Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
umbuhan dalam
mempertahankan
hidupnya
yang
terjadi
pada
tumbuhan,
selain
yang
jelas
memiliki
sifat
ekologi.
ekologi
komunitas
ini
kemudian
oleh
Braun-Blanquet
(1932)
yang
dengan
perkembangan
peradaban
manusia.
(1685)
merupakan
orang
pertama
yang
3. Leibig
(1840)
mengkaji
pengaruh
lingkungan
menguraikan budget
energi dari suatu danau dan mengeluarkan konsepkonsep ekologi mengenai dinamika tingkat trofik
12. Dice (1943) mengungkapkan hubungan timbal balik
antara tumbuhan dengan hewan
13. Lack (1954) menemukan dasar-dasar yang luas untuk
kajian regulasi populasi
14. Ovington (1957) melakukan kajian awal mengenai
siklus materi atau nutrisi
15. Wynne dan Edwards (1960)
mengkaji tentang
perhatiannya
dengan
pada
lingkungannya.
hubungan
antara
Kajian
ekologi
adanya
sifat
persaingan
hidup
dalam
pelopor
antara lain:
1. Clements sejak tahun 1905 menulis buku teks ekologi
yang menerangkan tentang metoda pengukuran dan
pemasangan kuadrat dalam kajian ekologi lapangan.
2. Cowles terpengaruh oleh karya Warming mengadakan
kajian dan menulis tentang suksesi tumbuhan di bukit
sepanjang
pesisir
danau
Michigan,
bahkan
Vegetation.
merupakan
kajian
yang
asosiasi
dan
terorganisasi
dalam
b. Sinekologi
Sinekologi merupakan bagian ekologi yang mempelajari
berbagai kelompok organisme sebagai satu kesatuan yang
saling
berinteraksi
antar
sesamanya
dan
dengan
dapat
dijadikan
sebagai
sumber
pemenuhan
tentang
berbagai
komponen
sehingga
diperlukan
ilmu
lain
seperti
genetika,
geografi
tumbuhan,
fisiologi
EKOLOGI
BIOKIMIA
GENETIKA
TUMBUHAN
GEOLOGI
ILMU TANAH
KLIMATOLOGI
GEOGRAFI TUMBUHAN
Gambar 1. Hubungan Ekologi Tumbuhan dengan ilmu lain
BAB
TUMBUHAN DAN
FAKTOR LINGKUNGAN
II
suatu
perkembangannya
organisme
disebut
dalam
faktor
proses
lingkungan.
atau
komponen
biotik,
komponen
ini
akan
dasarnya
faktor
lingkungan
alami
ini
selalu
10
11
sifatnya
terbatas.
Faktor-faktor
abiotik
Agar
dapat
mengenal
bagaimana
faktor
12
bahwa
kekurangan
fosfor
seringkali
faktor
penentu
yang
mungkin
membatasi
13
1) Hukum
ini
berlaku
hanya
dalam
kondisi
minimum
diantara
harus
memperhatikan
faktor-faktor
juga
lingkungan.
14
Toleransi Luas
euritermal
eurihidrik
eurihalin
eurifagik
Faktor Lingkungan
Suhu
Air
Salinitas
Makanan
15
Stenoedafik
Stenoesius
euriedafik
euriesius
Tanah
Seleksi habitat
hidup terhadap
berbagai
faktor
lingkungan.
16
juga
dengan
anggrek
sebenarnya
kondisi
minimum dengan
konsep
17
memberikan pola atau arahan dalam kajian hubunganhubungan yang kompleks dari faktor lingkungan ini.
Para pakar ekologi sekarang menyadari bahwa terlalu
banyak perhatian ditujukan pada kajian kisaran toleransi dan
faktor-faktor pembatas itu sendiri.
Kajian hendaknya
kisaran
toleransi
terhadap
faktor-faktor
ekologi
yang
lebih
berkembang
adalah
18
cahaya
atau
komposisi
panjang
gelombang.
b) Intensitas cahaya atau kandungan energi dari
cahaya.
c) Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah
jam cahaya yang bersinar setiap hari.
19
Cahaya
tampak
diserap
tumbuhan
untuk
20
perkembangan
tumbuhan
menjadi
21
daun
tumbuhan
yang
di
roset
daerah
merupakan
pegunungan.
