PENYEPUHAN EMAS DAN CHROM OLEH : ZULFANDRI (0901011001) GANDI GUNAWAN (0901012046) JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PADANG TAHUN 2011 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita bersama sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan elektroplating tugas kelompok. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak yang telah memberikan bimbingan dan pelajaran tentang electroplating ini kepada kami. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik dan untuk menyelesaikan laporan ini. Laporan ini kami buat untuk kesempurnaan teori dasar didalam kelas dan penyempurnaan ilmu penelitian dilapangan yang sudah kami lakukan. Dimana kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk melakukan penelitian dilapangan dan membuat laporan ini, namun kami sadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan saran dari pembaca sekalian demi kesempurnaan laporan kami dimasa yang akan datang. Dengan kerendahan hati dan tangan terbuka penulis akhiri laporan ini. Padang,01 nopember 2011 Tim penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................................................................................... 2 BAB I......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 4 1.2 Tujuan................................................................................................................................. 4 BAB II........................................................................................................................................ 5 TEORI DASAR......................................................................................................................... 5 Cairan Kimia Elektroplating.......................................................................................... 7 Proses Elektroplating ........................................................................................................... 11 BAB III .................................................................................................................................... 14 ALAT DAN BAHAN.............................................................................................................. 14 3.1 Palapisan dengan emas ................................................................................................ 14 3.1.1 Peralatan.......................................................................................................................... 14 3.1.2 Bahan yang digunakan.................................................................................................... 14 3.2 Pelapisan dengan crom ................................................................................................ 15 3.2.1 Peralatan.......................................................................................................................... 15 3.2.2 Bahan .............................................................................................................................. 15 BAB IV.................................................................................................................................... 16 LANGKAH KERJA................................................................................................................ 16 5.1 Pelapisan emas................................................................................................................... 16 5.2 Pelapisan crom................................................................................................................... 16 BAB V........................................................................................................................................ 17 DATA HASIL PERCOBAAN......................................................................................................... 17 5.1 Foto-foto penyepuhan emas. ............................................................................................. 17 5.2 Foto-foto chrom................................................................................................................ 18 BAB VI................................................................................................................................... 19 BAB VII...................................................................................................................................... 20 PENUTUP.................................................................................................................................. 