Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
siang kami.
Dilanjutkan ke pos selanjutnya ialah pos navigasi darat. Kami diminta menentukan titik
dimana kami berada dan diberi titik tujuan kami. Dengan cara jalan kompas. Dengan
didampingi kak Bobby kami terus melanjutkan jalan kompas kami.setelah jauh kami
melangkah, hamper mendekati titik yang kami tuju. Ternyata waktu habis dan diminta menuju
pos yang kak bobby minta. Kami sedikit kecewa karena sangatllah terlalu jauh jarak kami
dengan pos itu, dan langkah kami menuju pos itu dikonversikan kedalam point yang akan kami
terima salnjutnya.
Setelah diteliti ternyata titik kami tidaklah salah, dan yang menurut kak Bobby tunjuk
sebagai pos, bukanlah pos yang sebenarnya. Sehingga kami sangatlah merasa kecewa. Tapi
tak apalah, manusia tempatnya salah.
Dilanjutkan dengan berjalan jongkok menuju titik yang tidak jadi kami tuju, di titik itu
akan dilaksanakan kegiatan esar pencarian korban kecelakaan. Berjumlah 3 orang. Bergegas
kami melakukan pencarian dan akhirnya berhasil menemukan 3 korban tersebut. Segera kami
beri pertolongan dan kami evakuasi. Dikarenakan keterbatasan alat dan lokasi yang cukup
sulit untuk melakukan evakuasi kami tetap mengupayakan yang terbaik dari kami.
Malam dating, dan kami harus mendirikan bifak kembali di kampus lidah. Seperti biasanya,
kami mengalami kesulitan lagi. Dengan susah payah alkhirnya bifak kami dapat berdiri.
Kemudian kami diberi kesempatan untuk makan besar dengan memasak makanan
menggunakan bamboo yang sudak kakak senior siapkan. Kami potong-potong kemudian kami
lapisi bagian dalamnya dengan daun pisang dan diisi dengan bahan makanan yang ingin kami
masak. Menu kali ini adalah nasi dan mie instan.
Usai makan kami diajak untuk berkumpul untuk merefleksikan apa saja yang kita rasakan
selama 2 hari itu. Tiba-tiba cuaca berrubah dari cerah ke mengdung. Lagit penuh dengan
awan, menandakan akan turunnya hujan ditambah dengan sambaran petir yang menggelegar
ditelinga kami. Akhirnya tetap hujan ternyata, dan kami harus mengungsi ke tempat yang
teduh.
Melanjutkan diskusi yang terpotong, sambil ada masukan dari kak Ikhwal. Selama diskusi
kami merasa kelelahan sehingga membuat kami semua mengantuk tingkat akut. Diskusi usai
dan kami diberi waktu untuk shalat isya. Terjadi kelucuan ketika kami shalat, karena
imamnya adalah orang utan atau Afif maka terasa lama sekali shalat itu. Sehingga membuat
kami mengantuk bahkan ada yang sempet tertidur dan bermimpi pula.
Kegiatan dilanjutkan dengan membayar ppoint berjamaah, dimulai dari gerakan pushup,
situp, pushup berantai dan PBB tidur semua kami lakukan agar point kami berkurang. Karena
tarsius memiliki point terbanyak dan 2 anggota dari SRU 3 sudah terlunasi, maka tanpa tarsius
sadari kak Rendi menghibahkan 30 poin ke 2 anggota tersebut, yaitu badak dan harimau
masing-masing 15 point dari tarsius.
Hujan sudah reda, kami kembali ke bifak kami untuk beristirhat malam. Hingga menjelang
pagi kami ddibangunkan lagi untuk melksanakan kompas malam, kami mendapat bagian 98o.
ternyata kami masih agak melenceng
Kmi diberi penjelasan tentang harboring, entah istilah apa itu. Kak Nuril menjelaskan
bagaimana cara membentuk shelter harboring tersebut. Karena SRU kami hadir pertama kali,
jadi SRU kami diberi amanah untuk mengomando SRU yang lain membentuk harboring pula.
Kami membentuk harboring hingga menjelang subuh.
<b>Hari ketiga</b>
Subuh kami shalat terlebih dahulu di masjid Baitul Makmur 2 setelah bergeser ke sanggar
lidah kami langsung shalat. Kemudian ada instruksi untuk senam pagi seperti biasanya. Setelah
itu kami bekerja bakti untuk membersihkan sanggar lidah. Dengan rasa lelah kami, dengan
sisa semangat kami, kami laksanakan dengan sepenuh hati.
Sanggar berhasil kami bersihkan dan kemudian ada instruksi untuk memasak makanan. Menu
kami kali ini adalah mie instan saja. Dengan roti gandum, susu hangat dan air putih. Setelah
itu kami berkemas dan menuju gelanggang pemuda untuk mountenering. Sepangjang
perjlanan kami jalan jongkok sampai-sampai kaki kami terasa mati rasa, sudah tidak terasa
apa-apa lagi.
Sampai dilokasi kami berkumpul, dan diberi webbing satu orang satu, kami diberi waktu 3
menit untuk memasang webbing. Karena masih pemula, kami masih kurang cukup jika hanya
diberi waktu 3 menit saja. Webbing terpasang, Tarsius dan Komodo mendapat giliran pertama
untuk prusik dan rafling.
Selagi yang lain menanti, yang lain diajak kak Lutfi untuk mengikuti latihan mengompas.
Untuk itu kami diberi soal untuk melaksanakan melambung melewati sebuah gedung. Semua
selesai, kami berkumpul di depan gedung tersebut.
Sambil meanti yang lain, kami semua mengumpulkan bahan makanan yang tersisa dari kami
semua untuk dibagikan ke teman-teman yang lain. Setah usai seua kegiatan, kami berbaris
untuk makan bersama dengan menu yang sudah kakak-kakak senior siapkan sebelumnya.
Dengan lahap kami menghabiskan makanana tersebut. Karena masih adah seupah nasi
didalam nesting, maka oleh kak Nuril diberi air untuk dihabiskan. Tanpa pikir panjang tarsius,
komodo, dan babi rusa menghabiskannya dan dibantu oleh yang lain.
Setelah itu kami diminta untuk menulis sebuah pernyataan yang berisikan bahwa kita harus
memenuhi hal-hal yang tertulis dalam penyataan itu. Kemudian kami bergeser ke sanggar