Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
II.
Identitas buku
1. Judul
: EKOSISTEM
2. Pengarang
: Toto Subroto
3. Penerbit
4. Jumlah Halaman
: 32 Halaman
Isi Buku
1.
Komponen Ekosistem
2.
Komponen Abiotik
3.
Keseimbangan Ekosistem
EKOSISTEM
A. Komponen Biotik
Berdasarkan peran dan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik di
dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu produsen, konsumen
dan dekomposer. Produsen berperan sebagai penghasil atau penyedia makanan,
konsumen berperan sebagai pemakan, dan dekomposer berperan sebagai pengurai.
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik
dan bahan anorganik. Semua organisme berklorofil tergolong produsen.
Contohnya adalah ganggang lumut, dan tumbuhan. Tumbuhan melakukan
fotosintesis dan hasil fotosintesis adalah gula dan oksigen. Kemudian gula
diubah menjadi zat tepung (karbohidrat). Selain itu, gula juga diubah menjadi
bahan organik yang lain, seperti lemak, protein, dan selulosa. Karbohidrat,
protein, dan lemak merupakan bahan makanan yang kaya akan energi.
Makanan itu akan menjadi sumber energi bagi konsumen dan makhluk hidup
lainnya.
2. Konsumen
Konsumen berarti pemakan. Semua hewan termasuk konsumen.
Konsumen memakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Jadi,
konsumen sangat bergantung pada produsen karena konsumen tidak dapat
mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Di dalam tubuh konsumen, zat
organik itu dirombak untuk disusun kembali menjadi zat organik lain yang
sesuai.
3. Pengurai
Sampah atau bangkai akan membusuk karena adanya proses pembusukan
penguraian oleh pengurai. Organisme yang tergolong pengurai ialah bakteri
dan Jamur. Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik menjadi bahan
anorganik, air, dan Selanjutnya, hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi
oleh produsen. Di dalam ekosistem berlangsung proses makan dan dimakan.
Adanya proses tersebut yang tidak akan berhenti, akan membentuk suatu
lingkaran yang disebut dengan proses kehidupan.
B. KomponenAbiotik
1. Cahaya Matahari
2. Suhu
3. Tanah
4. Kelembaban
5. Air
6. Gas Karbondioksida dan Oksigen
C. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Jadi, di dalam ekosistem terdapat interaksi antara produsen, konsumen,
dan dekomposer sebagai komponen biotik, serta tanah, air, udara dan suhu,
sebagai komponen abiotik.
D. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap makhluk hidup memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Karaktenistik tersebut dapat membuat makhluk hidup dapat hidup pada
lingkungan
tertentu
dan
beradaptasi
dengan
lingkungannya.
Perbedaan
ekosistem seperti ini adalah jenis rumput dan pohon yang sedikit. Hewan
yang hidup pada ekosistem tersebut kebanyakan adalah pemakan rumput,
seperti belalang, bison, zebra, rusa, dan kerbau.
d. Ekosistem gurun/padang pasir
Curah hujan di gurun sangat rendah dan hujan tidak teratur
sehingga kadar air dalam tanah rendah. Sinar Matahari Iangsung
menembus tanah dengan pancaran yang sangat terik, sehingga penguapan
pun terjadi sangat tinggi dan perbedaan suhu siang dan malam sangat
tinggi. Pada siang han suhunya bisa mencapai 40 C, sedangkan pada
malam hari suhunya sangat rendah. Tumbuhan yang hidup pada ekosistem
ini adalah tumbuhan yang dapat menghindari penguapan berlebihan. Oleh
karena itu, tumbuhan yang tumbuh di daerah ini Kebanyakan memiliki
daun
yang
Kecil
atau
bahkan
tidak
memiliki
2. Ekosistem Air
Ekosistem ini meliputi air tawar, air laut, dan payau atau pantai pesisir.
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar meliputi sungai, kolam, danau, dan rawa. Ciri
air tawar memiliki kadar garam sangat rendah. Sinar Matahari
umumnya sampai dasar perairan. Pada ekosistem danau, terdapat
daerah permukaan atas yang tembus cahaya Matahari yang disebut
dengan zona fotik. Zona ini merupakan daerah subur karena
pada daerah ini terdapat sejuiniah tumbuhan hijau yang melakukan
fotosintesis sebagai produsen. Dengan banyaknya tumbuhan yang
berfotosintesis, zona ini menjadi kaya oksigen sehingga dapat
mendukung kehidupan hewan clan makanan.
