Está en la página 1de 9

penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil contoh batuan sedimenklastis adalah ;

konglomerat, breksi, arenit dan batu lanau.

BAB 4
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA
LITOSFER

b.

Litosfer berasal dari kata Lithos yang artinya batuan dan sphaira atau sfer yang artinya lapisan. Jadi litosfer
artinya lapisan batuan yang menyelubungi bumi. Litosfer merupakan salah satu lapisan dari struktur bumi.
A.

Batuan pembentuk litosefer


Laisan litosfer terbentuk dari batuan. Batuan adalah benda yang berbentuk padat dan disusun oleh
mineral, baik sejenis atau berbagai jenis. Batuan terbentuk dari pembekuan magma, kemudian
membentuk batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.

3.

Batuan metamorf (malihan)


Batuan malihan adalah batuan yang btelah mengalami perubahan bentuk baik fisikmaupun kimia
akibat pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Natuan metamorf ini dapat berasal dari batuan beku
dan batuan sedimen. Proses pembentukan batuan metamorf memerlukan waktu yang sangat lama.
Berdasarkan proses pembentukan batuan metamorf ddapat dibedakan menjadi tiga:

1. Batuan beku
Batuan beku terbentuk dari magma pijar yang mendingin, memadat tidak berlapis dan berbentuk Kristal
Berdasarkan tempat terjadinya batuan beku dapat dibedakan menjadi
a. Batuan beku dalam/ tubir
Batuan beku dalam terbentuk dari magma yang membeku (mengalami pendinginan karena
penurunan suhu) yang proses pembkuanya terjadi jauh di dalam bumi dan pendinginan sangat
lambat. Pendinginan yang sangat lambat ini membentuk Kristal yang besar (holokristalin) contoh.
Granit, senit dan gabbro.
b. Batuan beku korok/ gang
Terbentuk dari magma yang membeku yang proses pembekuanya terjadi di sela sela lapisan kulit
bumi atau korok. Oleh karena letaknya yang dekat dengan permukaan bumi maka pendiginan agak
cepat sehingga Kristal yang terbentuk tidak sekompak batuan beku dalam. Contoh granit porfirik.
c. Batuan beku Luar / leleran
Terbentuk dari magma yang membeku yang proses pembekuanya dipermukaan bumi.oleh karena
itu pembekuanya terjadi dipermukaan bumi maka pembekuanya berlangsung sangat cepat
sehingga mengalami pembekuan yang merata. Contoh batuan beku luar : basal, andesit dan
obsidian.
2.

Batuan sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari proses pengendapan material hasil pelapukan dan erosi baik oleh
es, air maupun angina.
Berdasarkan proses pembentukanya dibedakan menjadi
a.

Batuan sedimen klastis


Terbentuk dari pengendapan pecahan batuan asal, dapat berupa batuan beku maupun batuan
metamorf dan batuan itu sendiri) tanpa mengalami susunan kimia tetapi hanya mengalami

Batuan sedimen non klastis


Terbentuk dai pengendapan pecahan batuan hasil reaksi kimia seperti pelarutan, penguapan,
oksidasi, dan dehidrasi. Dan atau dari kegiatan organisme( hewan dan tumbuhan) contoh sedimen
klastis adalah batuan gamping, dolomit batu kapur, napal, rijang dan batu bara.

B.

a.

Batuan metamorf kontak(metamorf termal)


Batuan metamorf kontak adalah batuan yang berubah bentuk karena pengaruh suhu yang sangat
tinggi karena letaknya dekat dengan magma. Contoh marmer (pualam)

b.

Batuan metamorf dynamo(meamorf kinetic)


Batuan metamorf dynamo adalah batuan yang berubah bentuk karenapengaruh tekanan yang
sangat tinggi Dalam waktu yang sangat lama. Batuan ini banyak dijumpai didaerah patahan dan
lipatan. Contoh batuan : batu sabak(batu tulis)

c.

Batuan metamorf pneumatolitis kontak


Batuan metamorf pneumatolitis kontak adalh batuan yang berubah karena pengaruh
penambahan bahan bahan lain seperti gas, cairan atau bahan padat. Contoh kuarsa yang dalam
proses metamorfnya disusupi gas borium akan berubah menjadi turmalin(sejenis permata),
kuarsa dengan penambahan gas flurium akan berubah menjadi topas.

