Está en la página 1de 38

ASUHAN KEPERAWATAN

INTRA NATAL CARE(INC)


devamza@gmail.com

PERSALINAN NORMAL?
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaranbayi yang cukup bulan atau hampir
cukup bulan, disusul dengan pelepasan danpengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam
keadaan persalinan (Prawirohardjo, 2001 : 180).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari
rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Mochtar,
1998 : 91).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup
di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 :
157).

ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERSALIANAN (PARTUS)
A. Menurut cara persalinan :
1. Persalinan Spontan`
2. Persalinan anjuran
3. Persalinan buatan
B. Menurut tua(umur) kehamilan
Abortus(UK<28 mg, BJ<1000 gr)
Persalinan Prematur(UK 28-36 mg, BJ < 2.499
gr)
Persalinan Matur/aterm(UK 37-42mg,BJ>
2500 gr)
Persalinan Serotinus

C. GRAVIDA DAN PARA


Gravida : seorang wanita yang sedang
hamil
Primigravida : seorang wanita yang
hamil untuk pertama kali
Para : adalah seorang wanita yang
pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup(viable)
Nullipara : seorang wanita yang belum
pernah melahirkan bayi viable

Primipara : seorang wanita yang


pernah melahirkan bayi hidup untuk
pertama kali.
Multipara : wanita yang pernah
melahirkan bayi viable beberapa kali
( 5 kali)
Grandemultipara adalah wanita yang
pernah melahirkan baji 6 kali atau
lebih hidup atau mati

Persalinan dibagi dalam 4 kala


1. Kala I : Kala Pembukaan
Dimulai pembukaan servik sampai
pembukaan lengkap ( 1-10 cm)
Kala pembukaan dibagi dalam 2 fase :
a) face laten (8 jam) mulai dari
cerviks membuka samp 3 cm
b) fase aktif (7 jam) serviks membuka
dari 3 sampai 10 cm
Kontarksi lebih kuat dan sering pada fase
aktif

2. Kala II : Kala pengeluaran


dimulai dari pembukaan lengkap(10 cm)
sampai bayi lahir,
Proses ini berlangsung 2 jam untuk primi
dan 1 jam untuk multi.

3. Kala III : Kala uri


Dimuali segera setelah bayi lahir sampai
lahirnya placenta yang berlangsung
30 menit

4. Kala IV : Kala pengawasan


Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2
jam pertama post partum.

LAMA PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA


DAN MULTIGRAVIDA

Primi

Multi

Kala I : 13 jam
8 jam
Kala II :
1 jam
jam
Kala III :
jam
jam

TANDA-TANDA TERJADI PERSALINAN


1. His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit dan menjalar
kedepan.
Sifat teratur, interval makin pendek dan
kekuatan makin besar.
Mempunyai pengarus terhadap perubahan
serviks
Makin beraktivitas kekuatan akan
bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah
3. Pengeluaran cairan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERSALINAN
1.
2.
3.
4.

Power (kekuatan) ; his dan tenaga mengejan


Passage (jalan lahir)
Passenger (janin, placenta ketuban)
Psikis/psikologis (kejiwaan)

POSISI IBU DALAM


PERSALINAN

1. Posisi Litotomi
2. Posisi duduk
3. Cara berbaring:
Ditepi tempat tidur
Memakai bantal
Memperlebar pintu bawah
panggul
Posisi sim

PENANGANAN KALA I
Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak
gelisah, ketakutan, dan kesakitan
Jika ibu tampak kesakitan dukungan/asuhan yang
diberikan :
menemani untuk memijat dan mengosok
Lakukan perubahan posisi
Posisi sesuai keinginan ibu
Sarankan ibu berjalan
Ajak keluarga
Ibu diperbolehkan melakukan aktifitas
Ajarkan teknik bernapas

Penolong tetap menjaga hak privasi ibu


dalam persalinan
Menjelaskan kemajuan persalian dan
perubahan yang terjadi
Memperbolehkan ibu untuk mandi dan
membasuh alat kemaluan, setelak bak/bab
Ibu bersalin biasanya merasa panas
Berikan makan minum secukupnya
Saran ibu untuk berkemig sesering mungkin

PEMERIKSAAN DALAM
Pemeriksaan dalam : 4 kali selama kala I
Catat hal-hal sbb : warna cairan amnion,
dilatasi serviks, penurunan kepala.
Jika servik belum membuka pada
pemeriksaan dalam pertama, maka diagnose
partum belum dapat ditegakan
Jika terdapat kontraksi yang menetap, perisa
ulang setiap 4 jam untuk melihat perubahan
serviks.
Pada kala II dilakukan dilakukan VT setiap
jam.

