Está en la página 1de 20

LAPORAN

TEKNIK PELAPISAN ELEKTROPLATTING


PENYEPUHAN EMAS DAN CHROM
OLEH :
ZULFANDRI (0901011001)
GANDI GUNAWAN (0901012046)
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN 2011
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita bersama sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan elektroplating tugas kelompok.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak yang telah memberikan
bimbingan dan pelajaran tentang electroplating ini kepada kami. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik dan
untuk menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami buat untuk kesempurnaan teori dasar didalam kelas dan
penyempurnaan ilmu penelitian dilapangan yang sudah kami lakukan. Dimana kami
sudah berusaha sebaik mungkin untuk melakukan penelitian dilapangan dan membuat
laporan ini, namun kami sadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya.Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritikan saran dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan laporan kami dimasa yang akan datang. Dengan kerendahan hati dan
tangan terbuka penulis akhiri laporan ini.
Padang,01 nopember 2011
Tim penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................... 2
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan................................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
TEORI DASAR......................................................................................................................... 5
Cairan Kimia Elektroplating.......................................................................................... 7
Proses Elektroplating ........................................................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 14
ALAT DAN BAHAN.............................................................................................................. 14
3.1 Palapisan dengan emas ................................................................................................ 14
3.1.1 Peralatan.......................................................................................................................... 14
3.1.2 Bahan yang digunakan.................................................................................................... 14
3.2 Pelapisan dengan crom ................................................................................................ 15
3.2.1 Peralatan.......................................................................................................................... 15
3.2.2 Bahan .............................................................................................................................. 15
BAB IV.................................................................................................................................... 16
LANGKAH KERJA................................................................................................................ 16
5.1 Pelapisan emas................................................................................................................... 16
5.2 Pelapisan crom................................................................................................................... 16
BAB V........................................................................................................................................ 17
DATA HASIL PERCOBAAN......................................................................................................... 17
5.1 Foto-foto penyepuhan emas. ............................................................................................. 17
5.2 Foto-foto chrom................................................................................................................ 18
BAB VI................................................................................................................................... 19
BAB VII...................................................................................................................................... 20
PENUTUP.................................................................................................................................. 20
6.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 20
6.2 Saran ................................................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan ini merupakan suatu pertanggung jawaban kelompok kami atas apa yang
telah kami lakukan pada saat penelitian di lapangan. Secara garis besar pembuatan
dan pencarian tempat penelitian dan bahan pembelajaran electroplating ini dalam
teknik pelapisan ini dilakukan secara berkelompok. Teknik pelapisan ini sangatlah
banyak digunakan karena benda kerja yang di hasilkan setelah perlakuan ini jauh
lebih bagus baik dari bentuk fisik, ketahanan, kekuatan. Yang mana dapat kita ketahui
pada umumnya bahwa kata elektroplating ini artinya pelapisan yang menggunakan
litrik.
Pada saat ini perkembangan elektro plating ini sangatlah berkembang pesat.Oleh
karena itu kita sebagai mahasiswa yang hidup dizaman modern ini harus mengetahui
perkembangan dunia luar. Yang mana pada zaman sekarang sudah banyak
penggunaannya dikalangan industry dan juga masyarakan luas. Electroplating ini
sangan bagus dibandingkan dengan pelapisan-pelapisan yang lainnya seperti
pengecatan dll.
1.2 Tujuan
Selama kita mempelajari sistim control elektropneumatik ini, tentu kita harus tahu
apa tujuan dilakukan penelitian lapangan ini, yakni sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui apa itu pelapisan elektroplating
2. Dapat membandingkan antara teori yang dipelajari dengan pengaplikasian di
lapangan.
