Está en la página 1de 8

MAKALAH TUGAS AKHIR

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89C51 UNTUK MENGENDALIKAN


KECEPATAN MOTOR SINKRON TIGA FASE DI FLOPPY DISK DRIVE
MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN C

Disusun Oleh :
DONNY LESMANA
99/128977/TK/23904

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2003

HALAMAN PENGESAHAN

Yogyakarta,
Makalah Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Ir. Bambang Sutopo, M.Phil


NIP: 130 815 058

ABSTRACT
This thesis was made in order to get knowledge about controlling the
speed of the 3 phase synchronous motor in floppy disk drive (FDD) using
microcontroller and specifically by using C language.
The usual 3 phase induction motor is drove by a quite high rating voltage,
but the motor in FDD is a 3 phase synchronous motor, which is included in the
family of induction motor, is drove by a small voltage rating and the existence of
this kind of motor is quite rare. The FDD motor makes the research could be done
in a low voltage laboratory.
Microcontroller is a very common device used in a control process.
Programmers usually use the assembler language to do the programming, but as
time goes by, Programming the IC can be done by a higher programming
language, such as the C language.
In the process, microcontroller will be used to produce a 3 phase sinusoid
electricity to drive the FDD motor. The control process is done by vary the
frequency and voltage of the sinusoid. Thus, in general the microcontroller will
become like a 3 phase sinusoid function generator. The 3 phase sinusoid from the
microcontroller is still in digital form so a digital-to-analog converter (DAC) is
needed, then the analog sinusoid need to be current-amplified in order to be able
to drive the motor.
Data from the experiment shows such a linear result in speed-control of
the FDD motor by varying the frequency and voltage of the driver signal, so it
could be stated that controlling the speed of the 3 phase synchronous motor in
FDD using microcontroller and the C language is good to be implemented.

ABSTRAKSI
Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan pemahaman atas pengendalian
kecepatan putar motor induksi sinkron 3 fase di Floppy Disk Drive (FDD) dengan
mikrokontroler dan secara spesifik dengan menggunakan bahasa pemrograman C.
Motor induksi 3 fase biasa digerakkan dengan rating tegangan yang cukup
tinggi, namun motor yang terdapat di dalam FDD merupakan motor sinkron 3 fase
yang termasuk di dalam keluarga motor induksi yang digerakkan oleh tegangan
yang cukup kecil dan ini merupakan suatu hal yang jarang ditemui. Dengan
adanya motor ini, penelitian dapat dilakukan di laboratorium tegangan rendah.
Mikrokontroler merupakan alat yang paling umum yang biasa digunakan
dalam proses kendali. Biasanya para pemrogram menggunakan bahasa assembler
untuk memrogram mikrokontroler ini, namun seiring dengan perkembangan
jaman

mikrokontroler

dapat

diprogram

dengan

menggunakan

bahasa

pemrograman dengan tingkat yang lebih tinggi seperti bahasa C.


Mikrokontroler akan digunakan untuk menghasilkan listrik sinusoidal 3
fase untuk menggerakkan motor FDD. Proses pengendalian dilakukan dengan
jalan melakukan variasi pada tegangan dan frekuensi sinusoidal 3 fase tersebut.
Jadi secara umum mikrokontroler akan berfungsi sebagai function generator sinus
3 fase. Sinus 3 fase keluaran mikrokontroler masih berupa isyarat digital sehingga
diperlukan adanya pengubah digital ke analog, setelah itu sinyal 3 fase analog ini
harus diperkuat arusnya agar dapat menggerakan motor.
Data yang didapat dari eksperimen menunjukkan hasil yang linear dalam
pengendalian kecepatan motor FDD dengan cara memvariasikan frekuensi dan
tegangan sinyal penggerak, sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian
kecepatan motor sinkron 3 fase di FDD menggunakan mikrokontroler dengan
bahasa pemrograman C baik untuk diimplementasikan.

PENDAHULUAN
Floppy disk drive (FDD) merupakan salah satu bagian dari komputer
yang menggunakan motor sebagai salah satu komponen utamanya. Motor yang
digunakan di sini adalah motor sinkron 3 fase yang termasuk di dalam keluarga
motor AC. Motor sinkron ini digunakan untuk memutar piringan yang berisi data
dengan kecepatan tertentu. Dalam aplikasinya motor sinkron FDD digerakan oleh
suatu IC driver yang berkerja pada rating tegangan komputer yaitu 12 V dan
motor AC yang bekerja pada rating tegangan yang kecil merupakan suatu hal yang
jarang ditemui
Karena termasuk jenis motor AC maka motor sinkron memerlukan catu
daya AC dengan besar tegangan dan frekuensi tertentu. Pengendalian kecepatan
putaran motor induksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya
dengan mengendalikan tegangan dan frekuensi pada sinyal masukan AC.
Sekarang pengendalian dan pembangkitan sinyal AC sinusoidal akan
dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler atau DSP (Digital Signal
Processing). Mikrokontroler yang nantinya akan menggantikan fungsi kerja dari
IC penggerak motor FDD akan memberikan keuntungan dalam hal fleksibilitas
dan reabilitas.
Sampai sekarang pemrograman mikrokontroler banyak dilakukan
dengan menggunakan bahasa assembler. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, pemrograman mikrokontroler dengan bahasa pemrograman tingkat
yang lebih tinggi sudah bisa dilakukan, tergantung dari keberadaan program yang
bisa menerjemahkan bahasa tersebut menjadi bahasa mesin yang dapat dimengerti
oleh mikrokontroler. Program-program kompiler yang lebih maju telah mulai
diciptakan sehingga sekarang ini mikrokontroler bisa diprogram dengan
menggunakan bahasa-bahasa pemrograman yang lebih umum seperti Pascal atau
C.
C merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sudah
umum sekali dipakai. Banyak pembuat program menyukai penggunaan bahasa C
karena fleksibilitas, kesederhanaan, kebebasan, dan juga keteraturan struktur yang

