Está en la página 1de 20

D

I
S
U
S
U
N
OLEH

NAMA

: DELIMA

BP

: 0920523012

MATA KULIAH

: ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul: ANALISIS LINGKUNGAN
PERUSAHAAN.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang, Desember 2014

Delima Lubis
BP. 0920523012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.
B.
C.
D.

Pengertian Analisa Lingkungan Perusahaan.....................................


Pentingnya Analisis Lingkungan.......................................................
Sumber Daya Perusahaan..................................................................
Analisis Perusahaan........................................................................

2
2
3
5

1. Analisis Fungsional....................................................................12
2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)............................13
3. Analisis PIMS............................................................................15
4. Pendekatan 7-S...........................................................................15
BAB III PENUTUP.......................................................................................16
Kesimpulan...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam perkembangan organisasi sebuah perusahaan pastinya tidak lepas
dari pengaruh dan eksternal dari perusahaan. Secara umum kebijakan manajemen
dalam menentukan arah perusahaan juga akan sangat ditentukan oleh lingkungan
perusahaan. Kondisi lingkungan perusahaan ini akan secara tidak langsung
membantu manajemen untuk mengindentifikasi langkah apa yang akan ditempuh
untuk menjalankan strategi perusahaan. Secara garis besar sebuah perusahaan
akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat
dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
perusahaan.
Agar analisis pada lingkungan ini lebih dalam, kita kadang-kadang perlu
melakukan analisis lingkungan perusahaan. Dalam lingkungan kerja, kita akan
sering bersinggungan dengan pembahasan tentang persaingan. Persaingan dalam
manajemen strategic, selain berkaitan dengan pelaku yang saling bersaing dan
pelanggan, juga diartikan lebih luas yakni terkait dengan pelanggan, pemasok,
pemain lain yang akan masuk, dan produk subtitusi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisa Lingkungan Perusahaan
Analisa lingkungan perusahaan sebagai suatu proses dengan mana
perencana strategi mengkaji pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan,
serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan
mempunyai kekuatan dan kelemahan yang penting sehingga perusahaaan dapat
memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani
ancaman di dalam lingkungan.
B. Pentingnya Analisis Lingkungan
Alasan pentingnya analisis lingkungan adalah untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan, merupakan suatu kondisi
perusahaan yang mampu melaksanakan semua tugasnya secara baik karena
memiliki sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relative
terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin dilayani oleh perusahaan.
Sebaliknya, kelemahan merupakan kondisi dimana perusahaan kurang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik karena memiliki keterbatasan ataupun
kekurangan dalam sumberdaya, kinerja efektif perusahaan. Contoh dari sumber
daya dan kemampuan yang menghambat itu antara lain fasilitas, sumber daya
keuangan, kemampuan manajemen, dan keterampilan pemasaran.
Faktor lain penyebab pentingnya analisis

penting dilakukan adalah

adanya kondisi ketidakpastian, kompleksitas, dan konflik yang dihadapi dalam


organisasi. Manajer menghadapi kondisi ketidakpastian dalam hal munculnya
teknologi baru, perubahan kecenderungan ekonomi dan politik yang berlangsung
cepat, perubahan dalam nilai sosial, dan pergeseran permintaan konsumen.
Ketidakpastian lingkungan akan meningkatkan kompleksitas dan jumlah masalah
yang harus diamati manajer saat mempelajari lingkungan.

C. Sumber Daya Perusahaan


Dalam pengertian yang luas, sumber daya merupakan input proses
produksi perusahaan seperti halnya barang modal, kemampuan pekerja, keuangan,
pemasaran, produksi, serta manajer yang berbakat. Dari pengertian tersebut, maka
sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sumber
daya yang berwujud (tangible) dan yang kedua yaitu sumber daya yang tidak
berwujud (intangible).
a. Sumber Daya Berwujud
Sumber daya berwujud merupakan aktiva perusahaan yang dapat dilihat,
disentuh atau dihitung. Sifat utama dari sumber daya berwujud ini adalah dapat
diidentifikasikan lebih langsung dan diperkirakan nilainya seperti kapasitas
pinjaman perusahaan, peralatan guna menunjang kegiatan produksi, kegiatan
operasional atau administratif, maupun infrastruktur yang menunjang untuk
kelangsungan perusahaan. Nilai dari sumber daya yang berwujud dapat dilihat
dari laporan keuangan perusahaan.
b. Sumber Daya Tidak Berwujud
Lain halnya dengan sumber daya yang berwujud, sumber daya tidak
berwujud memiliki sifat tidak dapat dilihat, lebih sulit untuk dimengerti dan ditiru
oleh pesaing. Sumber daya tidak nyata biasanya hanya dicatat sebagai good will
seperti reputasi, teknologi, pengalaman, informasi, promosi, budaya organisasi.

