Está en la página 1de 20

askep KMB pada pasien Hepatitis

HEPATITIS

1.

Pengertian
Hepatitis virus akut meupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas dalam tubuh
walaupun efek yang menyolok terjadi pada hati dgn memberikan gambaran klinis yang mirip
yang dapat berfariasi dari keadaan subklinis tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang
fatal. (Sylvia A. price, 1995; 439)

Hepatitis adalah inflamasi hati. Inflamasi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau
substansi toxic. (luckmann dan sorense. 1987; 1353U)

Hepatitis merupakan infeksi yang menyerang bagian hati dengan menunjukan berbagai
perbedaan masa inkubasi tergantung dari unsure virus hepatitis yang menyerang. (Barbara. C.
long. 1996, perawatan medical bedah: 119)

2.

Etiologi
Hepatitis adalah peradangan pada hepar, penyebab nya antara lain:

a.

Infeksi virus A, dan B, C, D, E

b.

Alcohol

c.

Zat toksik apa

3.

Jenis-jenis hepatitis
1). Hepatitis virus
Hepatitis virus terbagi atas 2 jenis yaitu : hepatitis A, B, C, D, dan E

a.

Hepatitis A (HAV)
Hepatitis A merupakan penyakit endemic pada daerah terutama dgn sanitasi yang kurang
tetapi endemic terjadi pada daerah sanitasi yang baik, masa inkubasi berkisar 15-45 hari dan
cara penularannya melalui fecal oral.

b.

Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B massa inkubasinya 28-160 hari, cara penularan utama melalui semen dan secret.
Virus hepatitis B adalah virus DNA yang mendiami inti sel dan permukaan tubuhnya
membentuk antibody terhadap hepatitis B yang disebut hepatitis B corcore antigen (Hbc Ag)
dan surpae antigen (Hbs Ag).

c.

Hepatitis C (HCV)
Merupakan virus RNA kecil terbungkus lemak, diameternya sekitar 30-60 nm. Cara
penularannya melalui parental dan kontak seksual. Masa inkubasi nya +/- 15-160 hari.

d.

Hepatitis D (HDV)
Merupakan virus RNA berukuran 35nm. Virus ini dapat dideteksi dalam darah, cara
penularan dalam serum darah. Masa inkubasi +/- 2 bulan.

e.

Hepatitis E (HEV)
Merupakan suatu virus RNA kecil diameternya +/- 32-34 nm. Virus ini ditularkan melalui
jalan fecal-oral.
2). Hepatitis toksik
Hepatitis toksik terjadi setelah terkena oleh substansi kemudian toksin tsb menyebabkan
gangguan liver berupa respon sentivitas atau respon toksik biasanya disebabkan oleh obatobatan
3). Hepatitis aktif kronis
Hepatitis jenis ini menyebabkan inflamasi hepatitis nekrosis dan hepatitis fibrosif yang
progresif. Penyebabnya berupa agen virus maupun kimiawi.
4). Hepatitis alkoholik
Dapat berupa inflamasi yang bersifat akut ataupun kronik yang disebabkan oleh nekrasis
parenkim akibat dari penyalahgunaan alcohol.

4.

Patofisiologi

5.

Gambaran klinis
Pada peradangan hepar biasanya klien tidak merasa sakit pada masa setelah terinfeksi pada
hepatitis anikterik.
Maka setelah terinfeksi terbagi menjadi beberapa stadium, antara lain:

a.

Stadium pra ikterik


Berlangsung selama 4-7 hari, pasien mengeluh:

Lemah

Anorexsia

Mual

Muntah

Demam

Nyeri pada otot

Nyeri pada abdomen kuadran kanan atas

Urine lebih menjadi cokelat

b.

Stadium ikterik
Berlangsung selama 4-6 hari. Mula-mula terlihat pada sclera kemudian pada kulit seluruh
tubuh, keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anorexsia dan muntah, hati membesar
dan nyeri tekan. Tinja warna kelabu atau kuning muda.

c.