22
sinar
menembus
lapisan
atmosfer
yang
23
antara
tumbuhan
heliofita
dan
siofita
24
25
Kaitan
antara
besar
penyinaran
dengan
laju
demikian,
perbedaan
kemampuan
dalam
khatulistiwa
lamanya
siang
hari
atau
26
27
maka
pertumbuhannya
akan
bergeser
pada
2.6.2. Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang dapat
berperan baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap organisme hidup. Berperan langsung hampir
pada setiap fungsi dari tumbuhan dengna mengontrol
laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut,
sedangkan
peran
tidak
langsung
dengan
28
29
optimum
yang
diperlukan
untuk
aktivitas
30
maksimum
yang
harus
ditoleransi
oleh
dengan
suhu
minimumnya.
Tumbuhan
sejumlah air
31
32
2.6.3. Air
Air
penting,
merupakan
semua
faktor
organisme
lingkungan
hidup
yang
memerlukan
Tumbuhan.
Air
merupakan
bagian
33
mendinginkan
tubuhnya
dan
menjaga
dari
34
menutup
untuk
mengurangi
kehilangan
air
35
karang, sel dan ruang antar sel mengecil tetapi jaringan lignin
membesar. Kecepatan fotosintesis, tekanan osmosa dan
permeabilitas protoplasma meninggi dan diikuti dengan
penurunan viskositas protoplasma, akibatnya perbandingan
tepung dan gula menjadi besar, sehingga secara total
tumbuhan menjadi tahan terhadap kelayuan.
Berdasarkan toleransinya terhadap air, terdapat empat
kelompok besar tumbuhan, yaitu:
1) Hidrofita, yaitu kelompok tumbuhan yang hidupu dalam
air atau pada tanah yang tergenag secara permanen.
2) Halofita, yaitu kelompok tumbuhan yang terkhususkan
tumbuh
pada
lingkungan
berkadar
garam
tinggi
(kekeringan fisiologi).
3) Xerofita, yaitu kelompok tumbuhan yang teradaptasi
untuk hidup di daerah kering.
4) Mesofita, yaitu kelompok tumbuhan yang bertoleransi
pada kondisi tanah yang moderat (tidak dalam keadaan
ekstrim).
a). H i d r o f i t a
Hidrofita merupakan kelompok tumbuhan yang
hidiup sebagian atau seluruhnya di dalam air atau habitat
yang basah. Jadi dalam hal ini keadaan air berada dalam
kondisi berlebihan, dan tumbuhan yang hidup mempunyai
karakteristik yang khusus, seperti terdapatnya jaringan
36
2) Hidrofita Terapung
Mampu berkembang biak secara cepat sehingga dalam
waktu yang singkat dapat menutupi seluruh permukaan
perairan.
Bila
terjadi
reproduksi
seksual
maka
37
5) Hidrofita Melayang
Merupakan fitoplankton, mampu menyerap nutrisi
langsung dari air. Contoh: Oscillatoria dan Spirogyra
b. H a l o f i t a
Tumbuhan yang hidup dalam kadar garam yang
tinggi, mempunyai mekanisme untuk menerima garam
yang masuk dalam tubuhnya. Halofita harus mampu
mengatasi
masalah
kekeringan
fisiologi.
Tingginya
38
c.
Xerofita
Merupakan tumbuan yang teradaptasi untuk
daerah kering, sangat sedikit jumlahnya dan lebih
terkhususkan jika dibandingkan dengan kelompok
lainnya. Xerofita ini dapat dikelompokkan dalam dua
subkelompok besar, yaitu kelompok yang menghindar
terhadap kekeringan (xerofita tidak muirni), dan
kelompok yang memikul atau menahan situasi kering
(xerofita asli).
a) Menghindar terhadap kekeringan
Mencegah kekeringan dengan jalan melakukan
adaptasi dalam siklus hidup, morfologi, dan
fisiologi.
1)
Epemeral
Merupakan umumnya tumbuhan di padang
pasir, dengan siklus hidup dan tumbuhan
mulai dari biji sampai fase reproduksi dalam
beberapa minggu selama jumlah air memadai/
mencukupi.
Biasanya
biji
dilapisi
zat
39
2) Sukulenta
Merupakan
tumbuhan
perenial,
menghindar
dari
3) Freatofita
Sering dikenal dengan tumbuhan penyedot air, karena
laju transpirasinya yang tinggi dan mampu menghindar
dari kekeringan karena kemampuannya mencari dan
mendapatkan air. Strateginya tidak untuk menjaga air
tetapi akar yang sangat panjang yang mampu mencapai
lapisan freatik yang dalam dari air tanah, menyerapnya
dengan tekanan osmotik yang tinggi dari akarnya.
b.
