Está en la página 1de 20

DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN

DEMAM REUMATIK
Izwar, Refli Hasan, Haris Hasan, Lufti Latief, Sutomo
Kasiman, A. Adin St. Bagindo,
T. Renardi Haroen

Divisi Kardiologi Bagian Penyakit Dalam FK USU


R.S Pirngadi / R.S H. Adam Malik Medan

PENDAHULUAN

Demam reumatik (DR)

adalah masalah kesehatan

( Indonesia )

Berhub. dng

infeksi faring Strep. Hemolitikus grup A

0,3 3 % penderita ini menderita DR


Mekanisme pasti DR

hipotesis, reaksi silang Ab. thd

Streptokokus dng otot jantung & valvula


Sifat DR : adanya kecenderungan untuk kambuh
DR : penyakit sistemik akut atau kronik, dapat sembuh sendiri
atau berlanjut progresif

deformitas katup jantung


-1-

EPIDEMIOLOGI

Insidensi di AS (1977/ 1981) 0,6/100 penduduk (5-19 thn)


Di Srilangka (1978) 47/100.000 penduduk
Di Yogyakarta (1980 1989) 25 35 anak / thn, 1998
5 10 anak / thn

-2-

ETIOLOGI & PATOGENESIS

Strep. hemolitikus grup A, terutama serotipe MS DR


Infeksi Streptokokkus Ag Antigen antibodi
komplikasi DR
Dugaan cedera jaringan (invasi langsung Strep.grup A),
tipe M 1,3, 5, 6, 14, 18, 19, 24, 27, 29
Mekanisme pasti inf. Strep. dng DR belum diketahui
Strep menghasilkan toksin kerusakan sel / jaringan
rks silang Ab thd komponen Strep. Grup A dng otot
jantung, valvula, jaringan lainnya
95 % DR pengikatan titer anti streptolisin O, anti
streptokinase anti streptohialuronidase, disphosphoridin
nukleotidase
-3-

Mekanisme autoimun Streptokokkus grup A


mempunyai sifat antigenik dng jaringan
Adanya kesamaan sel polisakarida dinding sel
Streptokokkus grup A dng glikoprotein dikatup jantung
miokarditis, valvulitis pada DR
Fase akut DR endokard, miokard, perikard, jaringan
sinovia dan paru

- 4-

GAMBARAN KLINIS
1.

Demam
- tidak khas, temp. 380C - 400C
- malaise, penurunan BB, astenia

2.

Arthritis
- nyeri, bengkak, merah, panas
- mengenai sendi besar
- arthritis bersifat asimetrik, berpindah pindah
- respon dgn salisilat
-5-

3.

Karditis
- 50 % kasus DR
- derajat keterlibatan jantung pd DR sangat bervariasi
- penderita tanpa kel. Jantung hrs diawasi karditis
- miokarditis
gejala DR sulit didiagnosa
tanda takikardi menetap setelah demam (-)
- tanda karditis reumatik : bising insuf. mitral,
kardiomegali, ggl jantung, tanda perikarditis,
endokarditis.
- insuf. Aorta
20% penderita karditis rematik

-6-

4. Nodul Subkutan
- 5 % kasus, jarang menimbulkan keluhan
- nodul : ekstensor sendi, ruas jari, lutut, persendian kaki
- keluhan muncul minggu pertama, biasanya pasien dng
karditis
5. Khorea ( Khorea Sydenham)
- mengenai 15% DR
- melibatkan s. saraf pusat, ganglia basal, n. kaudatus
- gerakan tdk terkoordinasi, tdk bertujuan,gejala emosional

- 7-

PEMERIKSAAN LAB
ASTO
20 % DR memiliki ASTO positif
meningkat setelah satu minggu, puncaknya 3 5 mgg
mulai turun secara gradual setelah 6 bln
Nilai ASTO meningkat jika : > 500 unit
20% DR nilai ASTO tetap rendah
LED, CRP
Ukuran proses inflammasi
LED meningkat selama DR, kec. pd ggl jantung
CRP lbh tepat menentukan radang pd jar & aktivitas.
penyakit
-8-

DIAGNOSIS

Kriteria Jones (rev. 1992)


Tabel I. Kriteria Jones utk pedoman diagnosis demam rematik
(1992)
Manifestasi mayor