Tenaga pembentuk permukaan bumi

Bumi kita terbentuk dari adanya dua tenaga besar diantaranya adalah tenaga geologi
Tenaga geologi adalah tenaga yang mempengaruhi relief permukaan bumi yang terbentuk oleh gaya gaya
yang datang dari dalam bumi

TEKTONISME

EPIROGENESA

VULKANISME

Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua :


Epirogenetik positif, yaitu suatu proses gerak turunnya daratan sehingga permukaan
air laut seolah olah naik.

a.

EPIRO POSTF

Contoh :
Turunya Kep. Maluku sampai ke Banda, Turunya Muara sungai Hudson di AS sampai kdlmn
1700 m, Turunya lembah sungai Kongo sampai 2000 m dbl

EPIRO NEGTIF
OROGENESA

ENDOGEN

PATAHAN

GEMPA BUMI

LIPATAN
TENAGA
GEOLOGI
PELAPUKAN
EKSOGEN

LAND SLIDE

SUBSIDEN
EROSI
SLUMPING
SEDIMENTASI

b.

EARTH FLOW
ABRASI

MUD FLOW

Epirogenetik negatif, yaitu suatu proses gerak naiknya daratan sehingga permukaan
air laut tampak turun.
Contoh : Naiknya pulau Timor dan pulau Buton, pantai stockholm naik rata rata 1m pertahun.
Naiknya dataran tinggi Colorado di AS

MASWESTING

SOIL CREEP

1.

Tenaga endogen
Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi bersifat konstruktif atau
membangun. Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme (gempa bumi).
a. Tektonisme
Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang
menyebabkan adanya perubahan letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal
maupun vertikal. tektonisme dengan arah vertikal mengakibatkan bentuk menonjol pada
permukaan bumi berupa kubah (domes), sedangkan tektonisme dengan arah horizontal
mengakibatkan bentuk lipatan-lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan (fault). Gerakan
tektonisme disebut juga dengan istilah dislokasi.
Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daeranya, tektonisme terbagi menjadi dua yaitu
Gerak Epirogenetik dan Gerak Orogenetik.
1)

Epirogenetik (gerak pembentukan kontinen atau benua), adalah gerakan yang


mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung
agak lama di suatu daerah yang luas. Contohnya pembentukan kontinen atau benua.

2)

Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat
daripada gerakan epirogenetik serta meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik
menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah
peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan
a.

Lipatan (folds), adalah kenampakan permukaan kulit bumi yang berlipat-lipat yang
disebabkan oleh tekanan secara vertikal dan horizontal pada kulit bumi yang bersifat
elastis.
Pada bentuk lipatan terdapat bagian yang turun atau lembah (sinklinal) dan bagian yang
terangkat atau puncak lipatan (antiklinal).

c)
b.

Patahan atau sesar (faoult), adalah lapisan kulit bumi yang patah atau retak yang
disebabkan oleh tekanan secara vertikal dan horizontal pada kulit bumi yang bersifat
tidak elastis.
Berdasarkan arah gerakannya patahan dibedakan menjadi:
a) sesar normal (sesar turun), sesar ini disebabkan oleh adanya gaya tensional atau
tarikan sehingga menyebabkan salah satu blok turun membentuk lembah yang
disebut slenk atau graben.

Dekstral

b.

b)

Sesar sungkup (sesar naik), sesar yang disebabkan oleh adanya gaya kompresi
sehingga batuan yang patah akan naik yang disebut horst.

Sesar mendatar

Sinistral

Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan keluarnya magma hingga
mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau pipa kepundan yang disebut
diatrema. Gejala-gejala vulkanisme meliputi intrusi magma dan ekstrusi magma.

1)

Intrusi Magma adalah proses menyusupnya magma didalam lapisan litosfer namun tidak
sampai ke permukaan bumi. Bentuk-bentuk intrusi magma antara lain:
a. Batholith, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan
suhu yang sangat lambat.
b. Lakolith, yaitu magma yang membeku diantara dua lapisan litosfer, karena menekan ke
atas maka berbentuk cembung.
c. Siil (keeping intrusi), yaitu magma yang membeku diantara dua lapisan litosfer
berbentuk tipis dan melebar.
d. Gang/dikes, yaitu batuan beku yang memotong lapisan-lapisan litosfer yang berbentuk
pipih atau lempeng.
e. Diatrema, yaitu batuan beku yang mengisi pipa letusan berbentuk silinder, mulai dapur
magma hingga ke pemukaan bumi.
f. Apofisa, gang yang relatif kecil, merupakan cabang dari gang dan berbentuk silinder
memanjang.

plato (dataran tinggi), misalnya plato Sukadana (Lampung) , plato Colombia


(Amerika Selatan) dan plato yang mengelilingi Kutub Utara seperti
Greenland Asia Utara dan Spitsbergen.

