Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh :
ABDILLAH
NIM : 104097003102
Disusun Oleh :
ABDILLAH
104097003102
Menyetujui,
Pembimbing I
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Keaktifan Dan Resiko Gempa Bumi Pada
Zona Subduksi Daerah Pulau Sumatera Dan Sekitarnya Dengan Metode Least
Square telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada
hari Selasa, 17 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Fisika.
Tim
Penguji
,
Penguji I
Penguji II
NIP. 196906082005012002
196202201990031002
NIP.
Menge
tahui,
NIP.
i
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta,
Maret 2010
Abdillah
104097003102
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Taala
atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya
dengan lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah
ShalallahuAlaihi Wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman.
Skripsi ini berjudul Analisis Keaktifan dan Resiko Gempa Bumi
Pada Zona Subduksi
Metode Least Square, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program S1 pada Program Studi Fisika di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Sutrisno, M.Si sebagai Pembimbing I penulis yang telah
memberi banyak masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Edi Sanjaya, M.Si sebagai pembimbing II penulis yang juga telah
memberikan banyak bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
Abdul Rojak
ix
DAFTAR ISI
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
2.1
2.2
10
2.3
2.4
Mitigasi ....................................................................................... 13
2.5
2.6
2.6.2
2.7
Standar Deviasi 20
2.8
Indeks Seimisitas . 21
2.9
22
3.2
3.2
3.3
4.2
Pembahasan ................................................................................. 65
Kesimpulan ................................................................................. 68
5.2
Saran ............................................................................................ 69
DAFTAR GAMBAR
25
29
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
64
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan di Sulawesi patahan aktif dijumpai melalui kota Palu, Gorontalo dan
Kendari.
Penunjaman mengakibatkan terjadinya evolusi tatanan kerak bumi dan
terbentuknya zona rawan gempa. Salah satunya daerah pulau Sumatera, dari
tinjauan tektonik dan distribusi kegempaan dapat dilihat secara umum daerah
pulau Sumatera memiliki resiko tinggi terhadap gempa bumi, namun dengan
metode statistic dapat diketahui secara numeric tingkat kegempaan, indeks
seismisitas, tingkat resiko gempa dan periode ulang gempa untuk magnitude
tertentu pada suatu daerah.
Peta distribusi gempa bumi dan peta tektonik hanya memberikan
gambaran tingkat resiko gempa suatu daerah secara kualitatif. Untuk mengetahui
tingkat resiko gempa secara kuantitatif digunakan metode statistik. Resiko gempa
yang dimaksud dalam penelitian ini hanya mempertimbangkan tingkat seismisitas
suatu daerah tanpa menyertakan faktor lain seperti geologis, kualitas infrastruktur,
kepadatan penduduk dan sebagainya.
Sebagai salah satu wilayah yang paling rawan terhadap bencana gempa
bumi, maka diperlukan metode yang tepat guna memperkirakan daerah-daerah di
pulau Sumatera yang rawan terhadap gempa bumi khususnya gempa bumi besar.
Studi untuk mengetahui distribusi ruang (space distribution) daerah rawan akan
menjadi penting jika dihubungkan dengan berbagai kepentingan baik yang
berhubungan langsung dengan kehidupan manusia maupun penelitian.
Suatu daerah dapat dikatakan memiliki tingkat aktivitas gempa bumi yang
tinggi jika b value nya besar, dimana b value dipengaruhi oleh magnitudo dan
pencatatan gempa-gempa
yang
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mendekati 90 0.
10
Karena pada blok-blok patahan (fault) terdapat stress maka akan terjadi
perubahan bentuk patahan seperti pada gambar-gambar diatas. Akibat stress yang
terakumulasi secara terus menerus maka blok patahan yang paling lemah akan
mengalami slip. Pergeseran fault secara tiba-tiba tersebut akan menimbulkan
gelombang gempa bumi yang menjalar ke segala arah.
11
2.
12
13
pengukuran amplitude
pertama kali dikembangkan oleh K. Wadati dan C.F. Richter tahun 1935 sebelum
momen seismik dihitung pada tahun 1964. Charles F. Richter menentukan
magnitude lokal (M L) untuk gempa bumi dengan ukuran sedang (3< M L<7) di
California Selatan. Magnitude gempa bumi ini ditentukan dari logaritma
amplitude yang tercatat pada seismogram.
