Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Abstract
This experimental study aims to determine the effectiveness of
search strategies of scientific information on CD-ROM database of ASTPlus at the Library of Institute of Technology (ITS) Surabaya. Methods of
data collection using a real user who is utilizing the services of information
search services on CD-ROM AST-Plus and Training participant "Managing
Library of Madrasah Tsanawiyah (MTs)" which is being carry out field
observations (OL), as many as 30 people. OL Participants interviewed
library users about what information they wanted from the CD-ROM ASTPlus, then participants OL help conduct searches. With the search strategy
using Boolean logic operators (AND, OR, NOT) and key words are
selected from the Manual of the "Library of Congress Subject Heading
(LCSH)" and the Dewey Decimal Classification (DDC), the search results
then evaluated the level of compliance with user needs. The results showed
that the Precision in this search reaches 59.3%, which means an effective
search strategy.
PENDAHULUAN
Era keterbukaan informasi yang ditandai meluasnya penggunaan internet
(interconection networking) belakangan ini menawarkan sejuta pesona dan
sekaligus sejuta kemudahan bagi setiap orang untuk mencari, menyimpan,
mengolah, dan menyajikan informasi melalui jaringan global yang disebut internet.
Internet yang dirintis pertama kali tahun 1969 itu kini telah berkembang sangat
pesat dengan berbagai fasilitas penelusuran ke berbagai jaringan global: seperti
mailing list (diskusi elektronik), news group;(koleksi jutaan artikel yang
dikelompokkan sesuai temanya); File Transfer Protocol (FTP) untuk transfer file
dari satu komputer ke komputer lain; telnet (fasilitas untuk masuk ke komputer lain
dengan maksud untuk menjalankan program di komputer tersebut; chating;
konferensi jarak jauh; WWW; dan yang paling menghebohkan saat ini adalah
facebook.
informasi. Berbagai entitas tersebut adalah: (1) Informasi yang dimuat dalam
sistem itu (content), seberapa luas cakupannya; (2) Kejelasan dan ketuntasan
bahasa pengindeksan yang digunakan; (3) Sarana penelusuran yang disediakan;
(4) Desain inter face.
Oleh karena itu strategi penelusuran sangat penting dirumuskan bagi
seorang penelusur sebelum melakukan penelusuran, terutama agar penelusuran
berjalan efektif. Hasil dari penelusuran informasi itu tidak selamanya cocok
dengan kebutuhan pemakai, ada kalanya menyimpang dikarenakan kurang
tepatnya dalam merumuskan pertanyaan penelusuran (search statement).
KEBUTUHAN INFORMASI
Penelusuran informasi dilakukan tidak lain adalah untuk memenuhi
kebutuhan informasi pemakai. Dalam konteks ini, memahami kebutuhan informai
pemakai merupakan bagian penting dalam tahap awal penelusuran. Memastikan
kebutuhan informasi merupakan persoalan yang sangat kompleks. Bahkan
pemakai sendiri acapkali sulit mendefinisikan dengan jelas dan menyatakannya
secara tepat tentang kebutuhan informasinya. (Chaudhry dan Rehman, 1993).
Dalam berbagai literatur, banyak alasan diberikan mengapa pemakai
mencari informasi. Dervin sebagaimana dikutip Baker mengatakan bahwa pemakai
mencari informasi ketika mereka sadar bahwa telah terjadi kesenjangan (gap)
dalam pengetahuannya yang menghalangi mereka dari making-sense terhadap
situasinya (Baker, 1996), sehingga pemakai tidak dapat meneruskan perjalanan
tanpa menjembatani kesenjangan tersebut. Dalam usaha menjembatani tersebut,
individu pemakai menciptakan sense baru yang klop dengan kenyataan
internalnya. (Pannen, 1996).
Menurut Dervin dan Nilan (1986), sebagaimana dikutip Diao (1996),
bahwa sampai dengan tahun 1978 kebanyakan penelitian tentang kebutuhan dan
perilaku pencarian informasi didasarkan pada paradigma yang berorientasi pada
sistem informasi (system oriented) yang menempatkan kebutuhan dan pemakaian
informasi dari sudut pandang sistem informasi dan bukan dari sudut pandang
pemakai. Beberapa ciri dari paradigma ini adalah: (a) memusatkan perhatian pada
informasi obyektif; (b) menganggap pemakai sebagai penerima informasi pasif
dan mekanistik; (c) bertujuan untuk merumuskan perilaku informasi yang dapat
diterapkan untuk segala situasi; (d) memandang perilaku informasi semata-mata
dalam konteks
pertemuan pemakai dengan
sistem informasi; dan (e)
menggunakan pendekatan kuantitatif. Jadi, kebutuhan dan perilaku pencarian
informasi pemakai dilihat melalui kacamata sistem informasi.