Stadium pasca ikterik


Berlangsung 2-6 minggu ikterik mereda warna urine dan tinja normal, mual, muntah
berkurang.

6.

Komplikasi
Komplikasi hepatitis B virus yang paling sering di jumpai adalah perjalanan penyakitnya
yang memanjang hingga 4-8 bulan. Keadaan ini dikenal dgn hepatitis kronis akan tetapi
keadaan ini akan sembuh kembali sekitar 5% dari pasien hepatitis kronis akan mengalami
kekambuhan setelah serangan awal, kekambuhan biasanya dihubungkan dgn minum alcohol
atau aktifitas fisik yang berlebihan.

7.

Pengobatan dan penanganan hepatitis

Bedrest terutama pada fase akut

Diet disesuaikan dgn keadaan pasien

Terapi obat, disesuaikan dgn jenis hepatitisnya


(Sylvia A. price corraine M. Wilson : 1995:444)

8.

Diet untuk pasien hepatitis


Beberapa pantangan yang harus dihindari antara lain :

Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi,
jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta
makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.

Makanan kaleng seperti sarden dan korned.

Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.

Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak,
mentimun, durian, nangka.

Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.

Minuman yang mengandung alkohol dan soda.

Sedangkan bahan makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis :

Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian.

Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau,
sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.

Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula,
sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.

ASUHAN

KEPERAWATAN

PADA

Tn.

DENGAN

GANGGUAN

SISTEM

PENCERNAAN AKIBAT HEPATITIS B DIRUANG X RSUD GUNUNG JATI CIREBON

TINJAUAN KASUS

A.

PENGKAJIAN

1.

Biodata
Nama

: Tn.A

Umur

: 67 tahun

Pendidikan

: sd

Agama

: islam

Pekerjaan
Alamat

:wiraswasta
:ds.sindang wangi

Tanggal pengkajian :25-juli-2011


Dx medic

:hepatitis B

2.

Riwayat kesehatan masa lalu.

a.

Kesehatan masa lalu


Klien pernah mengalami penyakit tipoid -/+ 2 tahun yang lalu, dan sekarang sudah
sembuh.
Klien pernah di operasi dengan keluhan batu ginjal -/+ 8 tahun yang lalu di rawat di RSUD
Majalengka selama 4 (empat) hari.

b.
-

Riwayat masuk RS
Klien datang melalui UGD pada jam 09.30 WIB tanggal 23-07-2011 dengan keluhan
nyeri tekan kuadran kanan atas abdomen dengan skala 3,klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk, di sertai mual sehingga tidak nafsu makan, lemas, nyeri bertambah bila posisi
duduk dan berkurang bila klien berbaring tidur. Klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu

c.
3.

Keluhan utama
Klien merasa nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen, dengan skala 3.
Riwayat kesehatan keluarga
Klien dan keluarga menyatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menular (hepatitis) dan
tidk ada yang mempunyai penyakit turunan.

4.

Data biologis
NO Aspek yang dinilai

Di rumah

Di rumah sakit

Pola makan dan minum


~ Makan

3x sehari

~ Jenis

Nasi,

3x sehari

sayur,

lauk, Nasi,

sayur,

lauk,

buah buahan

buah-buahan

~Pantangan

Pedas, asam, manis

Pedas, asam, manis

~Nafsu makan

Baik

Menghabiskan

porsi
~Minum

5 6 gelas

4 - 6 gelas

~Jenis

Air putih

Air putih, susu bubuk

~ Pantangan

Susu kental

Susu kental

~ keluhan

Tidak ada keluhan

Mual,

tidak

nafsu

makan

Eliminasi
-

Kebiasaan BAB

Konsistensi

Warna

1x sehari

1x sehari

Bau

Lembek

Lembek

Kebiasaan BAK

Kuning

Kuning

Warna

Bau

kadang

seperti teh
Khas feaces

Khas feaces

4 6 x sehari

4 6 x sehari

Kuning

Kuning kadang spt

Khas amoniak

teh
Khas amoniak

Pola aktifitas sehari hari Dapat


aktifitas
petani

melakukan Klien hanya terbaring


sebagai di

tempat

aktifitas
keluarga

tidur
dibantu

Pola istirahat tidur


Kadang kadang

~ Tidur siang

+/_

( 13.00 14.30

WIB )
~ Tidur malam

+/_ (

~ Gangguan

7 8 jam/ 21.00

+/_(

7 8 jam/ 21.00

04.00 WIB ).

04.00 WIB )

Tidak ada

Kadang nyeri ulu hati,


kembung.

