Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Tanggal Praktikum
: 14 Mei 2012
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
Drosophila,
dan
mengerti
tata
cara
A. Pendahuluan
Lalat atau Drosophila baik disadari ataupun tidak telah hadir dalam setiap
lingkungan kita. Dalam penelitian tentang lalat, orang pertama yang menggunakan
lalat buah (Drosophila malanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah
Thomas hunt morgan yang berhasil menemukan pautan seks dan gen
rekombinan. Selama musim panas Drosophila malanogaster terdapat di semua
bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempattempat sampah. Dalam pembiakan Drosophila yang pertama kali kita butuhkan
adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling.
Karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan
medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan
organisme,terutama
kerja
enzim
yang
sangat
di
pengaruhi
oleh
pH.
Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva
yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue
dalam botoldan disini larva sakn meletakkan diri [pada tempat kering dengan
cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk
pupa. (Didjosepoetro. 1974.)
Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan
lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta
menangani Dorsophila secara benar. Metamorfosis pada Drosophila termausk
metamorfosis sempurna, yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva
instar III pupa imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun
dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara
lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein)
mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista
umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior
umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan
berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih
kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna
dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap
panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks. (Kusdiarti,lilik.
1986.)
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan
betinanya. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan
memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih
besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari
itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti
LUV ataupun kaca pembesar (Kusdiarti,lilik. 1986)
Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat
betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu
kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. (Sofro,abdul
salam.1992)
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk
segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan
pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan
sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan
memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X
ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki
peranan penting dalam penentuan jenis kelamin.Pada kromosom Drosophila
hanya sedikit gen aktif. (Nio,Tjan kwiauw. 1990.)
Pada Drosophila sp ciri-ciri suatu mutan dinyatakan oleh gabungan dari satu
atau beberapa huruf dan angka,sesuai dengan nama dan symbol yang pertama kali
ditemukan oleh penemunya kepada mutan tersebut. Sedangkan lalat yang
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
berfenotip normal dibert tanda +. Cara ini sedah dianut sejak Morgan mulai
penelitian dengan hewan ini. Untuk sifat yang bersifat dominant ciri tersebut
ditulis dengan huruf besar sebaliknya jika resesif akan ditulis dengan huruf kecil.(
Suryo. 1984)
Bahan
Botol Kultur
Pisang ambon
Timbangan
Pepaya
Tape singkong
Pengaduk
Agar-agar
Kompor
Gula merah
Air
Kertas saring
Natrium benzoat
Sumbat gabus
C. Langkah Kerja
1. Medium Pisang-tape
Pisang ambon dan tape dengan perbandingan 6:1 (dalam berat) dihaluskan sampai
homogen
2. Medium pepaya-tape
pepaya dan tape dengan perbandingan 40% : 60 % (dalam berat) dihaluskan sampai
homogen
3. Cara membius
Mensentakan botol kultur secara pelan-pelan pada bantalan karet styrofoam
agar semua lalat yang ada dalam ruangan botol sebelah atas akan jatuh ke bawah
D. Hasil Pengamatan
Kain kasa
(pengganti
gabus)
kertas
saring
telur atau
larva akan
menempel
pada kertas
saring
media
kultur
Medium Pisang-tape
Medium Pepaya-Tape
E. Pembahasan
Sebelum membuat medium, sebaiknya dipahami kebutuhan dasar dan bagai
mana caranya untuk memformulasikan medium biakan tersebut. Meskipun
persyaratan nutrien sangat beragam namun sebagai mahluk hidup, mereka
memiliki kebutuhan dasar yang sama yaitu meliputi air,karbon, energi,mineral dan
faktor tumbuh.
Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva
yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tisu
dalam botol dan disini larva akan meletakkan diri pada tempat kering dengan
cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk
pupa.
Berdasarkan komposisi kimiawinya, dikenal medium sintetik dan non
sintetik atau kompleks. Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan
biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan
dengan tepat. Maka medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan
saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium
non sintetik tidak diketahui dengan pasti.
