Está en la página 1de 12

AUDIT

SAMPLING

Jhon F W Haloho
125020300111025
Febriananda Wisang R
125020300111049
Dickxie Audiyanto
125020305111001

Konsep Dasar dan Tujuan


Menggunakan kurang dari 100% pada item
dalam populasi.
mengevaluasi
beberapa
karakteristik
populasi.

Ketidakpastian

biaya dan waktu yang lebih besar daripada


konsekuensi kemungkinan kesalahan
pendapat.
Jenis ketidakpastian yang muncul :
1. Resiko sampling

Risiko Sampling
1. Risiko sampling pengujian substantive atas detail atau
rincian.
a) Risk of incorrect acceptance
b) Risk of incorrect rejection
2. Risiko
sampling
dalam
melaksanakan
pengujian
pengendalian
b) Risk of assessing control risk too low
c) Risk of assessing control risk too high

Risiko Non-sampling

3.
4.
5.
6.

Human error
Kesalahan penerapan prosedur audit
Salah interpretasi hasil sampel
Ketergantungan pada informasi yang salah dari pihak lain

Konsep Tes dan Uji


Pengendalian
untuk mengestimasi tingkat penyimpangan dari
kontrol yang ditetapkan sebelumnya dalam
populasi
Langkah langkah :
Menentukan tujuan dari Uji Pengendalian
Menentukan prosedur evaluasi Pengendalian
Intern
Membuat keputusan tentang Teknik Audit
Sampling
Menentukan populasi dan sampling
Menilai secara profesional dalam menentukan
sampel
Memilih Representative Sample
Menerapkan prosedur Audit

Konsep Tes dan Uji


Pengendalian
Luas pengujian atas pengendalian dipengaruhi oleh
resiko pengendalian yang ditetapkan dalam
perencanaan.
1)
2)
3)
4)

Jenis Bukti
Sumber Bukti
Ketepatan Waktu Bukti
Keberadaan Bukti Lain

Konsep Tes Substantif


untuk mengestimasi tingkat total dari kesalahan
yang ada dalan populasi
Langkah langkah :
Menentukan tujuan dari Tes Subtantif
Menentukan prosedur Audit Subtantif yang
dilakukan
Membuat keputusan tentang Teknik Audit
Sampling
Menentukan populasi dan sampling
Menilai secara profesional dalam menentukan
ukuran sampel
Memilih Representative Sample
Menerapkan prosedur Audit

Konsep Tes Substantif


Faktor-faktor harus dipertimbangkan auditor
dalam perencanaan sampel atas pengujian
substantive meliputi :
Hubungan antara sampel dengan tujuan audit
yang relevan yang harus dicapai.
Pertimbangan pendahuluan atas tingkat
tingkat materialitas.
Tingkat risiko keliru menerima yang dapat
diterima auditor.
Karakteristik populasi.

Sampling Statistik vs Sampling


Non Statistik

Statistik

menggunakan teknisteknis pengukuran


matematis untuk
menghitung hasil
statistik formal.
Bermanfaat untuk
mengkuantifikasi risiko
uji petik pada
perencanaan sample
dan evaluasi
hasil. lebih
Sampling
statistik

Non
Statistik
memilih unsur-unsur

sample yang diyakini


dapat memberikan
informasi yang berguna
pada populasi tersebut
dan keputusan yang
diambil lebih
berdasarkan
pertimbangan.

banyak memerlukan biaya


daripada sampling non statistik. Namun, tingginya biaya
dapat dikompensasi dengan tingginya manfaat yang
dapat diperoleh melalui pelaksanaan sampling statistik.

Sampling Statistik untuk uji


pengendalian
Melaksanakan Rencana Sampling
Dalam fase perencanaan, auditor memakai prosedur auditing yang
sesuai untuk menentukan nilai audit setiap unit logis yang ada
dalam sampel. Ketika terjadi perbedaan, auditor mencatat nilai
buku dan nilai auditnya dalam kertas kerja. Informasi ini kemudian
digunakan untuk memproyeksikan salah saji total dalam populasi
Menentukan Metode Pemilihan Sampel
Metode pemilihan sampel yang paling banyak digunakan dalam
sampling PPS adalah pemilihan sistematis. Metode ini memisahkan
total populasi dalam rupiah ke interval yang sebanding dengan
rupiah

Sampling Statistik untuk uji


pengendalian
Mengevaluasi Hasil Sampel
auditor memperhitungkan batas atas salah
saji (upper misstatement limit UML) dari
data sampel dan membandingkannya dengan
salah saji yang dapat ditoleransi tertentu
dalam perancangan sampel.
Jika UML lebih kecil atau sama dengan salah
saji yang dapat ditoleransi, hasil sampel
mendukung kesimpulan bahwa nilai buku
populasi tidak dicatat melebihi TM pada risiko
kesalahan penerimaan yang ditetapkan.

Sampling Non Statistik untuk


uji substantif
Menentukan Ukuran Sampel
Pertimbangan yang hati-hati dalam
perancangan sampel harus dilakukan untuk
memperoleh sampel-sampel yang efisien
dan efektif.
Pertimbangan faktor-faktor yang sama
dalam sampel-sampel nonstatistik dapat
membantu menghasilkan sampel yang lebih
efisien dan efektif.

Sampling Non Statistik untuk


uji substantif
Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel
1. Memproyeksikan salah saji yang ditemukan
dalam sampel pada populasinya, dengan 2
metode yaitu :
a) Metode Rasio
b) Metode Diferensial

2. Mempertimbangkan risiko sampling ketika


mengevaluasi hasil sampel

También podría gustarte