Está en la página 1de 60

INFOASKES

BULETIN BULANAN PT ASKES (PERSERO)


EDISI JUNI 2010

Alternatif Pelayanan
Kesehatan Berbasis

Dokter Keluarga
Gatot Soetono

(Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

KITA KEKURANGAN
DOKTER KELUARGA YANG ANDAL

Service to be

Excellent

www.ptaskes.com

Health Insurance Specialist

DARI CEO

Pembaca yang saya hormati dan banggakan,

aat ini kita akan segera memasuki paruh kedua tahun 2010. Tanpa terasa hampir
5 bulan waktu ditahun 2010 ini telah kita lalui. Sebagai perusahaan yang selalu
mengutamakan layanan terbaik kepada pesertanya maka perjalanan waktu
setengah tahun ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan evaluasi
pelaksanaan atas semua rencana yang kita buat di untuk tahun 2010 ini. Tahun
2010 ini merupakan tahun ke dua periode transformasi korporasi dengan sasaran utama
adalah pencitraan yang semakin baik untuk dapat menumbuhkan rasa percaya dan rasa
bangga semua pemangku kepentingan kepada PT Askes (Persero).
Para pembaca yang budiman,
Salah satu upaya pencitraan yang ingin kami tingkatkan adalah pelayanan peserta
pada Rawat Jalan Tingkat Pertama yang saat ini dilaksanakan melalui Puskesmas. Dari
hasil survey kepuasan peserta pelayanan kesehatan di Puskesmas banyak mendapat
sorotan dan keluhan peserta karena ketiadaan dokter dan faktor lainnya. Puskesmas yang
seyogyanya sebagai tempat pelayanan dasar dan berperan sebagai gate keeper dalam
konsep managed care akhirnya hanya dijadikan sebagai tempat mengambil rujukan saja.
Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan. Mulai tahun 2010 ini peserta diberi kebebasan untuk
menentukan pilihan pelayanan melalui dokter umum, klinik dokter 24 jam, Puskesmas.
Pengalihan tempat pelayanan ini sudah tentu menjadi sesuatu yang baru bagi peserta
dan untuk itu perlu sosialisasi yang intensif melalui berbagai cara dan media. Berkaitan
dengan hal tersebut saya sungguh menyambut baik keinginan Redaksi Buletin Info Askes
di bulan Juni ini membahas secara lebih mendalam tentang apa itu Dokter Keluarga,
dimana dan bagaimana cara menjadi peserta pada dokter keluarga tersebut, serta apa
peran dokter keluarga yang diharapkan oleh PT Askes (Persero) dan pesertanya. Semua
itu akan menjadi fokus bahasan pada bulan ini dan sebagai bentuk upaya sosialisasi yang
baik tentang Dokter Keluarga.

Tentu saja Duta Askes tidak akan berpuas


diri dengan pencapaian-pencapaian tersebut.
Ke depan, masih diperlukan kerja keras
lagi untuk mewujudkan layanan yang
melampaui harapan pelanggan melalui
Dokter Keluarga, Puskesmas serta fasilitas
kesehatan lainnya.

Konsep Dokter Keluarga di dalam sistem managed care tentulah sangat penting. Kita
patut berbesar hati, tahun ini telah terseleksi sebanyak 1900 lebih dokter dari 3.750 dokter
yang kita targetkan menjadi Dokter Keluarga Askes. Peserta yang sudah mendaftar di
Dokter Keluarga Askes telah mencapai 1,5 juta peserta dari target 7,5 juta peserta.
Tentu saja PT Askes (Persero) tidak akan berpuas diri dengan pencapaian-pencapaian
tersebut. Ke depan, masih diperlukan kerja keras bagi seluruh Duta Askes untuk
mewujudkan layanan Dokter Keluarga yang semakin baik dan berkualitas bagi peserta.
Menyadari pula bahwa Puskesmas memiliki peran penting dan penanggung jawab
utama dalam pelayanan tingkat dasar di wilayahnya maka PT Askes (Persero) selalu
bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun kualitas layanan yang
semakin baik di Puskesmas bagi masyarakat dan khususnya peserta Askes.
Kami haturkan selamat berkarya dan terima kasih kepada jajaran Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan juga para Dokter Keluarga Askes. Kepada seluruh Duta Askes kami
sampaikan penghargaan atas kerja keras saudara, mari kita tetap menjaga komitmen kita
untuk memberikan layanan melampaui harapan. Semoga Tuhan memberkati usaha kita,
amin.

Salam,

I Gede Subawa
Direktur Utama
PT Askes (Persero)

JUNI 2010

INFOASKES

SALAM REDAKSI

Salam jumpa pembaca setia,

alam hangat selalu, kami, redaksi Buletin Info Askes, senantiasa


ucapkan kepada seluruh pembaca setia. Semoga kehangatan ini
semakin mendorong kami untuk terus memberikan informasiinformasi terhangat yang edukatif. Seperti pada edisi kali ini, kami
mengangkat topik tentang Dokter Keluarga.
Sebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya di Indonesia,
PT Askes (Persero) terus meningkatkanpelayanan kepada peserta.
PT Askes (Persero) meningkatkan layanan tingkat pertama berbasis Dokter
Keluarga. Pada tahun 2010 ini, Dokter Keluarga harus melihat pasien secara
keseluruhan, dari hulu ke hilir, dalam arti pasien yang merupakan peserta
Askes mendapatkan layanan mulai dari pelayan Rawat Jalan Tingkat Pertama
(RJTP), lalu upaya-upaya promotif dan preventif, hingga rehabilitatif.
Kami juga menampilkan upaya para Duta Askes di Kantor PT Askes (Persero)
Cabang Utama Tangerang dan Regional VII dalam menjalankan program
Dokter Keluarga. Melalui program Dokter Keluarga Mandiri, KCU Tangerang
dan KR VII dapat memberikan pelayanan yang melampaui harapan bagi
seluruh peserta Askes. Profil Puskesmas Batuceper, RSUD Soetomo, Siloam
Hospital, dan Dokter Keluarga Hermawan tersaji dalam Rubrik Mitra dengan
maksud pembaca dapat mengetahui proses pengimplementasian ini.
Kami berharap pembaca setia Buletin Info Askes dapat menikmati setiap
informasi-informasi yang dikupas sehingga media ini terus menjadi
jembatan komunikasi dan informasi yang efektif antara PT Askes (Persero)
dengan para stakeholder-nya. Akhir kata, kami ucapkan, selamat membaca!
Redaksi

INFOASKES

Buletin Bulanan PT Askes (Persero)


B u l e t in di t e r bi t kan o l e h :

PT Askes (Persero)

Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat


Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940
ISSN : 2086-0536

Pengarah
Direktur Utama
Penanggung Jawab
Direktur SDM & Umum
Direktur Operasional
Pemimpin Umum
Sekretaris Perusahaan
Pimpinan redaksi
Kepala Bidang Humas
Penasehat hukum
Kepala Bidang Hukum
Sekretaris
Sri Wahyuningsih
Sekretariat
Sayun Dulrochmat
Eko Yulianto
Redaktur
Ida Iusdiani
Chandra Nurcahyo
Donny Hendrawan
Arief Syaefudin
Tafip Hermansyah
Angga Firdauzie
Widianti Utami
Lia Lucyana Maliki
Sasongko
Distribusi & Pengadaan
Basuki
Syahriadi
Kusuma Jaya

S U R AT P E M B A C A
email : infoaskes@gmail.com

Fax : (021) 57853226

Salut untuk Duta Askes


Halo Buletin Info Askes,
Salam sejahtera untuk segenap redaksi Buletin Info
Askes. Sejujurnya, melalui semangat para Duta
Askes, saya mulai merasakan visi PT Askes (Persero)
untuk memberikan pelayanan yang melampaui
harapan. Mereka tidak sekadar memberi pelayanan
kesehatan di rumah sakit, tetapi membuka
wawasan saya tentang perkembangan dunia
asuransi. Tampak tak ada lelah sedikit pun di raut wajah mereka. Saya
mendapatkan pelayanan prima dari para Duta Askes di Askes Center
Soetomo. Terima kasih untuk seluruh Duta Askes di Askes Center
Soetomo atas pelayanannya. Terima kasih juga untuk redaksi Buletin
Info Askes!
Dwi, Surabaya
Salam sejahtera bagi Anda. Tentunya menjadi harapan bagi seluruh
Duta Askes untuk memberikan pelayanan yang melampaui harapan.
Terima kasih atas masukannya dan tetap membaca Buletin Info Askes.
Redaksi

INFOASKES

JUNI 2010

co publisher
PT Media Citra Solusi Komunikasi
Jln. Bendungan Jatiluhur 19, Bendungan Hilir,
Jakarta Pusat, 10210. Telp. (021) 5737331
Fax. (021) 57853226. info@mediacitra.co.id
www.mediacitra.co.id
dicetak oleh
PT Gramedia Printing Group

D esain S ampul
Tim Kreatif MediaCitra
Redaksi menerima tulisan artikel/opini berkaitan
dengan tema seputar Askes maupun tema-tema
kesehatan lainnya yang relevan dengan pembaca
yang ada di Indonesia. Panjang tulisan maksimal
7.000 karakter (termasuk spasi), dikirimkan
via email ke alamat: infoaskes@gmail.com
dilengkapi dengan identitas lengkap dan foto penulis.

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII

DAFTAR ISI IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII


juni 2010

6
6

FOKUS

ALTERNATIF PELAYANAN KESEHATAN


BERBASIS DOKTER KELUARGA
Pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, serta efisien
merupakan hakikat yang diperlukan dalam mewujudkan
sistem kesehatan yang berkeadilan dan berkesinambungan.
Hakikat tersebut layaknya dapat terkondisikan di setiap lini
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
PT Askes (Persero) selaku badan penyelenggara Jaminan
Pelayanan Kesehatan memiliki komitmen yang besar untuk
mewujudkan hakikat tersebut. Keseriusan ini terefleksi
dengan jelas dalam denyut kontekstual tentang program
yang disediakan bagi pesertanya.

18

BINCANG

Gatot Soetono

(Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

KITA KEKURANGAN
DOKTER KELUARGA YANG ANDAL
Ada sebuah perhitungan sederhana nan logis, ketika
kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 200 juta
lebih penduduk Indonesia, sekitar 15 persen saja yang
tergolong masyarakat berisiko menjadi penyandang
(perawatan akibat penyakit yang butuh penanganan
khusus). Sisanya, 85 persen masyarakat tergolong
masyarakat sehat atau kalaupun sakit hanya dijangkiti
penyakit yang dapat diobati oleh dokter primer atau bisa
juga disebut dengan Dokter Keluarga.

18
22

42

KANTOR ASKES

Kantor PT Askes (Persero) Regional VII

Tercapainya
Universal Coverage
di Jawa Timur
26

MITRA

Si loam Hospital Lippo Karawaci

Jangkau Masyarakat dengan


Layanan Bedah Syaraf
dan Jantung Berstandar
Internasional

4
4
14
21
33
38
40
42
44
46
48
50
59

SALAM REDAKSI
SURAT PEMBACA
KABAR PESERTA
ASKES CENTER
KILAS & PERISTIWA
OPINI
PROMKES
CSR
WAJAH
TANYA ASKES
TANYA DOKTER
TESTIMONI
GAYA HIDUP

RSUD dr. Soetomo, Surabaya

Rumah Sakit Rujukan Kelas A


di Indonesia Timur
P u s k e s m a s B a t u c e p e r, Ta n g e r a n g

Jangkau Masyarakat dengan


Pelayanan Tuberkulosis dan
Promotif-Preventif
dr. Hermawan

Pengabdian bagi Kampung


Halamanku

52

Bersiap
Menjadi
Penyelam

SEHAT

Buah Cinta
Belum Hadir,

Mungkin Infertil
JUNI 2010

INFOASKES

FOKUS

Alternatif
Pelayanan Kesehatan
Berbasis
Dokter Keluarga
Pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, serta efisien merupakan hakikat yang diperlukan dalam
mewujudkan sistem kesehatan yang berkeadilan dan berkesinambungan. Hakikat tersebut layaknya dapat
terkondisikan di setiap lini pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. PT Askes (Persero) selaku
badan penyelenggara Jaminan Pelayanan Kesehatan memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan hakikat
tersebut. Keseriusan ini terefleksi dengan jelas dalam denyut kontekstual tentang program yang disediakan
bagi pesertanya.

INFOASKES

JUNI 2010

FOKUS

PPK pelayanan dasar


merupakan kunci
utama pelayanan
kesehatan sebagaimana
digariskan dengan Sistem
Kesehatan Nasional. Oleh
karena itu, optimalisasi PPK pelayanan
dasar telah ditetapkan sebagai salah
satu strategi utama untuk memenuhi
harapan peserta terhadap pelayanan
yang bermutu dan aman.
Umbu M. Marisi
Direktur Operasional PT Askes (Persero)

arapannya, jika programprogram tersebut


terselenggara dengan baik,
perkembangan asuransi
kesehatan akan semakin
pesat sehingga dapat dikembangkan
untuk melayani masyarakat luas. Hingga
saat ini, pengembangan jasa layanan
yang telah dilakukan terus mendukung
profesionalisme kerja dilakukan seharihari. Ke depan, PT Askes (Persero)
akan memenuhi amanat UU No. 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) sebagai Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di
ranah kesehatan.
Keseluruhan program-program ini
bertumpu seutuhnya pada upaya
optimalisasi peran Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) di setiap lini pelayanan
melalui mekanisme sistem rujukan.
Sistem tersebut sangat memerlukan
keterlibatan dan komitmen seluruh

PPK terutama PPK pelayanan dasar, ujar


Umbu M. Marisi, Direktur Operasional
PT Askes (Persero) beberapa waktu yang
lalu.
Umbu M. Marisi juga menambahkan,
PPK pelayanan dasar merupakan kunci
utama pelayanan kesehatan sebagaimana
digariskan dengan Sistem Kesehatan
Nasional. Oleh karena itu, optimalisasi
PPK pelayanan dasar telah ditetapkan
sebagai salah satu strategi utama untuk
memenuhi harapan peserta terhadap
pelayanan yang bermutu dan aman.
Strategi untuk mengoptimalkan PPK
pelayanan dasar pada dasarnya sejalan
dengan konsep pelayanan berbasis
managed care yang dijalankan PT Askes
(Persero). Konsep tersebut mengintegrasikan
antara pelayanan kesehatan yang bermutu
dengan rasionalitas biaya. Pelayanan tingkat
pertama berperan sebagai gate keeper
yang menentukan sejauh mana peserta

membutuhkan pelayanan pada tingkat


lanjutan sesuai kebutuhan medisnya.
Pada awalnya, Puskesmas merupakan
PPK dasar utama bagi peserta Askes. Hal
ini didasarkan pada Keputusan Menteri
Kesehatan yang telah ditetapkan. Akan
tetapi, dalam perkembangan selanjutnya,
seiring dengan peran Puskesmas sebagai
penyangga upaya kesehatan masyarakat,
muncul keluhan-keluhan peserta
menyangkut pelayanan khususnya, yakni
pelayanan kuratif yang diberikan oleh
Puskesmas. Misalnya, sedikit peserta yang
memiliki kesempatan untuk ditangani
langsung oleh dokter, lalu terbatasnya
waktu pelayanan, keterbatasan pelayanan
obat, dan lain sebagainya, tambah Umbu
M. Marisi.
Dokter Keluarga, Optimalisasi
Managed Care
Untuk merespon gejala tersebut,
pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama

JUNI 2010

INFOASKES

FOKUS
(RJTP) mulai dilakukan oleh Dokter
Keluarga sejak tahun 2003. Harapannya
adalah tercapainya kepuasan peserta
Askes dan optimalisasi peran PPK dasar
sebagai gate keeper. Di samping itu, dari
hasil survei, kepuasan peserta Askes
(Customer Satisfaction) setiap tahunnya
tergambar dengan jelas adanya
peningkatan permintaan (demand)
peserta terhadap layanan Dokter
Keluarga. Oleh karena itu,
PT Askes (Persero) memperluas target
cakupan peserta pada pelayanan RJTP
berbasis Dokter Keluarga pada tahun
2010 ini.
Hal ini disampaikan disampaikan
oleh Kepala Divisi Jaminan Pelayanan
Kesehatan dr. Maya Amiarny Rusady
kepada Buletin Info Askes. Ditambahkan
pula oleh Maya, selain perluasan
cakupan peserta, juga dilakukan
perluasan pelayanan gigi di Dokter
Keluarga.
Sesuai dengan UU SJSN No. 40,
PT Askes (Persero) telah menyesuaikan
Anggaran Dasar perusahaan menjadi
not for profit sehingga PT Askes (Persero)
saat ini tidak lagi mengelola program
Askes Komersial dan hanya pure
mengelola Askes Sosial. Kita juga tidak
lagi diwajibkan menyetor deviden kepada
pemerintah. Oleh karena itu, seluruh
sisa hasil usaha PT Askes (Persero)
dikembalikan untuk kemanfaatan
maksimal bagi peserta Askes. Selama
ini PT Askes (Persero) selaku badan
penyelenggara menjalankan program
berdasarkan managed care system,
namun ada salah satu unsur dalam
managed care tersebut yang belum
dilaksanakan secara sempurna yaitu dari
aspek promotif dan preventif. Dimana
peserta tidak hanya dilayani pada saat
sakit saja, tetapi juga mendapatkan
pelayanan promotif preventif sebelum
sakit. Pelayanan ini dapat diberikan salah
satunya melalui pelayanan RJTP yang
berkualitas dimana peserta dilayani
secara lebih individu oleh Dokter. Untuk
itu, salah satu upaya yang dilakukan
adalah kita ingin meningkatkan mutu
pelayanan di RJTP dengan menyediakan
alternatif pelayanan dasar berbasis

INFOASKES

JUNI 2010

Dokter Keluarga. Artinya pelayanan


tersebut bersifat optional, tidak
memaksa dan bukan mengalihkan
pelayanan dari Puskesmas, tutur Maya.
Secara umum, program perluasan
pelayanan RJTP di Dokter Keluarga
memiliki tujuan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan tingkat
pertama bagi peserta Askes. Di
samping itu, ada tujuan khusus yang
hendak dicapai melalui program ini, di
antaranya tercapainya pola hubungan
yang baik antara dokter dan pasien. Di
Dokter Keluarga, optimalisasi fungsi
gate keeper juga dapat terwujud karena
sesuai dengan prinsip managed care.
Dengan begitu, diharapkan akan terjadi
peningkatan pengendalian mutu dan
biaya pelayanan kesehatan peserta
Askes.
Selain itu, terdapat pula peningkatan
yang signifikan dari sisi manfaat
pelayanan di Dokter Keluarga, seperti
yang terlihat dalam tabel berikut.
Jenis Pelayanan

dr. Maya Amiarny Rusady,


Kepala Divisi Jaminan Pelayanan Kesehatan
PT Askes (Persero)

Sebelum

Sesudah

Pelayanan Medik

Fokus pada pelayanan


kuratif

Fokus pada upaya promotif


dan preventif

Pelayanan Obat

Apotik dan Dispending

Apotik dan Dispending

Pelayanan
Laboratorium
Sederhana

Tidak Ada

Darah dan urin rutin

Besaran Kapitasi

Rp 2.500,-

Rp 5.500,- s/d Rp 6.500,sesuai hasil kredensialing dan


komposisi peserta terdaftar

Pencatatan

Manual

Komputerisasi

Rekruitmen

Sesuai perminatan

Penilaian Kapitasi sarana dan


prasarana sesuai standar PDKI

Tidak ada

Workshop dan modul Dokter


Keluarga

Standar Kompetensi
Dokter Keluarga

FOKUS
Dengan tidak mengembalikan deviden
tadi serta ketersediaan premi yang ada,
kita kan berkewajiban untuk meningkatan
manfaat atas premi yang tersedia. Nah,
momentumnya sangat tepat untuk
meningkatkan pelayanan berbasis Dokter
Keluarga tadi. Dimana kapitasi Dokter
Keluarga akan dinaikkan dari Rp. 2.500,- per
kapita, menjadi tiga klasifikasi, yakni pertama
sebesar Rp. 5.500, Rp. 6.000,- dan Rp. 6.500,-.
Kapitasi ini bisa diberikan kepada Dokter
Keluarga berdasarkan hasil credentialing
atas kompetensi serta fasilitas pelayanan
di dokter tersebut. Kalau dia bersedia
memberikan pelayanan lengkap bisa
menggunakan kapitasi yang paling tinggi.
Namun jika pelayanannya lebih sederhana
maka menggunakan kapitasi yang paling
rendah, jelas Maya.
Untuk itu Dokter Keluarga dengan sendirinya
harus meningkatkan kualitas layanan yang
diberikan. PT Askes (Persero) menetapkan
beberapa syarat antara lain kompetensi
fungsional, sarana, SDM dan pelayanan
penunjang. Pihak Askes akan melakukan
kunjungan lapangan untuk melihat
bagaimana kesiapan para Dokter Keluarga
untuk memberikan pelayanan. Dalam hal
ini, tidak tertutup kemungkinan seandainya
Puskesmas juga dapat memberikan
pelayanan berbasis Dokter Keluarga dan
mempunyai hasil credentialing yang sesuai
dengan ketentuan yang telah kami tetapkan,
maka Puskesmas dapat menjadi Dokter
Keluarga dengan kapitasi tersebut.
Target kita tahun ini sebanyak 7,5 juta
peserta di seluruh Indonesia dapat
memanfaatkan pelayanan RJTP berbasis
Dokter Keluarga ini. Karena hal ini bersifat
optional, artinya peserta tidak dipaksa
maka kita harus membuat hal ini menarik.
Strateginya antara lain adalah melakukan
sosialisasi, mapping serta meningkatkan
kapitasi. Banyak peserta yang belum
mengenal konsep pelayanan Dokter
Keluarga dan hal ini merupakan tantangan
bagi kami. Disisi lain ada beberapa wilayah
dimana pemerintah setempat belum
menyambut baik program ini, sehingga
sosialisasi tentang pelayanan berbasis
Dokter Keluarga kepada peserta, para dokter
termasuk Puskesmas, Dinas Kesehatan dan
Pemerintah setempat merupakan kunci

Keseluruhan upaya-upaya ini dan segala


penyempurnaan yang dilakukan pada prinsipnya
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
yang diberikan kepada peserta. Hal ini sejalan dengan
tema korporasi yang ditetapkan, yakni memberikan
pelayanan melampaui harapan pelanggan. Selain
itu, strandarisasi kompetensi, sarana, dan prasarana Dokter
Keluarga merupakan wujud nyata terhadap program pemerintah
sebagaimana tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional.
Diharapkan program pelayanan RJTP berbasis Dokter Keluarga
ini dapat menjadi inovasi yang gemilang bagi kemaslahatan
seluruh masyarakat, tutup Maya.
yang harus terus dilakukan. Berikutnya
adalah melakukan mapping yang baik
untuk kebutuhan penyediaan Dokter
Keluarga serta menerapkan kapitasi sesuai
hasil credentialling. Untuk itu, sejak program
ini ditetapkan, hal pertama yang harus
dilakukan adalah melakukan mapping, baik
mapping peserta, dokter serta Puskesmas
kemudian memilih pelaksanaan di daerah
potensial. Misalnya, di daerah tersebut
berapa banyak pesertanya, bagaimana
animo peserta, lalu bagaimana kondisi
pelayanan di Puskesmas, antriannya,
termasuk dalam pemberdayaan klinik 24
jam, jelas Maya.
Prolanis seiring Perkembangan Dokter
Keluarga
Bersamaan dengan perluasan Dokter
Keluarga dan jangkauan kepesertaan di
Dokter Keluarga, juga dilakukan upaya
peningkatan pelayanan-pelayanan yang
mendukung program Dokter Keluarga,
misalnya sistem pelayanan rujuk-balik.
PT Askes (Persero) bersama dengan
perhimpunan profesi akan membuat
semacam clinical guide line bagi Dokter
Keluarga untuk menentukan sejauh mana
seorang pasien dapat ditangani di Dokter
Keluarga serta kapan seharusnya pasien di
rujuk. Demikian pula kapan seorang pasien
di rujuk balik untuk ditangani kembali oleh
Dokter Keluarga. Rujuk balik ini kebanyakan
diperuntukkan bagi peserta penderita
penyakit kronis. Diharapkan dengan pola
rujuk balik ini, setelah peserta ditangani
Dokter Spesialis maka kedepannya peserta
bisa dikembalikan untuk ditangani Dokter

Keluarga sehingga peserta tidak perlu


bolak-balik ke Rumah sakit hanya untuk
mendapatkan obat penyakit kronis. Dokter
Keluarga dapat juga memberikan resep obat
kronis sesuai dengan gudie line tadi. Peserta
dapat kembali ke Dokter Spesialis dalam 2-3
bulan sekali untuk kontrol dan sebagainya.
Dampaknya, jika program ini berjalan
dengan baik, kita akan membantu
mengurangi beban rumah sakit, yakni
dapat mengurangi minimal 10 persen
kunjungan,sehingga rumah sakit tidak
menjadi semacam Puskesmas raksasa.
Selain itu, akan ada penyuluhan yang
dilakukan oleh Dokter Keluarga bekerja
sama dengan Askes, seminar kesehatan
bersama Dokter Ahli dan dibuat leaflet
promosi kesahatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran peserta akan
hidup sehat.
Keseluruhan upaya-upaya ini dan segala
penyempurnaan yang dilakukan pada
prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan
mutu pelayanan yang diberikan
kepada peserta. Hal ini sejalan dengan
tema korporasi yang ditetapkan, yakni
memberikan pelayanan melampaui
harapan pelanggan. Selain itu, strandarisasi
kompetensi, sarana, dan prasarana Dokter
Keluarga merupakan wujud nyata terhadap
program pemerintah sebagaimana
tertuang dalam Sistem Kesehatan Nasional.
Diharapkan program pelayanan RJTP
berbasis Dokter Keluarga ini dapat menjadi
inovasi yang gemilang bagi kemaslahatan
seluruh masyarakat, tutup Maya.

