Está en la página 1de 8

AL ZHAIMER

Patofisiologi
1. Factor genetik
Beberapa peneliti mengungkapkan 50% prevalensi kasus alzheimer ini diturunkan
melalui gen autosomal dominant. Individu keturunan garis pertama pada keluarga
penderita alzheimer mempunyai resiko menderita demensia 6 kali lebih besar
dibandingkan kelompok kontrol normal.
2. Faktor infeksi
Penyebab factor infeksi yaitu virus. Infeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada
susunan saraf pusat.
3. Factor lingkungan
lingkungan juga dapat berperan dalam patogenesa penyakit alzheimer. Faktor lingkungan
antar alain, aluminium, reza
4. Factor imunologi
kelainan serum protein seperti penurunan albumin
5. Factor trauma
Penyebab factor trauma ini biasanya benturan pada kepala, cntoh. Petinju, gulat, jatuh.
Sangat rawan terkena alzaimer.

Faktor Resiko
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk menderita
Alzheimer:
Umur
Kemungkinan menderita Alzheimer meningkat dua kali lipat tiap lima tahun setelah umur
65 tahun. Setelah umur 85 tahun, resiko meningkat hingga 50%.
.Resiko Alzheimer makin tinggi secara eksponensial seiring pertambahan umur. Tetapi
ini tidak berarti bahwa seseorang dengan umur tersebut atau berada di sekitar umur
tersebut pasti menderita Alzheimer

Riwayat Keluarga
Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai orangtua, saudara atau anak
yang menderita Alzheimer, lebih berisiko untuk terkena Alzheimer dibandingkan
dengan orang yang tidak mempunyai riwayat keluarga.
Cedera kepala
Ada hubungan yang erat antara cedera kepala yang berat dan peningkatan resiko
terjadinya Alzheimer.
Hubungan jantung-otak
Setiap kerusakan/gangguan pada jantung dan pembuluh darah akan meningkatkan risiko
terjadinya Alzheimer
Gaya hidup
Gaya hidup yang baik biasanya akan menghasilkan otak yang sehat dan memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan berkembangnya Alzheimer.

Terapi Non Farmakologi :


1. Menjaga kebugaran mental dan aktivitas belajar dapat memperlambat onset demensia.
2. Mempertahankan gaya hidup sehat. Dalam hal ini pemberian nutrisi dan asupan cairan yang
tepat, sehat dan bergizi.
3. Berhenti merokok dan membatasi minuman beralkohol.
4. Menjaga agar lingkungan sekitar tetap tenang dan stabil
5. Bersosialiasi dengan orang lain
6. Memotivasi para lansia untuk melakukan pemeriksaan medis secara berkala / rutin dan
lengkap agar penyakit ini dapat terdeteksi sejak dini
7. Menciptakan lingkungan yang aman bagi individu dengan PA stadium lanjut.
8.

Jika dijumpai gejala-gejala pikun/demensi maka dilakukan pemeriksaan diri ke dokter.


Kelompok pendukung pelaku rawat (caregiver support group) sangat menunjang
penatalaksanaan yang diberikan pada pasien. Bukan hanya obat yang diperlukan, tetapi cara-

cara merawat dan bersikap terhadap penderita Alzheimer sangat penting untuk keberhasilan
terapi.
Baik keluarga, penderita maupun caregiver perlu mendapat pengetahuan yang cukup tentang
penyakit Alzheimer agar mampu bekerja sama dengan dokter yang merawat. Peran serta
masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan / aktivitas bagi para penyandang demensia
berupa day care, community services dan lain-lain sangat berarti dalam meningkatkan
kualitas hidup penderita Alzheimer.

Komunikasi : di ajak berkomunikasi sesering mungkin.


Imajinasi : mengajak penderita menghayal, atau berfikir positif. Cth
Sosialisasi : ajari bergaul.
Spiritualisasi : mengaji, bermain game.
Musik : sudah jelas.
Emosi :

Mungkin kita yang belum tahu akan bertanya-tanya,apakah penyakit demensia alzheimer
itu,bagaimana gejala dan penyebabnya,dst.Berikut ini akan kita uraikan satu persatu.
Apa itu penyakit demensia Alzheimer?