Reputasi. Perusahaan pasti memiliki reputasi di mata


karyawan, perusahaan lain yang bermitra ataupun di mata masyrakat. Setiap
perusahaan harus mampu menjaga reputasi, karena reputasi ini sangat
berharga guna menjaga kelangsungan perusahaan. Selain itu tujuan yang telah
ditetapkan pada awal berdirinya perusahaan dapat tercapai.

Teknologi. Untuk dapat memproduksi barang atau dan


jasa dibutuhkan teknologi yang canggih dalam proses pembuatannya.
Teknologi yang dimiliki oleh tiap-tiap perusahaan tidaklah sama, dalam hal
ini apabila suatu perusahaan memiliki sumberdaya yang lebih baik dan
canggih dari perusahaan lain maka ini merupakan aset yang sangat berharga.

Pengalaman. Perusahaan dan setiap orang yang berada


di dalam perusahaan teersebut memilki pengalaman yang berbeda-beda

dimana pengalaman tersebut dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan


apabila sedang menghadapi suatu permasalahan. Semakin banyak pengalaan
yang dimiliki oleh orang maupun perusahaan maka akan semakin
mempermudah perusahaan menyelesaikan suatu masalah.

Informasi. Manajemen banyak memerlukan informasi


dalam menjalankan perusahaan. Informasi tersebut dapat berupa informasi
mengenai keadaan masyarakat, kurs mata uang, keadaan ekonomi secara
makro maupun mikro juga informasi mengenai produk yang diprodusi oleh
perusahaan lain. Informasi yang telah diterima tersebut akan diolah dan
dijadikan pedoman pada saat pengambilan keputusan atau menetapkan suatu
kebijakan menyangkut kelangsungan perusahaan.

Promosi.

Untuk

memasarkan

produk

atau

jasa

perusahaan memerlukan promosi agar barang dan atau jasa tersebut dapat di
kenal oleh masyarakat. Banyak media yang dapat digunakan untuk
melakukan promosi, misalnya TV, radio, majalah, dll.
Menurut Jay Barney, kinerja organisasi ditentukan oleh sumber daya
yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
a. Sumber daya fisik, meliputi semua pabrik dan peralatan, lokasi, teknologi,
bahan baku, dan mesin
b. Sumber daya manusia, meliputi semua karyawan, pelatihan, pengalaman,
kepandaian, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
c. Sumber daya organisasi, meliputi struktur perusahaan, proses perencanaan,
sistem informasi, paten, merek dagang, hak cipta, database dan sebagainya.
Ada beberapa hal yang membuat suatu sumber daya sangat berharga.
Antara lain:
a. Superioritas Kompetitif. Apakah dengan sumber daya yang ada dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih baik dibanding pesaing atau
tidak
b. Kelangkaan Sumber daya. Terkait mengenai pasokan sumber daya yang
memiliki keterbatasan selama penggunaan
c. Kemudahan ditiru, apakah sumber sumber daya tersebut memiliki kemudahan
untuk ditiru atau didapatkan

d. Appropriability. Terkait dengan siapa sebenarnya yang memperoleh


keuntungan yang diciptakan oleh sumber daya
e. Daya Tahan. Kecepatan sumber daya dalam menyusut
f. Substitutability. Alternatif dari sumber daya lain yang digunakan.