Pada bagian bawah perairan terdapat zona afotik. Zona afotik
adalah daerah yang tidak tertembus oleh cahaya Matahari atau daerah
gelap. Pada daerah ini biasanya dipenuhi oleh dekomposer atau bakteri
pengurai. Kadar garam air tawar lebih rendah dan kadar garam yang
terdapat dalam tubuh makhluk hidup yang hidup di dalamnya sehingga
kebutuhan air dalam tubuh makhluk hidup tersebut dilakukan secara
osmosis, yaitu melalui seluruh permukaan tubuhnya. Oleh karena
itu, fungsi mulutnya pada ikan tersebut hanya berperan untuk
makan.
Tumbuhan air tawar didominasi oleh jenis ganggang. Secara fisik,
daerah air tawar terdiri dan tiga daerah yaitu.
1) Daerah litoral merupakan daerah air dangkal. Daerah tersebut dapat
ditembus sinar Matahari sampai dasar.
2) Daerah limnetik merupakan daerah air terbuka dan cahaya masih
bisa menembus sampai ke dasar.
3) Daerah profundal, merupakan daerah dengan dasar air yang dalam
dan cahaya matahari tidak dapat menembus sampai ke dasar
b. Ekosistem pantai (payau)
Pantai merupakan perbatasan antara daratan dan lautan yang
memiliki ciri khas sebagai daerah pasang surut, kondisi ini
menyebabkan kadar garam di ekosistem pantai ini tidak tetap. Pada
saat surut, kadar garam menjadi tinggi, tetapi pada saat pasang kadar
garam menjadi rendah.Tumbuhan yang hidup di daerah ini merupakan
tumbuhan yang telah menyesuaikan diri pada hempasan gelombang,
seperti rumput angina, bakung, dan bakau.
1. Bergerak
Ciri yang pertama dan makhluk hidup yaltu dapat bergerak. Artinya, benda
yang dikatakan makhluk hidup yaitu yang dapat berpindah dan satu tempat ke
tempat yang lainnya atau dapat berpindah dan posisi awal ke posisi yang lain
dengan alat geraknya sendiri tanpa bantuan dan makhluk hidup lain. Makhluk
hidup yang dapat bergerak secara aktiftersebutantara lain hewan dan manusia.
2. Makan
Energi dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk dapat bergerak,
melakukan metabolisme, berkembang biak, dan lain sebagainya. Makhluk
hidup yang kekurangan energi akan merasa lapar dan tidak dapat melakukan
aktivitas hidupnya dengan sempurna. Oleh karena itu, keberadaan energi
sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, maupun
manusia. Untuk mendapatkan energi tersebut, setiap makhluk hidup akan
amakan sesuai kebutuhannya, hanya berbeda pola dan cara makan dari setiap
makhluk hidup tersebut. Contohnya hewan memakan makanan dengan cara
langsung, dan manuasi makan dengancara dimasak terlebih dahulu. Adapun
untuk tumbuhan cara makan tidak seperti hewan dan manusia, tetapi dengan
cara berpotosintesis.
3. Bernapas
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan oksigen untuk bernafas.
Semua makhluk hidup setiap saat menghirup oksigen. Dari lingkungan,
tenik Matahari, maka tubuhnya akan mengeluarkan keringat. Pada saat udara
dingin, biasanya manusia lebih sering buang air kecil. Keringat dan air
kencing itu merupakan zat sisa. Zat sisa ini harus dibuang atau dikeluarkan
dan dalam tubuh karena zat sisa ini bersifat sebagai kotoran. Jika tidak
dibuang, akan menimbulkan sumber penyakit dan bersifat racun bagi tubuh.
2. Pembentukan spora
Spora dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan
sel. Jika kondisi lingkungan baik, spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku,
sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan.kadangkadang juga dihasilkan
oleh bakteri.
3. Pembentukan tunas
Makhluk hidup tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan
kecil yang akan berkembang dan kemudian memiliki bentuk seperti
induknya dengan ukuran kecil. Kemudian, tunas ini akan lepas dan
induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas
merupakan ciri khas sel ragi dan hydra (sejenis coelenterata).
