Está en la página 1de 22

I.

II.

Identitas buku
1. Judul

: EKOSISTEM

2. Pengarang

: Toto Subroto

3. Penerbit

: PT. Pribumi Mekar

4. Jumlah Halaman

: 32 Halaman

Isi Buku
1.

Komponen Ekosistem

2.

Komponen Abiotik

3.

Keseimbangan Ekosistem

EKOSISTEM
A. Komponen Biotik
Berdasarkan peran dan fungsinya di dalam ekosistem, komponen biotik di
dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu produsen, konsumen
dan dekomposer. Produsen berperan sebagai penghasil atau penyedia makanan,
konsumen berperan sebagai pemakan, dan dekomposer berperan sebagai pengurai.
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik
dan bahan anorganik. Semua organisme berklorofil tergolong produsen.
Contohnya adalah ganggang lumut, dan tumbuhan. Tumbuhan melakukan
fotosintesis dan hasil fotosintesis adalah gula dan oksigen. Kemudian gula
diubah menjadi zat tepung (karbohidrat). Selain itu, gula juga diubah menjadi
bahan organik yang lain, seperti lemak, protein, dan selulosa. Karbohidrat,
protein, dan lemak merupakan bahan makanan yang kaya akan energi.
Makanan itu akan menjadi sumber energi bagi konsumen dan makhluk hidup
lainnya.
2. Konsumen
Konsumen berarti pemakan. Semua hewan termasuk konsumen.
Konsumen memakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Jadi,
konsumen sangat bergantung pada produsen karena konsumen tidak dapat
mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Di dalam tubuh konsumen, zat
organik itu dirombak untuk disusun kembali menjadi zat organik lain yang
sesuai.

3. Pengurai
Sampah atau bangkai akan membusuk karena adanya proses pembusukan
penguraian oleh pengurai. Organisme yang tergolong pengurai ialah bakteri
dan Jamur. Bakteri dan jamur menguraikan bahan organik menjadi bahan
anorganik, air, dan Selanjutnya, hasil penguraian tersebut dimanfaatkan lagi
oleh produsen. Di dalam ekosistem berlangsung proses makan dan dimakan.
Adanya proses tersebut yang tidak akan berhenti, akan membentuk suatu
lingkaran yang disebut dengan proses kehidupan.

B. KomponenAbiotik
1. Cahaya Matahari
2. Suhu
3. Tanah
4. Kelembaban
5. Air
6. Gas Karbondioksida dan Oksigen

C. Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem merupakan kesatuan antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Jadi, di dalam ekosistem terdapat interaksi antara produsen, konsumen,
dan dekomposer sebagai komponen biotik, serta tanah, air, udara dan suhu,
sebagai komponen abiotik.

Ekosistem akan seimbang jika komposisi penyusun ekosistem tersebut


juiniahnya seimbang. Ekosistem yang seimbang akan dapat bertahan lama. Dalam
suatu ekosistem, juiniah komponen biotik dapat berubah. Perubahan tersebut
dapat terjadi karena komponen biotik ada yang tumbuh, berkembang biak,
berpindah, atau mati. Perubahan salah satu komponen biotik dapat memengaruhi
komponen biotik lainnya. Misalnya, pada musim kemarau juiniah rumput di suatu
padang rumput berkurang. Karena juiniah rumput sedikit, belalang yang memakan
rumput pun juiniahnya menurun. Sebagian ada yang mati karena tidak mendapat
makanan, sebagian ada yang berpindah ke tempat lain. Demikian juga juiniah
burung pemakan belalang menurun karena makanannya yang berupa belalang
berkurang.

D. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap makhluk hidup memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Karaktenistik tersebut dapat membuat makhluk hidup dapat hidup pada
lingkungan

tertentu

dan

beradaptasi

dengan

lingkungannya.

Perbedaan

karakteristik tersebut dapat memunculkan berbagai jenis ekosistem yang ada di


alam.
1. Ekoslstem Darat
Ekosistem darat selain dipengaruhi oleh tanah dan udara, juga dipengaruhi
oleh iklim. Karena keadaan ekosistem darat berbeda-beda sesuai dengan
ketinggian, keadaan tanah, curah hujan dan lain sebagainya. Ekosistem darat
terbagi menjadi beberapa, tipe yaitu.