20 6.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 20 6.2 Saran ................................................................................................................................. 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan ini merupakan suatu pertanggung jawaban kelompok kami atas apa yang telah kami lakukan pada saat penelitian di lapangan. Secara garis besar pembuatan dan pencarian tempat penelitian dan bahan pembelajaran electroplating ini dalam teknik pelapisan ini dilakukan secara berkelompok. Teknik pelapisan ini sangatlah banyak digunakan karena benda kerja yang di hasilkan setelah perlakuan ini jauh lebih bagus baik dari bentuk fisik, ketahanan, kekuatan. Yang mana dapat kita ketahui pada umumnya bahwa kata elektroplating ini artinya pelapisan yang menggunakan litrik. Pada saat ini perkembangan elektro plating ini sangatlah berkembang pesat.Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa yang hidup dizaman modern ini harus mengetahui perkembangan dunia luar. Yang mana pada zaman sekarang sudah banyak penggunaannya dikalangan industry dan juga masyarakan luas. Electroplating ini sangan bagus dibandingkan dengan pelapisan-pelapisan yang lainnya seperti pengecatan dll. 1.2 Tujuan Selama kita mempelajari sistim control elektropneumatik ini, tentu kita harus tahu apa tujuan dilakukan penelitian lapangan ini, yakni sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui apa itu pelapisan elektroplating 2. Dapat membandingkan antara teori yang dipelajari dengan pengaplikasian di lapangan. 3. Mengetahui secara langsung tentang proses electroplating di lapangan. BAB II TEORI DASAR Elektroplatting adalah aplikasi elektrolisis pada pelapisan suatu logam atas logam yang lain. Teknik ini bisa dipakai untuk memperbaiki penampakan dan daya tahan suatu logam. Contohnya, suatu lapisan tipis logam chromium pada bemper baja mobil untuk membuatnya menarik dan melindunginya dari karat. Pelapisan emas dan perak dilakukan pada barang-barang perhiasan yang berasal dari bahan- bahan logam yang murah. Berbagai lapisan-lapisan tipis logam tersebut ketebalannya berkisar antara 0,03 s/d 0,05 mm. Pembuatan Aluminium Bauksit adalah biji aluminium yang mengandung Al 2 O 3 - . Untuk mendapatkan aluminium, bijih tersebut dimurnikan dan Al 2 O 3 nya dilarutkan dan didisosiasikan dalam larutan elektrolit eryolite. Pada katoda, ion-ion aluminium direduksi menghasilkan logam yang terbentuk sebagai lapisan tipis dibagian bawah wadah elektrolit. Pada anoda yang terbuat dari karbon, ion oksida teroksidasi menghasilkan O2 bebas. Reaksinya adalah : Al 3 + + 3e - Al (l) (katoda) 2O 2 - O 2(g) + 4 e - (anoda) 4Al 3 + + 6O 2 - 4Al (l) + 3O 2(g) (total) Pembuatan Magnesium Sumber utama magnesium adalah air laut. Mg 2+ mempunyai kelimpahan terbesar ketiga dalam laut, kalahannya oleh ion natrium dan ion klorida. Untuk memperoleh magnesium, Mg(OH) 2 diendapkan dari air laut. Pemisahan itu dilakukan dengan cara filtrasi dan lalu dilarutkan dalam asam hidroklorit. Mg(OH) 2 + 2HCl MgCl 2 + 2H 2 O Larutan MgCl 2 diuapkan dan menghasilkan MgCl 2 padat yang lalu dilelehkan dan akhirnya dielektrolisa. Magnesium bebas akan diendapkan pada katoda dan gas klorin dihasilkan pada anoda. MgCl 2(l) Mg (l) + Cl 2(g) Penyulingan Tembaga Salah satu elektrolisis yang paling menarik adalah pemurnian atau penyulingan logam tembaga. Tembaga dapat dimbil dari bijinya, dengan cara ini sampai ke tingkat kemurnian 99%. Pengotornya sebagian besar adalah perak, emas, platina, besi dan seng menurunkan konduktivitas listrik tembaga secara drastis sehingga harus disuling ulang sebelum dipakai sebagai kawat atau kabel. Tembaga tidak murni dipakai sebagai elektroda sebagai anoda pada sel elektrolisis yang mengandung larutan tembaga sulfat dan asam sulfat (sebagai elektrolit). Katoda pada sistem ini adalah tembaga dengan kemurnian tinggi. Jika selnya dijalankan pada tegangan yang diperlukan, hanya tembaga dan pengotornya yang lebih mudah teroksidasi daripada tembaga, seng dan besi yang larut disekitar anoda. Logam-logam yang kurang aktif akan runtuh dan mengendap dibagian dasar wadah. Pada katoda, ion tembaga direduksi tetapi ion seng dan ion besi tertinggal dilarutan karena lebih sukar tereduksi dari pada tembaga. Secara pelan-pelan tembaga anoda terlarut