Pola kebersihan
~ Mandi

2x sehari

2x sehari

~ Sikat gigi

2x sehari

1x sehari

~ Keramas

2x sehari

Tidak pernah

~ Gunting kuku

1x seminggu

Tidak pernah

5.

Pemeriksaan fisik

a.

Keadaan umum
Kesadaran

: lemas
: compos metis

T=120/80 mmhg
P=92x/mt
R=20/mt
S=36,7C
Berat badan
b.

: 44kg TB=53cm

Kepala
Bentuk
Rambut

: simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri tekan.


: hitam keputih putihan, agak kusut, kulit bersih, tidak tampak

adanya lesi (luka) dan benjolan.


Leher

: simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena


jugolaris, reflek menelan baik.

c.

Mata
Penglihatan

: mata kanan dan kiri tampak simetris,


:

normal,

tidak

ada

diplopia,

tidak

ada

ptosis,

pupil

isokhor, sclera ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa


membaca papan nama perawat pada jarak +/- 30 cm
d.

Telinga

: pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

serumen.
e.

f.

Mulut dan fharing


Bentuk mulut

: simetris, mukosa bibir kering.

Stomatitis

: tidak ada

Gigi

: gigi taring sudah tidak ada

Lidah

: kotor agak kekuning-kuningan

palatum

: lunak tidak ada pembesaran

Tonsil

: tidak ada pembesaran

Getah bening

: tidak ada pembesaran

Tiroid

: tidak ada pembesaran

Dada
Thorax

: bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.

Pernafasan

: frekuensi nafas 20x/mnt, bunyi vasikuler

Jantung
g.

: bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt

Abdomen
Bentuk

: pembesaran kuadran kanan atas


Nyeri tekan pada kuadran kanan atas (skala 3) 0,1,2,3,4,5

Bising usus

: 9x/mnt

Turgor kulit

: keriput

Pembesaran hepar teraba 3 jari(hepatomegali)


Limfa tidak teraba
Klien kelihatan meringis kesakitan bila bagian hepar di tekan
h.

Genetalia dan Rektum


Klien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum

i.

Ekstermitas Atas: Kekuatan otot kurang di tandai dengan klien lemah dalam aktifitas.

Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam melakukan aktifitas

6.

Data psikologis

A.

Status emosi

B.

Konsep diri

a.

Peran

b.

Identitas diri : Klien menyadari dirinya laki- laki dan bernama A

c.

Gambaran diri

: Klien menyukai semua tubuhnya

d.

Harga diri

: Klien menyatakan dirinya senang bergaul.

C.

Gaya komunikasi

: Verbal klien dapat bicara dengan lancer. Non verbal, terbukti

: Stabil terbukti klien waktu dikaji bersikap sabar dan tenang

:Di keluarga klien berperan sebagai ayah dan sebagai kepala keluarga

dengan klien sering meringis bisa ditekan bagian oedema.


D.

Pola interaksi

: Di rumah klien berinteraksi dengan keluarga dan tetangga


sekitar rumahnya, selama di rumah sakit klien berinteraksi dgn
baik.

E.

Pola untuk mengatasi masalah

: Dalam mengatasi masalah klien dibantu oleh

keluarganya.
7.

Data sosial

A.

Pendidikan

: SD

B.

Hubungan sosial

: Baik, terbukti dengan adanya pihak keluarga yang menjenguk


dan menjaganya dengan saabar dan cukup banyak orang yang

menjenguknya
C.