a. Ekosistem hutan basah/hutan tropis


Ekosistem hutan basah memiliki beberapa karakteristik pada
komponen abiotiknya, yaitu mendapatkan air sepanjang tahun, memiliki
suhu dan temperatur yang tetap sepanjang tahun yaitu sekitar 25C,
memiliki kelembapan tinggi dan cahaya Matahari tidak menembus
langsung ke tanah. Karakteristik komponen biotiknya adalah jarak antar
tumbuhan sangat rapat dengan ketinggian rata-rata 20-40 meter. Hewan
yang menghuni hutan basah ini biasanya adalah hewan yang bisa
memanjat pohon, di antaranya adalah kera, bajing, dan burung, sedangkan
yang hidup di dasar hutan, antara lain harimau, kucing hutan, dan babi
hutan.
b. Ekosistem hutan gugur/ decidous
Ekosistem hutan gugur merupakan daerah yang beriklim sedang,
curah hujan merata sepanjang tahun, yaitu antara 75-100 cm/ tahun,
terdapat musim panas dan musim dingin. Karena ada musim tersebut,
tumbuhan melakukan penyesuaian dengan menggugurkan daunnya
menjelang musim dingin sehingga dikenal dengan musim gugur. Tanaman
tersebut akan berbunga pada musim semi dan tumbuh subur pada musim
panas.
c. Ekosistem padang rumput/savana
Di daerah padang rumput, hujan tidak teratur dengan curah hujan
antara 25-50 cm/ tahun. Tanah yang gersang menyebabkan tumbuhan sulit
untuk mendapatkan air. Namun tumbuhan yang hidup pada

ekosistem seperti ini adalah jenis rumput dan pohon yang sedikit. Hewan
yang hidup pada ekosistem tersebut kebanyakan adalah pemakan rumput,
seperti belalang, bison, zebra, rusa, dan kerbau.
d. Ekosistem gurun/padang pasir
Curah hujan di gurun sangat rendah dan hujan tidak teratur
sehingga kadar air dalam tanah rendah. Sinar Matahari Iangsung
menembus tanah dengan pancaran yang sangat terik, sehingga penguapan
pun terjadi sangat tinggi dan perbedaan suhu siang dan malam sangat
tinggi. Pada siang han suhunya bisa mencapai 40 C, sedangkan pada
malam hari suhunya sangat rendah. Tumbuhan yang hidup pada ekosistem
ini adalah tumbuhan yang dapat menghindari penguapan berlebihan. Oleh
karena itu, tumbuhan yang tumbuh di daerah ini Kebanyakan memiliki
daun

yang

Kecil

atau

bahkan

tidak

memiliki

daun sama sekali. Akarnya juga Danjang yang berfungsi untuk


menjangkau air yang jauh di dalam tanah. Hewan yang hidup pun adalah
hewan yang mampu menyimpan air seperti unta dan hewan yang
memiliki sisik yang tebal seperti kadal dan ular derik.
e. Taiga (hutan pinus)
Di Taiga pada saat musim dingin, tanah akan tertutupi salju. Pada
musim panas, penyinaran Matahari lebih panjang di siang hari daripada di
malam hari. Tumbuhan yang hidup pun berjenis seperti pinus dan cemara
karena tumbuhan ini memilik daun yang tidak terlalu besar sehingga pada

musim dingin tidak perlu menggugurkan daunnya. Contoh hewan yang


hidup di ekosistem mi adalah beruang hitam.
f. Tundra (padang lumut)
Tundra adalah daerah es yang memiliki suhu di bawah nol derajat
celsius. Tumbuhan yang hidup di tempat ini adalah lumut kerak dan lumut
daun. Adapun hewan yang hidup di Tundra menyesuaikan din dengan
Iingkungannya, yaitu dengan memiliki bulu yang tebal, seperti serigala
kutub dan beruang kutub.

2. Ekosistem Air
Ekosistem ini meliputi air tawar, air laut, dan payau atau pantai pesisir.
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar meliputi sungai, kolam, danau, dan rawa. Ciri
air tawar memiliki kadar garam sangat rendah. Sinar Matahari
umumnya sampai dasar perairan. Pada ekosistem danau, terdapat
daerah permukaan atas yang tembus cahaya Matahari yang disebut
dengan zona fotik. Zona ini merupakan daerah subur karena
pada daerah ini terdapat sejuiniah tumbuhan hijau yang melakukan
fotosintesis sebagai produsen. Dengan banyaknya tumbuhan yang
berfotosintesis, zona ini menjadi kaya oksigen sehingga dapat
mendukung kehidupan hewan clan makanan.
Pada bagian bawah perairan terdapat zona afotik. Zona afotik
adalah daerah yang tidak tertembus oleh cahaya Matahari atau daerah