dan tembaga katoda makin tumbuh. Suatu saat tembaga akan mempunyai kemurnian 99,95%! Kotoran yang terkumpul dibagian bawah biasanya disebut sebgai anoda, dapat dipindahkan secara periodik dan nilai perak, emas dan platina dapat pula dihitung untuk memperoleh total efisiensi pelaksanaan proses penyulingan. Elektrolisis Brine Brine (=air asin) adalah larutan natrium klorida jenuh. Pada katoda, air lebih mudah direduksi daripada ion natrium dan gas H2 akan terbentuk. Reaksi : 2e - + 2H 2 O H 2(g) + 2OH - (aq) Walaupun air lebih mudah teroksidasi daripada ion klorida, namun seperti telah disebut bahwa ada faktor-faktor yang kompleks yang mempengaruhi sehingga yang teroksidasi adalah ion klorida. Cairan Kimia Elektroplating Untuk electroplating krom harus menggunakan bahan kimia dengan campuran yang tepat agar kita dapat menghasilkan pelapisah yang sempurna. Bahan dasarnya sebenarnya sederhana saja, kita bisa membeli di toko kimia dengan nama asam kromat. Bahan ini berwarna kuning kemerahan, berbentuk kristal, mudah larut dalam air dan boleh dibilang kelarutannya sangat tinggi. Bahan ini harganya di toko sangat bervarisi tergantung kita membelinya dimana dan berapa jumlah yang kita beli. Di toko kimia biasa per kg bisa mencapai Rp. 75000,- tapi untuk pembelian skala besar harganya hanya Rp. 30.000,- an per kgnya. Hasil dari pelapisan dengan krom bermacam-macam tergantung dari proses yang kita gunakan, jenis prosesnya ada yang untuk hard kromium seperti pada ujung obeng, pada gagang peralatan dll. Ada yang ditujukan untuk dekorasi, berwarna kekuningan, berwarna hitam, mengkilat seperti pada pelek sepeda, motor atau mobil. Pencampuran bahan untuk proses electroplating ini biasanya dengan perbandingan berat antara katalis dengan kromnya adalah 1:100 sampai 1:70. Katalis yang digunakan juga cukup murah yaitu asam sulfat (H2SO4). Hati hati dengan uap krom yang dapat membuat saluran pernafasan kita keracunan, terutama berasal dari proses electroplating itu sendiri. PENYEPUHAN (ELECTROPLATING) Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistem elektrokimia. Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya disebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel elektrokimia adalah dua elektroda-umumnya konduktor logam-yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung. Aplikasi utama dari metoda elektrokimia adalah untuk electroplating. Industri yang bergerak dalam bidang electroplating menerima penyepuhan peralatan teknik maupun perbaikan lapisan logam. Dalam produksi benda-benda logam, suatu benda yang terbuat dari logam atau aliase logam seringkali disalut dengan suatu lapisan tipis logam lain. Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan. Gb.1 Industri penyepuhan rhodium Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katode, sedangkan logam penyepuhnya sebagai anode. Kedua elektroda ini dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah. Perhatikan pada gb.2 kita mempunyai logam yang siap disepuh. Garam NiCl2 terionisasi dalam air menjadi ion Ni++ dan dua ion Cl- . Sel terdiri dari dua setengah sel yang elektodenya dihubungkan dengan kawat beraliran listrik searah. Logam yang akan disepuh dihubungkan dengan kabel pada kutub negative baterai sedangkan logam nikel dihubungkan dengan kutub positif baterai. Objek yang disepuh menjadi bermuatan negative dan menarik ion positif Ni++ menuju objek, kemudian electron mengalir dari anoda ke katoda. Ion Ni++ tertarik ke katoda dan direduksi menjadi Ni(p). Jadi, logam nikel (anoda) melarut sebagai Ni++ dalam larutan, menyediakan pengganti nikel utuk logam yang akan disepuh, dan mempertahankan larutan nikel klorida dalam sel. Untuk setiap ion Ni++ , 2 elektron digunakan untuk menetralisasi muatan positif dan mereduksi atom dari logam Ni++ . Jumlah perubahan kimia yang dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati sel elektrolisis. Selama energi baterai tetap ada, nikel terus melarut dari anode dan menyalut katoda. Gb.2 Sel elektrolisis Reduksi: Ni2+(aq) + 2e Ni(p) Oksidasi : Ni(p) Ni2+(aq) + 2e Total : Ni(p) (anoda) Ni(p) (katoda) Untuk logam-logam berikut ini, larutan yang digunakan adalah sebagai Berikut : Kromium : asam kromium dengan asam belerang Nikel : nikel sulfat dengan asam boric dan nikel klorida Cadmium : cadmium sianida dengan natrium sianida dan natrium hidroksida cadmium sianida dalam larutan alkalis Seng : seng sulfat dengan asam