Está en la página 1de 14

Kimia Anorganik III 2014

A. Judul

: Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

B. Hari/tanggal Percobaan

: selasa, 4 November 2014

C. Tujuan Percobaan

Mempelajari reaksi-reaksi ion logam transisi


Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi
Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi senyawa
logam transisi
D. Dasar Teori

E. Alat dan Bahan

F. Alur Percobaan

G. Hasil Pengamatan

H. Analisis/Pembahasan

1. Percobaan 1
Reaksi beberapa Ion Logam Transisi
Pada percobaan pertama reaksi beberapa ion logam transisi ini bertujuan untuk
mengetahui beberapa reaksi logam transisi. Beberapa larutan yang digunakan
dalam reaksi adalah CrCl3, Mn(SO4), Fe(NH3)2SO4, FeCl3, CoCl2, NiCl2, CuSO4
dan ZnCl2. Larutan-larutan tersebut akan direaksikan menggunakan NaOH, NH3
dan NH4CNS.
a) Reaksi dengan NaOH
Pada dasarnya semua logam transisi Cr, Mn, Fe, Co, Ni dan Zn dapat
membentuk endapan jika direaksikan dengan logam alkali. Endapan tersebut
merupakan endapan hidroksida. Berikut uraian beberapa reaksi logam transisi
dengan NaOH :

Garam CrCl3
Larutan CrCl3 (larutan berwarna biru) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna hijau keruh
(+)(+). Setelah ditambahkan NaOH berlebih 10 tetes menghasilkan
larutan berwarna hijau keruh (+). Sehingga reaksi yang terjadi :
[Cr(H2O)6]3(aq) + OH- [Cr(H2O)3(OH)3](aq)
[Cr(H2O)4Cl2](aq) + OH- [Cr(H2O)3Cl2](aq)

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 1

Kimia Anorganik III 2014

Garam Mn(SO)4
Larutan MnSO4 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna tidak
berwarna dan terdapat endapan kuning (+)(+). Setelah ditambahkan
NaOH berlebih 10 tetes menghasilkan larutan berwarna kuning dan
diatasnya ada endapan coklat. Hal ini menunjukkan bahwa logam Mn
jika direaksikan dalam reagen alkali berlebih endapan tidak larut.
Berikut reaksi yang terjadi :
[Mn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3(s)
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3](s)

Garam Fe(NH3)2SO4
Larutan Fe(NH3)2SO4 (larutan berwarna kuning) diambil 1 mL
untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes
NaOH (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna tidak
berwarna dan terdapat endapan hitam (+)(+). Setelah ditambahkan
NaOH berlebih 10 tetes menghasilkan larutan berwarna kuning (+)(+)
dan ada endapan coklat (+)(+) dan lama kelamaan berwarna jingga.
Berikut reaksi yang terjadi :
[Fe(H2O)6]2(aq) + OH- [Fe(H2O)4(OH)2](s)
[Fe(H2O)4(OH)2]-(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)

Garam FeCl3
Larutan FeCl3 (larutan berwarna kuning (+)(+)) diambil 1 mL
untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes
NaOH (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna tidak
berwarna dan terdapat endapan coklat (+)(+). Setelah ditambahkan
NaOH berlebih 10 tetes menghasilkan larutan tidak berwarna dan
terdapat endapan coklat (+)(+).Hal ini sesuai dengan teori yang ada
bahwa besi (III) jika direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan
coklat. Berikut reaksi yang terjadi :
[Fe(H2O)6]3(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 2

Kimia Anorganik III 2014


[Fe(H2O)3(OH)3]-(aq) + OH- [Fe(H2O)2(OH)4](s)

Garam CoCl2
Larutan CoCl2 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan tidak berwarna dan
terdapat endapan coklat. Setelah ditambahkan NaOH berlebih 10 tetes
menghasilkan larutan tidak berwarna dan terdapat endapan coklat.
Berikut reaksi yang terjadi :
[Co(H2O)6]2+(aq) + OH- [Co(H2O)3(OH)3](s)
[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Co(H2O)3(OH)3](s)