3. Mengetahui secara langsung tentang proses electroplating di lapangan.
BAB II
TEORI DASAR
Elektroplatting adalah aplikasi
elektrolisis pada pelapisan suatu
logam atas logam yang lain. Teknik
ini bisa dipakai untuk memperbaiki
penampakan dan daya tahan suatu
logam. Contohnya, suatu lapisan tipis
logam chromium pada bemper baja
mobil untuk membuatnya menarik dan
melindunginya dari karat. Pelapisan
emas dan perak dilakukan pada barang-barang perhiasan yang berasal dari bahan-
bahan logam yang murah. Berbagai lapisan-lapisan tipis logam tersebut ketebalannya
berkisar antara 0,03 s/d 0,05 mm.
Pembuatan Aluminium
Bauksit adalah biji aluminium yang mengandung Al
2
O
3
-
. Untuk mendapatkan
aluminium, bijih tersebut dimurnikan dan Al
2
O
3
nya dilarutkan dan didisosiasikan
dalam larutan elektrolit eryolite. Pada katoda, ion-ion aluminium direduksi
menghasilkan logam yang terbentuk sebagai lapisan tipis dibagian bawah wadah
elektrolit. Pada anoda yang terbuat dari karbon, ion oksida teroksidasi menghasilkan
O2 bebas.
Reaksinya adalah :
Al
3
+
+ 3e
-
Al
(l)
(katoda)
2O
2
-
O
2(g)
+ 4 e
-
(anoda)
4Al
3
+
+ 6O
2
-
4Al
(l)
+ 3O
2(g)
(total)
Pembuatan Magnesium
Sumber utama magnesium adalah air laut. Mg
2+
mempunyai kelimpahan terbesar
ketiga dalam laut, kalahannya oleh ion natrium dan ion klorida. Untuk memperoleh
magnesium, Mg(OH)
2
diendapkan dari air laut. Pemisahan itu dilakukan dengan cara
filtrasi dan lalu dilarutkan dalam asam hidroklorit.
Mg(OH)
2
+ 2HCl MgCl
2
+ 2H
2
O
Larutan MgCl
2
diuapkan dan menghasilkan MgCl
2
padat yang lalu dilelehkan dan
akhirnya dielektrolisa. Magnesium bebas akan diendapkan pada katoda dan gas klorin
dihasilkan pada anoda.
MgCl
2(l)
Mg
(l)
+ Cl
2(g)
Penyulingan Tembaga
Salah satu elektrolisis yang paling menarik adalah pemurnian atau penyulingan logam
tembaga. Tembaga dapat dimbil dari bijinya, dengan cara ini sampai ke tingkat
kemurnian 99%. Pengotornya sebagian besar adalah perak, emas, platina, besi dan
seng menurunkan konduktivitas listrik tembaga secara drastis sehingga harus disuling
ulang sebelum dipakai sebagai kawat atau kabel.
Tembaga tidak murni dipakai sebagai elektroda sebagai anoda pada sel elektrolisis
yang mengandung larutan tembaga sulfat dan asam sulfat (sebagai elektrolit). Katoda
pada sistem ini adalah tembaga dengan kemurnian tinggi. Jika selnya dijalankan pada
tegangan yang diperlukan, hanya tembaga dan pengotornya yang lebih mudah
teroksidasi daripada tembaga, seng dan besi yang larut disekitar anoda. Logam-logam
yang kurang aktif akan runtuh dan mengendap dibagian dasar wadah. Pada katoda,
ion tembaga direduksi tetapi ion seng dan ion besi tertinggal dilarutan karena lebih
sukar tereduksi dari pada tembaga. Secara pelan-pelan tembaga anoda terlarut dan
tembaga katoda makin tumbuh. Suatu saat tembaga akan mempunyai kemurnian
99,95%!
Kotoran yang terkumpul dibagian bawah biasanya disebut sebgai anoda, dapat
dipindahkan secara periodik dan nilai perak, emas dan platina dapat pula dihitung
untuk memperoleh total efisiensi pelaksanaan proses penyulingan.
Elektrolisis Brine
Brine (=air asin) adalah larutan natrium klorida jenuh. Pada katoda, air lebih mudah
direduksi daripada ion natrium dan gas
H2
akan terbentuk. Reaksi :
2e
-
+ 2H
2
O H
2(g)
+ 2OH
-
(aq)
Walaupun air lebih mudah teroksidasi daripada ion klorida, namun seperti telah
disebut bahwa ada faktor-faktor yang kompleks yang mempengaruhi sehingga yang
teroksidasi adalah ion klorida.