Tahan Kekeringan
Merupakan xerofita sejati, dan biasanya berupa semak
yang memperoleh air dari tanah yang relatif kering.
Caranya dengan mengadakan tekanan defisit yang
cukup tinggi dalam sel-sel daun dan akar. Biasanya
juga mengurangi transpirasi dengan membentuk daun
yang kecil tetapi kuat.
40
erat.
Interaksi
antarorganisme
dapat
spesies,
satu organisme
hidup
pada
41
hospes/inangnya
sehingga
bersifat
merugikan
yaitu
menghambat
allelopathy
pertumbuhan
dan
yang
dapat
mematikan
yaitu
menghambat
allelopathy
pertumbuhan
dan
yang
dapat
mematikan
42
leucophylla
menghambat
mengandung
perkecambahan
dan
terpens
yang
pertumbuhan
spesies berbeda
3. Parthenium argentatum pada akar mengandung
senyawa
cinnamicacid
yang
menghambat
perkecambahan
dan
pertumbuhan
spesies berbeda
5. Encelia farinose pada daun mengandung senyawa 3acetyl
6-methoxybenzaldehyd
yang
menghambat
43
BAB
POPULASI
III
44
terhadap
lingkungan
lokal
dan
akan
dan
pengelolaan
keanekaragaman
yang
masing-masing
berbeda
dalam
mempersiapkan
kehancurnnya
akibat
populasi
lingkungan,
misal
terhadap
terhadap
bahkan
ribuan
tahun.
Dengan
demikian
45
46
masing-masing
anggota
populasi
sudah
yang
terbentuk
oleh
karakteritik
individu-
yang
berurutan,
yang
memperlihatkan
terhadap
lingkunganya.
Populasi-populasi
dari
47
genetik
spesies
sebagai
penentu
kerapatan
atau
kepadatan
populasi.
perjalanan
akan
waktu
mengalami
suatu
populasi
perubahan.
perubahan-perubahan
ini
Dalam
pengertian
48
musim
yang
menyebabkan
perubahan-
49
bisa
bermacam-macam.
Pada
umunya
acak,
penyebaran
merata
dan
penyebaran
secara
merata
umum
terdapat
pada
50
(a). Berkelompok
(b). Teratur
(c). Menyebar
diantaranya
yaitu
dengan
memanfaatkan
penyebaran Poisson dengan asumsi pertama individuindividu menyebar secara acak. Perlu diingat cara ini akan
memberikan hasil yang baik apabila jumlah individu setiap
satu meter perseginya adalah rendah.
Berdasarkan asumsi penyebaran individu-individu
adalah acak maka dapat didefenisikan bahwa varians (V)
adalah sama dengan harga rata-rata (X), jadi apabila varians
lebih besar dari harga rata-rata maka penyebaran individu
adalah berkelompok dan sebaliknya apabila varians lebih
kecil dari harga rata-rata maka penyebarannya merata.
51
mempelajarinya
disebut
Demography.
Tiap
52
Tumbuhan memiliki beberapa problem dalam studistudi demography dibanding hewan. Konsep individu
dipaksakan pada golongan yang dapat bereproduksi secara
vegetatif melalui rizhom, stek atau bagian tubuh lainnya.
Dengan cara ini individu dapat meluas menutupi area yang
luas dalam waktu yang lama sehingga terminologi kematian,
kelahiran dan masa hidup menjadi berbeda dengan tumbuhan
yang benar-benar satu individu. Problem lainnya adalah
waktu
germinasi
tidak
berhubungan
dengan
waktu
53
54
55
56
57
spesies
sebagian
ditentukan
oleh
nichenya.
58
59
BAB
KOMUNITAS
IV
onsep komunitas merupakan salah satu dari asasasas dalam pemikiran dan praktek ekologi yang
paling penting. Konsep komunitas dianggap
komunitasnya.
Komunitas
dapat
dibedakan
tertentu
yang
saling
berinteraksi
dan
keterpaduan
yang
lebih
kompleks
jika
Berdasarkan
pandangan
individualistik,
individualitas
menghambat
adanya
tumbuhan
hubungan
bukan
tertentu
berarti
diantara
60
akhirnya
berpengaruh
pada
stabilitas
61
62
2) Komposisi spesies
Komposisi spesies suatu komunitas juga
sangat penting karena komunitas ditentukan atas dasar
floristik.
dibandingkan
atas
dasar
kesamaan
dan
perbedaan spesies.
