Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke
dalam proses asuhan kebidanan serta pengalaman memecahkan
masalah pada ibu Blighted Ovum dengan usia kehamilan 7 minggu
dengan menggunakan manajemen Hellen Varney, serta mendapatkan
pengalaman yang nyata.
1.2.2
Tujuan Khusus
Dalam melakanakan asuhan kebidanan Ny "E" G1P0A0H0 usia
kehamilan 7 minggu dengan Blighted Ovum di Ruang Kebidanan
RSUD Padang Panjang:
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisipasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera.
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan sesuai dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
1.3 Manfaat
1.3.1
Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung
pada Ny "E" G1P0A0H0 usia kehamilan 7 minggu dengan Blighted
Ovum.
1.3.2
Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada
asuhan kebidanan pada ibu hamil.
1.3.3
Bagi Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat tentang perubahan
yang terjadi pada kehamilan baik secara fisiologis maupun psikologis
serta masalah pada kehamilan.
Teknik Wawancara
Menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi dan merupakan suatu komunikasi yang
direncanakan. (Nursalam, 2001: 26).
1.4.2
Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. (Nursalam,
2001:30).
1.4.3
Studi Kepustakaan
Dipergunakan untuk memperoleh data obyektif dan riwayat
keperawatan klien dan melakukan pemerikasan fisik secara inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. (Nursalam, 2001: 30).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai
lahirnya janin dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono
Prawirohardjo, 2000; 189)
2.1.2
Proses Kehamilan
Proses
kehamilan
merupakan
mata
rantai
yang
Menjadi spermatit
Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan
spermatozoa
dipengaruhi
mata
rantai
lambung
meningkat
yang
dapat
menyebabkan
Muka
menyerupai
topeng
yang
disebut
chloasma
gravidarum.
-
Pada
areola
dan
papilla
mammae
mengalami
mengalami
perubahan
yang
mendasar,
dimana
yaitu
estrogen,
progesteron
dan
somato
mammotropin.
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
-
2.1.4
Perubahan Psikologi
1. Trimester I
a. Ibu
merasa
tidak
sehat
dan
sering
kehamilannya.
b. Perasaan kecewa, penolakan dan kesedihan.
c. Butuh dicinta.
kali
membenci
d. Masih rahasia.
2. Trimester II
a. Ibu merasa sehat.
b. Ibu sudah menerima kehamilannya.
c. Merasakan gerakan bayi.
3. Merasa nyaman. Trimester III
a. Periode menunggu dan waspada.
b. Meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda-tanda dan
gejala terjadinya persalinan.
c. Melindungi bayinya agar terlindung dari bahaya.
d. Merasa aneh dan jelek.
e. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil.
f. Butuh dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
g. Persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
2.1.5
: 0 12 minggu
2. Trimester II : 13 27 minggu
3. Trimester III : 28 40 minggu
2.1.6
2.1.7
Multi
Lembek menggantung
depan
-
Striae livide
Perineum utuh
Perineum berparut
Vulva tertutup
Vulva menganga
Hymen perforates
Carunucular myrtiformis
Vagina sempit
Vagina longgar
Portio meruncing
2.1.8
Usia Kehamilan
Menentukan
umur
kehamilan
sangat
penting
untuk
24 25 cm di atas sympisis
28 minggu
30 minggu
32 minggu
34 minggu
31 cm di atas sympisis
36 minggu
32 cm di atas sympisis
38 minggu
33 cm di atas sympisis
40 minggu
Menentukan Leopold
Manuver palpasi menurut leopold :
Pemeriksaan menurut l
1. Leopold I
-
Menentukan TBJ
2. Leopold II
-
4. Leopold IV
-
Etiologi
a. Hampir 60% kehamilan kosong disebabkan adanya kelainan
kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sel sperma.
b. Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi
TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes
melitus yang tidak terkontrol. Pada ibu hamil dapat menjadi
menyebabkan terjadinya kehamilan kosong.
c. Kian tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak
yang dimiliki juga dapat memperbesar peluang terjadinya
kehamilan kosong.
d. Kadang-kadang Blighted Ovum disebabkan rendahnya kadar
hormon dalam tubuh, akan tetapi penyebab utama kondisi ini
nampaknya karena faktor kromosom. Blighted Ovum terjadi ketika
kromosom kromosom yang membentuk janin rusak atau
terganggu,
mengakibatkan
kerusakan
genetik
yang
parah.
Patogenesis
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi
bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (diantaranya
kualitas telur/sperma yang buruk atau terdapat infeksi torch), maka
unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan
tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi
tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai
pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim.
Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan
menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya
yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya.