Media kultur yang kami gunakan adalah media Pepaya-tape dengan
perbandingan 40% : 60% dan media pisang-tape dengan perbandingan 6:1. Alat
yang kami gunakan sudah dicuci terlebih dahulu. Namun tidak disterilkan secara
maksimal dengan menggunakan autoklap. seharusnya alat yang digunakan sebagai
media biakan harus disterilakan untuk membunuh bakteri yang berada dalam
media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan media dan
memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karena
ketidaksterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media
dapat bertahan hidup dan merusak media biakan.
Dalam pembuatan media ini kami juga harus memperhatikan jumlah dan
kosentrasi bahan yang ada, karena jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan
media hidup hewan percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sampel.
F. Kesimpulan
Drosophila mudah ditemukan di sekitar buah-buahan yang sudah matang
atau makanan yang sudah mengalami fermentasi. Namun demikian untuk
pemeliharaan dan pembiakan Drosophila membutuhkan media yang tepat supaya
dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Untuk pemeliharaan Drosophila
dapat digunakan bermacam-macam medium mulai yang sederhana hingga
medium yang lengkap.
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
G. Daftar Pustaka
Didjosepoetro. 1974. Pengantar Genetika. DepDikBud: Jakarta
Kusdiarti,lilik. 1986. Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta
Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar.ITB Press: Bandung
Sofro,abdul salam.1992. Keanekaragaman Genetik. Andiofsel:Yogyakarta
Suryo. 1984. Genetika. UGM Press: Yogyakarta
: 21 Mei 2012
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
A. Pendahuluan
Lalat atau Drosophila baik disadari ataupun tidak telah hadir dalam setiap
lingkungan kita. Dalam penelitian tentang lalat, orang pertama yang menggunakan
lalat buah (Drosophila malanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah
Thomas hunt morgan yang berhasil menemukan pautan seks dan gen
rekombinan. Selama musim panas Drosophila malanogaster terdapat di semua
bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempattempat sampah. Dalam pembiakan Drosophila yang pertama kali kita butuhkan
adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling.
Karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan
medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan
organisme,terutama
kerja
enzim
yang
sangat
di
pengaruhi
oleh
pH.
Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva
yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue
dalam botoldan disini larva sakn meletakkan diri [pada tempat kering dengan
cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk
pupa. (Didjosepoetro. 1974.)
Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan
lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta
menangani Dorsophila secara benar. Metamorfosis pada Drosophila termausk
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
metamorfosis sempurna, yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva
instar III pupa imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun
dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara
lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein)
mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista
umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior
umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan
berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih
kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna
dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap
panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks. (Kusdiarti,lilik.
1986.)
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan
betinanya. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan
memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih
besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari
itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti
LUV ataupun kaca pembesar (Kusdiarti,lilik. 1986)
Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat
betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu
kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. (Sofro,abdul
salam.1992)
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk
segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan
pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan
sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan
memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X
ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki
Bahan
Botol kultur
Mikroskop
Lup
Kuas kecil
Medium
APRG
(Agar-
Pisang-Ragi-Gula merah)
C. Langkah Kerja
Masukan lalat Drosophila hasil tangkapan ke dalam botol kultur
Amati perubahan yang terjadi pada medium dan catatlah saat terjadinya telur, larva,
pupa dan imago
pengamatan dilakukan secara periodik sekitar 4-6 jam sekali setiap hari.
D. Hasil Pengamatan
Praktikum dilakukan pada tanggal 14 Mei 2012. Namun pengamatan dengan
mikroskop hanya dilakukan dihari terakhir. Sehingga untuk gambar hasil
pengamatan yang telah kami lakukan hanya pada hari terakhir saja.
10
Keterangan
Awal pembentukan pupa. Warna cokelat
kegelapan
11
Waktu
Stadium Perkembangan
13 Mei
10.00
(Hari
kedalam kultur.
pertama)
Drosophila belum
Keterangan gambar
Tidak ada foto
menunjukkan perkembangan
apapun
14 Mei
09.00
(Hari
Kedua)
15 Mei
09.00
(Hari
ketiga)
semuanya bertelur
16 Mei
09.00
(hari
keempat)
instar 1
12
17 Mei
09.00
Larva instar 2
09.00
Larva instar 3
09.00
09.00
Imago
(hari
kelima)
18 Mei
(hari
keenam)
19 Mei
(hari
ketujuh)
21 Mei
(hari
kedelapan)
E. Pembahasan
Drosophila merupakan salah satu serangga yang paling umum dikenal yang
digunakan untuk penelitian-penelitian. Pada praktikum kali ini telah dilakukan
pengamatan siklus hidup dan mutan pada Drosophila.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari
telur-larva instar 1-larva instar 2-larva instar 3-pupa-imago.
