indikasi : nyeri rigan 40.

dimana COX 3 banyak terdapat di sedang, antipiretik


39.
Kontraindikasi : 3 central (otak) sehingga langsung

COX
(paracaeta

bekerja

mol)
42.

termoregulasi
43.
80

320

pada

pusat

75
Efek

samping

mg

80

35.
: 41.

60
Rp 75-

hepatotoksik jika dikonsumsi 100,-/tablet


10 mg -15 mg per hari

500 mg

45.

46.

80

Rp

(celebrex)
30.

pengaturan
44.

Rp

80

47.

NS

48.

Efek penghambatan COX 2 49.

Indikasi

untuk 51.

Efek samping : efek 52.

Diklofe

AID- COX lebih kuat daripada COX 1, bahkan antiinflamasi seperti untuk terhadap GIT sangat kuat nac tablet 25
2

efek penghambatan COX 1 sangat peyakit sendi (osteoartritis, sehingga bisa mengakibatkan mg dan 50 mg

preferential

minimal

(diklofenak

ankiolising)
50.
Kontraindikasi : tukak

,
meloksika
m)
54.

235

artritis reumatoid, spondilosis tukak peptik

55.

70

Rp 97-121,53.
Meloks
ikam tablet 7,5

peptik, pasien yang sedang

mg dan 15 mg

minum antikoagulan

Rp 550-800,-

56.

75

57.

60

58.

70

59.
60. Semua obat di atas merupakan obat yang diindikasikan untuk analgesik dan antipiretik, namun pada pasien lebih mengeluhkan
demam yang tinggi serta sakit kepala, maka dibutuhkan obat yang kerja untuk antipiretiknya besar dan bekerja di sentral serta
aman dari keluhan GIT. P drugs untuk pasien yaitu Paracetamol 500 mg, dapat diberikan 3xsehari untuk mengatasi gejala
penyerta lainnya.

61.
62. Secara umum antibiotik yang efektif untuk infeksi S. thypi adalah sebagai berikut :
1. TRIMETOPIN-SULFAMETOKSAZOL
Salmonella
Mekanisme kerja : sulfonamid menghambat penggabungan PABA ke dalam asam folat

dan trimetropin mencegah reduksi dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat.


Farmakokinetik dan farmakodinamik : konsentrasi puncak trimetropin adalah 2 jam
sedangkan sulfametoksazol 4 jam, waktu paruh trimetropin adalah 11 jam sedangkan
sulfametoksazol adalah 10 jam. Trimetropin 60% eksresi dalam 24 jam, sedangkan

sulfametoksazol sekitar 25-50%.


Efek samping : megaloblastik, leukopenia, trombositopenia pada pasien defisiensi folat,
mual, muntah (paling sering), diare (jarang), dermatitis eksfoliatif, Steven Johson
Syndrom, Toxic Epidermal Necrolysis (sangat jarang), sakit kepala, depresi, halusinasi,
anemia

aplastik,

hemolitik,

makrositik,

gangguan

koagulasi,

granulositopenia,

agranulositosis, purpura, ikterus ringan.


Penggunaan terapi : second line untuk S. thypi
KI : pasien dengan gangguan hepar yang berat, reaksi hipersensitivitas terhadap obat ini

dan pasien gangguan ginjal.


Kotrimoksazol doen Rp 100-285,-

63.
2. QUINOLONE
Senyawa flouroquinolon merupakan bakterisidal efektif terhadap Salmonella
Mekanisme kerja : menghambat DNA girase pada bakteri gram negatif, sedangkan pada

bakteri gram positif menghambat topoisomerase IV.


Farmakokinetik dan farmakodinamik : kadar puncak flouroquinolon dicapai dalam 1-3
jam pada pemberian oral dosis 400 mg. norfloksasin jarang digunakan untuk ISK.
Makanan menunda pencapaian puncak dalam serum,. Waktu paruh dalam serum sekitar
3-5 jam untuk norfloksasin dan siprofloksasin, dan hingga 20 jam untuk sparfloksasin.
Eliminasi sebagian besar di ginjal, kecuali pefloxacin dan moxifloxacin sehingga hati-hati
pada penggunaan pasien gangguan hepar. Jangan menggunakan grepafloksasin,

trovafloksasin untuk pasien hepatic failure.