Demensia Alzheimer adalah salahsatu penyakit demensia yang ditandai dengan penurunan
secara nyata dari fungsi memori(kesulitan dalam belajar informasi baru dan menanggil
informasi yang dipelajari sebelumnya) dan salahsatu dari fungsi intelektual (gangguan
bahasa,gangguan melakukan aktifitas motorik,kesulitan dalam mengenal benda,gangguan
dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan,mengorganisasi,pengabstrakan dan
merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.
Demensia alzheimer hanya merupakan salahsatu dari jenis demensia,namun angka
kejadiannya paling tinggi(lebih dari 50% kasus demensia adalah demensia alzheimer).
Umumnya diderita oleh pasien di usia berapa tahun?apakah hanya orang lansia saja?
Penyakit ini diderita kebanyakan oleh pasien di usia 65 tahun ke atas,walaupun kejadiannya
paling rendah bisa terjadi pada usia 45 tahun.bila terjadi di bawah usia 65 tahun biasanya
sangat berhubungan dengan keturunan. Kejadian semakin meningkat tajam pada pasien di
usia 70-80 tahunan.Statistik menyatakan demensia terjadi pada satu dari 20 orang pada usia
di atas 65 tahun dan meningkat menjadi satu diantara 5 orang pada usia diatas 80 tahun.
Secara global penyakit ini mengenai sekitar 18 juta orang dengan perkiraan pada tahun
2025 akan bertambah menjadi 34 juta penderita. Beberapa penelitian mengatakan
kejadiannya berimbang antara pria dan wanita namun bukti klinis mengatakan kejadiannya
lebih tinggi di kalangan wanita.
Apa penyebab dari demensia alzheimer ini?
Sampai saat ini penyebab penyakit ini masih tidak diketahui. Para ahli seringkali
menghubungkan adanya amyloid plaques dan neurofibrillary tangles di sel otak dengan
kejadian demensia alzheimer. Tapi hal ini tidak menjadi penanda ekslusif karena ternyata hal
ini juga ditemukan pada demensia tipe lain dan sebagai proses penuaan alami.
Beberapa faktor resiko yang harus diwaspadai adalah :
Keluarga yang menderita demensia Alzheimer
Individu dengan tingkat pendidikan yang rendah (penelitian mengatakan demensia alzheimer
jarang terjadi pada individu dengan tingkat pendidikan tinggi)
Penggunaan alkohol jangka panjang
Penyakit kardiovaskuler (Hipertensi,jantung)
Individu dengan sindrom down

Apakah ada hubungan antara latihan fisik dan demensia alzheimer?


Latihan fisik memang pada banyak kepustakaan merupakan faktor pelindung bagi terjadinya
demensia alzheimer selain faktor pendidikan,pengurangan konsumsi alkohol dan
penggunaan antioksidan(seperti vitamin E). Permainan yang menggunakan daya kognisi
seperti catur dan kartu juga seringkali membantu pasien usia lanjut mempertahankan daya
ingatnya.
Apakah faktor makanan mempengaruhi timbulnya penyakit ini?
Dalam kepustakaan yang saya ketahui tentang pengaruh makanan terhadap penyakit
ini,hanya konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu lama yang berhubungan
dengan faktor risiko penyakit ini.
Apakah ada suatu penelitian atau penemuan terbaru tentsng demensia alzheimer?
Sampai saat ini para ahli masih terus melakukan upaya untuk itu. demensia alzheimer
bersifat irreversible yang artinya tidak dapat balik kembali sehingga pencegahan dan
penghindaran faktor risiko adalah merupakan tatalaksana yang paling mungkin.Tujuan dari
tatalaksana pasien demensia alzheimer adalah mempertahankan fungsi dan otonomi pasien
sepanjang mungkin serta meningkatkan kualitas hidup pasien dan perawatnya.
Selain dengan obat-obatan,beberapa penelitian skala kecil juga memperlihatkan vitamin E
dan ginkgo biloba berguna sebagai pengobatan demensia alzheimer khususnya yang ringan
walaupun masih terdapat perdebatan tentang hal ini.Tentunya penelitian dengan skala yang
lebih besar diperlukan dimasa yang akan datang.
apa yang harus dilakukan oleh para penderita Demensia Alzheimer?
Cegah sebelum tejadi dengan pemerksaan rutin secara berkala termasuk fungsi kognitif dan
psikologis apalagi jika memasuki usia lanjut.
Bila terdapat gejala-gejala kehilangan memori pada individu,segera periksakan diri anda
jangan anggap sebagai masalah biasa.Ingat PIKUN itu penyakit.
Segera konsultasi dengan psikiater,neurolog atau konsultan geriatri untuk tatalaksana
pengobatan bila sudah terdapat gejala-gejala yang mengarah ke demensia alzheimer.
Bila terdapat gangguan pada prilaku dan psikologis yang sering muncul pada pasien
demensia alzheimer disarankan untuk konsultasi dengan psikiater untuk tatalaksananya.

