Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1.
2.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan
agama
dan
kepercayaannya
masing-masing
menurut
dasar
4.
5.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6.
7.
Sila kedua
1.
Mengakui
dan
memperlakukan
manusia
sesuai
dengan
harkat
dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Sila ketiga
1.
Mampu
menempatkan
persatuan,
kesatuan,
serta
kepentingan
dan
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3.
4.
Mengembangkan
rasa
kebanggaan
berkebangsaan
dan
bertanah
air
Indonesia.
5.
6.
7.
Sila keempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.
7.
8.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9.
10. Memberikan
kepercayaan
kepada
wakil-wakil
yang
dipercayai
untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima
1.
2.
3.
4.
5.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6.
7.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
8.
9.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945 panglima tentara ke-16 Letnan Jenderal Kumakichi
Harada
mengumumkan
dibentuknya
suatu
Badan
Penyelidik
Usaha-Usaha
PPKI
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau disebut Dokuritsu Junbi Inkai yang
diketuai Ir. Sukarno dan Moh. Hatta sebagai wakilnya. Pembentukan PPKI sebagai
akibat dari bayangan kekalahan Jepang, karena pada tanggal 6 Agustus 1945 kota
Hiroshima dibom oleh Sekutu.
Lebih-lebih setelah tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki dibom oleh Sekutu
lagi. Dalam situasi demikian tiga pemimpin Indonesia yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta
dan dr. Rajiman Wedyodiningrat dipanggil ke Dalath, Vietnam Selatan oleh Marsekal
Darat Terauchi. Ia menyampaikan keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia. Pelaksaaannya setelah persiapan selesai. Wilayah
Indonesia yaitu meliputi seluruh Hindia-Belanda.
Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15
Agustus 1945, dengan demikian berakhirlah Perang Pasifik. Bersamaan itu pula
ketiga pemimpin yang pergi ke Dalath telah kembali ke tanah air.