gelap. Pada daerah ini biasanya dipenuhi oleh dekomposer atau bakteri
pengurai. Kadar garam air tawar lebih rendah dan kadar garam yang
terdapat dalam tubuh makhluk hidup yang hidup di dalamnya sehingga
kebutuhan air dalam tubuh makhluk hidup tersebut dilakukan secara
osmosis, yaitu melalui seluruh permukaan tubuhnya. Oleh karena
itu, fungsi mulutnya pada ikan tersebut hanya berperan untuk
makan.
Tumbuhan air tawar didominasi oleh jenis ganggang. Secara fisik,
daerah air tawar terdiri dan tiga daerah yaitu.
1) Daerah litoral merupakan daerah air dangkal. Daerah tersebut dapat
ditembus sinar Matahari sampai dasar.
2) Daerah limnetik merupakan daerah air terbuka dan cahaya masih
bisa menembus sampai ke dasar.
3) Daerah profundal, merupakan daerah dengan dasar air yang dalam
dan cahaya matahari tidak dapat menembus sampai ke dasar
b. Ekosistem pantai (payau)
Pantai merupakan perbatasan antara daratan dan lautan yang
memiliki ciri khas sebagai daerah pasang surut, kondisi ini
menyebabkan kadar garam di ekosistem pantai ini tidak tetap. Pada
saat surut, kadar garam menjadi tinggi, tetapi pada saat pasang kadar
garam menjadi rendah.Tumbuhan yang hidup di daerah ini merupakan
tumbuhan yang telah menyesuaikan diri pada hempasan gelombang,
seperti rumput angina, bakung, dan bakau.

A. Asal usul makhluk hidup


Salah seorang ahli yang meneliti asal usul makhluk hidup adalah
Francesco Redi (16281689). Ia membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dan
makhluk hidup. Ketika melakukan percobaan untuk menguji asal usul makhluk
hidup, Ia menggunakan potongan daging, seperti daging sapi, kambing, rusa,
ayam, angsa, bebk, dan ikan pedang serta belut. Daging tersebut diberi tiga
perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan pertama, daging ditempatkan dalam botol
yang terbuka. Pada perlakuan yang kedua daging yang ditempatkan pada botol
yang ditutup kain kasa. Pada perlakuan ketiga daging ditempatkan dalam botol
yang ditutup rapat

B. Ciri Makhluk Hidup


Makhluk hidup memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh benda tidak
hidup. Akan tetapi, ada pula ciri makhluk hidup yang dapat dimiliki oleh benda
tidak hidup. Salah satu contoh ciri makhluk hidup yaitu bergerak, seperti yang kita
tahu bahwa bergerak bisa dilakukan pula oleh benda tidak hidup, contohnya pada
kendaraan. Namun, apakah kendaraan tersebut termasuk ke dalam makhuk hidup?
Tentunya harus ada kesepakatan yang jelas tentang apa yang ciebut4ngan
makhluk hidup. Apakah jika salah satu ciri khas dan makhluk hidup yang ada
pada benda tidak hidup bisa dikatakan makhluk hidup? Untuk itu, para ahli sudah
mengelompokkan ciri makhlukhidup, yaitu bergerak, menanggapi rangsangan
termasuk beradaptasi, makan, melakukan metabolisme yang meliputi berriapas
dan mengeluarkan zat sisa, serta turn buh, dan berkem bang biak.

1. Bergerak
Ciri yang pertama dan makhluk hidup yaltu dapat bergerak. Artinya, benda
yang dikatakan makhluk hidup yaitu yang dapat berpindah dan satu tempat ke
tempat yang lainnya atau dapat berpindah dan posisi awal ke posisi yang lain
dengan alat geraknya sendiri tanpa bantuan dan makhluk hidup lain. Makhluk
hidup yang dapat bergerak secara aktiftersebutantara lain hewan dan manusia.

2. Makan
Energi dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup untuk dapat bergerak,
melakukan metabolisme, berkembang biak, dan lain sebagainya. Makhluk
hidup yang kekurangan energi akan merasa lapar dan tidak dapat melakukan
aktivitas hidupnya dengan sempurna. Oleh karena itu, keberadaan energi
sangat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, maupun
manusia. Untuk mendapatkan energi tersebut, setiap makhluk hidup akan
amakan sesuai kebutuhannya, hanya berbeda pola dan cara makan dari setiap
makhluk hidup tersebut. Contohnya hewan memakan makanan dengan cara
langsung, dan manuasi makan dengancara dimasak terlebih dahulu. Adapun
untuk tumbuhan cara makan tidak seperti hewan dan manusia, tetapi dengan
cara berpotosintesis.