JUNI 2010

INFOASKES

FOKUS

Masyarakat Indonesia
Butuh Sentuhan

Dokter Keluarga

Barang kali, banyak di antara kita yang masih bingung dengan pengertian Dokter Keluarga. Nyatanya, sampai
sekarang, layanan Dokter Keluarga ini belum memasyarakat. Bahkan, di kalangan para dokter istilah ini pun
masih rancu. Sebagian menafsirkan bahwa Dokter Keluarga itulah yang menangani keluarga-keluarga atau
pelanggannya adalah keluarga. Sementara, sebagian lagi, justru menganggapnya sebagai bentuk kelas baru di
antara yang sudah dikenal sebelumnya, seperti dokter umum dan dokter spesialis.

10

INFOASKES

JUNI 2010

FOKUS

Saat ini, rakyat Indonesia


masih memerlukan high touch
bukan high tech dalam bidang
kesehatan. Artinya, rakyat kita masih
perlu sentuhan dokter, pendekatan
sosial, dan bukan teknologi yang
tinggi. Penyakit yang sering muncul saat ini pun
sebenarnya tidak perlu terjadi jika semua orang
melakukan
pencegahan. Oleh
karena itu, kehadiran
Dokter Keluarga di
tengah masyarakat
sangat dinantikan.
Apa bedanya Dokter
Keluarga dengan
dokter yang ada di
Puskesmas saat ini?

dr. Hendrawan Nadesul,


Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

antas, siapa sebenarnya yang


disebut Dokter Keluarga? Mereka
adalah dokter yang bertanggung
jawab melaksanakan pelayanan
kesehatan personal, terpadu,
berkesinambungan, dan proaktif yang
dibutuhkan oleh pasiennya dalam kaitan
sebagai anggota dari satu unit keluarga
serta komunitas tempat pasien itu berada.
Sifat pelayanannya meliputi peningkatan
derajat kesehatan (promotif ), pencegahan
(preventif ), kuratif (pengobatan), dan
rehabilitatif.

Bila berhadapan dengan suatu masalah


khusus yang tak mampu ditanggulangi,
Dokter Keluarga bertindak sebagai
koordinator dalam merencanakan
konsultasi atau rujukan yang diperlukan
kepada dokter spesialis yang lebih
sesuai. Dari pengertian ini, terlihat jelas
bahwa sifat dan layanan kesehatan
Dokter Keluarga amat berbeda dengan
dokter lain. Definisi yang ditetapkan
oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun
1982 di atas sesuai dengan pengertian
Dokter Keluarga yang disepakati oleh

The American Academic of General


Practice dan Singapore College of
General Practice.
Menurut Dr. Hendrawan Nadesul,
anggota Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), saat ini, rakyat Indonesia masih
memerlukan high touch bukan high
tech dalam bidang kesehatan. Artinya,
rakyat kita masih perlu sentuhan
dokter, pendekatan sosial, dan bukan
teknologi yang tinggi. Penyakit yang
sering muncul saat ini pun sebenarnya

JUNI 2010

INFOASKES

11

FOKUS
tidak perlu terjadi jika semua orang
melakukan pencegahan. Oleh karena
itu, kehadiran Dokter Keluarga di tengah
masyarakat sangat dinantikan. Apa
bedanya Dokter Keluarga dengan dokter
yang ada di Puskesmas saat ini?
Menurut saya, konseptor dari
Departemen Kesehatan sering
menganggap dokter Puskesmas sebagai
Superman, serba bisa. Tugas dokter
Puskesmas seharusnya membina
masyarakat desa dan dua pertiga jam
kerjanya di lapangan. Akan tetapi, apa
yang sering kita lihat, dalam sehari
mereka bisa melayani 150 pasien.
Jadi, bisa saja pelayanan menjadi
tidak berkualitas. Padahal, Puskesmas
dikatakan berhasil ketika pasien yang
datang sedikit karena masyarakatnya
sehat. Idealnya, di Puskesmas ada dua
dokter dan dokter itu harus melakukan
pendekatan sosial. Contohnya, ketika
pulang, pasien dibekali pengetahuan
medis, seperti diberitahu cara mencuci
tangan yang benar. Kelihatannya sepele,
padahal cuci tangan bisa mencegah
10 penyakit. Akan tetapi, tugas itu kan
sangat berat bagi dokter Puskesmas,
jelas Hendrawan.
Oleh karena itu, tambah Hendrawan,
saat ini IDI sedang mengupayakan
adanya Dokter Keluarga di tengah
masyarakat, yang bisa melakukan upaya
promosi dan preventif. Selain itu, juga
akan dirancang tarif dokter yang ideal
di masing-masing wilayah sehingga ada
pemerataan dokter karena satu Dokter
Keluarga menjaga kesehatan 2.500
warga.
Mengapa kehadiran Dokter Keluarga
menjadi penting? Karena belum semua
masyarakat masuk asuransi, ongkos
berobat masih terbilang tinggi, dan
sistem layanan kesehatan pun belum
memihak kepada pasien. Pasien pun
sering salah dalam menentukan alamat
berobat sehingga biaya berobat
menjadi tinggi walaupun terkadang
hasilnya pun tidak memuaskan.
Dokter Keluarga akan mengenal
betul kondisi medis seluruh anggota

12

INFOASKES

JUNI 2010

keluarga yang dibinanya. Bahkan sejak


lahir, lengkap dengan rekam medisnya.
Sekarang ini, hampir semua warga tidak
memiliki riwayat penyakitnya atau rekam
medisnya. Ini juga akan menyulitkan
pemberian resep. Jadi, apa pun masalah
medis yang dihadapi keluarga, Dokter
Keluarga menjadi tempat bertanya,
dan sekaligus berobat. Oleh karena
itu, Dokter Keluarga sudah harus
mengenal setiap anggota keluarga
langganannya. Dengan demikian,
setiap anggota keluarga terjamin akan
selalu aman dalam berobat. Aman
karena tidak mungkin dokter yang
sudah sangat mengenal pasiennya
akan membahayakan diri pasien, papar
Hendrawan.
Berbeda jika pasien berobat kepada
dokter siapa saja, berganti-ganti dokter,
atau sebut saja dokter selewat. Menurut
Hendrawan, Dokter Keluarga juga akan
lebih hati-hati dalam meresepkan obat
atau sesuai dengan riwayat medis
pasien. Dia tidak akan memberi obat
yang langsung keras seperti dokter
selewat karena Dokter Keluarga setiap
hari akan terus memantau kondisi
pasien. Kalau tidak perlu benar obat,
dokter tidak meresepkannya. Berbeda
dengan dokter yang tidak biasa
menangani pasien tersebut, bisa saja
memberi obat yang dinilai berkhasiat.
Dokter Keluarga juga yang akan merujuk
pasien ke alamat berobat yang paling
tepat. Mungkin kepada sejawat yang
sudah amat dikenalnya sehingga
komunikasi medis demi kesembuhan
terbaik pasien bisa terbangun. Tanpa
Dokter Keluarga, pasien mungkin
salah memilih alamat berobat.

Padahal, alamat berobat menentukan


tingkat keberhasilan penyembuhan
penyakit, selain tidak harus boros, atau
mungkin berakhir dengan hasil nihil.
Apakah adanya Dokter Keluarga dapat
mengurangi risiko malpraktik? Betul.
Dokter Keluarga, sebagaimana halnya
dokter pribadi, selalu siap setiap saat
on call sehingga kejadian penyakit
gawat tidak akan terlambat ditangani.
Adanya Dokter Keluarga berarti juga
akan memberdayakan dokter dan
pemerataan tugas dokter.
Kembalikan Konsep Dokter Keluarga
Senada dengan Hendrawan, Ketua
Persatuan Dokter Keluarga Indonesia
(PDKI), dr. Sugito Wonodirekso,
juga berpendapat, belakangan ini,
pemerintah berusaha mengembangkan
kembali konsep pelayanan Dokter
Keluarga. Caranya, tentu saja bukan
dengan melahirkan pelayanan Dokter
Keluarga yang bersifat spesialistis,
atau mewajibkan dokter spesialis
menerapkan prinsip-prinsip Dokter
Keluarga. Satu-satunya pilihan yang tepat
untuk mengembangkan pelayanan
Dokter Keluarga di Indonesia adalah
dengan lebih memantapkan dan
menyempurnakan pelayanan Dokter
Umum.
Kualifikasi Dokter Keluarga adalah dokter
umum plus. Ini terlihat dari konsekuensi
pelayanannya, yakni sebagai health
care manager bagi pasiennya. Sebagai
contoh, rekam medis yang dibuatnya
berbeda dengan yang dilakukan dokter
umum. Rekam medisnya ditujukan untuk
perawatan yang berkesinambungan. Jadi,
rekam medis tidak hanya terjadi kala sakit,
tetapi juga di saat sehat, jelas Sugito.

Dokter Keluarga sudah harus


mengenal setiap anggota
keluarga langganannya. Dengan

demikian, setiap anggota keluarga terjamin akan selalu


aman dalam berobat. Aman karena tidak mungkin
dokter yang sudah sangat mengenal pasiennya akan
membahayakan diri pasien, papar Hendrawan.

FOKUS

Kualifikasi Dokter
Keluarga adalah
dokter umum plus. Ini
terlihat dari konsekuensi
pelayanannya, yakni
sebagai health care
manager bagi pasiennya.
Sebagai contoh, rekam medis yang
dibuatnya berbeda dengan yang
dilakukan dokter umum. Rekam
medisnya ditujukan untuk perawatan
yang berkesinambungan. Jadi, rekam
medis tidak hanya terjadi kala sakit,
tetapi juga di saat sehat, jelas Sugito.
dr. Sugito Wonodirekso,
Ketua Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)

Dokter Keluarga juga dapat berperan


mengedukasi masyarakat untuk
meningkatkan dan mengawasi
kesehatannya. Sistem tersebut juga
mengurangi biaya kesehatan. Melihat
peluang tersebut, PT Askes (Persero)
mulai mengembangkan sistem Dokter
Keluarga bagi anggotanya yang saat ini
sekitar 16,2 juta pegawai negeri sipil.
Direktur Operasional PT Askes (Persero),
Umbu M. Marisi, mengatakan
PT Askes (Persero) sudah mulai
mengembangkan sistem Dokter
Keluarga pada tahun 1995 di Jawa
Timur dalam proyek bantuan Bank
Dunia (HP4). Dari evaluasi program
ini, diperoleh manfaat yang besar baik
dari aspek mutu pelayanan maupun
pengendalian biaya sehingga layak
untuk dikembangkan di daerah lain.
Dari hasil survei yang dilakukan di Jawa
Timur tahun 2000, diperoleh gambaran
bahwa kualitas pelayanan RJTP di
Puskesmas jauh di bawah pelayanan

RJTP yang dilaksanakan pada praktik


Dokter Keluarga. Berdasarkan itu semua,
manajemen PT Askes (Persero) mengambil
kebijakan untuk mengalihkan pelayanan
RJTP dari Puskesmas ke Dokter Keluarga
yang dilaksanakan secara bertahap.
Pada tahun 2009, PT Askes (Persero)
juga telah melakukan MoU bersama
PB IDI terkait kerja sama untuk realisasi
program Dokter Keluarga tersebut.
Program ini akan membantu distribusi
dokter di Indonesia secara merata.
Sebab, nantinya bakal dibutuhkan
ribuan dokter. Satu dokter nanti akan
meng-handle 2.500 warga. Mereka bisa
ditempatkan di berbagai daerah tanpa
khawatir akan mendapat penghasilan
rendah karena ada premi asuransi yang
meng-cover kesejahteraan dokter.
Kalau sekarang kan dokter enggan
ditempatkan di daerah terpencil
karena penghasilannya rendah. Nah,

nanti dengan sistem ini, mereka akan


mendapat penghasilan yang memadai,
tutur Umbu M. Marisi.
Keuntungan lain, semua warga bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang optimal. Sebab, mereka memiliki
dokter pribadi. Asuransilah yang
meng-cover biaya kesehatan mereka.
Sebagaimana diketahui, pemerintah
akan menerapkan Sistem Jaminan
Sosial Nasional sebagaimana yang
diamanatkan UU No. 40 Tahun 2004
tentang SJSN. Jadi, tidak menuntut
kemungkinan, program Dokter Keluarga
ini akan berkembang ke depannya.
Untuk tahun ini, target jumlah Dokter
Keluarga Askes adalah 3.750 dan
ditargetkan 7,5 juta jiwa peserta sendiri
akan pindah untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan dasar berbasis
Dokter Keluarga.

JUNI 2010

INFOASKES

13

K A B A R P E S E RTA

Kota madiun

Jamkesda
Menciptakan Keteraturan
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
terlepas dari sejarah berdirinya kerajaan-kerajaan yang
tersebar di seluruh pelosok negeri pada dahulu kala. Salah
satu daerah yang dulu merupakan daerah pemerintahan
kerajaan adalah Kota Madiun. Konon, kota ini dulunya juga
disebut sebagai kota pemberontakan. Dan kini, Kota Madiun
terus mengembangkan seluruh potensinya yang ada, termasuk
SDM melalui Program Jamkesda yang telah digulirkan.

ecara geografis, Kota Madiun merupakan salah satu


kota di Provinsi Jawa Timur. Batasbatas wilayah Kota
Madiun: sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Madiun, Kabupaten Madiun; sebelah selatan
berbatasan dengan Kecamatan Geger, Kabupaten
Madiun; sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Wungu, Kabupaten Madiun; sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Luas Wilayah Kota Madiun
adalah 33,23 km yang terbagi menjadi tiga kecamatan dan 27
kelurahan di mana masing-masing kecamatan terbagi menjadi
sembilan kelurahan.
Secara kuantitas, sarana prasarana kesehatan yang ada di Kota
Madiun bisa dibilang cukup lengkap. Sarana prasarana tersebut
terdiri dari tujuh unit rumah sakit, enam unit Puskesmas, lima
unit rumah sakit bersalin, dan tujuh unit laboratorium. Semua
sarana prasarana kesehatan itu meng-cover seluruh masyarakat
Kota Madiun yang berjumlah 201.619 jiwa.
Meski begitu, Pemerintah Kota Madiun terus mengupayakan
pengembangan kualitas kesehatan masyarakatnya, yakni
dengan mengikuti Program Jamkesda yang telah berjalan dua

14

INFOASKES

JUNI 2010

tahun belakangan ini. Menurut Walikota Madiun, Bambang


Irianto, S.H., M.M., Program Jamkesda merupakan sebuah
kewajiban bagi pemerintah daerah di mana saja, termasuk
Madiun untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
di daerah tersebut.
Kesehatan adalah inti dari kehidupan seseorang. Dengan
Program Jamkesda ini, seluruh masyarakat Kota Madiun yang
tidak mampu akan kami jamin pelayanan kesehatannya, ujar
Bambang.
Menurut Bambang lagi, Program Jamkesda di Kota Madiun
adalah sebuah proses penyempurnaan dari apa yang
dijalankan sebelumnya. Pada prinsipnya, sarana prasarana
kesehatan yang ada di Kota Madiun telah cukup baik.
Karena itu, untuk menyempurnakan apa yang sebelumnya
sudah baik, kami memercayakan kepada PT Askes (Persero)
sebagai penyelenggara Program Jamkesda. Kami melihat
yang sudah pasti saja dan PT Askes (Persero) sudah jelas
kemampuannya pada bidang yang dijalani, Bambang
memaparkan.

K A B A R P E S E RTA

Karena itu, untuk


menyempurnakan apa yang
sebelumnya sudah baik, kami

memercayakan kepada PT Askes (Persero) sebagai


penyelenggara Program Jamkesda. Kami melihat
yang sudah pasti saja dan PT Askes (Persero) sudah
jelas kemampuannya pada bidang yang dijalani,
Bambang memaparkan.

Bambang Irianto, S.H., M.M,


Walikota Madiun,

Kota Madiun sudah memasuki tahun


ke dua dalam program jaminan
kesehatan sudah bekerja sama dengan
PT Askes (Persero). Sebanyak 35.070 jiwa
telah masuk dalam Program Jamkesda,
bahkan dana sisa Jamkesda dikembalikan
langsung ke kas daerah. Kota Madiun
juga dijadikan bench mark daerah lain
dalam penyelenggaraan Jamkesda
yang bekerja sama dengan
PT Askes (Persero). Sebut saja Kota
Pekalongan dan Kota Tasikmalaya yang
langsung mengadakan studi banding
di kota ini untuk pelaksanaan Jamkesda.
Bahkan Provinsi Jawa Timur pun juga
melakukan hal yang sama.

kebanyakan masyarakat
langsung berobat
menuju ke rumah sakit,
tapi sekarang dilakukan
secara berjenjang, yakni
melalui unit yang lebih
kecil terlebih dahulu,
seperti Pustu, Puskesmas,
dan juga Posyandu,
terang dr. Wardani.
2008 (Jiwa)
Hal itu terlaksana
bukanlah tanpa kendala. Pada awal
perjalanannya, kendala yang sering
muncul dalam Program Jamkesda
di Kota Madiun adalah kepesertaan
yang dinilai tidak tepat sasaran. Sering

Dulu memang sering terjadi seperti


itu, tapi data yang kami dapatkan
datangnya memang dari ketua RT di
daerah setempat, dan kami adalah
pihak yang menerima saja, dr. Wardani
mengisahkan.
Karena itu, agar tidak terjadi lagi
kendala tersebut, Pemerintah Kota
Madiun melalui Dinas Kesehatannya
menjalankan sistem verifikasi yang baru.
Dalam sistem ini, peserta yang namanya
ingin dimasukkan dalam Program
Jamkesda harus melalui beberapa
proses seleksi.
Mereka (calon peserta-red) terlebih
dahulu harus membuat surat
pernyataan ke kelurahan. Tahap
selanjutnya adalah verifikasi oleh
pihak kelurahan, pihak RT, dan pihak
Puskesmas, terang dr. Wardani.
Indikator yang menentukan layak
atau tidaknya seseorang menjadi
peserta Jamkesda itu sendiri terdiri dari
beberapa faktor, yakni tempat tinggal,
pendapatan, jumlah tanggungan,
dan kemampuan untuk membiayai
kesehatan.

Menciptakan Keteraturan
Salah satu dampak positif dari Program
Jamkesda yang dijalankan di satu daerah
adalah keteraturan dalam hal pelayanan
kesehatan. Termasuk juga yang terjadi
di Kota Madiun. Menurut Kadinkes
Kota Madiun, dr. Wardani dua tahun
kepesertaannya dalam Program Jamkesda
telah menciptakan kemudahan bagi
masyarakat maupun bagi pihak provider di
Kota Madiun.
Dalam hal pelayanan sistem ini telah
menciptakan keteraturan. Kalau dulu,

kali, pihak penerima jaminan justru


masyarakat yang relatif mampu, bukan
masyarakat miskin.

dr. Wardani,
Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun

Sistem verifikasi itu jangan dianggap


sebagai sebuah proses birokrasi yang
rumit, melainkan sebuah sistem yang
kami buat agar semakin terciptanya
keteraturan, dan pemberian kepesertaan
Jamkesda ke masyarakat Kota Madiun
juga semakin tepat sasaran lagi, harap
dr. Wardani Selain itu, hal yang tidak
kalah penting menurut dr. Wardani,
pihaknya juga terus melakukan
berbagai upaya promosi kesehatan bagi
masyarakat Kota Madiun.

JUNI 2010

INFOASKES

15

K A B A R P E S E RTA

KOTA BLITAR

Pengembangan
Sarana Prasarana Kesehatan
Sebagai Ujung Tombak
Mendengar nama Kota Blitar, otomatis pikiran akan
langsung tertuju pada kenangan sosok Soekarno,
Presiden pertama Indonesia sekaligus salah satu
Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. Ya,
di kota inilah, lelaki yang bercita-cita menjadikan
Indonesia sebagai negara berdaulat di dunia ini
dimakamkan. Saat ini, sebagai sebuah kota sejarah,
Blitar pun memiliki cita-cita mulia untuk memajukan
kesejahteraan seluruh masyarakatnya dalam segala
bidang, termasuk kesehatan.

ota Blitar juga dikenal dengan sebutan Kota Patria,


Kota Lahar, dan Kota Proklamator. Secara legalformal, kota ini berdiri pada tanggal 1 April 1906.
Dalam perkembangannya, momentum tersebut,
ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Blitar. Akronim
PATRIA dipilih sebagai semboyan. Kata PATRIA ini disusun
dari kata PETA, yakni satuan Pembela Tanah Air (PETA) di
Blitar pada zaman penjajahan Jepang yang dipimpin oleh
legenda Soedanco Soeprijadi serta dari kata Tertib, Rapi,
Indah, dan Aman. Selain itu, kata PATRIA memang sengaja
dipilih karena di dalamnya mengandung makna Cinta
Tanah Air . Diharapkan dengan menyebut kata PATRIA, orang
akan terbayang kobaran semangat nasionalisme yang telah
ditunjukkan oleh para patriot bangsa yang ada di kota Blitar.
Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak
memiliki sumber daya alam yang unggul secara signifikan
karena seluruh wilayahnya adalah wilayah perkotaan, yang
berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah
pertanian, kebun campuran, dan pekarangan. Oleh karena
itu, sebagai penggerak ekonomi Kota Blitar mengandalkan
potensi di luar sumber daya alam, yaitu Sumber Daya Manusia
(SDM) dan sumber daya buatan.
Hal ini pulalah yang dikatakan oleh Walikota Kota Blitar,
Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S., kepada redaksi di kantornya
beberapa waktu lalu.
Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu hal yang
sangat kami perhatikan. Untuk itu, banyak yang telah dan akan

16

INFOASKES

JUNI 2010

kami lakukan, antara lain dengan meningkatkan standar


kesehatan dan pendidikan untuk seluruh masyarakat.
Oleh karena itulah, anggaran tertinggi di Kota Blitar
kami alokasikan untuk kedua bidang tersebut. Di bidang
kesehatan, bekerja sama dengan PT Askes (Persero) kami
yakini dapat meningkatkan standar kesehatan masyarakat
melalui program Jamkesda, ujar Djarot.
Berbicara mengenai kesehatan masyarakat Kota Blitar,
perkembangan positif dari tahun ke tahun telah dicapai.
Pembangunan infrastruktur kesehatan mulai dari sarana,
prasarana, dan Sumber Daya Manusia. Bahkan sejak tahun
2004/2005, Kota Blitar menjadi pilot project untuk melakukan
kontrak pelayanan dengan masyarakat, dan terwujud dalam
hal realisasi pemerintah daerah untuk menjamin kesehatan
masyarakatnya yang bekerja sama dengan PT Askes (Persero)
awal tahun 2010 ini.
Hasil dari situ pun ternyata berkembang, yakni seluruh
sarana kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit
semuanya berkualitas baik. Jadi, untuk pelayanan dasar yang
bisa ditangani di Puskesmas maka tangani di Puskesmas saja.
Kalau ada tindakan medis yang Puskesmas tidak mampu,

K A B A R P E S E RTA

Peningkatan kualitas
SDM merupakan salah
satu hal yang sangat kami
perhatikan. Untuk itu, banyak yang telah

dan akan kami lakukan, antara lain dengan


meningkatkan standar kesehatan dan pendidikan
untuk seluruh masyarakat. Oleh Karena itulah,
anggaran tertinggi di Kota Blitar kami alokasikan
untuk kedua bidang tersebut. Di bidang
kesehatan, bekerja sama dengan
PT Askes (Persero) kami yakini dapat
meningkatkan standar kesehatan masyarakat
melalui program Jamkesda, ujar Djarot.
Drs. H. Djarot Syaiful Hidayat, M.S,
Walikota Blitar

baru dibawa ke rumah sakit. Puskesmas


berada di garis depan dan Puskesmas itu
yang bertanggung jawab memberikan
pembinaan ke seluruh Posyandu dan
Pustu yang ada, Djarot menerangkan.

Posyandu tidak boleh lagi dipandang


sebagai pelayanan bagi Balita saja,
melainkan juga bagi para Lansia. Untuk
itulah, keberadaan Posyandu terus kami
perkuat, papar Ngesti.

Hal ini juga sesuai dengan apa


yang dikatakan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kota Blitar dr. Ngesti Utomo,
menurutnya yang paling berperan
terhadap kualitas kesehatan masyarakat
Kota Blitar adalah Puskesmas, Posyandu,
dan Pustu.

Di sela-sela usaha pengembangan


yang terus dilakukan, Pemerintah
Kota Blitar juga menyadari masih

Untuk itu, sarana prasarana terkait


ketiga hal itulah yang dikembangkan
oleh Pemerintah Kota Blitar, terang
Ngesti.