Efek samping : mual, muntah, rasa tidak enak diperut, diare dan kolitis (jarang), sakit
kepala, pusing yang ringan, sistem saraf : halusinasi, seizure, delirium (jarang), ruam,

reaksi fotosensitifitas,leukopenia, eosinofilia, peningkatan kadar transaminase (jarang),


flouroquinolon dikontraindikasikan pada pasien prapubertas dan wanita hamil.
Penggunaan terapi : S. thypi dengan ofloksasin atau sparfloksasin
Harga quinolone (ciprofloksazin) tablet 500 mg harganya Rp 286-330/tablet
64.
3. PENISILINE
Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel bakteri.
Ampicillin, amoxicillin alternatif untuk infeksi salmonella.
Efek samping : reaksi hipersensitivitas seperti ruam makulopapular, ruam urtikaria,
demam, bronkospasme, vaskulitis, serum sickness, dermatitis eksfoliatif, Steven Johnsin
syndrom, anafilaksis. Efek samping lain yaitu granulositopenia, hepatitis,nyeri padia
tempat injeksi, mual, muntah, diare.
Banyak terjadi resistensi terhadap obat ini
Penisilin 400 mg Rp 400,65.
4. KLORAMFENIKOL
Mekanisme kerja : mempengaruhi subunit ribosom 30s atau 50s sehingga menyebabkan

penghambatan sintesis protein yang reversibel, umumnya bersifat bakteriostatik


Efektifitas : demam tyfoid, tapi resistensinya tinggi
Farmakokinetik dan farmakodinamik : absorpsi di saluran cerna, puncak 2-3 jam,

metabolisme di hepar, pengeluaran metabolitnya melalui urin.


Efek samping : ruam makula, vesikula, demam, hematologi terjadi anemia, leukopenia,

trombositopenia, mual, muntah, ras tidak enak, diare, iritasi perineum.


Kloramfenikol kapsul 250 mg Rp 150-220,Hati-hati pada orang dengan gangguan hepar dan ginjal

5.

CEFALOSPORIN
Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel.
Efektif terhadap enterobacteri.
Efek samping : bronkospasme, anafilaksis, urtikaria, ruam maukopapular dengan atau

tanpa disertai demam, eosinofilia


Hati-hati pada pasien insufisiensi ginjal.
Sefadroksil 500 mg Rp 675-700,-

66.
67.

68.
69. Golongan Obat

70. Efficac
y

71. Suitabili
ty

72. Safety

73. Cost

74. Skor

75. TRIMETOPIN-

77. 70

78. 70

79. 70

80. 80

81. 290

76.
82. QUINOLONE

84. 70

85. 80

86. 75

87. 80

88. 305

83.
89. PENISILINE
95. KLORAMFENIKO

90. 65
96. 60

91. 70
97. 70

92. 70
98. 75

93. 80
99. 80

94. 285
100. 285

L
101. CEFALOSPORI

103.

SULFAMETOKSA
ZOL

70

104.

70

105.

75

106.

70

107.

285

N
102.
108.
109.

Golongan obat yang tepat untuk pasien yaitu golongan quinolon karena bersifat

bakterisidal pada S. thypi.


110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.

121.
122.

Nama obat yang paling tepat untuk pasien

123.

Nama Obat

128.
n

Norfloksasi

124.

Efficacy

Flurokuinolon
digunakan
untuk indikasi antara lain,
infeksi saluran kemih ( ISK )
karena dapat mencapai kadar
yang begitu tinggi di jaringan
prostat dan dapat digunakan
untuk terapi prostatitis bakteri
akut maupun kronis.
Infeksi kulit dan jaringan
lunak

125.

131.
sin

Siprofloksa

Flurokuinolon
digunakan
untuk indikasi antara lain,
infeksi saluran kemih ( ISK )
karena dapat mencapai kadar
yang begitu tinggi di jaringan

Suitability

CNS: nyeri kepala;


dizziness; fatigue;
DERM: Rash.
EENT: Conjunctival
hyperemia,
photophobia, transient
burning
GI: Diare; nausea;
muntah;
nyeri
abdominal
GU:
peningkatan
serum creatinine dan
BUN.
HEMA: Eosinophilia;
leukopenia;
neutropenia.
HEPA: peningkatan
ALT, AST, LDH.
129.
CNS: Nyeri kepala;
DERM: Rash.
EENT: (Ophthalmic
use): Lid margin
crusting;
gatal;

126.

Safety

127.

Cost

Hati-hati pada 130. Rp


pasien convulsi 275.00/50 kaplet
dan colitis
norfloksasin 400
mg (pyrflox)

Hati-hati pada 133. Rp 286pasien convulsi


330/tablet 500 mg
KI : gangguan
ginjal
dengan
creatinin

134.