boric, seng sianida dengan natrium sianida seng sianida dalam larutan alkali seng klorida dalam asam hidroklorida Tembaga: tembaga sulfat asam belerang tembaga sulfat dengan natrium sianida dalam larutan alkali tembaga sianida dengan sodium sianida dalam larutan alkali Perak : perak sianida dalam larutan alkali perak sianida dengan kalium dalam larutan alkali Gb.3 Electroplating tembaga pada kunci Faktor yang mempengaruhi dalam usaha untuk memperoleh salutan yang tebalnya seragam dan melekat kuat pada logam dasarnya adalah: Bersihnya permukaan yang akan disalut Voltase Kemurnian larutan Temperature Konsentrasi ion yang akan disepuhkan Konsentrasi total ion-ion dalam larutan itu. Proses Elektroplating 1. Pembersihan secara mekanik Tujuan : Menghilangkan Goresan dan Geram (menggunkan mesin gerinda/mesin vibrator) Menghaluskan Permukaan (dengan proses buffing) Teknik Metalurgi- UNJANI 2 2. Pembersihan dengan pelarut/solven Tujuan : Membersihkan lemak, minyak, geram dan kotoran-kotoran lainnya dengan pelarut organik. Metoda Pembersihan : Vapour degreasing (benda kerja diuapkan dengan pelarut dalam keadaan panas. Pada temperatur kamar (pelarut organik dengan cara diusap) 3. Pembersihan dengan alkalin/basa/degreasing Tujuan : Untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau minyak yang menempel. Tujuan : Untuk membersihkan permukaan benda kerja dari okksida atau karat secara kimia melalui perendaman. Larutan asam yang umumnya digunakan adalah : 1) Asam chlorid (HCl). 2) Asam sulfat (H2SO4). 3) Asam sulfat dan asam fluorid (HF). Pencucian digolongkan dalam dua cara : 1) Dengan cara biasa (alkalin degreasing); benda kerja direndam dalam larutan alkalin dalam keadaan panas selama 5-10 menit. 2) Dengan cara elektro (electrolitic degreasing). 3) Ultrasonik degreaser Trichloretilen metal degreasing. 4) Pembersihan dengan asam/pickling. 4. Kondisi operasi yang perlu diperhatikan pada proses pelapisan logam: Rapat Arus (Current Density) Bilangan yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir perluas unit elektroda. Tegangan Arus (Voltage) Umumnya tegangan yang digunakan pada operasi lapis listrik adalah 0,5 -12 volt. Temperatur Larutan pH Larutan Untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan elektrolit dan dalam operasi lapis listrik. 5. Proses Pengerjaan Akhir (post treatment) Benda kerja yang telah dilakukan proses lapis listrik biasanya : Dibilas dan dikeringkan Dilakukan pengerjaan lanjut seperti dipasif kan/diberi lapis pelindung chromat (Chromating). 6. Peralatan lapis listrik Rectifier Bak Pelapisan RakBarrel Pemanas (heater) 7. Rectifier Sebagai sumber arus searah (DC) dan penurun tegangan. 8. Bak Pelapisan - Sebagai penampung larutan electrolit, larutan pencuci dan air pembilas. Bahan bak tergantung dari jenis dan kondisi larutan yang ditampungnya: Tahan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh larutan Tahan terhadap suhu/temperatur larutan Tidak mencemarkan larutan yang ditampungnya. 9. Rak Sebagai tempat untuk menggantung benda kerja dan penghantar arus listrik pada benda kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan rak : Bentuk, ukuran dan bahan. 10. Barrel Tempat untuk menampung benda kerja yang akan dilapis dan sebagai agitasi larutan. Umumnya digunakan untuk proses pelapisan produk-produk yang berukuran kecil. Misalnya: Baut, mur dan lain-lain. 11. Pemanas (heater) Sebagai pemanas larutan electrolit untuk mendapatkan lapisan yang diinginkan. Jenis Bahan Penggunaanya Paduan nickel (monel) Pada larutan cyanida dan alkalin Lapisan lead dan Pada larutan nickel, paduannya zinc asam, pembilas dan larutan chromium Stainlss Steel Pembilas panas, asam phosphat, asam chromar, pewarna dan lain-lain Titanium atau silika Lapisan nickel, chrom, tembaga dan lain-lain. 12. Agitasi dan pengendalian larutan Agitasi (agitation) Proses agitasi bertujuan untuk: 1. Pengisian kembali ion-ion logam yang berkurang didekat katoda atau benda kerja 2. Mencegah terjadinya gelembung udara pada bagian permukaan benda kerja. 3. Menghindari penumpukan unsur-unsur/ion-ion logam dalam larutan . 