Está en la página 1de 5

LAMPIRAN I

SATUAN ACARA PENYULUHAN


RUMAH SEHAT
Pokok bahasan

: Rumah Sehat

Sub pokok bahasan

: Rumah Sehat

Penyuluh

: Sofiatun Maemunatun Mahasiswa Kebidanan Politeknik


Kesehatan Surakarta semester VI

Hari/tanggal

: Jum'at, 6 Juni 2008

Waktu

: pukul 16.00 WIB

Tempat

: Rumah keluarga Tn. Hendra

Sasaran

: Tn. Hendra dan keluarga

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Rumah Sehat, diharapkan Tn.
Hendra dan keluarga dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat
Rumah Sehat serta mau melaksanakan penyuluhan dengan membuat
rumahnya lebih sehat.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian Rumah Sehat
b. Peserta dapat menjelaskan syarat-syarat Rumah Sehat.
c. Peserta dapat menjelaskan alasan dibuatnya Rumah Sehat.
d. Peserta dapat menjelaskan cara membuat rumahnya lebih sehat.
B.

Media
1.

Leaflet

C.

Metode
1.

Ceramah

2.

Diskusi

3.

Tanya jawab

D.

Pelaksanaan
No.

Acara

Waktu

1.

Pembukaan

2 menit

2.

Inti

10
menit

3.

Diskusi dan
tanya jawab

5 menit

4.

Penutup

3 menit

Kegiatan Penyuluhan

Evaluasi

Mengucap salam
Memperkenalkan
diri

Menjelaskan
tentang pengertian
Rumah Sehat.

Menjelaskan
syarat-syarat Rumah
Sehat.

Menjelaskan
alasan
dibuatnya
rumah sehat.

Menjelaskan cara
untuk
membuat
rumah peserta lebih
sehat.
Diskusi dan tanya jawab

Menjawab salam,
mendengarkan

Mendengarkan
dan
memperhatikan.

Peserta bertanya
dan
memperhatikan.
Mendengarkan
Menyimpulkan
dan
menjawab
hasil penyuluhan.
salam.
Memberi saransaran.
Memberi salam

E.

Materi
RUMAH SEHAT
1.

Pengertian
Menurut WHO sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang
baik sempurna serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan.
Sehingga yang dimaksud rumah sehat adalah rumah yang mendukung
penghuninya untuk dapat hidup sehat.

2.

Syarat-syarat Rumah Sehat dan alasan dibuatnya


Rumah Sehat.
a. Tersedia air bersih, ada penampungan air bekas, ada tempat sampah,
ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
1) Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak
berwarna/berasa, dan bebas dari jentik nyamuk.
2) Sebaiknya sampah dipisahkan antara sampah organik/basah dan
sampah anorganik/kering agar lebih ramah lingkungan. Bahaya
dari pencemaran sampah :
a) Pengotoran udara, seperti bau busuk dan asap
b) Pengotoran air, mengganggu pemandangan
c) Sampah dapt menyumbat saluran air, parit atau got, sehingga
dapat menyebabkan banjir yang merusak jalan dan bangunan.
d) Sampah dapat menimbulkan kecelakaan, seperti luka terkena
paku, beling, pecahan kaca atau dapat menyebabkan kebakaran.
e) Sampah dapat menjadi sarang lalat, Tikus, nyamuk, lipas atau
kecoa yang dapat menyebarkan bibit penyakit.
f) Anak-anak yang bermain didekat tempat sampah bisa
mengakibatkan gatal-gatal, kudis, koreng ataupun kurap
3) Adanya jamban rumah akan menghindari anggota keluarga dari
berbagai penyakit, kecelakaan, dan lain sebaginya.

4) Adanya saluran atau penampungan air hujan akan menghindari


genangan air yang dapat menyebabkan adanya jentik nyamuk.
b. Mempunyai halaman rumah dan harus selalu bersih.
Halaman rumah bisa dimanfaatkan untuk ditanami pohon yang
menghasilkan buah, tanaman hias, sayuran dan lain sebagainya.
Kebersihan rumah dan halaman akan menghindari penyakit.
c. Pekarangan ditanami tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
d. Ruangan rumah cukup luas dan tidak padat penghuninya.
Hal ini untuk menyediakan udara yang cukup dalam rumah dan untuk
menghindari penularan penyakit antar anggota keluarga, misalnya,
sakit batuk, batuk pilek, flu, sakit mata, TBC paru, sakit kulit, dll.
e. Kandang ternak terpisah paling tidak 10 meter jaraknya dari rumah.
Karena , dikandang sering banyak lalat dan nyamuk. Lalat dan nyamuk
dapat menularkan penyakit. Selain itu, kotoran ternak berbau, dan
merusak pandangan, serta jadi sumber penyakit tetanus.
f. Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui lubang langit-langit.
Supaya rumah tidak pengap dan ada sarana untuk keluarnya asap dapur
yang banyak mengandung gas karbon dioksida yang berbahaya bagi
kesehatan.
g. Dinding dan lantai harus kering, tidak lembab.
Hal ini untuk menghindari tumbuhnya jamur, dan kuman penyakit
lainnya.
h. Kamar-kamar harus berjendela. Ada lubang angin, dan sinar matahari
dapat masuk ruangan rumah.
1) Agar udara kotor dalam kamar dapat berganti dengan udara bersih
dari luar rumah.
2) Agar sinar matahari dapat masuk ke dalam kamar dan dapat
membunuh kuman penyakit.
3) Agar kamar tidak lembab, basah, pengap, dan berbau tidak sedap.
4) Agar ruangan menjadi terang sehingga mudah dibersihkan.

i.

Dimanapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus.


Nyamuk dapat menyebabkan bernagai penyakit, sedangkan kecoa dan
tikus juga dapat menjadi vektor penyebaran penyakit.

j. Rumah sehat juga berarti aman dari hal-hal yang dapat meimbulkan
kecelakaan seperti robohnya rumah, kebakaran, jatuhnya anggota
keluarga ke dalam sumur, dan lain sebaginya.
3. Cara membuat rumah lebih sehat
a. Cara menjaga agar rumah dapat bebas dari jentik nyamuk:
1)

Bersihkan bak air, bak kamar mandi, seminggu sekali

2)

Tutup rapat-rapat wadah penampung air

3)

Gantilah air vas bunga, air minum burung, seminggu sekali

4)

Timbunlah didalam tanah, atau simpanlah barang-barang bekas,


agar tidak terisi air hujan dan dijadikan sarang nyamuk

5)

Tutup lubang pada pagar dengan tanah, supaya tidak dijadikan


sarang nyamuk.

6)

Alirkan air hujan dan air bekas agar tidak menggenang. Sebab
genangan air dapat menjadi sarang nyamuk.

b. Cara membuat rumah yang aman dari kecelakaan


1)

Konstruksi rumah harus kuat sehingga tidak mudah roboh.

2)

Buat sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam,


dan tempat lain terutama dari anak-anak.

3)

Atur rumah agar tidak mudah terjadi kebakaran.

4)

Sediakan alat pemadan kebakaran.

Sumber: Irianto K, dan Team. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama
Widya.
Kelompok K3M PSIK UGM. 2005. Leaflet Rumah Sehat. Jogjakarta.

También podría gustarte