Garam NiCl2
Larutan NiCl2 (larutan berwarna hijau) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna biru dan
terdapat endapan (+). Setelah ditambahkan NaOH berlebih 10 tetes
menghasilkan larutan berwarna hijau keruh. Berikut reaksi yang terjadi
:
[Ni(H2O)6]2+(aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s)
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3](s)

Garam CuSO4
Larutan CuSO4 (larutan berwarna biru) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan tidak berwarna dan
terdapat endapan hijau (+)(+). Setelah ditambahkan NaOH berlebih 10
tetes menghasilkan larutan tidak berwarna dan terdapat endapan hijau
(+)(+). Hal ini menunjukkan bahwa logam Cu jika direaksikan dalam
reagen alkali berlebih endapan tidak larut. Berikut reaksi yang terjadi :
[Cu(H2O)6]2+(aq) + OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s)
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Cu(H2O)3(OH)3](s)

Garam ZnCl2
Larutan ZnCl2 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes NaOH
(larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna endapan putih

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 3

Kimia Anorganik III 2014


(+)(+). Setelah ditambahkan NaOH berlebih 10 tetes menghasilkan
larutan tidak berwarna dan terdapat endapan (+)(+). Berikut reaksi
yang terjadi :
[Zn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s)
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Zn(H2O)3(OH)3](s)
b) Reaksi dengan larutan amonia 2M
Pada dasarnya semua logam transisi yang mengendap dapat larut kembali
apabila direaksikan dengan amonia. Berikut uraian beberapa reaksi logam
transisi dengan amonia:

Garam CrCl3
Larutan CrCl3 (larutan berwarna biru) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna hijau
keruh (+).

Setelah ditambahkan larutan amonia berlebih 10 tetes

menghasilkan larutan berwarna hijau (+)(+)(+). Hal ini sesuai dengan


teori bahwa logam Cr apabila direaksikan dengan amonia akan
menghasilkan endapan dan akan larut dalam reagen berlebih. Berikut
reaksi yang terjadi :
Cr3+(aq) + 3NH3 + 3H2O [Cr(H2O)3(OH)3](aq)
Cr(OH)3(s) + 6NH3 [Cr(NH3)4](s)

Garam Mn(SO)4
Larutan Mn(SO)4 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan tidak berwarna
dan terdapat endapan kuning (+). Setelah ditambahkan larutan amonia
berlebih 10 tetes menghasilkan larutan berwarna berwarna kuning dan
terdapat endapan berwarna putih dibawah. Berikut reaksi yang terjadi :
Mn2+(aq) + 2NH3 + 2H2O [Mn(H2O)3(OH)3](s)
Mn(OH)2(s) + 6NH3 [Mn(H2O)3(OH)3](s)

Garam Fe(NH3)2SO4
Larutan Fe(NH3)2SO4 (larutan berwarna kuning) diambil 1 mL
untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes
larutan amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 4

Kimia Anorganik III 2014


berwarna kuning dan terdapat endapan hitam (+).

Setelah

ditambahkan larutan amonia berlebih 10 tetes menghasilkan larutan


berwarna kuning (+) dan terdapat endapan coklat(+) dan kama
kelamaan menjadi warna kuning. Berikut reaksi yang terjadi :
Fe2+(aq) + 5NH3 + H2O [Fe(H2O)4(OH)2](s)
[Fe(H2O)(NH3)5]2+(aq) + NH3 [Fe(H2O)4(OH)2](s)

Garam FeCl3
Larutan FeCl3 (larutan berwarna kuning (+)(+)) diambil 1 mL
untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes
larutan amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan
berwarna kuning dan terdapat endapan coklat (+).