2.4 Mitigasi
Mitigasi adalah suatu proses berbagai tindakan pencegahan untuk
meminimalkan dampak negatif bencana alam terhadap manusia, harta benda,
infrastruktur
dan
lingkungan,
baik
kesiapan
ataupun
tindakan-tindakan
14
15
kaidah konstruksi
tahan gempa/tsunami
dalam
16
17
pengamatan jumlah
gempa untuk
masing-masing selang
.........................................................(2)
Q = (log N i a bM i ) 2
..................................(3)
i =1
18
Q
= 2
a
Q
= 2
b
(log N
a bM i )
i =1
n
(log N i a bM i )
.....................................................(4)
i =1
+ M i a log N i
i =1
i =1
n
n
2
+ M i b M log N i
i =1
i =1
n
n
M
t
i =1
.........................................(5 )
b =
M i log N i log N M i
i =1
i =1
n
...................................................(6)
2
i
MMi
i =1
i =1
atau :
n
b =
(x
x )( y i y )
i =1
..........................................................(7)
(x
x)
i =1
n
x N
y N
i =1
n
i =1
n
x=
N
i =1
y=
N
i =1
19
(x
dengan =
x )( y i y )
i =1
n
(x
....................................(8)
x ) 2 ( y i y) 2
i =1
i =1
( yi y i ) 2
1
.
...........................................(11)
N 2 ( xi x ) 2
pa = xpb........................................................(12)
pb = tingkat kemungkinan kesalahan b
pa = tingkat kemungkinan kesalahan a
20
P( x i , ) = f ( x1 , ). f ( x2 , ). f (x3, )...... f ( x n , )
n
P( x i , ) = f ( x i , )..........................................................................(13)
i
Bila suatu fungsi distribusi probabilitas dari M dapat ditulis kedalam bentuk
f (M , b ' )= b' e b '( M M 0 ) ; M M 0 ......................................................(15)
Dimana : b' = b ln10
Maka sesuai dengan fungsi likelihood yang ditunjukkan sebagai berikut :
P = (b') e
N
b '
i =1
M i NM 0
................................................................... (16)
Dari hubungan ini diperoleh bahwa estimasi maksimum likelihood dari b yang
ditunjukkan sebagai berikut :
b =
log e
..................................................................................(17)
M M0
21
Adapun standar deviasi untuk metode least square didefinisikan sebagai berikut :
N
(x
x )2
i =1
x =
............................................................................(18)
Dimana
xi
'
1
22
a , a 1 , a 1 , a 11 , b
Dari persamaan diatas dapat dihitung jumlah gempa rata-rata per tahun dengan
M0.0 dan M5.0 yaitu :
'
N 1 (M 0.0) = 10 a1
'
N1(M 5.0)
Jadi
N1(M 0.0) dan N 1(M5.0) merupakan suatu indeks seismisitas dari daerah
tertentu
P (M , T ) = 1 e N1 ( M )T ..............................................................................(21)
Rata-rata tahunan kumulatif jumlah gempa dengan M paling besar dapat dicari
dengan :
23
Dengan diperoleh N1(M) dapat dihitung nilai rata-rata periode ulang dari gempa
bumi merusak, yaitu :
=
1
....................................................................................................(23)
N1 M
Dimana :
P (M , T )
N 1( M )
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Klimatologi dan
1. Wilayah I
: 0.00 LU 5.00 LU
2. Wilayah II
: 0.00 LS 3.00 LS
3. Wilayah IV
: 3.00 LS 6.00 LS
4. Wilayah V
: 3.00 LS 6.00 LS
25
tahun
1970
s/d
2008.
http://neic.usgs.gov/neis/epic_rect
Data
tersebut
diperoleh
dari
situs
26
menggunakan metode least square untuk menentukan b value dan metode statistik
untuk menetahui tingkat seismisitas dan probabilitas gempa bumi.
Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu dengan cara memasukkan
ke dalam rumus yang telah ada. Hasilnya dianalisis, sedangkan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi tingkat resiko gempa bumi seperti kondisi geologis, kualitas
infrastruktur, kepadatan penduduk dan sebagainya diabaikan. Adapun tahapan
dalam pengolahan datanya adalah sebagai berikut :
1. Data magnitude dan frekuensi gempa bumi yang terjadi pada lokasi
penelitian dimasukkan dalam tabel sesuai dengan urutan tahunnya dan
koordinatnya.
2. Menghitung frekuensi kumulatif berdasarkan magnitudenya.
3. Mencari nilai b value nya dengan menggunakan metode least square.
4. Jika b value telah didapat, langkah selanjutnya adalah mencari indeks
seismisitas.
5. Untuk mencari probabilitas gempa merusak dari kurun waktu tertentu,
dapat dicari dengan menghitung probabilitas gempa bumi.
6. Semua data dan hasil perhitungan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik,
supaya lebih memudahkan dalam menganalisa.