3. Bernapas
Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan oksigen untuk bernafas.
Semua makhluk hidup setiap saat menghirup oksigen. Dari lingkungan,

menghembuskan karbon dioksida serta uap air. Oksigen yang dihirup


digunakan untuk proses pembakaran zat makanan. Proses pembakaran ini
disebut dengan oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan energi yang yang
digunakan untuk melakukan kegiatan hidup

4. Peka terhadap rangsangan


Semua makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi di
sekelilingnya. Jika berada di daerah pegunungan, kita akan merasakan dingin.
Begitu pun sebaliknya jika berada di daerah panas, kita akan merasakan panas.
Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki
alat untuk mendeteksi gejala perubahan lingkungan sekitar di dalam tubuhnya.
Alat itu disebut dengan indra.
Manusia dan hewan dilengkapi dengan indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap rasa, dan peraba. Adapun tumbuhan tidak dilengkapi
dengan indra untuk menerima rangsangan. Meskipun tidak memiliki indra,
tumbuhan peka terhadap lingkungan, seperti intesitas cahaya, air, gaya tank
Bumi, dan sentuhan. Misalnya, daun putni malu akan menguncup jika
tersentuh. Menutupnya daun putri malu menunjukkan bahwa tumbuhan
tersebut peka terhadap rangsangan sentuhan.

5. Mengeluarkan Zat Sisa


Setiap makhluk hidup mengeluarkan zat sisa setelah melakukan kegiatan
hidupnya. Misalnya,jika seseorang sudah berolahraga atau berjalan di bawah

tenik Matahari, maka tubuhnya akan mengeluarkan keringat. Pada saat udara
dingin, biasanya manusia lebih sering buang air kecil. Keringat dan air
kencing itu merupakan zat sisa. Zat sisa ini harus dibuang atau dikeluarkan
dan dalam tubuh karena zat sisa ini bersifat sebagai kotoran. Jika tidak
dibuang, akan menimbulkan sumber penyakit dan bersifat racun bagi tubuh.

6. Tumbuh dan berkembang biak


Berkembang biak merupakan hal yang sangat berperan penting dalam
mendukung kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Semua makhluk hidup
pasti akan mati. Berdasarkan hal tersebut, sesuai dengan nalurinya setiap
makhluk hidup harus bertahan dan melestarikan jenisnya.
Dalam proses berkembang biak, tidak semua hasil perkembangbiakan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kita tahu bahwa hanya
makhluk hidup yang memiliki sifat paling sesuai dengan lingkunganlah yang
mampu bertahan hidup dan melanjutkan keturunannya.
Perkembangbiakan, atau yang lebih dikenal dengan sistem reproduksi,
merupakan proses menghasilkan individu baru dan makhluk hidup
sebelumnya. Reproduksi dilakukan oleh semua makhluk hidup untuk
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya, yang membedakan dan setiap
makhluk hidup adalah cara bereproduksinya. Oleh karena itu, reproduksi
dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual) dan reproduksi
generatif (seksual).

a. Reproduksi Vegetatif (aseksual)


Repoduksi aseksual (vegetatif), ialah terbentuknya individu baru tanpa
adanya peleburan sel kelamin. Individu sejenis yang terbentuk secara
reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu kion sehingga anggota
satu kion memiliki susunan genetik yang sama. Reproduksi aseksual dapat
dibagi menjadi lima jenis berikut:
1. Fisi (membelah diri)
Fisi terjadi pada makhluk hidup bersel satu. Pada proses fisi,
individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.
Contoh:
-

Pada pembelahan sel bakteri;

Pada Plasmodium, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel


membelah berulang dan kemudian setiap anak inti dikelilingi
sitoplasma. Proses ini disebut schizogony, sel yang mengalami
schizogony disebut schizon.

2. Pembentukan spora
Spora dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan
sel. Jika kondisi lingkungan baik, spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku,
sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan.kadangkadang juga dihasilkan
oleh bakteri.