Cairan Kimia Elektroplating
Untuk electroplating krom harus menggunakan bahan kimia dengan campuran yang
tepat agar kita dapat menghasilkan pelapisah yang sempurna. Bahan dasarnya
sebenarnya sederhana saja, kita bisa membeli di toko kimia dengan nama asam
kromat. Bahan ini berwarna kuning kemerahan, berbentuk kristal, mudah larut dalam
air dan boleh dibilang kelarutannya sangat tinggi.
Bahan ini harganya di toko sangat bervarisi tergantung kita membelinya dimana dan
berapa jumlah yang kita beli. Di toko kimia biasa per kg bisa mencapai Rp. 75000,-
tapi untuk pembelian skala besar harganya hanya Rp. 30.000,- an per kgnya.
Hasil dari pelapisan dengan krom bermacam-macam tergantung dari proses yang kita
gunakan, jenis prosesnya ada yang untuk hard kromium seperti pada ujung obeng,
pada gagang peralatan dll. Ada yang ditujukan untuk dekorasi, berwarna kekuningan,
berwarna hitam, mengkilat seperti pada pelek sepeda, motor atau mobil.
Pencampuran bahan untuk proses electroplating ini biasanya dengan perbandingan
berat antara katalis dengan kromnya adalah 1:100 sampai 1:70. Katalis yang
digunakan juga cukup murah yaitu asam sulfat (H2SO4).
Hati hati dengan uap krom yang dapat membuat saluran pernafasan kita keracunan,
terutama berasal dari proses electroplating itu sendiri.
PENYEPUHAN (ELECTROPLATING)
Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan
pada reaksi redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang
berlangsung pada elektroda yang sama/berbeda dalam suatu sistem elektrokimia.
Sistem elektrokimia meliputi sel elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel
elektrokimia yang menghasilkan listrik karena terjadinya reaksi spontan di dalamnya
di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di mana reaksi tak-spontan terjadi di
dalamnya disebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari sel elektrokimia adalah dua
elektroda-umumnya konduktor logam-yang dicelupkan ke dalam elektrolit konduktor
ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber arus. Karena didasarkan
pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode ini adalah elektron
yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang berlangsung,
elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda, yakni
elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana
reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.
Aplikasi utama dari metoda elektrokimia adalah untuk electroplating. Industri
yang bergerak dalam bidang electroplating menerima penyepuhan peralatan teknik
maupun perbaikan lapisan logam. Dalam produksi benda-benda logam, suatu benda
yang terbuat dari logam atau aliase logam seringkali disalut dengan suatu lapisan tipis
logam lain. Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi logam
terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
Gb.1 Industri penyepuhan rhodium
Pada penyepuhan, logam yang akan disepuh dijadikan katode, sedangkan
logam penyepuhnya sebagai anode. Kedua elektroda ini dicelupkan dalam larutan
garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan sumber arus searah.
Perhatikan pada gb.2 kita mempunyai logam yang siap disepuh. Garam NiCl2
terionisasi dalam air menjadi ion Ni++ dan dua ion Cl- . Sel terdiri dari dua setengah
sel yang elektodenya dihubungkan dengan kawat beraliran listrik searah. Logam yang
akan disepuh dihubungkan dengan kabel pada kutub negative baterai sedangkan
logam nikel dihubungkan dengan kutub positif baterai.
Objek yang disepuh menjadi bermuatan negative dan menarik ion positif
Ni++ menuju objek, kemudian electron mengalir dari anoda ke katoda. Ion Ni++
tertarik ke katoda dan direduksi menjadi Ni(p). Jadi, logam nikel (anoda) melarut
sebagai Ni++ dalam larutan, menyediakan pengganti nikel utuk logam yang akan
disepuh, dan mempertahankan larutan nikel klorida dalam sel.