7. Sedangkan gambaran seismisitas yang terjadi pada lokasi penelitian akan
digambarkan pada peta dengan aplikasi software ArcView GIS 3.3.
27
Input Data
(Pengeplotan Data Dalam Peta)
Perhitungan b value
Metode Least Square
Perhitungan
Indeks Seismisitas
no Xi
(Xi-Xrt2)2
1
2
3
5 0.17500000
5.1 0.10130000
5.2 0.04770000
5.3 0.01400000
5.4 0.00030000
6
7
5.5 0.00670000
5.6 0.03300000
5.7 0.07930000
9
10
11
5.8
0.1457000
5.9 0.23200000
6 0.33830000
12
6.1 0.46470000
13
6.2 0.61100000
14
15
6.3 0.77730000
6.4 0.96370000
16
6.5 1.17000000
17
18
19
6.7 1.64270000
6.8 1.90900000
6.9 2.19540000
20
7.2 3.17440000
21
7.3 3.54070000
22
8.6 10.1231000
135.5 27.7453000
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan metode least square untuk
daerah Pulau Sumatera dan sekitarnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan indeks seismisitas pertahun untuk tiap - tiap wilayah
dengan M 5, yakni :
a. Wilayah I
: 5,752
b. Wilayah II
: 3,920
c. Wilayah III
: 6,192
d. Wilayah IV
: 2,682
2. Probabilitas gempa untuk tiap - tiap wilayah penelitian dengan T = 10, 30,
50, 100 tahun yakni :
a.Wilayah I
T=100; 99,99%
b.Wilayah II
T=100; 99,99%
c.Wilayah III
T=100; 99,99%
d.Wilayah IV
T=100; 97,30%
62
: 6 tahun
b. Wilayah II
: 9 tahun
c. Wilayah III
: 10 tahun
d. Wilayah IV
: 28 tahun
5.2 SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain selain tingkat seismisitas, seperti faktor geologi, kualitas
infra struktur, kepadatan penduduk dan sebagainya.
2. Tinjauan statistik resiko kegempaan walaupun mempunyai banyak
keterbatasan dan sifatnya umum namun dapat digunakan sebagai studi
awal dalam masalah mitigasi bencana gempa bumi.
3. Mengingat daerah Pulau Sumatera merupakan daerah seismik aktif dan
rawan bencana gempa bumi, maka perlu diperhatikan dalam perencanaan
tata ruang kewilayahan bahwa sebaiknya bangunan harus memenuhi syarat
teknik bangunan tahan gempa.
63
DAFTAR PUSTAKA
NEIC (National Earthquake Information Center of America), USGS, Golden,
America.
Kertapati, E.K, Purtanto, E.K, Bahar, I, 1991 Katalog Gempa Bumi Merusak di
Indonesia, Puslitbang Geologi Bandung.
Soeriaatmadja, R.E, 1989. Pengembangan Analisis Resiko Bencana Alam
Sebagai Bagian Dari PP 29/1986 Tentang AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan), Publikasi Khusus Geologi Kuarter Kaitannya
Dengan Bencana Alam No. 8.
Soehaimi, A, Marjiyono, Setiawan J.H, Geodinamika Gempa Bumi Merusak
Bengkulu 4 Juni, 2000 Dan Upaya Mitigasi. 2001, Jakarta.
Mokhamad Fajar Budi, S. Analisis Resiko Gempa Bumi Di Pulau Sumatera Dan
Sekitarnya. Artikel Departemen Geofisika Dan Meteorologi ITB.
Bath Markus, Introduction to seismologi. Birkhauser Verlag, Boston, 1979.
Peter Welker , M. Statistical Analysis of Earthquakes Occurance in Japan.
Bulletin of IISEE, Vol. 2,1965.
Bullen, K.E., dan Bruce, A.B., An Introduction To The Theory Of Seismology.
Fourth Edition, Cambridge Univercity Press.
Gunawan. T, Wandono. M, Tinjauan Statistik Resiko Gempa Bumi Di
Indonesia.BMG-Jakarta.
Ibrahim, Gunawan dan Subardjo, Pengetahuan Seismologi. 2004. Badan
Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
65
Peter, W.M., Statistical Analysis Of Earthquake Occurrence in Japan. 19261956. BIISEE. Vol. 2 (1965).pp. 1-27.
R.P. Soedarmo,D., Statistical Analysis of The Earthquakes Occurrence and
Seismic Activity in some of The Indonesian Region. 1897-1973.
Rozak, Abdul. Analisis Keaktifan dan Resiko Gempa Bumi Pada Zona
Subduksi Di
Sekitarnya