Universal coverage sebenarnya


bukan hanya tugas Pemda, tapi juga
pemerintah pusat. Seluruh warga
masyarakat miskin tentu berhak
mendapatkan jaminan kesehatan dan
pelayanan memadai, ujar Ngesti.
Karena itu, menurutnya diperlukan
sebuah kerja sama antara seluruh
pihak terkait dalam hal ini Pemerintah
Kota Blitar, Pemerintah Pusat, dan
Juga PT Askes (Persero) untuk dapat
mewujudkan rencana universal
coverage bagi seluruh masyarakat Kota
Blitar. Memang kerja sama ini baru
berlangsung tahun ini, namun menurut
Ngesti pengalaman dan kompetensi
yang dimiliki PT Askes (Persero)
menunjukan optimisme yang positif.
Ngesti juga berharap, semoga dengan
menjamin masyarakat derajat kesehatan
yang dicita-citakan dapat terwujud.

Pengembangan Posyandu Juga


Untuk Lansia
Dari tahun ke tahun, usia harapan hidup
masyarakat Kota Blitar terus mengalami
peningkatan. Artinya, usia produktif
tentu juga semakin panjang bahkan
hingga Lanjut Usia (Lansia). Sehubungan
dengan fenomena tersebut, kebutuhan
akan pelayanan kesehatan bagi Lansia
tentu terus mengalami peningkatan.
Melihat fenomena tersebut, kami juga
melakukan pengembangan Posyandu
berdasarkan fungsinya. Saat ini,

banyak kekurangan yang harus


segera disempurnakan. Mulai dari
pengembangan SDM sampai dengan
perluasan cakupan pelayanan kesehatan
agar dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat di Kota Blitar (universal
coverage).

dr. Ngesti Utomo,


Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar

JUNI 2010

INFOASKES

17

BINCANG

Gatot Soetono

(Pakar Dokter Keluarga dari IDI)

KITA KEKURANGAN
DOKTER KELUARGA
YANG ANDAL

Ada sebuah perhitungan sederhana nan logis, ketika


kita dihadapkan pada kenyataan bahwa dari 200 juta
lebih penduduk Indonesia, sekitar 15 persen saja yang
tergolong masyarakat berisiko menjadi penyandang
(perawatan akibat penyakit yang butuh penanganan
khusus). Sisanya, 85 persen masyarakat tergolong
masyarakat sehat atau kalaupun sakit hanya dijangkiti
penyakit yang dapat diobati oleh dokter primer atau
bisa juga disebut dengan Dokter Keluarga.

18

INFOASKES

JUNI 2010

BINCANG

rtinya, keberadaan Dokter Keluarga sebenarnya


menjadi sebuah kebutuhan yang dapat
menjamin tingginya standar kesehatan nasional
masyarakat Indonesia. Bukan tanpa kendala,
bahkan bisa menjadi sebuah dilema ketika pada
kenyataannya fungsi Dokter Keluarga di Indonesia masih
belum terlihat secara maksimal. Banyak benturan-benturan
yang terjadi. Apakah masalah legalitas? Tumpang tindih
peran antara Dokter Keluarga dengan dokter spesialis? Atau
mungkin karena minimnya pemahaman masyarakat tentang
keberadaan Dokter Keluarga itu sendiri?
Untuk menjawabnya, beberapa waktu lalu Buletin Info Askes
berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Gatot
Soetono, M.D, M.PH., seorang pakar Dokter Keluarga dari
Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berbagai pandangan brilian
disampaikan oleh bapak dari empat orang anak ini. Berikut
petikannya.
Seiring perjalanan waktu, bagaimana keberadaan Dokter
Keluarga di tengah-tengah masyarakat saat ini?
Kita harus melihat dari dua aspek, yaitu dari segi konsep dan fungsi
Dokter Keluarga. Mengenai konsep, sebenarnya masyarakat belum
sepenuhnya mengerti tentang Dokter Keluarga. Bagi mereka,
dokter yang selalu didatangi saat berobat itulah Dokter Keluarga
mereka. Seharusnya, kita tidak melihat konsep dari pandangan
masyarakat, tetapi berdasarkan fungsi Dokter Keluarga itu sendiri.
Nah, berbeda dengan dokter umum yang kita kenal sebelumnya
yang hanya mengobati ketika pasien datang, setelah itu selesai.
Hal ini berbeda dengan fungsi Dokter Keluarga, yakni memelihara
kesehatan sekelompok masyarakat. Seseorang yang ditunjuk
menjadi Dokter Keluarga terikat dalam periode waktu. Dalam
periode itu, dia dituntut untuk memelihara kesehatan pasiennya.
Jadi, meskipun pasien datang dan diperiksa, setelah itu tetap saja
masih ada proses lain, misalnya edukasi, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, berdasarkan fungsi, Dokter Keluarga dengan dokter
umum sudah jelas terlihat berbeda sekali.
Pemahaman di kalangan profesi dokter sendiri seperti apa?
Itu dia, saya akui bahwa sampai saat ini mindset di kalangan
profesi dokter masih sama seperti dulu. Dokter itu hanya sebatas
memberikan praktik di ruangan 4x4 meter, memeriksa, memberi
obat, lalu selesai. Mereka tidak bisa disalahkan juga karena memang
sistem pendidikan kedokteran kita dari dulu hingga kini masih
seperti itu. Kita ibaratkan, misalnya Anda datang ke tempat praktik
dokter dalam keadaan sehat. Lalu, Anda menanyakan bagaimana
caranya agar tetap sehat seperti saat itu? Dokter pun akan bingung
harus melakukan apa. Lain lagi bila Anda datang dalam keadaan
sakit, dokter langsung tahu apa yang harus dia lakukan.
Oleh karena itu, saat ini, saya membuat suatu pendekatan untuk
para rekan seprofesi agar menerapkan mindset bahwa salah
satu tugas terpenting mereka adalah memelihara kesehatan
masyarakat, bukan hanya sekadar mengobati. Caranya, pertama,
dokter itu harus melakukan assesment atau pemeriksaan terhadap
kesehatan seseorang. Nah, dari assessment itu, akan didapatkan

profil kesehatan pribadi. Di sinilah dokter melakukan analisis,


apakah orang itu sehat, berisiko menyandang penyakit, atau
memang sedang menyandang penyakit tertentu. Setelah selesai,
sang dokter harus menyiapkan suatu program jangka panjang
untuk pasien. Kalau pasien itu sehat, tetap diberikan edukasi
tentang bagaimana menjaga kesehatan. Begitu juga dengan
pasien yang berisiko menyandang penyakit maupun yang tengah
menyandang penyakit tertentu. Jadi, dokter akan selalu punya
agenda bagi setiap pasien atau individu, yakni program-program
terencana. Kalaupun sedang tidak berhadapan langsung dengan
pasien, tetap saja ada pekerjaan yang harus dilakukan oleh dokter.
Itulah yang membedakan pemahaman tentang dokter umum
yang kita kenal sebelumnya, dengan Dokter Keluarga yang ada
saat ini ada. Setiap Dokter Keluarga harus melakukan tugas-tugas
tersebut.
Di masyarakat kita secara luas, sebenarnya angka pesakitan itu
hanya sekitar 15 persen. Sisanya, sebanyak 85 persen masih
tergolong sebagai orang yang sehat. Nah, para dokter umum,
spesialis, rumah sakit, dan sebagainya berebut lahan hanya pada
15 persen masyarakat pesakitan tadi, sisanya justru cenderung
diabaikan. Untuk Dokter Keluarga justru sebaliknya, mereka harus
bermain dengan 85 persen masyarakat tersebut. Bagaimana dia
dapat memelihara kesehatan dan mencegah masyarakat yang
sehat untuk tidak menjadi risiko penyandang penyakit, itulah tugas
mereka.
Sebenarnya untuk membentuk mindset tentang konsep Dokter
Keluarga seperti yang Anda maksud terlihat sederhana bukan?
Lantas di mana kendalanya?
Memang benar. Namun, dalam praktiknya yang terjadi adalah
ketidakfokusan dalam mendidik para dokter. Hal yang dilakukan
selama ini hanya berupa pelatihan-pelatihan, seminar, dan
berbagai kegiatan yang kebanyakan membahas masalah
administratif, bukan klinis. Padahal, seorang Dokter Keluarga itu
adalah seorang dokter klinis yang andal. Artinya, ditanya apa pun
tentang masalah klinis, dia bisa menjawabnya meskipun tidak
melakukan praktik di bidang itu secara langsung.
Secara legal, dasar hukum tentang Dokter Keluarga itu
belum ada, apakah itu juga termasuk salah satu kendala?
Secara legal memang belum ada dan mungkin saja menjadi
salah satu kendalanya karena memang dapat menyebabkan
kerancuan. Semua dokter praktik yang terdaftar di Indonesia
berdasarkan Surat Tanda Registrasi (STR) memang hanya dua
jenis, yaitu dokter umum dan dokter spesialis, belum ada STR
untuk Dokter Keluarga yang bisa membuka praktik.
Dokter umum itu disebut juga dengan dokter pelayanan primer.
Untuk kondisi saat ini, sebenarnya Dokter Keluarga tidak ada
bedanya dengan dokter umum. Karena kesamaan tugasnya,
yakni memecahkan sebagian besar masalah kesehatan. Sudah
banyak literatur yang menyebutkan bahwa sebagian besar
masalah kesehatan bisa ditangani oleh dokter pelayanan
primer atau bisa juga kita sebut dengan Dokter Keluarga. Nah,
yang tidak bisa ditangani oleh Dokter Keluarga, baru ditangani

JUNI 2010

INFOASKES

19

BINCANG
oleh dokter spesialis. Namun faktanya,
berdasarkan data-data yang ada, penyakit
yang harus ditangani oleh dokter spesialis
jumlahnya sangat sedikit dibandingkan
dengan penyakit yang bisa ditangani
oleh dokter pelayanan primer.
Dengan begitu, saya bersama rekanrekan yang lain sedang mengupayakan
untuk mengoptimalkan peran Dokter
Keluarga dalam menangani penyakit
di wilayah praktik dokter pelayanan
primer. Artinya, dengan pengoptimalan
tersebut, risiko seseorang terjangkit
penyakit yang lebih parah akan bisa
diminimalisasi dan biaya pengobatan
pun akan tertekan dengan sendirinya.
Oleh karena itu, masyarakat pun akan
kembali diuntungkan.

tetap menangani penyakit-penyakit yang


memang sudah di luar kompetensi Dokter
Keluarga.
Lantas bagaimana caranya menaikan
kompetensi mereka?
Saya akui, pendidikan Dokter Keluarga
selama 20 tahun ini tidak berhasil
mengangkat kompetensi mereka. Menurut
saya, kalau memang mau meningkatkan
kompetensi Dokter Keluarga seperti yang
saya katakan sebelumnya, misalnya ada
PDKI yang harus menjembatani dokter
spesialis dan Dokter Keluarga untuk dapat
berembuk lahan di bidang spesialis mana
saja yang dapat diisi oleh Dokter Keluarga.
Lalu, dirundingkan juga mengenai apa
dan bagaimana program pendidikan
dari dokter spesialis yang dapat diberikan

sebaliknya. Akibatnya, masyarakat kita jadi


terdistorsi. Mereka tidak dapat membedakan
mana yang bisa diselesaikan layanan primer
dan mana yang harus diselesaikan dokter
spesialis. Lebih parah lagi, masyarakat akan
memandang pengobatan berdasarkan strata
mutu, bukan kompetensi. Dengan penyakit
tergolong ringan, namun karena mindset
berdasarkan strata mutu maka langsung saja
seseorang pergi ke dokter spesialis. Akibatnya,
biaya akan menjadi lebih mahal.
Apakah tidak akan ada tumpang tindih
peran antara Dokter Keluarga dan dokter
spesialis?
Mulai tahun 2004, sudah ada Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI). Tugas mereka
adalah mengesahkan batas kompetensi
setiap spesialisasi. Artinya, sebelum tahun

Saya bersama rekan-rekan yang lain sedang


mengupayakan untuk mengoptimalkan peran Dokter
Keluarga dalam menangani penyakit di wilayah praktik dokter pelayanan

primer.

Anda bisa jelaskan lebih detail tentang


pengoptimalan peran Dokter Keluarga
tersebut?
Untuk saat ini, kompetensi dokter
layanan primer atau boleh juga kita sebut
Dokter Keluarga masih jauh di bawah
yang seharusnya dapat mereka lakukan.
Artinya, kami sedang berusaha menaikan
kompetensi mereka untuk mengisi
sedikit lahan yang telah diisi oleh dokter
spesialis. Tidak seluruhnya, namun hanya
sedikit menaikan kompetensi mereka. Di
beberapa negara, hal ini telah dilakukan.
Sering kali ada jenis penyakit yang
sebelumnya langsung dianjurkan untuk
ke dokter spesialis padahal sebenarnya
masih bisa ditangani oleh Dokter Keluarga.
Kalau memang bisa ditangani oleh Dokter
Keluarga, otomatis biaya pengobatan akan
menjadi jauh lebih murah. Dokter spesialis

20

INFOASKES

JUNI 2010

kepada Dokter Keluarga. Kalau tidak begitu,


selamanya akan menjadi rancu. Hal ini
butuh kesepakatan. Kalau tidak, tugas
Dokter Keluarga sampai kapan pun tetap
tidak bisa maksimal.
Kembali lagi ke masalah 85 persen, yakni
masyarakat kita yang tergolong sehat. Kalau
melihat itu, sebenarnya secara nasional
yang kita butuhkan adalah ditambahnya
jumlah Dokter Keluarga, lebih tepatnya saat
ini kita kekurangan Dokter Keluarga yang
andal, bukan dokter spesialis. Kalau kita
memiliki lebih banyak Dokter Keluarga yang
andal, masalah kesehatan secara nasional
sudah bisa teratasi. Nah, dokter spesialis itu
hanya pendukung. Kalau memang ada
masalah kesehatan yang tidak bisa diatasi di
pelayanan primer, baru dilarikan ke dokter
spesialis. Keadaan di negara kita saat ini justru

2004, bila terjadi beda pendapat batas


kompetensi di kalangan dokter, tidak ada
hakimnya. Kalau sekarang, ya KKI itulah
hakimnya. Jadi, jangan ditakutkan lagi terjadi
tumpang tindih kompetensi antara Dokter
Keluarga dan dokter spesialis karena KKI
yang akan memberikan batasan kompetensi
antara keduanya.
Apa yang Anda harapkan terkait
perkembangan Dokter Keluarga di
Indonesia?
Kita harus punya Sistem Pelayanan Kesehatan
Nasional. Sistem itulah yang akan menjadi
acuan dari sistem pendidikan kedokteran
di Indonesia karena pendidikan harus
mengikuti apa yang dibutuhkan oleh
sistem pelayanan. Kalau sekarang kan tidak,
pendidikan dan pelayanan itu masingmasing berjalan sendiri.

ASKES CENTER

Askes Center
RSUD dr. Soetomo
Surabaya

Menekankan Pelayanan
Pada Sektor Informasi

elihat tingginya kebutuhan pasien, dalam hal ini


peserta Askes terhadap informasi, Askes Center
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo,
Surabaya, melakukan hal yang tergolong berbeda
dari Askes Center lain. Namun, bukan berarti apa
yang dilakukan Askes Center lain tidak dilakukan di Askes Center
yang dikunjungi lebih kurang 800 peserta tiap harinya. Customer Visit,
yang diibaratkan sebagai program wajib bagi sebuah Askes Center
dilakukan juga di sini, demikian pula program layanan lain.
Sektor Informasi, itulah yang lebih ditekankan oleh Askes Center RSUD
dr. Soetomo. Pemberian informasi terkait pelayanan, biaya, provider, dan
lain-lain menjadi hal utama yang diberikan kepada seluruh peserta.
Menurut Koordinator Askes Center, dr. Indriana, dulu sebelum ada
ruangan khusus Askes Center, para peserta bahkan pasien yang bukan
peserta Askes selalu menanyakan berbagai hal yang ingin diketahui ke
bagian resepsionis rumah sakit. Terkadang, keadaan tersebut seringkali
tidak terkendali. Hal inilah yang menggambarkan kebutuhan pasien
akan informasi memang sangat besar.
Saat ini, jumlah kepesertaan Askes semakin terus bertambah. Seiring
dengan hal tersebut, kebutuhan informasi pun semakin tinggi. Itulah
yang kami tekankan di sini. Bukan hanya informasi tentang pelayanan
di rumah sakit, melainkan juga dalam banyak hal. Salah satunya adalah
informasi tentang Dokter Keluarga yang sering ditanyakan oleh para
peserta,tambah Indriana.
Dalam menekankan pada pelayanan di sektor informasi, Askes Center
RSUD dr. Soetomo pun dituntut untuk meningkatkan mobilitas di
semua lini.

Saat ini, informasi merupakan kebutuhan penting,


termasuk bagi para pasien di rumah sakit. Tingginya
mobilitas dan kesibukan pelayanan seringkali menjadi
kendala bagi rumah sakit dalam pemberian informasi
kepada pasien. Hasilnya, misscommunication yang
sering terjadi berujung pada ketidakpuasan pasien
terhadap pelayanan yang diberikan.

Hal yang kami lakukan itu ternyata memang berbuah manis, keluhan
peserta menyangkut provider di Askes Center ini bisa dikatakan yang
terendah bila dibandingkan dengan Askes Center yang lain, karena
rumah sakit ini adalah pusat rujukan Indonesia bagian Timur,ujar
Indriana bangga.
Selain itu, ia menambahkan, program khusus untuk peserta juga
dilakukan oleh Askes Center RSUD dr. Soetomo. Program khusus
seperti mendukung acara seminar-seminar tentang penyakit tertentu
yang diadakan oleh pihak rumah sakit, customer visit secara berkala
yang dilihat berdasarkan kasus-kasus yang ada, ditujukan semaksimal
mungkin untuk kepentingan semua pihak.
Apa yang dilakukan oleh Askes Center selama ini juga telah
menciptakan sebuah hubungan yang saling menguntungkan
dengan banyak pihak. Pihak RSUD dr. Soetomo sendiri pun mengalami
kemudahan dan lebih fokus dalam melayani pasien. Bila ada pasien
atau peserta yang bertanya ke pihak rumah sakit tentang segala
hal yang berhubungan dengan Askes, pihak rumah sakit pun akan
langsung mem-follow up ke Askes Center saat itu juga.
Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Utama RSUD dr. Soetomo, Dr.
dr. Slamet R.Yuwono, bahwa keberadaan Askes Center yang dibangun
dengan modern ini mendukung visi rumah sakit untk memberikan
pelayanan prima bagi pasien. Slamet juga berharap, keberadaan Askes
Center di RSUD dr. Soetomo selain menjadi tempat peserta Askes
memperoleh pelayanan, juga dapat membangun kemitraan yang
lebih baik lagi dengan pihak rumah sakit. Dengan begitu, harmonisasi
akan terwujud, dan pelayanan prima yang diidamkan akan tercapai.

JUNI 2010

INFOASKES

21

KANTOR ASKES

PT Askes (Persero) Regional VII

Tercapainya
Universal Coverage
di Jawa Timur
Tiap daerah memiliki ciri khas yang mencerminkan daerah tersebut
sebagai suatu kepribadian yang unik. Begitu pula dengan masyarakat
Jawa Timur. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan
sopan. Dari segi geografis, Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara
enam provinsi di Pulau Jawa dan jumlah penduduk terbanyak kedua di
Indonesia setelah Jawa Barat. Melihat keunikan ini, para pegawai Kantor
PT Askes (Persero) Regional VII berjuang menjadi penyelenggara asuransi
kesehatan terpercaya di Jawa Timur.

r
Kanto II
nal V
Regio

Kami menerapkan program


Dokter Keluarga dengan
sistem reward. Kami berusaha
memberikan pelayanan RJTP
secara optimal di Dokter Keluarga.

Hasil akhir yang ingin dicapai adalah kepuasan peserta


karena adanya pelayanan terbaik dari Dokter Keluarga,
ujar Edison.

22

INFOASKES

JUNI 2010

aat ditemui Buletin Info Askes di


ruang kerjanya, Kepala PT Askes
(Persero) Regional VII, Mohammad
Edison, mengatakan, KR VII
memiliki visi untuk mencapai
universal coverage di Jawa Timur. PT Askes
(Persero) menjadi penyelenggara terpercaya
asuransi kesehatan semesta di daerah yang
beribu kota Surabaya ini. Hal yang dimaksud
sebagai penyelenggara terpercaya adalah
pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh
PT Askes (Persero) dinilai bagus.
Kalau belum bagus, mungkin kita belum
diajak bicara dengan Pemprov. Kami
terus menyuarakan visi ini di berbagai
kesempatan, saat rapat di kantor cabang,
rapat kerja dengan Pemda, Dinkes, dan
Pemprov. Alhamdulillah, pendekatan
maupun advokasi dari semua titik mengarah
pada jaminan semesta, sedangkan
penyelenggara terpercaya merupakan
muara akhirnya, ujar Edison.
Prototype Dokter Keluarga
Sebagai penyelenggara terpercaya asuransi
kesehatan di Jawa Timur, KR VII dibanding
dengan KR PT Askes (Persero) lainnya,

KANTOR ASKES
Kami menerapkan program Dokter
Keluarga dengan sistem reward. Kami
berusaha memberikan pelayanan RJTP
secara optimal di Dokter Keluarga. Hasil akhir
yang ingin dicapai adalah kepuasan peserta
karena adanya pelayanan terbaik dari Dokter
Keluarga, ujar Edison.
Dalam penuturannya, Edison menjelaskan,
konsep one stop service diterapkan dalam
program Dokter Keluarga. Setiap Dokter
Keluarga mempunyai jaringan dengan
dokter gigi, apotik RJTP, dan laboratorium
RJTP. Dengan begitu, pasien yang
memerlukan layanan obat, pemeriksaan
laboratorium, dan pelayanan gigi bisa
dengan mudah mendapatkan pelayanan
dengan maksimal.

Mohammad Edison,
Kepala PT Askes (Persero) Regional VII

memiliki beberapa keunggulan. Kantor


PT Askes (Persero) yang meliputi Kantor
Cabang Utama (KCU) Surabaya, KC
Bojonegoro, Madiun, Kediri, Malang,
Pasuruan, Jember, dan Sumenep ini memiliki
keunggulan dalam layanan Dokter Keluarga.
Edison menceritakan, KR VII merupakan pilot
project dalam program Dokter Keluarga.
Empat kantor cabang di wilayah KR VII, yaitu
KCU Surabaya, KCU Kediri, KC Malang, dan
KC Madiun, pada pertengahan tahun 2008,
dijadikan awal mula peyelenggaraan dari
pelayanan Rujuk Jalan Tingkat Pertama
(RJTP) di Dokter Keluarga.
Dalam pelaksanaannya, program pilot project
tersebut telah menunjukkan perkembangan
yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari
tercapainya target perluasan peserta. Selain
itu, dapat dilihat pula dari munculnya
beberapa inovasi pelayanan, seperti di Askes
Center dibuat loket khusus bagi peserta
Lansia, ruang konsultasi, bahkan di KCU
Surabaya dibuat drive thru untuk peserta
meng-update kartu tanpa perlu turun dari
kendaraan mereka. Untuk program Dokter
Keluarga juga kami membuat program
DokterKU. Inovasi-inovasi tersebut sematamata ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan peserta.

Di dalam menjaga kualitas pelayanan,


KR VII pun melakukan credentialing bagi
Dokter Keluarga. KR VII memilih Dokter
Keluarga yang mempunyai sarana
tempat praktik sesuai standar yang ada
dan kooperatif dengan program
PT Askes (Persero). Di samping itu, KR
VII secara rutin memberikan tambahan
knowledge melalui penyelenggaraan
seminar kedokteran yang bekerja sama
dengan Ikatan Dokter Indoensia (IDI) dan
dokter ahli. Bahkan, untuk meningkatkan
kualitas dari fasilitas tempat praktik, KR VII
memberikan pinjaman PKBL kepada Dokter
Keluarga.
Keunggulan lainnya adalah Jamkesda dan
Askes Center. Askes Center merupakan
tombak pencitraan perusahaan. KR VII
memiliki Askes Center di RSU
dr. Sutomo sebagai prototype unggulan
dari pengembangan seluruh Askes Center
di wilayah kantor regional ini. Tahun ini, KR
VII meningkatkan performance tiga kantor
cabang, yakni KC Bojonegoro, Madiun, dan
Banyuwangi.
Selain meningkatkan sistem dan
kompetensi secara berkala, kami juga
senantiasa mengajak seluruh Duta Askes
untuk lebih andal di bidang ini. Karena
ke depan, Dokter Keluarga ini perlu
dikembangkan dan dikaji terutama tentang
besaran kapitasi yang ideal, layanan standar,
dan pembagian reward. Bersama KCU
Surabaya dan seluruh KC di Indonesia,
semoga program Dokter Keluarga ini bisa

terus dikembangkan sebagai bentuk upaya


meningkatkan kualitas layanan peserta di
tingkat primary health care, tutur Edison.
Program Unggulan Tahun 2010
Dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan SDM, SIM, dan Askes Manajemen
Sistem, KR VII memiliki beberapa strategi.
Strategi pertama, Edison dan jajarannya
selalu berupaya membangkitkan semangat
dan motivasi diri setiap pegawai agar
memberikan pelayanan terbaik dan terus
meningkatkan kompetensinya. Kedua,
mempercepat respond time pelayanan
pelanggan di semua jajaran dan ketiga,
membuat inovasi untuk memberikan
nilai tambah (added value) dan pelayanan
terbaik untuk peserta. Keempat,
mengimplementasikan SIM yang senantiasa
dikembangkan dan dimutakhirkan sesuai
kebutuhan pelanggan.
Saya selalu mengatakan kepada temanteman bahwa kita harus memberi kontribusi
bagi perusahaan. Hijau atau merahnya Jawa
Timur berada di tangan kita. Caranya, lima
belas pegawai di KR VII ini harus menjalankan
program-program yang senada dengan
visi perusahaan ini secara maksimal, tutur
Edison, kepala KR yang pernah mendapat
penghargaan prima se-Jawa Timur untuk
pelayanan Jamkesmas.
Agar peserta puas di pelayanan tingkat
pertama (primary health care), seluruh
pegawai KR VII mem-feed back setiap
program sedini mungkin. Dengan demikian,
bila ada yang belum mencapai target, bisa
segera dicapai. Para pegawai dipacu untuk
bekerja keras di awal sehingga hasilnya
dapat maksimal.
Edison meyakini bahwa ke depannya
keberadaan KR VII sangat diperlukan karena
para pegawai senantiasa membuka diri dan
berperan bagi banyak orang (peserta Askes).
Para pegawai KR VII diajak bekerja secara
smart dengan komitmen dan semangat
tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan. Bekerja smart berarti
bekerja dari dalam diri untuk berpikir maju
dan dengan tulus mencintai pekerjaannya.
Kita boleh lelah fisik, namun tidak boleh
lelah dalam berpikir. Kita bekerja bersamasama, ujar Edison.