Setelah

ditambahkan larutan amonia berlebih 10 tetes menghasilkan larutan


berwarna kuning dan terdapat endapan coklat (+). Hal ini
menunjukkan bahwa endapan mulai terbentuk karena endapan yang
dihasilkan merupakan besi (III) hidroksida dan Kspnya begitu kecil,
sehingga terjadi pengendapan. Berikut reaksi yang terjadi :
Fe3+(aq) + 5NH3 + H2O [Fe(H2O)3(OH)3](s)
[Fe(H2O)(NH3)5]3+(aq) + NH3 [Fe(H2O)3](s)

Garam CoCl2
Larutan CoCl2 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan tidak berwarna
dan terdapat endapan biru.

Setelah ditambahkan larutan amonia

berlebih 10 tetes menghasilkan larutan tidak berwarna dan terdapat


endapan hijau. Berikut reaksi yang terjadi :
Co2+(aq) + 3NH3 + 2H2O [Co(H2O)3(OH)3](s)
Co(OH)3(s) + 6NH3(aq) [Co(H2O)4(OH)2]2+(s)

Garam NiCl2
Larutan NiCl2 (larutan berwarna hijau) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna hijau
dan terdapat endapan (+)(+).

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Setelah ditambahkan larutan amonia

Page 5

Kimia Anorganik III 2014


berlebih 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru dan terdapat
endapan putih dibawah. Berikut reaksi yang terjadi :
Ni2+(aq) + 2NH3 + 2H2O [Ni(H2O)4(OH)2](s)
Ni(OH)2(s) + 6NH3(aq) [Ni(H2O)4(OH)2](s)

Garam CuSO4
Larutan CuSO4 (larutan berwarna biru) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna biru
dan terdapat endapan putih.

Setelah ditambahkan larutan amonia

berlebih 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru. Berikut reaksi


yang terjadi :
Cu2+(aq) + 3NH3 + H2O [Cu(H2O)4(OH)2(s)
[Cu(H2O)(NH3)3]2+(aq) + NH3 [Cu(H2O4(OH)2](aq)

Garam ZnCl2
Larutan ZnCl2 (larutan tidak berwarna) diambil 1 mL untuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1-3 tetes larutan
amonia (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan tidak berwarna
dan terdapat endapan putih (+)(+).

Setelah ditambahkan larutan

amonia berlebih 10 tetes menghasilkan larutan tidak berwarna dan


terdapat endapan putih (+). Berikut reaksi yang terjadi :
Zn2+(aq) + 2NH3 + 2H2O [Zn(H2O)4(OH)2](s)
Zn(OH)2(s) + NH3 [Zn(H2O)(OH)]2+(s)
c) Reaksi dengan NH4CNS
Pada

percobaan

ini

larutan

masing-masing

CrCl3,

Mn(SO4),

Fe(NH3)2SO4, FeCl3, CoCl2, NiCl2, CuSO4 diambil 1 mL dan dimasukkan


kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan NH4CNS. Kemudian dibandingkan
perubahan warna yang terjadi dengan larutan blangko. Larutan blanko dibuat
dari 1 mL larutan garam logam transisi ditambahkan dengan aquades 1 mL.
Hal ini bertujuan untuk membedakan kation mana

yang membentuk ion

kompleks dengan ion CNS-. Sehingga menghasilkan :


Pengamatan
Larutan Garam

Setelah
NH4CNS

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

penambahan Blangko

(setelah

penambahan H2O)
Page 6

Kimia Anorganik III 2014


Larutan berwarna hijau

CrCl3

Larutan berwarna biru


muda

Mn(SO4)

Larutan tidak berwarna

Fe(NH3)2SO4

Larutan berwarna merah Larutan


kecoklatan

Larutan tidak berwarna

kuning muda

Larutan berwarna merah Larutan

FeCl3

kecoklatan

berwarna

berwarna

kuning (+)