Deretan gunung api, misalnya Gn. Laki (Laki Spleet) di Eslandia panjang
retakannya kurang lebih 30 km.

Gb. Erupsi linier

b)

2)

Ekstrusi Magma (erupsi), yaitu proses keluarnya magma dari dapur magma hingga
mencapai pemukaan bumi. Ekstrusi magma dapat diklasifikasikan berdasarkan pada
beberapa kategori, diantaranya:
a. Berdasarkan kekuatannya erupsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Erupsi effusif (berupa leleran) yaitu erupsi dengan ciri-ciri:

Dapur magma dangkal

Tekanan gas rendah

Tidak disertai dengan ledakan

Magma encer
b) Erupsi eksplosif (berupa ledakan) yaitu erupsi dengan ciri-ciri:

Dapur magma dalam

Tekanan gas besar

Disertai dengan ledakan

Magma kental.
b. Berdasarkan banyaknya celah pada permukaan bumi, erupsi dibedakan menjadi empat,
yaitu:
a)
Erupsi linier, yaitu gerakan magma menuju permukaan bumi melalui celah atau
retakan yang panjang, magma yang keluar bersifat cair. Erupsi ini menghasilkan
:

Erupsi central, yaitu erupsi dimana lava keluar melalui terusan kepundan, erupsi
ini
menghasilkan timbunan kerucut material vulkanik. Erupsi sentral
menghasilkan 3 macam bentuk gunung api yaitu :

Gunung api perisai (aspit) atau schildvulkan, yaitu gunung api yang
bentuknya mirip tameng, keadaan bentuk ini alasnya luas, ketingian landai,
berasal dari magmatic, termasuk kategori erupsi effusifa. contoh Gn. Maona
Kea dan Gn. Maona Loa di Kepulauan Hawaii.

Gb. Erupsi central menghasilkan bentuk perisai

Gunung api maar, berasal dari erupsi eksplosif dengan sekali kegiatan erupsi
semua eflata keluar membentuk tanggul disekeliling lubang
kepundan/kawah yang melingkar, lereng agak curam dan dasarnya kedap
air, sehingga mampu menahan air hujan yang masuk kedalam kawah dan
terbentuklah danau vulkanik. Contoh ; puncak Gn. Eifel di Perancis, puncak
Pericutin di Meksico, Gn. Lamongan (Jatim), danau Atar (Sumbar), ranu
Marsada(Jabar).

4.

Gb. Erupsi central menghasilkan bentuk maar

Gunung api strato, berasal dari erupsi effusive dan eksplosif, gunung api ini
berbentuk kerucut, badan gunung berlapis-lapis yang berasal dari timbunan
efflata dan lava secara terus-menerus. Contoh Gn. Merapi, Gn. Kelud, Gn.
Semeru, Gn.Batur, Gn.Merbabu, Gn.Kerinci.

Jenis material yang dikeluarkan (padat, gas dan cair)


Dari keempat faktor diatas, tipe letusan gunung api dapat dibedakan menjadi :

No.

TIPE GN API

LAVA

TEKANAN

1.

Hawai

cair

rendah

Sangat dangkal

2.

Stromboli

cair

sedang

dangkal

3.

Perret

Cair-kental

Sangat kuat

Sangat dalam

4.

Vulkano
lemah

cair

sedang

dangkal

5.

Vulkano kuat

Cair-kental

tinggi

dalam

6.
7.

Merapi
Sint Vincent

kental
kental

rendah
sedang

Sangat dangkal
dangkal

8.

Pelee

kental

tinggi

dalam

Tabel: tipe letusan gunung berapi

Gb. Erupsi sentral menghasilkan bentuk Gn. Api Strato

Erupsi areal, yaitu erupsi (letusan) yang terjadi melalui lubang yang sangat
luas. Contoh : Yellowstone park Amerika Serikat.

