Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan ibu nifas adalah upaya untuk mempromosikan
kesehatan
setelah
masa
persalinan
untuk
mencegah
terjadinya
susu formula melalui hadiah yang diberikan rumah sakit waktu ibu pulang ke
rumah, hadiah untuk bayi dari perusahaan susu formula yang didistribusikan
oleh pemberi perawatan selama kehamilan dan iklan-iklan di televisi serta
majalah.
Oleh karena itu penulis tergugah untuk membuat suatu makalah yang
membahas tentang upaya promosi kesehatan pada ibu nifas dan menyusui.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.
Prosedur Rutin
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan
sering kali meliputi beberapa prosedur rutin . Seperti mengukur suhu,
nadi dan tekanan darah, enema. Prosedur rutin ini tidak boleh di
hilangkan meskipun hal tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan
kepada wanita dan pasangannya karena untuk mencegah atau mendeteksi
secara dini komplikasi yang mungkin dapat terjadi.
3.
Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang
sama sangat bervariasi. Pendekatan yang tepat tampaknya tidak
menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama
persalinan dan melahirkan. Namun ada beberapa ibu yang menghadapi
persalinan dengan ketakutan yang luar biasa. Dengan dilakukan promosi
kesehatan tentang nutrisi pada ibu bersalin inilah di harapkan akan
mampu mengurangi rutinitas pemenuhan nutrisi dengan ketakutan makan
makanan tertentu.
4.
Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah yang benar memerlukan beberapa
persiapan yang esensial. Penolong persalinan harus memastikan bahwa
tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat melahirkan yang hangat.
Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian atau handuk
hangat harus di siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi
paling tidak harus ada beberapa bentuk peralatan melahirkan yang bersih
sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan menciptakan lapangan
persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang
adekuat.
5.
Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi
respon setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda. Ada
beberapa
metode
non-invasif
sekaligus
non-farmakologis
untuk
Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani,
kebersihan adalah kebutuhan yang paling penting dan utama. Sterilisasi
yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak diperlukan tetapi kuku
harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air dan sabun
secara cermat. Beberapa tindakan harus diambil selama persalinan untuk
mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan penolong persalinan.
Tindakan ini meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan
cairan tubuh lain, penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan
vaginadan pelahiran bayi, serta dalam penanganan plasenta. Penting
untuk
mengurangi
kemungkinan
terjadinya
infeksi
dengan
b.
c.
Masa yang dimulai setelah partus selesai,dan berakhir setelah kirakira 6 minggu,akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali
seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
d.
Puerperium dini
Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan,dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
b.
Peurperium intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital yang lamanya 68 minggu.
c.
Remote puerperium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai
komplikasi.Waktu
untuk
sehat
sempurna
bisa
Berat Uterus
Bayi lahir
Setinggi pusat
1000 gram
Uri lahir
750 gram
1 minggu
Pertengahan
2 minggu
sympysis
6 minggu
Tidak
8 minggu
syimpysis
teraba
gram
30
gram
Bertambah kecil
Sebesar ukuran normal
2) Lochea Sanguinolenta
a) Waktu keluarnya pada 3-7 hari post partum
b) Konsistensinya lebih kental dan bercampur lender
c) Warna cokelat
d) Baunya biasa dan khas
3) Lochea Serosa
a) Waktu keluarnya pada 7-14 hari post partum
b) Konsistensinya cair dan tidak bercampur darah
c) Warnanya kuning
d) Baunya khas atau biasa
4) Lochea Alba
a) Waktu keluarnya pada saat lebih dari 14 hari post partum
b) Konsistensinya kental dan hampir seperti albus
c) Warnanya putih karena banyaknya leukosit didalamnya
5) Lochea Purulenta (lochea abnormal)
a) Waktu keluarnya jika terjadi infeksi
b) Konsistensinya kental dan bercampur nanah
c) Warna kehijau-hijauan
d) Baunya luar biasa / busuk, menandakan adanya infeksi
6) Lochiostasis
a) Lochea tidak lancar keluarnya
Jika lochea tetap berwarna setelah 2 minggu ada
kemungkinan tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi
yang kurang sempurna, yang sering disebabkan retrofleksio
uteri.
4) Mencegah
gangguan
tidur,
pusing,
iritabel,
interferance
bayi.
Misalnya
Menggendong,
menyusui,
Mencegah infeksi.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
10
h.
i.
j.
Kebersihan
diri
11
Istirahat
Memperlambat
proses
involusi
uterus
dan
memperbanyak perdarahan.
-
Latihan
12
Perawatan
Payudara
lecet
sangat
berat
dapat
lecet
sangat
berat
dapat
menghilangkan
nyeri
dapat minum
13
Hubungan
Payudara dikeringkan.