Ofloksasin

prostat dan dapat digunakan


untuk terapi prostatitis bakteri
akut maupun kronis.
Efektif untuk diare yang
disebabkan oleh shigella,
salmonella, dan E. coli serta
Campylobacter.
Efektifitas baik terhadap
demam tifoid.
Infeksi
yang
ditularkan
melalui hubungan seksual
Infeksi tulang dan sendi.
Infeksi kulit dan jaringan
lunak
Flurokuinolon
digunakan
untuk indikasi antara lain,
infeksi saluran kemih ( ISK )
karena dapat mencapai kadar
yang begitu tinggi di jaringan
prostat dan dapat digunakan
untuk terapi prostatitis bakteri
akut maupun kronis.
Efektif untuk diare yang
disebabkan oleh shigella,
salmonella, dan E. coli serta
Campylobacter.
Efektifitas baik terhadap
demam tifoid.
Infeksi kulit dan jaringan

conjunctival
hyperemia; decreased
vision;
reaksi
sensitivitas (transien
iritasi, rasa terbakar,
inflamasi,
angioneurotic edema,
dermatitis).
GI: Diare; nausea;
muntah;
nyeri
abdominal.
132.

nyeri dada.
CNS: nyeri kepala;
dizziness;
fatigue;
letargi; insomnia;
DERM:
Rash;
pruritus.
EENT:
gangguan
fungsi Visual; rasa
terbakar,
gatal,
inflamasi,
angioneurotic edema,
urticaria
dan
dermatitis (ophthalmic
use).
GI: Diare; nausea;

clearance < 50
ml/min

Hati-hati pada 135. Rp


pasien convulsi 153.00/30 tablet
dan colitis
ofloksasin 200 mg
dan Rp 305.000/30
tablet 400 mg
(poncoquin)

lunak

vomit;
nyeri
abdominal;
mulut
kering
GU:
Vaginal
discharge;
genital
1. Nama Obat
2. Efficac 3. Suitabilit
4.
Safety
5. Cost
6. Skor
pruritis.
HEPA:
peningkatan
y
y
7.
Norfloksasin 8. 70
9. 70 ALT,
10. 80
11. 60
12. 280
Siprofloksasi
16. 80
18. 305pada 137. Rp 1500,Levofloksa 13. Infeksi
yang 14. 75
ditularkan15.70 Mual muntah,
rasa17. 80
Hati-hati
n
melalui hubungan seksual.
tidak enak diperut.
pasien convulsi per tablet 500 mg.
19. Infeksi
Ofloksasin
20.
80
21.
70
22.
80
23.
60
24. 290
kulit dan jaringan SSP ( sakit kepala dan
dan colitis
25. lunak
Levofloksasi 26. 70
27. 70 pusing ringan
28. 80)
29. 75
295
KI 30.gangguan
n
Ruam
ginjal
dengan
Ccr <50 ml/min

136.
sin

138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.

Pada penjelasan di atas yang memiliki efektivitas yang paling besar terhadap pasien yaitu siprofloksasin dan ofloksasin, namun

karena harga ofloksasin yang mahal dan tidak masuk dalam tanggungan askes maka dapat dipilih siprofloksasin, dimana sediaan
obatnya yaitu tablet 500 mg. dosis untuk pasien ini yaitu 500 mg 2x sehari diberikan setelah makan
147.

148.
149.

150.

dr. Mawar Melati

151.

SIP.DU-2011/IV/2010

152.
Alamat Praktek :

153.
154.
155.

Jl. Damai Sentosa, no 1


Tlp: 0370-888888
Cakranegara, 17 Juni
2011

156.
157.

R/ Tab. Paracetamol 500 mg


s.p.r.n. t.d.d tab I. p.c

No X

paraf

158.
159.

R/ Tab. ciprofloxacin 500 mg

160.

s.b.d.d.tab.I. p.c

no.XV

paraf

161.
162.
163.
164.

Pro

: Udin sedunia

Usia

: 30 tahun

Alamat : Jalan Sunyi Senyap no 12, Ampenan.

165.
166.

Informasi yang diberikan yaitu


Obat diminum setelah makan.
Untuk antibiotiknya dihabiskan
Jangan mengkonsumsi produk susu, antasida, preparat zat besi / zinc, multivitamin
bersamaan dengan siprofloksasin.
Asupan cairan tetap diperhatikan

167.

También podría gustarte