Gb. Erupsi Areal

Gunung api memiliki beberapa tipe letusan yang ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Viskositas magma (derajad kekentalan dan tingkat kecairan magma)
2. Besar kecilnya tekanan gas
3. Tingkat kedalaman magma ( dapur magma)

Gb. Tipe letusan gunung berapi

KEDALAMAN

CONTOH
Kilauea
Maona Loa
Stromboli
Visuvius
Gn. Raung
Krakatau
Visuvius
Etna (Eropa)
Bromo
Semeru
Etna
Visuvius
Merapi
St. Vincent
Kelud
Gn. pelee

Materi/bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi ada beberapa macam


diantaranya adalah :
1)
Benda padat (efflata),
a.
Menurut asalnya efflata dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Efflata allogen, berasal dari batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut
terlempar.
b) Efflata autogen, berasal dari dapur magma itu sendiri (pyroclastic)
b.
Menurut ukurannya efflata dibedakan mejadi :
a) Bom (batu-batu besar)
b) Lapilli (batu kerikil)
c) Pasir
d) Debu
e) Batu apung (batu yang penuh dengan pori udara)
2)
Benda cair, terdiri dari:
a.
Lava, yaitu magma yang telah sampai keluar
b.
Lahar panas, berupa lumpur panas yang mengalir berasal dari magma yang
bercapur air.
c.
Lahar dingin, semua materi yang berada dipuncak gunung berapi bercampur denga
air hujan mengalir dengan deras ke bawah melalui lereng menyapu bersih semua
benda yang ada disekitarnya.
3)
Benda gas (ekshalasi), meliputi:
a.
Solfatar, yaitu gas belerang/Hidrogen Sulfida ( H2S) yang keluar dari kawah,
terdapat di Gn. Welirang, Gn. Arjuno Jawa Timur.
b.
Fumarol (uap air panas), terdapat di Kamojang Jawa barat.
c.
Mofet, yaitu gas asam arang (CO2) terdapat di gn. Tangkuban Parahu dan dataran
tinggi Dieng.
Gunung api yang akan mengalami erupsi terkadang akan mengeluarkan tanda-tanda seperti :
a.
Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan
b.
Sumber-sumber mata air mulai mengering
c.
Sering terjadi getaran gempa disekitar gunung berapi
d.
Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke lereng
e.
Pepohonan tampak layu dan menguning
f.
Terdengar suara bergemuruh
Gunung api yang sudah mengalami letusan paling dasyat sampai menghancurkan
sebagian puncak gunung apai biasanya akan memasuki masa istirahat yang ditandai munculny
gejala Pascavulkanik/tanda-tanda gunung api istirahat atau mati (postvulkanik):
a.
Munculnya sumber air mineral, misalnya di Maribaya dan Sangkanurip Jawa Barat.
b.
Munculnya makdani (sumber air panas), misalnya Baturraden Jawa Tengah, Ci
Panas dan Ci Ater Jawa Barat.
c.
Munculnya Geiser, yaitu sumber air panas yang memancar secara berkala, misalnya
di Ci Solok dan Kamojang Jawa Barat.
d.
Munculnya sumber gas (ekshalasi), misalnya solfatar, fumarol dan mofet.

1)

2)

c.

Adanya vulkanisme pada suatu wilayah sebenarnya memiliki manfaat dan juga kerugian,
diantaranya:
Manfaat vulkanisme, Vulkanisme ternyata banyak membawa manfaat bagi manusia, yaitu:
a. Abu vulkanis dapat menyuburkan tanah
b. Hancuran dari bahan vulkanis banyak mengandung unsur hara
c. Lokasi gunung berapi dapat dimanfaatkan untuk tempat wisata
d. Menghasilkan bahan galian industri/bahan bangunan
e. Topografi gunung api yang tinggi dapat menghasilkan hujan orografis (menjadi daerah
tangkapan hujan)
Kerugian yang diakibatkan oleh gunung berapi:
a. Letusan gunung berapi dapat merusak lahan pertanian dan lahan non pertanian
b. Hujan abu dapat menutup tanaman dan mengganggu kesehatan
c. Lahar panas dapat mrusak semua benda yang dilaluinya
d. Awan panas dapat membahayakan jiwa dan merusak kehidupan
e. Lahar dingin dapat menyebabkan pendangkalan sungai
f. Gas beracun yang dikeluarkan dapat mematikan mahluk hidup

Gempa bumi (SEISME)