2.2.4
Tanda Gejala
a. Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tandatanda kelainan.
b. Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin positif
kemungkinan akan mengalami gejala umum kehamilan biasa,
kemudian dapat timbul gejala tidak khas yaitu perdarahan
spotting coklat kemerah-merahan, kram perut, dan bertambahnya
ukuran rahim yang lambat.
c. Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia
kehamilan memasuki 6-7 minggu.
2.2.5
Diagnosis
a.
b.
Pemeriksaan DJJ
c.
2.2.6
Pencegahan
1. Melakukan imunisasi pada si ibu untuk menghindari masuknya
virus rubella ke dalam tubuh. Selain imunisasi, ibu hamil pun
harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat
tinggalnya.
2. Sembuhkan dahulu penyakit yang diderita oleh calon ibu. Setelah
itu pastikan bahwa calon ibu benar-benar sehat saat akan
merencanakan kehamilan.
3. Melakukan pemeriksaan kromosom
4. Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk
menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat
prakonsepsi.
5. Periksakan kehamilan secara rutin. Sebab biasanya kehamilan
kosong jarang terdekteksi saat usia kandungan masih di bawah
delapan bulan.
2.2.7
Kehamilan Selanjutnya
Sebagian besar wanita yang menderita Blighted Ovum
mendapatkan kehamilan sehat di masa depan. Meskipun ada
kemungkinan untuk menderita abortus / keguguran berulang, ini
sangat dimungkinkan ada beberapa penyebab / masalah reproduksi.
Untuk memberikan waktu tubuh Anda untuk normal kembali,
disarankan menunggu satu sampai tiga siklus haid sebelum mencoba
untuk hamil kembali. Gunakan kontrasepsi selama waktu tersebut
untuk mencegah kehamilan terlebih dahulu.
Jika Anda telah mengalami lebih dari dua kali keguguran
berurutan,
sebaiknya
Anda
berkonsultasi
dengan
spesialis
Pengkajian
Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang
dilakukan bidan pada ibu yang mempunyai masalah kebidanan dengan
menggunakan manajemen kebidanan. (Depkes, 1996).
Manajemen kebidanan adalah proses pemcahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan
berdasarkan
teori
ilmiah
penemuan
penemuan
: Ny.
Nama suami
: Tn.
Umur
: tahun
Umur
: tahun
Agama
Agama
Suku/bangsa
Suku/bangsa
Pendidikan
Pendidikan
Pekerjaan
Pekerjaan
Penghasilan
:-
Penghasilan
Kawin ke
Kawin ke
Lama kawin
Lama kawin
Alamat
Alamat
2) Keluhan utama
Yang ditanyakan kehamilan yang keberapa, serta usia
kehamilan sekarang, apakah ada keluhan.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Apakah saat ini klien menderita suatu penyakit yang menyertai
kehamilannya, kapan,dan apakah sudah diperiksakan kepetugas
kesehatan, sudah mendapat obat apa dan bagaimana hasilnya.
4) Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan apakah klien pernah dirawat di Rumah sakit,pernah
menderita penyakit keturunan,menular,menahun,apakah klien
pernah mengalami operasi.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Hal yang perlu ditanyakan adalah riwayat penyakit-penyakit
menular, menurun dan menahun yang diderita oleh keluarga
pasien.
6) Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Yang ditanyakan adalah menarche umur berapa, siklus,
lamanya, jumlahnya, warnanya, konsistensinya, keluhan
dan flour albus.
b. Riwayat kehamilan
Yang ditanyakan hamil keberapa, HPHT, UK, HPL, pola
ANC nya mendapat imunisasi TT, berapa kali, pergerakan
anak kapan mulai dirasakan, obat-obatan yang pernah
didapat selama hamil, penyuluhan yang pernah didapat
selama hamil.
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Yang ditanyakan mengenai kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu.
d. Riwayat ginekologi
Hal yang perlu diketahui apakah klien pernah keguguran
dan kuretase serta apakah klien mempunyai penyakit seperti
Ca. Cervix, ca. Mammae, dll.
e. Riwayat KB
Hal yang perlu ditanyakan apakah ibu pernah menggunakan
metode KB apa dan berapa lama serta apa ada keluhan.
7) Keadaan psikososial
Yang ditanyakan apakah ibu merasa senang dengan kelahiran
anaknya. Apakah hubungan antara ibu, suami dan keluarga
dengan masyarakat baik.
8) Riwayat sosial budaya
Klien berasal dari suku apa, mempunyai kebiasaan adat apa
saja,
dan
apa
mempunyai
kepercayaan
yang
dapat
B. Data Obyektif
Adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri
dari inspeksi (periksa pandang), palpasi (periksa raba), auskultasi
(periksa dengar) dan perkusi (periksa ketuk) dan pemeriksaan
yang terdiri dari :
1. Kesadaran umum
Bagaimana tingkat kesadarannya, postur tubuh, cara berjalan,
tinggi badan, berat badan sebelum hamil, saat hamil dan berapa
kenaikannya serta berapa ukuran LILAnya untuk mengetahui
status gizi ibu.