3. Pembentukan tunas
Makhluk hidup tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan
kecil yang akan berkembang dan kemudian memiliki bentuk seperti
induknya dengan ukuran kecil. Kemudian, tunas ini akan lepas dan
induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas
merupakan ciri khas sel ragi dan hydra (sejenis coelenterata).
4. Fragmentasi
Kadang-kadang satu makhluk hidup patah menjadi dua bagian atau
lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang
sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada
kemampuan regenerasi, yaitu kemampua memperbaiki jaringan atau
organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan
spons (porifera), cacing pipih, dan algae berbentuk benang.
5. Propagasi vegetatif
Istilah propagasi vegetative diberikan untuk reproduksi vegetatif
pada tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi jika bagian tubuh
tanaman terpisah, bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/ lebih
tanman baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan cara
stolon, rhizoma, tunas, umbi lapis, dan umbi batang.
b. Reproduksi Generatf (seksual)
Reproduksi generatif (seksual) melibatkan penyatuan sel kelamin
dan dua individu yang berbeda jenis kelamin. Percampuran sel kelamin
tersebut memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.

Makhluk hidup tingkat tinggi memiliki dua macam sel kelamin,


yaitu sel kelamin jantan atau sel sperma dan sel kelamin betina atau sel
telur. Kedua macam sel kelamin tersebut dapat dibedakan baik dan bentuk,
ukuran, maupun sifatnya. Kondisi sel kelamin yang demikian disebut
heterogamet.
Peleburan dua macam sel kelamin tersebut disebut singami.
Peristiwa singami didahului dengan penistiwa fertilisasi (pembuahan),
yaitu pertemuan sel sperma dengan sel telur.
Pada makhluk hidup sederhana, tidak dapat dibedakan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina karena keduanya memiliki bentuk yang
sama, dan disebut isogamet. Jika salah satunya berukuran lebih besar dan
Iainnya, disebut anisogamet.

C. Proses Kehidupan Manusia


Manusia merupakan makhluk hidup yang melakukan proses kehidupannya
untuk melangsungkan hidupnya. Artinya, manusia memerlukan energi untuk
bergerak, menanr setiap rangsangan, berkembang biak, dan tumbuh.
1. Alat Penglihatan
Mata merupakan salah satu indra yang tidak ternilai harganya. Mata
terdiri bola mata yang tenletak di dalam lekuk mata. Selain bola mata, di
dalam lekuk mata terdapat juga saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola
mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya menyimpang dan bentuk bola
sempurna karena selaput bening menonjol ke depan

a. Bagian Mata

Kelenjar lakrima (kelenjar air mata), berfungsi membasahi mata.

Konjunktiva adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan).

Aqueous humour (cairan bola mata).

Selaput tanduk (kornea). Piringan transparan di depan bola mata dan


tidak berpembuluh darah ini berfungsi meneruskan cahaya yang
masuk bagian retina.

Selaput pelangi (iris). Sefaput ini memberikan pola warna pada mata
kita. Iris merupakan piringan berwarna yang mengatur ukuran pupil.
Pupil akan mengecil jika cahaya yang diterima mata terlalu banyak
dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu sedikit.

Pupil ialah lubang di dalam iris yang dilalul berkas cahaya.

Lensa bentuknya lunak dan transparan yang fungsinya mengatur fokus


citra.

Suspensor ligamen berfungsi menjaga lensa agar selalu pada


tempatnya.

Otot-otot bersilia berfungsi mengatur bentuk lensa.

Humor/ badan bening ialah zat transparari seperti jell dan berfungsi
meneruskan cahaya dan lensa mata ke retina.

Sklera ialah lapisan luar yang keras.

Lapisan koroid ialah lapisan yang sangat gelap dan berfungsi


mencegah berkas cahaya yang dipantulkan di sekeliling mata

Selaput jala mata (retina). Lapisan yang peka cahaya, titik tempat
berkas cahaya diterima

Sarafoptik berfungsi mengirim informasi visual ke otak.

b. Bagian yang Melindungi Mata

Alis mata bergunamenghindari masuknya keringat ke mata kita.

Kelopak mata berguna melindungi mata dan debu, asap, dan benda
asing lain.

Bulu mata berguna mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.

Kelenjar air mata menghasilkan air mata yang berguna untuk


membasahi kornea.

2. Alat Pendengaran
Telinga merupakan indra pendengaran manusia dan makhluk hidup
lainnya. Selain itu indra pendengaran juga membantu menjaga
keseimbangan.
Susunan telinga manusia terdiri dan tiga bagian utama, yaitu
sebagai berikut.