Untuk setiap ion Ni++ , 2 elektron digunakan untuk menetralisasi muatan
positif dan mereduksi atom dari logam Ni++ . Jumlah perubahan kimia yang
dihasilkan sebanding dengan besarnya muatan listrik yang melewati sel elektrolisis.
Selama energi baterai tetap ada, nikel terus melarut dari anode dan menyalut katoda.
Gb.2 Sel elektrolisis
Reduksi: Ni2+(aq) + 2e Ni(p)
Oksidasi : Ni(p) Ni2+(aq) + 2e
Total : Ni(p) (anoda) Ni(p) (katoda)
Untuk logam-logam berikut ini, larutan yang digunakan adalah sebagai
Berikut :
Kromium : asam kromium dengan asam belerang
Nikel : nikel sulfat dengan asam boric dan nikel klorida
Cadmium : cadmium sianida dengan natrium sianida dan
natrium hidroksida cadmium sianida dalam larutan alkalis
Seng : seng sulfat dengan asam boric,
seng sianida dengan natrium sianida
seng sianida dalam larutan alkali
seng klorida dalam asam hidroklorida
Tembaga: tembaga sulfat asam belerang
tembaga sulfat dengan natrium sianida dalam larutan alkali
tembaga sianida dengan sodium sianida dalam larutan alkali
Perak : perak sianida dalam larutan alkali perak sianida dengan
kalium dalam larutan alkali
Gb.3 Electroplating
tembaga pada
kunci
Faktor yang mempengaruhi dalam usaha untuk memperoleh salutan yang
tebalnya seragam dan melekat kuat pada logam dasarnya adalah:
Bersihnya permukaan yang akan disalut
Voltase
Kemurnian larutan
Temperature
Konsentrasi ion yang akan disepuhkan
Konsentrasi total ion-ion dalam larutan itu.
Proses Elektroplating
1. Pembersihan secara mekanik Tujuan :
Menghilangkan Goresan dan Geram (menggunkan mesin
gerinda/mesin vibrator)
Menghaluskan Permukaan (dengan proses buffing) Teknik Metalurgi-
UNJANI 2
2. Pembersihan dengan pelarut/solven Tujuan :
Membersihkan lemak, minyak, geram dan kotoran-kotoran lainnya
dengan pelarut organik. Metoda Pembersihan :
Vapour degreasing (benda kerja diuapkan dengan pelarut dalam
keadaan panas.
Pada temperatur kamar (pelarut organik dengan cara diusap)
3. Pembersihan dengan alkalin/basa/degreasing
Tujuan : Untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau minyak
yang menempel.
Tujuan : Untuk membersihkan permukaan benda kerja dari okksida
atau karat secara kimia melalui perendaman.
Larutan asam yang umumnya digunakan adalah :
1) Asam chlorid (HCl).
2) Asam sulfat (H2SO4).
3) Asam sulfat dan asam fluorid (HF).
Pencucian digolongkan dalam dua cara :
1) Dengan cara biasa (alkalin degreasing); benda kerja direndam
dalam larutan alkalin dalam keadaan panas selama 5-10 menit.
2) Dengan cara elektro (electrolitic degreasing).
3) Ultrasonik degreaser Trichloretilen metal degreasing.
4) Pembersihan dengan asam/pickling.
4. Kondisi operasi yang perlu diperhatikan pada proses pelapisan logam:
Rapat Arus (Current Density) Bilangan yang menyatakan jumlah arus
listrik yang mengalir perluas unit elektroda.
Tegangan Arus (Voltage) Umumnya tegangan yang digunakan pada
operasi lapis listrik adalah 0,5 -12 volt.
Temperatur Larutan
pH Larutan Untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan
elektrolit dan dalam operasi lapis listrik.
5. Proses Pengerjaan Akhir (post treatment) Benda kerja yang telah dilakukan
proses lapis listrik biasanya :
Dibilas dan dikeringkan
Dilakukan pengerjaan lanjut seperti dipasif kan/diberi lapis pelindung
chromat (Chromating).