Gaya hidup

: Sederhana, klien dalam kesehariannya bisa makan makanan


yang sederhana, tidak terbiasa dengan makanan panas, apalagi

merokok dan alcohol.


8.

Data spiritual
Keyakinan Agama

: beragama islam

Kebiasaan beribadah : Dirumah klien selalu melakukan shlat lima waktu dan dirumah
sakit klien tidak ketinggalan mengerjakan sholat lima waktu
dan selalu berdoa

9.

Data penunjang
Hasil laboratorium tanggal 24 07 20011

a.

Kimia darah

Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Gukosa normal

115 mg%

70 120 mg %

Glukosa 2 jam PP

120 mg %

Kneatinin

0, 84 mg

0,5 1,1 mg %

Ureum

38, 3

10 50 mg %

SGOT

120 u/I

< 22 u/I

SGPT

40 u/I

< 21 u/I

HBSAg

(+)

(-)

Billirubin Serum

2,9 mg / ml

2,5 mg / ml

Jenis Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

WBC

9,6 103 / nm3

< 4,0 10,0 >

HGB

12,7 9 / dl

< 12,0 16, 0 >

PLT

182 103 / mm

< 150 450 >

b.

Hematologi

c.

Pengobatan

No

Nama obat

Pemberian

Dosis

Indikasi

1.

Acran

Intra Vena

2x1

1. Pencegahan dan
pengobatan

2.

Amoxan 500 mg

Intra Vena

2x1

tukak

lambung
2. Infeksi saluran
pencernaan, saluran

3.

Clast

Oral

3x1

pernafasan,
perkemihan.

4.

Becombion

Oral

2x1

3.

Peptik,

gastro

duodenitis,

mual

dan muntah

5.

Neurosanbe 500

Intra Vena

amp

kolf

/ 4.

Enterkolitis,

sariawan,
kerusakan perenkim
hati, anoreksia.

6.

D 5%

Intra Vena

5. Pencegahan dan

Parental

500 mg

pengobatan
kekurangan vitamin
D12, B1, B6.

ANALISA DATA

No Data
1.

Penyebab

Masalah

DS: -klien mengeluh nyeri bila di Infasi virus

Gangguan

tekan bagian kuadran kanan atas

nyaman nyeri

abdomen
-klien

rasa

Hepar
mengatakan

nyerinya

seperti ditusuk-tusuk

Hati mengadakan perlawanan

DO: klien meringis bila di tekan Hipertopi


bagian

kuadran

abdomen.

kanan

atas
Pembuluh darah dan saraf-saraf

-ada pembesaran pada kuSadran tertekan


kanan atas

-skala nyeri 3

Suplai oksigen menurun

TTV:

T=120/80 mmhg

Metabolisme anaerob

P=92x/mt

R=20/mt

Pengeluaran asam laktat

S=36,7C

Nyeri

2.

Fungsi hepar terganggu

Nutrisi kurang dari

DS: -klien mengeluh kurang


nafsu makan

Fungsi metabolic

-terasa mual bila makan

-karbohidrat

kebutuhan

DO: -klien menghabiskan -protein


porsi makan

-lemak

-BB 44kg

terganggu

-TB 153cm

-Dx Hepatitis B

Gangguan system pencernan

-SGOT 120u/L

(mual, lemah/lesu)

-SGPT 40u/L
3

DS: klien mengeluh lemas tidak Fungsi untuk merubah glukosa Intoleran aktivitas
bisa melakukan aktivitas seperti dan monosakarida terganggu

biasanya.

Karbohidrat
DO:klien terlihat lemas
-klien
keluarga

terlihat

dibantu

dalam

aktivitas

oleh Energi

melakukan
kelemahan

Diagnosa keperawatan

1.

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d hepatomegali

2.

Nutrisi kurang dari kebetuhan, b.d mual

3.

Intoleran aktivitas b.d penurunan energi

Nama

: Tn. A

Ruang rawat : Ruang X

INTERVENSI

No

Tgl/jam Dx

Tujuan

intervensi

25-07-

Gangguan

11

nyaman

11.00

Hipertropi

keperawatan

hepar(Hepatomegali)

selama

3x24

di tandai dengan :

jam,rasa

nyeri 2. Kaji

rasa Setelah
nyeri

di 1.