Selanjutnya Dervin dan Nilan (1986) merangkum terjadinya pergeseran
paradigma (paradimg sift) dalam memahami kebutuhan dan perilaku pencarian
informasi yang ditawarkan oleh para peneliti. Paradigma baru ditawarkan sebagai
pengganti paradigma lama, yaitu paradigma yang berorientasi pemakai. Inti
paradigma tersebut adalah:
1. Memusatkan perhatian pada informasi subyektif menggantikan
Analysis
and
sources
representation
Retrieved
Organized
information
Matching
information
Users
Query analysis
Analysed
queries
(search
Precision
Retieved
Not retrieved
Total
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan
deskriptif-kualitatif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas sistem
temu kembali informasi online yang ada di Perpustakaan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (studi kasus).
Sistem temu kembali
informasi online merupakan salah satu jenis layanan yang ada di perpustakaan
tersebut untuk memberikan varian layanan kepada pemakai selain dari jenisjenis layanan konvensional yang ada selama ini seperti layanan peminjaman dan
pengembalian, foto copy, baca di tempat, dsb.
Untuk mengetahi efektivitas sistem temu kembali informasi online di
Perpustakaan ITS Surabaya, maka peneliti memanfaatkan seorang real user,
yaitu pemakai perpustakaan yang akan dan sedang memanfaatkan jasa layanan
penelusuran online.
Dia adalah mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan ITS,
bernama Ali Nurdin yang sedang melakukan penelitian untuk menyusun tugas
10
akhir (skripsi) dengan judul: Glassfiber Reinforced Plastic (GRP) dan Aplikasi
Kelautan Serta Pengaruh Lingkungan Terhadap Sifat Mekanik dan Fisik.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, di mana proses pengumpulan
dan analisis data secara kualitatif, meskipun data yang dianalisis sebagiannya
adalah data kuantitatif (angka-angka). Untuk analisis data kuantitatif, digunakan
tabulasi untuk lebih memudahkan pembaca mamahaminya, kemudian data
tersebut diinterpretasikan dan dianalisis ecara kualitatif.
B. Teknik Pengupulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara:
1. Peneliti bersama 30 orang peserta diklat melakukan wawancara mendalam
dengan petugas perpustakaan ITS.
2. Kemudian kami mencari real user (pengguna perpustakaan) yang sedang
mencari sumber-sumber literatur untuk penyusunan tugas akhir. Kami
mendapatkan seorang yang sedang melakukan penelusuran informasi dalam
database CD-ROM, yang bernama Ali Nurdin. Real-user tersebut kami
jadikan sebagai subyek (pelaku) dalam studi eksperimen ini. Dari
wawancara itu peneliti mengetahui kebutuhan informasi Ali Nurdin terkait
dengan rencana penulisan tugas akhir yang berjudul: Glassfiber
Reinforced Plastic (GRP) dan aplikasi kelautan serta pengaruh lingkungan
terhadap sifat mekanik dan fisik. Selama wawancara saya menggunakan
catatan-catatan sebagai alat bantu pengingat.
3. Keterlibatan dalam kegiatan penelusuran informasi. Saya mendampingi
real user selama proses penelusuran informasi dan dalam beberapa hal saya
membantu memberikan strategi penelusuran yang sesuai dengan
karakteristik database online.
4. Memanfaatkan data sekunder, yaitu menggunakan buku-buku pedoman
kosa kata indeks yang ada di perpustakaan untuk menerjemahkan
kebutuhan informasi pemakai ke dalam bahasa indeks suatu si sistem
informasi online. Dalam hal ini saya menggunakan Libraryof Congress
Subject Heading (LCSH), Bagan Klasifikasi Dewey Decimal Classification
(DDC) dan Thesaurus.
Dari judul skripsi real user, setelah dicek dalam manual LCSH
maupun bagan klasifikasi DDC, terdapat banyak konsep dan subyeksubyek relevan lainnya yang saling terkait yang dibutuhkan oleh real-user.
C. Teknik Analisa Data
Data hasil wawancara saya tulis dan saya pilah-pilah sesuai dengan
kategori data. Kemudian saya analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Analisis konseptual terhadap istilah-istilah yang dinyatakan oleh real-user
untuk menangkap tentang subyek yang berkaitan dengan variabel-variabel
penulisan tugas akhir yang dilakukan oleh real-user.
Menerjemahkan analisis konseptual ke dalam kosa kata khusus atau bahasa
indeks, yaitu penggunaan kosa kata terkendali (controlled vocabulary). Dalam
hal ini enulis menggunakan Library of Congress Subject Heading (LCSH).
Dari LCSH tersebut penulis mencari istilah-istilah indeks seperti yang
11
12
Cetak
5
2
6
1
5
3
13
7.
8.
9.
10.