D. Analisis Perusahaan
5. Analisis Fungsional
Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis
lingkungan organiasasi khususnya lingkungan

adalah melalui pendekatan

fungsional. H.I. Ansoff, seorang pejabat manajemen strategis, mengemukakan


bahwa keahlian dan sumber daya perusahaan dapat diatur ke dalam profil
kompetisi sesuai fungsi bisnis, seperti: pemasaran, keuangan, penelitian dan
pengembangan, operasi.
a. Struktur
Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur
organisasi. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi tempat
para manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait
dengan pembagian kerja dan sumberdaya yang dimiliki organisasi, serta
bagaimana

keseluruhan

kerja

tersebut

dapat

dikoordinasikan

dan

dikomunikasikan. Jika dalam fungsi perencanaan, tujuan dan rencana ditetapkan


maka dalam pengorganisasian rencana tersebut diturunkan dalam sebuah
pembagian kerja tertentu dalam sebuah struktur organisasi dimana di dalamnya
terdapat

kejelasan

bagaimana

rencana

organisasi

akan

dilaksanakan,

dikoordinasikan, dan dikomunikasikan.


Pemahaman terhadap bagaimana perusahaan tertentu tersusun, sangat
berguna dalam perumusan strategi. Apabila struktur perusahaan cocok dengan
perubahan strategi yang diusulkan, maka struktur tersebut merupakan kekuatan
perusahaan. Akan tetapi, bila struktur tidak sesuai dengan strategi yang ada atau
yang diusulkan, maka struktur tersebut jelas merupakan kelemahan perusahaan
dan akan membuat strategi tidak dapat dilaksanakan dengan benar.

Struktur Fungsional
Struktur Sederhana
Manajemen Puncak
Pemilik

Pemanu-fakturan Penju-alan

Keu-angan

Pekerja

Perso-nalia

Struktur Divisional
Manajemen Puncak

Divisi Produk A

Pemanu-fakturan Penju-alan

Divisi Produk B

Keu-angan

Perso-nalia

Pemanu-fakturan Penju-alan

Keu-angan

Perso-nalia

Gambar 1 Struktur Dasar Perusahaan


Keterangan Gambar 1:
a. Struktur Sederhana. Tidak ada kategori fungsional maupun produk; tepat
untuk perusahaan kecil yang didominasi oleh pengusaha dengan satu atau dua
lini produk yang beroperasi pada ceruk pasar yang mudah diidentifikasi. Para
karyawan cenderung kaum generalis dan orang yang serba tahu
b. Struktur Fungsional. Tepat untuk perusahaan ukuran sedang dengan
beberapa lini produk dalam satu industry. Para karyawan cenderung ahli

dalam fungsi bisnis yang penting bagi industri tersebut, seperti:


pemanufakturan, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia
c. Struktur Divisinal. Tepat untuk perusahaan besar dengan banyak lini produk
dalam beberapa industri yang berhubungan. Para karyawan biasanya spesialis
fungsionalis yang diatur sesuai dengan pembedaan produk ataupun pasarnya.
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yaitu :

Faktor Strategi. Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan


organisasi, oleh karena itu jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan
untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan
dengan strategi organisasi.

Skala Organisasi. Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai


faktor, diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga jumlah
tenaga kerja. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur
organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi
pendelegasian wewenang dan pekerjaan. Sedangkan organisasi yang besar
karena

ruang

lingkup

aktivitasnya

yang

luas,

maka

memerlukan

pendelegasian pekerjaan dan wewenang sehingga dalam mendesain struktur


organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait
dengan aktivitas yang luas tersebut.

Teknologi. Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan


cara bagaimana sebuah produk dari sebuah organisasi bisnis dihasilkan atau
juga dengan cara bagaimana pekerjaan dilakukan. Oleh karena itu, organisasi
yang memiliki berbagai pekerjaan rutin barangkali akan memiliki struktur
yang lebih banyak bagiannya dibandingkan dengan organisasi yang tidak
memiliki pekerjaan rutin.

Lingkungan. Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk


menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh
organisasi

juga

termasuk

dalam

penentuan

struktur

organisasinya.

Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu


menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang

senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan organisasi yang cenderung statis


tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
b. Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah sekumpulan keyakinan, harapan, dan nilai yang
dipelajari serta dibagikan oleh anggota-anggota organisasi, diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Budaya organisasi penting sekali untuk dipahami
karena banyak pengalaman menunjukkan bahwa ternyata budaya organisasi ini
tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi bisnis menjalankan
kegiatannya sehari-hari, tetapi juga sangat mempengaruhi bagaimana kinerja yang
dicapai oleh sebuah organisasi bisnis. Budaya organisasi atau perusahaan juga
membentuk perilaku manusia di dalam perusahaan. Karena budaya sangat kuat
pengaruhnya terhadap perilaku manajer di tiap tingkat organisasi, maka budaya
juga sangat memengaruhi stabilitas perusahaan untuk mengubah arah strategisnya.
Budaya organisasi akan sangat berbeda dari satu perusahaan dengan
perusahaan lain. Namun, pada intinya, apa yang dianut oleh sebuah perusahaan
akan menentukan bagaimana kesuksesan yang dapat mereka raih. Namun
demikian, budaya organisasi berbeda tidak saja antar perusahaan namun juga
antar bagian di sebuah perusahaan. Oleh karena itu, budaya organisasi merupakan
faktor yang akan menentukan bagaimana tujuan dapat dicapai secara efektif dan
efisien.
Faktor

yang

menentukan

terbentuknya

budaya

organisasi

yakni

pengalaman yang dijalani oleh organisasi itu sendiri. Pengalaman bisa berupa
kegagalan maupun kesuksesan. Kesuksesan bisa disebabkan karena adanya
konsep bisnis yang tepat, pendekatan manajemen yang terbaik, dan lain-lain.
Sebaliknya kegagalan dapat disebabkan oleh ketidaktepatan konsep bisnis yang
dijalankan, pendekatan manajemen yang buruk, atau bahkan mungkin faktor
lingkungan eksternal yang tidak sanggup diantisipasi oleh perusahaan. Fase-fase
kesuksesan dan kegagalan ini pada dasarnya menentukan bagaimana budaya
organisasi terbentuk dan diyakini kemudian oleh organisasi tersebut sebagai
sebuah konsep norma dan nilai yang dianut dan mempengaruhi keseluruhan cara
kerja perusahaan.

Pada dasarnya para manajer perlu memahami budaya organisasi apa yang
dianut saat ini, diyakini oleh lingkungan saat ini, dan kemudian perlu memiliki
keyakinan untuk mempertahankan dan atau mengubah budaya tersebut sesuai
dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Tidak setiap
budaya organisasi harus dipertahankan. Adakalanya budaya organisasi justru
harus diubah. Tetapi seorang manajer perlu memahami benar budaya organisasi
mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus diubah.
c. Pemasaran
Pemasaran

dapat

digambarkan

sebagai

proses

mendefinisikan,

mengantisipasi, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang


dan jasa (Fred R. David, 179:2005). Di dalam fungsi pemasaran, ada beberapa
daftar faktor kunci pemasaran yaitu:

Pangsa pasar dan segmentasi pasar. Seberapa besar pasar yang dikuasai

perusahaan dan kelompok segmen mana yang akan dimasuki


Bauran produk dan jasa. Bagaiman kualitas barang yang diperjual belikan,
tenaga penjual yang efisien dan efektif, hubungan erat dengan pelanggan

utama
Jasa purna jual yang efektif
Citra masyarakat terhdap perusahaan dan pembentukan loyalitas
Periklanan yang efektif. Apakah iklan dapat membentuk tentang citra produk
Strategi harga yang efektif untuk produk dan jasa
Jalur distribusi yang efisien dan efektif.
Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: (1) analisis pelanggan, (2) penjualan

produk, (3) perencanaan produk, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset
pemasaran, dan (7) analisis peluang.
(1) Analisis Pelanggan
Analisis

pelanggan

(customer

analysis)

investigasi

dan

evaluasi

kebutuhan, aspirasi, serta keinginan konsumen melibatkan administrasi survey


pelanggan, analisis informasi konsumen, evaluasi strategi positioning pasar,
mengembangkan profil pelanggan, dan menentukan strategi segmentasi pasar
yang optimal. Profil pelanggan dapat mengungkapkan karakteristik demografis
dan pelanggan organisasi.
(2) Penjualan Produk
9