JUNI 2010

INFOASKES

23

KANTOR ASKES

Kantor Cabang Utama Tangerang

Program Fokus Pelanggan Melalui Program


Dokter Keluarga Mandiri Serta Kesiapan
Meraih Kepercayaan Pemerintah Provinsi
Banten Menuju Universal Coverage
Suasana nyaman dan tenang terasa saat memasuki gedung Kantor Cabang
Utama Tangerang, yang terletak di di Jalan Perintis Kemerdekaan II No. 2,
Tangerang ini. Senyum ramah para pegawai pun mengguratkan tak ada lelah
sedikit pun untuk melayani puluhan peserta yang masih duduk di kursi antrean.
Padahal, kala Info Askes mengunjungi KCU Tangerang Jumat sore, waktu
menunjukkan pukul 15.30 WIB.

ang
r Cab
o
t
n
a
K
a
Utam

g
geran

Tan

24

INFOASKES

Ternyata, animo peserta Askes


terhadap Dokter Keluarga sangat
tinggi. Sebagai contoh, dalam tiga bulan saja
sebuah Klinik Dokter Keluarga dapat memperoleh
kepercayaan dari 8.000 Peserta Askes untuk
dialihkan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga. Ini
menjadi salah satu indikator, di mana masyarakat
memiliki kebutuhan untuk dilayani oleh Dokter
Keluarga secara 24 jam penuh. Saya yakin program
ini menjadi program unggulan untuk peningkatan
kualitas layanan bagi peserta, ujar Benjamin.

JUNI 2010

ampak semangat untuk


memberikan layanan yang
melampaui harapan sangat
dijiwai oleh para pegawai KCU
yang dipimpin oleh Benjamin
SP Simanjuntak. Sekoridor dengan slogan
perusahaan di tahun 2010 ini, KCU Tangerang
telah menetapkan visi untuk menjadi pusat
unggulan operasional layanan prima di
Kantor Regional IV. Artinya, untuk titik-titik
pelayanan terdepan baik Askes Center
maupun di Kantor Askes, KCU Tangerang
akan menjadi yang terdepan atau unggulan
dalam menerapkan standarisasi operasional
pelayanan prima yang terpadu di Kantor
Regional IV.
Untuk mencapai tag line perusahaan tersebut,
yakni memberikan layanan kesehatan yang
melampaui harapan, para Duta Askes di KCU
Tangerang menjalankan tiga misi utama.
Pertama, menetapkan standar operasional

KANTOR ASKES
ekspektasi yang melampaui harapan peserta,
ujar Benjamin.

Benjamin SP Simanjuntak, SKM.


Kepala PT Askes (Persero) Cabang Utama Tangerang

layanan prima terpadu pada pelayanan


administrasi di Kantor Askes dan Askes Center.
Kedua, mengembangkan fokus pelanggan
melalui Dokter Keluarga mandiri. Ketiga,
meraih kepercayaan pemerintah daerah
(Provinsi, Kabupaten, Kota se-Provinsi Banten)
dalam penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU).
Dokter Keluarga Mandiri
Dalam hal pengembangan fokus pelanggan
melalui Dokter Keluarga, KCU Tangerang
memiliki nilai tambah, yakni sebagai Kantor
Cabang di KR IV yang telah melaksanakan
Program Dokter Keluarga dan Prolanis
secara intensif. Saat ini, terdapat 21 Dokter
Keluarga yang tersebar mulai Kabupaten
Lebak, Pandegelang, Serang, Cilegon, Kota
Tangerang, Tangerang Selatan, hingga
Kabupaten Tangerang.
Benjamin mengakui bahwa ini tentunya
menjadi suatu kebanggaan sekaligus
tanggung jawab besar bagi seluruh pegawai
KCU Tangerang. Penerapan Dokter Keluarga
tidak hanya sebatas keep the eye, tetapi beyond
expectation.
Hal terpenting yang menjadi faktor kritis
keberhasilan adalah, kita memberikan
pelayanan dengan hati dan penuh antusias
sehingga target indeks kepuasan peserta
dapat tercapai serta dapat dipertahankan
trend pertumbuhannya. Program Dokter
Keluarga juga merupakan bagian dari
implementasi elemen prioritas dalam
managed care system. Hal ini tentunya
menjadi kunci keberhasilan tercapainya

Benjamin mengungkapkan, dalam


mengembangkan fokus pelanggan
melalui Dokter Keluarga, KCU Tangerang
menjalankan beberapa strategi. Pertama,
seluruh Dokter Keluarga telah melalui proses
seleksi (credentialing). Fokus dan prioritas saat
ini adalah Klinik 24 jam, sehingga peserta
memperoleh kelengkapan jenis pelayanan
(Dokter, Paramedis, Penunjang Diagnostik,
Obat) dalam satu lokasi, aksesibilitas dan
waktu pelayanan 24 jam. Kedua, Penetapan
standarisasi kompetensi Dokter Keluarga,
sesuai dengan standar yang ditetapkan
bersama antara PT Askes (Persero) dengan
Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
(PDKI).
Lalu strategi ketiga adalah Prolanis
sebagai bentuk implementasi dari Disease
Management Programme. Keempat,
pelaksanaan pelatihan bagi Dokter Keluarga.
KCU Tangerang bekerja sama dengan Ikatan
Dokter Indonesia, PDKI dan Dinas Kesehatan..
Kelima, sosialisasi pada seluruh Dokter
Keluarga, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi
sehingga peserta Askes dapat memilih
pelayanan oleh Puskesmas atau Dokter
Keluarga.
Ternyata, animo peserta Askes terhadap
Dokter Keluarga sangat tinggi. Sebagai
contoh, dalam tiga bulan saja sebuah
Klinik Dokter Keluarga dapat memperoleh
kepercayaan dari 8.000 Peserta Askes untuk
dialihkan dari Puskesmas ke Dokter Keluarga.
Ini menjadi salah satu indikator, di mana
masyarakat memiliki kebutuhan untuk
dilayani oleh Dokter Keluarga secara 24 jam
penuh. Saya yakin program ini menjadi
program unggulan untuk peningkatan
kualitas layanan bagi peserta,ujar Benjamin.
Antusias Mencapai Universal Coverage
Memang bukan hal yang mudah untuk
mengembangkan konsep Dokter Keluarga
yang ideal. Akan tetapi, seluruh Duta Askes
KCU Tangerang yakin dan senantiasa antusias
dalam melaksanakan setiap program
unggulan.
Menurut Benjamin, antusiasme adalah nilai
yang selalu ditanamkan kepada Duta Askes

KCU Tangerang dalam mengoptimalkan


kapasitas, kompetensi dan pencapaian kinerja
secara optimal. Antusiasme memberikan
tiga dampak : pertama, selalu dig into deeper,
yakni menggali dan mencari pengetahuan,
kompetensi dan inovasi baru yang dapat
diraih; kedua, pegawai selalu bergairah dalam
bekerja, sehingga kapasitas optimal dalam
pencapaian bahkan melampaui target
akan tercapai; ketiga, selalu menyebarkan
berita baik/positif (spread good news) serta
membawa keceriaan dan kegembiraan (bring
sunshine everyday), artinya hati yang bekerja
dengan gembira, tentunya memberikan hasil
yang optimal bagi perusahaan.
Sejujurnya, ketiga hal ini yang dibudayakan
Duta Askes KCU Tangerang berasal dari
antusiasme dalam berkarya. Sebenarnya, apa
yang kita berikan saat ini masih 50 persen.
Kapasitas kita masih mampu untuk berbuat
lebih. Banyak target-target besar yang dapat
kita capai bagi perusahaan yang kita cintai ini,
ujar Benjamin.
Antusiasme ini juga diterapkan dalam
meraih kepercayaan pemerintah daerah
baik di Provinsi, Kota/Kabupaten untuk
penyelenggaraan PJKMU yang lebih dikenal
oleh Pemda adalah Jamkesda. Saat ini,
KCU Tangerang telah meraih kepercayaan
dari sejumlah daerah. Untuk Kota Serang,
terdaftar 23.000 peserta PJKMU, di luar kuota
Jamkesmas dan Askes Sosial. Pemerintah Kota
Serang memiliki komitmen untuk meng-cover
seluruh masyarakatnya sehingga mencapai
universal coverage. Sementara untuk Kota
Cilegon, terdaftar 16.667 peserta PJKMU.
Menurut Benjamin, target universal coverage
bagi seluruh kabupaten/kota akan terwujud.
Sebagai perusahaan pengemban amanah
SJSN, proses transformasi yang dilakukan
PT Askes (Persero) menunjukkan hasil yang
sangat signifikan. Tidak hanya dirasakan oleh
pelanggan, tetapi juga dirasakan oleh seluruh
Duta Askes, yakni peningkatan kompetensi,
dedikasi, dan komitmen dalam hal pemberian
pelayanan kepada Peserta. Kini, saatnya
seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan
jaminan kesehatan. Melalui social marketing
dengan fokus kepada 4P, yakni (Public,
Partnership, Policy, dan Purse String), maka
universal coverage yang dicita-citakan bersama
dapat terwujud.

JUNI 2010

INFOASKES

25

MITRA

Siloam Hospital,
Lippo Karawaci

Siloam Hospital Lippo Karawaci

Jangkau Masyarakat
dengan Layanan Bedah Syaraf dan Jantung

Berstandar Internasional
Rumah sakit internasional kini menjamur di Indonesia, tetapi jika ditelusuri lebih jauh,
tidak semuanya benar-benar bertaraf internasional. Penggunaan label internasional
ternyata belum menjamin bahwa pelayanan sebuah rumah sakit telah mencapai
taraf kelas dunia. Namun, Siloam Hospital di Lippo Karawaci, Tangerang, sudah
diakui lembaga internasional sebagai rumah sakit yang benar-benar berstandar
internasional. Siloam Hospital menyediakan layanan kesehatan kelas dunia bagi
para pasiennya yang datang dari Indonesia maupun mancanegara.

ebagai rumah sakit terkemuka di


Indonesia, Siloam Hospital sangat
memerhatikan setiap aksen
pelayanannya. Saat memasuki
gedung, pengunjung disambut
dengan salam ramah dan senyum hangat
dari petugas frontline. Sofa tunggu, meja
pendaftaran, dan kafetaria tersusun rapi,
seolah setiap posisi memiliki sasaran mutu.
Alunan piano dan pemandangan yang
memukau pun menciptakan atmosfer
nyaman bagi pengunjung.
Menelisik lebih dalam, Siloam Hospital
memberikan kemudahan dan keamanan
bagi pasien saat menjalani pengobatan.
Buletin Info Askes melihat ada tanda petunjuk

26

INFOASKES

JUNI 2010

jalan dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan


Inggris, yang memudahkan perjalanan dari
lobi menuju ruang yang dituju. Sementara
itu, tempat-tempat yang dianggap berisiko
(dalam perbaikan) juga diberi label sebagai
tanda peringatan untuk pasien maupun
pengunjung. Lalu, terdapat pula petunjuk
arah yang jelas ke arah pintu, tangga darurat,
serta jalur evakuasi jika dalam kondisi darurat.
Alat pencegah kebakaran pun sudah siap
di setiap sudut ruangan, terutama di kamar
pasien, yakni detektor asap, alat penyiram api,
alarm kebakaran, dan tabung pemadam api
yang disertai petunjuk pemakaian.
Kebersihan yang terjaga menjadi perhatian
penting di tempat-tempat pelayanan medis.

Akan tetapi, uniknya, di Siloam Hospital


terdapat pula panduan pengunjung
untuk menghindari infeksi kuman. Misal,
terdapat botol cairan pembersih tangan
yang mengandung alkohol disertai dengan
panduan penggunaan di depan lift. Lalu,
dicantumkan bagaimana cara mencuci
tangan yang benar. Tidak hanya itu, peralatan
medis pun dicek secara teratur, termasuk
sumber energi listriknya.
Saat diwawancarai oleh Buletin Info Askes,
Direktur Operasional Siloam Hospital,
dr. Andry, M.M., M.H.Kes. mengatakan
bahwa memiliki pelayanan berkualitas tidak
membuat Siloam Hospital telah sempurna.
Banyak yang harus dilakukan mulai dari
penambahan fasilitas bangunan hingga
peningkatan kemampuan tenaga medis
demi keselamatan pasien. Siloam Hospital
berprinsip untuk menjadi lebih baik tiap
harinya.
Rachmat, peserta Askes, mengaku telah
mendapatkan layanan prima baik dari
petugas Askes maupun dari tim medis rumah
sakit. Selama menjalani pengobatan, dirinya
dilayani dengan cepat dan sigap. Kinerja
layanan yang cemerlang ini tentu didapatkan
dari kemitraan yang baik antara petugas Askes
dan pegawai rumah sakit.

MITRA

Para pegawai Askes sangat


kooperatif dengan para
pesertanya. Umumnya, para pasien

rumah sakit yang merupakan peserta Askes


merasa dimudahkan dengan alur pelayanan yang
ada. Mereka datang dan segera dilayani tanpa
harus menunggu lama.
dr. Andry, M.M., M.H.Kes,
Direktur Operasional Siloam Hospital

Hal senada juga dikatakan oleh Andry,


yakni para pegawai Askes sangat kooperatif
dengan para pesertanya. Umumnya,
para pasien rumah sakit yang merupakan
peserta Askes merasa dimudahkan dengan
alur pelayanan yang ada. Mereka datang
dan segera dilayani tanpa harus menunggu
lama.
Sebagai mitra dari PT Askes (Persero) yang
senantiasa memberikan layanan terbaik,
kami dituntut untuk memberi pelayanan
prima kepada seluruh pasien khususnya
peserta Askes. Kami memiliki tanggung
jawab untuk mencapai kepuasan peserta
terhadap pelayanan. Menurut saya,
kemitraan dengan PT Askes (Persero)
memberi dampak positif terhadap
perkembangan layanan kesehatan
di Indonesia, karena terdorong untuk
memberikan layanan unggulan, ujar
Andry.
Unggul dalam Bedah Saraf dan Jantung
Berbicara tentang layanan unggulan, lanjut
Andry, Siloam Hospital memiliki layanan
unggulan dalam bidang bedah saraf dan
klinik jantung. Saat ini, Siloam Hospital
memiliki delapan dokter spesialis purna
waktu (full-time doctors). Selain itu, Siloam
Hospital telah dilengkapi dengan alat-alat
bedah termuktakhir untuk menangani
permasalahan saraf dan jantung.

Kami memang mengembangkan


pelayanan di bidang neurologi dan
jantung. Hal tersebut kami kembangkan
karena seiring dengan meningkatnya
penderita penyakit saraf maupun jantung.
Dengan adanya layanan unggulan ini,
masyarakat tidak perlu lari ke luar negeri
untuk berobat. Kita harus menjadi tuan di
negara sendiri, ujar Andry.
Andry mengungkapkan, Siloam Hospital
menerapkan Standard Operating
Procedure (SOP) bertaraf pelayanan
internasional. Namun, tetap saja SOP yang
diterapkan disesuaikan kembali dengan
kebutuhan rumah sakit. Contoh, soal
penanganan pasien. Tim dokter diberi time
out atau waktu yang diberikan kepada
dokter untuk mendiagnosis pasien. Dokter
juga wajib melihat medical record pasien
sebelum mengambil tindakan.
Dengan begitu, bisa ditentukan pasien
harus menjalani operasi apa sehingga
dokter dipastikan tidak salah prosedur.
Dokter juga wajib memberi keterangan
sedetail mungkin kepada pasien,
ungkapnya lagi.
Bukan hanya itu. Supaya tidak terjadi
human error dalam menangani pasien,
sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
yang terdiri dari 42 dokter purna waktu,

187 dokter spesialis, dan staf penunjang,


rutin di-upgrade. Tidak hanya dokter dan
perawat, pihak rumah sakit juga rutin
memberi training kepada para karyawan.
Dalam setahun, minimal, karyawan pernah
mengikuti dua minggu training untuk
meng-upgrade pengetahuan mereka.
Why not Who
Berbagai pengembangan telah dilakukan
Siloam Hospital semata-mata untuk
memberikan layanan medis yang prima,
paripurna, dan bertaraf internasional. Hasil
positif yang dicapai merupakan hasil usaha
bersama baik internal maupun dengan
mitra kerja. Semua perubahan ini diarahkan
pada satu tujuan, yakni mencapai kepuasan
peserta terhadap layanan medis yang
prima dan mumpuni.
Andry mengakui, manajemen Siloam
Hospital memiliki budaya tersendiri untuk
segera menangani dan menyelesaikan
masalah. Dalam menangani setiap
masalah, Siloam Hospital menerapkan
prinsip mengapa bukan siapa (why not
who). Dengan budaya why not who,
kita menjadi tahu akar permasalahannya.
Kita tahu penyebab kesalahannya. Ini akan
semakin menyempurnakan pelayanan
kami, tutup Andry.

JUNI 2010

INFOASKES

27

MITRA

RSUD dr. Soetomo, Surabaya

Rumah Sakit Rujukan Kelas A


di Indonesia Timur

Surabaya membuat sejarah di dunia kedokteran di Indonesia Timur


pada April 2010. RSUD dr. Soetomo yang bekerja sama dengan Oriental
Organ Transplant Center (OOTC), Tianjin, Tiongkok telah berhasil
melakukan tranplantasi lever. Hal yang paling membanggakan adalah
hampir seluruh tindakan dalam operasi tersebut dilakukan oleh tim
dokter dari rumah sakit milik pemerintah Provinsi Jawa Timur ini.

RSUD

dr. Soetomo,
Surabaya

esuksesan operasi cangkok


hati tersebut memang patut
menjadi kebanggaan bagi
masyarakat Surabaya. Hal ini juga
kian mengukuhkan posisi RSUD
dr. Soetomo sebagai wahana pelayanan
kesehatan dan pendidikan kedokteran
terbesar di wilayah Indonesia Timur. RSUD
yang berada di ujung Pulau Jawa, tepatnya
di Jalan Airlangga No. 19, Surabaya, ini
telah memberikan kepastian pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
Saat ditemui Buletin Info Askes, Direktur
RSUD dr. Soetomo, dr. Slamet Riyadi
Yuwono, DTMH, MARS mengatakan, RSUD
dr. Soetomo memiliki beberapa layanan
unggulan, yakni layanan hemodialisa,
endoskopi, USG 4 dimensi, echocardiologi,

28

INFOASKES

JUNI 2010

laboratorium CT Scan 64 Slice, kanker,


penyakit syaraf, dan klinik fertilitas. Dilengkapi
dengan kecanggihan fasilitas kesehatan
yang bekerja selama 24 jam non-stop, rumah
sakit yang dibangun di atas lahan 16 Ha ini
senantiasa berusaha untuk memberikan
diagnosis serta terapi yang efektif dan tepat
kepada pasien. Hal tersebut didukung pula
oleh para dokter spesialis dan super spesialis
yang ada di RSUD dr. Soetomo.
Sebenarnya, masyarakat Indonesia Timur,
lanjut Slamet, merupakan pasar yang
potensial. Selama ini, mereka lari ke rumah
sakit swasta atau luar negeri ketika sakit
mendera. Dengan peningkatan kualitas dan
kuantitas layanan kesehatan, RSUD
dr. Soetomo berusaha untuk menjadi rumah
sakit pertama dan utama bagi segmen utama

dari pasar potensial tersebut. Hal ini tertuang


dalam visinya, sebagai rumah sakit pendidikan
terbaik dan terpandang di Indonesia dengan
ciri-ciri aman, bermutu, informatif, manusiawi,
efektif, memuaskan, dan efisien.
Sebagai rumah sakit rujukan kelas A, RSUD
dr. Soetomo mengutamakan pelayanan
untuk klien dan pasien sehingga menjadi
panutan dan cerminan bagi rumah sakit lain,
khususnya di wilayah Indonesia Timur. Untuk
itu, pihak manajemen dan komite mutu
rumah sakit tersebut melaksanakan beberapa
program sebagai upaya meningkatkan dan
mempertahankan mutu dengan pendekatan
pemecahan masalah. Adapun teknik
pemecahan masalah dalam meningkatkan
mutu pelayanan baik pelayanan internal
maupun eksternal di RSUD dr. Soetomo,
antara lain Kelompok Budaya Kerja (KBK),
Gugus Kendali Mutu (GKM), dan Problem
Solving for Better Health. Ketiga teknik ini
diharapkan dapat menghasilkan budaya kerja
yang baik dan SDM yang berkualitas.
Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD
dr. Soetomo sangat concern dengan kualitas
SDM-nya. Pasalnya, dalam rumah sakit
pendidikan, hal yang paling dibutuhkan
secara mutlak adalah kuantitas dan kualitas
SDM yang mumpuni. Tak heran, rumah sakit
ini memiliki banyak pengajar yang terdiri dari
spesialis dan konsulen. Di samping itu, RSUD
dr. Soetomo ditunjang pula dengan hardware
dan prosedur tetap (Protap) yang menjadi
dasar dan panutan yang harus dipatuhi oleh
mahasiswa maupun dokter. Protap tersebut
ada yang berasal dari Dirjen Dikti, berupa
Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu,
ada pula yang dimodifikasi oleh profesi dokter
di RSUD dr. Soetomo, yakni Standar Pelayanan
Medik (SPM).
Saat ini, di RSUD dr. Soetomo, terdapat sekitar
854 dokter muda (mahasiswa kedokteran
yang sedang menempuh pendidikan
ko-asistensi (koas)), 5.000 dokter ahli dan
umum, 293 dokter spesialis, serta 1.100
perawat. Mereka berasal dari berbagai

MITRA

Saya mengenal
PT Askes (Persero) sejak
tahun 1980 saat di Pacitan.

Saya melihat perkembangan Askes secara bagus


dan signifikan. Seiring dengan pekembangan
perusahaan, pelayanannya pun meningkat,
tutur Slamet
dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTMH, MARS,
Direktur RSUD dr. Soetomo

fakultas kedokteran yang berafiliasi dengan


RSU dr. Soetomo. Namun, diakui Slamet,
pada kenyataannya, jumlah tenaga medis ini
ternyata belum mampu menangani seluruh
pasien yang ada.
Integritas Tiga Kelompok
Kinerja gemilang RSUD dr. Soetomo tidak
dicapai dalam waktu singkat. Menurut
Slamet, RSUD dr. Soetomo selalu melakukan
perbaikan internal organisasi dan mutu
pelayanan, yang didasarkan pada hasil
analisis SWOT atau kepanjangan dari
Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan,
Opportunities kesempatan, dan Threats
ancaman. Selama 2-3 tahun, RSUD
dr. Soetomo fokus terhadap perbaikan
kelembagaan, prosedur disiplin, dan
teamwork.
Ada tiga kelompok di RSUD dr. Soetomo ini,
yakni pendidik, profesi yang melayani, dan
manajamen. Selama ini, mereka menjalankan
tugasnya secara terpisah. Misalnya pendidik,
tugasnya adalah mendidik, tidak ada kaitan
dengan masalah pelayanan. Begitu juga
dengan kelompok profesi dan manajemen.
Saya coba satukan ketiga kelompok ini. Kini,
penyatuan tersebut tergambar dari slogan
masalahku menjadi masalah kita,ujar Slamet.
Lebih lanjut, Slamet memaparkan, para
pegawai dituntut untuk meningkatkan

teknik berkomunikasi yang baik kepada para


pasien. Hampir sebagian besar dari para
pasien di rumah sakit memberi masukan
tentang miss-communication antara dokter
dengan pasiennya. Untuk itu, diharapkan para
pegawai lebih giat untuk mengembangkan
kemampuan akademik dan soft skill-nya
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
untuk masyarakat.
Beliau menambahkan, salah satu hal
terpenting yang ditekankan untuk para
dokter baru adalah untuk senantiasa
meningkatkan teknik berkomunikasi yang
baik kepada para pasiennya. Karena sesuai
dengan kondisi di lapangan, sebanyak
3.000 pasien per hari yang berobat ke RSUD
dr. Soetomo, 60 persen di antaranya
mengaku tidak nyaman terhadap
pelayanan rumah sakit. Terlebih, karena
kurangnya jalinan komunikasi antara dokter
dengan pasiennya.
Terus Berkembang
Sebagai rumah sakit bertaraf internasional,
RSU dr. Soetomo menjalin kemitraan dengan
perusahaan yang menjadi pakar di bidangnya.
Di bidang kesehatan, RSU dr. Soetomo bekerja
sama dengan PT Askes (Persero) .
Saya mengenal PT Askes (Persero) sejak
tahun 1980 saat di Pacitan. Saya melihat
perkembangan Askes secara bagus dan

signifikan. Seiring dengan pekembangan


perusahaan, pelayanannya pun
meningkat, tutur Slamet.
Perkembangan signifikan
PT Askes (Persero) adalah pembayaran
pelayanan kesehatan. PT Askes (Persero)
melakukan pembayaran lebih cepat
sehingga minimal sehari sebelum jatuh
tempo. Hal ini memberi kelancaran
dalam pelayanan kesehatan bagi peserta
Askes.
Mayoritas pasien RSU dr. Soetomo,
lanjut Slamet, merupakan peserta Askes.
Mereka umumnya memberi penilaian
positif baik kepada pegawai rumah
sakit maupun para pegawai Askes yang
berada di Askes Center. Mereka senang
karena ketika mengeluhkan sesuatu
segera dilayani dan ditangani dengan
baik.
Harapannya, kerja sama yang telah
terjalin baik ini semakin ditingkatkan
melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan kepada pasien.
Saya percaya, PT Askes (Persero) sebagai
perusahaan spesialis asuransi di bidang
kesehatan akan terus menjalankan
program-program yang dibutuhkan
pasien, ujar Slamet.