Pengamatan yang kami lakukan dimulai pada tanggan 14 mei 2012. Namun
pengamatan dengan menggunakan mikroskop dilakukan pada hari terakhir (21
13
Mei 2012). Sehingga gambar yang teramati hanya pada hari terakhir saja.
Sedangkan untuk kelompok yang lain teramati siklus setiap harinya meski pada
hari tertentu tidak terdapat foto.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari
telur-larva instar 1-larva instar 2-larva instar 3-pupa-imago. Lalat-lalat Drosophila
yang ditangkap setelah dipancing menggunakan buah-buahan yang berbau busuk,
kemudian dimasukkan kedalam botol kultur (tape dan pepaya) .
Pengamatan dari kelompok yang lain dimulai pada jam 10.00, dan hari
selanjutnya jam 09.00 setiap 24 jam untuk melihat perkembangan yang terjadi.
Perkembangannya yaitu pada hari pertama belum menunjukkan perkembangan
apapun, malahan 2 ekor mati. Hari kedua Drosophila muncul bercak-bercak putih
berukuran kurang dari 0,5 mm yang menempal pada dinding botol kultur.
Hal ini sama dengan penyataan literatur perkembangan dimulai segera
setelah terjadi fertilisasi yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik
di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur.
Hal tersebut terjadi dalam waktu sekitar 24 jam. Pada saat seperti itu, larva tidak
dapat berhenti untuk makan.
Menurut literatur bintik putih itu adalah telur dan pada pukul 09.00 Pada
hari ketiga, Drosophila yang bertelur semakin banyak, mungkin hampir atau
semuanya bertelur. Telur Drosophila ini seperti yang diutarakan literatur
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya
diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua
setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina
meletakkan 50-75 telur perhari dan dapat mencapai 400-500 buah dalam 10 hari.
Pada hari ke empat muncul ulat kecil yang mulai bergerak, ukurannya
sedikit lebih besar dari telur dan warnanya putih. Fase ini merupakan fase larva
instar 1. Pada hari ke lima fase larva instar 1 mulai memasuki fase instar 2, dan
pada hari ke enam memasuki fase larva 3, hal ini terlihat dari ukuran ulat yang
semakin membesar serta pergerakkan dari ulat yang semakin aktif, ulat-ulat
tersebut mulai memasuki medium.
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing dan
menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernapasan pada
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
14
trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan
posterior.
Pada hari ke tujuh menunjukkan dari fase larva instar 3 yang kemudian
berubah menjadi fase Pupa. Pada hari ke sembilan atau terakhir pupa berubah
menjadi Imago. Dari penjelasan siklus hidup Drosophila itu memerlukan waktu 9
hari.`
Berdasarkan hasil pengamatan, siklus hidup Drosophila dimulai dari telur
larva instar I larva instar II larva instar III prepupa pupa imago.
F. Kesimpulan
ketersediaan
media
makanannya.
Jumlah Drosophila
G. Daftar Pustaka
Didjosepoetro. 1974. Pengantar Genetika. DepDikBud: Jakarta
Kusdiarti,lilik. 1986. Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta
Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar.ITB Press: Bandung
Sofro,abdul salam.1992. Keanekaragaman Genetik. Andiofsel:Yogyakarta
Suryo. 1984. Genetika. UGM Press: Yogyakarta
15
: 21 Mei 2012
Judul Praktikum
: Determinasi Drosophila
Tujuan Praktikum
A. Pendahuluan
Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika
dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri dorsophila antara lain warna tubuh kuning
kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran
kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang
terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu,
memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak
melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah.
Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil
dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar
putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang,
berwarna
transparent,
dan
posisi
bermula
di
thoraks.
