Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
REDISTRIBUSI PENDUDUK
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Geografi Penduduk
Oleh:
KELOMPOK 8
SISKA ANGGRAENI (NIM.1207449)
JURUSAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
DESEMBER 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas
terselesaikannya penulisan Makalah dengan judul Redistribusi Penduduk.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Geografi
Penduduk.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,
civitas akademika maupun para pembaca yang memerlukan sebagai bahan
literatur. Penulis mengharapkan saran atau kritik yang sifatnya positif terhadap
tulisan ini, guna peningkatan kemampuan Penulis di masa mendatang dan
kemajuan ilmu pengetahuan,
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Manfaat dan tujuan
C. Rumusan masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Distribusi penduduk Indonesia
B. Redistribusi penduduk
C. Faktor pendukung dan penghambat kebijakan redistribusi
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan dengan jumlah penduduk
yang sangat banyak. Jumlah penduduk di Indonesia yang saat ini mencapai
kurang lebih 241.000.000 penduduk menempati urutan ke- 4 jumlah penduduk
terbanyak di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika
Serikat.
Beberapa pengamat yang ada di masyarakat mempercayai bahwa konsep
dari kapasitas muat juga berlaku terhadap penduduk bumi. Yaitu, penduduk yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Namun, beberapa
menyangkal pendapat mengenai katastrofi Malthus ini dan menunjukan grafik
yang menunjukkan kenaikan dari jumlah logistik penduduk.
Luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah seluas
1.904.569 km2 dengan kepadatan penduduk sebesar 124/km2. Pulau Jawa adalah
sebuah pulau yang memiliki populasi sebanyak 136.000.000 jiwa. Dengan pulau
sebanyak 13.487 pulau membuat pulau Jawa sebagai pulau yang terbilang cukup
kecil dibanding pulau lainnya menjadi pulau terpadat di Indonesia ataupun dunia
dengan kepadatan Ruang menembus angka 979.
Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pulau Jawa begitu digemari
oleh 60 persen penduduk Indonesia untuk ditinggali. Salah satunya adalah faktor
karena ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia berada di Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Seluruh pusat pemerintahan Indonesia berada di Jakarta seperti
istana negara, monumen nasional, gedung Departemen Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Selain faktor tersebut, hampir
seluruh fasilitas yang memadai berada di ibukota seperti fasilitas pendidikan,
kesehatan, ataupun lapangan kerja. Selain Daerah Khusus Ibukota Jakarta, daerah
daerah lain di Pulau Jawa juga merupakan tempat tempat yang memiliki
fasilitas cukup lengkap apabila dibandingkan dengan pulau pulau lainnya.
Berbagai macam faktor dapat membuat seseorang untuk menetap di suatu
tempat tinggal. Akan tetapi, apabila sebuah tempat dihuni oleh jumlah orang yang
terlalu berlebih akan terjadi peristiwa overpopulated di satu daerah dan membuat
daerah lain sepi. Hal tersebut berakibat cukup fatal untuk perekonomian sebuah
negara karena untuk mencapai sebuah negara yang sukses diperlukan
keseimbangan ekonomi di seluruh daerahnya. Akan tetapi, apabila sebuah daerah
ramai dan daerah lainnya sepi akan membuat perkembangan baik dari segi
ekonomi, pendidikan, ataupun kesehatan tidak akan seimbang.
Untuk mengatasi masalah tidak meratanya jumlah penduduk yang ada di
Indonesia, perlulah dilaksanakan
Redistribusi
Redistribusi Penduduk adalah, salah satu upaya yang dilakukan untuk pemerataan
penduduk di Indonesia dengan cara transmigrasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana distribusi penduduk Indonesia saat ini?
2. Apa yang dimaksud dengan redistribusi?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat redistribusi?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan dapat menjelaskan distribusi penduduk Indonesia dari
tahun ke tahun.
2. Mengetahui dan dapat menjelaskan transmigrasi sebagai kebijakan
redistribusi pemerintah.
3. Mengetahui dan dapat menjelaskan factor pendukung dan penghambat
kebijakan redistribusi.
BAB 2
REDISTRIBUSI
A.
kepadatan
penduduk.
Kepadatan
penduduk
berkaitan
dengan
daya
per kilometer persegi atau Propinsi Jawa Barat yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi kedua dengan 1.217 jiwa per kilometer persegi.
Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera
yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3
persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen
penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk,
Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang
luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8
persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.
B.
dilaksanakan di Indonesia.
1. Masa pemerintahan Kolonial Belanda
Pengelompokan penduduk di Pulau Jawa telah terjadi sejak permulaan
abad ke-l9, dan hal ini menyebabkan terjadinya gejala kelebihan penduduk di
Pulau Jawa. Pada tahun 1905 pemerintah Hindia Belanda memindahkan sebanyak
155 kepala keluarga (KK) dari karesidenan Kedu (Jawa Tengah) ke Gedong
Tataan, Karesidenan Lampung. Di daerah ini desa-desa kolonisasi didirikan, dan
tiap-tiap tahun ke daerah ini dikirim kolonis-kolonis dari Pulau Jawa. Akhir tahun
1921 jumlah kolonis di Gedong Tataan mencapai 19.572 orang (Sjamsu, 1960).