JUNI 2010

INFOASKES

29

MITRA

Puskesmas
Batuceper,
Tangerang

Puskesmas Batuceper, Tangerang

Jangkau Masyarakat
dengan Pelayanan Tuberkulosis
dan Promotif-Preventif
Wajah Puskesmas Batuceper tak berbeda dari Puskesmas umumnya, yakni bangunan sederhana yang terbagi
dalam beberapa poli. Namun, hal yang berbeda dari Puskesmas yang terletak di Jalan Daan Mogot Raya Km 21,
Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang itu adalah bukan sekadar tempat berobat, tetapi menjadi Puskesmas yang
memiliki banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasiennya. Puskesmas Batuceper dapat menjangkau
masyarakat dengan Pelayanan Tuberkulosis (TB) dan Promotif-Preventif.

eperti diketahui, Kota Tangerang merupakan daerah industri.


Hal ini membuat iklim dan lingkungan menjadi faktor
penentu terhadap penularan tuberkulosis. Lokasi Batuceper
yang banyak dilalui angkutan umum dan kendaraan
antarkota membuat pencemaran udara semakin di luar
batas ketentuan. Akibatnya, banyak masyarakat terkena penyakit
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Saat diwawancarai oleh Buletin Info Askes, drg. R.R. Sri Wahyu Hermiyati,
Kepala Puskesmas Batuceper, menjelaskan, mengingat penyakit

30

INFOASKES

JUNI 2010

tuberkulosis menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kecamatan


Batuceper dan belum dilaksanakan pemberantasannya secara
menyeluruh maka Puskesmas Batuceper membuka poli TB. Tidak
hanya itu, suatu upaya swasembada masyarakat juga sangat
diperlukan untuk dapat mendukung pemberantasan tuberkulosis.
Peran serta masyarakat yang dapat mendukung pemberantasan
tuberkulosis, antara lain dalam hal peningkatan kesehatan
lingkungan pemukiman dan memerhatikan aspek sosial budaya
serta perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan penularan
penyakit tuberkulosis.

MITRA

Puskesmas Batuceper menggunakan


hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
Keadaan ini senada dengan konsep jaminan
pelayanan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya.
drg. R.R. Sri Wahyu Hermiyati,
Kepala Puskesmas Batuceper

Di samping pelayanan TB, Puskesmas


Batuceper juga menjalankan Program
Promosi Kesehatan (Promkes). Menurut
Sri, saat ini, jarang ditemui Puskesmas yang
menjadikan Promkes sebagai layanan
unggulannya. Promkes dinilai sulit dalam
penetapan sasaran mutunya karena harus
melihat indeks kepuasan peserta. Puskesmas
tidak hanya menjalankan kuratif, tetapi juga
promotif dan preventif.
Pada awal kepemimpinannya di Puskesmas
Batuceper di tahun 2009, lanjut Sri, banyak
masyarakat menjadi suspect penyakit DBD
dan 18 orang yang terjangkit DBD. Ditambah
lagi, angka bebas jentik terbilang rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Batuceper kurang memerhatikan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Untuk menanggulangi masalah tersebut, para
pegawai Puskesmas Batuceper menjalankan
Promkes. Mereka melakukan sosialisasi dan
penyuluhan tentang pentingnya menjalani
PHBS serta bahaya yang ditimbulkan
akibat mengabaikan PHBS di dalam dan
di luar gedung. Dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan, pegawai Puskesmas
berpartisipasi untuk melakukan penyuluhan
PHBS.
Hal yang terpenting adalah sosialisasi
meskipun hanya beberapa menit. Misalnya,
saat musim pancaroba, masyarakat
diingatkan untuk waspada terhadap
kebakaran. Atau saat musim hujan,
masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan
genangan air di lingkungan rumahnya.
Alhamdulillah, terjadi perubahan yang
sangat signifikan. Jumlah masyarakat yang
terjangkit DBD hanya berjumlah tiga orang,
ujar Sri. Kartika, warga Kelurahan Batuceper,

mengaku bahwa dirinya merasakan benar


manfaat sosialisasi PHBS. Sebelumnya, dia
mengandalkan fogging untuk memberantas
nyamuk penyebab DBD. Setelah diberi
penyuluhan tentang pemutusan rantai
nyamuk, dia mengetahui langkah-langkah
pemberantasan dan menerapkannya di
lingkungan tempat tinggalnya.
Pelayanan Berkualitas
Diakui Sri, kondisi Puskesmas Batuceper saat
ini sudah jauh berbeda dari beberapa tahun
lalu. Puskesmas ini sudah diramaikanoleh
masyarakat yang ingin merasakan pelayanan
medis yang ada di sini. Tiap harinya, sekitar 150
pasien mengunjungi Puskesmas Batuceper.
Masyarakat yang datang berobat berasal
dari dalam maupun dari luar Kecamatan
Batuceper.
Tingginya kunjungan masyarakat cukup
membuat pegawai Puskesmas Batuceper
kewalahan. Saat ini, jumlah pegawai adalah
32 orang, yang terdiri dari tiga orang dokter
umum, dua orang dokter gigi, dan sisanya
tenaga frontline, penjaga, dan petugas
kebersihan. Terlebih ruangan yang tersedia
pun terbatas, di mana terdapat satu ruangan
digunakan untuk tiga pelayanan kesehatan.
Terbatasnya tenaga medis dan fasilitas
pelayanan tidak menjadikan hambatan dalam
pemberian pelayanan medis yang berkualitas.
Asal ada modal semangat sudah cukup bagi
saya. Kami akan memaksimalkan apa yang
ada untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik,tutur Sri dengan lantang.
Dalam merealisasi pelayanan yang berkualitas,
Puskesmas Batuceper menggunakan
berbagai macam cara untuk memberikan
dan mempromosikan pelayanan

kesehatannya terhadap masyarakat. Mulai


dari pemberian brosur kepada konsumen
serta memasang spanduk di sekitar
perumahan yang dianggap strategis
untuk mempromosikan jasa pelayanan
kesehatannya. Puskesmas Batuceper pun
dibantu oleh petugas Askes.
Saya senang bahwa petugas Askes bersikap
aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Para petugas Askes ini senantiasa
mendukung setiap kegiatan promotif dan
preventif yang dilaksanakan oleh Puskesmas
bagi masyarakat,ujar Sri.
Dengan peran serta dari petugas
Askes, Puskesmas Batuceper pun telah
menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima, dan terjangkau oleh masyarakat.
Keadaan ini senada dengan konsep jaminan
pelayanan PT Askes (Persero) bagi para
pesertanya.
Pada dasarnya PT Askes (Persero), lanjut Sri,
memiliki kesamaan dengan Puskesmas Batu
Ceper yakni menekankan pelayanan promotif
dan preventif. Kemitraan ini dapat memberi
pengaruh dan dampak positif terhadap
perkembangan pelayanan kesehatan yang
berkualitas di Puskesmas Batu Ceper.
Saya menyadari bahwa Puskesmas
merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat umum. Saya
bersyukur para Duta Askes bersikap aktif
dalam pelaksanaan program di Puskesmas
Batu Ceper sehingga minimnya tenaga
kesehatan tidak menjadi penghalang dalam
menjalankan kegiatan promosi kesehatan.,
tutur Sri dengan yakin.

JUNI 2010

INFOASKES

31

MITRA

dr. Hermawan

Pengabdian bagi
Kampung Halamanku
Dokter Keluarga
dr. Hermawan

Kabupaten Lebak merupakan sebuah


kabupaten di Provinsi Banten yang
berbatasan dengan Kabupaten Serang di
sebelah utara, Samudera Hindia di sebelah
selatan, Kabupaten Pandeglang di sebelah
barat, dan Kabupaten Tangerang di sebelah
timur. Dengan ibu kota Rangkasbitung,
kabupaten ini berjarak 90 km atau sekitar
3 jam perjalanan dengan menggunakan
bus dari Kota Jakarta. Meskipun letak
Kabupaten Lebak berada jauh dari pusat
kota, dr. Hermawan bersedia melayani
masyarakat di sana sebagai Dokter
Keluarga dari PT Askes (Persero).

ermawan menerima peran sebagai


Dokter Keluarga ini karena melihat banyak
masyarakat yang belum terlayani secara
maksimal oleh Puskesmas. Apalagi kondisi
kesehatan masyarakat Kabupaten Lebak
belum dapat dikatakan baik. Hati Hermawan pun
terpanggil untuk mengabdi di kampung halamannya ini.
Hermawan mengetahui segala tanggung jawab sebagai
seorang Dokter Keluarga. Salah satunya adalah harus
bekerja selama 24 jam penuh mulai dari pagi hingga
malam tiap harinya. Bahkan, bila ada pasien yang
mengetok pintu rumah saat tengah malam untuk
berobat harus tetap dilayani. Bagi Hermawan, justru di
sinilah pengabdian Dokter Keluarga ditunjukkan, yakni
harus senantiasa menomorsatukan para pasiennya.
Menurut saya, sebagai salah satu pelayanan publik
yang diberikan PT Askes (Persero) bagi para pesertanya,
konsep Dokter Keluarga ini sangat baik dan mampu
memberikan pelayanan kesehatan tingkat dasar secara
detail atau mendalam. Pendekatannya pun sangat
istimewa, yakni adanya hubungan kekeluargaan. Ini
membuat para pasien yang datang berobat menjadi
lebih nyaman dan senang, ungkap Hermawan.
Menurut Hermawan, konsep Dokter Keluarga Askes
menekankan pada pelayanan kesehatan promotif dan

32

INFOASKES

JUNI 2010

preventif. Dokter Keluarga memerhatikan pencegahan dan


pemeliharaan kesehatan agar peserta Askes tidak jatuh sakit.
Konsep ini sangat membantu untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat Kabupaten Lebak untuk hidup sehat.
Pasien yang berobat tidak hanya diperiksa dan diberi resep
obat, tetapi mereka diberi pengetahuan tentang pola
hidup sehat dan bersih. Minimal, dari makanan yang harus
dikonsumsi. Hal ini semata-mata dilakukan agar pasien cepat
sembuh dari penyakit yang dideritanya, ujar Hermawan.
Besarnya peran ini, lanjut Hermawan, mendorong Dokter
Keluarga untuk terus meningkatkan kemampuannya atau
meng-upgrade kualitas diri. Dokter Keluarga terus menambah
wawasannya baik tentang perkembangan dunia kedokteran
maupun teknik berkomunikasi kepada pasien. Kompetensi
khusus inilah yang perlu ditingkatkan dan PT Askes (Persero)
dapat memfasilitasi melalui berbagai program pelatihan bagi
Dokter Keluarga.
Dengan memerhatikan hal-hal tersebut, kemesraan
hubungan antara PT Askes (Persero), provider, dan peserta
akan semakin terbina. Saya pun bersyukur kepada Allah SWT
dan berterima kasih kepada PT Askes (Persero) yang telah
menunjuk saya sebagai Dokter Keluarga Askes sehingga saya
bisa lebih mengabdi bagi kampung halaman, tempat di mana
saya dilahirkan, ungkap Hermawan.

KILAS & PERISTIWA


April

Buleleng

30

Senam Sehat ASKES PADA HARDIKNAS


Buleleng (Buletin Info Askes) : Dalam rangka peringatan
Hari Pendidikan Nasional tahun 2010, Pemerintah
Kabupaten Buleleng dalam hal ini Dinas Pendidikan
bekerja sama dengan PT Askes (Persero) Wilayah Provinsi
Bali melaksanakan jalan santai berhadiah dan pelayanan
kesehatan lainnya. Jalan santai yang diikuti 1.000 peserta
dari unsur PNS, guru, para siswa, dan mahasiswa ini
mengambil rute Lapangan Ngurah Rai, Jln. Ngurah Rai,
Jln. Pramuka, Jln. A. Yani, Jln. Kartini, Jln. Ngurah Rai, dan
finish di Lapangan Ngurah Rai.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia, Drs. Gede Suyasa,
M.Pd., memaparkan bahwa tujuan umum pelaksanaan
kegiatan ini adalah untuk menyambut peringatan
Hardiknas tanggal 2 Mei 2010. Selain itu, tujuan khusus
dari kegiatan ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan pelajar guna tercapainya cita-cita
nasional di bidang pendidikan, tegas Gede Suyasa
yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Buleleng.
Bupati Buleleng, Drs. Putu Bagiada, M.M., usai melepas
peserta gerak jalan santai, mengatakan, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri agar memiliki kekuatan,

kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan di dalam


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Institusi
kesehatan memiliki daya dukung yang sangat signifikan
terhadap pencapaian tujuan pendidikan karena dalam badan
yang sehat terdapat jiwa yang sehat, jelas Putu Bagiada.
Terkait perhatian dari PT Askes (Persero), Putu Bagiada
mengucapkan rasa terima kasih terhadap perhatian yang
sangat besar kepada kesehatan masyarakat Buleleng
dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan medical
check up gratis. Saya harap dengan moment seperti ini
masyarakat Buleleng yang hadir bisa memanfaatkan
sarana dan fasilitas yang diberikan oleh PT Askes (Persero),
harap Bupati.
Sementara itu, Kepala PT Askes (Persero) Cabang
Denpasar, dr. Ngurah Mas Aryanthini, M.M, Ak. berpesan
kepada masyarakat Buleleng agar menjalankan pola
hidup sehat sejak dini mulai dari sendiri, keluarga, dan di
masyarakat karena dengan menjalankan pola hidup sehat
dapat mencegah perkembangan penyakit dalam tubuh
kita. Untuk mendukung kesehatan masyarakat Buleleng,
PT Askes (Persero) akan memberikan pelayanan gratis
kepada PNS lingkup Kabupaten Buleleng untuk medical
chek up dan berharap melalui pelayanan kesehatan ini dapat
bermanfaat bagi kesehatan PNS dan masyarakat Buleleng.

JUNI 2010

INFOASKES

33

KILAS & PERISTIWA


mei

07

Bandung

CSR BINA LINGKUNGAN KCU BANDUNG


Bandung (Buletin Info Askes): Kegiatan CSR di
lingkungan kantor PT Askes (Persero) Cabang Utama
Bandung diwujudkan dalam bentuk penanaman pohon
di perbatasan Kota Bandung. Acara ini dihadiri oleh
Walikota Bandung, Dada Rosada. PT Askes (Persero)
memberikan bantuan berupa 500 bibit pohon mahoni
dan 500 bibit pohon gamelina.

34

INFOASKES

JUNI 2010

Gerakan penghijauan diharapkan bukan hanya wacana.


Namun, harus terus ada realisasi dan berkesinambungan.
Kegiatan bina lingkungan ini juga merupakan tanggung
jawab sosial PT Askes (Persero) sebagai BUMN di bidang
lingkungan. Kegiatan penghijauan merupakan kewajiban setiap
BUMN atas perintah Presiden RI, ujar Kepala PT Askes (Persero)
Cabang Utama Bandung, dr. Oni Jauhari, M.M.

K I L A S & P E R I S T I WA
MEI

bandung

21

DANA UNLIMITED UNTUK VETERAN


Bandung (Buletin Info Askes) : Sudah sepantasnya, kalangan
veteran kemerdekaan Republik Indonesia (RI) mendapatkan
penghargaan dan perhatian pemerintah, termasuk dalam
pelayanan dan penjaminan kesehatan. Karenanya,
PT Askes (Persero), selaku lembaga BUMN yang bergerak
dalam pelayanan kesehatan menyiapkan dana untuk
memberikan penjaminan kesehatan bagi kalangan veteran.
Sampai saat ini, jumlah anggota veteran di Jabar mencapai
86.606 orang. Kawan-kawan veteran merupakan peserta
Askes, selain PNS. Di wilayah Jabar, kami memberikan
penjaminan kesehatan kepada 200 ribu veteran. Jumlah itu
adalah anggota veteran dan keluarganya, tandas Kepala
PT Askes (Persero) Regional V Jabar, Muhammad Yani, usai
sosialisasi Pelayanan Kesehatan Bagi Legiun Veteran Republik
Indonesia (LVRI) di Aula Manunggal Detasemen Markas Kodam
III Siliwangi, Jalan Kalimantan 14 Bandung, Jumat (21/5).

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala


PT Askes (Persero) Regional XII ini mengemukakan,
karena bukan santunan, pihaknya menyiapkan dana
yang tidak terbatas untuk memberikan penjaminan
kesehatan tersebut. Kalangan veteran berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap anggota
veteran yang sakit dan mendapat perawatan rumah
sakit, tentunya, yang menjalin kerjasama dengan
PT Askes (Persero), mendapat penjaminan kesehatan
berapa pun biayanya, tegas Yani.
Bahkan, Yani mencontohkan lebih ekstrim, jika ada anggota
veteran yang mendapat perawatan selama 6 bulan, pihaknya
siap menanggung semua beban biaya tersebut. Tapi, seperti
yang saya katakan, tentunya, rumah sakit dan provider-provider
yang bekerja sama dengan kami dan harus menyesuaikan
dengan prosedur yang sudah ditentukan, ulang Yani.

JUNI 2010

INFOASKES

35

KILAS & PERISTIWA


Juni

01

banda Aceh

PROVINSI ACEH : Pelopor


Universal Coverage di Indonesia
Banda Aceh (Buletin Info Askes) : Warga Provinsi Aceh yang
sakit tak perlu lagi pusing memikirkan uang, apalagi sampaisampai menjual harta benda untuk berobat ke rumah
sakit. Hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk
(KTP) dan Kartu Keluarga (KK), mereka dapat memeroleh
pelayanan kesehatan secara gratis di rumah-rumah sakit dan
puskesmas. Fasilitas gratis ini terwujud berkat diterapkannya
program asuransi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) oleh
pemerintah provinsi NAD.
Sejak hari Selasa (1/6//2010), program jaminan kesehatan
ini telah efektif diberlakukan. JKA yang ditujukan bagi
seluruh masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia
itu, dengan tidak memandang status sosial atau profesi.
Program JKA juga tidak membatasi keluarga PNS, swasta,

36

INFOASKES

JUNI 2010

TNI dan Polri yang tidak tertanggung oleh asuransi lain, untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah Aceh
menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni
PT Askes (Persero) sebagai mitra dalam program JKA tersebut.
"Masyarakat Aceh tentunya bersyukur dengan program
spektakuler yang digagas pemerintah provinsi. Sabab, hanya
berbekal KTP dan KK sudah bisa berobat gratis di puskesmas
dan rumah sakit. Saya berharap apa yang telah diterapkan di
Aceh melalui program asuransi JKA ini bisa menjadi contoh
dan model untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia," tutur
I Gede Subawa.
I Gede Subawa juga menambahkan, Provinsi Aceh
adalah pemerintah (provinsi) pertama di Indonesia yang

K I L A S & P E R I S T I WA

menjaminkan seluruh penduduknya dalam Jaminan


Kesehatan. Pemerintah Aceh menjamin kesehatan seluruh
masyarakat yang berdomisili di wilayah Aceh, khususnya
kepada masyarakat yang belum mempunyai jaminan
kesehatan. Pemerintah Aceh untuk penyelenggaraan JKA
ini menganggarkan dana khusus untuk masyarakatnya,
dimana anggaran untuk penyelenggaraan JKA berasal dari
APBA tahun 2010. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2010 bertempat di Kantor
Gubernur Aceh, oleh Gubernur Propinsi Aceh, Irwandi Yusuf.
PT Askes (Persero) akan mengelola dana sekitar Rp 241 miliar
dari program JKA tersebut. Program jaminan kesehatan ini
akan berlangsung selama enam bulan untuk segala macam
penyakit. Jika program ini berlanjut, maka pemerintah Aceh
dapat mengajukan adendum atau perubahan dengan
PT Askes (Persero). Namun semuanya tergantung kebijakan
pemerintah daerah setelah program ini berakhir. Jika masa
kerja sama itu berakhir dan dana sebesar sekitar Rp241 miliar
masih tersisa maka pihaknya akan mengembalikan kepada
Pemerintah Aceh.
PT Askes (Persero) sebagai Badan Penyelenggara
yang berpengalaman dalam jaminan kesehatan telah
mempersiapkan penyelenggaraan untuk JKA antara lain,
penambahan SDM yang diutamakan putra/putri Aceh,
penguatan sistem informasi (teknologi informasi), jaringan
provider, sarana dan prasarana PT Askes (Persero). Kami
harapkan kerja sama ini berjalan seperti apa yang dicita-

citakan yaitu meningkatnya derajat kesehatan masyarakat


Aceh, tambah I Gede subawa.
Aceh Terapkan Dokter Keluarga
Selain realisasi Jaminan Kesehatan Semesta di Aceh atau JKA,
Provinsi Aceh juga menerapkan pelayanan kesehatan berbasis
Dokter Keluarga. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
M Yani di Banda Aceh, mengatakan, masing-masing
kecamatan akan ditempatkan dua Dokter Keluarga dan
mereka akan melayani masyarakat sesuai wilayah tugasnya
tanpa dipungut biaya. Setiap Dokter Keluarga ini juga akan
bertanggung jawab terhadap pengadaan obat-obatan dan
alat medis di tempatnya membuka praktik.
Segala biaya yang dikeluarkan Dokter Keluarga tersebut
akan dibebankan pada program JKA, termasuk jasa konsultasi
kesehatan dokter yang bersangkutan. Nantinya, Dokter
Keluarga ini sebelum membuka praktik akan mendapat
sertifikasi dari Dinas Kesehatan bersama PT Askes (Persero)
selaku pengelola JKA di Provinsi Aceh," katanya.
Sementara itu I Gede Subawa mengatakan, Aceh merupakan
provinsi satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pola
Dokter Keluarga dalam jaminan kesehatan daerah bagi
masyarakatnya. "Kami memberi apresiasi bagi Pemerintah
Aceh yang memberi jaminan kesehatan gratis bagi
masyarakatnya. Kebijakan ini patut ditiru daerah lainnya di
Indonesia," ungkap I Gede Subawa.

JUNI 2010

INFOASKES

37

OPINI

MELIRIK
SISTEM KESEHATAN
BERBASIS
KEDOKTERAN KELUARGA
(DOKTERKELUARGA)
Oleh:
Oleh: dr. Harry Wahyudhy Utama

Pemerhati Dokter Keluarga di Prabumulih

Tercapainya kesehatan penduduk yang optimal melalui suatu sistem pelayanan kesehatan yang ideal adalah
impian semua pihak. Masih rendahnya anggaran kesehatan, inflasi keuangan, tidak kuatnya pendistribusian
antara kebutuhan, dan tidak tersedianya alat dan pelayanan kesehatan masih menjadi penghambat utama
untuk menciptakan kesehatan penduduk yang ideal tersebut. Selain itu, rendahnya tingkat pembiayaan di
bidang kesehatan, penyalahgunaan subsidi pemerintah, dan besarnya suatu proporsi tertentu tanpa adanya
perlindungan asuransi adalah tantangan untuk dilakukannya suatu reformasi bertahap menuju perencanaan
kesehatan yang lebih adil dan merata. Oleh sebab itulah, perlu diciptakan suatu sistem baru yang diharapkan
mampu menjadi penyeimbang antara kualitas, kesamaan, dan isi pelayanan di salah satu sisinya dan mampu
menyingkirkan pembiayaan yang sama sekali tidak diperlukan di sisi lainnya.

ndang-Undang No. 23 Tahun 1992 berisi


tentang kesehatan menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dan perlu
diikutsertakan dalam berbagai upaya kesehatan.
Upaya kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang
bersifat menyeluruh, berjenjang, berkelanjutan, berkeadilan,
merata, bermutu, terjangkau, saling terkait, serta pelayanan
kesehatan secara keseluruhan sesuai dengan Sistem Pelayanan
Kedokteran Terpadu (SPKT). Selama ini, masih terdapat missing
link antara perawatan di rumah sakit dengan pusat kesehatan
masyarakat. Bagian yang hilang itu adalah petugas kesehatan
yang berfungsi mengawasi kesehatan orang per orang sebagai
seorang individu dan sebagai anggota dari keluarga dan
masyarakat serta di lingkungan tempat tinggalnya. Petugas
kesehatan inilah yang kemudian kita sebut sebagai Dokter
Keluarga yang akan menjembatani pelayanan kesehatan
masyarakat dengan rumah sakit sebagai strata kedua.