Secara fisik aman untuk memulai banyak budaya,
Tangga
Keluarga
Berencana
mereka
keluarganya.
ingin
Namun,
14
kaoan
merencanakan
petugas
kesehatan
dan
tentang
dapat
membantu
merencanakan
keluarganya
dengan
Kekurangannya,
Efek samping,
15
30
menit
dan
melakukan
uterus,
untuk
melakukan
perawatan
yang
tidak
pertama
melahirkan.
16
b. Spesifik Protection
Usaha pencegahan dan pengobatan infeksi pada masa nifas, meliputi :
1) Menjaga kebersihan diri (personal hygine) pada alat genital dari
semua hal yang dapat menyebabkan timbulnya nbakteri.
2) Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari
pertama dibatasi sedapat mungkin untuk mencegah terjadinya
cross infeksi.
3) Tiap penderita dengan tanda-tanda infeksi nifas jangan dirawat
bersama dengan wanita-wanita dalam nifas yang sehat.
4) Melakukan scrinning test untuk mengetahui jenis kuman-kuman
yang menjadi penyebab infeksi nifas sebelum diputuskan untuk
memberi antibiotik yang tepat dan sebelum terapi dimulai.
5) Diberikan penicillin dalam dosis tinggi atau antibiotika dengan
spectrum luas ( broad spectrum antibiotics), seperti ampicilin,
dan lain-lain. Setelah hasil pembiakan serta tes-tes kepekaan
diketahui, dapat dilakukan pengobatan yang paling sesuai.
6) Kombinasi penicillin G dan tetracylin dalam dosis tinggi IV
sangat efektif terhadap infeksi nifas, sedangkan Di Bagian
Obstetri Dan Ginekologi FKUI/RSCM diipakai sulbenicillin atau
garamicin atau kombinasi penicillin G dengan chloramphenicol
dengan hasil cukup memuaskan.
7) Selain pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk
mempertinggi daya tahan badan tetap perlu dilakukan dengan cara
mengkonsumsi makanan seimbang yang mengandung zat-zat
yang diperlukan tubuh untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
8) Jika terjadi abses pada sellulitis pelvika dan pelvioperitonitis,
abses harus dibuka dengan menajaga supaya nanah tidak masuk
kedalam rongga peritoneum dan pembuluh darah yang agak besar
tidak sampai dilukai.
17
Definisi Menyusui
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak
kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Bukti
eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik
untuk bayi. Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh
wanita lain. ASI juga dapat diperah dan diberikan melalui alat menyusui
lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau pipet. Pemerintah dan
organisasi internasional sepakat untuk mempromosikan menyusui
sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi setidaknya tahun
18
pertama dan bahkan lebih lama lagi, antara lain WHO, American
Academy of Pediatrics, dan Departemen Kesehatan.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan
sampai usia 6 bulan. ASI sangat baik untuk kesehatan bayi, ASI juga
mengandung antibiotik yang bisa melindungi bayi dari berbagai penyakit
selama antibodinya berkembang. Oleh sebab itu pemberian ASI
disarankan pada 6 bulan awal masa kelahiran (ASI eksklusif).
Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan
perilaku dibidang kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhui
lingkungan atau hal- hal lain yang sangat berpengaruh terhadap
perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau
anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu itu sendiri.
Promosi kesehatan pada ibu menyusui adalah upaya perubahan
atau perbaikan perilaku yang dapat berpengaruh terdapat perilaku dan
kualitas kesehatan terhadap ibu menyusui.
2.
3.
19
pelaksanaan
Sepuluh
Langkah
disemua
fasilitas
menyusui
petugas
kesehatan diberi
pelatihan mengenai
20
21
Komposisi ASI :
1) ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang
sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan
zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
2) ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
3) Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki
perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi.
Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan
ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung Whey :
Casein lebih banyak yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan
protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi
mempunyai perbandingan Whey:Casein adalah 20 : 80,
sehingga tidak mudah diserap.
Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI :
1) Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam
ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan
penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada
binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat
terjadinya gangguan pada retina mata.
2) Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA)
adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated
fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak
yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat
mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan
anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk
atau disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu
masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6
(asam linoleat).
22
b. Aspek Imunologik
1) ASI mengandung zat
anti
infeksi,
bersih
dan
bebas
kontaminasi.
2) Immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum atau ASI kadarnya
cukup tinggi. Sekretori IgA tidak diserap tetapi dapat
melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada
saluran pencernaan.
3) Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat
kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
4) Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli
dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali
lebih banyak daripada susu sapi.
5) Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari
4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: BrochusAsociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut
Asociated
Lympocyte
saluran
23
(skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena
bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut
jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
d. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu dan bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat
dibutuhkan untuk perkembangan sistem syaraf otak yang dapat
meningkatkan kecerdasan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa IQ
pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi
pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan
8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan
bayi yang tidak diberi ASI.
e. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan,
menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
lebih sempurna.
f. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4
bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah
tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.
g. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan
kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea
Laktasi (MAL).