(http://www.scribd.com/doc/76190372/siklus-hidup-Drosophila)
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan
betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang betina.Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan
memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih
besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari
itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti
loupe
ataupun
kaca
pembesar.
(http://dc428.4shared.com/doc/-
FoPOHcl/preview.html)
16
Jantan
Betina
Sumber:
http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/09/perbedaandrosophila-melanogaster-lalat.html
17
Bahan
Mikroskop binokuler
Loupe
Eter
C. Langkah Kerja
Sediakan lalat Drosophila liar hasil tangkapan yang telah dikultur dalam
medium APRG
Apabila lalat sudah pingsan, pindahkan ke dalam cawan petri dan lakukan
pengamatan dengan menggunakan loupe atau mikroskop. Lakukan
pengamatan terhadap:
a. Mata majemuk : bentuk, ukuran dan warna
b. Mata ocelli : 3 ocellus pada daerah atas kepala
c. Antena dan arista
d. Kepala
e. Thorax: warna dasarnya
f. Abdomen : garis-garis hitam pada segmen abdomen
g. Jenis kelamin
h. Sayap: bentuk, ukuran relative dengan tubuh, posisi istirahat, pola
venasi
18
D. Hasil Pengamatan
Morfologi kepala
Morfologi abdomen
Morfologi sayap
Objek Pengamatan
Hasil
Mata majemuk
Mata Ocelli
Antenna
Lurus memanjang
Bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung
Arista
batang utama
Kepala
Thorax
Berwarna kecoklatan
Abdomen
Jenis kelamin
Betina
Bentuk panjang, ukuran lebih relatif lebih besar dari
Sayap
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan Drosophila melanogaster
normal betina. Drosophila melanogaster normal betina yang diamati memiliki
ciri-ciri :
19
F. Hasil Diskusi
Pertanyaan
1. Apakah persamaan dan perbedaan yang menonjol antara lalat betina
dan lalat jantan?
Jawaban
Persamaan lalat Betina dan Jantan
Memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna
hitam di tubuh bagian belakang.
Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang
terinteruptus dekat dengan tubuhnya.
Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
Mata berwarna merah
Betina
20
G. Kesimpulan
Droshopila jantan dan betina secara morfologi dapat dibedakan dari
ukuran tubuh, jumlah abdomen, memiliki sisir kelamin atau tidak, dan bentuk
ujung abdomen. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan drosophila berjenis
kelamin betina normal.
H. Daftar Pustaka
Anonimous.
2009.
Determinasi
Drosophila.
Tersedia
(online):
2010.
Perbedaan
Dosophila.
Tersedia
(online):
Yeni.
2012.
Siklus
Hidup
Drosophila
Tersedia
(online):
(http://www.scribd.com/doc/76190372/siklus-hidup-Drosophila).
Diakses pada 27 April 2012.
21
: 21 Mei 2012
Judul Praktikum
Tujuan Praktikum
:Dapat
mengidentifikasi
tipe-tipe
mutan
Drosophila
A. Pendahuluan
Ada 2 tipe lalat buah yaitu tipe normal (tipe liar) dan mutan.
Tipenormalnya yaitu mata merah dan sayap panjang, biasanya pada
persilangan untuk lalat normal diberi tanda +. Mutan dari lalat buah
Drosophila melanogaster memiliki berbagai macam bentuk, biasanya
padabagian tubuh tertentu seperti sayap dan mata pada lalat mutan berbeda
dengan tipe normal. Alat kelamin ditentukan oleh jumlah kromosom Xyang
dimiliki individu. Normal nya, lalat betina mempunyai 2 kromosom X,
sedangkan yang jantan hanya memiliki satu kromosom X ditambah satu
salinan kromosom Y heterokromatik. kromosom Y tidak begitu memerankan
peranan yang nyata dalam penentuan jenis kelamin (Borror. 1992)
Menurut Suryo (1998), perbedaan jenis kelamin umumnya dipengaruhi
oleh dua faktor,yaitu:
1. Faktor Lingkungan. Biasanya
Genetik.
Pada
umumnya
dapat
dikatakan
bahwa
faktor
22
panjang
tubuhnya
(Campbell
dkk.