Gempa bumi adalah getaran dipermukan bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari
dalam bumi. Besar kecilnya getaran terantung pada besar kecilnya hipocentra gempa, garis tegak
lurus dari hipocentra menuju ke permukaan bumi disebut epicentra. Kekuatan gempa dapat
diukur dengan alat yang disebut seismograf, sedangkan hasil pengukuran dari alat tersebut adalah
seismogram.
1)
Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa
a. Hypocentrum, adalah pusat/sumber getaran gempa, berada di bawah permukaan bumi.
b. Epicentrum, adalah titik /garis dipermukaan bumi tempat gelombang permukaan
mulai dirambatkan atau tempat gelombang primer dan sekunder pertama kali
mencapai permukaan bumi.
c. Homoseista, adalah garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang
primer pada waktu yang sama.
d. Isoseista, adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yamg
mempunyai kerusakan fisik sama.
e. Pleistoseista, adalah garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami
kerusakan terhebat akibat gempa.
f. Seismograf, adalah alat pencatat gempa.
g. Seismologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.
h. Seismogram, adalah gambaran hasil pengukuran alat pencatat gempa berupa grafik.
i. Teduh seisme,adalah daerah berbentuk gelang pada permukaan bumi yang tidak
diguncang gelombang primer dan sekunder.

a)
b)

Makroseisme, yaitu gempa bumi yang intensitasnya sangat besar, sehingga dapat
diketahui tanpa menggunakan alat.
Mikroseisme, yaitu gempa bumi yang intenssitasnya sangat kecil, sehingga hanya
dapat diketahui hanya dengan menggunakan alat.

Untuk mengetahui jarak episentrum gempa dapat diketahui dengan menggunakan


rumus Laska.

={

} 1000 km

Gb. Hiposentrum dan episentrum gempa

= jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa


Gb. Seismogram

2)

S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di


stasiun itu.
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 = satu menit (konstanta)
1000 = konstanta

Gb. Seismograf

Klasifikasi Gempa Bumi


a. Berdasarkan penyebabnya, meliputi:
a) Gempa tektonik, gempa yang mengikuti gerakan tektonik yaitu sesar patahan
b) Gempa vulkanik, gempa yang terjadi bersamaan atau sebelum terjadi erupsi
c) Gempa runtuhan (terban), gempa yang disebabkan oleh runtuhnya gua kapur/gua
galian pertambangan
b. Berdasarkan bentuk episentrumnya, meliputi:
a) Gempa linier, yaitu gempa dengan epicentrum berbentuk garis, misalnya gempa
tektonik
b) Gempa sentral, yaitu gempa dengan epicentrum berbentuk titik, misalnya gempa
vulkanik
c. Berdasarkan jarak hipocentrumnya, meliputi:
a) Gempa dalam, jika hipocentrumnya antara 300 700 km.
b) Gempa intermedier/menengah, jika hipocentrumnya antara 100 300 km.
c) Gempa dangkal, jika hypocentrumya kurang dari 100 km.
d. Berdasarkan letak epicentrumnya, meliputi:
a) Gempa laut, jika epicentrumnya terletak di lautan, gempa ini dapat menibulkan
tsunami.
b) Gempa daratan, jika epicentrumnya terletak di daratan, gempa ini dapat
menimbulkan patahan.
e. Berdasarkan intensitasnya, meliputi:

Contoh:
Stasiun pencatat gempa A mencatat gelombang primer suatu gempa pukul 19.30.20 dan
gelombang sekunder pukul 19.35.50. Tentukan jarak episentrum gempa dari stasiun
pencatat A!
Penyelesaian:
Diketahui:
S = 19.35.50
P = 19.30.20
Ditanyakan :
Jawab:

3)

={
={
={
={
= 4.500 KM

} 1000 km

} 1000 km

} 1000

} 1000

Menentukan skala gempa


Ada beberapa skala yang dipakai untuk mengukur kekuatan gempa, antara lain skala
Omori, Mercall dan Richter.
a. Skala Omori
Omori membuat skala gempa dengan tujuh tingkat kekuatan yaitu:

Derajat

Keterangan

Getaran-getaran lunak, dirasakan oleh banyak orang

b.

II

Getaran-getaran sedang, semua orang terbangun disebabkan bunyi barang-barang pecah, bunyi jendela
dan pintu-pintu
Getaran-getaran agak kuat, jam dinding berhenti, pintu dan jendela terbuka

c.