3) Susunan ruang
Susunan ruang spesies adalah sifat lain
komunitas. Individu dalam suatu spesies dapat
terdistribusi
(distribute)
mengelompok (clumped)
(overdispered). Arti
secara
acak
atau
63
4) Kekayaan spesies
Kekayaan spesies adalah jumlah spesies dalam
area pada suatu komunitas. Setiap spesies nampaknya
tidak mempunyai jumlah individu sama.
5) Kemerataan spesies
Kemerataan
atau
ekuibilitas
spesies
6) Diversitas spesies
Diversitas
spesies
merupakan
gabungan
64
adalah
kumpulan
populasi
yang
zooplankton,
fitoplankton
ikan
dan
mengalami
65
komposisi
dan
struktur
dalam
perubahan
komunitas
oleh
itu
berupa
komunitas
lain
pergantian
setelah
satu
beberapa
pada
dasarnya
dapat
66
Suksesi
ekologi
dapat
diartikan
sebagai
67
vegetasi
tersebut
akan
berkembang
68
69
lahan
yang
mengakibatkan
terjadinya
substrat baru
2) Migrasi
Kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan
3) Eksesis
Perkecambahan,
pertumbuhan,
reproduksi,
dan
penyebaran
4) Kompetisi
Terjadi persaingan sehingga adanya pengusiran satu
spesies oleh spesies lainnya.
5) Reaksi
Terjadi perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis
tumbuhan
6) Stabilitasi
Stabilisasi menghasilkan komunitas tumbuhan pada
tingkatan yang matang
70
penurunan
jumlah
jenis
tumbuhan,
penurunan
tempat
beristirahat
ternak,
atau
tempat
71
kebakaran,
penebangan,
pengeringan
habitat
akuatik.
baik
sebagian
maupun
seluruhnya.
2) Topografi
Suksesi terjadi karena perubahan kondisi tanah,
antara lain:
72
a. Erosi
Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam
proses erosi tanah menjadi kosong kemudian terjadi
penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan ak-hirnya
proses suksesi dimulai.
b. Pengendapan (sedimentasi)
Erosi menyebabkan tanah di suatu tempat mengendap
sehingga
menutupi
merusaknya.
vegetasi
Kerusakan
yang
vegetasi
ada
dan
menyebabkan
3) Biotik
Pemakan tumbuhan seperti serangga yang menjadi
pengganggu di lahan pertanian mengakibatkan kerusakan
vegetasi. Tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau jika
mengalami rusak berat, maka akan berganti vegetasi.
4) Bencana Alam
Peristiwa bencana alam dapat menghilangkan semua
jenis
mahluk
hidup
disuatu
tempat
atau
hanya
73
ada
lagi
organisme
yang
membentuk
74
75
rumput
yang
tahan
kekeringan
tumbuh.
76
b. Suksesi sekunder
Proses suksesi sekunder relatif sama dengan yang
terjadi pada suksesi primer. Perbedaannya terletak pada
keadaan kerusakan dan kondisi awal dari habitatnya.
Terjadinya gangguan menyebabkan komunitas alami
tersebut rusak baik secara alami maupun buatan, tetapi
gangguan tersebut tidak merusak total komunitas dan
tempat hidup organisme sehingga substrat lama (substrat
tanah yang telah terbentuk sebelumnya) masih ada yang
tersisa. Maka pada substrat tersebut terjadi perkembangan
komunitas yang selanjutnya disebut suksesi sekunder.
Proses kerusakan komunitas disebut denudasi,
yang dapat disebabkan oleh api, pengolahan, angin
kencang, banjir, gelombang laut, penebangan hutan, dan
kegiatan-kegiatan biotis lainnya menyebabkan vegetasi
asal musnah. Proses suksesi sekunder ini membutuhkan
waktu sampai puluhan tahun.
77
puluhan,
ratusan
bahkan
ribuan
tahun.
misalnya
kandungan
bahan
terjadinya
organik
pertam-bahan
sejalan
dengan
79
f)
80
yaitu
pendekatan
secara
lama
atau
atau
mengkoreksi
pendekatan
lama
adalah
suatu
proses
perkembangan
81
hidroseres
maupun
xeroseres
akan
dan
fungsi
komunita
selama
suksesi
82
mungkin
dinyatakan
oleh
fitoplankton.
83
sehingga
memungkinkan
untuk
mempunyai
Produktivitas
Produktivitas kotor dari ekosistem meningkat
selama suksesi sampai klimaks. Peningkatan ini
sebanding
dengan
keadaan
standing
cropnya.
untyuk
menjadi
kecil
dan
pohon.