Tips Untuk Mencegah Penyakit Alzheimer


Otak adalah salah satu organ tubuh manusia yang sangat kompleks. Otak depan mempunyai
fungsi untuk daya ingat dan juga untuk berpikir, sedangkan otak belakang mempunyai fungsi
yang berkaitan dengan penglihatan. Namun, dengan semakin bertambahnya usia, kebanyakan
orang menjadi semakin sering lupa saat menaruh barang. Apakah ini salah satu gejala
Alzheimer? Ya, ini adalah salah satu gejala Alzheimer.
Penyakit Alzheimer ini ditemukan oleh Alois Alzheimer pada tahun 1906 di Jerman. Ia
menemukan terjadinya gangguan jariangan di otak dengan adanya pengerutan jaringan otak
pada pasien. Dan tanggal 21 September diperingati sebagai hari Alzheimer.
Sebenarnya, penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk penyakit dimensia yang sering
ditemukan di klinik bila para lansia atau orang tua berkunjung untuk cek kesehatan. Akibat dari
Alzheimer adalah terjadinya kerusakan otak sehingga menurunkan daya berpikir, daya ingat
dan juga daya berbahasa dari para pasien sehingga ini dapat mengganggu aktifitas yang
dilakukan sehari-hari.
Walaupun begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
Alzheimer sehingga kita dapat menikmati kehidupan yang lebih baik pada masa tua. Karena
bila seseorang telah terkena penyakit Alzheimer, maka akan terjadi permasalahan yang sangat
sulit di keluarga. Hal ini perlu dipahami sebab para penderita Alzheimer akan mengalami
kesulitan dalam mengingat sesuatu. Para pendamping penderita Alzheimer harus mendorong
mereka untuk dapat hidup mandiri.
Sebenarnya, penyakit Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif dengan adanya
kerusakan otak yang dapat menurunkan perubahan perilaku para penderitanya menjadi susah
untuk berpikir. Kebanyakan penderita penyakit Alzheimer adalah mereka yang telah berumur
diatas 60 tahun keatas. Mereka mengalami kemunduran dalam fungsi kognifif dan fungsi
intelektual yang membuat mereka menjadi sering lupa. Di Amerika, penderita Alzheimer telah
mencapai 4 juta orang, dan pada tahun 2050 penderita penyakit Alzheimer diperkirakan
mencapai 4 kali lipat. Sungguh suatu jumlah sangat mencengangkan.
Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer? Jawabannya untuk
pertanyaan ini sangat sederhana, yaitu jangan menganggurkan otak. Slogan untuk pertanyaan
ini adalah : Use it or you lose it. Artinya, pakailah otak anda semaksimal mungkin untuk