6. Peralatan lapis listrik
Rectifier
Bak Pelapisan
RakBarrel
Pemanas (heater)
7. Rectifier Sebagai sumber arus searah (DC) dan penurun tegangan.
8. Bak Pelapisan - Sebagai penampung larutan electrolit, larutan pencuci dan air
pembilas.
Bahan bak tergantung dari jenis dan kondisi larutan yang
ditampungnya:
Tahan terhadap korosi yang ditimbulkan oleh larutan
Tahan terhadap suhu/temperatur larutan
Tidak mencemarkan larutan yang ditampungnya.
9. Rak Sebagai tempat untuk menggantung benda kerja dan penghantar arus
listrik pada benda kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan rak :
Bentuk, ukuran dan bahan.
10. Barrel Tempat untuk menampung benda kerja yang akan dilapis dan sebagai
agitasi larutan. Umumnya digunakan untuk proses pelapisan produk-produk
yang berukuran kecil. Misalnya: Baut, mur dan lain-lain.
11. Pemanas (heater) Sebagai pemanas larutan electrolit untuk mendapatkan
lapisan yang diinginkan. Jenis Bahan Penggunaanya Paduan nickel (monel)
Pada larutan cyanida dan alkalin Lapisan lead dan Pada larutan nickel,
paduannya zinc asam, pembilas dan larutan chromium Stainlss Steel Pembilas
panas, asam phosphat, asam chromar, pewarna dan lain-lain Titanium atau
silika Lapisan nickel, chrom, tembaga dan lain-lain.
12. Agitasi dan pengendalian larutan Agitasi (agitation)
Proses agitasi bertujuan untuk:
1. Pengisian kembali ion-ion logam yang berkurang didekat
katoda atau benda kerja
2. Mencegah terjadinya gelembung udara pada bagian permukaan
benda kerja.
3. Menghindari penumpukan unsur-unsur/ion-ion logam dalam
larutan .
13. Sistem agitasi dapat dilakukan dengan cara:
Agitasi dengan udara Menggunakan blower bertekanan rendah.
Agitasi dengan cavitasi (ultrasonik)
Agitasi dengan cara sirkulasi larutan
Agitasi konveksi
Agitasi secara mekanik
14. Pengendalian Larutan
Dilakukan secara berkala
Analisa larutan ditentukan oleh beberapa faktor:
Kesulitan untuk menentuka unsur yang berkurang
Besar/lajunya penguraian /dekomposisi
Periode operasi dan jumlah produk yang dilapis.
Penyaringan: Yaitu suatu proses pemisahan padatan (pengotor) dalam
larutan dengan cara memasukkan bahan kimia melalui suatu media
yang dapat menahan lajunya padatan.
Teknik penyaringan dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Dengan alat penyaring (filtration) langsung
2. Dengan menggunakan bak penyaring/bak pembantu.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Palapisan dengan emas
3.1.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunkan pada pelapisan emas ini adalah :
Gelas kimia
Arus listrik
Kikir halus
Ember
Voltase
3.1.2 Bahan yang digunakan
Bahan yang diperlukan untuk pelapisan emas
Serbuk emas
Air putih (aqua)
Air raksa
Air putas
Air keras
Air sabun
3.2 Pelapisan dengan crom
3.2.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan :
Adaptor 24 volt
Kikir tangan dan mesin kikir
Meisin pembersih atau mesin cuci
Kompor
Gelas kimia
Gelas ukur
Tissue pembersih
3.2.2 Bahan
Bahan bahan yang digunakan :
H2So4
Rodium ini adalah pengganti serbuk crom
Putasium
Soda api
Kombinasi warna
Air aquades
aseoton
BAB IV
LANGKAH KERJA
5.1 Pelapisan emas
Adapun lankah kerjan yang kami dapatkan dilapangan adalah :
1. Periksa benda yang akan di lapisi
2. Cuci terlebih dahulu dengan air sabun
3. Celupkan benda tesebut kedalam air putasium guna untuk pelapisan
dan pelenturan warna pelapisan
4. Keluarkan benda kerja tersebut dari laruta putasium
5. Cuci lagi benda tersebut sampai bersih, ini adalah pencucian yang
kedua
6. Serbuk emas dicampurkan pada larutan air keras, air keras solder, dan
air keras perak
7. Masukkan bahan yang akan dilapisi tersebut kedalam serbuk emas
yang dilarutkan sebelumnya
8. Maksimum lama pencelupan 3 menit
5.2 Pelapisan crom
Adapun langkah kerja yang kami dapatkan dilapangan :
1. Periksa benda yang akan dikerjakan
2. Bersihkn benda tersebut, untuk proses pembersihannya ada beberapa
macam :
a. Menggunakan cairan
b. Menggunakan mesin gerinda tangan dan mesin gerinda
c. Menggunakan air putas
3. Sesudah benda kerja dibersihkan dengan sebaik-baiknya dan
dikeringkan.
