Está en la página 1de 3

Musibah yang menimpa pesawat carter milik Elang Nusantara Air di jatuh Pantai

Kema, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Selasa,02 Desember2014 sekitar pukul 10.15 WITA.
Kabar yang dihimpun menyebutkan, lokasi kecelakaan sekira tiga kilometer dari bibir pantai.
Pesawat jenis THRUSH-510P dengan nomor penerbangan PK-ERL sedang dalam perjalanan
dari Gorontalo menuju Ternate. Namun dalam perjalanan terjadi cuara buruk sehingga
pesawat dialihkan ke Bandara Samratulangi Manado.
Berdasarkan ketentuan Pasal 179 UU Penerbangan yang menyatakan bahwa,
pengangkut wajib mengansuransikan tanggungjawabnya terhadap penumpang dan kargo
yang diangkut sebagaimana dimaksud dalam pasal 141, 143, 144, 145, dan 146. Kita harus
terlebih dahulu menganalisa perjanjian pengangkutan diantara pihak dan kita lihat siapa
subyek hukum yang ada diperjanjian pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
yang ada di KUHD yaitu, pihak pengangkut (Pasal 466 dan 521 KUHD) , penumpang,
pengirim barang, dan ekspeditur (Pasal 86 KUHD). Si ekspeditur memiliki tanggung jawab
ganda pada si pemberi barang atau prinsipal dan pada si pengangkut.
Dalam hal ini tanggung jawab si pengangkut secara Preventif yaitu harus
mengupayakan pencegahan kemungkinan terjadinya kerugian atas barang atau orang yang
diangkutnya. Apabila pengangkut tidak melaksanakan kewajibannya ini, dan karenanya
menimbulkan kerugian pada barang atau orang yang diangkutnya maka pihak pengangkut
harus bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkannya. Dan secara Represif, apabila
pengangkut sudah berusaha melakukan sedemikian rupa tapi masih terjadi kerugian pada
barang atau orang yang diangkut, maka ini bisa dipertimbangkan diluar tanggung jawab
pengangkut. Dalam kasus ini, pengangkut yang harus membuktikan siapa yang bersalah,
karena ada asas yang menyatakan bahwa pengangkut harus bertanggung jawab atas kerugian
barang atau orang yang diangkatnya sebelum dan sesudah terjadinya yang dikecualikan oleh
UU.
Kita harus melihat dengan jeli terlebih dahulu, apabila pihak Elang Nusantara Air
telah mengansuransikan barang (pupuk) yang diangkutnya maka:
-

Berdasarkan Pasal 141 UU Penerbangan pihak pengangkut harus bertanggung jawab

atas kerugian awak kapal yang meninggal dunia


Berdasarkan Pasal 144 UU Penerbangan, pengangkut bertanggungjawab atas kerugian
yang diderita oleh penumpang karena bagasi tercatat hilang, musnah, atau rusak yang
diakibatkan oleh kegiatan angkutan udara selama bagasi tercatat berada dalam
pesawat pengangkut

Dan menurut Pasal 145 UU Penerbangan, pengangkut bertanggung jawab atas


kerugian yang diderita oleh pengirim kargo yang dikirim hilang, musnah, atau rusak
yang diakibatkan oleh kegiatan angkutan udara selama kargo berada dalam
pengawasan pengangkut. Namun pasal 146 UU penerbangan menegaskan ,
pertanggungjawaban dapat dikecualikan apabila pengangkut dapat membuktikan
bahawa kecelakaan yang dialami elang nusantara air murni karena faktor cuaca dan
teknis operasionalitas.
Kita mengetahui bahwa beberapa saksi yang menyebutkan bahwa pesawat sempat
berputar-putar diatas udara selama beberapa saat sebelum akhirnya meledak dan jatuh
kelaut. Dan saksi warga juga menjelaskan pada saat pukul 10.00 WITA, cuaca di
perairan minahasa utara sedang tertutup awan tebal dan disertai petir dan hujan deras
Kaitannya dengan perjanjian asuransi angkutan udara, pada dasarnya terdapat tiga

langkah dalam manajemen risiko, yaitu:


1. Menemukan sumber risiko, hal ini mengandung arti dilakukan penelitian atau kontrol
terhadap hal-hal yang menyebabkan terjadinya risiko tersebut.
2. Menilai dampaknya terhadap orang atau organisasi yang bersangkutan, jika suatu
kerugian terjadi. Kemudian, diadakan suatu penilaian sampai berapa besar akibat dari
risiko tersebut apabila menjadi kenyataan yaitu suatu kerugian.
3. Memilih teknik atau cara yang dianggap paling sesuai dalam menanggulangi risiko
tersebut, setelah mengkaji hasil dari dua langkah sebelumnya
Risiko yang dihadapi oleh perusahaan penerbangan sangat berat apabila tidak
diasuransikan kepada perusahaan asuransi. Sebagai mitra kerja perusahaan penerbangan,
perusahaan asuransi dapat menawarkan berbagai jenis asuransi penerbangan yang dapat
ditawarkan, misalnya all risk hull insurance (asuransi penuh untuk risiko badan pesawat), war
risk hull insurance (asuransi badan kapal akibat perang), all risk property insurance (asuransi
untuk semua risiko properti), hull insurance (asuransi badan pesawat), spares and war risk
insurance (asuransi suku cadang dan risiko perang), loss of use insurance (asuransi dalam hal
hilangnya asuransi penggunaan), total loss insurance (total kerugian asuransi), actual total
loss insurance (realisasi total kerugian asuransi), passengers liability insurance (kewajiban
asuransi penumpang), third party legal liability insurance (tanggung jawab hukum asuransi
untuk pihak ketiga), product legal liability insurance (produk asuransi sebagai tanggung
jawab hukum), aircrew insurance (asuransi awak pesawat udara), loss of licence (asuransi
dalam hal hilangnya lisensi), personnel insurance (asuransi personil), airport operator liability
insurance (asuransi kewajiban operator bandara), dan lain-lain.

Kaitannya dengan kasus elang nusantara air, disini terdapat aturan berupa Peraturan
Menteri Perhubungan No : PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut
Angkutan Udara yang di dalamnya terdapat jenis tanggung jawab yang berkaitan dengan
kasus yaitu bila terdapat Hilang, Musnah, atau rusaknya bagasi tercatat, Besar santunan yang
a.

diberikan:
Kehilangan bagasi tercatat diberi penggantian Rp. 200.000 per Kg / Penumpang. Maksimal

b.
c.

Rp. 4.000.000 / penumpang.


Kerusakan bagasi diberikan ganti rugi sesuai jenis, bentuk, ukuran, dan merk bagasi tersebut.
Uang tunggu selama bagasi belum ditemukan, Maksimal sebesar Rp. 200.000 / hari (paling
lama untuk 3 hari kalender).
Dengan besarnya eksposur resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh pihak
maskapai, maka mewajibkan agar resiko / tanggung jawab tersebut diasuransikan, dan
asuransi yang menjaminnya berupa konsorsium (sekumpulan badan-badan usaha).
Konsorsium tersebut terbuka bagi seluruh asuransi yang dapat menjamin dan hendak
berpartisipasi dalam konsorsium tersebut.

También podría gustarte