Penjualan (selling) mencakup banyak aktivitas pemasaran, seperti: iklan,


promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, manajemen tenaga penjualan,
promosi penjualan, publisitas, penjualan pribadi, manajemen tenaga penjualan,
hubungan dengan pelanggan, serta hubungan dengan dealer. Aktivitas ini penting,
khususnya ketika perusahaan menjalankan strategi penetrasi pasar.
(3) Perencanaan Produk
Perencanaan produk mencakup aktivitas, seperti: uji pemasaran,
positioning produk dan merek, merencanakan garansi, pengemasan, menentukan
pilihan produk, fitur produk, model produk, kualitas produk, serta menyediakan
layanan. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif adalah
test marketing. Pengujian pasar memungkinkan organisasi untuk menguji
alternative rencana pemasaran dan untuk meramalkan penjualan produk baru di
masa depan.
(4) Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan utama memengaruhi keputusan penetapan
harga, yakni: konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.
Terkadang sebuah organisasi menjalankan strategi integrasi ke depan terutama
untuk mendapatkan pengendalian yang lebih baik atas harga yang dibebankan
kepada konsumen. Pemerintah dapat menetapkan batasan untuk penetapan harga,
diskriminasi harga, harga minimum, harga per unit, iklan harga, dan pengendalian
harga.
(5) Distribusi
Distribusi

mencangkup

pergudangan,

saluran

distribusi,

cakupan

distribusi, lokasi toko peritel, teritori penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, alat
transportasi, penjualan partai besar, dan peritel. Kebanyakan produsen saat ini
tidak menjual barang mereka langsung kepada konsumen. Berbagai organisasi
pemasaran bertindak sebagai perantara, mereka memiliki berbagai nama seperti:
penjual partai besar, peritel, broker, fasilitator, agen, vendor, atau distributor.
(6) Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan pengumpulan, pencatatan, dan analisis data
secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan

10

jasa (Fred R. David, 183:2005). Riset pemasaran dapat mengungkapkan kekuatan


dan kelemahan penting dengan menggunakan berbagai skala, instrument,
prosedur, konsep, dan tuntuk mengumpulkan informasi. Aktiitas riset pemasaran
mendukung semua fungsi bisnis utama dari sebuah organisasi. Organisasi dengan
kemampuan riset pemasaran yang baik memiliki kekuatan yang nyata dalam
menjalankan strategi generik.
(7) Analisis Peluang
Fungsi ketujuh dari pemasaran adalah analisis peluang. Analisis ini
melibatkan evaluasi terhadap biaya, manfaat, serta risiko yang berhubungan
dengan keputusan pemasaran.
d. Keuangan
Analisa keuangan memberikan ukuran bagi manajer mengenai kinerja
perusahaan dibandingkan dengan kinerjanya di tahun-tahun yang lampau. Tujuan
lain

dilakukannya

analisis

keuangan

perusahaan

adalah

membantu

memperlihatkan kelemahan dan kekuatan dalam bidang fungsional lain dari sudut
pandang operasi dan strategi. Dalam hal apa pun jika suatu perusahaan atau sub
unitnya dinilai untuk pengambilalihan (dihentikan operasi atau likuidasi), proses
penilaian keuangan itu sendiri perlu dilakukan sebagai tambahan faktor-faktor
lainnya yang mempengaruhi keputusan tersebut. Beberapa faktor keunggulan
strategis yang utama dalam keuangan yaitu:
a. Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur penganggaran modal yang
efisien dan efektif.
b. Sistem akuntansi untuk perencanaan, anggaran biaya, laba dan prosedur audit
yang efisien dan efektif.
c. Total sumber daya keuangan dan kekuatannya, likuiditas, leverage,
profitabilitas, aktivitas dan arus kas.
d. Biaya modal yang rendah dalam hubungannya dengan industri dan pesaing.
e. Kebijakan penilaian persediaan.
Menurut James Van Horne, fungsi dari keuangan terdiri atas tiga
keputusan. Keputusan-keputusan tersebut ialah:

11

a. Keputusan Investasi atau Penganggaran Modal. Keputusan investasi atau


penganggaran modal adalah alokasi dan realisasi dari modal dan sumber daya
untuk proyek, produk, aset, dan divisi dari sebuah organisasi
b. Keputusan Pendanaan. Termasuk di dalamnya menentukan struktur modal,
terbaik untuk perusahaan dan mencakup evaluasi berbagai metode yang dapat
digunakan perusahaan untuk menghasilkan modal
c. Keputusan Dividen memikirkan isu seperti persentase laba yang dibayarkan
kepada pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan sepanjang
waktu, dan pembelian kembali atau penertiban saham.
e. Sumber Daya Manusia
Tugas utama manajer sumber daya manusia adalah menempatkan
karyawan yang tepat pada tempat yang tepat. Jika penempatan sumber daya
manusia tidak pada tempat yang tepat maka sumber daya menusia tersebut akan
bekerja secara tidak efektif dan efisien, dan ini akan mempengaruhi keunggulan
bersaing perusahaan. Tugas lainnya dari seorang manajer sumber daya manusia
adalah merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi dan setia.
Beberapa faktor sumber daya manusia yaitu:
a. Karyawan berkualitas tinggi
b. Struktur organisasi dan suasana yang efektif
c. Hubungan yang efektif dengan serikat buruh
d. Citra dan prestise perusahaan
e. Kebijakan hubungan kerja yang efisien dan efektif: pengangkatan staf,
penilaian dan promosi, serta pelatihan dan pengembangan.
f. Produksi dan Operasi
Para ahli di bidang operasional akan memusatkan perhatian pada
pengambilan keputusan mengenai kapasitas pabrik, layout pabrik, tata letak mesin
dan peralatan, menetapkan kebiajksanaan persediaan (baik bahan baku, bahan
penolong, barang jadi dan berbagai persediaan lainnya). Sejumlah faktor untuk
menganalisis manajemen produksi dan operasi yaitu:
a. Kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar
b. Ketersediaan bahan baku yang cukup

12

c. Lokasi fasilitas dan kantor yang strategis


d. Sistem pengendalian persediaan yang efektif dan efisien
e. Prosedur yang efisien dan efektif rancangan, penjadualan, pengendalian
mutu.
g. Sistem Informasi Manajemen
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan
menyediakan dasar untuk semua keputusan manajerial. Informasi menunjukkan
sumber utama dari kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen. Kegunaan
sistem informasi manajemen ialah untuk memperbaiki kinerja suatu perusahaan
dengan memperbaiki kualitas keputusan manajerial.
SIM menerima bahan mentah dari evaluasi

serta eksternal dari suatu

organisasi. Ia mengumpulkan data tentang pemasaran, keuangan, produksi, dan


yang berhubungan dengan karyawan secara

termasuk faktor social, budaya,

demografi, lingkungan, ekonomi, politik, dan lain-lain. Data diintegrasikan


dengan cara yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan
manajerial.
2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Pendekatan rantai nilai pertama kali diperkenalkan oleh Michael Porter.
Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dengan sangat baik dapat digambarkan
sebagai rantai nilai, dimana pendapatan total dikurangi biaya total dari semua
aktivitas yang dijalankan untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk
dan jasa.
Semua perusahaan dalam suatu industri memiliki rantai nilai yang
termasuk aktivitas seperti mendapatkan bahan mentah, mendesain produk,
membangun fasilitas produksi, mengembangkan perjanjian kerjasama dan
menyediakan pelayanan pelanggan. Suatu perusahaan akan menguntungkan
sepanjang pendapatan total melebihi biaya total yang terjadi untuk menciptakan
dan mengantarkan produk atau jasa. Perusahaan harus berusaha untuk memahami
bukan hanya operasi rantai nilai mereka sendiri, tetapi juga rantai pesaing,
pemasok, dan distributor.

