Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Budidaya Perikanan
DITERJEMAHKAN OLEH :
ROMI NOVRIADI
PHPI Pelaksana Lanjutan
NIP : 19811111 200502 1 002
PENGELOLAAN LIMBAH PADA BUDIDAYA PERIKANAN
Praktek Pengelolaan yang Baik Untuk Mengurangi Limbah Budidaya Perikanan
Pengelolaan Pakan.
Selama satu dekade yang lampau, penelitian tentang gizi dan pakan telah
menunjukkan betapa pentingnya kandungan dalam pakan tuna. Dengan memilih
phytate dengan konsentrasi rendah untuk formulasi pakan ikan tuna, maka
posfor yang dikeluarkan ikan hanya sedikit. Sebagian besar posfor yang
dimasukkan kedalam protein tidak diserap oleh ikan tuna karena posfor tidak
dapat dicerna oleh binatang yang memiliki satu perut (Hardy,1999). Pendekatan
yang lain, untuk meningkatkan kemampuan daya cerna dan pemanfaatan posfor
pada pakan, adalah dengan meningkatkan jumlah Phytase dalam pakan (Baker
et al., 2001; Papatryphon,1999; Jackson et al., 1996). Pendekatan ini akan lebih
efektif pada speseis ikan yang hidup di air hangat. Suhu air yang lebih rendah
bila dikaitkan dengan budidaya ikan tuna akan mengurangi dampak dari
penambahan Phytase ini (Rodehutscord dan Pfeffer, 1995). Hubungan pada ikan
tuna antara peningkatan kandungan posfor dan 3-Phytase pada pakan tuna
menunjukkan hasil yang lebih efektif dengan jumlah Phytase antara 500 hingga
2000 FTU/Kg (Baker et al., 2001).
Pemilihan cara lainnya, adalah pakan dengan Energi tinggi, merupakan
tekhnik pengelolaan lainnya yang dapat digunakan untuk mengurangi limbah.
Saat ini pakan pellet dengan energi-tinggi telah menunjukkan adanya
pengurangan konversi pakan pada ikan tuna tanpa mengurangi tingkat
pertumbuhannya, dengan demikian, hal ini dapat mengurangi limbah (Bender et
al., 1999). Kandungan lemak dapat ditingkatkan tanpa menggunakan tekhnik
pelapisan, dimana lemak dimasukkan kedalam sebelum pellet dibentuk. Dengan
demikian akan memberikan pencampuran yang lebih homogen. Pakan jenis ini
dapat dibuat baik untuk kondisi tenggelam atau mengapung. Pakan mengapung
merupakan cara lain yang dapat membantu pengelola mencegah terjadinya
pemberian pakan berlebih. Pakan yang tidak dimakan akan dapat terlihat
sebagai bukti dari pemberian pakan berlebih. Biaya tinggi dari pakan jenis ini
merupakan alasan utama para pembudidaya untuk tidak menggunakannya.
Namun ketika disadari bahwa pakan ini dapat mengurangi biaya untuk
pengelolaan limbah, disertai dengan rasio konversi pakan, pakan dengan jenis
energi tinggi ini terbukti lebih ekonomis dibandingkan dengan pakan pelet yang
digunakan pada umumnya.
Dengan meminimalisasi penanganan pakan dan waktu penyimpanan, nilai
konversi pakan dapat ditingkatkan. Penanganan yang berlebihan pada sebagian
besar pakan secara umum akan menyebabkan pakan tersebut tidak dimakan
oleh ikan. Pemberian pakan secara teratur dan sistem inventarisasi yang baik
akan menjaga pakan tetap segar. Hal ini khususnya penting dilakukan pada
bulan-bulan musim panas ketika masa penyimpanan pakan berkurang.
Penggunaan bahan-bahan kimia pada tambak ikan diatur oleh negara dan
hukum negara bagian setempat. Meskipun ada beberapa bahan kimia yang
diijinkan untuk digunakan pada pakan ikan, prosedur detoksifikasi sebaiknya
diikuti. Berpatokan kepada label pabrik yang berkaitan dengan teknik
pengobatan dengan bahan kimia. Garam merupakan zat pengurang stress yang
umum digunakan ada ikan dan telah dibuktikan penggunaannya pada pakan
ikan.
Limbah Patogen
Transformasi.
Radiasi / Ozon
Biaya
Pada sebuah kajian yang dipublikasikan pada tahun 1997 biaya internal
yang dikeluarkan, atau biaya pencegahan polusi, melalui sistem ditentukan pada
kisaran $0,5/lb dari biaya produksi ikan. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan
dengan biaya yang dikeluarkan akibat dampak polusi, atau biaya eksternal,
diperkirakan sekitar $ 22/lb (Smearman et al., 1997). Jika industri melakukan
pendekatan terhadap masalah limbah melalui jalan jangka panjang dan
berkelanjutan, sangat efisien dan ekonomis bila memasukkan biaya untuk
pemecahan masalah tersebut kedalam biaya internal. Menurut kajian tersebut,
pada sebuah sistem air mengalir, biaya yang dikeluarkan untuk pengelola dari
20,000 lbs/tahun menjadi sekitar $1,000/tahun. Jika hal ini dirancanakan secara
internal, Jumlah biaya yang akan dikeluarkan produsen untuk mengelola limbah
dapat ditentukan. Di banyak negara, hal ini direncanakan melalui jumlah produksi
tahunan atau jumlah konsumsi pakan pertahun untuk operasional. Di Virginia
barat, seorang produsen dikenai aturan jika produksi tahunannya melebihi
20,000 lbs/tahun. Ada beberapa produsen yang dapat memproduksi lebih dari
20,000 lbs/tahun. Bagaimanapun negara harus mememriksa tempat tersebut.
