Está en la página 1de 18

ASUHAN KEPERAWATAN

AKIBAT TENTAMEN
SUICIDE
OLEH :
NS. SUSANA NURTANTI, S.kep
AKADEMI KEPERAWATAN GIRI SATRIA HUSADA
WONOGIRI

PENGERTIAN
Kedaruratan psikiatrik : penampilan kelakuan yang
tak disangka dan tak rasional pada seseorang
secara tiba tiba tanpa diduga (Hudak & Gallo,
1997).
Membutuhkan tindakan segera untuk mencegah
mencederai dirinya sendiri atau orang di
sekitarnya.
Usaha bunuh diri : tindakan yang merupakan
bagian dari depresi (kehilangan seseorang yang
dicintai, kehilangan integritas tubuh, status,
gambaran diri buruk) dan dapat dipandang
sebagai tangisan untuk minta pertolongan dan
intervensi (Brunner & Suddarth, 2001).
Masalah kehidupan & kecewa : mengakhiri hidup

ORANG YANG BERESIKO


MELAKUKAN BUNUH DIRI
Lansia, laki laki, dewasa muda, orang
yang mengalami kehilangan / stress,
pengangguran, cerai, menjanda,
hidup sendiri, depresi signifikan :
kehilangan berat badan, gangguan
tidur, keluhan somatik, asyik dengan
pikiran bunuh diri, mereka yang
punya riwayat usaha bunuh diri
sebelumnya / bunuh diri dalam
keluarga / menderita penyakit
psikiatrik.

USAHA / ANCAMAN BUNUH


DIRI
Pertimbangan bunuh diri biasanya
merupakan reaksi terhadap depresi
menahun yang telah mencapai titik
krisis.
Pasien yang bunuh diri tetap berorientasi
pada waktu, tempat dan orang tetapi
memperlihatkan perubahan pada :
tingkah laku, pikiran, bicara dan
gerakkan melambat atau gelisah.

9 LANGKAH PROSES PENANGANAN


EMERGENCY BAGI PASIEN
KEGAWATDARURATAN SUICIDE

1. ABC assesment

Jalan nafas bersih / terbuka ?


Pasien bernafas secara efektif : warna
kulit N ?tidak efektif : O2 dan alat bantu
nafas.
Sirkulasi N ? Capillary refill ?, kulit teraba
dingin / hangat ?

Mengevaluasi ketidakmampuan
menurut AVPU :
A : Alert : waspada, berespon terhadap suara
dan orientasi orang, waktu, tempat baik.
V : Verbal :berespon tehadap suara tetapi tidak
sepenuhnya mengenal orang, tempat, waktu.
P : Pain : berespon terhadap rangsangan nyeri
tidak pada suara.
U : Unresponsive : tidak berespon terhadap
nyeri : tidak sadar.

2. Identifikasi pasien
Nama,umur,dr. terakhir yang merawat,
alamat, dll.

3. Masalah / keluhan utama


Pernyataan langsung dari pasien atau
orang lain tentang gejala utama
yang mendorong pasien datang
minta tolong : 3 kata, selebihnya
kutipan.

4. RPS
Kapan gejala mulai muncul, berapa lama?
berapa sering gejala timbul?perlukaan?
sistem tubuh mana yang terkena?
Riwayat alkohol dan drug?
Nausea, vomiting, headache, denyut nadi
tidak teratur dan cepat.
Overdosis, keracunan, injury,
laserasi,hemoragie, krisis relationship,
situasi konflik.
Pertolongan yang sudah diperoleh pasien
sebelumnya
Menggunakan obat : kapan, reaksinya,
dosisnya?

5. Masalah keperawatan
Defisit volume cairan
Gangguan pertukaran gas
Nyeri
Defisit pengetahuan
Kecemasan

6. ANTISIPASI PENANGANAN
MEDIS
Pemeriksaan tubuh keseluruhan
Urine tes untuk toksikologi
Blood serum toksikologi, elektrolit,
fungsi ginjal
ECG
Cairan IV
Medikasi anti anxiety, sedative,
psychotropic.

7. Pengkajian dan Intervensi


pertama
o Komunikasi fokus dan pendek
o Perawat mendorong pasien untuk
mengekspresikan perasaannya
o Pengkajian fisik
o Pemberitahuan kepada keluarga
semua tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien
o Chemical restrain diberikan sebelum
physical restrain.

Cara menenangkan pasien :


Ajak orang itu bercakap cakap
Kenali keputus asaan dan
kesulitannya untuk berpikir jernih
Mengenali masalah
Memberikan jawaban yang mungkin
Penawaran pemecahan masalah
terjelas dan tersederhana :
membantu pasien melihat sejumlah
harapan dan menunda bunuh diri.

Physical restrain :
Mencegah bahaya bagi pasien dan
perawat / orang lain.
Resikonya : aspirasi, neurovaskuler
disorder, injury kulit.
Pertimbangkan manfaat dan kerugian
Perintah tertulis tentang restrain :
waktu, tipe, keputusan klinis perlunya
restrain, alat monitor
Inform consent pasien dan keluarga
bila mungkin
Katakan pada pasien dan keluarga
alasan restrain

Chemical restrain :
Benzodiazepines (diazepam)
Antipsikotik (haldol 2 10 mg
IM,droperidol 2,5 5 mg IM)

8. Evaluasi proses dan


intervensi

Monitor TTV
Monitor respon post therapi
Dokumentasi proses keperawatan
Pemeriksaan penunjang

9. Intruksi pulang
Informasikan ke pasien tentang
diagnosa, pengertian, dan penyebab
masalah yang muncul
Informasi perawat dan dokter yang
merawat
Cara minum obat yang benar
Waktu kontrol ulang
Evaluasi pada pasien dan keluarga
tentang pemahaman nformasi yang
sudah diberikan

Pencegahan :
Waspadai seseorang yang mempunyai
faktor resiko
Tentukan apakah seseorang telah
mengkomunikasikan pikiran bunuh
diri, seperti asyik dengan pikiran
kematian atau bercerita tentang
bunuh diri yang dilakukan orang lain.
Saya capek hidup
Saya lebih baik mati
Saya menjadi beban keluarga

Tentukan apakah telah ada usaha bunuh


diri sebelumnya sehingga risiko lebih
besar pada kasus ini.
Adakah riwayat bunuh diri dalam
keluarga
Apakah tedapat kehilangan orang tua
pada usia muda
Adakah rencana husus untuk bunuh diri?
adakah alat alat untuk rencana
tersebut?

TERIMA
KASIH

También podría gustarte