4. Fragmentasi
Kadang-kadang satu makhluk hidup patah menjadi dua bagian atau
lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang
sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada
kemampuan regenerasi, yaitu kemampua memperbaiki jaringan atau
organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan
spons (porifera), cacing pipih, dan algae berbentuk benang.
5. Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetative diberikan untuk reproduksi vegetatif
pada tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi jika bagian tubuh
tanaman terpisah, bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/ lebih
tanman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan cara
stolon, rhizoma, tunas, umbi lapis, dan umbi batang.
b. Reproduksi Generatf (seksual)
Reproduksi generatif (seksual) melibatkan penyatuan sel kelamin
dan dua individu yang berbeda jenis kelamin. Percampuran sel kelamin
tersebut memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
a. Bagian Mata
Selaput pelangi (iris). Sefaput ini memberikan pola warna pada mata
kita. Iris merupakan piringan berwarna yang mengatur ukuran pupil.
Pupil akan mengecil jika cahaya yang diterima mata terlalu banyak
dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu sedikit.
Humor/ badan bening ialah zat transparari seperti jell dan berfungsi
meneruskan cahaya dan lensa mata ke retina.
Selaput jala mata (retina). Lapisan yang peka cahaya, titik tempat
berkas cahaya diterima
Kelopak mata berguna melindungi mata dan debu, asap, dan benda
asing lain.
2. Alat Pendengaran
Telinga merupakan indra pendengaran manusia dan makhluk hidup
lainnya. Selain itu indra pendengaran juga membantu menjaga
keseimbangan.
Susunan telinga manusia terdiri dan tiga bagian utama, yaitu
sebagai berikut.
III.
Ringkasan
Proses kehidupan berlangsung dalam sebuah tempat yang sangat luas yaitu
alam semesta. Alam semesta ini terdiri dan bermiliar-miliaran benda langit. Benda
langit tersebut antara lain bintang, planet, asteroid, dan komet. Planet yang
memiliki karakteristik yang sama akan bergabung menjadi suatu sistem yang
dinamakan tata surya. Tata surya ini jumlahnya sangat banyak. Kemudian,
berbagai tata surya bergabung menjadi galaksi-galaksi. Kumpulan galaksi itulah
yang disebut dengan alam semesta, termasuk, Bumi di dalamnya yang merupakan
tempat terjadinya proses kehidupan bagi makhluk hidup.
Kehidupan adalah peristiwa atau perwujudan adanya hidup. Dalam proses
kehidupan, tidak hanya didukung oleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda
mati (abiotik), dan berlangsung dalam perubahannya setiap waktunya seluruh
komponen kehidupan itu. Anggota komponen makhluk hidup (biotik) antara lain
manusia, hewan dan tumbuhan. Adapun komponen tidak hidup (abiotik) antara
lain, tanah, udara, air, suhu dan sifat-sifat kimia yang terdapat di dalamnya.
Komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik), saling
berinteraksi. Untuk hidup, komponen biotik memerlukan komponen abiotik.
Misalnya, sebagian besar dan unsur pembentuk tubuh manusia adalah air. Air
merupakan komponen abiotik. Keberadaan air ini sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup sehingga tanpa air makhluk hidup tidak bisa Makhluk Hidup dan
Lingkungannya melangsungkan kehidupannya. lnteraksi antarmakhluk tersebut
terangkum dalam suatu ekosistem. Setiap komponen dalam suatu ekosistem,
memiliki fungsi masing-masing. Manusia dan hewan menempati posisi sebagai
IV.
Daftar pustaka
Brum, Gil, et.al. 1998, Biology: Exploring Life. United States of America: John
Wiley & Sons, Inc.
Campbell, Neil A., et.al. 2006, Biology: Concept and Connections. San Francisco:
Benjamin Cummings.
Corbeil, Jean-Claude & Archambault, Ariane, 2003, English Visual Dictonary,
Canada, QA International.
Dixon, Dougal. The World Book Encyclopedy of Science: The Planet Earth. 1995.
Chicago: World Book, Inc.
Heyworth, R.M. 2004. Explore Your World With Science Discovery I. Singapore:
Longman.
V.
Kelebihan:
Buku ini sangat menarik untuk dibaca, karena terdapat banyak gambar
di setiap penjelasannya
Kekurangan
Penjelasan buku ini terlalu ringkas dan materinya tidak terlalu
mendalam