4. Langkah IV : Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi lahir tanpa
dimandikan terlebih dahulu langsung diletakkan pada perut ibu.
Secara naluri bayi akan mencapai dan dapat menghisap puting ibu
dalam waktu 30 menit. Dengan demikian, kolostrum atau ASI yang
berwarna kekuning-kuningan, ASI yang pertama keluar akan
langsung dihisap oleh sang bayi. Sebagaimana kita ketahui kolostrum
24
mengandung zat kekebalan yang lebih banyak dari Air Susu yang
keluar pada hari-hari berikut setelah kelahiran bayi. Kontak fisik
pertama antara ibu dan bayi akan semakin merekatkan rasa kasih
sayang ibu dan bayi. Lalu dilanjutkan dengan pemberian ASI
eksklusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
5. Langkah V : Menunjukkan teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI
kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
(Perinasia, 1994).
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan
kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi
air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang
dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya
kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI
makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol,
pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan
dengan jalan :
a. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga
epitel yang lepas tidak menumpuk.
b. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
c. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu.
Posisi yang benar dalam pemberian asi sangat menentukan
bagi kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan berdiri, duduk, atau rebahan. Teknik
menyusui yang benar yaitu cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, berdiri, duduk, atau
berbaring dengan santai (sesuai keinginan).
25
dengan
teknik
yang
tidak
benar
dapat
26
27
28
29
kesehatan
lebih
mudah
untuk
mengetahui
30
perempuan
yang
menyusui,
menyediakan
ruang
31
32
cara
yang
benar
untuk
menyimpan
dan
mengangkut ASIP.
d. Memastikan bahwa pengasuh bayi mengerti tata cara pemberian
ASIP yang benar.
e. Memberitahu kepada pengasuh bayi untuk tidak memberikan
ASIP ketika anda sudah dekat rumah.
f. Memberitahu ibu untuk menyusui bayi ketika sudah kembali
pulang, pada malam hari, diakhir esam dan setiap saat ibu sedang
bersama bayi.
g. menganjurkan ibu agar meminta dukungan esame rekan kantor
dalam upaya ibu untuk terus memberikan ASI.
h. menganjurkan ibu untuk mencari esame ibu bekerja yang juga
menyusui untuk saling tukar pendapat pengalamam dan saling
mendukung.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama persalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan emosional
wanita harus di kaji secara teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi, dan
tekanan darah, memeriksa asupan cairan dan keluaran urine, mengkaji nyeri
dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini harus di pertahankan sampai
proses kelahiran berakhir. Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan
dengan memperhatikan privasi selama persalinan, menghormati orang yang di
pilih untuk menyertainya, dan menghindari kehadiran orang yang tidak perlu
dalam ruang bersalin.
1. Nifas adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil, lamanya 6-8 minggu.
Sedangkan Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau
anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu.
2. Pencegahan infeksi masa nifas merupakan salah satu upaya promosi
kesehatan pada masa nifas
3. Penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia adalah salah satu upaya promosi
kesehatan pada ibu menyusui.
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Bukti eksperimental
menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Seorang
bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga dapat
diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir,
sendok, atau pipet. Pemerintah dan organisasi internasional sepakat untuk
mempromosikan menyusui sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi
setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih lama lagi, antara lain WHO,
American Academy of Pediatrics, dan Departemen Kesehatan.
34
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai
usia 6 bulan. ASI sangat baik untuk kesehatan bayi, ASI juga mengandung
antibiotik yang bisa melindungi bayi dari berbagai penyakit selama
antibodinya berkembang. Oleh sebab itu pemberian ASI disarankan pada 6
bulan awal masa kelahiran (ASI eksklusif).
B. Saran
Dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diberikan
saran-saran sebagai bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan dalam
rangka meningkatkan kualitas kesehatan ibu nifas dan menyusui serta
menambah informasi dan wawaasan.
1.
2.
3.
Bagi pembaca
Disarankan agar memahami dan memperluas wawasan mengenai
promosi kesehatan ibu nifas dan menyusui
35
DAFTAR PUSTAKA
36
DAFTAR ISI
B.
C.
Tujuan ..................................................................................................................... 2
B.
C.
2.
3.
Nutrisi ............................................................................................................. 4
4.
5.
6.
Kebersihan ...................................................................................................... 5
Defenisi .......................................................................................................... 5
2.
3.
Tahap fase aktifitas penting sebelum menjadi seorang ibu menurut Rubin ... 9
4.
5.
2.
3.
4.
Kesimpulan ........................................................................................................... 34
B.
Saran ..................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
ii
37
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Upaya Pelayanan Kesehatan".
Adapun makalah "Upaya Pelayanan Kesehatan" ini telah penulis usahakan
dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai
pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu.
Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaikbaiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Upaya Pelayanan Kesehatan" ini
bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.
Pariaman,
Juni 2014
Penulis
38
i