Rasional

Observasi 1.

b.d lakukan tindakan TTV

keadaan umum
pasien
sifat 2.

dgn dan skala nyeri

nyeri bila ditekan pada kriteria:


bagian kuadran kanan -klien
atas
-klien
nyerinya

seperti berkurang

ditusuk-tusuk

menjadi 2

untuk

mengtahui
keadaan

nyeri

merasa 3. Latih klien yg di rasakan

sdkit nyaman
mengatakan -skala

untuk

stiap mengetahui

6jam

DS: - klien mengeluh teratasi

Paraf

melakukan

3.

nyeri teknik

teknik

relaksasi

Relaksasi dgn nafas


nafas dalam

dgn
dalam

dapat

DO: klien meringis

4. atur posisi mengurang

bila di tekan bagian

klien

relaksasi nyeri

kuadran

senyaman

4.

abdomen.

mungkin

dan tegangan

-ada pembesaran pada

prtahankan

kuadran kanan atas

tirah

baring kbutuhan

abdomen.

ktika

pasien metabolic

-skala nyeri 3

mengalami

atas

Gangguan rasa

mengurangi

otot,mngurangi

dan

melindungi hati.

nyaman

pda

abdomen.
5.

5.

Dengan

alihkan mengalihkan

perhatian klien perhatian klien


terhadap nyeri tidak
dgn

ngobrol, pada nyeri

baca Koran
6.

berfokus

6.

mengurangi

kolaborasi intabilitas

dgn dokter utk traktur


pemberian

gastrointestital

analgetik

dan nyeri serta


gangguan

rasa

nyaman

pada

abdomen

dx

25-07-

Gangguan pemenuhan

11

kebutuhan nutrisi b.d dilakukan

11.00

Setelah

1. kaji setatus 1.
nutrisi klien

mual ditandai dgn :

tindakan

Ds:

keperawatan

Klien

nutrisi

2.

-klien

timbang 2.

-klien

3.

badan
awasi 3.

tdk pemasukan

menghabiskan mengeluh mual

jumlah kalori

porsi makan

-nafsu

makan

-BB 44kg

meningkat

4.

-Tb 153 cm

-klien

makanan

menghabiskan
porsi makanan

untuk

badan memantau berat

terpenuhi tiap hari

dgn kriteria:
Do:

mengetahui
keadaan klien

mengeluh selama 3x24 jam berat

kurang nafsu makan

untuk

untk

mengetahui
banyak
sedikitnya

berikan makanan yamg

1 sedikit

masuk
dalam 4.

untuk

frekuensi

menghindari

sering

mual dan refluk

5.

berikan lambung

keperawatan
mulut sebelum 5.

makan

menghilangkan
rasa tak enak,

6.

anjurkan dan

makan
posisi

dapat

pada meningkatkan
duduk nafsu makan

tegak

6. menurunkan
rasa penuh pada
abdomen

7.

dan

berikan dapat

pemasukan yg meningkatkan
mengandung
kalori

pemasukan

tinggi

dan

7.

karbohidrat

mmenuhi

8.

untuk

kolaborasi kebutuhan

dengan
diet

ahli tubuh
dalam

memenuhi
kebutuhan

8.

berguna

pasien

membuat
program

diet

untuk
9.

kolaborasi memenuhi

dengan doktek kebutuhan klien


dalam
pemberian
vitamin
ametik

9.

mengurangi

anti mual

dan

memenuhi
kebutuhan serta
membantu
dalam

proses

pemyembuhan
3

25-07-

Intoleransi

aktifitas Setelah

di 1. kaji aktifitas 1.