Ketika
tumbuh
sempurna
untuk
respirasi
dalam
pengelolaan
84
g) Efisiensi energi
Teori suksesi lama menyatakan bahwa proses
suksesi membawa suatu komunitas untuk mencapai
efisiensi konversi
energi
yang
maksimum.
Energi
85
h) Struktur tropik
Fase seral awal mempunyai rantai makanan yang
pendek, dan linier. Kerusakan dapat terjadi dengan
mudah, apabila salah satu mata rantai hilang maka tidak
ada alternative pengaliran lain bagi energi. Begitu
pelapisan dari ekosistem terbentuk dan diversitas jenis
meningkat maka struktur tropic menjadi lenih kompleks
dan terbentuk jarring makanan.
Struktur tropik yang lebih komplek menghasilkan
ekosistem yang stabil. Berbagai kemungkinan aliran
energi tidak lagimenjadi masalah apabila salah satu dari
mata rantai rusak atau terganggu.
i)
lama
memperkirakan
bahwa
suksesi
Penimbunan
dalam
ekosistem
juga
kecil.
86
Tumbuhan
besar
dari
komunitas
klimaks
terus,
tumbuhan
yang
lebih
tinggi
87
terjadi
di
lapisan
kanopi
pohon,
dikembalikan
kepermukaan
akibat
untuk
semua
ekosistem
berkembang
88
besar-besar
dan
lebih
komplek
sejarah
89
90
Clements
dan
para
pendukungnya
dari
teori
91
tiga
dekade
terakhir
para
pakar
92
BAB
EKOSISTEM
dan
menggunakan
istilah
yang
memiliki
93
94
didalamnya
tercakup
organisme
dan
mempengaruhi
keseimbangan,
stabilitas,
dalam
membentuk
dan
produktivitas
abiotik
(komponen
benda
mati),
95
Berdasarkan
fungsi
atau
penyusunnya,
komponen
yaitu
konsumen
yang
memakan
yaitu
konsumen
yang
memakan
96
yang
memperoleh
nutrisi
dengan
cara
97
Dekomposer
Tropik V
98
beberapa
ekosistem
sangat
sederhana,
100
101
metabolik
bahan
organik
yang
diasimilasikan
untuk
atau
penguraian
merupakan
aktivitas
dan
tumbuhan
akuatik
kadang-kadang
adalah komunitas
102
dalam
ekosistem
ini.
Bakteri
kemoautotrof
sebagian
besar
dikonsumsi
oleh
103
104
pemeliharaan,
reproduksi,
dan pada
melalui
jaring-jaring
makanan.
Dengan
105
matahari yang
membatasi
basil
fotosintesis
ekosistem
tersebut,
melalui
fotosintesis
oleh
alga,
bakteri
106
sama
dengan
produktivitas
primer
kotor
NPP = GPP - Rs
107
terpenuhi.
Rasio
NPP
terhadap
GPP
Produktivitas
primer
suatu
ekosistem
108
mengakumulasi
vegetasi
yang
disebabkan
rumput
(herbaceous).
merupakan
Ekosistem
tumbuhan
yang
berbeda
setahun
sangat
Produktivitas Primer
Bersih
(ton C/ha/tahun)
12,5
7,7
1,9
0,9
5,0
3,1
5,4
3,7
1,2
109
yang
sangat
tinggi,
akan
tetapi
terbuka
menyumbangkan
lebih
banyak
dan
pada
perubahan
musim
dalam
lingkungan.
Produktivitas
dalam
ekosistem
terestrial
110
dalam
pembatasan
produktivitas
pada
banyak
lebih
cepat
dibandingkan
dengan
yang
merangsang
sistem
itu
untuk
memulai
111
membatasi
produktivitas.
Produktivitas di laut umumnya terdapat paling
besar di perairan dangkal dekat dengan benua dan di
sepanjang terumbu karang yang mendapat cahaya dan
nutrien berlimpah. Intensitas cahaya pada lautan
terbuka
mempengaruhi
produktivitas
komunitas
yang
mendapat
cahaya
melimpah.
112
melewati suatu
herbivora
akan
jauh
lebih
besar
113
Kalori
200 J
Feses
100 J
Pertumbuhan
33 J
Respirasi
67 J
Gambar
5.4
merupakan
suatu
diagram
yang
tersebut
mengandung
banyak
sekali
115
dalam
banyak
kasus,
konsumen
sekunder
energi
yang
diasimilasikannya
untuk
ekologis
(ecological
efficiency)
116
dengan
trofik
produktivitas
(per
satuan
masing-masing
waktu).