2
7
48
2
2
32
Hasil query tahap kedua, yaitu query ke-6 sampai ke-10 menghasilkan 24
hits dokumen, 13 di antaranya releted. Jadi total hits dari dua tahap penelusuran
sebanyak dan dicetak 32 dokumen releted. Sehingga. total hits dari total query
ke-1 sampai ke-10 sebanyak 48 hits, dan dicetak sebanyak 32 dokumen releted.
Pada query ke-6 dan ke-7 tersebut sebenarnya merupakan penyempurnaan query
ke-I dan query ke-3, sehingga dokumen yang ditemu-kembali sama (duplikat)
dengan hasil query ke-1 dan ke-3, hanya saja pada query ke-6 dan ke-7 hits-nya
lebih spesifik mengenai subjek glasreinforced tidak berhubungan dengan aspek
bisnis dan aspek pemasaran.
Dari jumlah tersebut yang relevan menurut penilaian pemakai adalah
tergambar dalam table 4 berukut :
Tabel 4: Jumlah Dokumen Relevan Menurut Pemakai
Query
Hits
N0.
1. Fiberglass AND sea AND blisters
5
2
2. (Fiberglass OR glass reinforced plastics) AND chemical
inhibition
3. (Glass reinforced plastics OR polyester) AND corrosion
6
4. (Glass fiber OR olyester) AND weathering AND corrosion
1
5. Glass fiber AND weathering AND blisters
5
6. Fiberglass AND sea AND blisters AND NOT business
3
AND NOT marketing
7. (Glas reinforced plastics OR polyester) AND corrosion
4
AND business AND NOT marketing
8. NRP AND (naval OR weathering) AND (blistering OR
2
corrotion
9. (GRP OR fiberglass) AND sea AND chemical inhibition
2
2
10. Fiberglass AND (weathering OR sea) AND corrosion
Total
32
Cetak
3
1
3
1
2
3
3
1
1
1
19
4.2. Precision
Penghitungan precision dilakukan setelah pemakai memberikan penilaian atas
hasil penelusuran. Penilaian Precision ini untuk mengevaluasi unjuk kerja
penelusuran nilai precision yang digunakan adalah 10 % sampai 100 %. Precision
dalam penelusuran ini mencapai 59,3 %. Hasil ini termasuk rendah dibanding
14
Cetak
5
2
6
1
5
3
4
2
2
2
32
Relevan
3
1
3
1
1)
3
3
1
1
1
19
Precision.
60
50
50
100
40
100
75
50
50
50
59,3
15
16
tidak ahli dalam bidang subyek yang ditelusur sebaiknya memanfaatkan daftar
istilah indeks manual yang tersedia seperti LCSH atau rujukan silang secara online
untuk menemukan terminology yang benar sebagai pendekatan penelusuran.
Oleh karena itu penelusur harus menguasai sistem informasi online agar
dapat menggunakan strategi penelusuran secara efektif. Seorang pemakai yang
tidak menguasai strategi penelusuran dianjurkan untuk memanfaatkan jasa intensif
atau mengkonsultasikan tahap demi tahap penelusuran informasi kepada
pustakawan. Walaupun
hasil dari ekssperimen ini nampak mendukung
penggunaan perumusan faset dan formulasi query untuk meningkatkan efektifitas
penelusuran, seorang pemakai yang mengutamakan Recall dan Precition yang
maksimum tentu memerlukan strategi penelusuran yang lebih canggih.[]
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Lynda M.. "A Study of the information needed by woman with multiple
sclerosis", Library and Information Science Research7 18 (1996) : 67-81.
Chaudhry, Abdus Sattar dan Rehman, Sajjad ur. "Information need and their
satisfaction in a utility company". Library Review 42, 1 (1993): 5 -15.
Chowdhury, G.G. Introduction to information etrieval. London : Library
Association publishing, 1999.
Dervin, Brenda dan Nilan, Michael. "Information need and uses ". Annual review
and information Science and Technology (ARIST) 21 (1986) : 3-31.
DiaoAi Lin. "Metode penelitian kualitatif dalam penelitian tentang kebutuhan
dan perilaku pemakai informasi ". Prosiding Seminar Sehari "Layanan
pusdokinfo berorientasi pemakai di era informasi : pandangan akademisi dan
praktisi. Depok: 16 Maret 1996.
Doyle, Lauren B. Informasi retrieval and processing. Los Angeles : Melville
Publishing Co., 1975.
Fisher, B. Aubrey. Teori-teori komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986.
Harter, Stephen P. Online information retrieval : concept, principles, and
techniques. Harcourt : Academic Press, 1986.
Hasibuan, Zainal A. Kajian sistem temu-kembali : pergeseran paradigma dari
orientasi teknologi ke orientasi pemakai", dalarn Prosiding seminar sehari :
"Layanan Pusdokinfo berorientasi pemakai di era informasi : pandangan
akademisi dan praktisi ". Depok : 26 Maret 1996.
17
18