III
IV
V
VI
VII

b.

Getaran-getaran kuat, gambar=gambar dinding berjatuhan, dinding-dinding retak


Getaran-getaran sangat kuat, dinding dan atap rumah runtuh
Rumah-rumah yang kuat runtuh
Kerusakan-kerusakan umum

Skala Richter
Tabel di bawah menunjukkan cara menggunakan skala Richter. Garis sebelah kiri
menunjukkan jarak episentrum (D) dalam satuan km. Gempa dicatat dengan jarak 300
km atau kurang dari 3o. Garis sebelah kanan menunjukkan amplitude gelombang
gempa. Gempa yang dicatat adalah 10 mm. Ditariklah garis dari titik 300 km ke titik
10 mm. Sehingga garis itu memotong garis yang terletak di tengah pada titik 5. Hal ini
berarti gempa yang terjadi berkekuatan 5 pada skala Richter.

Hasil pencatatan seismograf berupa catatan-catatan gelombang gempa yang terlihat


pada kertas berarang yang disebut seismogram.

2.

Tenaga eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga geologi yang berasal dari luar bumi yang bersifat destruktif
atau merusak. Berdasarkan penyebabnya, tenaga eksogen dibedakan menjadi 3, yaitu degradasi,
agradasi, dan antropogenik
1.

Degradasi
Tenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi digolongkan sebagai tenaga
eksogen degradasi. Berdasarkan penyebabnya, tenaga eksogen degradasi dibedakan menjadi
pelapukan, gerakan massa serta erosi dan transportasi.
1) Pelapukan, yaitu peristiwa penghancuran, pelepasan partikel-partikel batuan.
Dilihat dari daerahnya, kecepatan pelapukan ditentukan oleh faktor-faktor sbb:
a.
Tingkat kekuatan dan kekompokan batuan
b.
Topografi/kemiringan lereng
c.
Keadaan vegetasi atau organisme lain yang ada
d.
Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan

a.

Yaitu proses penghancuran massa batuan yang tidak merubah susunan kimia dari
batuan tersebut.
Pelapukan organik
Yaitu pelapukan batuan oleh bakteri, organisme kecil di dalam tanah, cendawan
dan lumut.
Pelapukan kimia
Yaitu pelapukan yang terjadi di daaerah kapur, susunan kimia pada batuan
mengalami perubahan baik secara tetap maupun sementara. Contoh : doline, gua di
dlam tanah, stalagtit, stalagmit dan kubah kapur.

Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan di bagi menjadi 3, yaitu:


Pelapukan mekanik/fisik

2.

2) Gerakan massa tanah


Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh gerakan massa tanah atau mass
wasting. Faktor penyebab mass wasting antara lain:
a.
Kondisi alamiah material
b.
Kadar air yang terkandung dalam material
c.
Kemiringan dan kestabilan lereng
d.
Gempa bumi, banjir, atau peristiwa geologi lainnya
Gerakan massa tanah/mass wasting dibedakan menjadi:
a.
Tanah longsor, terjadi akibat kondisi tanah yang miring atau lereng yang tidak
ditumbuhi tanaman yang dapat melindungi tanah
b.
Tanah amblas, terjadi akibat adanya rongga tanah, biasanya terjadi di daerah kapur
c.
Tanah mendat, yaitu proses longsoran tanah yang bertingkat-tingkat membentuk
teras-teras.
d.
Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah secara lambat ke arah bawah. Rapan tanah terjadi
di daerah yang agak landai. Peristiwa ini disebut juga tanah menjalar.
3) Erosi
Yaitu perpindahan material yang mengalami pelapukan dari satu tempat ke tempat
yang lain. Berdasarkan penyebabnya erosi dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.
Erosi oleh air (erotion), biasanya terjadi di daerah dengan kemiringan lereng yang
curam atau di daerah tidak bervegetasi
b.
Erosi oleh air (gletser), disebut juga erosi glasial
c.
Erosi oleh angin (deflasi), umumnya terjadi di aerah beriklim kering (gurun)
d.
Erosi oleh air laut (abrasi), merupakan pengikisan di daerah pantai. Erosi air laut
dapat menyebabkan terjadinya bentukan-bentukan sebagai berikut:
a) Fyord (pantai sempit dan curam)
b) Pantai curam (clif)
c) Gua (cave), arch, stack, dan stumps
Agradasi
Sedimentasi merupakan bagian dari agradasi, yaitu pengendapan material oleh angin,
air atau gletser.
Berdasarkan tempat dan tenaga pengendapannya, sedimen dibedakan menjadi 3, yaitu:
1)
Sedimentasi fluvial, merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh sungai,
danau dan waduk, atau muara sungai. Contoh delta

2)
3)

C.