Larutan berwarna merah Larutan tidak berwarna

CoCl2

muda
Larutan berwarna hijau

NiCl2

Larutan berwarna hijau


muda

CuSO4

Larutan berwarna hijau Larutan berwarna biru


dan terdapat endapan muda
putih dibawah

Belum tentu perubahan warna tersebut mengindikasikan adanya


pembentukan ion kompleks. Namun, saat ion CNS- yang bertindak sebagai
ligan terikat pada logam akan menimbulkan suatu interaksi elektron yang
terjadi disekitar ion pusat. Interaksi tersebut membutuhkan energi dan energi
tersebut digunakan untuk melakukan eksitasi. Eksitasi yang terjadi seperti
gelombang cahaya dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu.
Selain itu, warna yang dihasilkan akibat dari pengisian orbital d pada
logam yang kosong dimana logam transisi cenderung bersifat paramagnetik.
Artinya, mudah ditarik oleh medan magnet dan mudah menerima sumbangan
elektron. Sehingga, banyak logam transisi digunakan sebagai penghantar
panas dan listrik yang baik.
2. Percobaan II
Pembentukan Ion Kompleks
a) Kompleks Cr (III)
Pada percobaan ini mula-mula larutan CrCl3.6H2O (larutan berwarna
biru) 2 mL dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan larutan
Na2C2O4 (larutan tidak berwarna) beberapa tetes hingga menghasilkan larutan
berwarna biru. Warna tersebut menunjukkan adanya senyawa kompleks yang
Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 7

Kimia Anorganik III 2014


terbentuk yaitu [Cr(C2O4)3]3-. Fungsi penambahan reagen Na2C2O4 adalah
sebagai peneyedia ligan berupa ion C2O42- dimana ion tersebut akan
menggantikan ion Cl- . Sehingga menghasilkan reaksi :
CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq) [Cr(C2O4)3]3-(aq) + 2Na+ + 3ClKarena Cr3+ merupakan ion yang stabil dari sederetan tingkat oksidasi
pada logam Cr dan mempunyai bilangan koordinasi 6 serta berada pada orbital
d3 yang cenderung menyukai bentuk oktahedral, maka dapat digambarkan
struktur molekulnya sebagai berikut:

b) Kompleks Fe (II)
Pada percobaan pembentuka ion Fe (II) larutan yang digunakan adalah
FeSO4 (larutan tidak berwarna) . Mula-mula larutan FeSO41 mL dimasukkan
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1,10-phenantroline 2-3 tetes
menghasilkan larutan berwarna kuning jernih. Jika ditambahkan 1,10phenantroline berlebih antara 5-10 tetes lagi akan didapatkan perubahan warna
yang jelas hingga sampai berwarna jingga namun, hal tersebut tidak dilakukan.
Senyawa kompleks yang terbentuk adalah [Fe(1,10 phenanthroline)2+] dimana
Fe mendapatkan 6 molekul Ligan yang menggantikan keberadaan ion NO3-.
Dapat ditunjukkan struktur molekul tetrahedral adalah sebagai berikut:

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 8

Kimia Anorganik III 2014

c) Kompleks Fe (III)
Pada pembentukan ion Fe3+, mula-mula larutan FeCl3 (larutan
berwarna kuning) 2 mL dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 2 tetes larutan NH4CNS (larutan tidak berwarna) menghasilkan
larutan berwarna merah kecoklatan. Hal ini menunjukkan terbentuknya
senyawa kompleks yaitu Fe(CNS)3. Lalu ditambahkan natrium oksalat kurang
lebih 11 tetes menghasilkan larutan berwarna merah kecoklatan. Perubahan
warna tersebut diakibatkan tergantinya ligan CNS- oleh ligan C2O42-. Hal ini
menunjukkan bahwa ligan CNS- yang merupakan ligan kuat mampu mendesak
dan menggantikan ligan C2O42- untuk berikatan kembali dengan Fe3+.
Sehingga menghasilkan reaksi berikut ini:
FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq) [Fe(H2O)5(CNS)]2+
Fe(CNS)3(aq) + Na2C2O4(aq) [Fe(C2O4)(CNS)(H2O)]
d) Kompleks Co (II)
Mula-mula larutan CoCl2 (larutan berwarna merah muda) 1 mL
dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes
larutan ethylendiamin (larutan tidak berwarna) menghasilkan larutan berwarna
merah muda, kemudian ditambahkan Na2EDTA (larutan tidak berwarna)
menghasilkan larutan berwarna merah muda kekuningan. Larutan Na2EDTA
memberikan EDTA sebagai ligan yang akan berpasangan dengan Co2+. EDTA
merupakan ligan kuat yang mampu menggantikan 2 molekul Cl-. Berikut
adalah struktur molekul dari senyawa kompleks [Co(EDTA)]:
Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 9