Pada tahun 1922 sebuah permukiman yang lebih besar yang diberi nama
Wonosobo didirikan di dekat Kota Agung di Lampung Selatan. Di samping itu,
didirikan pula beberapa permukiman besar dekat Sukadana di Lampung Tengah,
sedangkan permukiman-permukiman yang lebih kecil didirikan di Sumatera
Selatan, Bengkulu, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Masa Pendudukan Tentara Jepang
Ketika tentara Jepang masuk ke Indonesia, kegiatan transmigrasi tetap
dilaksanakan. Akan tetapi karena sibuk dengan peperangan, rupanya penguasa
Jepang tidak sempat melakukan pengadministrasian kegiatan transmigrasi seperti
halnya pada jaman pemerintah kolonial Belanda, sehingga sangat sedikit
dokumentasi
mengenai
transmigrasi
10
yang
bisa
ditemukan.
di
dalamnya,
dan
untuk
bekerja-berusaha
guna
bertempat
peningkatkan
subyek, pionir,
11
Republik
Indonesia
Nomor
Tahun
1999
mengenai
12
13
14
menyebabkan
perkembangan
proyek
tersendat-sendat,
terbengkalai atau reabilitasi yang mahal ada tahap berikutnya atau kerusakan
ekologis yang serius. Masalah umum lainnya adalah banyak proyek
mengalami keterlambatan pembangunan prasarana seperti jalan utama (yang
penting bagi pemasaran), irigasi dan supply bibit dan input-input lain milik
BIMAS atau program-program pertanian lain yang sangat terlambat datangnya
atau kalu tidak jumlahnya tidak mencukupi. Di daerah asal jawa tempat
transmigran dipilih ada beberapa masalah endemis. Misalnya batas usia
tertinggi transmigran yang dipilih sering dijumpai usia lanjut yangg sangat
mempengaruhi kemampuan pemukim membuka dan mengerjakan lahannya.
Transmigrasi ini menimbulkan dampak baik positif maupun negatif, yaitu
1. Dampak Positif Transmigrasi
a. mengurangi kepadatan penduduk yang tidak merata
b. Meningkatkan persatuan & kesatuan dengan cara melakukan
transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya seperti Jawa, Bali
dan Madura ke luar Jawa, terutama ke Kalimantan, Sulawesi, Timor
Timur, dan Irian Jaya
c. Memproduksi beras dalam kaitan pencapaian swasembada pangan.
Dampak Negatif Transmigrasi
a. terjadinya marjinalisasi terhadap penduduk setempat
b. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran
yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada
tahun-tahun pertamanya
15
c. Pada awal Era Reformasi konflik laten ini meledak menjadi terbuka
antara lain dalam bentuk konflik Ambon dan konflik Madura-Dayak
di Kalimantan
d. gejolak di Papua yang dipicu oleh rasa diperlakukan tidak adil dalam
pembagian keuntungan pengelolaan sumber alamnya, juga diperkuat
oleh ketidaksukaan terhadap para transmigran.
16
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Transmigrasi
merupakan
17
DAFTAR PUSTAKA
18
: SISKA ANGGRAENI
NIM
: 1207449
NO. ABSEN : 1
SESI
PERMASALAHAN:
1. persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata. Hal ini dapat dilihat melaui data :
Terlihat bahwa hampir 60% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa yang luasnya
hanya sekitar 6,9% dari luas daratan di Indonesia.
yaitu :
Adanya konsep orang jawa yang mengatakan mangan ora mangan asal kumpul,
Berkembangnya sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima, penjual koran,
home industri dan lain-lain sebagai alternatif menanggulangi pengangguran secara
mandiri, salah satu yang dapat menghambat program transmigrasi, karena suatu
administrasi terpusat yang efektif dan kuat tidak ada.
19
PENYELESAIAN
1. Ketimpangan persebaran penduduk di Indonesia sangat menghambat proses
pembangunan, karena itu sangat penting untuk dilaksanakan program redistribusi
penduduk bagi seluruh wilayah Indonesia. Dari sudut mana pun kita memandang
program redistribusi penduduk ini mempunyai nilai yang sangat penting. Dari segi
ekonomi, program redistribusi penduduk berarti menyediakan tenaga kerja serta
keterampilan baik untuk perluasan produksi di daerah-daerah maupun pembukaan
lapangan kerja baru. Di samping itu, akan timbul integrasi ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari aspek idiologi,
redistribusi penduduk berfungsi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Dari aspek politik, hal ini akan merupakan alat penunjang pembauran
etnik,
mempersempit
kesenjangan
kelas
maupun
wilayah,
serta
dapat
meningkatkan
pengetahuan
sosio-kultural
kepada
calon
transmigran
agar
20