13

Value

Chain

Analysis

(VCA)

memungkinkan

perusahaan

untuk

mengidentifikasi dengan lebih baik kekuatan dan kelemahannya, khususnya


ketika dibandingkan terhadap analisa rantai nilai pesaing dan data mereka sendiri
yang dievaluasi
dari waktu ke
waktu.
Penilaian

Gambar 2 Analisis Rantai Nilai


Sumber:

Disarikan

dari

Buku

Manajemen

Strategi,

Mudrajad Kuncoro
substansial mungkin dibutuhkan dalam menjalankan VCA karena aktivitas yang
berbeda sepanjang rantai nilai dapat mempengaruhi aktivitas lainnya secara positif
atau negatif, jadi terdapat saling keterkaitan yang kompleks.
Keterangan Gambar 2:

Pertama, uji rantai nilai produk atau jasa tertentu dari segi berbagai kegiatan

yang terlibat dalam produksi atau provisinya


Kedua, menguji keterkaitan antara semua kegiatan. Keterkaitan adalah
hubungan antara cara satu kegiatan dilakukan dan biaya untuk melakukan

kegiatan lain
Ketiga, menguji sinergi potensial di antara produk atau unit bisnis. Tidak saja
tiap elemen berharga memiliki skala ekonomi, tetapi juga lingkup ekonomis
dari keseluruhan elemen.

3. Analisis PIMS
Pendekatan PIMS (profit impact of marketing strategy) di perkenalkan
pertama kali pada tahun 1960 sebagai proyek perusahaan General Electric (GE).
14

Dalam analisis ini yang akan digunakan adalah strategi mana yang akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dalam analisis ini yang menjadi ukuran
adalah model strategi yang digunakan dan tingkat kembali modal yang diperoleh
perusahaan. Karakteristik yang tercakup dalam analisis ini adalah: a) intensitas
investasi, b) pangsa pasar, c) pertumbuhan pasar, d) daur kehidupan barang, e)
rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan.
4. Pendekatan 7-S
Pendekatan ini mensyaratkan mengetahui dan mengevaluasi tujuh variabel
organiasasi (The Seven Ss) yaitu: struktur (structure), strategi (strategy), staf
(staff), gaya manajemen (management style), sistem dan prosedur (system and
procedures), keahlian (skill), dan budaya perusahaan (shared value). Manajemen
dituntut untuk mengarahakan keseluruhan variabel tersebut dalam gerakan yang
seirama dan oleh karena itu keseluruhan variabel tersebut selalu berada pada
kesinambungan yang dinamis.

15

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Analisa lingkungan perusahaan sebagai suatu proses dengan mana
perencana strategi mengkaji pemasaran, dan distribusi perusahaan, penelitian dan
pengembangan, produksi dan operasi, sumber daya dan karyawan perusahaan,
serta faktor keuangan dan akuntansi untuk menentukan dimana perusahaan
mempunyai kekuatan dan kelemahan yang penting sehingga perusahaaan dapat
memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan dapat menangani
ancaman di dalam lingkungan.
Analisis perusahaan terdiri dari:
1. Analisis Fungsional
Salah satu cara yang paling sederhana untuk memahami dan menganalisis
lingkungan organiasasi khususnya lingkungan adalah melalui pendekatan
fungsional. H.I. Ansoff, seorang pejabat manajemen strategis, mengemukakan
bahwa keahlian dan sumber daya perusahaan dapat diatur ke dalam profil
kompetisi sesuai fungsi bisnis, seperti: pemasaran, keuangan, penelitian dan
pengembangan, operasi.
2. Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Pendekatan rantai nilai pertama kali diperkenalkan oleh Michael Porter.
Menurut Porter, bisnis suatu perusahaan dengan sangat baik dapat digambarkan
sebagai rantai nilai, dimana pendapatan total dikurangi biaya total dari semua
aktivitas yang dijalankan untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk
dan jasa.

16

DAFTAR PUSTAKA

Cantika, Sri Budi, SE., M.M dan Amirullah, SE., M.M. 2002. Manajemen
Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu
David, Fred R. 2006. Manajemen Stategis: Konsep, Edisi 10 Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat
Hunger, David J dan Thomas L. Wheelen. 2003. Management Strategis.
Yogyakarta: Andi
Kurniawan, Saefullah dan Ernie, Sule Tisnawati. 2005. Pengantar Manajemen.
Jakarta: Prenada Media
Natalia, dkk. Analisis Lingkungan . e-book
Sri, SP Wilujeng. 2007. Pengantar Manajemen Edisi pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu

17

También podría gustarte