Está en la página 1de 15

KEPERAWATAN JIWA II

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


(TAKS)

OLEH:
KELOMPOK IV
TINGKAT 3.2 REGULER
NI KADEK WIWIK MUTIARI

( P07120012051 )

KADEK DWI JUNIA PUSPITA SARI

( P07120012052 )

NI KADEK RINA SUMAWATI

( P07120012054 )

S.A. PUTU WIDYA WISTARANI

( P07120012055 )

NI WAYAN CINTIA DEVI UTAMI

( P07120012056 )

IGAA NOVAYANTI WIJAYA

( P07120012057 )

NI PUTU DIAN YUNIANTARI

( P07120012058 )

LUH DESY SUANDARI

( P07120012069 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
2014

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


(TAKS)
A. Pengertian
TAKS adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial (Budi Anna Kelliat & Akemat, 2005)
B. Tujuan
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
C. Tujuan khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Klien mampu berinteraksi dengan anggota kelompok
4. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegaiatan TAKS
yang telah dilakukan
D. Landasan Teori
Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan antara
satu dengan yang lain, saling ketergantungan serta mempunyai norma yang sama
(struart and sundeen, 2005 : 10)
TAK adalah manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk memfasilitasi
pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial dan harga diri. aktivitas
yang digunakan sebagai terapi di dalam kelompok yaitu membaca puisi, seni,
musik, menari dan literature (Wilson dan Kneisl, 1992).
Terapi aktivitas kelompok sering digunakan dalam praktik kesehatan jiwa,
bahkan merupakan hal penting dari keterampilan terapeutik dan ilmu
keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
1. Model Terapi Aktivitas Kelompok
a. Focal conflic model
Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada
kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami
konflik dan membantu penyelesaian masalah. Misal ; adanya perbedaan
pendapat antar anggota, bagaimana masalah ditanggapi anggotadan leader
mengarahkan alternatif penyelesaian masalah.
b. Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak
efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas.

Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan social


anggota kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang
efektif antar anggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya
komunikasi dalam kelompok, anggota bertanggung jawab terhadap apa
yang diucapkan, komunikasi pada semua jenis : verbal, non verbal,
terbuka dan tertutup, serta pesan yang disampaikan harus dipahami orang
lain.
c. Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui
hubungan interpersonal

dalam

kelompok.

Pada model

ini juga

menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota merupakan akibat dari


tingkah laku anggota yang lain. Terapist bekerja dengan individu dan
kelompok, anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapist.
Melalui proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan
dipelajari.
d. Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting
sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai
peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran
sesuai peristiwa yang pernah dialami.
2. Metode
a. Kelompok didaktik
b. Kelompok sosial terapeutik
c. Kelompok insipirasi represif
d. Psikodrama
e. Kelompok interaksi bebas
3. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok
a. Orientasi realitas
Maksudnya

adalah

memberikan

terapi

aktivitas

kelompok

yang

mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Tujuan


adalah klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan,

sensasi somatic) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar),
klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan
klien sesuai realitas, klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu
mengenal orang lain, waktu dan tempat. Karakteristik klien : gangguan
orientasi realita (GOR), halusinasi, waham, ilusi dan depersonalisasi yang
sudah dapat berinteraksi dengan orang lain, klien kooperatif, dapat
berkomunikasi verbal dengan baik, dan kondisi fisik dalam keadaan sehat.
b. Sosialisasi
Maksudnya adalah memfasilitasi psikoterapist untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang
lain, mengekspresikan iden dan tukar persepsi dan menerima stimulus
eksternal yang berasal dari lingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan
interpersonal

antar

memperhatikan,

anggota

memberikan

kelompok,
tanggapan

berkomunikasi,
terhadap

orang

saling
lain,

mengekspresikan ide serta menerima stimulus eksternal. Karakteritistik


klien : kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan
ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri, kontak social kurang,
harga diri rendah, gelisah ,curiga, takut dan cemas, tidak ada inisiatif
memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan,
dan dapat membina trust, mau berinteraksi dan sehat fisik.
c. Stimulasi persepsi
Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran
orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan
afektif serta mengurangi perilaku mal adaptif. Tujuan meningkatkan
kemampuan

orientasi

realita,

memusatkan

perhatian,

intelektual,

mengemukakan pendapat dan menerima pendapat orang lain dan


mengemukakan perasaannya. Karakteristik klien : gangguan persepsi yang
berhubungan dengan nilai nilai, menarik diri dari realita, inisiati atau ide
ide yang negatif, kondisi fisik sehat, dapat berkomunikasi verbal,
kooperatif dan mengikuti kegiatan.
d. Stimulasi sensori

Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang mengalami


kemunduran

sensoris.

Tujuan

meningkatkan

kemampuan

sensori,

memusatkan perhatian, kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan.


e. Penyaluran energy
Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan
menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan
perasaan dan meningkatkan hubungan interpersonal.
E. Indikasi
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan kontak verbal dengan pasien
lainnya.
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus.
F. Tempat
Ruang Darmawangsa Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali
G. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal
: Sabtu, 15 November 2014
Pukul
: 14.30-15.15 Wita
H. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Bermain peran dan simulasi

I. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 1, di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk sesi 1, di evaluasi kemampuan klien dalam memperkenalkan diri.
J. Pengorganisasian TAKS
1. Terapis
a. Leader
b. CO Leader
c. Fasilitator
d. Observer
Uraian tugas terapis

a. Leader bertugas menganalisa dan mengobervasi pola-pola komunikasi


dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari,
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk
menetapkan tujuan dan membuat peraturan.
b. Co Leader bertugas mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya,
memotivasi

kesatuan kelompok

dan

membantu

kelompok

untuk

berkembang dan bergerak secara dinamis.


c. Fasilitator bertugas memberikan stimulus dan motivasi kepada klien yang
kurang ataupun tidak aktif terlibat dalam terapi aktivitas kelompok serta
menjadi contoh bagi klien lain selama proses kegiatan TAKS
d. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas terapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta drop out
( tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai ).
2. Nama klien yang mengikuti TAKS
1. KW
3. BA
2. DN
4. DR
3. Alat-alat
- Tape/hp/laptop
- Kertas
- Pulpen
- Bola

5.
6.

MD
GL

PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
SABTU, 15 NOVEMBER 2014
SESI I
SESI I : Memperkenalkan Diri
TAKS Sesi 1
A. Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
B. Pra Interaksi
1. Terapis
a. Leader
b. CO Leader
c. Fasilitator
d. Observer

:
:
:
:

1.
2.
3.
4.

SESI 1
Wiwik Mutiari
Dwi Junia
Rina Sumawati
Widya Wistarani

SESI 2
1. Cintia Devi
2. Novayanti
3. Dian Yuniantari
4. Desy Suandari

2. Klien
a. Indikasi : Memilih klien dengan indikasi yang menarik diri
b. Nama Pasien :
1. MS
3. CS
5. KD
2. AS
4. Mr. CC
6. BA
c. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan Tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
d. Alat
1) Hp/laptop
2) Bola
3) Sound atau speaker
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan klien
e. Setting
1) Tempat
Ruang Darmawangsa Rumah Sakit Jiwa Bangli
2) Denah
DENAH
L

Co

K
K

K
F

Keterangan :
Leader

Co Leader

Co

Observer

Pasien

Fasilitattor

C. Interaksi
1. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis
b. Evaluasi/Validasi
: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
2) Menjelaskan aturan main, yaitu sebagai berikut :
a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
2. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder/hp akan dihidupkan serta
Bola akan diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (kearah kiri) dan
pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang Bola
memperkenalkan diri.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan Bola berlawanan dengan
arah jarum jam
c. Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang Bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi dan tempat asal. Dimulai dari terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan pakai
e. Ulangi tiga langkah terakhir sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi


tepuk tangan
D.

Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Member pujian atas keberhasilan kelompok
2. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien
3. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat

E. Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim yang berjumlah 9 orang yang terdiri dari 1 leader, 1 co leader, 1
observer dan 6 fasilitator
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
c. Peralatan laptop/hp/tape
d. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai kriteria dan karakteristik
klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi
2. Evaluasi proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan
d. 40% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai dengan selesai
3. Evaluasi output
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan
a. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya
b. 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lainnya
c. 80% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
d.
e.

mendengarkan klien lain yang sedang berbicara


70% dari jumlah klien mampu menerjemahkan perintah permainan
70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan

f.

50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang terapi


aktivitas kelompok yang dilakukan.

Format Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi I


Kemampuan Memperkenalkan Diri
a. Kemampuan verbal
No
1
2
3
4

Aspek yang dinilai

Nama Klien

Menyebutkan nama lengkap


Menyebutkan nama panggilan
Menyebutkan asal
Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Non Verbal


No

Aspek yang dinilai

1
2
3
4

Kontak mata
Berdiri tegak
Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Jumlah

Nama Klien

Petunjuk :
a. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien
b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan
kemampuan pada klien. Jika tidak ditemukan kemampuan beri tanda ()
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
Kemampuan verbal, disebut mampu jika menadapat nilai mampu >2
Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat >2

PEDOMAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
SENIN, 17 NOVEMBER 2014
SESI II
SESI 2 : Bermain berlawanan arah
A. Tujuan
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :
1. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, hobi
2. Menanyakan data diri anggota kelompok : nama panggilan, asal dan hobi.
C. Pra Interaksi
1. Terapis
SESI 1
SESI 2
Leader
: 1. Wiwik Mutiari
1. Cintia Devi
CO Leader : 2. Dwi Junia
2. Novayanti
Fasilitator : 3. Rina Sumawati
3. Dian Yuniantari
Observer : 4. Widya Wistarani
4. Desy Suandari
2. Klien
a. Indikasi : Memilih klien dengan indikasi yang menarik diri
b. Nama Pasien :
1. MS
3. CS
5. KD
2. AS
4. Mr. CC
6. BA
c. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan Tanya jawab
3) Bermain peran/simulasi
d. Alat
1) Hp/laptop
2) Bola
3) Sound atau speaker
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan klien
e. Setting
1) Tempat
Ruang Darmawangsa Rumah Sakit Jiwa Bangli
2) Denah
DENAH
L

Co

K
K

K
F

Keterangan :
Leader

Co Leader

Co

Observer

Pasien

Fasilitattor

D. Interaksi
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik
1) Salam dari terapis
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi dan validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan orang lain
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berkenalan kelompok
2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
Jika ada klien yang akan meninggalkan tempat meminta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan yaitu memutarkan music serta Bola diedarkan
berlawanan arah jarum jam
b. Pada saat music dimatikan, maka anggota kelompok yang mendapatkan
Bola mendapatkan giliran untuk berkenalan dengan anggota yang ada
disebelah kanan dengan cara : member salam; menyebutkan nama

lengkap, panggilan, dan asal ; menanyakan nama lengkap, nama


panggilan, lawan bicara; dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran.
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dan memberi tepuk
tangan
E. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkelompok
2) Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap-cakap tentang kehidupan
pribadi
2) Menyepakati waktu dan tempat
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja dan kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK sesi 2, dievaluasi
kemampuan klien verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi
sebagai berikut :

Format Evaluasi Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi II


Kemampuan Berkenalan dengan Orang Lain
c. Kemampuan verbal
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Aspek yang dinilai

Nama Klien

Menyebutkan nama lengkap


Menyebutkan nama panggilan
Menyebutkan asal
Menyebutkan hobi
Menanyakan nama lengkap
Menanyakan nama panggilan
Menanyakan asal
Menanyakan hobi
Jumlah

d. Kemampuan Non Verbal


No

Aspek yang dinilai

1
2
3
4

Kontak mata
Berdiri tegak
Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
Mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
Jumlah

Nama Klien

Petunjuk :
a. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien
b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda () jika ditemukan
kemampuan pada klien. Jika tidak ditemukan kemampuan beri tanda ()
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan :
Kemampuan verbal, disebut mampu jika menadapat nilai mampu >5
Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat >2

También podría gustarte