Piramida
dapat
digambarkan
dalam
piramida
117
zooplankton
mengkonsumsi
fitoplankton
dan
dikonsumsi
Fitoplankton
memiliki
suatu
secara
waktu
cepat.
pergantian
118
Namun
demikian,
piramida
produktivitas
yang
lebih
tinggi
semua
jaring-jaring
makanan
hingga
pada
tingkat
trofik
atas
cenderung
pada
puncak
suatu
piramida
ekologi
itu
sebanding
dengan
jumlah
individu
119
120
individu
organisme
masih
hidup,
banyak
autotrof lainnya
untuk
121
tumbuhan
dari
udara
sebagai
CO2,
122
proses yang mentransfer unsur-unsur diantara reservoirreservoir tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.8.
yang
masing-masing
ditentukan
oleh
dua
123
dari
kompartemen
organik
hidup
ke
124
saja
sangat
kompleks,
tetapi
umumnya
juga
125
bagi
kelestarian
hidup
lingkungan,
zat-zat
lain
Siklus air
dalam
beberapa
siklus
126
transpirasi,
mempertahankan
dan
bentuknya
presipitasi,
sebagai
H2O.
air
Suatu
127
senyawa
tersebut
membentuk
bagi
konsumen.
Respirasi
oleh
semua
Karbondioksida (CO2)
Respirasi
Respirasi
Air
Dekomposisi
Kombinasi
Fotosintesis
Makan
Tumbuhan
Hewan
2+
Mg
Mati
Mati
Bikarbonat
Pembakaran
Karbonat
Serasah
Presipitasi
Batuan Karbonat
Bahan Bakar
Fosil
Pembusukan
Dekomposer
129
aktivitas
pembakaran.
Hasil
dari
aktivitas
130
131
atau 0,46% per tahun dari pelepasan emisi oleh pool lainnya,
khususnya akibat perubahan tata guna lahan, pembakaran
bahan bakar fosil dan perusakan hutan (Lal, 2008).
Pool biotik (biotic C pool) menyimpan karbon sebesar
560 Pg. Perpaduan antara pool tanah (pedologic C pool) dan
pool biotik (biotic C pool) disebut sebagai pool kabon daratan
(teresterial C pool). Pool biotik akan menyerap sebanyak 120
Pg karbon per tahun dari atmosfer melalui aktivitas
fotosintesis dan melepaskan sekitar 60 Pg karbon melalui
aktivitas respirasi tumbuhan. Jika mengalami deforestasi,
maka pool biotik akan melepaskan karbon ke atmosfer
sebesar 1,6 Pg per tahun. Aktivitas antropogenik akan
melepaskan sebanyak 8,6 Pg karbon per tahun ke atmosfer
dan 5,1 Pg atau 60% diantaranya akan diserap oleh pool
daratan. Hal ini menunjukkan peranan penting pool daratan
dalam siklus karbon global. Ekosistem daratan merupakan
penyerap karbon utama melalui fotosintesis serta menyimpan
CO2 dalam organisme hidup dan bahan organik yang telah
mati (Lal, 2008).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa
pada dasarkan konsentrasi karbon dioksida di alam dalam
keadaan seimbang. Jumlah karbon total yang dilepas ke
atmosfer sebesar 210 Pg per tahun, sedangkan yang mampu
diserap sebesar 212,3 Pg per tahun sehingga ada surplus 2,3
Pg per tahun. Dalam kondisi alami tidak terjadi akumulasi
132
dioksida
yang
terlarut
bereaksi
(H2CO3).
dengan
air
Asam karbonat
2 H + 2 CO3
Ca2+ + 2 HCO3
2-
Karbonat
133
134
135
136
Pendaurulangan
nitrogen
secara
lokal
melalui
137
yang
tersedia,
menyumbangkan
sebagian
fiksasi
kecil
dari
nitrogen
nitrogen
hanya
yang
138
molekul
biologis,
fosfor
dipindahkan ke
139
(bukan
keterbatasan)
fosfat
adalah
140
untuk
memecahkan
teka-teki
ini
adalah
141
nutrien,
yang
diserap
hampir
secepat
cukup
lama
sebelum
diasimilasikan
oleh
sebanding
dengan
lapisan
detritus
dalam
142
143
DAFTAR PUSTAKA
144
145