Manifestasi minor

Karditis
Poliartritis
Khorea
Eritema marginatum
Nodul subkutan

klinis
- demam
- artralgia
- pernah menderita demam
/ penyakit jantung rematik

-9-

Manifestasi mayor

Manifestasi minor
laboratorium

reaktan fase akut


LED me
CRP (+)
Leukositosis

- Interval PR me

-10-

DIAGNOSIS - lanj
Bukti adanya infeksi Streptokokkus
Kenaikan titer antibodi anti Streptokokkus
Usapan faring (+) untuk Strept. hemolitikus grup A
Diagnosis : 2 mayor
1 mayor + 2 minor
- 11 -

PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
- Mutlak selama fase akut
- Petunjuk umum tirah baring :
Keadaan Jantung

- Tanpa Karditis
- Karditis, pembesaran
jantung (-)
- Karditis, pembesaran
jantung (+)
- Karditis,
gagal jantung (+)

Pengelolaan

- 2 mgg, mobilisasi perlahan 2 mgg


- 4 mgg, mobilisasi perlahan 4 mgg
- 6 mgg, mobilisasi perlahan 6 mgg
- istirahat ketat selama gagal jantung, mobilisasi
perlahan selama 3 bulan

- 12 -

PENATALAKSANAAN - lanj
2. Obat anti inflammasi
Manifestasi klinis

Pengobatan

- artritis
- hanya analgetika
- artritis saja atau tanpa - salisilat 100 mg/kgBB/hr
kardiomegali
( 2 mgg) & 75 mg/kgBB/hr
( 2 6 mgg)
- karditis dng kardio
- prednisone 2 mg/kgBB/hr
megali atau payah
( 2 mgg), tapp. off. 2 mgg
jantung
(dosis dikurangi 5 mg/hr)
salisilat ditambah 75 mg/kgBB/hr
(2 mgg) stlh pred. distop

-13-

PENATALAKSANAAN - lanj
3. Steroid
- Prednisone 2 mg/kgBB/hr (dosis terbagi), stlh 2 3 mgg
distop perlahan, dikurangi 5 mg tiap hari
- Aspirin 75 mg/kgBB/hr
dilanjutkan 6 mgg stlh pred.
stop
mencegah rebound
- antiinflammasi stop
abnormalitas lab. ( 2 3 mgg)
/ munculnya kelainan klinis

-14-

ERADIKASI STREPTOKOKKUS
HEMOLITIKUS GRUP A

BB 30 kg : Benzatine PNC 1,2 juta unit (im)


BB < 30 kg : Benzatine PNC 600.000 unit (im)
Penoxymethil PNC 400.000 unit (250 mg) 4 x 1 hari
(10 hari)
Erythromicine 50 mg/kgBB ( 4 dosis ) selama 10 hari
Setelah 10 hari
pencegahan sekunder (WHO) / AHA :
- BB < 30 kg : Benzatine PNC 600.000 unit / 4 mgg
- BB 30 kg : Benzatine PNC 1,2 juta unit / 4 mgg
( 3 mgg)
-15-

ERADIKASI STREPTOKOKKUS
HEMOLITIKUS GRUP A - lanj

Erythromicine 250 mg atau Sulfadiazine 0,5gr( BB< 30 kg)


1 x 1 hr, BB > 30 kg
1 gr (selama mungkin)
Lama pencegahan sekunder bervariasi tgt : waktu mulai
serangan, umur penderita, lingkungan
Penderita tanpa karditis
profilaksis 5 thn setelah
serangan akhir, minimal s/d usia 18 tahun
Penderita dng karditis
s/d usia 25 thn

VAKSIN STREPTOKOKKUS

Kendala : - banyaknya serotipe Streptokokkus


- reaksi toksik
- reaksi allergi
Negara berkembang : DR cenderung menghilang tanpa
vaksin
Penelitian vaksin tetap berlanjut
belum dapat dipastikan

- 17-

KESIMPULAN

DR masih merupakan masalah kesehatan dinegara


berkembang ( Indonesia)
Mekanisme pasti infeks Strep. hemolitikus grup A
dng kejadian DR
hipotesis
Diagnosis dari DR tdk mudah
DR
progressif / deformitas katup jantung
Perlu pengenalan diri dan cara pengelolaan yang tepat
untuk hindari cacat katup jantung

-18-

También podría gustarte