PENANGANAN KALA II
Memberikan dukungan terus menerus
kepada ibu dengan :
Mendampingi ibu agar merasa nyaman.
Menawarkan minum, mengipasi, memijat dll.
Menjaga kebersihan diri
Memberikan dukungan mental
Mengatur posisi
Posisi tegak ada kitannya dengan berkurang
rasa nyeri., mudah mengedan

POSISI IBU SAAT MENERAN


Bantu ibu memperoleh posisi yang paling
nyaman
Ibu dibimbing mengedan selama his,
anjurkan kepada ibu mengambil napas,
mengedan tanpa diselingi pernapas.
Periksa DDJ pada saat kontraksi dan
setelah setiap kontaksi untuk
memastikan janin tidak mengalami
bradikardi < 120

KEMAJUAN PERSALINAN DALAM KALA II


Kelahiran kepala bayi
Mintalah ibu mengedan atau memberikan
sedikit dorongan saat kepala bayi lahir.
Letrakan satu tangan ke kepala bayi agar
defleksi tidak terlalu cepat
Menahan perineum dengan satu tangan
lainnya jika diperlukan
Mengusap muka bayi untuk
membersikannya dari kotoran lendir/darah
Periksa tali pusat: apakah melilit dll

Kelahiran bahu dan anggotanya


Biarkan kepala bayi berputar-putar
dengan sendirinya
Tempatkan kedua tangan pada sisi
kepala dan leher bayi.
Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk
melahirkan behu depan.
Lakukan tarikan lembut ke atas untuk
melahirkan bahu belakang

TANDA-TANDA TERJADI PERSALINAN


1. His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.
Sifat teratur, interval makin pendek dan
kekuatan makin besar.
Mempunyai pengarus terhadap perubahan
serviks
Makin beraktivitas kekuatan akan bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah
3. Pengeluaran cairan

SEBAB-SEBAB MULAI TERJADINYA


PERSALINAN
1.Teori plasenta menjadi tua
Placenta menjadi tua akan menyebabkan
turunnya kadar estrogen dan progesteron
yang menyebabkan ketegangan
pembuluh darah. Hal ini akan
mengakibatkan kontraksi rahim.

2.Teori Penurunan hormon


Progesteron menimbulkan reaksi otot-otot
rahim, sebaliknya estrogen meningkatkan
kerentangan otot rahim. Selama
kehamilan terdapat keseimbangan antara
kadar progestron dan estrogen didalam
darah tepi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his
yang disebabkan oleh kekejangan
pembuluh darah

3.Rangsangan hormon Protoglandin


Prostaglandin yang dihasilkan oleh
decidua, disangka menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan dengan
menimbulkan kontraksi miometrium pada
setiap kehamilan
4.Teori oxitoksin
Pada akhir kehamilan kadar oxitoksin
bertambah, oleh karena timbul kontraksi
otot-otot rahim

5.Faktor kontraksi uterus


Dengan adanya kehamilan maka uterus meregang
dengan mengadakan hypertropi dan hyperplasia
agar dapat memenuhi kebutuhan tempat bagi uterus
6. Faktor tekanan bagian terdepan anak
Dengan adanya kontraksi maka bagian depan anak
akan terdesak maju, dengan adanya desakan maka
kepala anak akan turun dan mengadakan tekanan
pada bagian bawah uterus, tekanan ini mengenai
fleksus urat saraf yang ada di servik.

TANDA-TANDA TERJADI
PERSALINAN
1. His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.
Sifat teratur, interval makin pendek dan
kekuatan makin besar.
Mempunyai pengarus terhadap perubahan
serviks
Makin beraktivitas kekuatan akan bertambah.
2. Pengeluaran lendir dan darah
3. Pengeluaran cairan

MEKANISME PERSALINAN
Mekanisme persalinan adalah suatu
rentetan gerakan pasif melalui jalan
lahir.
Mengacu pada bagaimana janin
menyesuaikan diri dari panggul ibu.
Yang paling sering dijumpai ialah
presentasi belakang kepala dan
kebanyakan presentasi ini masuk dalam
PAP dengan satura sagitalis melintang

Gerakan Gerakan utama dalam


Mekanisme persalinan

Turunnya kepala
Flkeksi
Putaran paksi dalam: rotasi dalam
Ekstensi
Putaran paksi luar
Ekspulsi

1. Turunnya kepala
Penurunan kepala dibagi atas :
Masuknya kepala dalam PAP
Majunya kepala
Masuknya kepala pada PAP pada
primigravida sudah terjadi pada
bulan terakhir dari keh, tetapi pada
multipara biasanya baru terjadi pada
permulaan persalinan.