2002:
282).
23
6. Brown (bw) merupakan mutan dengan mata warna cokelat. Mutasi terjadi
pada kromosom nomor 2, lokus 104.
7. Lobe (L) merupakan mutan dengan mata yang tereduksi, sehingga mata
terlihat sangat kecil dan tidak berbentuk bulat lonjong. Mutasi terjadi pada
kromosom nomor 2, lokus 72,0.
8. Cinnabar (cn) merupakan mutan dengan mata berwarna merah sedikit
agak orange. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 57,5.
9. Star (S) merupakan mutan dengan mata kasar dan kecil. Mutasi terjadi
pada kromosom nomor 2, lokus 1,3.
10. Sepia (se) merupakan mutan dengan mata warna cokelat tua agak
kehitaman, hal tersebut karena mutan kelebihan pigmen sepiapterin.
Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 26.
11. Scarlet (st) merupakan mutan dengan mata warna merah tua. Mutasi
terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 44.
12. Rough (ro) merupakan mutan dengan permukaan mata yang agak kasar
dan faset abnormal. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,1.
13. Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau
merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus
100,7.
14. Eyemissing (eym) merupakan mutan yang tidak mempunyai organ mata.
Mutasi
terjadi
pada
kromosom
nomor
4,
lokus
2,0.
24
4. Vestigial (vg) merupakan mutan dengan sayap yang tereduksi yang berarti
panjang sayap mutan jauh lebih pendek dibanding panjang sayap
Drosophila melanogaster normal, akibatnya Drosophila melanogaster
dengan bentuk sayap tersebut tidak dapat terbang. Mereka hanya
mengandalkan bristle sebagai alat sensor mekaniknya.
5. Curly (Cy) merupakan mutan dengan sayap melengkung ke atas, baik pada
saat terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3,
lokus 50,0.
6. Taxi (tx) merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika
terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus
91,0.
Keterangan
Warna mata merah, sayap panjang
lurus,warna tubuh coklat muda terang
Normal (wild-type)
25
tubuh
berwarna
putih
kecoklatan .
White (w)
Warna mata merah, sayap keriting
melengkung ke atas dan kedepan, tubuh
berwarna coklat muda terang.
Curly (cu)
Warna mata merah, sayap melengkung
keats baik saat terbang mupun hinggap,
tubuh berwarna coklat muda terang.
Dumpy (dp)
Bahan
Mikroskop binokuler
Kaca
objek
dan
penutup
Eter
Larutan detergen
Jarum serangga
Botol eterisasi
Cawan petri re-eterisasi
Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7
26
C. Langkah Kerja
Sediakan lalat Drosophila tipe mutan dari botol stock
D. Hasil Pengamatan
Sex
Warna tubuh
Warna mata
Kondisi sayap
Lebih panjang
Betina
Coklat
Merah
dari ukuran
tubuh, lurus
Tipe mutan
Normal (wildtype)
panjang tidak
Jantan
Coklat
Merah
mlebihi
Normal (wild-
ukuran tubuh,
type)
lurus
E. Pembahasan
Praktikum genetika ini memiliki tujuan untuk mengetahui jenis- jenis
mutan Drosophila sp. yang digunakan
27
mutan
Drosophila
diantaranya:
kekurangtelitian
saat
F. Hasil Diskusi
1. Apakah setiap tipe mutan dapat diamati fenotipnya secara morfologis?
Jawab: iya dapat.
2. Mutan manakah yang paling mudah dibedakan fenotipnya dengan
jenisliar?
Jawab : mutan white, karena memiliki mata yang berwarna putih yang
sangat berbeda dengan lalat liar yang memiliki warna mata merah, serta
mutan lainnya.
G. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan tidak ditemukan satupun Drosophila yang
mengalami mutan. Hanya Drosophila jenis Normal (wild-type) saja yang
diperoleh. Ada beberapa faktor kemungkinan menjadi faktor tidak
ditemukannya mutan Drosophila diantaranya:
mungkin saja
mengalami mutan. Sebab mutan dapat terjadi karena faktor lingkungan dan
gen.
28
H. Daftar Pustaka
Borror, dkk. 1992.
29