38

INFOASKES

JUNI 2010

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/


Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
disebutkan bahwa kelak di masa yang akan datang
masyarakat dan swasta akan menyelenggarakan sendiri
Unit Kesehatan Penduduk strata pertama melalui konsep
Dokter Keluarga tersebut. Puskesmas dalam hal ini tidak lagi
menyelenggarakan pelayanan tersebut, kecuali di daerah
yang sangat terpencil. Hal ini disebabkan sudah terlalu
banyaknya tugas yang diemban oleh Puskesmas. Menurut
data tahun 2000 saja, menunjukkan bahwa ada 7.000
Puskesmas yang melayani 30.000 hingga 40.000 populasi.
Lalu, apakah yang diharapkan dari adanya Dokter Keluarga?
Melirik program Dokter Keluarga di negara tetangga kita,
seperti Singapura dan Malaysia, pelayanan Kedokteran
Keluarga akan mempunyai posisi strategis. Hal tersebut
terlaksana karena perannya dalam penatalaksanaan
subsistem pelayanan kesehatan di Indonesia dengan

OPINI

cara mengubah orientasi kuratif


ke orientasi komprehensif dengan
mengedepankan aspek promotifpreventif seimbang dengan kuratifrehabilitatif, dan mengubah pelayanan
yang fragmentatif ke pelayanan yang
integratif berjenjang. Selain itu, dengan
tingkat primer sebagai ujung tombak
dan perannya dalam penatalaksanaan
subsistem pembiayaan kesehatan,
yakni kesediaannya untuk menerima
pembayaran secara prospektif yang
juga bermakna pengendalian biaya
pelayanan kesehatan.
Saat ini, pendidikan bagi mahasiswa
calon dokter telah diarahkan agar
menjadi seorang Dokter Keluarga
sehingga di masa yang akan datang
dokter-dokter tersebut mempunyai cara
pandang yang lebih luas lagi terhadap
pasien, tidak hanya sebagai individu,
tetapi sebagai bagian dari keluarga dan
masyarakat. Mereka juga dididik untuk
lebih mengutamakan pencegahan dan
peningkatan taraf kesehatan keluarga
yang ditanggungnya. Masih banyak
lagi kriteria lain yang diharapkan ada
pada diri seorang Dokter Keluarga,
bahkan di buku A Primer On Family
Medicine Practice tulisan Profesor Goh
Lee Gan (2004), menyebutkan bahwa
Dokter Keluarga itu adalah dokter yang
bertugas sebagai care provider, decision
maker, community leader, communicator,
dan manager bagi semua keluarga yang
menjadi kliennya. Singkat saja, dengan
adanya Dokter Keluarga ini, dokter
diminta untuk dapat lebih berperan dari
sekadar tenaga penyembuh, tetapi juga
sebagai agen perubahan yang mampu
menjaga kesehatan fisik, mental, dan
sosial dari bangsa.

yang membanjiri rumah sakit sehingga


menurunkan penggelembungan
pengeluaran perawatan rumah
sakit. Kedua, fokus kepada usaha
pencegahan penyakit akan menurunkan
jumlah penyakit yang timbul. Ketiga,
mengurangi timbulnya komplikasi
akibat penyakit kronis yang timbul
sehingga apabila dijalankan dengan
baik pada akhirnya dapat menghemat
keuangan negara.
Indonesia Sehat terdiri dari tiga pilar
utama: perilaku sehat, lingkungan sehat,
dan pelayanan kesehatan. Dokter Keluarga
diharapkan dapat mengintervensi perilaku
warga yang menjadi kliennya dan selalu
memantau keadaan lingkungan tempat
tinggal kliennya melalui pelayanan
kesehatan yang holistik dan komprehensif.
Oleh sebab itu, ketiga pilar utama menuju
Indonesia Sehat seperti yang kita
dambakan bersama dan pada akhirnya
diharapkan setiap penduduk Indonesia
mendapatkan haknya untuk hidup sehat
dapat terwujud.

Menurut Dr Alfred WT Loh, Chief


Eksekutif dari World Organization of
Family Doctors, salah satu keuntungan
lainnya dari Dokter Keluarga adalah
penghematan keuangan negara melalui
tiga cara. Pertama, Dokter Keluarga
sebagai palang pintu dan mampu
membantu mengurangi jumlah pasien

JUNI 2010

INFOASKES

39

PROMKES

Tingkatkan Kualitas
Kesehatan Peserta
Melalui Senam Sehat
Bersama Askes
Men sana in corpore sano. Artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan menjadi
harta yang paling berharga di atas segalanya, apalagi bagi mereka yang telah lanjut usia (lansia). Jika tidak
mampu menjaga kesehatan dengan baik, bukan tidak mungkin beragam penyakit akan sangat mudah
menyerang. Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional yang jatuh pada 29 Mei, PT Askes (Persero)
melaksanakan program senam sehat bersama Askes.

engutip kalimat dari buku karangan Hardywinoto


dan Setiabudhi, lanjut usia (Lansia) merupakan
orang tua yang berusia 60 tahun ke atas yang
diidentikan dekat dengan penyakit. Sejumlah
penyakit, seperti kencing manis, kelebihan berat
badan, jantung, sulit tidur, hipertensi, dan stroke, sering diderita
oleh para Lansia seiring dengan penurunan sistem kekebalan
tubuh. Beberapa fungsi vital dalam tubuh pun ikut mengalami
kemunduran, seperti pendengaran menurun, penglihatan kabur,
dan kekuatan fisiknya melemah.
Masyarakat Indonesia pada umumnya menempatkan Lansia
pada posisi yang dihormati. Hal ini bukan saja karena sesuai

40

INFOASKES

JUNI 2010

dengan nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang


di masyarakat, tetapi juga karena Lansia tergolong ke
dalam kelompok rentan. Penghormatan itu antara lain,
pemberian fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka
perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka. Di
rumah sakit misalnya diperlukan fasilitas khusus, antara
lain berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan (akses) bagi
Lansia yang bertongkat, tangga, dan jenis fasilitas lain.
Sebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya,
PT Askes (Persero) memberikan perhatian khusus
terhadap masalah kesehatan pesertanya, khususnya
Lansia. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan

PROMKES
senam sehat bersama Askes. Dengan
mengikuti kegiatan senam sehat
bersama Askes, bukan hanya tubuh
tetap bugar, tapi peserta diharapkan
juga bisa terhindar dari penyakit
yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan.
Sadar akan pentingnya senam sehat,
PT Askes (Persero) melaksanakan
kegiatan senam sehat bersama Askes
bagi pesertanya sejak tahun 2008.
Sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang jasa asuransi kesehatan dan ke
depannya sebagai pengelola jaminan
kesehatan di Indonesia sejalan dengan
UU Nomor 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN),
maka sudah sewajarnya bila
PT Askes (Persero) melayani masyarakat
dengan maksimal dan lebih luas
terutama di bidang kesehatan,
yang salah satunya adalah melalui
pelaksanaan kegiatan senam sehat bagi
seluruh pesertanya.
Antusias Warga
Salah satu contoh kegiatannya adalah
di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
(Dinkes), kantor PT Askes (Persero)
Cabang Pangkalan Bun melaksanakan
senam sehat bersama Lansia. Senam
sehat bersama ini dipusatkan di
Lapangan Sampuraga, Pangkalan Bun.
Mengambil tema nasional Memperkuat
Kelembagaan Lanjut Usia dalam

Kehidupan Keluarga dan Masyarakat


kegiatan ini mendapat antusias dari
warga.
Kegiatan senam sehat bersama Askes
ini diikuti oleh 14 Puskesmas yang ada
di Pangkalan Bun. Bahkan Puskesmas
yang cukup jauh pun turut hadir.
Salah satunya adalah Puskesmas dari
Kecamatan Arut Utara. Penyelenggaraan
kegiatan senam sehat tersebut akan
terus berlanjut. Bahkan setiap kali
event ataupun agenda nasional yang
berhubungan dengan kesehatan
pihaknya siap menjalin kerjasama.
Begitu juga dengan Kantor
PT Askes (Persero) Cabang Sibolga.
Bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Maros, kegiatan senam sehat
yang dilaksanakan oleh KC Sibolga
berjalan lancar. KC Sibolga melalui unit
Askes Kota Padangsidimpuan (Psp)
menggelar senam sehat bersama
ratusan pegawai negeri sipil (PNS) dan
warga, medical check-up, sekaligus
pemeriksaan deteksi kanker.
Pelaksanaan senam yang dimulai sekitar
pukul 07.00 WIB dan mengusung tema
Sehat Bersama Askes ini, merupakan
wujud komitmen dan upaya peningkatan
derajat kesehatan pegawai negeri
sipil (PNS). Dan pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas pegawai
sebagai abdi negara unuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Sudah menjadi semangat para Duta


Askes untuk selalu berupaya dalam
meningkatkan kualitas pelayanan
bagi pesertanya, sebagai bagian dari
tuntutan implementasi managed care,
sekaligus komitmen PT Askes (Persero)
untuk meningkatkan kepuasan bagi
seluruh stakeholders.
Tujuan dan target dari pelaksanaan
program ini, antara lain untuk
meningkatkan derajat kesehatan peserta
Askes, mengajak peserta Askes untuk
secara aktif mengikuti dan bertanggung
jawab terhadap kesehatan pribadi, dan
meningkatkan peran serta
PT Askes (Persero) dalam mendukung
program pemerintah di bidang
kesehatan.
Pelayanan Terbaik
Diakui Direktur Operasional
PT Askes (Persero) Umbu M. Marisi,
sebagai pemain utama dalam industri
asuransi kesehatan Indonesia,
PT Askes (Persero) terus meningkatkan
standar targetnya dalam melaksanakan
kegiatan senam sehat tiap tahunnya.
Upaya kegiatan promotif dan
preventif tetap dilaksanakan dan
bahkan ditingkatkan. Untuk senam
sehat bersama Askes, kalau di tahun
2009 belum semua kabupaten/kota
mendapatkan kegiatan senam sehat
bersama Askes, di tahun 2010 semua
kabupaten/kota mendapat jatah
pelaksanaan minimal empat kali dalam
setahun dan di ibukota provinsi minimal
diadakan setiap bulan.
PT Askes (Persero) terus berupaya
melakukan kegiatan promotif dan
preventif seperti mensosialisasikan pola
hidup sehat kepada seluruh masyarakat
Indonesia khususnya peserta Askes.
Untuk memiliki hasil MCU yang sehat,
tentunya memiliki tubuh yang sehat.
Tubuh yang sehat dapat dijaga melalui
penerapan hidup sehat. Kalau bukan
kita yang menjaga tubuh kita, siapa lagi,
terang Umbu M. Marisi.

JUNI 2010

INFOASKES

41

CSR

Uang Kepeng Bali,

Pelestarian dan Lahan Bisnis


Bali, salah satu garda terdepan daerah pariwisata tingkat internasional, tetap menjunjung tinggi adat istiadat
dan warisan nenek moyang. Di tengah maraknya kebudayaan asing yang mendobrak masuk, masyarakat Bali
tetap konsisten melestarikan berbagai hal yang berkenaan dengan kebudayaan mereka. Salah satunya adalah
pelestarian uang kepeng atau Pis bolong.

ang kepeng pernah menjadi alat transaksi di Bali


pada masa lampau. F.A. Liefrinch, peneliti bendabenda purbakala, menyebutkan bahwa uang
kepeng berasal dari Cina karena kedua sisinya
bertuliskan huruf Cina. Saat ini, uang kepeng pun
masih memiliki fungsi sangat penting di masyarakat Hindu Bali,
yakni sebagai sarana upacara Hindu.

Pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2010 yang


bertema From Smart Village to Global Market merupakan putaran
ke-12 yang diselenggarakan 21-25 April 2010 di Balai Sidang
Jakarta Convention Center. Di tengah pameran berlangsung
(24/04/2010), ditemui di stand di Hall B, I Gede Andika Prayatna
Sukma, putra dari pengrajin uang kepeng, I Made Sukma Swacita,
menjelaskan secara singkat tentang uang kepeng made in Bali dan
awal mula dirinya terjun dalam bisnis uang kepeng ini.
Karena uang kepeng dari Cina itu mulai punah, muncullah uang
kepeng-uang kepeng palsu yang berbahan seng. Padahal uang

42

INFOASKES

JUNI 2010

kepeng yang asli berasal dari Panca Datu, ungkap I Gede


Andika Prayatna Sukma atau akrab disapa Andika.
Dengan makin maraknya peredaran uang kepeng-uang
kepeng palsu ditambah lagi masyarakat yang kesulitan
memperoleh sarana penting dalam upacara Hindu Bali
tersebut, salah satu perajin yang sangat peduli terhadap
pelestarian uang kepeng di Bali adalah I Made Sukma
Swacita. Pada 29 April 2004, atas ide Bali Heritage Trust
(BHT) diproduksilah uang kepeng made in Bali. Provinsi
Bali dengan terbentuknya lembaga pelestarian Bali,
Bali Heritage Trust (BHT), mencoba merangkul perajin
logam Desa Kamasan, Klungkung, I Made Sukma Swacita,
untuk memproduksi uang kepeng. Uang kepeng yang
diproduksi itu pun mengandung Panca Datu (lima
kekuatan hidup yang dipengaruhi oleh kekuatan Panca
Dewata). Oleh karena itu, industri ini pun diberi nama
Uang Kepeng Kamasan Bali Bahan Panca Datu. Saat ini,
harga satu keping uang kepeng yang ditawarkan kepada

CSR

I Gede Andika Prayatna Sukma

masyarakat Bali sekitar Rp 700/keping.


Berikut adalah makna dari bahan Uang
Kepeng Kamasan Bali Bahan Panca Datu
tersebut:
1. Besi adalah kekuatan Dewa
Wisnu berwarna hitam dan
berada di utara.
2. Perak adalah kekuatan Dewa
Iswara berwarna Putih dan
berada di timur.
3. Tembaga adalah kekuatan
Dewa Brahma berwarna Merah
dan berada di selatan.
4. Emas adalah kekuatan Dewa
Mahadewa berwarna kuning
dan berada di barat.
5. Perunggu-kuningan adalah
kekuatan Dewa Siwa,
berwarna-warni dan berada di
tengah.

dan Utara di kiri sehingga orientasi di dalam


agama Hindu di Bali yang Siwaistik tidak
dikenal adanya orientasi. Oleh karena itu, Se
di dalam Jinah Upakara Yadnya selalu letaknya
di depan.

Karena melihat peluang, tidak hanya


memproduksi uang kepeng yang pada
awalnya sebagai sarana upacara, akhirnya
dikembangkan pula berbagai model barang
bernilai seni lainnya oleh Kamasan Bali.

2. Ang dan Ah
Makna Angdan Ahdi bagian belakangnya
melambangkan konsep Rwa Bhinneda,
Purusha Predhana, dan Akasa Pretiwi. Ang
dan Perdana melambangkan wanita. Dalam
agama Hindu yang Siwaistik sesuatu itu,
dapat dilihat dari prosesi dari bawah ke atas
(Sor ke Lor).

Kamasan Bali dibantu 55 tenaga kerja,


mulai pembantu/tukang lebur hingga
manajemen. Tidak hanya memproduksi uang
kepeng sebagai sarana upacara, kami juga
memproduksi berbagai bentuk uang kepeng
sesuai dengan pesanan,ujar Andika.

3. Padma
Padma sebagai bunga teratai melambangkan
kesucian, di samping daunnya yang
berjumlah delapan helai (Asta Dala). Bagian
tengah sebagai Pusat Perputaran. Selain
itu, Padma juga melambangkan sembilan
Dewata Nawa Sanga.
Kamasan Bali yang sangat peduli terhadap
pelestarian uang kepeng ini pun akhirnya
mendapat apresiasi yang sangat bagus dari
berbagai pihak, tidak hanya dari Pemkab
Klungkung, Provinsi Bali, tetapi juga dari
Presiden RI. Kamasan Bali patut berbangga
hati karena mendapat penghargaan tiga
kali berturut-turut dari Presiden RI. Adapun
penghargaan tersebut, yaitu Penghargaan
Upakarti Jasa Pelestarian pada tahun 2007,
Penghargaan Prama Karya pada tahun 2008,
dan Kreasi Prima Mutu di tahun 2009,ungkap
Andika.

Sekilas, bentuk uang kepeng made in Bali


ini mirip dengan uang kepeng produk
Cina yang sudah berpuluh tahun menjadi
bagian penting dalam masyarakat Bali. Akan
tetapi, hal yang membedakannya dengan
uang kepeng produk Cina, dua sisi mata
uang kepeng ini tidak bertuliskan huruf Cina
sebagaimana produk yang sudah dikenal luas.
Uang kepeng made in Bali ini menggunakan
aksara Bali yang dilengkapi dengan simbolsimbol keagamaan yang sangat disakralkan
umat Hindu, yakni

PT Askes (Persero) dan Kamasan Bali


Melihat adanya peluang, tidak hanya untuk
mengembangkan pelestarian, tetapi juga
menambah lapangan pekerjaan, tepat pada
23 Desember 2009, PT Askes (Persero) resmi
merangkul Kamasan Bali untuk menjadi mitra
binaan. Selain memberikan dana bantuan
usaha, PT Askes (Persero) juga memberikan
berbagai pelatihan dan juga kesempatan
untuk memasarkan produk-produk Kamasan
Bali melalui pameran, seperti halnya
mengikutsertakan Kamasan Bali di Pameran
Inacraft 2010 di JCC pada waktu lalu.

1. Sa, Ba, Ta, dan A


Dengan menggunakan konsep Purwa (ke
depan) dalam orientasi ritual, dilihat dalam
prosesi Purwa Daksina (perputaran depan
ke kanan). Aksara Seselalu terletak di Purwa
Daksina di kanan, Prastima itu di belakang,

Hal tersebut diawali dari niat tulus untuk


berkontribusi dalam pelestarian budaya Bali,
salah satunya uang kepeng, ternyata dapat
dikembangkan pula menjadi salah satu
usaha untuk menambah lapangan pekerjaan.

Hal senada juga diungkapan oleh I Gusti


Putu Oka, Kepala Bidang Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan PT Askes (Persero). Oka
mengatakan bahwa Kamasan Bali yang pada
awalnya hanya memenuhi kebutuhan uang
kepeng untuk upacara keagamaan, ternyata
dapat pula dikembangkan menjadi aneka
bentuk kesenian yang bernilai tinggi.
Karena melihat potensi uang kepeng yang
dapat dikembangkan menjadi aneka bahan
kesenian lainnya, akhirnya PT Askes (Persero)
pun menjadikan Kamasan Bali ini menjadi
mitra binaan,jelas Oka.
Salah satu fasilitas yang diberikan oleh
PT Askes (Persero) adalah mengikutsertakan
Kemasan Bali sebagai peserta di pameran
Inacraft 2010 di JCC. Berbagai keunikan
cenderamata dari uang kepeng ini
menjadi salah satu magnet perhatian dari
pengunjung.
Apresiasi yang kami terima sampai saat
ini (Pameran Inacraft 2010-red) sangat
memuaskan. Posisi stand kami yang difasilitasi
PT Askes (Persero) di Hall B ini sangat berperan
penting,tutur Andika di sela-sela pameran.
Selain itu, Andika sangat bersyukur dan
berterima kasih kepada PT Askes (Persero)
karena telah menanggung segala kebutuhan
Kamasan Bali dalam pameran Inacraft
2010. Semua akomodasi dari tiket pesawat
(pulang-pergi), stand yang strategis, sampai
penginapan ditanggung oleh
PT Askes (Persero). Di akhir perbincangan,
Andika pun sangat berharap produk uang
kepengnya kini akan makin dikenal oleh
pembeli-pembeli dan kolektor baik di dalam
maupun luar negeri.

JUNI 2010

INFOASKES

43

WA J A H

Pelayanan Melampaui Harapan bagi Peserta Melalui Dokter


Keluarga

ebagai penyelenggara asuransi kesehatan terpercaya di Indonesia, PT Askes (Persero) terus mengembangkanpelayanan
kepada peserta, salah satunya adalah melalui layanan program managed care berbasis Dokter Keluarga. Pada tahun 2009,
Dokter Keluarga masih bergerak pada pelayanan kuratif, di mana pasien datang, diberi obat, lalu selesai. Akan tetapi, pada tahun
2010 ini, Dokter Keluarga harus melihat pasien secara keseluruhan, dari hulu ke hilir. Makna dari hulu ke hilir adalah pasien yang
merupakan peserta Askes mendapatkan layanan mulai dari pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), lalu upaya-upaya
promotif, preventif, hingga rehabilitasi.

Frisca Prasetyo Wibowo,

dr. Benny

Kepala Seksi
Hubungan Kemitraan
PT Askes (Persero)
Cabang Malang

Dokter Keluarga
di Kota Palu

Program Dokter Keluarga di wilayah


kantor PT Askes (Persero) Cabang Malang
menggunakan nama DokterKu. Hal ini
bertujuan untuk menarik minat seluruh
peserta Askes terhadap pelayanan Dokter
Keluarga, yakni mengajak peserta Askes
untuk beralih pelayanan kesehatan dari
Puskesmas ke Dokter Keluarga.
Saat ini, Dokter Keluarga Askes yang tersebar
di seluruh kabupaten/kota di wilayah kerja
KC Malang. berjumlah 31 orang. Dokter
Keluarga mampu menangani, menjaga, dan
mengelola kesehatan sekitar 2.000 peserta
Askes. Mereka melayani peserta Askes di
sebuah klinik yang sudah ditentukan. Standar
yang diterapkan PT Askes (Persero) dalam
menentukan klinik untuk peserta Askes,
yakni berdasarkan kelengkapan fasilitas,
seperti apotik, laboratorium, dan sebagainya.
Besarnya manfaat yang diberikan melalui
pelayanan Dokter Keluarga diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kesehatan seluruh
peserta Askes.
Besarnya minat peserta Askes di KC
Malang terhadap layanan Dokter Keluarga
mendorong para Duta Askes menambah
jumlah Dokter Keluarga. Tentunya ada
standar yang harus diperhatikan oleh Duta
Askes dalam menunjuk Dokter Keluarga. Hal
ini berguna untuk memberikan pelayanan
yang melampaui harapan seluruh peserta
Askes. Oleh karena itu, ke depannya, kami
terus melakukan pengembangan terhadap
pelayanan Dokter Keluarga sehingga target
100 persen peserta Askes beralih ke layanan
Dokter Keluarga pun dapat tercapai.

44

INFOASKES

JUNI 2010

dr. Tri Widhi Hastuti


Puspitasari,
Kepala Seksi Jaminan
Pelayanan Kesehatan
PT Askes (Persero)
Cabang Surakarta

Sebagai mitra PT Askes (Persero),


peran Dokter Keluarga memegang
peranan penting sebagai pusat
rujukan bagi Rawat Jalan Tingkat
Pertama (RJTP). Selain itu, seperti yang
didefinisikan Ikatan Dokter Indonesia
(IDI), Dokter Keluarga (DK) memberikan
pelayanan kesehatan menyeluruh
dan memberikan perhatian kepada
penderitanya secara lengkap dan
sempurna, jauh melebihi apa yang
dikeluhkan pasiennya.

Untuk wilayah Kantor PT Askes (Persero)


Cabang Surakarta, pelayanan Dokter
Keluarga mendapat respon positif
dari seluruh peserta Askes. Umumnya,
mereka tertarik untuk beralih layanan
kesehatan ke Dokter Keluarga.
Meningkatnya minat peserta ini terlihat
dari naiknya jumlah peserta Askes
yang beralih ke Dokter Keluarga. Hal
ini memberi indikasi bahwa program
layanan Dokter Keluarga berkembang
sangat pesat.

Dalam sehari, saya dapat melayani


kunjungan hingga 50 pasien, yang
terbilang sangat banyak bagi seorang
Dokter Keluarga. Secara umum, pasien
yang datang kepada saya mengeluhkan
penyakit infeksi saluran pernafasan,
yang mungkin disebabkan tingkat
polusi Palu yang cukup tinggi karena
udara kering, panas, serta berdebu.

Saat ini, jumlah Dokter Keluarga di KC


Surakarta adalah 27 orang. Kami pun
akan terus menambah jumlahnya
hingga mencapai 98 Dokter Keluarga.
Tentunya, para dokter yang menjadi
Dokter Keluarga Askes harus memiliki
kualitas terbaik sehingga dapat
memberikan layanan kesehatan prima
bagi seluruh peserta Askes.