dimiliki oleh bahasa ini. Pihak Microsoft sendiri menggunakan C untuk membuat
program sumber sistem operasi Microsoft Windows. Hal ini menunjukkan bahwa
bahasa C memiliki kekuatan dan kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa
pemrograman lainnya. Kelebihan ini jugalah yang membuat pemrograman
mikrokontroler dengan bahasa C mulai dilakukan.
Dasar teori
Teori-teori dasar yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah teori-teori
mengenai motor sinkron, DAC, untai penguat-penjumlah, penguat push-pull,
mikrokontroler, serta perangkat lunak yang digunakan untuk membuat rancangan
dan melakukan simulasi.
Metodologi Penelitian
Penelitian tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode-metode
sebagai berikut:
1. Studi pustaka; mendapatkan semua teori-teori dasar yang dibutuhkan
dalam perancangan perangkat lunak dan perangkat keras untuk
mengimplementasikan ide penelitian.
2. Perancangan perangkat lunak; menggunakan teori-teori dasar perangkat
lunak yang digunakan dan menggunakan logika berpikir untuk
menghasilkan program kendali kecepatan motor.
3. Perancangan perangkat keras; menggunakan teori-teori dasar elektronika
untuk menghasilkan perangkat keras yang mampu menjalankan fungsi
yang diinginkan untuk mencapai tujuan penelitian.
4. Pengambilan

data;

pengimplementasian

integrasi

hasil

rancangan

perangkat lunak dan keras lalu melakukan pengamatan dan pengambilan


data untuk menghasilkan sebuah laporan penelitian yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman atas ide penelitian tersebut.

Hasil Implementasi dan Pembahasan


Data hasil pengamatan dari implementasi rancangan yang telah dibuat
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Motor sinkron 3 fase di FDD mampu diputar hingga kecepatan 1138 rpm
dengan VPP sinyal penggerak sinus 30 V, walaupun dalam aplikasi nyata
biasanya motor FDD diputar pada kecepatan 300-360 rpm
2. Sesuai dengan daerah kerja motor, sistem kendali kecepatan motor FDD
dengan mikrokontroler AT89C51 mampu menghasilkan frekuensi sinus 3
fase dari 1-95,2 Hz.
3. Didapatkan suatu data statistik yang menunjukkan
T n18,78d 127,54
dengan T = periode sinyal sinus (s);
n = jumlah cuplikan untuk 1 siklus sinyal sinus;
d = jumlah loop program delay yang diproses mikrokontroler.
Waktu yang dibutuhkan mikrokontroler untuk melakukan proses
pengambilan 1 data adalah sekitar 127,54s (nilai pendekatan) dan waktu
yang dibutuhkan mikrokontroler untuk melakukan 1 loop subrutin delay
adalah sekitar 18,78s (nilai pendekatan).
4. Didapat pula dari data satistik hasil pengamatan bahwa:
n = 12f + 1,5
dengan n = kecepatan putaran motor (rpm);
f = frekuensi sinyal sinus penggerak (Hz).
Kesimpulan
Dari hasil simulasi, pengamatan dan pengujian pada implementasi
rancangan yang dibuat dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
3. Kecepatan motor sinkron 3 fase di floppy disk drive (FDD) dapat
dikendalikan dengan baik menggunakan mikrokontroler AT89C51.
4. Bahasa C untuk memrogram mikrokontroler AT89C51 memiliki tingkat
efisiensi dan keandalan yang baik. Dapat dilihat dari lampiran B bahwa

program kendali motor FDD bila dilakukan dengan bahasa assembler akan
memiliki baris program yang jauh lebih panjang daripada bahasa C.
5. Frekuensi sinus 3 fase penggerak dengan kecepatan motor yang dihasilkan
memiliki perbandingan lurus satu sama lain, sedangkan frekuensi sinus
penggerak berbanding lurus dengan jumlah loop subprogram tunda dalam
program kendali motor FDD.
6. Berdasarkan hasil percobaan, studi pustaka, dan analisis hasil pengamatan
maka didapatkan suatu perumusan motor sinkron 3 fase di FDD sebagai
berikut:
nm

dengan

120 f e
k
pe . p m

nm = kecepatan putar rotor (rpm)


fe = frekuensi sinus 3 fase penggerak di stator (Hz)
pe = jumlah kutub di stator
pm = jumlah kutub di rotor
k = konstanta rugi-rugi

DAFTAR PUSTAKA
Boylestad, R., Nashelsky, L., 1992, Electronic Devices and Circuit Theory, Fifth
Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Chapman, J.S., 1985, Electric Machinery Fundamentals, McGraw-Hill Book
Company, Singapore.
Kenjo, Takashi, 1990, Power Electronics for The Microprocessor Age, Oxford
University Press, New York.
Nalwan, Andi, P., 2003, Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler
AT89C51, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Rashid, Muhammad, 1999, Microelectronic Circuits Analysis and Design, PWS
Publishing, Boston.
http://sdcc.sourceforge.net

También podría gustarte