Mengetahui

11

b.d penurunan energi lakukan tindakan klien

kebutuhan

11.00

ditandai dengan:

aktififitas klien

selama

3x24

ds : klien mengeluh jam,aktifitas

2.

lemas,

pemenuhan

tidak

melakukan

bisa terpenuhi dengan

akivitas kriteria:-klien bisa 2.

seperti biasa
do:-

klien

melakukan

bantu aktifitas klien

aktifitas klien

terlihat aktifitas walaupun

lemas

ada

untuk

3.
meningkatkan

pengawasan

istirahat

-klien terlihat di dari keluarga dan 3.

dan

tingkatkan ketenangan

bantu keluarga dalam perawat

tirah

untuk

melakukan aktivitas

baring/duduk

menyediakan
energi

dan

melancarkan
peredaran
darah.
4. menghindari
resiko
kerusakan
jaringan
4. ubah posisi 5. tirah baring
klien tiap 2jam lama
sekali

akan

menurunkan
kemampuan

5.

berikan

latihan tentang
gerak
pasip

sendi

Nama

: Tn. A

Ruang rawat : Ruang X

IMPLEMENTASI

No

Tgl/jam

Dx 1 25-07-03

Implementasi
T1 : mengobservasi TTV
R1 :

10.00

T: 120/80 mmHg
P: 92x/mnt
R: 20x/mnt
S: 86,7C

T2: mengkaji sifat dan skala nyeri


R2 :
-sifat nyeri tekan seperti ditusuk
-skala nyeri 3 (nyeri mengganggu)

T3: mengatur posisi klien dgn posisi yang nyaman.


R3:klien tidur dgn satu bantal.
Klien mengatakan sedikit nyaman

Paraf

T4: melatih klien untuk melakukan teknik relaksasi dgn


nafas dalam
R4: klien mengerti dan mau melakukan relaksasi dgn
nafas dalam

T5: menganjurkan kepada klien untuk mengalihkan


perhatian dgn cara banyak ngobrol dgn keluarga ataupun
dgn penunggu pasien yang lainnya, supaya tdk terfokus
pada nyeri.
R5: klien mengatakan mau melakukan sambil tersenyum
10.20

T6: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat anti nyeri


dan anti biotic
-memberikan obat acran 1 amp dan amoxan melalui IV
R6: klien mau diberikan obat lewat selang infuse
-tidak da efek samping yang disarankan misalnya alergi,
mengantuk dan pusing

Dx2

25-07-03

T1: mendiskusikan jenis makanan yang disukai


R1 :

10.30

-klien menyukai nasi, sayur dan kupat tahu


-klien kurang suka terhadap makanan yang disajikan RS

T2: Menganjurkan pd klien untuk duduk pada saat makan


dan minum

R2: klien mengerti sambil menganggukan kepala dan mau


melaksananakan nya

T3: menganjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi


sering
11.00

R3: klien mengerti dan mau melakukan nya


T4: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat mual.
-memberikan obat clast melalui oral setengah jam

11.20

sebelum makan.
R4: Klien mau diberikan obat
T5: menyajikan makanan yang hangat dan menarik
R5:

12.40

-klien mau makan makanan yang disajikan


-klien hanya menghabiskan porsi makanan yang
disajikan.

T6: mengkaji apakah klien masih mual, berkurang atau


bertambah, dan apakah masih ada kembung
13.30

R6: klien mengtakan masih mual, namun kembung tidak


ada

T7: mengganti cairan infuse D 5%, 20 tetes/mnt, di oplos


dgn neurosambe 5000 satu amp/kolf.
R7: cairan infuse terpasang 20 tetes/mnt dgn neurosambe
5000 satu amp/kolf

Dx

25-07-11

T1 : menganjurkan untuk lebih banyak beraktifitas


R1 : klien tampak tidur

10.30

T2 : menganjurkan kepada keluarga pantau dan awasi

WIB

klien serta bantu klien dalam melakukan aktifitas


R2 : keluara klien mau melakukannya

12.40WIB

T3

menganjurkan

beraktifitas

sesuai

dengan

kemampuan
R3 : klien mampu beraktifitas dengan melakukan berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi sambil di bantu
keluarga dan perawat

También podría gustarte