2. Tanda-tanda vital
Tensi
Nadi
: 76 92x/menit
Suhu
: 36,5 37,5oC
RR
: 16 24x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
: Bibir
lembab
atau
tidak,
ada
Leher
Dada
atau
tidak,
sudah
Abdomen
: Simetris
atau
tidak,
adakah
Anus
Ekstremitas atas
polidaktil,
sindaktil,
b. Palpasi
Kepala
Leher
Axilla
Dada
Abdomen
Leopold I
:
: Untuk menentukan dan bagian apa
yang ada di fundus.
Leopold II
menentukan
bagian
Abdomen
18
20
minggu,
c. Perkusi
Abdomen
5. Pemeriksaan laboratorium
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan di ruang laboratorium
(urine, tinja, darah), untuk menegakkan diagnosa dan
ketidaknormalan.
6. Pemeriksaan penunjang
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosa (USG).
2.3.2
DS
DO
yang
Suhu
: 76 92x/menit
RR
: 16 24x/menit
Palpasi
Leopold I
Leopold II
Leopold III
: Bagian
terendah
janin
teraba
bulat,
keras,
: Tidak dilakukan.
2.3.4
2.3.5
Langkah 5 : Intervensi
Langkah ini ditentukan berdasarkan pengkajian langkah
sebelumnya sebagai hasil kelanjutan manajemen terhadap diagnose
atau masalah yang telah teridentifikasikan atau menentukan suatu
rencana tindakan yang akan dilakukan.
Diagnosa
Tujuan
Kriteria
: -
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik kepada klien dan keluarganya.
Rasional
: Dengan
pendekatan
diharapkan
akan
terjalin
2.3.6
Implementasi
Yaitu pelaksanaan adalah realita dari rencana asuhan
kebidanan yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.
2.3.7
Evaluasi
Yaitu langkah akhir dari proses manajemen kebidanan adalah
evaluasi sebagian tindakan pengukuran antara kebersihan dan rencana
serta evaluasi ini dibutuhkan atau dihentikan, apakah masalah dapat
diatasi keseluruhannya.
Tanggal : ..
Jam : WIB
: Pelaksanaan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Blighted ovum adalah suatu kehamilan tanpa dijumpai adanya
pertumbuhan embrio dan kuretase adalah alternatif cara untuk membersihkan
rahimyang merupakan sebuah tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan
atau sisa jaringan dari dalam rahim. Jaringan bisa berupa janin yang
mengalami abortus, endometriosis, janin yang tidak berkembang, dan sisa
plasenta yang tertinggal seusai persalinan.
Pasien yang ditemukan di Rumah sakit Umum Daerah Banjarbaru
setelah dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi juga mengalami
blighted ovum dan dilakukan penatalaksanaan berupa kuretase.
Dari teori yang didapatkan dan pasien yang ditemukan memiliki
beberapa persamaan setelah kuretase yaitu tidak mengalami perdarahan lagi
dan tidak mengalami tanda-tanda bahaya setelah kuret sepertiperdarahan
karena jaringan tidak habis dibersihkan, cerukan di dinding rahim, gangguan
haid, bahkan infeksi sehingga dapat dikatakan bahwa ibu mengalami masa
post kuretase yang normal.
4.2 Saran
4.2.1
Pasien
Saat mengetahui jika dirinya mengalami tanda-tanda hamil
atau mengetahui bahwa dirinya hamil namun tidak mengalami
perkembangan pada perutnya atau perut terasa kosong, tidak ada
gerakan janin maka segera memeriksakan diri kepetugas kesehatan
untuk mencegah terjadinya blighted ovum
dan menghindari
Referensi:
1. Bobak, Lowdermilk, Jensen (Alih bahasa: Wijayarini, Anugerah). 2005. Buku Ajar
Keperawatan Maternitas, edisi 4. EGC, Jakarta.
2. Cunningham, et.al. 2010. E-book Williams Obstetrics, edisi 23. The Mc Graw-Hill
Companies, USA.
3. Fraser, Cooper (Alih bahasa: Rahayu, et.al.). 2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi
14. EGC, Jakarta.
4. Mochtar. 2002. Synopsis Obstetri, edisi 2. EGC, Jakarta.
5. Varney, Kriebs, Gegor. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, Volume 1.
EGC, Jakarta.
6.
DAFTAR PUSTAKA
7.
8. Doenges, Marilynn E, Mary Frances Moorho