Sedimentasi eolis (sedimentasi terestrial), merupakan proses pengendapan materi oleh


angin, contoh : sand dunes
Sedimentasi laut (marine sedimentation), merupakan hasil abrasi pantai yang kemudian
diendapkan kembali disepanjang pantai. Contoh: endapan puing karang (beach), endapan
gosong pasir (bar) dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo)

6.

Pembentukan tanah dan pemanfaatanya


7.

1. Faktor pembentuk tanah


Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor faktor berikut : ( IOBTW )
a. iklim adalah faktor yang penting dalam proses pembentukan tanah. Umumnya suhu dan curah
hujan tergantung pada iklim.
b. Organisme Yaitu segala jenis mahluk hidup( manusia hewan dan tumbuhan dan
mikroorgannisme) yang berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal membuat
proses pelapukan yaitu membantu proses pembentukan humus
c. Bahan induk : terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan
metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami
pelapukan dan menjadi tanah.
d. Topografi (relief) adalh perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah termasuk didalmnya
perbedaan kecuraman dan bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit,
e. Waktu :Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua

2.
1.

2.

3.

4.

5.

Jenis Jenis tanah di indonesia


Tanah podsol/andosol
Tanah yang terjadi karena pengaruh dari tinggi rendahnya curah hujan, tanah podsol mudah
basah jika terkena air, berwarna kuning dan kuning kelabu, sangat subur dan terdapat di
daerah pegunungan tinggi.
Tanah laterit
Tanah yang terjadi karena suhu udara tinggi dan curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai
mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksida besi dan
almunium. Tanah laterit tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
Tanah humus
Yaitu tanah hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan (bahan organik), berwarna kehitaman, sangat
subur sehingga sangat cocok untuk pertanian. Tanah humus banyak terdapat di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Tanah vulkanis
Tanah vulkanis merupakan hasil pelapukan bahan padat dan cair yang dikeluarkan oleh
gungung berapi. Tanah ini sangat subur. Daerah persebarannya hampir diseluruh Indonesia.
Tanah alluvial/endapan

8.

9.

10.

Tanah alluvial adalah tanah yang berasal dari pengendapan batuan induk yang telah
mengalami proses pelarutan, yang hanyut oleh aliran sungai, tanah ini bersifat subur
sehingga baik untuk pertanian. Tanah alluvial tersebar di Jawa bagian utara, Sumatera
bagian timur, Kalimantan bagian selatan dan tengah, dan Papua bagian selatan.
Tanah terrarosa
Tanah ini merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini terdapat
didasar dolina-dolina dan merupakan tanah yang subur di daerah kapur. Daerah
persebarannya antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku
dan Sumatera .
Tanah mergel
Tanah mergel merupakan tanah yang terbentuk dari campuran batuan kapur, pasir dan
tanah liat, pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh curah hujan yang tidak merata
sepanjang tahun. Tanah mergel termasuk tanah yang subur dan terdapat di lereng
pegunungan dan dataran rendah, misalnya Solo, Madiun dan Kediri.
Tanah gambut/rawa
Tanah gambut/rawa adalah tanah yang berasal dari bahan organik yang selalu tergenang air
(rawa). Sedikitnya kandungan unsur hara dan sirkulasi udara didalamnya menyebabkan
proses penghancuran tanah tidak sempurna. Jenis tanah ini kurang baik untuk pertanian.
Daerah persebarannya antara lain pantai timur Sumatera, Kalimantan dan Papua.
Tanah kapur
Tanah yang terbentuk dari bahan induk kapur (endapan) yang telah mengalami laterisasi
lemah. Daerah persebarannya antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Sumatera.
Tanah Pasir
Yaitu tanah tanah yang berasal dari pelapukan batuan beku dan sedimen dan tidak
berstruktur. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena mengandung sedikit
mengandung bahan organik. Tanah ini terdapat di pantai barat Sumatera Barat, Jawa
Timur dan Sulawesi.

También podría gustarte