Sebagai Dokter Keluarga, saya berharap


setiap pasien dapat memerhatikan
kesehatan personalnya dan keluarganya
masing-masing sehingga cita-cita
mewujudkan masyarakat yang sehat
jasmani dan rohani dapat terwujud.
Saya pun berharap PT Askes (Persero)
dapat memberikan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan
Dokter Keluarganya.

Dalam hal perluasan pelayanan Dokter


Keluarga, kami sedang melakukan
pemetaan ulang. Kami berusaha
agar tiap kecamatan memiliki Dokter
Keluarga sehingga dapat menjangkau
seluruh peserta Askes. Selain itu, peserta
Askes pun dapat memiliki alternatif
pilihan pelayanan kesehatan.

WA J A H
Dokter Keluarga berfungsi sebagai gatekeeper dalam managed care. Artinya, sang dokter berwenang untuk mengatur pelayanan
kesehatan bagi peserta Askes sekaligus bertanggung jawab atas rujukan pelayanan kesehatan lanjutan apabila dibutuhkan.
Selain adanya program Dokter Keluarga, pada tahun ini, PT Askes (Persero) juga menjalankan Program Pengelolaan Penyakit
Kronis (Prolanis). Oleh karena itulah, sudah menjadi tanggung jawab Dokter Keluarga untuk memelihara kesehatan peserta
Askes yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.
Dokter Keluarga merupakan dokter umum yang menerapkan pelayananholistik bagi pasiennya. Melalui program Dokter
Keluarga, PT Askes (Persero) dapat melindungi kesehatan pesertanya di seluruh Indonesia. Lalu, timbullah pertanyaanpertanyaan baru, yakni bagaimana pelaksanaan Dokter Keluarga Askes di seluruh daerah Indonesia saat ini? Apa pendapat sang
Dokter Keluarga tentang pengembangan layanan kesehatan dari PT Askes (Persero) ini? Berikut penuturan mereka:

dr. Wisnu

Johana,

Dokter Keluarga di
Kota Yogyakarta

Kepala Seksi Jaminan


Pelayanan Kesehatan
PT Askes (Persero)
Cabang Utama
Palembang

Saya ditunjuk PT Askes (Persero) untuk


menjadi Dokter Keluarga sejak beberapa
tahun lalu. Menurut saya, pelayanan
Dokter Keluarga bersifat lebih fokus
kepada fungsi pengendalian. Hal ini
berkenaan dengan sifatnya yang privat
daripada Puskesmas yang mengemban
fungsi kesehatan publik.
Seorang Dokter Keluarga dapat
menerima peserta Askes yang berobat
mulai dari pagi hingga malam hari
dengan rata-rata 30 orang dalam
sehari. Bahkan tak jarang, saat tengah
malam, ada pasien yang mengetuk
pintu rumah sang dokter untuk berobat.
Di sinilah peran Dokter Keluarga
ditunjukkan, yakni harus senantiasa
menomorsatukan para pasiennya.
Sebagai salah satu pelayanan publik
yang diberikan PT Askes (Persero) bagi
para pesertanya, pelayanan Dokter
Keluarga ini sudah sangat baik dan
mampu memberikan pelayanan
kesehatan tingkat dasar secara detail
atau mendalam. Hal ini diaplikasikan
melalui dua pendekatan yang dilakukan
oleh seorang Dokter Keluarga saat
melaksanakan tugasnya. Pertama,
pendekatan dari dokter ke pasien yang
ditangani. Kedua adalah berkenaan
dengan kompetensi yang dimilikinya.
Melihat besarnya manfaat pelayanan
Dokter Keluarga ini, para peserta Askes
pun sangat senang dan puas.

Kami, para Duta Askes di Kantor


PT Askes (Persero) Cabang Utama
Palembang, tidak menemukan masalah
yang berarti dalam melakukan sosialisasi
mengenai peralihan sistem pelayanan
kesehatan dari Puskesmas ke Dokter
Keluarga kepada seluruh peserta Askes.
Kami pun mendapat sambutan baik dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, dan
Kota Palembang. Di sini, Program Dokter
Keluarga berkembang cukup bagus.
Masyarakat sangat antusias untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari
Dokter Keluarga. Saat ini, jumlah peserta
Askes yang beralih ke Dokter Keluarga
pun sudah mencapai 28 persen dari
jumlah peserta Askes di wilayah kerja
KCU Palembang. Padahal, target KCU
Palembang adalah 50 persen peserta Askes
beralih ke Dokter Keluarga hingga akhir
tahun ini. Oleh karena itu, kami sangat
optimis target tersebut akan terpenuhi.
Dalam hal peningkatan pelayanan
Dokter Keluarga Askes, Duta Askes di KCU
Palembang terus menambah jumlah
Dokter Keluarga. Saat ini, terdapat 28
Dokter Keluarga yang tersebar di seluruh
kabupaten/kota di wilayah kerja KCU
Palembang. Selain itu, kami juga terus
meningkatkan sarana dan prasarana
sehingga Dokter Keluarga dapat
memberikan layanan maksimal kepada
seluruh peserta Askes.

dr. Aida Fitriah


Subandi
Dokter Keluarga di
Kotabumi

Saya menjadi Dokter Keluarga dari


PT Askes (Persero) sejak Mei 2009. Hingga
saat ini, saya menangani 1.228 peserta
Askes. Belum lagi, pasien umum banyak
pula mendatangi lokasi praktik karena
rekomendasi dari peserta Askes yang
merasa puas dengan perawatan saya
sebagai Dokter Keluarga.
Kepuasan peserta Askes atas layanan
Dokter Keluarga tak lepas dari konsep
Dokter Keluarga yang diterapkan oleh
PT Askes (Persero). Melalui konsep
Dokter Keluarga, masyarakat tidak
hanya mendapat pelayan kuratif dan
rehabilitatif, tetapi juga pelayanan
kesehatan promotif dan preventif. Selain
itu, para Duta Askes pun sangat tanggap
atas kebutuhan pesertanya.
Ke depan, saya berharap bahwa
PT Askes (Persero) dapat terus
meningkatkan standar pelayanannya.
Contoh, PT Askes (Persero) dapat
mencantumkan nama sang dokter
pada kartu ber-barcode peserta Askes.
Karena tidak ada nama Dokter Keluarga
yang tercetak, saya khawatir bisa terjadi
penyalahgunaan kartu peserta..

JUNI 2010

INFOASKES

45

TA N YA A S K E S
Pembaca dapat berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan seputar Askes melalui e-mail: infoaskes@gmail.com
atau faksimili ke no. (021) 57853226.
Pertanyaan yang dikirim harap dilengkapi dengan identitas berupa nama, jenis kelamin, usia, dan kota tempat tinggal.

Kartu Askes untuk Istri

Kartu barcode atas nama istri saya belum ada. Bagaimana cara mengurusnya serta kenapa tidak dikeluarkan bersamaan
dengan kartu saya dan kartu anak saya?
Mohon tanggapannya. Terima kasih.
Maruli Tua Barimbing

46

INFOASKES

JUNI 2010

TA N YA A S K E S

?
Memperbaiki Data
Mohon teliti kembali nama dan tanggal
lahir saya. Keterangan yang tertulis
pada kartu tersebut yang sudah saya
terima ternyata salah, seharusnya :
YUVENSIUS YAVENTHOM dengan tgl.
lahir: 06 / 02 / 1958

Bogor, sedangkan alamat pada kartu


identitas kami masih terdaftar di
Jakarta. Apakah kartu Askes kami bisa
dipergunakan di wilayah Bogor tanpa
surat rujukan dari Puskesmas (Jakarta), di
mana saya pertama kali terdaftar?
Mohon informasinya. Terima kasih.
Wahyu Hidayat
JAWAB

Yuvensius Yaventhom
JAWAB

JAWAB

Penggantian kartu Askes lama


dengan kartu Askes laminasi berbarcode dilakukan secara terpusat
untuk seluruh peserta Askes sesuai
dengan master file kepesertaan
PT Askes (Persero) sebanyak 15,6 juta.
Pendistribusiannya melalui
PT Askes (Persero) Kantor Cabang
bekerja sama dengan Instansi peserta
sesuai wilayahnya masing-masing.
Terkait pertanyaan Bapak, dapat kami
sampaikan bahwa jika ada anggota
keluarga yang belum menerima kartu
Askes laminasi ber-barcode, Bapak
dapat menghubungi
PT Askes (Persero) Cabang/Askes
Kota/Kabupaten terdekat.
Adapun prosedur untuk menambah
anggota keluarga: Mengisi formulir
Daftar Isian Peserta (DIP), untuk PNS
aktif diketahui oleh atasan, dengan
melampirkan:
1. Fotokopi Surat Nikah
2. Fotokopi Akta Kelahiran anak
3. Fotokopi Daftar Gaji yang
dilegalisasi Bagian Keuangan
4. Pasfoto ukuran 3x4 cm masingmasing sebanyak 1 lembar (kecuali
untuk anak berusia di bawah 5 tahun)
Pengurusan kartu Askes tidak
dikenakan biaya administrasi
(gratis). Jika syarat di atas lengkap,
pencetakan kartu Askes dapat
ditunggu.

Dapat kami informasikan bahwa


proses penggantian kartu peserta
Askes lama dari kartu kertas
menjadi kartu peserta ber-barcode
dilaksanakan secara menyeluruh
se-Indonesia, yakni sejumlah
15,6 juta peserta. Oleh karena itu,
kami mohon maaf atas kesalahan
penulisan nama pada kartu peserta
ber-barcode Bapak .
Sayang sekali Bapak tidak
menyertakan Nomor Induk Pegawai
(NIP) atau Kartu Askes. Dengan
data tersebut, kami dapat lakukan
crosscheck pada master file.
Terkait kesalahan penulisan
nama tersebut, Bapak dapat
menghubungi PT Askes (Persero)
Cabang/Askes Kota/Kabupaten
terdekat dengan membawa
kartu Askes yang salah serta
menunjukkan KTP atau SK untuk
diterbitkan kartu sesuai dengan
identitas yang benar.

?
Askes untuk Anak
Selamat sore.
Yth, Bapak/Ibu.
Saya mau bertanya. Saat ini, kami
telah memiliki anak. Untuk itu, kami
mencoba mendaftarnya untuk menjadi
peserta Askes. Ada beberapa hal yang
ingin saya tanyakan:
1. Apakah anak kami dapat menjadi
peserta Askes (mengingat usia anak
kami baru berusia 5 bulan)
2. Kami baru saja pindah ke wilayah

Terkait pertanyaan Bapak, dapat


kami sampaikan PT Askes (Persero)
menanggung 2 (dua) orang anak.
Untuk anak yang masih dalam
pertanggungan (anak ke-1 dan ke-2),
PT Askes (Persero) dapat menjaminnya
sejak yang bersangkutan dimasukkan
ke dalam Daftar Gaji (Pertanggungan).
Untuk pengurusan kartu Askes, Bapak
dapat melakukannya di
PT Askes (Persero) Cabang Bogor, Jln. A.
Yani No. 62 E Bogor, Telp. (0251)356538,
356539.
Adapun persyaratannya: Mengisi
formulir Daftar Isian Peserta (DIP), untuk
PNS aktif DIP diketahui dan oleh Atasan,
dengan melampirkan:
1. Fotokopi Akta Kelahiran anak
2. Fotokopi Daftar Gaji yang dilegalisasi
Bagian Keuangan
3. Pasfoto ukuran 3x4 cm sebanyak 1
lembar (untuk anak berusia di atas 5
tahun)
Pengurusan kartu Askes tidak
dikenakan biaya administrasi (gratis).
Jika syarat di atas lengkap, pencetakan
kartu Askes dapat ditunggu.
Adapun untuk Puskesmas yang
terdaftar akan disesuaikan dengan
domisili dengan melampirkan KTP.
Untuk itu, Bapak dapat mengajukan
perpindahan Puskesmas terdaftar di
KC Bogor dengan mengisi formulir
permohonan perubahan Puskesmas/
Dokter Keluarga. Untuk sementara,
sebelum dilakukan perubahan
Puskesmas yang terdaftar, kartu Askes
Bapak masih tetap dapat digunakan
untuk berobat di RS di wilayah Bogor.
Akan tetapi, Bapak diharapkan melapor
terlebih dahulu ke KC Bogor untuk
dibuatkan surat pengantar pelayanan
ke Puskesmas yang dituju.

JUNI 2010

INFOASKES

47

TA N YA D O K T E R

Hiperplasia
Dok, saya mau tanya. Tanggal 23 Januari 2010 lalu, saya dikuret karena
mengalami pendarahan sekitar empat bulan dan divonis Hiperplasia. Saya
diberi obat provera 10mg 1x1. Sekitar dua minggu setelah kuret, saya
mengalami flek dan haid sekitar 2-3 minggu. Saya terakhir haid/pendarahan
tanggal 20 Februari 2010. Setelah itu, saya diminta makan obat provera 10 mg
sebanyak 2x1. Alhamdulillah, sampai saat ini, saya tidak mengalami haid lagi. Sampai
kapan penyakit ini bisa sembuh/kembali normal? Apa yang harus saya lakukan
untuk proses penyembuhan? Apakah boleh olahraga? Apakah ada pantangan
makanan yang tidak boleh dimakan? Apakah boleh melakukan hubungan suami
istri? Mohon penjelasannya, Dok. Terima kasih sebelumnya.

dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG


(Spesialis Kebidanan dan
Kandungan)

JAWAB

Pratita,
Lombok

Obat diminum terus sampai kuret sampling setelah 3 bulan minum obat
membuktikan tidak ada lagi hiperplasia. Tidak ada pantangan makan yang
khusus. Jangan memakan junk food seperti fried chicken. Berolahraga sangat
dianjurkan dan tidak ada pantangan dalam hubungan suami istri

MINUM SUSU HAMIL


Dok, saya wanita usia 25 tahun. Saya sudah menikah satu tahun lebih. Akan
tetapi, sampai saat ini, saya belum hamil padahal saya ingin cepat punya
anak. Hal yang saya ingin tanyakan, beberapa bulan ini, saya mengonsumsi
susu ANMUM. Apakah baik susu tersebut dikonsumsi sebelum hamil?
Selama ini, saya belum memeriksakan ke dokter kandungan. Oleh karena itu, kirakira, makanan jenis apa saja yang baik untuk kandungan? Untuk masalah haid saya,
3 bulan terakhir jatuh tanggal lima dan tiga bulan sebelumnya tanggal satu. Apakah
itu normal, Dok? Mohon solusinya, ya Dok.

Rita,
Serpong
JAWAB

Aman saja mengonsumsi susu hamil. Jika sudah lebih dari 1 tahun tidak
hamil, sebaiknya dicek bagaimana saluran telur dengan pemeriksaan HSG
(Histerosalpingografi) dan analisis sperma suami. Siklus haid tidak melihat
tanggal, melainkan jarak antara hari pertama haid bulan ini ke hari pertama
haid bulan berikutnya. Siklus yang normal berkisar antara 28-35 hari. Silakan
berkonsultasi lebih lanjut dengan spesialis kandungan yang ahli Fertility.

48

INFOASKES

JUNI 2010

TA N YA D O K T E R

Kanker Penyakit Bawaan?


Dok, saya mau tanya. Sekitar empat bulan yang lalu, saya sakit gigi dan
sekarang sudah sembuh.
Ternyata, setelah saya cek, ada tonjolan di bawah rahang, letaknya tepat di
gigi yang sakit itu dan tidak kempis sampai sekarang. Sekarang, tonjolan itu
tidak membesar maupun mengecil dan saya tidak merasakan sakit di tonjolan itu. Hal
yang saya mau tanyakan:
1. Apakah tonjolan itu berbahaya?
2. Sebaiknya, saya periksa tonjolan itu di dokter spesialis apa?
3. Apakah ini tiroid? (karena melihat dari history keluarga, ibu saya terkena tiroid, adik,
dan kakak dari ibu saya juga terkena kanker, ada yang payudara dan usus). Apakah
kanker itu penyakit bawaan gen?
Terima kasih atas atensinya, Dokter. Salam sehat.
Ria,
Banjarmasin
JAWAB

dr. Surahman Muin, Sp.PD


Spesialis Penyakit Dalam

Setelah membaca keluhan Ria, saya berpendapat sebagai berikut:


1. Keluhan benjolan di bawah rahang setelah sakit gigi bisa akibat pembesaran kelenjar
limfe bawah rahang atau pembengkakan akibat infeksi pada pangkal gigi yang
mengeras.
2. Untuk memastikan kelainan ini apa, sebaiknya konsultasi ke dokter gigi terlebih dahulu.
Apabila dokter gigi tidak menemukan kelainan, Ria perlu konsultasi ke dokter spesialis
penyakit dalam.
3. Kelenjar tiroid letaknya bukan tepat di bawah rahang, melainkan di bagian bawah
leher dekat dengan tulang tiroidea (tulang jakun pada laki-laki), sebelah kiri dan kanan.
Bentuknya seperti kupu-kupu. Penyakit kanker memang disebabkan oleh salah satunya
adanya faktor genetik atau keturunan. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh faktor
lingkungan, radiasi, infeksi, dan makanan.
Semoga jawaban saya bisa membantu Ria untuk menyelesaikan keluhannya.

Efek Obat Tiroid?


Halo Dok, saya mau tanya. Teman saya, perempuan, sudah melakukan
operasi kelenjar tiroid. Semuanya diangkat, operasinya di Singapura dan saat
ini, dia mengonsumsi obat tiroid seumur hidup. Hal yang saya mau tanyakan,
apakah dengan diangkatnya kelenjar tiroid dan konsumsi obat tiroid seumur hidup
dapat memengaruhi kesehatan dan kehamilan nantinya?

JAWAB

Lia,
Batam

Pada orang yang telah dilakukan pengangkatan seluruh kelenjar tiroidnya, perlu
minum hormon tiroksin pengganti seumur hidup. Hormon tiroid banyak manfaatnya
dalam tubuh kita, antara lain untuk metabolisme, sebagai hormon yang memacu
pertumbuhan, dan berfungsi pula pada reproduksi dan kesuburan wanita. Oleh
karena itu, bila mengonsumsi hormon tiroksin dari luar, kemungkinan, teman Bu
Lia untuk mendapatkan keturunan, masih tetap ada. Saran saya, teman Bu Lia harus
tetap mengonsumsi hormon tiroksin seumur hidup. Selain itu, juga harus melakukan
pemeriksan hormon yang lain dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
reproduksi. Oleh karena itu, teman Bu Lia perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter
spesialis kebidanan dan kandungan serta dokter spesialis penyakit dalam endokrin.

JUNI 2010

INFOASKES

49

TESTIMONI

H. Abdul Rahman

Layanan Askes
Memberi Jaminan
Hari Tua
Harus diakui bahwa pelayanan kesehatan prima sangat dibutuhkan bagi
setiap orang, khususnya para Lansia (lanjut usia). Mengapa? Karena
kami, para Lansia, dapat terserang berbagai macam penyakit dengan
mudah. Pelayanan kesehatan menyeluruh inilah yang saya rasakan ketika
memanfaatkan layanan kesehatan Askes. Tidak hanya mengobati dan
merehabilitasi penyakit, tetapi saya juga mendapatkan layanan kesehatan
yang bersifat promotif dan preventif.

aya tidak pernah mengira bahwa


peralihan pelayanan dari Puskesmas
ke Dokter Keluarga Askes akan
memberikan manfaat besar.
Saya pun mendapat pelayanan
prima tidak hanya sekali atau dua kali. Tiap
kali berobat, sejak awal tahun 2010 sampai
sekarang, saya ditangani dengan prima oleh
Dokter Keluarga Askes yang berada di klinik
Bougenvile, Cikokol, Tangerang.
Begitu masuk klinik, saya disambut dengan
ramah oleh para pegawai Askes. Lalu,
saya dilayani dengan baik saat melakukan
pendaftaran. Tanpa menunggu lama, saya
pun diantarkan ke ruang praktik dokter untuk
menjalani pemeriksaan medis.
Saat menjalani pemeriksaan, sang Dokter
Keluarga memeriksa kesehatan saya secara
detail, seperti denyut jantung, pernapasan,
dan sejumlah pemeriksaan fisik lainnya.
Sang dokter pun tidak sekadar memberi
resep obat, tetapi juga memberi informasi
tentang cara bagaimana menjaga agar
tekanan darah tetap normal bagi penderita
penyakit hipertensi seperti saya. Sang
dokter memperlakukan saya seperti orang
tuanya sendiri. Tak ayal, saya merasa sedang
menjalani pemeriksaan di dokter spesialis.

50

INFOASKES

JUNI 2010

Layanan kesehatan unggulan ini patut diapresiasikan.


Saya memuji pelayanan prima yang diberikan oleh PT Askes (Persero),
mulai dari keramahan para Duta Askes hingga program layanan kesehatan,
khususnya program Dokter Keluarga.
Seolah tidak puas dengan keramahan
pelayanan yang telah diberikan,
PT Askes (Persero) pun menunjukkan rasa care
atau peduli terhadap kesehatan pesertanya
melalui sikap aktif. Para pegawai Askes di klinik
Bougenville menghubungi untuk sekadar
mengingatkan jadwal pemeriksaan saya.
Mereka mengatur jadwal pertemuan dengan
sang dokter sehingga saya tidak perlu lama
menunggu. Para pegawai Askes juga rutin
mengadakan penyuluhan ke kantor di mana
saya bekerja dulu.
Merupakan suatu bantuan atau dukungan
moril ketika saya dilayani dengan ramah,
tanggap, dan informatif oleh para Duta Askes.
Saya diperlakukan seperti keluarganya sendiri.
Saya pun termotivasi untuk sembuh dan hidup
sehat.
Layanan kesehatan unggulan ini patut
diapresiasikan. Saya memuji pelayanan prima
yang diberikan oleh PT Askes (Persero), mulai
dari keramahan para Duta Askes hingga
program layanan kesehatan, khususnya

program Dokter Keluarga. Bukan bermaksud


melebih-lebihkan, tetapi saya hanya
mengungkapkan pengalaman pribadi. Dan
kini, saya tidak pernah berhenti bersyukur
karena telah menjadi keluarga besar
PT Askes (Persero).
Sebagai ungkapan syukur dan menghargai
upaya yang dilakukan oleh PT Askes (Persero),
saya pun aktif berolahraga. Secara rutin saya
bermain tenis empat kali dalam seminggu.
Saya juga mengatur pola makan dan rajin
memeriksakan diri ke Dokter Keluarga.
Alhamdulillah, berdasarkan hasil pemeriksaan
kondisi gula darah, tekanan darah, asam urat,
dan sebagainya dalam keadaan normal. Saya
terbilang sehat.
Bagi pensiunan Angkatan Darat yang berusia
67 tahun ini, saya menggantungkan kesehatan
pada Askes. Melihat layanan kesehatan yang
ada saat ini, menurut saya, PT Askes (Persero)
memberikan jaminan kesehatan di hari tua.
Terima kasih para pegawai Askes dan terima
kasih Dokter Keluarga saya.

TESTIMONI

Endang

Berbagi Pengalaman
Pelayanan Prima
Askes
Saya ingin membagikan pengalaman saya dan mendiang suami dalam
memanfaatkan layanan kesehatan saat menjalani pengobatan penyakit
Jantung. Suami saya menderita penyakit jantung sejak tahun 2007. Akhirnya
suami saya dirujuk ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Memanfaatkan layanan
kesehatan Askes, suami saya menjalani operasi pemasangan ring atau cincin
dengan pelayanan kesehatan terbaik.

emang setelah operasi


pemasangan ring,
suami saya harus
bolak-balik rumah sakit
untuk menjalani proses
penyembuhan. Sebagai orang yang
mengantar dan menemaninya, saya
merasakan kejenuhan. Apalagi suami saya
yang menjalani pengobatan. Kadang rasa
putus asa tergurat di wajahnya. Tetapi
sebagai manusia yang berakal budi dan
disayang sama Allah SWT saya yakinkan
bahwa suami pasti sembuh.
Sejujurnya sepanjang saya mendampingi
pengobatan di RSUD dr. Soetomo, suami
saya mendapatkan layanan prima baik dari
petugas Askes maupun dari tim medis
rumah sakit. Dia dilayani dengan cepat dan
sigap. Kinerja layanan yang cemerlang ini
tentu didapatkan dari kemitraan yang baik
antara pegawai Askes dan pegawai rumah
sakit. PT Askes (Persero) telah melakukan
kerja sama dengan RSUD dr. Soetomo
dalam memberikan pelayanan penanganan
penyakit jantung kepada pesertanya.
Sebagai perusahaan asuransi terkemuka
terkemuka di Indonesia, PT Askes (Persero)
sangat memperhatikan setiap aksen
pelayanannya. Saat memasuki rumah sakit,
kami disambut dengan salam ramah dan

senyum hangat dari petugas Askes. Sofa


tunggu dan meja pendaftaran tersusun rapi.
Kami pun dilayani dengan cepat di meja
pendaftaran oleh petugas Askes.
Lalu petugas Askes membantu saya agar
suami saya segera ditangani oleh petugas
medis. Dokter pun segera melakukan
pemeriksaan secara detail. Saya merasa
bahwa suami saya ditangani oleh tim medic
yang berkualitas.