Kolam Pengendapan
Sistem Resirkulasi.
Pemanfaatan Limbah
TOTAL = $ 5,600
Alabaster, J.S. (1982) A survey of fish farm effluents in some EIFAC Countries.
Silkeborg, Denmark, 26-28 May 1981. European Island Fisheries
Advisory Commission, Technical paper No.41:5-20.
Baker, R.T., Smith-Lemmon, L.L., dan Cousins, B. (2001) Phytase Unlocks Plant
Potential in Aquafeeds. Global Aquaculture Advocate: Vol. 4, Issue 2,
April 2001
Bender, T.R., Lukens,W.B., dan Ricker, D.C. (1999) Pennsylvania Fish and Boat
Commission, Benner Spring Fish Research Station, 1225 Shiloh Road,
State College, PA
Boardman, G. D., Maillard, V., Nyland, J., Flick, G., dan Libey, G. S. (1998) Final
Report: The Characterization,Treatment and Improvement of
Aquacultural Effluents. Departments of Civil and Environmental
Engineering, Food Science and Technology, and Fisheries and Wildlife
Sciences. VPI and SU Blacksburg, VA 24061
Burrows, R. dan Chenoweth, H. (1970) Evaluation of three types of rearing
ponds. Research Report 39, U.S. Dept. of Interior, Fish and Wildlife
Service, Washington, D.C.
Chen, S., Timmons, M. B., Aneshansley, D. J., dan Bisogni, Jr., J. J., 1993.
Suspended solids characteristics from recirculating aquacultural systems
and design implications. Aquaculture, 112, 143-155. Environmental
Protection Agency – Office of Research and Development –Manual:
Constructed Wetlands Treatment of Municipal Wastewaters, EPA/625/R-
99/010; September 2000
Ewart, J. W., Hankins, J.A., dan Bullock, D. (1995) State Policies for Aquaculture
Effluents and Solid Wastes in the Northeast Region. Bulletin No. 300
Northeast Regional Aquaculture Center, Univ. of Massachusetts,
Dartmouth, North Dartmouth, MA
Hammer, D. A. 1993. Designing Constructed Wetlands Systems to Treat
Agricultural Nonpoint Source Pollution. Pages 71-111 in Olson, R. K.
(ed.). Created and Natural Wetlands for Controlling Nonpoint Source
Pollution. U. S. Environmental Protection Agency, Washington, D.C.
Hammer, D.A., dan R. K. Bastian. 1989. Wetlands Ecosystems: Natural Water
Purifiers? Pages 5-19 in Hammer, D.A. (ed.). Constructed Wetlands for
Wastewater Treatment - Municipal, Industrial and Agricultural. Lewis
Publishers, Chelsea, Michigan.
Hardy, R.W. (1999) Aquaculture Magazine, Vol. 25, No. 2, pp. 80-83
Hulbert, P.J. (2000) Phosphorus Reduction at Adirondack Hatchery: Is the end in
sight? Proceedings: Third East Coast Trout Management and Culture
Workshop, June 6-8, Frostburg State University, Frostburg, MD
Jackson, L.S., Li, M.H., dan Robinson, E.H. (1996) Journal of the World
Aquaculture Society,Vol. 27, No. 3, pp. 309-313
Mathieu, F. dan Timmons, M. B. (1995) Techniques for Modern Aquaculture. J.
K. Wang (ed.), American Society of Agricultural Engineers, St. Joseph,
MI National Small Flows Clearinghouse Constructed Wetlands and
Aquatic Plant Systems for Municipal Wastewater Treatment. Design
Module Number 38
Negroni, Gianluigi (2000) Management optimization and sustainable
technologies for the treatment and disposal /reuse of fish farm effluent
with emphasis on constructed wetlands. World Aquaculture Vol.31 No.3,
pp. 16-19
Papatryphon, E.; Howell, R.A.; dan Soares, J.H. (1999) Journal of the World
Aquaculture Society,Vol. 30, No. 2, pp. 161-173
Posadas, B.C. dan LaSalle, M.W. (1997) Use of Constructed Wetlands to
Improve Water Quality in Finfish Pond Culture Coastal Research and
Extension Center Mississippi Agricultural and Forestry Experiment
Station, Mississippi State University 2710 Beach Boulevard, Suite 1-E,
Biloxi, Mississippi 39531
Rakocy, J. (1999) The Status of Aquaponics, Part 2, Aquaculture Magazine, Vol.
25, No. 5, pp. 64-70
Reed, S. C., Crites, R. W. dan Middlebrooks, E. J. (1995) Natural Systems for
Waste Management and Treatment, 2ed edition, McGraw-Hill, Inc., New
York
Rodehutscord, M. dan Pfeffer, E. (1995) Effects of supplemental microbial
phytase on phosphorus digestibility and utilization in rainbow trout.
Water Science and Technology, 31 (10): 141-147
Smearman, S.C., D'Souza, G.E. dan Norton, V.J. (1997) Environmental and
Resource Economics 10: pp. 167-175
Summerfelt, S.T. and Timmons, M.B. (2000) Hydrodynamics in the "Cornell-
Type" Dual-Drain Tank, Third International Conference of Recirculating
Aquaculture, July 19-21, 2000 Roanoke, VA
Summerfelt, S.T., Alder, P.R., Glenn, D.M., dan Kretschmann, R.N. (1996) 5th
International Conference on Wetland Systems for Water Pollution
Control, Vienna
Wong, K.B. dan Piedrahita, R.H. (2001) Enhanced solids removal for
aquacultural raceways. Aquaculture 2001 Mtg. Jan. 21-25, 2001 Lake
Buena Vista, FL