4. Persiapkan larutan untuk pelapisan chrom ini
5. Campurkan : aquades sebanyak 32 ml, rodium sebanyak 3 ml, H2So4
sebanyak 1 ml (pastikan campuran tercampur dengan sempurna)
6. Panaskan sebentar larutan pelapis tersebut diatas kompor
7. Masukan anoda kedalam cairan
8. Ikat katoda bersama benda kerja dan celupkan kedalam cairan
9. Tuggu sampai terjadi perubahan warna (kira-kira 30 detik)
BAB V
DATA HASIL PERCOBAAN
5.1 Foto-foto penyepuhan emas.
Persiapan cairan
elektropaltting
Pencelupan benda ke
putasium
Pembersihan dengan
air sabun
Pencelupan kembali
dengan putasium
Proses pencelupan
Pengangkatan benda
kerja dari cairan
elektroplatting
5.2 Foto-foto chrom
Proses pembersihan
Persiapan cairan
Pemanasan cairan
elektropaltting
Proses pencelupan Benda hasil pencelupan
BAB VI
Analisa biaya penyepuhan emas dengan 2 orang pegawai
1. 2 bunci emas @Rp. 32.000/ bunci= Rp 64.000/bulan
2. Listrik = Rp 25.000/bulan
3. Sabun = Rp28.000/bulan
4. Putasium = Rp 20.000/bulan
5. Air aqua = Rp 30.000/bulan
6. H2S04 (Air keras) = Rp 25.000/bulan
7. Sewa tempat = Rp 20.000.000/tahun
Investasi awal
1. Gelas ukur = Rp 120.000
2. Kikir halus = Rp 8.000
3. Adaptor = Rp 250.000
4. Meja = Rp 280.000
5. Kursi = Rp 70.000
6. Lampu penerangan = Rp 35.000
7. Ember pencucian @2buah = Rp 30.000
Penghasilan rata-rata perhari = Rp 200.000 (10 kali pencelupan)
Omset = Rp 6.000.000/bulan
Pengeluaran = Rp 192.000/bulan
Jadi penghasilan perbulan = omset pengeluaran perbulan
= 6.000.000 192.000
= Rp 5.808.000
Jadi titik balik modal pada=
Total modal ( sewa tempat & investasi) : penghasilan sebulan
= Rp 20.793.000 : Rp 5.808.000
= 3.5 ( 4 bulan)
Jadi titik balik modal akan terjadi pada bulan ke empat
BAB VII
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami berikan untuk laporan ini adalah :
Proses electroplating dipengaruhi oleh bebrapa faktor yaitu :
1) Kebersihan
2) Homo genitas
3) Campuran larutan elektrolit
4) Arus yang digunakan
5) Suhu cairan
6) Lama waktu pencelupan
Tidak semua logam bias dilapisi secara elektroplating
6.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan pada laporan ini adalah :
1) Jangan membuang sisa cairan disembarang tempat
2) Pakailah masker
3) Pastikan benda bersih sebelum pencelupan
4) Cuci tangan setelah melakukan pekerjaan
5) Pakailah sarung tangan

También podría gustarte