13. Sistem agitasi dapat dilakukan dengan cara: Agitasi dengan udara Menggunakan blower bertekanan rendah. Agitasi dengan cavitasi (ultrasonik) Agitasi dengan cara sirkulasi larutan Agitasi konveksi Agitasi secara mekanik 14. Pengendalian Larutan Dilakukan secara berkala Analisa larutan ditentukan oleh beberapa faktor: Kesulitan untuk menentuka unsur yang berkurang Besar/lajunya penguraian /dekomposisi Periode operasi dan jumlah produk yang dilapis. Penyaringan: Yaitu suatu proses pemisahan padatan (pengotor) dalam larutan dengan cara memasukkan bahan kimia melalui suatu media yang dapat menahan lajunya padatan. Teknik penyaringan dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Dengan alat penyaring (filtration) langsung 2. Dengan menggunakan bak penyaring/bak pembantu. BAB III ALAT DAN BAHAN 3.1 Palapisan dengan emas 3.1.1 Peralatan Adapun peralatan yang digunkan pada pelapisan emas ini adalah : Gelas kimia Arus listrik Kikir halus Ember Voltase 3.1.2 Bahan yang digunakan Bahan yang diperlukan untuk pelapisan emas Serbuk emas Air putih (aqua) Air raksa Air putas Air keras Air sabun 3.2 Pelapisan dengan crom 3.2.1 Peralatan Peralatan yang digunakan : Adaptor 24 volt Kikir tangan dan mesin kikir Meisin pembersih atau mesin cuci Kompor Gelas kimia Gelas ukur Tissue pembersih 3.2.2 Bahan Bahan bahan yang digunakan : H2So4 Rodium ini adalah pengganti serbuk crom Putasium Soda api Kombinasi warna Air aquades aseoton BAB IV LANGKAH KERJA 5.1 Pelapisan emas Adapun lankah kerjan yang kami dapatkan dilapangan adalah : 1. Periksa benda yang akan di lapisi 2. Cuci terlebih dahulu dengan air sabun 3. Celupkan benda tesebut kedalam air putasium guna untuk pelapisan dan pelenturan warna pelapisan 4. Keluarkan benda kerja tersebut dari laruta putasium 5. Cuci lagi benda tersebut sampai bersih, ini adalah pencucian yang kedua 6. Serbuk emas dicampurkan pada larutan air keras, air keras solder, dan air keras perak 7. Masukkan bahan yang akan dilapisi tersebut kedalam serbuk emas yang dilarutkan sebelumnya 8. Maksimum lama pencelupan 3 menit 5.2 Pelapisan crom Adapun langkah kerja yang kami dapatkan dilapangan : 1. Periksa benda yang akan dikerjakan 2. Bersihkn benda tersebut, untuk proses pembersihannya ada beberapa macam : a. Menggunakan cairan b. Menggunakan mesin gerinda tangan dan mesin gerinda c. Menggunakan air putas 3. Sesudah benda kerja dibersihkan dengan sebaik-baiknya dan dikeringkan. 4. Persiapkan larutan untuk pelapisan chrom ini 5. Campurkan : aquades sebanyak 32 ml, rodium sebanyak 3 ml, H2So4 sebanyak 1 ml (pastikan campuran tercampur dengan sempurna) 6. Panaskan sebentar larutan pelapis tersebut diatas kompor 7. Masukan anoda kedalam cairan 8. Ikat katoda bersama benda kerja dan celupkan kedalam cairan 9. Tuggu sampai terjadi perubahan warna (kira-kira 30 detik) BAB V DATA HASIL PERCOBAAN 5.1 Foto-foto penyepuhan emas. Persiapan cairan elektropaltting Pencelupan benda ke putasium Pembersihan dengan air sabun Pencelupan kembali dengan putasium Proses pencelupan Pengangkatan benda kerja dari cairan elektroplatting 5.2 Foto-foto chrom Proses pembersihan Persiapan cairan Pemanasan cairan elektropaltting Proses pencelupan Benda hasil pencelupan BAB VI Analisa biaya penyepuhan emas dengan 2 orang pegawai 1. 2 bunci emas @Rp. 32.000/ bunci= Rp 64.000/bulan 2. Listrik = Rp 25.000/bulan 3. Sabun = Rp28.000/bulan 4. Putasium = Rp 20.000/bulan 5. Air aqua = Rp 30.000/bulan 6. H2S04 (Air keras) = Rp 25.000/bulan 7. Sewa tempat = Rp 20.000.000/tahun Investasi awal 1. Gelas ukur = Rp 120.000 2. Kikir halus = Rp 8.000 3. Adaptor = Rp 250.000 4. Meja = Rp 280.000 5. Kursi = Rp 70.000 6. Lampu penerangan = Rp 35.000 7. Ember pencucian @2buah = Rp 30.000 Penghasilan rata-rata perhari = Rp 200.000 (10 kali pencelupan) Omset = Rp 6.000.000/bulan Pengeluaran = Rp 192.000/bulan Jadi penghasilan perbulan = omset pengeluaran perbulan = 6.000.000 192.000 = Rp 5.808.000 Jadi titik balik modal pada= Total modal ( sewa tempat & investasi) : penghasilan sebulan = Rp 20.793.000 : Rp 5.808.000 = 3.5 ( 4 bulan) Jadi titik balik modal akan terjadi pada bulan ke empat BAB VII PENUTUP 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kami berikan untuk laporan ini adalah : Proses electroplating dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu : 1) Kebersihan 2) Homo genitas 3) Campuran larutan elektrolit 4) Arus yang digunakan 5) Suhu cairan 6) Lama waktu pencelupan Tidak semua logam bias dilapisi secara elektroplating 6.2 Saran Saran yang dapat kami berikan pada laporan ini adalah : 1) Jangan membuang sisa cairan disembarang tempat 2) Pakailah masker 3) Pastikan benda bersih sebelum pencelupan 4) Cuci tangan setelah melakukan pekerjaan 5) Pakailah sarung tangan