Masuknya kepala kedalam PAP biasanya


dengan satura sagitalis dalam diameter
anterior posterior dari PAP, maka masuk kepala
tentu akan lebih sukar karena menempati
ukuran yang terkecil dari PAP.
Bila satura sagitalis terdapat ditengah tengah
jalan lahir tepat diantara simphisis dan
promotorium, maka dikatakan SYNCLITISMUS.
.

Pada synclitismus os parietal depan dan


belakang sama tingginya, Jika satura
sagitalis agak ke depan mendekati simpisis
dan promotorium, maka kita hadapi
ASYNCLITISMUS
Dikatakan sinklitismus posterior apabila
satura sagitalis mendekati sympisis dan os
parietal belakang lebih rendah dari os
parietal depan. Sedangakan asynclitismus
anterior ialah jika satura sagitalis mendekati
promotorium sehingga os parietal depan
lebih rendah dari os parietal belakang

Majunya kepala pada primipara


terjadi setelah kepala masuk
kedalam rongga dan biasanya baru
mulai pada kala ii, sedangkan pada
multipara majunya kepala dan
masuknya kepala dalam rongga
panggul terjadi bersamaan.

Faktor penyebab
majunya/turunnya kepala sbb

Tekanan cairan amnion


Tekanan langsung fundus pada
bokong
Kontraksi otot-otot abdomen
Ekstensi dan pelurusan badan
janin.

2. FLEKSI
Begitu penurunan kepala
menemukan tahanan, apakah dari
pap, serviks, dasar panggul, fleksi
kepala biasanya terjadi. Pada
gerakan ini dagu dibawah lebih
dekat kearah dada janin dan
diameter sub occypito frontal(11
cm)

3. PUTARAN PAKSI DALAM


Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari
bagian depan sedemikian rupa, sehingga bagian
depan memutar kedepan, kebawah sympisis.
Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran
kepala karena putaran paksi merupakan suatu
usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan
bentuk jalan lahir khusunya untuk bidang tengan
dan pintu bawah panggul.
Putaran paksi dalam tidak terjadi sendiri tetapi
selalu bersamaan dengan masuknya kepala dan
tidak terjadi sebelum kepala sampai ke H III.

SEBAB-SEBAB PUTARAN PAKSI DALAM


Pada letak fleksi, bagian kepala merupx bagian
terendah dari kepala.
Kepala terendah ini akan mencari tahanan paling
sedikit terdapat sebelah depan atas dimana
hiatus genetalis antara musc Levator ani kiri dan
kanan.
Ukuran terbesar dari bagian ten gah panggul
ialah diameter anterior posterior.

EKSTENSI
Setelah putaran paksi selesai dan kepala
sampai didasr panggul, terjadinya ektensi
atau defleksi dari kepala. Hal ini
disebabkan karena sumbu jalan jalan lahir
pada pintu bawah panggul mengarah ke
depan dan keatas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

Jika tidak terjadi ekstensi, kepala akan


tertekan dan menembusnya setelah sub
ociput tertahan pada pinggir sympisis
maka yang dapat maju karena kekuatan
tersebut di atas bagian yang
berhadapan dengan sub occiput maka
lahirlah berturut-turut atas pinggir atas
perineum, uuk, dahi, hidung, mulit dan
akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi.

PUTARAN PAKSI LUAR


Setelah kepala lahir, maka kepala anak kembali
kearah punggung anak untuk menghilangkan torsi
dan leher yang terjadi karena putaran paksi
dalam. Gerakan ini disebut PUTARAN RESUSITASI.
Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang
kepala berhadapan dengan tuber ischiadicum
sepihak. Gerakan yang terakhir ini adalah putaran
paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan
karena ukuran bahu menempatkan diri dalam
diameter anterior posterior dan pintu bawah
panggul.

EKSPULSI
Setelah paksi luar bahu depan
sampai dibawah sympisis dan
menjadi hipomochion untuk
untuk kelahiran bahu belakang
depan menyusul dan selanjutnya
seluruh badan anak lahir searah
dengan paksi jalan lahir.

También podría gustarte