berpikir dan mengingat sesuatu atau anda akan kehilangan otak anda karena anda tidak mau
menggunakannya saat muda.
Yang dimaksud dengan berpikir adalah dengan berpikir dan bertindak secara aktif baik jasmani
maupun mental. Singkatnya, harus beraktifitas. Menganggurkan otak sama saja dengan
mempercepat penyakit Alzheimer datang pada kita lebih cepat. Maka itu, anda harus
menggunakannya dengan mengikuti gaya hidup positif, baik positif perasaan maupun positif
pikiran. Hal ini dapat membantu memelihara syaraf otak kita.
Selain itu, anda dapat pula mengkonsumsi nutrisi yang diperlukan untuk mencegah penyakit
Alzheimer. Yang dimaksud dengan nutrisi ada dua, pertama nutrisi secara fisik yang meliputi
makan makanan yang mengandung menu antioksidan yang baik untuk otak kita, seperti brokoli,
salmon, ikan, wortel, kacang kapri dan sayuraan berwarna. Kedua adalah nutrisi non fisik yaitu
berupa informasi-informasi yang dapat membantu otak kita untuk selalu berpikir secara aktif
dan dapat membantu menganalisa informasi yang didapat.
Gejala Alzheimer yang sering terjadi dan sering ditemui adalah komponen daya ingat.
Berangkat dari sana, selanjutnya merembet pada gangguan intelektual, adjustment, psikologis,
emosional dan bahkan sampai pada perilaku.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengidap penyakit Alzheimer atau tidak, dapat dilakukan
beberapa tes, yaitu tes perilaku dan tes kognitif. Gejala yang paling jelas terlihat adalah adanya
daya ingat yang menurun secara drastis. Namun, tidak semua gejala ini merupakan tanda
terkena penyakit Alzheimer, hal ini harus dibuktikan terlebih dahulu dengan dilakukan beberapa
tes untuk mendiagnosa apakah gejala yang ditimbulkan mengarah pada penyakit Alzheimer
atau pada penyakit lain seperti penyakit stroke atau kurang vitamin.
Ada cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer, yaitu dengan
melakukan senam. AAzi (atau Asosiasi Alzheimer Indonesia) sendiri menciptakan gerakangerakan senam yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mencegah Alzheimer.
Senam ini dapat dilakukan untuk para lansia atau orang tua (lanjut usia) untuk meningkatkan
kemampuan otak. Gerakan-gerakan senam itu meliputi peregangan kepala dengan ditekuk ke
kanan dan ke kiri, peregangan tangan ke depan dan ke atas, mengangkat kaki ke depan untuk
merangsang otak tertentu, yakni otak kanan dan otak kiri. Gerakan menggerakan tangan yang
diikuti mata yang difokuskan untuk melihat satu titik untuk meningkatkan kemampuan baca dan
meningkatkan fungsi otak dan mata.
Pertanyaan yang sering diberikan oleh pasien pada dokter adalah apakah penyakit Alzheimer
dapat disembuhkan. Jawabannya adalah, TIDAK. Penyakit Alzheimer tidak dapat disembuhkan,
namun penyakit ini dapat dicegah atau bahkan dapat diupayakan untuk menghambatnya. Di
bidang farmasi, telah dikembangkan produk-produk yang dapat menghambat enzim tertentu

yang berkaitan dengan masalah ini. Mereka membuat produk yang berfungsi agar faktor kognitif
dapat dipertahankan.
Pada dasarnya, kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer adalah
dengan memperhatikan gaya hidup sehari-hari yang sehat. Pencegahan secara farmakologis
dilakukan dengan mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang, sedangkan secara non
farmakologis dengan melakukan gerakan-gerakan senam untuk penyakit Alzheimer, melatih
mental dan terus berpikir secara utuh untuk terus melatih otak bekerja agar tidak menganggur.
Bagi para lansia atau orang tua, penyakit Alzheimer dapat dikurangi efeknya dengan
memberikan tugas yang baru, misalnya mintalah lansia atau orang tua untuk membuka gorden
jam 6 pagi dan menutupnya pada jam 6 sore. Aktifitas baru ini dapat membantu otak para lansia
atau orang tua untuk tetap terus bekerja dan digunakan secara aktif sehingga mereka dapat
terus mengingat aktifitas apa yang harus dilakukan agar tidak pikun.

También podría gustarte