Kimia Anorganik III 2014

e) Kompleks Ni (II)
Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Ni2+ ditunjukkan dengan
mereaksikannya dengan 3 reagen yaitu ethylendiamin, dimetilglioksima
(DMG) dan Na2EDTA. Berikut uraiannya:

Larutan Ni(NO3)2 (larutan berwarna hijau) 1 mL dimasukkan dalam


tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan ethylendiamin (larutan
tidak berwarna) beberapa tetes menghasilkan larutan berwarna hijau.
Sehingga menghasilkan rumus ion kompleks [Ni(en)3]2+

Larutan Ni(NO3)2 (larutan berwarna hijau) 1 mL dimasukkan dalam


tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan dimethylglioksime
(larutan tidak bewarna) beberapa tetes menghasilkan larutan berwarna
merah

muda.

Sehingga

menghasilkan

rumus

ion

kompleks

[Ni(DMG)]2+. Struktur molekul dari [Ni(DMG)]2+ ditunjukkan sebagai


berikut :

Larutan Ni(NO3)2 (larutan berwarna hijau) 1 mL dimasukkan dalam


tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan Na2EDTA (larutan tidak
bewarna) beberapa tetes menghasilkan larutan berwarna biru. Sehingga
menghasilkan rumus ion kompleks [Ni(EDTA)]2+. Struktur molekul
dari [Ni(EDTA)]2+ ditunjukkan sebagai berikut :

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 10

Kimia Anorganik III 2014

f) Kompleks Cu (II)

Seujung spatula kecil CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O diletakkan pada


kaca arloji. Kemudian diamati keadaan fisikknya dan perbedaan warna
kedua senyawa tersebut dan dicatat hasil pengamatannya. Sehingga
menghasilkan CuSO4.5H2O berupa butiran kristal berwarna biru,
sedangkan CuCl2.2H2O berupa serbuk sperti jarum berwarna hijau.

Larutan CuSO4.5H2O (larutan berwarna biru muda) 1 mL dimasukkan ke


dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan ethylendiamin (larutan
tidak bewarna) 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru muda. Hal
ini menunjukkan senyawa kompleks terbentuk yaitu [Cu(en)3]2+.

Larutan CuSO4.5H2O (larutan berwarna biru muda) 1 mL dimasukkan ke


dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan larutan Na2EDTA (larutan
tidak bewarna) 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru muda. Hal
ini menunjukkan senyawa kompleks terbentuk yaitu [Cu(EDTA)]2+.
Kompleks yang terbentuk akibat EDTA bertindak sebagai ligan mampu
menggantikan SO42-, sehingga dapat dituliskan struktur molekulnya
sebagai berikut:

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 11

Kimia Anorganik III 2014


3. Percobaan (III)
Perubahan Tingkat Oksidasi
a) Perubahan Fe2+ menjadi Fe3+
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat
oksidasi pada logam transisi. Mula-mula larutan FeSO4 (larutn berwarna
kuning jernih) 1 mL ditambahkan HNO3 pekat 2 tetes menghasilkan larutan
berwarna kuning pekat (+)(+). Setelah itu dipanaskan 1-2 menit menghasilkan
larutan berwarna kuning (+) terjadi reaksi [Fe(H2O)6]3+ lalu didinginkan,
larutan menjadi berwarna kuning (+)terjadi reaksi [Fe(H2O)6]3+. Selama
pemanasan timbul gelembung gas, gas tersebut merupakan gas Nitrogen
Oksida yang terurai akibat pemanasan. Selain itu, akibat pemanasan juga Fe2+
teroksidasi menjadi Fe3+. Sebagaimana reaksinya ditunjukkan sebagai berikut:
2Fe2+(aq) + 2H+ 2Fe3+ + NO(g) + 2H2O(l)
Agar diperoleh hasil yang maksimal perubahan tingkat oksidasi pada
Fe2+ menjadi Fe3+ maka, dilakukan pengujian dengan menambahkan NaOH
pada larutan yang dihasilkan. Setelah ditambahkan NaOH 2 M (larutan tidak
berwarna) 35 tetes terbentuk endapan coklat dan larutan berwarna kuning. Hal
ini menunjukkan bahwa Fe (II) mudah dioksidasi menjadi Fe (III) dengan
penambahan larutan basa. Berikut reaksi yang terjadi:
[Fe(H2O)6]3+ + 3OH- [Fe(H2O)3(OH)3]3+
b) Perubahan Cr6+ menjadi Cr3+
Pada percobaan ini digunakan larutan K2Cr2O7 (larutan berwarna
jingga) 2 mL yang dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan
tidak terjadi perubahan atau tetap berupa larutan berwarna jingga, sehingga
terjadi reaksi [Cr2O7]2-. Lalu ditambahkan padatan/bijih Zn menimbulkan
larutan berwarna jingga dan terjadi kekeruhan, sehingga terjadi reaksi :
Cr2O72- + 3Zn + 14H+ 3Zn2+ + 2Cr3+ + 7H2O
Kemudian ditambahkan HCl pekat 1,5 mL yang menghasilkan larutan
berwarna coklat (+) dan terdapat gelembung. Sehingga terjadi reaksi :
Cr3+ + 2 HCl CrCl2 + H2(g)
Selanjutnya dilakukan pemanasan menghasilkan larutan berwarna
coklat

(+)(+)(+)

dan

terdapat

gelembung,

sehingga

terjadi

reaksi

[Cr(H2O)3(Cl)2]+. Perlakuan ini bertujuan untuk melakukan reduksi terhadap

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 12

Kimia Anorganik III 2014


Cr6+ menjadi Cr3+. Kemudian langkah terakhir adalah menambahkan HNO3 3
tetes sehingga menghasilkan larutan berwarna coklat (+)(+). Hal ini dilakukan
hanya untuk menunjukkan bahwa telah terjadi reduksi terhadap Cr6+ menjadi
Cr3+. Sehingga terjadi reaksi :
Cr2O42+ + 14H+ + 6e- 2Cr3+ + 7H2O
I. Kesimpulan

1) Mempelajari reaksi-reaksi pada ion logam transisi dapat dilakukan dengan


mereaksikan garam logam transisi dengan NaOH, NH3, NH4CNS sehingga
didapatkan perubahan bentuk fisik larutan seperti terjadinya perubahan warna dan
perubahan pada endapan yang menunjukkan adanya reaksi antara garam logam
transisi dengan pereaksinya dalam membantuk kompleks dengan ligan, warnawarna yang khas dan terdapat endapan pada senyawa tersebut, endapan yang
terbentuk memiliki warna yang berbeda-beda sesuai dengan muatan logam pusat
senyawa kompleks tersebut. Jika senyawa kompleks tak bermuatan, fase dari
senyawa kompleks merupakan fase padat sedangkan apabila senyawa kompleks
bermuatan, fase dari senyawa tersebut adalah larutan.
2) Pembentukan ion kompleks dapat dilakukan dengan menambahkan larutan yang
mengandung ligan-ligan dalam deret spektrokimia seperti ion oksalat, H2O, CNS-,
EDTA, dan DMG.
3) Perubahan warna akibat perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi
dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan, penambahan asam-basa kuat
J. Jawaban Pertanyaan

K. Daftar Pustaka

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 13

Kimia Anorganik III 2014


Lampiran

Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

Page 14

También podría gustarte