Telinga bagian luar (I) terdiri dari:


1. daun telinga, yang berfungsi menampung bunyi dan luar kepala.
2. saluran pendengaran.
Telinga bagian tengah (II)terdiri dari:
1. gendang telinga,

2. osikula (tiga tulang kecil),


3. rongga telinga tengah ialah rongga yang berisi udara,dan
4. saluran Eustasius bersambungan dengan tenggorokan.
Saluran ini berfungsi menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam
telinga seimbang.
Telinga bagian dalam (III) terdiri dari
1. jendela oval,
2. organ keseimbangan,
3. koklea (berbentuk spiral yang berisi cairan),
4. jendela bulat, dan
5. saraf auditori (pendengaran) berfungsi menyampaikan informasi ke otak.
Tahap untuk mendengar adalah:
a. gelombang bunyi yang ditampung oleh daun telinga melewati rongga
pendengaran;
b. gelombang tersebut akan membuat gendang telinga kita bergetar;
c. getaran tersebut ditangkap dan diperkuat oleh tiga tulang kecil berikut:
-

tulang martil (malleus),

tulang landasan (paron),

tulang sanggurdi (stapes);

d. jendela oval menjadi bergetar;


e. kemudian, getaran diteruskan ke cairan di dalam koklea, yang dideteksi
oleh sel khusus. Informasi disampaikan oleh saraf pendengaran ke otak
dan disampaikan oleh saraf pendengaran ke otak untuk diartikan.

III.

Ringkasan
Proses kehidupan berlangsung dalam sebuah tempat yang sangat luas yaitu
alam semesta. Alam semesta ini terdiri dan bermiliar-miliaran benda langit. Benda
langit tersebut antara lain bintang, planet, asteroid, dan komet. Planet yang
memiliki karakteristik yang sama akan bergabung menjadi suatu sistem yang
dinamakan tata surya. Tata surya ini jumlahnya sangat banyak. Kemudian,
berbagai tata surya bergabung menjadi galaksi-galaksi. Kumpulan galaksi itulah
yang disebut dengan alam semesta, termasuk, Bumi di dalamnya yang merupakan
tempat terjadinya proses kehidupan bagi makhluk hidup.
Kehidupan adalah peristiwa atau perwujudan adanya hidup. Dalam proses
kehidupan, tidak hanya didukung oleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda
mati (abiotik), dan berlangsung dalam perubahannya setiap waktunya seluruh
komponen kehidupan itu. Anggota komponen makhluk hidup (biotik) antara lain
manusia, hewan dan tumbuhan. Adapun komponen tidak hidup (abiotik) antara
lain, tanah, udara, air, suhu dan sifat-sifat kimia yang terdapat di dalamnya.
Komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik), saling
berinteraksi. Untuk hidup, komponen biotik memerlukan komponen abiotik.
Misalnya, sebagian besar dan unsur pembentuk tubuh manusia adalah air. Air
merupakan komponen abiotik. Keberadaan air ini sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup sehingga tanpa air makhluk hidup tidak bisa Makhluk Hidup dan
Lingkungannya melangsungkan kehidupannya. lnteraksi antarmakhluk tersebut
terangkum dalam suatu ekosistem. Setiap komponen dalam suatu ekosistem,
memiliki fungsi masing-masing. Manusia dan hewan menempati posisi sebagai

konsumen dan tumbuhan menempati posisi sebagal produsen, sedangkan bakteri


dan jamur sebagai dekomposer. Produsen bertugas sebagal penghasil bahan
makanan, konsumen bertugas sebagai pemakan bahan makanan tersebut, dan
dekomposer bertugas sebagai pengural dan produsen dan konsumen yang telah
mati.

IV.

Daftar pustaka
Brum, Gil, et.al. 1998, Biology: Exploring Life. United States of America: John
Wiley & Sons, Inc.
Campbell, Neil A., et.al. 2006, Biology: Concept and Connections. San Francisco:
Benjamin Cummings.
Corbeil, Jean-Claude & Archambault, Ariane, 2003, English Visual Dictonary,
Canada, QA International.
Dixon, Dougal. The World Book Encyclopedy of Science: The Planet Earth. 1995.
Chicago: World Book, Inc.
Heyworth, R.M. 2004. Explore Your World With Science Discovery I. Singapore:
Longman.

V.

Kelebihan Dan Kekurangan Buku


-

Kelebihan:
Buku ini sangat menarik untuk dibaca, karena terdapat banyak gambar
di setiap penjelasannya

Kekurangan
Penjelasan buku ini terlalu ringkas dan materinya tidak terlalu
mendalam

También podría gustarte