Saat itu saya bertekad akan terus


mendampingi suami saya dalam menjalani
proses penyembuhannya. Saya yakin dia
tidak berjuang sendiri. Keluarga, rekanrekan, dokter, dan para pegawai Askes di
rumah sakit ini pun akan terus diberikan.
Bukan bermaksud untuk memuji secara
berlebihan, tapi inilah yang saya lihat. Kamar
rumah sakit menjadi saksi bisu bahwa
suami saya mendapatkan pelayanan terbaik
dari petugas Askes dan tim medis. Mereka

Sejujurnya sepanjang saya mendampingi pengobatan di


RSUD dr. Soetomo, suami saya mendapatkan layanan prima
baik dari petugas Askes maupun dari tim medis rumah sakit.
Dia dilayani dengan cepat dan sigap. Kinerja layanan yang cemerlang
ini tentu didapatkan dari kemitraan yang baik antara pegawai Askes
dan pegawai rumah sakit.
Saya berterima kasih pada Allah SWT karena
suami saya telah menjadi peserta Askes.
Layanan kesehatan yang diberikan oleh
PT Askes (Persero) telah menguak asanya
untuk sembuh. Tidak hanya mendapatkan
keringanan biaya pengobatan, tetapi lebih
dari itu suami saya mendapat perlakuan
baik dari pegawai Askes. Sikap ramah,
tanggap, dan informatif para pegawai Askes
kepada seluruh peserta Askes, termasuk
suami saya, memberi semangat untuk rajin
memeriksakan diri ke Dokter Keluarga.

telah bekerja secara profesional dalam


memberikan pelayanan. Namun dibalik
usaha setiap manusia, ternyata Tuhan pula
lah yang berkehendak untuk memanggil
suami saya ke pangkuanNya.
Saya menuliskan testimoni ini tidak
bermaksud untuk memengaruhi paradigma
Anda yang sakit jantung. Tetapi saya lebih
sekedar membagi pengalaman kemudahan
pemanfaatan pelayanan Askes. Mudahmudahan bermanfaat.

JUNI 2010

INFOASKES

51

S E H AT

Buah Cinta
Belum Hadir,
Mungkin

Infertil

Menimang buah cinta adalah dambaan dari sekian banyak pasangan suami
istri. Bila sudah cukup lama menikah namun belum juga dikaruniai keturunan,
Anda dan pasangan disarankan untuk melakukan pemeriksaan. Mungkin, Anda
atau pasangan mengalami gangguan kesuburan. Gangguan kesuburan tidak
hanya dialami oleh wanita, tetapi mungkin juga dialami oleh Pria. Oleh karena itu,
alangkah bijaknya Anda dan pasangan memeriksakan diri bersama.

52

INFOASKES

JUNI 2010

S E H AT
infertilitas. Dari beberapa penelitian,
diketahui bahwa faktor dari pihak
perempuan hanya mencakup sekitar
40 persen dari kasus subfertilitas, faktor
dari pihak pria juga mencakup sekitar
40 persen, sedangkan 20 persen sisanya
merupakan faktor dari dua pihak yang
saling memengaruhi, ujar Ocvi yang
juga menjabat sebagai staf pengajar
Departemen Obstetri dan Ginekologi
FKUI/RSCM.
Berdasarkan hal tersebut, patutlah
Anda dan pasangan mengetahui apa
saja faktor penyebab infertilitas. Berikut
penjelasan dari Ocvi:

F. Adanya tumor pada organ


reproduksi, seperti kista pada ovarium
atau mioma pada rahim.
G. Gaya hidup, seperti kebiasaan
merokok, minum minuman keras, stres,
pola makan salah sehingga terjadi
obesitas, dsb.
H. Faktor lain yang tidak diketahui.

Langkah preventif agar


tidak infertil:

Faktor Penyebab Infertilitas (baik


perempuan maupun laki-laki):

Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.O.G.(K.)

enurut Dr. dr. Dwiana


Ocviyanti, Sp.O.G.(K.),
infertilitas adalah istilah
yang dipakai bila setelah
dilakukan pemeriksaan
secara lengkap pada salah satu atau
kedua pasangan yang telah didiagnosis
tidak memungkinkan untuk mempunyai
keturunan. Sebelum pemeriksaan
dilakukan atau bila pemeriksaan yang
dilakukan belum tuntas, istilah yang
dapat dipakai adalah subfertil, yaitu
bila pada pasangan yang secara teratur
melakukan kontak seksual tidak terjadi
kehamilan setelah satu tahun atau lebih.
Pada umumnya, pasangan yang sudah
menikah dan lama tak dikaruniai buah
hati, pihak wanita yang diidentikkan
menderita infertilitas. Akan tetapi, pada
kenyataannya, hal tersebut tidaklah
serta-merta benar. Pernyataan tersebut
juga dibantah oleh Ocvi.
Tidak benar adanya bahwa wanita
selalu diidentikkan sebagai penderita

A. Faktor anatomi
Pada laki-laki: kelainan testis (hipospadia)
atau kelainan saluran seperti sumbatan
pada saluran sperma.
Pada wanita: tidak terbentuknya vagina
(agenesis) atau organ reproduksi lain
seperti tidak adanya indung telur atau
rahim dan adanya sumbatan pada
saluran telur misalnya karena infeksi.
B. Faktor fungsi seksual:
disfungsi ereksi pada pria atau
vaginismus pada perempuan.
C. Faktor hormon:
dapat menyebabkan gangguan
pembentukan sperma pada pria dan
gangguan pematangan sel telur pada
perempuan.
D. Faktor imunologi :
terjadi reaksi imunologi yang
menyebabkan gangguan proses
pembuahan.
E. Faktor infeksi:
infeksi pada organ reproduksi
perempuan dapat mempersulit
masuknya sperma ke dalam saluran
sperma dan juga menghambat proses
tumbuhnya calon janin pada lapisan
bagian dalam rahim.

1. pola hidup sehat,


2. jaga kebugaran tubuh,
3. hindari penambahan berat
badan berlebihan hingga
obesitas,
4. hindari merokok, dan
5. hindari hubungan seksual
yang tidak aman dan hindari
berganti-ganti pasangan
agar terhindar dari infeksi
saluran reproduksi.

Selain mengetahui langkah-langkah


preventif di atas, patutlah Anda dan
pasangan mengetahui pula informasi
mengenai tindakan-tindakan apa
saja yang harus dilakukan bila sudah
teridentifikasi infertiltas (salah satu
pasangan maupun keduanya).
Langkah-langkah pengobatan yang
sebaiknya dilakukan oleh pasangan
suami-istri sangat tergantung dari
kondisi yang dialami keduanya. Bila
infeksi, harus diobati. Bila ada tumor
yang mengganggu, mungkin harus
dilakukan operasi. Bila kadar hormon
tidak seimbang, perlu diberikan terapi
hormonal, dan sebagainya, tutur Ocvi.

JUNI 2010

INFOASKES

53

S E H AT

Identifikasi

Kolesterol Jahat

dalam Tubuh

Kolesterol. Kata yang cukup populer di telinga siapa saja. Kolesterol selalu diidentikan sebagai biang keladi
pada beberapa penyakit kronis, sebut saja sakit jantung, stroke, dan diabetes militus. Oleh karena itu, tidak
heran banyak orang awam yang menganggap kolesterol sangat merugikan tubuh. Pendapat tersebut pun
dibantah oleh para ahli karena tidak selalu kolesterol itu berdampak negatif bagi tubuh.

54

INFOASKES

JUNI 2010

S E H AT

elain diproduksi sendiri dari


tubuh, tubuh juga mendapatkan
kolesterol dari makanan
yang dikonsumsi sehari-hari.
Makanan-makanan yang dapat
menyumbangkan kolesterol bagi tubuh,
antara lain kuning telur, kerang-kerangan
(udang, kepiting), jeroan (usus, babat,
hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung), serta
makanan yang berasal dari susu (mentega,
keju).
Kolesterol adalah lemak yang tidak terlalu larut
di dalam darah. Oleh karena itu, kolesterol
butuh bantuan untuk dapat beredar dalam
pembuluh darah. Kolesterol dalam darah
akan terikat pada suatu kendaraanyang
disebut lipoprotein yang dapat membantu
kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh
darah tubuh. Kolesterol diproduksi di dalam
hati sekitar 1gr/hari dan juga usus halus.
Setelah itu, akan beredar di dalam darah.
Dalam darah, kolesterol terikat oleh suatu zat
lipoprotein. Zat tersebut terdiri dari:

Kilomikron. Kilomikron
adalah suatu zat yang
berfungsi membawa
energi dalam bentuk
lemak
VLDL (Very Low Density
Lipoprotein), yakin zat
yang berfungsi untuk
membawakolesterolyang
telah dikeluarkan oleh
hati ke jaringan otot
untuk disimpan sebagai
cadangan energi.

LDL (Low Density


Lipoprotein)

IDL (Intermediate Low


Density Lipoprotein)

HDL (High Density


Lipoprotein)

Banyak yang berpendapat bahwa kolesterol


populer dengan hal buruk. Menurut
dr. Sri Kurniati Sp. GK, hal ini merupakan
pendapat yang tidak seluruhnya benar
karena kolesterol juga mempunyai segi baik.
Dalam berbagai proses metabolisme tubuh,
kolesterol juga berperan positif, di antaranya:

mencapai 10,9 persen dari total populasi


pada tahun 2004. Penderita pada generasi
muda, yakni usia 25-34 tahun, mencapai 9,3
persen. Wanita menjadi kelompok paling
banyak menderita masalah ini, yakni 14,5
persen, atau hampir dua kali lipat kelompok
laki-laki.

Dalam proses pembentukan selsel dalam tubuh, lemak berperan


sebagai pembentuk dindingdinding sel.

Dibutuhkan sebagai bahan dasar


pembentukan hormon-hormon
steroid.

Tidak hanya orang dewasa, kadar


kolesterol yang tinggi dapat pula
menyerang anak-anak. Berdasarkan
penelitian di Belanda, hiperkolesterolemia
familia (kadar kolesterol yang diturunkan
dari orang tua ke anak) dapat pula
menyerang anak usia 8-18 tahun, jelas Sri.

Membuat asam empedu untuk


proses emulsi lemak.

Dibutuhkan untuk membuat


vitamin D.

Berperan sebagai bahan untuk


membuat hormon-hormon seks
dan kortikosteroid.

Kolesterol, khususnya kolesterol jahat (LDL),


bila terdapat dalam konsentrasi tinggi,
mudah sekali menempel dalam dinding
pembuluh darah terutama pada jantung
dan otaksehingga menimbulkan plak. Jika
pembuluh darah tersumbat oleh timbunan
lemak tersebut, dapat terjadi serangan
jantung dan stroke, ungkap Sri yang juga
menjabat sebagai dokter ahli gizi RSAB
Harapan Kita.
Penyakit-penyakit kronis di atas tidak lagi
identik menyerang orang tua. Akan tetapi,
bisa pula menyerang segala usia maupun
segala jenis kelamin. Hal seperti kadar
kolesterol yang tinggi, salah satu penyebab
penyakit kronis, dapat pula diderita siapa
saja. Berikut hasil penelitian di Indonesia
mengenai angka penderita kolesterol tinggi
(hiperkolesterolemia).
Penelitian MONICA I (1988) sebesar 13,4
persen untuk wanita dan 11,4 persen
untuk pria. Pada MONICA II (1994) ternyata
presentasi diatas meningkat menjadi 16,2
persen untuk wanita dan 14 persen pria.
Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat
pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau

Berdasarkan fakta-fakta di atas,


patutlah kita sadar tentang
pentingnya mengontrol kadar
kolesterol dalam darah. Bagaimana
langkah tepat untuk mengontrolnya?
Berikut tips-tips singkatnya:

Hindari mengonsumsi makanan


berkadar kolesterol tinggi secara
berlebihan, seperti kuning telur,
jerohan, otak sapi, daging sapi,
udang, kepiting, dan cumi-cumi.

Sebaiknya mengonsumsi ikan yang


berasal dari laut dalam (tenggiri,
tuna) yang mengandung lemak
tak jenuh ganda dan Omega 3
karena dapat membantu menaikkan
HDL kolesterol (kolesterol baik)
dan menurunkan LDL kolesterol
(kolesterol jahat).

Mengonsumsi buah dan sayur,


kacang hijau, kacang merah,
havermut sebagai pengganti
sarapan pagi.

Menurunkan berat badan yang


berlebihan, sebaiknya dengan diet
rendah lemak, yaitu membatasi
makan makanan yang digoreng,
lauk-pauk sebaiknya direbus, ditim
atau diungkep.

Olahraga yang teratur.

Konsultasi secara intensif dengan


dokter.

JUNI 2010

INFOASKES

55

S E H AT

Waspada
Si Kecil
Terancam

Meningitis
Dari sekian banyak penyakit yang dapat mengintai buah hati Anda, meningitis adalah salah satu penyakit yang patut
diwaspadai. Bagaimana tidak? Angka kematian akibat penyakit ini pun terbilang tinggi, yakni mencapai 50%. Selain itu,
meningitis dapat pula menyebabkan kecacatan berupa kelumpuhan, tuli, kemampuan belajar menurun, keterbelakangan
mental, hingga epilepsi pada si kecil.

ersamaan pada jumpa pers di peringatan Hari


Meningitis Sedunia, Kamis, 22 April 2010, terungkap
bahwa angka kematian pada bayi akibat meningitis
dapat diminimalisasi secara signifikan dengan langkah
preventif yang tepat. Apa langkah preventif yang
efektif? Tetapi, sebelumnya, mari kenali dulu lebih jelas tentang
meningitis.
Meningitis adalah suatu peradangan dari selaput-selaput otak
(yang disebut meningen), yang mengelilingi otak dan sumsum
tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai
macam virus dan bakteri. Umumnya, meningitis yang disebabkan
oleh virus tidak berbahaya dan dapat segera disembuhkan.
Namun, meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat
mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis, antara lain, adalah
streptococcus pneumoniae (pneumokokus), neisseria meningitides

56

INFOASKES

JUNI 2010

(meningokokus), haemophilus influenzea (haemophilus),


dan listeria monocytogenes (listeria). Berdasarkan hasil
penelitian di beberapa rumah sakit di Indonesia, sekitar
10% dari penyebab meningitis pada balita adalah bakteri
pnemokokus yang angka kesembuhannya rendah dan jika
dapat sembuh, dapat mengakibatkan cacat permanen.
Penyakit meningitis disebabkan bakteri pneumokokus
dapat menular melalui pertukaran dari pernapasan (atau
melalui udara) dan sekresi-sekresi tenggorokan (batuk,
mencium). Akan tetapi, hingga saat ini, hanya 0,6 persen
dari 4,6 juta bayi yang lahir mendapat perlindungan
terhadap bakteri pneumokokus yang mematikan ini.
Kecenderungan untuk menunda vaksinasi pada anak
kecil berumur kurang dari satu tahun adalah salah satu
faktor lain yang sangat berperan, ungkap dr. Hardiono
Puposnegoro, Sp. A (K), Staf Divisi Syaraf Anak Departemen
Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dan pendiri Klinik Anakku.

S E H AT

Oleh karena itu, pemberian vaksinasi


pada balita adalah langkah preventif
yang sangat tepat untuk mencegah
meningitis menyerang putra-putri
Anda. Sejak tahun 2006, vaksin
Invasive Pneumococcal Disease
(IPD) sudah tersedia di Indonesia
dan telah dianjurkan Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) sebagai vaksin yang
terbukti berhasil menurunkan angka
prevalensi pneumokokus di Amerika.
Selain vaksin IPD, ada pula vaksin yang
dapat digunakan sebagai pencegahan
terhadap meningitis, antara lain
Haemophilus influenzae type b (Hib)
dan Pneumococcal Conjugate Vaccine
(PCV7)
Pentingnya pemberian vaksin IPD pada
balita (mulai usia dua bulan sampai
sembilan bulan) harus dijadikan fokus
utama para orang tua demi kesehatan
buah hati mereka. Hal serupa juga
diungkapkan oleh dr. Soedjatmiko,
Sp.A(K), M.Si., Sekretaris Satgas Imunisasi
PP-IDAI dan Ahli Tumbuh Kembang

Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan


Anak FKUI-RSCM. Soedjatmiko
mengatakan bahwa anak yang telah
mendapat vaksinasi IPD akan terlindungi
dari serangan (invansi) pneumokokus
ke dalam darah, paru, serta otak dan
sekaligus secara tidak langsung dapat
melindungi teman dan keluarganya.
Mengingat meningitis dapat berakibat
kematian atau kecacatan, sangat
penting bagi para orang tua untuk
segera memvakisinasi buah hatinya
dengan vaksin pneumokokus.
Kesembuhan dari meningitis dapat
meninggalkan kecacatan permanen,
seperti lumpuh, tuli, epilepsi, dan
retardasi mental sehingga anak tidak
dapat mencapai tumbuh kembang yang
optimal.
Kami sangat prihatin karena banyak
yang tidak menyadari adanya bahaya
meningitis pada balita. Kami mengajak
orang tua untuk menggalakkan
kesadaran pentingnya vaksinasi IPD
sebagai langkah preventif terhadap

meningitis. Dengan vaksinasi dini,


kita berusaha agar angka kejadian
meningitis di Indonesia dapat
diturunkan sehingga angka kematian
anak Indonesia pun dapat diturunkan
sesuai dengan komitmen untuk
meraih Millenium Development Goals
ke-4 pada tahun 2015, tutur Luthfi
Mardiansyah, Presiden Direktur PT Pfizer
Indonesia.
Betapa bahayanya jika benar buah hati
Anda didiagnosis terjangkit meningitis.
Oleh karena itu, Anda patut waspada
bila si kecil mengalami gejala-gejala
meningitis, antara lain demam dan
kejang, tampak lemah, dan pendiam
(tidak aktif ), gemetar, muntah, enggan
menyusu, hipotermia, diare, sesak nafas,
atau ubun-ubun besar membonjol.
Apabila hal di atas menimpa si kecil,
segeralah Anda memeriksakannya dan
berkonsultasi secara intensif ke dokter
ahli untuk mendapatkan tindakan medis
yang tepat.

JUNI 2010

INFOASKES

57

GAYA HIDUP

Bangun

Pagi

Itu Sehat LHO

Banyak orang sering kali menganggap bangun


pagi sebagai sebuah hal yang sulit untuk
dilakukan, bahkan banyak juga yang memang
sengaja tidak melakukannya terutama saat
liburan. Padahal kalau saja disadari, sebenarnya
kebiasaan bangun pagi akan memberikan
berbagai dampak positif bagi tubuh seseorang.

engapa? Dengan
bangun pagi, tekanan
darah yang terjadi saat
tidur bisa lekas mengalir
normal karena gerak
tubuh. Bahkan, secara medis, bangun
pagi juga dapat dapat mengurangi
kecenderungan terserang panyakit
kardiovaskular atau gangguan jantung
dan pembuluh darah.
Bangun pagi sangat baik karena
udaranya masih jernih, tidak terkena
polusi. Bahkan, kualitas oksigen sangat
bagus karena baru terjadi perputaran
dari tumbuhan ke manusia.

Bukan hanya itu, ternyata bangun pada


pagi hari juga dapat menyegarkan
metabolisme tubuh dan menyehatkan
mental. Bahkan, akhir-akhir ini bangun
pagi telah diterapkan sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan daya
tahan butuh bagi penderita Acquired
Immune Deficiency Syndrom (AIDS).
Ilmuwan dari Jerman, Dr. Alexander
Browis, bahkan menjadikannya sebagai
terapi terbaru untuk menguatkan tubuh
para pasien penderita AIDS.

Tidak hanya dari sisi medis, dalam hal


lain pun, kita dapat melihat dampak
positif dari bangun pagi. Mari melihat
para tokoh bangsa yang berhasil
sukses dalam hidupnya. Kebanyakan
dari mereka rata-rata menerapkan
kedisiplinan dalam kehidupannya,
termasuk dalam hal beranjak tidur
maupun saat bangun tidur. Bangun lebih
pagi merupakan saat yang tepat untuk
melakukan aktivitas yang berhubungan
dengan peningkatan kecerdasan otak.
Membaca buku misalnya, bila dilakukan
pada pagi hari, otak akan lebih mudah
menyerap materi.

Melihat berbagai manfaat yang ada,


mengapa masih saja banyak orang yang
malas untuk bangun pagi? Ternyata cukup
banyak penyebabnya, yang utama adalah
masalah rutinitas pekerjaan yang dilakukan
hingga larut malam. Karena itu, ada hal
penting yang harus Anda ketahui terlebih
dahulu. Secara alami, jam tidur setiap
manusia, mulai dari Balita hingga dewasa
akan mengalami perubahan. Biasanya,
balita akan tidur dalam waktu 18 jam setiap
hari. Kemudian, usia 2-3 tahun berkurang
menjadi 12 jam. Anak usia sekolah SD/SMP
membutuhkan tidur selama 10-12 jam,
sedangkan usia SMA membutuhkan tidur

58

INFOASKES

JUNI 2010

selama 8 jam. Kemudian, untuk kalangan


orang tua di atas 50 hanya membutuhkan
tidur selama 4 jam.
Nah, saat ini, Anda termasuk ke dalam
kategori usia yang mana? Tinggal Anda
sesuaikan dengan rutinitas Anda, dan
Anda pun bisa menikmati nikmatnya
bangun pagi. Tidak sulit bukan? Lagi
pula bangun pagi itu sehat kok.

Tips agar Tidak Malas Bangun Pagi:


1. Minumlah air segera setelah
bangun
2. Biarkan sinar matahari masuk
3. Beri sedikit pijatan di wajah
4. Gambarkan harimu sejenak
5. Lihatlah sesuatu yang
berwarna

Apa yang ada di benak Anda saat melihat tayangan televisi


tentang keindahan dunia bawah laut di Kepulauan Seribu,
Bangka Belitung, Raja Ampat, dan lain-lain. Indah bukan?

GAYA HIDUP

Bersiap
Menjadi
Penyelam

1.
Pastikan bahwa Anda benar-benar ingin melakukan
Scuba diving. Persiapkan diri Anda fisik dan mental. Dari segi
fisik, Anda harus dapat berenang, sehat, dan tidak memiliki
gangguan pernapasan, serta kemampuan untuk menyesuaikan
keseimbangan. Dari segi mental, Anda diharuskan mampu
mengatasi kepanikan, beradaptasi dengan orang lain, serta
mengatasi rasa jijik menghadapi makhluk laut yang berbentuk
aneh. Jika belum bisa menyelam, Anda bisa mempersiapkan
diri dengan belajar atau kursus menyelam.
2.
Persiapkan semua peralatan yang Anda butuhkan.
Meski niat Anda sangat besar untuk dapat menyelam, tapi
pertimbangkan masak-masak bila Anda ingin membeli
peralatan-peralatan menyelam seperti mask, snorkel, fin,
dan booties. Membeli perlengkapan menyelam, bisa jadi
lebih murah dibandingkan bila Anda harus menyewa setiap
kali Anda ingin menyelam. Akan tetapi, harga peralatan
selam cukup mahal. Itu sebabnya, pastikan terlebih dahulu
Anda benar-benar berminat dengan olahraga ini dan akan
melakukannya dengan teratur sebelum Anda benar-benar
membelinya.

enjelajahi dunia dasar laut memiliki sensasi


yang sama seperti menjelajahi luar angkasa.
Scuba diving (menyelam) saat ini menjadi
salah satu olahraga air yang paling digemari.
Begitu populernya hingga hampir satu juta
orang mendapatkan sertifikat penyelam setiap tahunnya.
Pada dasarnya, olahraga menyelam hanya melibatkan sebuah
tabung udara yang diletakkan di punggung untuk bernapas
dalam air dan seperangkat baju anti air. Cukup menarik,
bukan? Namun, untuk melakukannya, ada beberapa hal dasar
yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu:

3.
Belajar dari gurunya. Agar Anda dapat menyelam, bisa
dengan dengan belajar diving di bawah bimbingan instruktur
yang berpengalaman dan penyelam bersertifikat Instruktur
tersebut akan membimbing Anda belajar secara bertahap
sehingga penyelaman pertama Anda dapat berjalan mulus
dan menyenangkan. Sering kali, pengalaman menyelam yang
kurang benar dapat menimbulkan perasaan traumatik dan
akan mempengaruh keinginan Anda untuk menyelam lagi.
Instruktur berpengalaman akan mengajarkan Anda teknik
menyelam yang benar.
Menyelam bukan olahraga berbahaya. Menyelam hanya
menyebabkan mabuk laut dan kulit terbakar, yang semuanya
dapat diatasi dengan mudah. Rasa takut orang ketika
menyelam pada dasarnya karena takut pada laut. Akan tetapi,
jika sudah pernah sekali melakukan scuba diving, yakinlah Anda
pasti ketagihan

JUNI 2010

INFOASKES

59

Alur Registrasi Peserta di Dokter Keluarga

Registrasi di Kantor Cabang:


Mengisi formulir
Memilih dokter sesuai daftar jaringan
yang ada (wilayah)
Pendaftaran dilakukan oleh
peserta berlaku untuk seluruh
anggota keluarganya (kecuali
pisah domisili)

Pelayanan Kesehatan di Dokter Keluarga


dapat dilakukan pada awal bulan setelah
proses pendaftaran

Peserta baru mendapat


kartu baru dengan nama
dan kode dokter

Setelah 6 bulan, peserta


tetap diperbolehkan untuk
mutasi dokter

Kartu peserta lama


mendapat tanda nama
dan kode dokter

Health Insurance Specialist

También podría gustarte